Sistem Perizinan Lingkungan: Terkait Amdal & UKL-UPL Melalui Sistem OSS Serta Konsep Revisi Permen LH Nomor 5 Tahun 2012
Sistem Perizinan Lingkungan: Terkait Amdal & UKL-UPL Melalui Sistem OSS Serta Konsep Revisi Permen LH Nomor 5 Tahun 2012
Lingkungan
Terkait Amdal & UKL-UPL
melalui Sistem OSS
Serta Konsep Revisi Permen LH
Nomor 5 Tahun 2012
Bimbingan Teknis
Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan
Jakarta, 25 - 26 Juli 2019
https://oss.go.id/oss/portal/download/f/PP-24-2018-OSS-dan-Lampiran-HVS.pdf
1. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEPEMDA.pdf
2. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEKL.pdf
Tampilan PORTAL OSS Terbaru (Dalam Tahap Pengembangan)
Saat awal OSS diluncurkan
Prinsip Dasar
1. Perizinan terstandardisasi (nasional dan/atau internasional).
2. Terintegrasi dengan seluruh K/L/P.
3. Menggunakan IT dan dapat diakses dan digunakan dengan mudah oleh
seluruh masyarakat/pelaku usaha.
4. Kepercayaan kepada Pelaku Usaha untuk memenuhi standar (melalui
komitmen).
5. Pengawasan dibantu/dilakukan oleh Profesi Bersertifikat.
6. Memastikan terpenuhinya aspek Keselamatan, Kesehatan, Keamanan,
8
dan Lingkungan (K3L).
KEMAMPUAN OSS
1. SINGLE FILING 6. SINGLE
Penyimpanan file perizinan SUBMISSION
dalam satu repository untuk Penyampaian data
keperluan data sharing. informasi secara tunggal
7. SINGLE APPROVAL
2. SYNCHRONOUS Pembuatan keputusan
PROCESSING
Pemrosesan dan
Sinkronisasi data
secara tunggal untuk
pemberian perijinan
berusaha
informasi secara tunggal
8. SINGLE
3. SINGLE RISK REFERENCE
MANAGEMENT Satu Standar aturan, bisnis
Pengelolaan Profile untuk ! process maupun referensi
memetakan resiko dan OSS data system perizinan
tindak lanjut secara tunggal. berusaha
9. SINGLE HELPDESK
4. INTEGRATED Pelaporan dan
Terhubung dengan Pemecahan Masalah
semua stakeholder perizinan dalam satu
secara aman, cepat, tempat.
dan realtime
10. SINGLE
MONITORING
5. SINGLE BILLING Pemantauan dan
Penagihan dan pengawalan proses
distribusi PNBP/PAD perijinan, pengaduan dan
terintegrasi permasalahan secara
tunggal
ALUR MUDAH BERUSAHA DENGAN OSS
01 03 05 07 08
AKTA NOTARIS NIB DAN USAHA KOMERSIAL/ NOTIFIKASI
Pengesahan RPTKA Penerbitan Izin Usaha OPERASIONAL
Penerbitan
OUTPUT
30 Menit
5 Menit
02 04 06 09
Beberapa Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait dengan Perizinan Lingkungan (1)
6. Pasal 37 ayat (2): Pelaku usaha yang telah mendapatkan Izin Usaha dan
akan mengembangkan usaha dan/atau kegiatannya harus tetap
memenuhi persyaratan Izin Lingkungan;
7. Pasal 38: Pelaku usaha yang telah mendapatkan Izin Usaha dapat
melakukan kegiatan:
• pengadaan tanah;
• Perubahan luas lahan;
• Pembangunan bangunan gedung dan pengoperasiannya (belum
menyelesaikan Amdal belum dapat melakukan kegiatan
pembangunan gedung);
• Pengadaan peralatan atau sarana;
• Pengadaan SDM;
• Penyelesaian Sertifikasi atau kelaikan;
• Pelaksanaan uji coba produksi (commissioning); dan/atau
• Pelaksanaan produksi;
Beberapa Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait dengan Perizinan Lingkungan (3)
PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan
menerbitkan Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu
antara lain:
1. Pasal 35 ayat (4) PP OSS: Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan
pengawasan atas RKL-RPL rinci diatur dengan peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
2. Pasal 35 ayat (5) PP OSS: Kegiatan usaha merupakan usaha mikro dan kecil atau
kegiatan usaha yang wajib memiliki UKL-UPL ditetapkan oleh gubernur atau
bupati/wali kota berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup (Permen LHK Nomor 25 Tahun 2018);
3. Pasal 51 ayat (3) PP OSS:Formulir UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk
masing-masing sektor bidang usaha setelah mendapat pertimbangan dari menteri
atau pimpinan lembaga pembina sektor bidang usaha terkait (Permen LHK Nomor
26 Tahun 2018);
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai
Peraturan Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam Sistem
OSS (2)
PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan
menerbitkan Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu antara
