Anda di halaman 1dari 20

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441

Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN ISI BACAAN


DENGAN MEMBACA CEPAT 250 KATA PER MENIT (KPM) MENGGUNAKAN
METODE TRI-FOKUS STEVE SNYDER PADA SISWA KELAS VIII SMP YPAC
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Karsono1
Mulyoto2
Sri Haryati3
1
Mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS
2
Dosen Pembimbing I Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS
3
Dosen Pembimbing II Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS

ABSTRAK

Membaca cepat 250 kata per menit (kpm) dengan metode tri-fokus steve
snyder merupakan teknik membaca yang memadukan kemampuan gerak
morik (gerakan mata) atau kemampuan visual dengan kemampuan kognitif
dalam membaca namun tidak mengesampingkan pemahaman terhadap isi
bacaan. Titik konsentrasi pandangan mata saat membaca menggunakan
metode tri-fokus steve snyder terpusat pada tiga fokus (tiga bagian) untuk
setiap baris, yaitu sebagian dipusatkan di sebelah kiri, sebagian tengah, dan
sebagian kanan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan
metode tri-focus steve snyder dalam membaca cepat 250 kata per menit
(kpm) sebagai upaya meningkatkan keterampilan menyimpulkan isi bacaan
pada siswa kelas VIII SMP YPAC Surakarta. (2) Mendeskripsikan besarnya
peningkatan keterampilan menyimpulkan isi bacaan dengan membaca
cepat 250 kata per menit pada siswa kelas VIII SMP YPAC Surakarta setelah
menggunakan metode tri-focus steve snyder.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus
terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
Subjek penelitian ini yaitu kelas VIII SMP YPAC Surakarta. Sumber data
penelitian berasal dari siswa, peristiwa, informan, dan dokumentasi. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui tes, observasi, wawancara, dan
dokumentasi foto. Pengujian validitas data, menggunakan uji instrument
yang dikonsultasikan pada pembimbing dan guru bidang studi. Teknik
analisis yang digunakan yaitu teknik deskriptif presentase dan teknik
deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII SMP
YPAC Surakarta dapat menerapkan pembelajaran membaca cepat 250 kpm
dengan menggunakan metode tri-fokus steve snyder. Siswa kelas VIII SMP
YPAC Surakarta mengalami peningkatan kemampuan menyimpulkasn isi
bacaan dengan membaca cepat 250 kpm menggunakan metode tri-fokus
steve snyder. Nilai rata-rata siswa menunjukkan dari pra siklus rata-rata
hasil tes siswa memperoleh nilai 54.2 (lima puluh empat koma dua)
meningkat menjadi 62.3 (enam puluh dua koma tiga) pada siklus I, dan
kembali mengalami peningkatan pada siklus II yaitu dengan rata-rata
perolehan nilai 79 (tujuh puluh sembilan).
Kata Kunci: Professional Teacher, RSBI.
211
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

PENDAHULUAN membaca diajarkan pada setiap tingkat


Membaca merupakan salah satu pembelajaran di sekolah. Tujuan proses
aspek berbahasa yang sangat pengajaran membaca adalah untuk
bermanfaat. Melalui membaca dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
diperoleh berbagai informasi, gagasan, mengembangkan ilmu pengetahuan
pendapat, pesan, dan berbagai hal yang sebagai dasar pembelajaran untuk
disampaikan penulis melalui lambang- tingkat yang lebih tinggi atau membaca
lambang grafis yang sudah dikenal. dapat dijadikan keterampilan khusus.
Dengan kata lain melalui kegiatan Banyak orang dapat menjadi terkenal
membaca akan diperoleh berbagai karena mempunyai keterampilan dan
informasi dunia. kemampuan membaca yang sangat baik,
Sejalan dengan perkembangan seperti penyair, penyanyi, dan masih
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) banyak lagi.
pada era reformasi dan komunikasi Dalam perkembangan di era
sekarang ini, membaca menduduki globalisasi informasi seperti sekarang
posisi serta peran yang sangat penting ini, berbagai informasi disampaikan
dalam konteks kehidupan umat melalui berbagai media cetak, buku,
manusia. Membaca juga merupakan majalah, dan sebagainya. Setiap orang
sebuah jembatan bagi siapa saja yang khususnya siswa, dituntut untuk
berkeinginan meraih kemajuaan dan memiliki kemampuan membaca yang
kesuksesan di dunia pendidikan dan cukup tinggi untuk menafsirkan
pekerjaan. berbagai informasi yang tertulis.
Membaca merupakan Bedasarkan Undang-undang
keterampilan yang sangat dibutuhkan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
khususnya oleh setiap siswa dalam 2003 tentang Sistem Pendidikan
rangka meningkatkan pengetahuannya. Nasional dijelaskan, tujuan pendidikan
Membaca merupakan kemampuan dasar adalah mengembangkan potensi peserta
dalam menunjang kemampuan yang didik agar menjadi manusia yang
lainnya. Membaca penting bagi siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
selama mereka mengikuti pendidikan di Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berbagai jenjang dan jenis sekolah. berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
Membaca juga penting bagi siswa menjadi warga negara yang demokratis
setelah mereka selesai bersekolah dan dan bertanggung jawab. Untuk dapat
bekerja di masyarakat. mencapai tujuan pendidikan tersebut
Melihat pentingnya membaca diperlukan beberapa faktor pendukung.
maka tidak heran jika pembelajaran Faktor tersebut antara lain guru, siswa,
212
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

