Karsono1
Mulyoto2
Sri Haryati3
1
Mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS
2
Dosen Pembimbing I Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS
3
Dosen Pembimbing II Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP UNS
ABSTRAK
Membaca cepat 250 kata per menit (kpm) dengan metode tri-fokus steve
snyder merupakan teknik membaca yang memadukan kemampuan gerak
morik (gerakan mata) atau kemampuan visual dengan kemampuan kognitif
dalam membaca namun tidak mengesampingkan pemahaman terhadap isi
bacaan. Titik konsentrasi pandangan mata saat membaca menggunakan
metode tri-fokus steve snyder terpusat pada tiga fokus (tiga bagian) untuk
setiap baris, yaitu sebagian dipusatkan di sebelah kiri, sebagian tengah, dan
sebagian kanan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan
metode tri-focus steve snyder dalam membaca cepat 250 kata per menit
(kpm) sebagai upaya meningkatkan keterampilan menyimpulkan isi bacaan
pada siswa kelas VIII SMP YPAC Surakarta. (2) Mendeskripsikan besarnya
peningkatan keterampilan menyimpulkan isi bacaan dengan membaca
cepat 250 kata per menit pada siswa kelas VIII SMP YPAC Surakarta setelah
menggunakan metode tri-focus steve snyder.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus
terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
Subjek penelitian ini yaitu kelas VIII SMP YPAC Surakarta. Sumber data
penelitian berasal dari siswa, peristiwa, informan, dan dokumentasi. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui tes, observasi, wawancara, dan
dokumentasi foto. Pengujian validitas data, menggunakan uji instrument
yang dikonsultasikan pada pembimbing dan guru bidang studi. Teknik
analisis yang digunakan yaitu teknik deskriptif presentase dan teknik
deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII SMP
YPAC Surakarta dapat menerapkan pembelajaran membaca cepat 250 kpm
dengan menggunakan metode tri-fokus steve snyder. Siswa kelas VIII SMP
YPAC Surakarta mengalami peningkatan kemampuan menyimpulkasn isi
bacaan dengan membaca cepat 250 kpm menggunakan metode tri-fokus
steve snyder. Nilai rata-rata siswa menunjukkan dari pra siklus rata-rata
hasil tes siswa memperoleh nilai 54.2 (lima puluh empat koma dua)
meningkat menjadi 62.3 (enam puluh dua koma tiga) pada siklus I, dan
kembali mengalami peningkatan pada siklus II yaitu dengan rata-rata
perolehan nilai 79 (tujuh puluh sembilan).
Kata Kunci: Professional Teacher, RSBI.
211
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
itu, diperlukan pula pemilihan teknik kelas VIII SMP YPAC Surakarta yaitu
dan metode yang tepat untuk pertama, kemampuan membaca cepat
mengajarkan siswa menyimpulkan isi siswa seharusnya dapat mencapai 250
bacaan dengan membaca cepat 250 kata per menit. Namun, kenyataan di
kpm. lapangan membuktikan kecepatan
Yayasan Pembinaan Anak Cacat membaca siswa kelas VIII SMP YPAC
Surakarta (YPAC Surakara) merupakan Surakarta masih tergolong lambat. Rata-
salah satu yayasan yang memberikan rata kecepatan membaca mereka 145,4
pelayanan baik pelayanan rehabilitasi kata per menit. Penyebab belum
maupun pelayanan pendidikan bagi tercapainya kecepatan efektif membaca
anak dengan cacat fisik / difabel, dan yang telah ditentukan dalam membaca
bila diperlukan dapat memberikan cepat yaitu, siswa belum dapat
pelayanan rehabilitasi pada cacat jenis meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang
lainnya. Layanan pendidikan yang dapat menghambat kecepatan membaca
diberikan di YPAC Surakarta untuk memperoleh pemahaman bacaan
dikhususkan pada pelayanan yaitu: 1) vokalisasi atau membaca
pendidikan bagi anak tuna daksa (bagi dengan bersuara, 2) menggerakkan bibir
penyandang cacat tubuh). Layanan atau komat-kamit, 3) menggerakkan
pendidikan diberikan mulai dari tingkat kepala ke kiri dan ke kanan untuk dapat
Taman Kanak-Kanak (TK) hingga tingkat membaca baris-baris secara lengkap, 4)
Sekolah Menengah Atas (SMA). membaca dengan menunjuk jari atau
Berdasarkan hasil observasi yang benda lain, dan 5) regresi (pengulangan).