lain:
4. Pasal 55 ayat (7) PP OSS: Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengikutsertaan
masyarakat dalam penyusunan Amdal diatur dalam peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup; (Mengacu Permen LH Nomor 17 Tahun 2012)
5. Pasal 56 ayat (2) PP OSS:Formulir kerangka acuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk
masing-masing sektor bidang usaha setelah mendapat pertimbangan dari menteri
atau pimpinan lembaga pembina sektor bidang usaha terkait; (Permen LHK 26/2018)
6. Pasal 61 PP OSS: Jangka waktu penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56,
penyampaian rekomendasi hasil penilaian Andal, RKL-RPL sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 57, penilaian akhir serta penyampaian hasil akhir sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 58, dan penetapan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan
lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 diatur dalam peraturan
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup; (Permen LHK Nomor 26 Tahun 2018)
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai
Peraturan Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam Sistem
OSS (3)
PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan
menerbitkan Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu
antara lain:
7. Pasal 66 ayat (7) PP OSS:Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria perubahan
Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan tata cara
perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup, perubahan Rekomendasi
UKL-UPL, dan penerbitan perubahan Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diatur dalam peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. (Permen LHK Nomor 26 Tahun 2018)
8. Pasal 69 ayat (2) PP OSS: kegiatan usaha mikro dan kecil dan/atau kegiatan yang
tidak wajib memiliki UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
oleh gubernur atau bupati/wali kota berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup (Pedoman penetapan usaha dan/atau kegiatan
wajib SPPL) terkait dengan amanat Pasal 35 ayat (5) PP OSS (pedoman
penetapan usaha dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL)
Tindak Lanjut Penyusunan Peraturan Menteri LHK terkait dengan
Perizinan Lingkungan
No Peraturan Menteri LHK Amanat PP No. 24 Tahun 2018 Unit Kerja KLHK
Disamping itu juga dalam rangka mendukung pelaksanaan Sistem OSS, KLHK perlu menyusun dan
mengembangan berbagai standar pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan (teknologi
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup) untuk berbagai jenis usaha dan/atau kegiatan wajib
Amdal atau UKL-UPL
Implikasi PP No. 24 Tahun 2018 PPBTSE: Dua Sistem Perizinan Berusaha
CATATAN PENTING!: Pasal 1 angka 6 dan Pasal 6-Pasal 18 PP No 24/2018: PELAKU USAHA adalah Persorangan atau non
perseorangan yang melakukan usaha dan/atau kegiatan tertentu PEMERINTAH bukan Pelaku Usaha. Dalam PP 27/2012,
Pemrakarsa = Setiap orang dan Pemerintah
Implikasi PP No. 24 Tahun 2018 terhadap Sistem Perizinanan
Lingkungan
Surat Sekretaris
Kemenko Ekonomi
18 Juli hal
Pelaksanaan
Pelayanan Perizinan
Berusaha
Terintegrasi secara
Elektronik (Sistem
OSS):
Ke Sekjen, Sekretaris
Utama, Sekretaris
Daerah Provinsi serta
Sekretaris daerah
Kabupaten/Kota
1. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEPEMDA.pdf
2. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEKL.pdf
*) Untuk Jenis Perizinan yang masuk dalam daftar lampiran PP. 24 Tahun 2018
Pelayanan Perizinan dilakukan Melalui OSS *
1. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEPEMDA.pdf
2. https://oss.go.id/oss/portal/download/f/SURATKEKL.pdf
*) Untuk Jenis Perizinan yang masuk dalam daftar lampiran PP. 24 Tahun 2018
Pasal 85 dan Lampiran PP No 24/2018: Perizinan Berusaha yang berada
di Dalam dan di Luar Sistem OSS
Pernyataan Komitmen
Izin Usaha Berdasarkan PROSES PEMENUHAN KOMITMEN
Pemenuhan: a. Izin Lokasi/Izin Lokasi Peraiaran (Permen ATR
a. Izin Lokasi dan/atau Izin Komitmen atau Permen KKP),
Lokasi perairan; (diterbitkan setelah Izin Lokasi, Izin
Lingkungan dan IMB berdasarkan b. IMB (Peraturan Menteri PUPR No.