masyarakat, lingkungan, dan seefisien mungkin dan kemudian


pemerintah. Semua faktor tersebut, mentransfer informasi dalam memori
saling mempengaruhi satu sama lain. jangka panjang ke otak kita.
Siswa sebagai obyek pendidikan menjadi Kemampuan membaca cepat merupakan
faktor dalam keberhasilan tujuan keterampilan memilih isi bacaan yang
pendidikan. Dengan melihat pada harus dibaca sesuai dengan tujuan yang
prestasi belajar siswa, dapat dilihat pula ada relevansinya dengan pembaca tanpa
berhasil tidaknya tujuan dari membuang-buang waktu untuk
pendidikan. Untuk meningkatkan menekuni bagian-bagian lain yang tidak
prestasi belajar tersebut, faktor yang diperlukan. Dalam membaca cepat,
mendukung adalah kegemaran siswa prioritas utama adalah memahami isi
untuk membaca, karena terbukti dengan bacaan, bukan hanya kecepatannya.
membaca akan mampu meningkatkan Penguasaan kemampuan
pengetahuan siswa sehingga dapat membaca cepat memerlukan adanya
meningkatkan prestasi belajar. latihan yang intensif khususnya sejak
Pembelajaran membaca cepat duduk di bangku sekolah. Dalam
pada siswa sangat diperlukan adanya kurikulum 2006 Kurikulum Tingkat
pelatihan secara bertahap. Proses Satuan Pendidikan (KTSP) mata
latihan membaca cepat tersebut pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
memerlukan kerjasama antara guru dan pada jenjang SMP (Sekolah Menengah
siswa dalam pembelajaran. Kerjasama Pertama), kompetensi dasar (KD)
antara guru dengan siswa yaitu dengan menyimpulkan isi bacaan dengan
cara guru memberikan latihan bertahap membaca cepat 250 kata per menit
pada para siswa dalam proses (kpm) terdapat pada kelas VIII. Indikator
pengajaran membaca cepat. Apabila dari kompetansi dasar (KD) tersebut
dalam pembelajaran itu siswa adalah: 1) siswa mampu membaca cepat
mengalami kesulitan, guru memberikan 250 kata per menit; 2) siswa mampu
bantuan untuk menyelesaikan menemukan pokok-pokok yang terdapat
permasalahan yang dihadapi oleh para dalam bacaan secara cepat; 3) siswa
siswa. Seorang guru harus bisa mampu menyimpulkan isi bacaan yang
mengkoordinasi siswa agar proses telah dibaca. Sebagai upaya mencapai
pembelajaran membaca cepat berjalan indikator tersebut, siswa harus berlatih
dengan lancar. dengan teratur. Guru juga harus mampu
Tujuan utama membaca cepat membimbing siswa dan mengajarkan
yaitu untuk mengidentifikasi dan membaca cepat 250 kpm untuk dapat
memahami makna dari bacaan tersebut menyimpulkan dengan mudah. Selain
213
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

itu, diperlukan pula pemilihan teknik kelas VIII SMP YPAC Surakarta yaitu
dan metode yang tepat untuk pertama, kemampuan membaca cepat
mengajarkan siswa menyimpulkan isi siswa seharusnya dapat mencapai 250
bacaan dengan membaca cepat 250 kata per menit. Namun, kenyataan di
kpm. lapangan membuktikan kecepatan
Yayasan Pembinaan Anak Cacat membaca siswa kelas VIII SMP YPAC
Surakarta (YPAC Surakara) merupakan Surakarta masih tergolong lambat. Rata-
salah satu yayasan yang memberikan rata kecepatan membaca mereka 145,4
pelayanan baik pelayanan rehabilitasi kata per menit. Penyebab belum
maupun pelayanan pendidikan bagi tercapainya kecepatan efektif membaca
anak dengan cacat fisik / difabel, dan yang telah ditentukan dalam membaca
bila diperlukan dapat memberikan cepat yaitu, siswa belum dapat
pelayanan rehabilitasi pada cacat jenis meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang
lainnya. Layanan pendidikan yang dapat menghambat kecepatan membaca
diberikan di YPAC Surakarta untuk memperoleh pemahaman bacaan
dikhususkan pada pelayanan yaitu: 1) vokalisasi atau membaca
pendidikan bagi anak tuna daksa (bagi dengan bersuara, 2) menggerakkan bibir
penyandang cacat tubuh). Layanan atau komat-kamit, 3) menggerakkan
pendidikan diberikan mulai dari tingkat kepala ke kiri dan ke kanan untuk dapat
Taman Kanak-Kanak (TK) hingga tingkat membaca baris-baris secara lengkap, 4)
Sekolah Menengah Atas (SMA). membaca dengan menunjuk jari atau
Berdasarkan hasil observasi yang benda lain, dan 5) regresi (pengulangan).
telah dilakukan di SMP YPAC Surakarta Kedua, siswa belum mampu
khususnya kelas VIII pada mata menemukan pokok-pokok dalam bacaan
pelajaran Bahasa Indonesia, peneliti secara cepat. Banyaknya ide pokok yang
menemukan lemahnya keterampilan harus ditemukan siswa minimal lima ide
membaca cepat, khususnya pada pokok. Siswa kelas VIII SMP YPAC
keterampilan menyimpulkan isi bacaan Surakarta hanya mampu menemukan
dengan membaca cepat 250 kata per rata-rata dua ide pokok dari setiap
menit (kmp). Dalam keterampilan paragraph dalam bacaan yang disajikan
membaca cepat, siswa belum mencapai guru. Siswa masih banyak mengalami
standar ketuntasan yang telah kesulitan dalam menentukan pokok-
ditentukan. pokok pada bacaan teks non sastra.
Permasalahan-permasalahan yang Ketiga, siswa belum mampu
muncul dalam pembelajaran menyimpulkan bacaan yang telah
keterampilan membaca cepat bagi siswa dibaca. Siswa diharapkan mampu
214
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

menceritakan inti atau garis besar teks. Metode tri-focus steve snyder dalam
Dalam hal ini tingkat penguasaan siswa keterampilan membaca cepat
masih rendah dikarenakan tingkah laku merupakan alternative yang digunakan
siswa yang masih kurang baik selama peneliti sebagai teknik pembelajaran
proses pembelajaran. Tingkah laku dalam meningkatkan keterampilan
tersebut antara lain rendahnya membaca cepat 250 kata per menit
perhatian terhadap pembelajaran (kpm) bagi siswa kelas VIII SMP YPAC
menyimpulkan isi bacaan. Rendahnya Surakarta. Dengan menerapkan metode
perhatian siswa disebabkan oleh tri-focus steve snyder dalam
anggapan siswa bahwa menyimpulkan pembelajaran tersebut diharapkan dapat
isi bacaan merupakan kegiatan yang meningkatkan kemampuan membaca
mudah dilakukan sehingga tidak cepat 250 kata per menit (kpm) siswa
memerlukan tingkat perhatian dan kelas VIII SMP YPAC Surakarta.
konsentrasi yang lebih. Berdasarkan latar belakang dan
Beberapa permasalahan di atas pembahasan masalah di atas,
menyebabkan pembelajaran Bahasa permasalahan yang dapat diidentifikasi
Indonesia materi menyimpulkan isi yaitu:(1)Rendahnya kemampuan
bacaan dengan membaca cepat 250 kata menyimpulkan isi bacaan dengan
per menit (kpm) belum mencapai membaca cepat 250 kata per menit
standar ketuntasan pembelajaran yaitu (kpm) siswa kelas VIII SMP YPAC
lebih besar sama dengan 70 (≥70). Nilai Surakarta; (2)Rendahnya minat siswa
yang diperoleh semua siswa kelas VIII untuk membaca; (3)Pemilihan teknik
SMP YPAC Surakarta masih pembelajaran dalam menyimpulkan isi
menunjukkan nilai dibawah standar bacaan 250 kata per menit (kpm) kurang
ketuntasan (<70). Hal ini menunjukkan tepat sehingga hasil siswa belum
masih lemahnya keterampilan siswa mencapai standar ketuntasan; (4) Guru
dalam pembelajaran menyimpulkan isi belum menggunakan media
bacaan dengan membaca cepat 250 kata pembelajaran yang tepat dalam
per menit (kpm). pembelajaran Bahasa Indonesia materi
Upaya yang dilakukan guru menyimpulkan isi bacaan 250 kata per
dalam usaha meningkatkan kemampuan menit (kpm) sehingga siswa kurang
menyimpulkan isi bacaan dengan tertarik dan cepat bosan dengan
membaca cepat 250 kata per menit pembelajaran di kelas.
(kpm) siswa kelas VIII SMP YPAC Berdasarkan identifikasi masalah
Surakarta yaitu dengan memilih teknik yang diuraikan di atas, pembatasan
dan metode pembelajaran yang tepat. masalah yang dilakukan dalam
215
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