telah dilakukan di SMP YPAC Surakarta Kedua, siswa belum mampu
khususnya kelas VIII pada mata menemukan pokok-pokok dalam bacaan
pelajaran Bahasa Indonesia, peneliti secara cepat. Banyaknya ide pokok yang
menemukan lemahnya keterampilan harus ditemukan siswa minimal lima ide
membaca cepat, khususnya pada pokok. Siswa kelas VIII SMP YPAC
keterampilan menyimpulkan isi bacaan Surakarta hanya mampu menemukan
dengan membaca cepat 250 kata per rata-rata dua ide pokok dari setiap
menit (kmp). Dalam keterampilan paragraph dalam bacaan yang disajikan
membaca cepat, siswa belum mencapai guru. Siswa masih banyak mengalami
standar ketuntasan yang telah kesulitan dalam menentukan pokok-
ditentukan. pokok pada bacaan teks non sastra.
Permasalahan-permasalahan yang Ketiga, siswa belum mampu
muncul dalam pembelajaran menyimpulkan bacaan yang telah
keterampilan membaca cepat bagi siswa dibaca. Siswa diharapkan mampu
214
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
menceritakan inti atau garis besar teks. Metode tri-focus steve snyder dalam
Dalam hal ini tingkat penguasaan siswa keterampilan membaca cepat
masih rendah dikarenakan tingkah laku merupakan alternative yang digunakan
siswa yang masih kurang baik selama peneliti sebagai teknik pembelajaran
proses pembelajaran. Tingkah laku dalam meningkatkan keterampilan
tersebut antara lain rendahnya membaca cepat 250 kata per menit
perhatian terhadap pembelajaran (kpm) bagi siswa kelas VIII SMP YPAC
menyimpulkan isi bacaan. Rendahnya Surakarta. Dengan menerapkan metode
perhatian siswa disebabkan oleh tri-focus steve snyder dalam
anggapan siswa bahwa menyimpulkan pembelajaran tersebut diharapkan dapat
isi bacaan merupakan kegiatan yang meningkatkan kemampuan membaca
mudah dilakukan sehingga tidak cepat 250 kata per menit (kpm) siswa
memerlukan tingkat perhatian dan kelas VIII SMP YPAC Surakarta.
konsentrasi yang lebih. Berdasarkan latar belakang dan
Beberapa permasalahan di atas pembahasan masalah di atas,
menyebabkan pembelajaran Bahasa permasalahan yang dapat diidentifikasi
Indonesia materi menyimpulkan isi yaitu:(1)Rendahnya kemampuan
bacaan dengan membaca cepat 250 kata menyimpulkan isi bacaan dengan
per menit (kpm) belum mencapai membaca cepat 250 kata per menit
standar ketuntasan pembelajaran yaitu (kpm) siswa kelas VIII SMP YPAC
lebih besar sama dengan 70 (≥70). Nilai Surakarta; (2)Rendahnya minat siswa
yang diperoleh semua siswa kelas VIII untuk membaca; (3)Pemilihan teknik
SMP YPAC Surakarta masih pembelajaran dalam menyimpulkan isi
menunjukkan nilai dibawah standar bacaan 250 kata per menit (kpm) kurang
ketuntasan (<70). Hal ini menunjukkan tepat sehingga hasil siswa belum
masih lemahnya keterampilan siswa mencapai standar ketuntasan; (4) Guru
dalam pembelajaran menyimpulkan isi belum menggunakan media
bacaan dengan membaca cepat 250 kata pembelajaran yang tepat dalam
per menit (kpm). pembelajaran Bahasa Indonesia materi
Upaya yang dilakukan guru menyimpulkan isi bacaan 250 kata per
dalam usaha meningkatkan kemampuan menit (kpm) sehingga siswa kurang
menyimpulkan isi bacaan dengan tertarik dan cepat bosan dengan
membaca cepat 250 kata per menit pembelajaran di kelas.