b. IZIN LINGKUNGAN; komitmen diterbitkan) 19/PRT/M/2018 ); dan
c. IMB c. Izin Usaha untuk setiap kegiatan di Lampiran
PP 24/2018 (Permen-Permen Sektor)
Izin Komersial/
Pelaku pernyataan Lembaga Operasional
dengan/tanpa
Usaha Komitmen OSS komitmen
Izin Lingkungan
Komitment
Izin Lingkungan
Definitif
Konsep Izin Lingkungan Definitif Kedepan Dalam Sistem Portal OSS 1.1
Perbaikan Sistem ke depannya Izin Lingkungan Definitif akan Terdiri 2 Lembar halaman,
dimana Lembar Kedua merupakan Lembar Pengesahan lembaga OSS dan pejabatnya serta persetujuan
pejabat PTSP yang menyatakan terpenuhinya komitmen
Bisnis Proses Izin Komersial – Pelaku Usaha Baru melalui Sistem OSS
Proses di
Pasal 1 angka 9 PP No. 24/2018:
OSS
Izin Komersial atau Operasional adalah
Izin yang diterbitkan oleh Lembaga OSS
Jika standar
Izin setelah pelaku usaha mendapatkan Izin
sudah
Komersial/ tersedia, Usaha dan untuk melakukan kegiatan
OSS komersial atau operasional dengan
Operasional
menerbitkan memenuhi persyaratan dan/atau
Izin Usaha izin komitmen
yang ditelah Berisi list
NIB Izin Usaha
dimiliki izin yang
disampaikan Jika izin
masuk ke membutuhkan K/L/P
ke sistem OSS Izin
dalam evaluasi atau menotifikasi
kategori izin persyaratan diterbitkan ke sistem
komersial/ khusus, izin K/L/P
diproses di OSS
operasional K/L/P
Pernyataan Komitmen PEMENUHAN KOMITMEN Izin Lokasi dan/atau Izin Lokasi Perairan, IMB dan Izin
Pemenuhan: Izin Usaha Berdasarkan Usaha untuk setiap kegiatan usaha dalam Lampiran PP 24 /2018
a. Izin Lokasi; Komitment
b. Izin Lokasi perairan; (diterbitkan setelah Izin Lokasi, Izin
c. IZIN LINGKUNGAN; Lingkungan dan IMB berdasarkan Sharing/Pertukaran data & Informasi dalam Proses pemenuhan komitmen
d. IMB komitmen diterbitkan)
LENGKAP/memadai untuk
penyusunan dokumen LH CATATAN PENTING!: TIDAK ADA KETENTUAN terkait dengan proses Amdal yang Penetapan keputusan kelayakan
menyatakan bahwa apabila Keputusan kelayakan atau ketidaklayakan LH tidak lingkungan hidup merupakan pemenuhan
sebelum mengajukan ke OSS, ditetapkan dalam jangka waktu tertentu, Izin Lingkungan yang diterbitkan oleh dokumen Amdal sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 50 huruf b.
termasuk ARAHAN HASIL Lembaga OSS efektif berlaku.