penelitian ini yaitu:(1)Materi setelah menggunakan metode tri-focus


pembelajaran difokuskan pada steve snyder.
menyimpulkan isi bacaan 250 kata per Manfaat dari penelitian ini
menit (kpm) pada siswa kelas VIII SMP diharapkan dapat memberikan dua
YPAC Surakarta; (2)Teknik pembelajaran manfaat, yaitu secara teoretis dan
yang digunakan yaitu tri-focus steve praktis. Teoritis : (1)Manfaat Penelitian
snyder. ini diharapkan bermanfaat bagi
Berdasarkan latar belakang dan pengembangan teori pembelajaran
identifikasi masalah yang telah membaca cepat dengan metode tri-focus
dikemukakan di atas, rumusan masalah steve snyder dalam kegiatan membaca
dalam penelitian ini sebagai berikut: cepat untuk memperbaiki mutu
(1)Bagaimanakah pelaksanaan metode pendidikan dan mempertinggi interaksi
tri-focus steve snyder dalam membaca belajar; (2)Sebagai bahan pembanding
cepat 250 kata per menit (kpm) sebagai untuk penelitian yang relevan; (3)Hasil
upaya meningkatkan keterampilan penelitian ini diharapkan dapat
menyimpulkan isi bacaan pada siswa dijadikan sebagai dasar teoretis untuk
kelas VIII SMP YPAC Surakarta?; pengembangan penelitian labih lanjut
(2)Seberapa besar peningkatan yang sejenis. Manfaat Praktis: (1) Bagi
keterampilan menyimpulkan isi bacaan siswa pembelajaran membaca cepat
dengan membaca cepat 250 kata per membantu siswa dalam mengatasi
menit (kpm) menggunakan metode tri- kesulitan dalam membaca cepat,
focus steve snyder pada siswa kelas VIII meningkatkan kreatifitas dalam
SMP YPAC Surakarta? berpikir, memotivasi siswa untuk
Tujuan yang akan dicapai dalam meningkatkan keterampilan membaca
penelitian ini adalah: dan meningkatkan minat dalam
(1)Mendeskripsikan pelaksanaan metode membaca cepat; (2)Bagi Guru penelitian
tri-focus steve snyder dalam membaca ini bermanfaat untuk memperkaya
cepat 250 kata per menit (kpm) sebagai khazanah metode dan teknik dalam
upaya meningkatkan keterampilan pengajaran membaca cepat; (3)Penelitian
menyimpulkan isi bacaan pada siswa ini memberikan masukan pada guru
kelas VIII SMP YPAC Surakarta; mengenai penggunaan metode tri-focus
(2)Mendeskripsikan besarnya steve snyder dalam pembelajaran
peningkatan keterampilan membaca cepat untuk menyimpulkan isi
menyimpulkan isi bacaan dengan bacaan.
membaca cepat 250 kata per menit pada Kemampuan membaca
siswa kelas VIII SMP YPAC Surakarta memerlukan berbagai teknik pelatihan
216
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

membaca yang tepat. Hal ini didasarkan pembelajaran yang berupa metode dan
pada alasan bahwa keterampilan teknik pengajaran. Dengan menerapkan
membaca bukan merupakan bakat alami metode ini pembaca akan dapat
dengan sendirinya dapat dimiliki membaca lebih efisien dan efektif.
seseorang. Untuk memiliki kemampuan Pembaca akan dapat lebih menghemat
membaca yang baik, diperlukan waktu baca sebab cara baca tidak lagi
penerapan teknik yang tepat. berhenti pada satuan-satuan frase atau
Kemampuan ini meliputi kemampuan kata tetapi pada setiap akhir kalimat.
memahami, dan mengetahui dengan Dalam hal ini, peran metode tri-focus
cepat ide pokok dari suatu bacaan steve snyder ini digunakan sebagai
dalam waktu yang telah ditentukan. pencipta suasana sugestif, stimulus,
Dengan menguasai teknik yang tepat sekaligus menjadi jembatan bagi siswa
dalam membaca, seseorang akan untuk mengikuti pembelajaran
mengetahui informasi yang dibaca membaca cepat menjadi lebih menarik.
dengan cepat dan tepat dalam arti lain Respon yang diharapkan muncul
efisiensi waktu dalam membaca. dari para siswa dengan menggunakan
Membaca cepat merupakan salah metode tri-focus steve snyder dalam
satu keterampilan membaca yang harus membaca cepat berupa peningkatan
dikuasai oleh siswa SMP kelas VIII tak kemampuan siswa dalam membaca
terkecuali siswa SMP YPAC Surakarta cepat untuk menyimpulkan suatu
kelas VIII. Dalam kompetensi ini, siswa bacaan dengan menggunakan metode
diharapkan mampu membaca cepat tri-focus steve snyder.
berdasarkan pola urutan waktu dan Kerangka berfikir tersebut dapat
tempat. Siswa seringkali mengalami digambarkan secara skematis sebagai
kesulitan dalam membaca cepat. Dalam berikut :
hal ini peran guru sangat diperlukan
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Salah satu cara yang dapat digunakan
guru untuk mengatasi permasalahan
tersebut adalah dengan menggunakan
metode tri-focus steve snyder.
Metode tri-focus steve snyder
sangat cocok untuk pembelajaran
membaca, khususnya membaca cepat.
Metode tri-focus steve snyder
merupakan salah satu komponen
217
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