(kpm) siswa kelas VIII SMP YPAC Berdasarkan identifikasi masalah
Surakarta yaitu dengan memilih teknik yang diuraikan di atas, pembatasan
dan metode pembelajaran yang tepat. masalah yang dilakukan dalam
215
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
membaca yang tepat. Hal ini didasarkan pembelajaran yang berupa metode dan
pada alasan bahwa keterampilan teknik pengajaran. Dengan menerapkan
membaca bukan merupakan bakat alami metode ini pembaca akan dapat
dengan sendirinya dapat dimiliki membaca lebih efisien dan efektif.
seseorang. Untuk memiliki kemampuan Pembaca akan dapat lebih menghemat
membaca yang baik, diperlukan waktu baca sebab cara baca tidak lagi
penerapan teknik yang tepat. berhenti pada satuan-satuan frase atau
Kemampuan ini meliputi kemampuan kata tetapi pada setiap akhir kalimat.
memahami, dan mengetahui dengan Dalam hal ini, peran metode tri-focus
cepat ide pokok dari suatu bacaan steve snyder ini digunakan sebagai
dalam waktu yang telah ditentukan. pencipta suasana sugestif, stimulus,
Dengan menguasai teknik yang tepat sekaligus menjadi jembatan bagi siswa
dalam membaca, seseorang akan untuk mengikuti pembelajaran
mengetahui informasi yang dibaca membaca cepat menjadi lebih menarik.
dengan cepat dan tepat dalam arti lain Respon yang diharapkan muncul
efisiensi waktu dalam membaca. dari para siswa dengan menggunakan
Membaca cepat merupakan salah metode tri-focus steve snyder dalam
satu keterampilan membaca yang harus membaca cepat berupa peningkatan
dikuasai oleh siswa SMP kelas VIII tak kemampuan siswa dalam membaca
terkecuali siswa SMP YPAC Surakarta cepat untuk menyimpulkan suatu
kelas VIII. Dalam kompetensi ini, siswa bacaan dengan menggunakan metode
diharapkan mampu membaca cepat tri-focus steve snyder.
berdasarkan pola urutan waktu dan Kerangka berfikir tersebut dapat
tempat. Siswa seringkali mengalami digambarkan secara skematis sebagai
kesulitan dalam membaca cepat. Dalam berikut :
hal ini peran guru sangat diperlukan
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Salah satu cara yang dapat digunakan
guru untuk mengatasi permasalahan
tersebut adalah dengan menggunakan
metode tri-focus steve snyder.
Metode tri-focus steve snyder
sangat cocok untuk pembelajaran
membaca, khususnya membaca cepat.
Metode tri-focus steve snyder
merupakan salah satu komponen
217
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
219
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
3 berikut :
2
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Sangat Baik 0 1 3
Baik 0 3 6
Cukup 2 4 1
Kurang 8 2 0
221
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
4
. at 5 0 0 5 0
3 Baik 0
2 Baik 2 1 2 1 4 8 4 3 6 3
2
. 0 0 0 0 0 0 0
1 Batas Tuntas
3 Cuku 1 2 3 2 3 4 3 1 1 1
0
Pra Siklus I Siklus II . p 5 0 0 5 0 5 0
Siklus 4 Kura 1 5 5 5 1 1 1 0 0 0
Sangat Baik 0 2 6
. ng 0 0 0 0 0
Baik 1 4 3
Cukup 2 3 1
Baik
Kur ang B aik 5 1 0 5 Kura 5 2 1 2 0 0 0 0 0 0
Kur ang B aik Se kali 2 0 0 . ng 0 0
Sekal
i
Jumlah 1
1 1 1 1 1 1 2 1
Gambar 3. Diagram Peningkatan 1 0 8 2
Penilaian Keterampilan 0 5 5
Berdasarkan table 4 dapat dijelaskan
Menyimpulkan Isi Bacaan dengan
bahwa terjadi peningkatan pada
Membaca Cepat 250 Kpm Aspek
keterampilan menyimpulkan isi bacaan
Membaca Cepat 250 Kpm pada Pra
dengan membaca cepat 250 Kpm aspek
Siklus, Siklus I, dan Siklus II
menemukan pokok-pokok bacaan pada
Tabel 4. Peningkatan Penilaian
pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pada
Keterampilan Menyimpulkan Isi Bacaan
kondisi pra siklus terlihat baru 1 siswa
dengan Membaca Cepat 250 Kpm Aspek
atau sebesar 10% siswa yang mencapai
Menemukan Pokok-pokok Bacaan pada
batas ketuntasan. Pada siklus I
Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
meningkat menjadi 6 siswa atau sebesar
60% yang mencapai batas ketuntasan.