Catatan:
1. PP No 24/2018 tidak mengatur ketentuan pelibatan masyarakat dalam proses
penilaian Amdal;
2. Dengan demikian, Ketentuan pelibatan masyarakat dalam proses penilaian Amdal
tetap mengikuti ketentuan UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH dan PP No. 27
Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
Pelaksanaan Pengumuman Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan serta Konsultasi Publik
1. Target Masyarakat: Masyarakat terkena dampak dan masyarakat
pemerhati;
2. Waktu Pengumuman dan Konsultasi Publik:
a. Pengumuman dilakukan oleh pelaku usaha setelah Lembaga OSS
menerbitkan IL berdasarkan komitment, sebelum pelaku usaha
melakukan pengisian formulir KA; SPT Masyarakat : 5 hari kerja
b. Konsultasi publik dapat dilakukan oleh pelaku usaha sebelum dan
setelah lembaga OSS menerbitkan Izin Lingkungan berdasarkan
komitmen, sebelum pelaku usaha melakukan pengisian formulir KA
kelompok masyarakat rentan (vulnerable group), masyarakat adat
(indegenous people), kelompok laki-laki dan perempuan dengan
memperhatikan kesetaran gender Penetapan wakil masyarakat
terkena dampak dalam KPA.
3. Media wajib: laman OSS, media massa pengumumum pada lokasi Usaha
dan/atau Kegiatan;
Proses Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan dengan Melengkapi UKL-UPL
berdasarkan Ketentuan Pasal 32 ayat (2) dan Pasal 50-53 PP No. 24 Tahun 2018
tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (OSS)
Pernyataan Komitmen Izin Usaha Berdasarkan PEMENUHAN KOMITMEN Izin Lokasi dan/atau Izin Lokasi
Pemenuhan: Komitment
a. Izin Lokasi; Perairan, IMB dan Izin Usaha untuk setiap kegiatan usaha dalam
(diterbitkan setelah Izin
b. Izin Lokasi perairan; Lokasi, Izin Lingkungan dan Lampiran PP 24 Tahun 2018
c. IZIN LINGKUNGAN; IMB berdasarkan komitmen
d. IMB diterbitkan)
3. Dalam hal ada perbaikan, Perbaikan UKL-UPL dan Paling lama 5 hari kerja
penyampaian kembali UKL-UPL kepada instansi LH
sesuai kewenangan (Pelaku Usaha)
4. Penetapan persetujuan rekomendasi UKL-UPL
(Pemerintah)
Pengawasan Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan dengan
Melengkapi Amdal atau UKL-UPL dalam Sistem OSS
Pernyataan Komitmen Izin Usaha PEMENUHAN KOMITMEN dalam jangka waktu tertentu antara
Pemenuhan: Berdasarkan lain:
a. Izin Lokasi;
b. IZIN LINGKUNGAN; Komitment 1. Izin Lokasi (sektor BPN/ATR);
c. IMB (i.e. diterbitkan setelah Izin 2. IMB (Sektor PUPR);
Lokasi, Izin Lingkungan dan IMB
diterbitkan)
3. Izin Usaha Penyedian Tenaga Listrik dan Izin Operasi (sektor
Ketenaga Listrikan);
4. Izin Pembangunan Pelabuhan (TUKS/TELSUS) (Sektor
Pelaku pernyataan Lembaga Perhubungan);
Usaha Komitmen 5. IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN (IPPKH) (Sektor LHK)
OSS
Izin
Sharing/Pertukaran data & Informasi dalam Proses pemenuhan komitmen
Pernyataan Komitmen Izin
Lingkungan
Lingkungan dengan
berdasarkan
MELENGKAPI AMDAL komitmen
Penetapan keputusan
kelayakan lingkungan hidup
perbaikan
merupakan pemenuhan
dokumen Andal
Catatan (Persyaratan): Pelaku dan RKL-RPL
dokumen Amdal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 50
usaha wajib telah memiliki data huruf b.