dalam ini adalah desain penelitian


tindakan kelas. Menurut Suharsimi
Kondisi Kemampuan
Awal membaca Arikunto, Suhardjono & Supardi (2009 :
siswa rendah
3) “penelitian tindakan kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan
Belajar
Menjadi belajar berupa sebuah tindakan yang
Penerapan Atraktif dan
Tindaka Menarik sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
Metode Tri-
n
focus Steve
sebuah kelas secara bersama”. Tindakan
Snyder
tersebut diberikan oleh guru atau
Proses Belajar dengan arahan dari guru yang dilakukan
Menjadi lebih
Menyenangkan oleh siswa.
Kondisi
Keterampilan
Sumber data Penelitian Tindakan
Akhir
menyimpulkan isi Kelas (PTK) ini berasal dari siswa,
bacaan siswa
kelas VIII SMP peristiwa, informan, dan dokumentasi.
YPAC Surakarta
Teknik pengumpulan data penelitian ini
Gambar 1. Alur Penerapan menggunakan teknik tes, observasi,
Tindakan Kelas wawancara, dan dokumentasi foto.
Keabsahan data dilakukan
1. METODE PENELITIAN dengan Uji instrumen yang dilakukan
Lokasi penelitian adalah SMP untuk mengetahui validitas instrumen
YPAC Surakarta, siswa yang dijadikan dengan uji validitas, yaitu konsultasi
objek penelitian adalah siswa kelas VIII dengan dosen pembimbing dan guru
SMP YPAC Surakarta berjumlah 10 bidang studi yang diperoleh
siswa, terdiri dari 6 siswa Putra dan 4 kesepakatan bersama bahwa instrumen
siswa putri. Mata Pelajaran yang yang digunakan telah valid. Atas saran
digunakan obyek penelitian adalah mata dari dosen pembimbing telah diadakan
pelajaran Bahasa Indonesia. perbaikan pada instrumen tes dan
Penelitian ini dilaksanakan observasi, sehingga instrumen yang
selama 6 bulan, mulai Bulan Februari digunakan telah valid digunakan untuk
sampai Bulan Juli 2013. penelitian tindakan kelas pada membaca
Subjek penelitian tindakan ini cepat menggunakan teknik tri-focus
adalah siswa kelas VIII SMP YPAC steve Snyder.
Surakarta yang berjumlah 10 siswa yang Teknik analisis data yang
terdiri 6 siswa laki-laki dan 4 siswa dilakukan peneliti pada proses
perempuan. pembelajaran membaca cepat
Desain penelitian yang digunakan menggunakan teknik tri-focus steve
218
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

snyder dilakukan secara deskriptif lambat)


d. Mampu
presentase dan deskriptif kualitatif.
membaca <
Indicator kinerja penelitian ini 100 kpm:
skor 10
yaitu :
(kriteria
Tabel 1.Indikator Ketercapaian sangat
lambat)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Keteram Minimal Aspek yang
Hasil yang Dicapai pilan 80% dari menjadi
Aspek menyim seluruh penilaian yaitu :
yang Target Keterangan pulkan siswa a. Mampu
Dinilai isi dalam menemukan
Keteram Minimal Ada 3 aspek bacaan kelas semua pokok-
pilan 80% dari yang diamati, dengan tersebut pokok bacaan
menyim seluruh yaitu : membac memperol : skor 25
pulkan siswa Mampu a cepat eh nilai (kriteria
isi dalam membaca cepat 250 dengan sangat baik)
bacaan kelas 250 kpm skor 25 kpm kriteria b. Mampu
dengan tersebut Mampu aspek baik menemukan
membac memperol menemukan menem (minimal empat pokok
a cepat eh nilai pokok-pokok ukan memperol bacaan : skor
250 dengan bacaan skor 25 pokok- eh skor 20 (kriteria
kpm kriteria Mampu pokok 20) baik)
baik (70 – menyimpulkan bacaan c. Mampu
84) atau isi bacaan skor menemukan
diatas 50 tiga pokok
targel bacaan : skor
nilai 15 (kriteria
ketuntasa cukup baik)
n minimal d. Mampu
siswa menemukan
(KKM). dua pokok
Keteram Minimal Aspek yang bahasan :
pilan 80% dari menjadi skor 10
menyim seluruh penilaian yaitu : (kriteria
pulkan siswa a. Mampu kurang baik)
isi dalam membaca > e. Hanya
bacaan kelas 250 kpm : mampu
dengan tersebut skor 25 menemukan
membac memperol (kriteria satu pokok
a cepat eh nilai cepat) bacaan : skor
250 dengan b. Mampu 5 (kriteria
kpm kriteria membaca kurang sekali)
aspek baik 200-249 kpm: Keteram Minimal a. Simpulan
membac (minimal skor 20 pilan 80% dari mengacu dan
a cepat memperol (kriteria menyim seluruh mencakupi isi
250 eh skor sedang) pulkan siswa teks bacaan
kpm 20) c. Mampu isi dalam secara
membaca bacaan kelas keseluruhan :
100-199 kpm dengan tersebut skor 50
: skor 15 membac memperol (kriteria
(kriteria a cepat eh nilai sangat baik)

219
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

250 dengan b. Simpulan menyimpulkan isi bacaan sejak kondisi


kpm kriteria mengacu
pra siklus, siklus I dan siklus II. Berikut
aspek baik pada teks
menyim (minimal bacaan tapi disajikan peningkatan hasil tersebut:
pulkan memperol belum
Tabel 2. Peningkatan Penilaian
isi eh skor mencakup isi
bacaan 40) bacaan secara Keterampilan Menyimpulkan Isi Bacaan
keseluruhan :
dengan Membaca Cepat 250 Kpm Pra
skor 40
(kriteria baik) Siklus, Siklus I, dan Siklus II
c. Simpulan
N Kate Skor Pra Siklus Siklus I Siklus II
kurang
o. gori R J % R J % R J %
mengacu
ml m m
pada teks
l l
bacaan dan
1. Sang 85- 0 0 0 1 85 1 3 2 3
belum
at 100 6 0
mencakup isi
Baik 5
bacaan : skor
2. Baik 70- 0 0 0 3 21 3 6 4 6
30 (kriteria
84 0 6 0
cukup baik)
0
d. Simpulan
kurang Batas Tuntas
mengacu dan 3. Cuk 55- 2 11 2 4 22 4 1 6 1
tidak up 69 0 0 0 5 0
mencakup 4. Kura 0-54 8 43 8 2 10 2 0 0 0
bacaan : skor ng 2 0 8
20 (kriteria Jumlah 1 54 1 1 6 1 1 7 1
kurang baik) 0 2 0 2 9 0
e. Simpulan 0 3 0 0
tidak
mengacu dan Berdasarkan tabel 2 di atas
tidak
mencakup isi dapat dijelaskan bahwa terjadi
bacaan : : peningkatan dalam keterampilan
skor 10
(kriteria menyimpulkan isi bacaan dengan
kurang sekali) membaca cepat 250 kpm pada siswa
kelas VIII SMP YPAC Surakarta dari
Penelitian tindakan kelas ini
kondisi pra siklus, siklus I, hingga siklus
terdiri dari 2 siklus. Prosedur penelitian
II. Pada kondisi pra siklus terlihat belum
tindakan kelas ini terdiri atas empat
ada siswa yang mencapai batas
tahap untuk setiap siklus, yaitu
ketuntasan atau sebesar 0% siswa yang
perencanaan, tindakan, observasi, dan
tuntas. Pada siklus I terlihat sudah ada
refleksi.
siswa yang mencapai batas ketuntasan
dengan skor 75-84 dicapai oleh 3 siswa
2. HASIL PENELITIAN
dan 85-100 dicapai oleh 1 siswa. Dengan
Hasil penelitian menunjukkan
demikian, pada siklus I sebanyak 4
bahwa terjadi peningkatan kemampuan
siswa atau sebesar 40% siswa telah
220
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

