Fisiologi Bayi Baru Lahir Normal
Fisiologi Bayi Baru Lahir Normal
PENDAHULUAN
2. Refleks mata
Ditemukan sejumlah reflek mata. Misalnya reflek berkedip dapat ditimbulkan dengan
berbagai rangsangan seperti cahaya yang terang, sentuhan nyeri atau usapan pada alis
mata. Refleks pupil timbul sebagai akibat respon terhadap cahaya, respon mata
boneka dinamakan demikian karena merupakan hambatan dalam gerakan mata
setelah kepala dipalingkan. Jika kepala dipalingkan dengan lambat pada salah satu
sisi secara normal mata tidak bergerak bersama kepala.
3. Refleks moro
Refleks ini terdiri dari abduksi dan ekstensi lengan. Tangan membuka tetapi jari-jari
seringkali tetap melengkung. Keadaan ini diikuti dengan adduksi dari lengan seperti
ketika memeluk. Pada saat yang sama disertai dengan tangisan, ekstensi dari badan
dan kepala dengan gerakan-gerakan tungkai. Refleks moro ditemukan pada bayi-bayi
prematur, kecuali pada mereka yang sangat kecil. Respon moro merupakan refleks
vestibular. Refleks ini hilang pada sekitar umur 3 atau 4 bulan. Refleks moro dapat
ditimbulkan dengan memegang tangan bayi dan mengangkatnya perlahan-perlahan
sedikit diatas meja. Pelepasan tangan dengan cepat menyebabkan gerakan cepat dari
daerah servical yang mengawali refleks.
5. Refleks menggenggam
Jika telapak tangan dirangsang jari-jari akan
fleksi dan menggenggam benda. Sekali refleks
genggam dicapai jari-jari dapat ditarik dengan
lembut keatas. Pada saat ini dilakukan,
genggaman akan diperkuat dan terdapat
ketegangan progresif dari otot-otot mulai dari
pergelangan tangan sampai bahu, hingga bayi
bergantung sebentar pada jari-jari. Respon yang serua dapat ditimbulkan dengan
menggosok telapak kaki dibelakang jari-jari kaki secara lembut. Refleks genggam
sebagian besar dinilai dengan melihat intensitas, sebagian dengan melihat simetri dan
sebagian dengan melihat persistensinya setelah umur 4 bulan dimana seharusnya
refleks ini telah hilang.
8. Refleks meluruskan
Keadaan ini memungkinkan bayi untuk berguling dari posisi telungkup ke posisi
terlentang dan sebaliknya. Refleks ini membantu bayi untuk mempengaruhi tangan
dan lutut dan duduk. Refleks ini menimbulkan kemampuan untuk mengembalikan
posisi normal kepala dalam ruang serta untuk mempertahankan keterkaitan postur
yang normal dari kepala, dan anggota gerak selama aktivitas-aktivitas. Refleks ini
termasuk yang berikut:
9. Reflek parasut
Refleks ini dapat timbul pada umur 6 sampai 9
bulan dan menetap seumur hidup. Dapat
ditimbulkan dengan memegang bayi dalam suspensi
ventral dan dengan tiba-tiba menurunkan bayi
kearah permukaan (tempat tidur atau meja bayi).
Lengan akan membentang seakan-akan untuk
melindungi dirinya dari jatuh. Pada bayi dengan
serebral palsy refleks ini tidak ada atau tidak
lengkap sebagai akibat tonus fleksor yang kuat
dalam posisi ini.
Refleks lain yang ditemukan pada neonatus dan
bayi muda termasuk refleks tendon, klonus pergelangan kaki, refleks abdomen,
refleks menghisap dan menelan. Tidak adanya kedua refleks terakhir menunjukkan
adanya suatu kelainan neurologi.
e. Susunan pernapasan
Tugas pertama dan paling penting dari neonates adalah untuk bernapas
sehingga ia dapat mengoksigenasi sel-sel eritrositnya sendiri. Gerakan –gerakan
pernapasan kemungkinan dimulai pada akhir kehidupan janin kendati pun tidak
ada ventilasi sebelum lahir.
f. Susunan karndiovaskuler
Dengan lahirnya bayi, terjadi perubahan dalam jantung yang mengubah
sirkulasi darah . pada neonatus darah tidak bersikulasi dengan mudah ke
ekstremitas, karena tangan dan kaki akan mempunyai warna yang kebiru-biruan
dan terasa dingin, sementara tubuh selebihnya berwarna kemerah- merahan dan
hangat. Tekanan darah normal sekitar 80/46 mmHg pada saat lahir meningkat
menjadi 100/50 mmHg pada hari kesepuluh.
g. Suhu tubuh
Mekanisme pengukuran panas pada bayi belum berkembang secara
lengkap dan suhu tubuhnya cenderung tidak stabil. Ia mempunyai permukaan
kulit yang relatif lebih luas dan hal ini menyebabkan kehilangan panas lebih
besar. Segera setelah lahir suhu tubuh bayi turun menjadi 33,5c. hal ini
merupakan suatu reaksi normal terhadap perubahan uterus yang hangat
kelingkungan kamar di luar uterus,karena tubuh bbayi juga lembab,kehilangan
panas akan disebabkan oleh penguapan.
i. Pencernaan
Lambung tidak pernah kosong sama sekali dan pada awal masa bayi tidak
mempunyai fungsi yang penting.seperti yang ditanyakan diatas, saliva
mengandung beberapa enzim. Pada saat lahir nilai PH adalah 6 tetapi tetapi turun
menjadi 2,5 dalam beberapa jam setelah lahir. Sebagian besar pencernaan terjadi
di dalam usus kecil. Pada neonatus, makanan mencapai sekum dalam 3 sampai 4
jam. Sejumlah makanan dievakuasi dalam 8 jam, sisanya dalam waktu 24 jam.
j. Eliminasi
Meconium , feses pertama, dikeluarkan 8 sampai 24 jam setelah lahir.
Meconium merupakan bahan hitam kehijauan,lengket terdiri dari empedu ,mucus
,sisa seluler,sekresi usus,lemak,rambut,dan verniks kaseosa yang ditelan selama
kehidupan fetal bersama dengan cairan ammion.
l. Genetalia
Pada laki-laki, prepusium cenderung melekat pada glans penis, pada
wanita labia minora relative tampak lebih besar dan bayi juga akan
memperlihatkan adanya suatu secret mukoid yang agak berdarah keluar dari
orifisium vagina. Gambaran adanya labia minora yg besar serta eksudat
disebabkan oleh oestrogen ibu.
m. Kulit
Neonatus yang premature mempunyai rambut halus seperti bulu
roma,disebut lanugo,yang menutupi kulit,tetapi ini akan hilang pada bayi
aterm.suatu bahan seperti pelumas, mirip keju,verniks kaseosa,dapat menutupi
kulit.bahan ini diduga berfungsi untuk melindungi kulit selama kehidupan dalam
uterus.
3.1 Kesimpulan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu dan
berat lahirnya 2500 gram sampai 4000 gram.
Mekanisme sistem fisiologi bayi baru lahir
a. Susunan saraf
Refleks oral
Refleks mata
Refleks moro
Refleks terkejut
Refleks menggenggam
Refleks tonus leher
Refleks berjalan dan penempatan
Refleks meluruskan
Reflek parasut
b. Kepala dan Kranium
c. Lingkaran kepala
d. Tangisan bayi
e. Susunan pernapasan
f. Susunan karndiovaskuler
g. Suhu tubuh
h. Susunan pencernaan
i. Pencernaan
j. Eliminasi
k. Susunan ginjal
l. Genetalia
m. Kulit