Melengkapi
Persyaratan teknis (Penyusunan & Penilaian)
terkait dengan aspek Amdal atau UKL-UPL
PPLH lainnya juga
akan menjadi bagian
dari Dokumen LH i.e. Perubahan Izin Lingkungan
Udara, kerusakan LH
(Perubahan Kelola-Pantau)
Pasal 64 PP 24/2018: Perubahan Izin Lingkungan dan
Integrasi Izin PPLH ke dalam Izin Lingkungan
Kelola-Pantau sudah
PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN
Berdasarkan Komitmen:
Rinci & Operasional
(Perubahan Kelola-Pantau: Kajian
Izin PPLH)
SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
Dinilai oleh KPA/Tim
sudah memuat/ melampirkan Perubahan SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
Teknis KPA dengan
persyaratan dan kewajiban Izin sudah memuat/ melampirkan persyaratan
melibatkan
PPLH secara Rinci dan kewajiban Izin PPLH secara rinci
Unit Kerja Teknis
Implementasi
Izin Lingkungan
i.e. Unit Pengendalian
Pencemaran atau LB3
Integrasi Izin PPLH ke dalam Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan (Amdal/UKL-UPL)
serta Izin Komersial/Operasional
Pernyataan Komitmen
Pemenuhan: Izin Usaha Berdasarkan
a. Izin Lokasi; Komitmen Proses Melengkapi Komitmen
b. Izin Lokasi perairan; (diterbitkan setelah Izin Lokasi, Izin
Izin Lokasi, IMB dan Izin Usaha
c. IZIN LINGKUNGAN; Lingkungan dan IMB berdasarkan
d. IMB komitmen diterbitkan)
Integrasi
Catatan (Persyaratan): Pelaku
usaha wajib telah memiliki DATA
DAN INFORMASI YANG Proses Melengkapi Amdal atau UKL-UPL
LENGKAP/memadai untuk
memenuhi semua komitmen
perizinan sebelum mengajukan ke
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN LINGKUNGAN DENGAN MELENGKAPI Amdal
OSS;
atau UKL-UPL
Proses Pemenuhan Komitmen Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Usaha Jasa dan Izin Operasional Limbah B3
berdasarkan Ketentuan Permen LHK Nomor 95 Tahun 2018
Pelak pernyataa
Lembaga
u n
OSS Verifikasi dilakukan dengan
Usaha Komitmen melakukan pengecekan
berdasarkan dokumen teknis yang 5 hari kerja
Izin dituangkan dalam berita acara sejak surat
Pernyataan Komitmen Izin 5 hari kerja
rekomendasi
Pengelolaan sejak verifikasi
dengan MENYELESAIKAN Limbah B3 lapangan selesai
telah terpenuhi
PEMENUHAN PERSYARATAN untuk Usaha komitmen
dilaksanakan
Jasa diterima
TEKNIS
Pelak pernyataa
Lembaga
u n
OSS Verifikasi dilakukan dengan
Usaha Komitmen melakukan pengecekan
berdasarkan dokumen teknis yang
Izin dituangkan dalam berita acara
Pernyataan Komitmen Izin
Pembuangan
dengan MENYELESAIKAN Air Limbah
PEMENUHAN PERSYARATAN berdasar
Komitmen
TEKNIS
No Konsep Integrasi Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun Pemenuhan Komitmen Izin PPLH Berdasarkan
2009 dan PP Nomor 24 Tahun 2018 Permen LHK Nomor 95 Tahun 2018 dan Permen LHK
Nomor 102 Tahun 2018
1. Izin Lingkungan, Izin Pembuangan Air Limbah dan Izin Lingkungan, Izin Pembuangan Air Limbah dan Izin
Izin Pengelolaan Limbah B3 di integrasikan semua Pengelolaan Limbah B3 masih tersendiri dan belum
ke dalam Izin Lingkungan terintegrasi ke dalam Izin Lingkungan
2. SKKL dan Rekomendasi UKL-UPL memuat SKKL dan Rekomendasi UKL-UPL sebagai persyaratan
Persyaratan dan Kewajiban rinci terkait dengan Izin untuk dikeluarkannya Izin Pembuangan Air Limbah
PPLH dan Izin Pengelolaan Limbah B3