Pra Siklus I Siklus II Isi Bacaan dengan Membaca Cepat 250


N
Kate Sk Siklus Kpm Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
o
gori or R Jl % R Jl % R Jl %
.
h h h
1 Sang 25 0 0 0 0 0 0 4 1 4 Tabel 3. Peningkatan Penilaian
. at 0
Baik 0 Keterampilan Menyimpulkan Isi Bacaan
2 Baik 20 1 2 1 4 8 4 4 8 4 dengan Membaca Cepat 250 Kpm Aspek
. 0 0 0 0
Membaca Cepat 250 Kpm pada Pra
Batas Tuntas
3 Cuk 15 3 4 3 5 7 5 2 3 2 Siklus, Siklus I, dan Siklus II
. up 5 0 5 0
4 Kura 10 6 6 6 1 1 1 0 0 0
. ng 0 0 0 Berdasarkan tabel 21 dapat
1 12 1 1 1 1 1 2 1
dilihat bahwa terjadi peningkatan pada
0 5 0 6 1
0 5 0 kondisi pra siklus, siklus I, dan siklus II
tuntas dalam keterampilan
pada ketera,pilan menyimpulkan isi
menyimpulkan isi bacaan. Pada siklus II
bacaan dengan membaca cepat 250 kpm
terlihat siswa yang tuntas dengan skor
aspek membaca cepat 250 kpm. Pada
70-84 dicapai 6 siswa atau sebesar 60%
kondisi pra siklus baru 1 siswa atau
dan skor 85-100 dicapai 3 siswa atau
sebesar 10% siswa mencapai batas
sebesar 30%, sehingga jumlah siswa
ketuntasan. Pada siklus I terjadi
yang tuntas pada siklus II sebanyak 9
peningkatan yaitu sebanyak 4 siswa atau
siswa atau sebesar 90% dari jumlah
sebesar 40% siswa dapat mencapai batas
seluruh siswa di kelas VIII tersebut.
ketuntasan. Pada siklus II kembali
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
terjadi peningkatan yaitu sebanyak 8
diagram berikut :
siswa atau sebesar 80% siswa mencapai
8 batas ketuntasan dengan skor 20
7 sebanyak 4 orang (40%) dan skor 25
6
sebanyak 4 orang (40%). Untuk lebih
5
jelasnya dapat dilihat dalam diagram
JUMLAH SISWA

3 berikut :
2

0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Sangat Baik 0 1 3
Baik 0 3 6
Cukup 2 4 1
Kurang 8 2 0

Gambar 2. Diagram Peningkatan


Penilaian Keterampilan Menyimpulkan

221
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

Pra Siklus I Siklus II


N S
Kate Siklus
6 o k
gori Jl % Jl % Jl %
. or R R R
5 h h h
1 Sang 2 0 0 0 2 5 2 6 1 6
JUMLAH SISWA

4
. at 5 0 0 5 0
3 Baik 0
2 Baik 2 1 2 1 4 8 4 3 6 3
2
. 0 0 0 0 0 0 0
1 Batas Tuntas
3 Cuku 1 2 3 2 3 4 3 1 1 1
0
Pra Siklus I Siklus II . p 5 0 0 5 0 5 0
Siklus 4 Kura 1 5 5 5 1 1 1 0 0 0
Sangat Baik 0 2 6
. ng 0 0 0 0 0
Baik 1 4 3
Cukup 2 3 1
Baik
Kur ang B aik 5 1 0 5 Kura 5 2 1 2 0 0 0 0 0 0
Kur ang B aik Se kali 2 0 0 . ng 0 0
Sekal
i
Jumlah 1
1 1 1 1 1 1 2 1
Gambar 3. Diagram Peningkatan 1 0 8 2
Penilaian Keterampilan 0 5 5
Berdasarkan table 4 dapat dijelaskan
Menyimpulkan Isi Bacaan dengan
bahwa terjadi peningkatan pada
Membaca Cepat 250 Kpm Aspek
keterampilan menyimpulkan isi bacaan
Membaca Cepat 250 Kpm pada Pra
dengan membaca cepat 250 Kpm aspek
Siklus, Siklus I, dan Siklus II
menemukan pokok-pokok bacaan pada
Tabel 4. Peningkatan Penilaian
pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pada
Keterampilan Menyimpulkan Isi Bacaan
kondisi pra siklus terlihat baru 1 siswa
dengan Membaca Cepat 250 Kpm Aspek
atau sebesar 10% siswa yang mencapai
Menemukan Pokok-pokok Bacaan pada
batas ketuntasan. Pada siklus I
Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
meningkat menjadi 6 siswa atau sebesar
60% yang mencapai batas ketuntasan.
Pada siklus II terjadi lagi peningkatan
yaitu sebanyak 9 siswa tuntas atau
sebesar 90% siswa mencapai batas
ketuntasan dengan skor 20 dicapai oleh
3 siswa dan skor 25 dicapai oelah 6
siswa. Lebih jelasnya disajikan dalam
diagram berikut :

222
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

4. Kur 2 1 2 1 4 8 4 0 0 0
ang 0 0 0 0 0
Bai
6 k
5. Kur 1 6 6 6 0 0 0 0 0 0
5
ang 0 0 0
Sek
JUMLAH SISWA

4
ali
3 1 1 1 1 3 1 1 4 1
0 7 0 0 2 0 0 2 0
2
0 0 0 0 0 0
1

0
Berdasarkan tabel 5 dapat
Pra Siklus I Siklus II
Siklus dilihat bahwa adanya peningkatan
Sangat Baik 0 2 6
Baik 1 4 3 kemampuan menyimpulkan isi bacaan
Cukup 2 3 1
dengan membaca cepat 250 Kpm aspek
Kur ang B aik 5 1 0
Kur ang B aik Se kali 2 0 0 menyimpulkan isi bacaan pada pra
siklus, siklus I, dan siklus II. Pada pra
Gambar 4. Diagram Peningkatan
siklus terlihat belum ada siswa yang
Penilaian Keterampilan
tuntas atau 0% yang mencapai batas
Menyimpulkan Isi Bacaan dengan
ketuntasan. Pada siklus I meningkat
Membaca Cepat 250 Kpm Aspek
menjadi 4 siswa atau sebesar 40% siswa
Menemukan Pokok-pokok Bacaan
mencapai batas ketuntasan. Pada siklus
pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
II kembali terjadi peningkatan yaitu 8
siswa atau sebesar 80% siswa telah
Tabel 5. Penilaian Keterampilan
mencapai batas ketuntasan dengan skor
Menyimpulkan Isi Bacaan dengan
20 sebanyak 4 siswa dan skor 25
Membaca Cepat 250 Kpm Aspek
sebanyak 4 siswa. Lebih jelasnya dapat
Menyimpulkan Isi Bacaan pada Pra
dilihat dalam diagram berikut :
Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Kat S Pra Siklus Siklus I Siklus II