Pada siklus II terjadi lagi peningkatan
yaitu sebanyak 9 siswa tuntas atau
sebesar 90% siswa mencapai batas
ketuntasan dengan skor 20 dicapai oleh
3 siswa dan skor 25 dicapai oelah 6
siswa. Lebih jelasnya disajikan dalam
diagram berikut :
222
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
4. Kur 2 1 2 1 4 8 4 0 0 0
ang 0 0 0 0 0
Bai
6 k
5. Kur 1 6 6 6 0 0 0 0 0 0
5
ang 0 0 0
Sek
JUMLAH SISWA
4
ali
3 1 1 1 1 3 1 1 4 1
0 7 0 0 2 0 0 2 0
2
0 0 0 0 0 0
1
0
Berdasarkan tabel 5 dapat
Pra Siklus I Siklus II
Siklus dilihat bahwa adanya peningkatan
Sangat Baik 0 2 6
Baik 1 4 3 kemampuan menyimpulkan isi bacaan
Cukup 2 3 1
dengan membaca cepat 250 Kpm aspek
Kur ang B aik 5 1 0
Kur ang B aik Se kali 2 0 0 menyimpulkan isi bacaan pada pra
siklus, siklus I, dan siklus II. Pada pra
Gambar 4. Diagram Peningkatan
siklus terlihat belum ada siswa yang
Penilaian Keterampilan
tuntas atau 0% yang mencapai batas
Menyimpulkan Isi Bacaan dengan
ketuntasan. Pada siklus I meningkat
Membaca Cepat 250 Kpm Aspek
menjadi 4 siswa atau sebesar 40% siswa
Menemukan Pokok-pokok Bacaan
mencapai batas ketuntasan. Pada siklus
pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
II kembali terjadi peningkatan yaitu 8
siswa atau sebesar 80% siswa telah
Tabel 5. Penilaian Keterampilan
mencapai batas ketuntasan dengan skor
Menyimpulkan Isi Bacaan dengan
20 sebanyak 4 siswa dan skor 25
Membaca Cepat 250 Kpm Aspek
sebanyak 4 siswa. Lebih jelasnya dapat
Menyimpulkan Isi Bacaan pada Pra
dilihat dalam diagram berikut :
Siklus, Siklus I, dan Siklus II
menyimpulkan isi bacaan dengan cepat metode tri-focus steve snyder dalam
terutama jika bacaan yang dibaca membaca cepat 250 kpm sebagai upaya
merupakan bacaan panjang. Hal ini meningkatan keterampilan
disebabkan karena masih rendahnya menyimpulkan isi bacaan.
minat baca siswa, kurangnya kesadaran Pelaksanaan penelitian tindakan
siswa tentang manfaat membaca dan kelas membaca cepat 250 kpm dengan
masih seringnya siswa menerapkan menggunakan metode tri-focus steve
kebiasaan yang salah dalam membaca snyder pada siswa kelas VIII SMP YPAC
seperti membaca dengan bersuara, Surakarta dilaksanakan sesuai dengan
membaca dengan menunjukkan jari, teknik membaca yang di sampaikan oleh
serta membaca dengan melakukan Steven Snyder (2000: www.