3 Persyaratan teknis terkait dengan aspek PPLH akan Persyaratan Teknis belum menjadi bagian dari
menjadi bagian dari Dokumen Amdal atau UKL-UPL Dokumen Amdal atau UKL-UPL
4 Penyusunan dan Penilaian Rekomendasi Penerbitan Penyusunan dan Penilaian Rekomendasi Penerbitan
Izin PPLH di integrasikan ke dalam Penyusunan dan Izin PPLH masih terpisah dan tidak terkait dengan
penilaian AMDAL, UKL-UPL, atau Perubahan Izin Penyusunan dan penilaian AMDAL,UKL-UPL atau
Lingkungan Perubahan Izin Lingkungan
Mengacu pada 2 Permen yang diterbitkan, maka Integrasi Izin PPLH kedalam Izin Lingkungan
belum dapat dilakukan
3
Posisi PTSP dalam Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan dengan
Melengkapi Amdal atau UKL-UPL melalui Sistem OSS
Posisi PTSP Di Daerah Dalam Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan Untuk
Kegiatan Yang Wajib Amdal
PENTING : Proses Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan untuk Kegiatan
Catatan : Izin Yang Wajib Amdal dilakukan melalui DPMPTSP untuk selanjutnya diproses di
Lingkungan Komitmen Komisi Penilai Amdal Pusat, Provinsi atau Kabupaten/Kota sesuai dengan
dan definitive tidak
kewenangannya
diterbitkan oleh PTSP,
Namun tetap Izin
diterbitkan oleh Lingkungan
Definitif PTSP Mengupload SKKL dan
Lembaga OSS
(OSS) Menotifikasi ke Sistem OSS
Pasal 53 ayat
Proses pengumuman (7):
Pelaku pernyataan Lembaga dan konsultasi publik Penyusunan
Usaha Komitmen OSS serta formulir KA Dokumen
sebagai dasar Amdal harus
dimulai
penyunan Andal dan perbaikan
dilakukan
RKL-RPL harus sudah paling lama 30 dokumen
selesai paling lama hari setelah Andal dan
Izin Lingkungan
30 hari setelah Lembaga OSS RKL-RPL
berdasarkan Lembaga OSS menerbitkan
Catatan : komitmen (OSS) menerbitkan IL Izin
Perizinan Tidak
• DPMPTSP merupakan Pemeriksaan diperlukan Persetujuan rekomendasi UKL-
Melengkapi UKL- Pengajukan UKL-UPL perbaikan
perpanjangan tangan UKL-UPL UPL dan menyampaikannya
UPL sesuai formulir (Paling lama 10 hari
(Paling lama 5 hari setelah kepada Pelaku Usaha melalui
Lembaga OSS di Daerah, UKL-UPL setelah IL diterbitkan) disampaikan Pelaku Usaha) sistem OSS
Pelaku Usaha melakukan
Pemenuhan Komitmen
melalui DPMPTSP
Merupakan Ranah Pelaku Usaha Merupakan Ranah Instansi LH
Dokumen Adendum Andal dan Dokumen Adendum Andal dan RKL- Dokumen Adendum Andal dan
RKL-RPL Tipe A (55 +5 = 60 hari) RPL Tipe B (30 + 5 = 35 hari) RKL-RPL Tipe C (14 + 5 = 19 hari)
Dokumen Adendum Andal dan RKL- Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL
RPL Tipe A disusun dengan muatan: Tipe B disusun dengan muatan: Tipe C disusun dengan muatan:
1. Pendahuluan; 1. Pendahuluan; 1. Pendahuluan;
2. Deskripsi rencana usaha dan/atau 2. Deskripsi rencana usaha dan/atau 2. Deskripsi rencana usaha dan/atau
kegiatan; kegiatan kegiatan;
3. Deskripsi rona lingkungan hidup; 3. Deskripsi rona lingkungan hidup; 3. RKL-RPL;
4. Evaluasi kegiatan eksisting dan 4. Evaluasi kegiatan eksisting dan 4. Daftar pustaka; dan
pemilihan DPH yang sesuai identifikasi komponen lingkungan
dengan perubahan usaha yang terkena dampak 5. Lampiran
dan/atau kegiatan;
5. RKL-RPL;
5. Prakiraan dan evaluasi dampak
lingkungan; 6. Daftar pustaka; dan
Hari: Jangka waktu