N
ego k Jl Jl Jl
o. R % R % R %
ri or h h h
1. San 5 0 0 0 2 1 2 4 2 4
gat 0 0 0 0 0
Bai 0 0
k
2. Bai 4 0 0 0 2 8 2 4 1 4
k 0 0 0 6 0
0
Batas Tuntas
3. Cuk 3 3 9 3 2 6 2 2 6 2
up 0 0 0 0 0 0 0
223
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

cepat adalah keterampilan memilih isi


bahan yang harus dibaca sesuai dengan
6 tujuan kita, yang ada relevansinya
5 dengan kita, tanpa membuang-buang
JUMLAH SISWA

4 waktu untuk menekuni bagian-bagian


3 lain yang tidak kita perlukan”
2
Membaca mempunyai banyak
1
tujuan sebagaimana yang diungkapkan
0
Pra Siklus I Siklus II Tarigan dalam BPSDMPK dan PMP
Siklus
Sangat Baik 0 2 4 (2012:10) mengemukakan ada beberapa
Baik 0 2 4
tujuan membaca yaitu “(1) menemukan
Cukup 3 2 2
Kur ang 1 4 0 detail atau fakta, (2) menemukan
Kur ang Sekali 6 0 0
gagasan utama, (3) menemukan urutan
atau organisasi bacaan, (4)
Gambar 5. Diagram Penilaian menyimpulkan, (5) mengklasifikasikan,
Keterampilan Menyimpulkan Isi (6) menilai, dan (7) membandingkan
Bacaan dengan Membaca Cepat 250 atau mempertentangkan”. Dalam
Kpm Aspek Menyimpulkan Isi penelitian ini membaca cepat 250 kpm
Bacaan pada Pra Siklus, Siklus I, dan difokuskan pada tujuan menyimpulkan
Siklus II isi bacaan.
Menyimpulkan isi bacaan
3. PEMBAHASAN dengan membaca cepat 250 kpm
Penelitian ini memfokuskan merupakan suatu kegiatan yang
masalah pada upaya meningkatkan memerlukan konsentrasi dan kejelian
keterampilan menyimpulkan isi bacaan dalam membaca. Hal ini sejalan dengan
dengan membaca cepat 250 kpm pendapat Tim Penulis Modul Bahasa
menggunakan metode tri-focus steve Indonesia (2004:8) yang menyatakan
snyder pada siswa kelas VIII SMP YPAC “pemusatan perhatian atau pikiran pada
Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. saat membaca cepat merupakan salah
Membaca cepat merupakan suatu proses satu kunci keberhasilan membaca
aktif yang bertujuan dan memerlukan cepat.” Oleh karena itu, upayakan agar
strategi karena diperlukan waktu yang dapat berkonsentrasi penuh pada saat
cepat untuk menyalesaikan dan membaca cepat.
memahami isi bacaan. Hal ini sesuai Siswa kelas VIII SMP YPAC
dengan pendapat BPSDMPK dan PMP, Surakarta masih mengalami kesulitan
(2012:12) yang mengatakan “membaca dalam melakukan aktivitas
224
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

menyimpulkan isi bacaan dengan cepat metode tri-focus steve snyder dalam
terutama jika bacaan yang dibaca membaca cepat 250 kpm sebagai upaya
merupakan bacaan panjang. Hal ini meningkatan keterampilan
disebabkan karena masih rendahnya menyimpulkan isi bacaan.
minat baca siswa, kurangnya kesadaran Pelaksanaan penelitian tindakan
siswa tentang manfaat membaca dan kelas membaca cepat 250 kpm dengan
masih seringnya siswa menerapkan menggunakan metode tri-focus steve
kebiasaan yang salah dalam membaca snyder pada siswa kelas VIII SMP YPAC
seperti membaca dengan bersuara, Surakarta dilaksanakan sesuai dengan
membaca dengan menunjukkan jari, teknik membaca yang di sampaikan oleh
serta membaca dengan melakukan Steven Snyder (2000: www.
pengulangan kembali. Hal ini stevensnyderseminars.com//MindMatter
merupakan salah satu indikator bahwa sPart2.Pdf) dimana proses membaca
pembelajaran membaca di sekolah dengan tri-focus memusatkan mata
belum maksimal sehingga guru perlu pada tiga titik yaitu kiri, tengah, dan
melakukan perbaikan pembelajaran kanan. Selain itu, dalam penelitian ini
untuk mengatasi permasalahan tersebut. guru juga menekankan agar siswa dapat
Kurangnya kemahiran membaca berlatih untuk melakukan perpindahan
siswa akan membawa dampak buruk mata dalam membaca dengan
terhadap perkembangan bahasa, frekuaensi yang cepat, sebab dalam
kemahiran berbicara, dan kemampuan memca cepat diperlukan gerakan mata
menulis siswa. Hal ini seperti yang yang cepat. Steven Snyder juga
diungkapkan oleh Nanik Yuniarti ( 2011: menekankan tentang kecepatan mata
http://berbahasabersastra.blogspot.com dalam membaca yaitu “the most
/2011/02/teknik-pembelajaran- essential organ(s) for reading (in sighted
membaca-dengan- people) are the eyes. Reading is tied very
tri.html#ixzz2SiyqNHte) yang closely to the habit and behavior
menyatakan bahwa rendahnya patterns of the eyes. The eyes create the
kemahiran membaca akan sangat trigger mechanism by perceiving the
berpengaruh pada kemahiran berbahasa information in habitual ways and setting
yang lain, yaitu mahir menyimak off a chain reaction of sub-habits that
(listening skills), mahir berbicara hopefully result in the comprehension of
(speaking skills), dan mahir menulis the material.” (Organ yang paling
(writing skills). Berdasarkan pendapat penting untuk membaca (yang terlihat
tersebut, peneliti sebagai guru di kelas orang) adalah mata. Membaca sangat
VIII SMP YPAC Surakarta memilih terikat erat dengan kebiasaan dan
225
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