pengulangan kembali. Hal ini stevensnyderseminars.com//MindMatter
merupakan salah satu indikator bahwa sPart2.Pdf) dimana proses membaca
pembelajaran membaca di sekolah dengan tri-focus memusatkan mata
belum maksimal sehingga guru perlu pada tiga titik yaitu kiri, tengah, dan
melakukan perbaikan pembelajaran kanan. Selain itu, dalam penelitian ini
untuk mengatasi permasalahan tersebut. guru juga menekankan agar siswa dapat
Kurangnya kemahiran membaca berlatih untuk melakukan perpindahan
siswa akan membawa dampak buruk mata dalam membaca dengan
terhadap perkembangan bahasa, frekuaensi yang cepat, sebab dalam
kemahiran berbicara, dan kemampuan memca cepat diperlukan gerakan mata
menulis siswa. Hal ini seperti yang yang cepat. Steven Snyder juga
diungkapkan oleh Nanik Yuniarti ( 2011: menekankan tentang kecepatan mata
http://berbahasabersastra.blogspot.com dalam membaca yaitu “the most
/2011/02/teknik-pembelajaran- essential organ(s) for reading (in sighted
membaca-dengan- people) are the eyes. Reading is tied very
tri.html#ixzz2SiyqNHte) yang closely to the habit and behavior
menyatakan bahwa rendahnya patterns of the eyes. The eyes create the
kemahiran membaca akan sangat trigger mechanism by perceiving the
berpengaruh pada kemahiran berbahasa information in habitual ways and setting
yang lain, yaitu mahir menyimak off a chain reaction of sub-habits that
(listening skills), mahir berbicara hopefully result in the comprehension of
(speaking skills), dan mahir menulis the material.” (Organ yang paling
(writing skills). Berdasarkan pendapat penting untuk membaca (yang terlihat
tersebut, peneliti sebagai guru di kelas orang) adalah mata. Membaca sangat
VIII SMP YPAC Surakarta memilih terikat erat dengan kebiasaan dan
225
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
siswa dengan kriteria sangat baik, 10% menggunakan metode tri-focus steve
kriteria baik, 20% kriteria cukup, 50% snyder, sebagian besar siswa
kriteria kurang baik, dan 20% kriteria memberikan tanggapan bahwa dengan
kurang sekali. Pada siklus I terjadi metode ini siswa memperoleh
peningkatan menjadi 20% kriteria sangat pengalaman baru dan siswa merasa
baik, 40% kriteria baik, 30% kriteria terbantu dengan menerapkan metode
cukup, 10% kriteria kurang baik, dan 0% tri-focus steve snyder untuk membaca
kriteria kurang sekali. Peningkatan cepat. Dengan terus berlatih membaca
terjadi kembali pada siklus II yaitu 60% cepat menggunakan metode tri-focus
siswa memperoleh nilai dengan kriteria steve snyder siswa lebih mudah
sangat baik, 30% kriteria baik, 10% menemukan pokok-pokok bacaan dan
kriteria cukup, dan 0% termasuk kriteria menyimpulkan bacaan. Siswa juga
kurang baik dan kurang sekali. memberikan kesan bahwa mereka
Hasil tes keterampilan merasa senang dengan diterapkannya
menyimpulkan isi bacaan dengan metode baru yang belum pernah didapat
membaca cepat 250 kpm aspek sebelumnya. Dengan dikenalkannya
menyimpulkan isi bacaan menunjukkan metode tri-focus steve snyder ini siswa
hasil yang meningkat yaitu pada mengaku mulai terbiasa dan mulai
keadaan pra siklus 0% siswa menikmati membaca cepat sehingga
memperoleh hasil dengan kriteria kegiatan membaca tidak lagi dirasa
sangat baik, 0% kriteria baik, 30% membosankan.
kriteria cukup, 10% kriteria kurang, dan
60% termasuk kriteria kurang sekali. 4. KESIMPULAN
Pada siklus I terjadi peningkatan yaitu Berdasarkan temuan penelitian
20% termasuk dalam kriteria sangat dan pembahasan yang telah dilakukan
baik, 20% kriteria baik, 20% kriteria tentang upaya meningkatkan
cukup, 40% kriteria kurang, dan 0% keterampilan menyimpulkan isi bacaan
termasuk dalam kriteria kurang sekali. dengan membaca cepat 250 kpm
Peningkatan pada siklus II yaitu 40% menggunakan metode tri-focus steve
siswa memperoleh hasil sangat baik, snyder pada siswa kelas VIII SMP YPAC
40% baik, dan 20% cukup. Pada siklus II Surakarta tahun pelajaran 2012/2013,
ini sudah tidak ada siswa yang masuk dapat ditarik kesimpulan yaitu :
dalam kriteria kurang dan kurang sekali. a. Pelaksanaan pembelajaran
Setelah guru menerapkan menyimpulkan isi bacaan dengan
pembelajaran menyimpulkan isi bacaan membaca cepat 250 kpm
dengan membaca cepat 250 kpm menggunakan metode tri-fokus steve
227
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
229
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.1, hal 211 – 230, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id
230