perilaku pola mata. Mata menciptakan 20 % memperoleh hasil dengan kriteria


memicu mekanisme dengan mengamati kurang baik. Pada siklus II kembali
informasi dalam kebiasaan cara dan terjadi peningkatan pada tes hasil
reaksi berantai dari sub-kebiasaan yang keterampilan menyimpulkan isi bacaan
diharapkan menghasilkan pemahaman dengan membaca cepat 250 kpm yaitu
materi). 30% masuk kriteria sangat baik, 60%
Penelitian tindakan kelas baik, 10% kriteria cukup, dan 0%
sebagai upaya meningkatkan termasuk kriteria kurang.
keterampilan menyimpulkan isi bacaan Hasil tes keterampilan
dengan membaca cepat 250 kpm menyimpulkan isi bacaan dengan
menggunakan metode tri-focus steve membaca cepat 250 kpm aspek
snyder pada siswa kelas VIII SMP YPAC membaca cepat 250 kpm menunjukkan
Surakarta dilaksanakan dalam dua peningkatan pada setiap siklus jika
siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan dibandingkan dengan pra siklus. Pada
bahwa terjadi peningkatan dalam kondisi pra siklus sebesar 0% siswa
keterampilan membaca cepat 250 kpm, memperoleh kriteria sangat baik, 10%
menemukan pokok-pokok bacaan, dan dengan perolehan kriteria baik, 30%
menyimpulkan isi bacaan bila dengan kriteria cukup, dan 60%
dibandingkan dengan keadaan sebelum memperoleh nilai dengan kriteria
adanya tindakan (kondisi pra siklus). kurang. Pada kondisi siklus I terjadi
Selain itu, terlihat pula antusiasme dan peningkatan dimana sebanyak 40%
semangat siswa terhadap pembelajaran siswa termasuk dalam kriteria baik, 50%
dengan menggunakan metode tri-fokus termasuk dalam kriteria cukup, dan 10%
steve Snyder. termasuk dalam kriteria kurang. Pada
Hasil tes keterampilan siklus II kembali terjadi peningkatan
menyimpulkan isi bacaan dengan yaitu sebanyak 40% siswa memperoleh
membaca cepat 250 kpm menunjukkan hasil dengan kriteria sangat baik, 40%
adanya peningkatan dari kondisi pra dengan kriteria baik, 20% dengan
siklus, siklus I dan siklus II. Pada kriteria cukup, dan 0% dengan kriteria
kondisi pra siklus sebanyak 0% siswa kurang.
masuk dalam kriteria sangat baik, 0% Hasil tes keterampilan
baik, 20% cukup, dan 80% masuk dalam menyimpulkan isi bacaan dengan
kriteria kurang baik. Pada siklus I terjadi membaca cepat 250 kpm aspek
peningkatan yaitu 10% siswa menemukan pokok-pokok bacaan
memperoleh hasil tes dengan kriteria menunjukkan adanya peningkatan yaitu
sangat baik, 30% baik, 40% cukup, dan dari keadaan pra siklus sebanyak 0%
226
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

siswa dengan kriteria sangat baik, 10% menggunakan metode tri-focus steve
kriteria baik, 20% kriteria cukup, 50% snyder, sebagian besar siswa
kriteria kurang baik, dan 20% kriteria memberikan tanggapan bahwa dengan
kurang sekali. Pada siklus I terjadi metode ini siswa memperoleh
peningkatan menjadi 20% kriteria sangat pengalaman baru dan siswa merasa
baik, 40% kriteria baik, 30% kriteria terbantu dengan menerapkan metode
cukup, 10% kriteria kurang baik, dan 0% tri-focus steve snyder untuk membaca
kriteria kurang sekali. Peningkatan cepat. Dengan terus berlatih membaca
terjadi kembali pada siklus II yaitu 60% cepat menggunakan metode tri-focus
siswa memperoleh nilai dengan kriteria steve snyder siswa lebih mudah
sangat baik, 30% kriteria baik, 10% menemukan pokok-pokok bacaan dan
kriteria cukup, dan 0% termasuk kriteria menyimpulkan bacaan. Siswa juga
kurang baik dan kurang sekali. memberikan kesan bahwa mereka
Hasil tes keterampilan merasa senang dengan diterapkannya
menyimpulkan isi bacaan dengan metode baru yang belum pernah didapat
membaca cepat 250 kpm aspek sebelumnya. Dengan dikenalkannya
menyimpulkan isi bacaan menunjukkan metode tri-focus steve snyder ini siswa
hasil yang meningkat yaitu pada mengaku mulai terbiasa dan mulai
keadaan pra siklus 0% siswa menikmati membaca cepat sehingga
memperoleh hasil dengan kriteria kegiatan membaca tidak lagi dirasa
sangat baik, 0% kriteria baik, 30% membosankan.
kriteria cukup, 10% kriteria kurang, dan
60% termasuk kriteria kurang sekali. 4. KESIMPULAN
Pada siklus I terjadi peningkatan yaitu Berdasarkan temuan penelitian
20% termasuk dalam kriteria sangat dan pembahasan yang telah dilakukan
baik, 20% kriteria baik, 20% kriteria tentang upaya meningkatkan
cukup, 40% kriteria kurang, dan 0% keterampilan menyimpulkan isi bacaan
termasuk dalam kriteria kurang sekali. dengan membaca cepat 250 kpm
Peningkatan pada siklus II yaitu 40% menggunakan metode tri-focus steve
siswa memperoleh hasil sangat baik, snyder pada siswa kelas VIII SMP YPAC
40% baik, dan 20% cukup. Pada siklus II Surakarta tahun pelajaran 2012/2013,
ini sudah tidak ada siswa yang masuk dapat ditarik kesimpulan yaitu :
dalam kriteria kurang dan kurang sekali. a. Pelaksanaan pembelajaran
Setelah guru menerapkan menyimpulkan isi bacaan dengan
pembelajaran menyimpulkan isi bacaan membaca cepat 250 kpm
dengan membaca cepat 250 kpm menggunakan metode tri-fokus steve
227
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

snyder dapat diterapkan dan


dilakukan oleh hampir sebagian besar Berdasarkan kesimpulan dan
siswa kelas VIII SMP YPAC Surakarta. hasil penelitian yang telah dikemukakan
Hal ini terbukti dengan ungkapan di atas, saran untuk penelitian ini adalah
sebagian besar siswa melalui hasil sebagai berikut :
wawancara bahwa siswa-siswa kelas a. Bagi Guru Bahasa Indonesia
VIII SMP YPAC Surakarta merasa hendaknya menggunakan model
terbantu dengan metode tri-fokus pembelajaran yang bervariasi dalam
steve snyder ini dan mempermudah proses pembelajaran membaca cepat
siswa dalam memahami serta agar siswa menjadi lebih
menemukan pokok-pokok bacaan bersemangat dalam proses
sehingga hasil belajar Bahasa pembelajaran dan mudah memahami
Indonesia materi menyimpulkan isi materi yangdisampaikan. Salah satu
bacaan dengan membaca cepat 250 alternative yang dapat digunakan
kpm dapat mengalami peningkatan. yaitu metode Tri-Fokus Steve Snyder
b. Dengan penggunaan metode Tri- dalam pembelajaran membaca cepat.
focus Steve Snyder dapat Metode tersebut telah terbukti dapat
meningkatkan keterampilan meningkatkan kemampuan
menyimpulkan isi bacaan dengan menyimpulkan isi bacaan dengan
membaca cepat 250 kata permenit membaca cepat 250 kata per menit
pada siswa kelas VIII SMP YPAC (kpm) pada siswa kelas VIII SMP YPAC
Surakarta. Hal ini terbukti dengan Surakarta.
meningkatnya rata-rata hasil tes b. Bagi siswa, hendaknya dapat terus
keterampilan menyimpulkan isi meningkatkan kemampuan membaca
bacaan dengan membaca cepat cepat yang telah dikuasai sehingga
menggunakan metode tri-focus steve dapat bermanfaat tidak hanya dalam
snyder yaitu pada pra siklus rata-rata pembelajaran Bahasa Indonesia
hasil tes siswa memperoleh skor 54.2 melainkan untuk kegiatan membaca
(lima puluh empat koma dua) lainnya. Siswa diharapkan lebih
meningkat menjadi 62.3 (enam puluh sering berlatih teknik membaca cepat
dua koma tiga) pada siklus I, dan dan menghilangkan kebiasaan buruk
kembali mengalami peningkatan pada saat membaca agar hasilnya optimal.
siklus II yaitu dengan perolehan skor c. Bagi sekolah, hendaknya perlu
79 (tujuh puluh sembilan). diadakan program pelatihan
membaca yang difokuskan pada
5. SARAN peningkatan kemampuan membaca
228
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

cepat siswa sehingga semua siswa


DAFTAR PUSTAKA
dapat mulai berlatih membaca cepat
guna meningkatkan kemampuan Berelson and Stainer.1985. Human
Resourse Management. San Diego :
berbahasa, berbicara, dan menulis.
Academic Pres
d. Bagi peneliti di bidang pendidikan BPSDMPK dan PMP. 2012. Keterampilan
Membaca (Bahan Belajar
dan bahasa dapat melakukan
Pendidikan dan Pelatihan Pasca-
penelitian serupa dengan teknik Uji Kompetensi Awal bagi Guru
Kelas). Jakarta : BPSDMPK dan PMP
pembelajaran yang berbeda sehingga
Kementerian Pendidikan dan
dapat menjadi rujukan dalam Kebudayaan
Crow and
mengambangkan penelitian serupa.
Crow.1993.(Zarkasyi.Penterjemah).
Educational Psychology,With
Question and Answer (New Jersey :
Brooklyn College, Adams &
Co,Peterson) Surabaya : Bina Ilmu.
Bobbi DePorter & Mike Hernacki. 2000.
Quantum Learning:
Membiasakan Belajar Nyaman
dan Menyenangkan. Bandung:
Kaifa
Depdiknas. 2004. Metode Pembelajaran
Bahasa Indonesia. Jakarta: Dirjen
Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Dubin,Froida.1988.”What EFL Teacher
Should Know about Reading”. A
Forum Anthology A Selected
Articles From The English
Teaching Forum.30(3) WOshington
DC.:ELP Division.
Hernowo.2005.Quantum Reading: Cara
Cepat Nan Bermanfaat Untuk
Merangsang Munculnya Potensi
Membaca. Bandung: MLC
Irwan Widiatmoko. 2011. Super Speed
Reading (Metode Lengkap dan
Praktis untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca). Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama
Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan
Kelas. Ciputat : Gaung Persada
Press
John Adair.1982. Pimpinan Yang
Terpusat Pada Tindakan. Jakarta :
CV Rajawali
Komaruddin. 1974. Metode Penulisan
Skripsi dan Tesis. Bandung:
Angkasa

229
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

Muhammad Noer. 2010. Speed Reading Suharsimi Arikunto. 2002. Metodologi


for Beginners (Panduan Membaca Penelitian. Jakarta : Penerbit PT.
Lebih Cepat, Lebih Cerdas, dan Rineka Cipta
Pemahaman yang Lebih Baik). E- Sutopo.H.B. 2002. Metodologi Penelitian
Book- Kualitatif Bagian Tiga. Surakarta :
http://www.membacacepat.com Universitas Sebelas Maret Press
(diakses tanggal 6 Mei 2013, Pukul Sutrisno Hadi. 1993. Bimbingan Menulis
19.50) Skripsi Thesis. Yogyakarta: Andi
Muhammad Sarwono. 2003. Offset
Peningkatan Kecepatan Efektif Tim Penulis Modul Bahasa Indonesia.
Membaca (KEM) dengan Teknik 2004. Modul Bahasa Indonesia
Tri-fokus Steve Snyder. Kurikulum SMK 2004 (Edisi 1:
http://pakguruonline.pendidikan.n Membaca Cepat). Jakarta :
et (diakses tanggal 6 Mei 2013, Direktorat Pendidikan Menengah
Pukul 20.14) Kejuruan Departemen Pendidikan
Nanik Yuniarti. 2011: Teknik Nasional
Pembelajaran Membaca Dengan Wainwright Gordon. 2006. Speed
Tri Fokus Steve Snyder Belajar Reading Better Recording
Bahasa Dan Sastra. (Manfaatkan tehnik-tehnik
http://berbahasa- Teruji untuk Membaca Lebih
bersastra.blogspot.com/2011/02/t Cepat dan Mengingat Secara
eknik-pembelajaran-membaca- Makasimal). Jakarta : PT
dengan-tri.html#ixzz2SiyqNHte Gramedia Pustaka Utama.
(diakses 6 Juni 2013 Pukul 19.45) (Terjemahan Heru Sutrisno,
Nurhadi. 2008. Membaca Cepat dan 2006)
Efektif. Bandung : CV Sinar Baru
Algensindo
Riska Lismala. 2012. Pengertian
Menyimpulkan dan Simpulan.
http://blogtiamo.blogspot.com/20
12/07/pengertian-menyimpulkan-
dan-simpulan.html . (diakses
tanggal 13 mei 2013 pukul 16.15)
Soedarsono. 2010. Speed Reading
(Sistem Membaca Cepat dan
Efektif). Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Steven Snyder. AlphaLearning
Accelerated Learning Systems
(Brilliance Passion And The Nature
Of Mastery) . www.
stevensnyderseminars.com
(diakses tanggal 8 Juni 2013 pukul
16.17)
Suharno, Sukardi, Chodijah, & Suwalni.
1995. Belajar dan Pembelajaran II.
Surakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia UNS
Suharsimi Arikunto, Suhardjono &
Supardi . 2009 .Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi
Aksara

230

Anda mungkin juga menyukai