6. RKL-RPL; 7. Lampiran penilaian dan penetapan
7. Daftar pustaka; dan perubahan SKKL
8. Lampiran
PENGATURAN PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN
DALAM PP 24 TAHUN 2018
PASAL 64 PASAL 66 PASAL 68
PASAL 67
PASAL 69
Konsep Proses Perubahan IL di OSS dan Instansi Lingkungan Hidup
Perubahan kepemilikan √
Perubahan yang tidak berpengaruh terhadap lingkungan yang dilakukan tanpa √ √ (Pemeriksaan RKL-RPL
melalui perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau perubahan Perubahan)
Rekomendasi UKL-UPL (Pasal 43 ayat (2) huruf f, ayat (3), Pasal 45 ayat (5) huruf b,
Pasal 56)
Konsep Alur Perubahan Izin Lingkungan Tanpa Penyusunan
Dokumen Lingkungan (Perubahan Pengelolaan)
Mengajukan Proses
Permohonan penerbitan Notifikasi dari
Perubahan Izin Perubahan Izin OSS
Lingkungan Lingkungan
Menerima
Perubahan Izin
Lingkungan
Konsep Alur Perubahan Izin Lingkungan melalui Penyusunan
Dokumen Lingkungan (Amdal Baru, Adendum atau UKL-UPL Baru)
Menerima IL OSS
berkomitmen
Mengajukan Penilaian/peme
Permohonan
Penilaian dokumen
riksaan
lingkungan dokumen
Penerbitan SKKL
Notifikasi atau
pemenuhan Rekomendasi
komitmen UKL-UPL
Menerbitkan IL
Menerima IL efektif
5
Pengaturan RKL-RPL Rinci di dalam Kawasan
(i.e. Kawasan Industri, Kawasan Ekonomi Khusus)
melalui Sistem OSS
Pasal 35 PP 24/2018: Ketentuan Izin Lingkungan di Kawasan
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan PENGAWASAN ATAS RKL-RPL RINCI DIATUR DENGAN PERATURAN
MENTERI yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(DIRJEN GAKKUM KLHK)
Implikasi Ketetuan Pasal 35 PP 24/2012 terhadap Penaatan Lingkungan Hidup terhadap
Pengelola Kawasan dan Pelaku Usaha (Tenant) di Dalam Kawasan (i.e. Kawasan Industri)
TENANT-TENANT:
RKL-RPL Rinci yang
disusun
berdasarkan RKL-
RPL Kawasan
Industri dan
disetujui oleh
Pengelola Kawasan
Industri
Pelaksanaan RKL-RPL Rinci Serta Penyusunan RKL-RPL Rinci
BAB II: JENIS RENCANA USAHA 1) Jenis Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal (Skala/besaran
DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB 2)
dan Lokasi di Kawasan Lindung)
Kategori Amdal untuk Usaha dan/atau Kegiatan Wajib OSS
MEMILIKI AMDAL (2 Psl)
1. Pengecualiaan Usaha dan/atau Kegiatan Yang berada di
Dalam Kawasan Lindung;
BAB III: JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU 2. Pengecualian wajib Amdal terkait dengan RDTR dan
KEGIATAN YANG DIKECUALIKAN DARI Rencana Pengelolaan dan Penaatan Ruang Kawasan Lindung
yang dilengkapi KLHS yang komprehensif dan rinci;
WAJIB AMDAL (7 Psl) 3. Pengecualiaan Rencana usaha dan/atau kegiatan yang
berada di dalam Kawasan Industri, KEK, Kawasan Pelabuhan
BAB IV: PROSES PENAPISAN JENIS dan Perdagangan Bebas;
4. Pengecualiaan untuk Kegiatan pemulihan fungsi lingkungan
RENCANA USAHA DAN/ATAU hidup;
KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI 1) Esensi Proses Penapisan: Kesesuaian tata ruang, penentuan
AMDAL (4 Psl) wajib Amdal, pendekatan studi Amdal dan Kewenangan
2) Tata Laksana Proses Penapisan
1) Ketentuan Peralihan;
BAB VI & BAB VII 2) Pencabutan; dan
PERALIHAN DAN PENUTUP (3 Psl) 3) Masa Berlaku
Maksud & Tujuan serta Ruang Lingkup Peraturan MENLHK
Maksud dan Tujuan
1. Peraturan Menteri ini DIMAKSUDKAN untuk untuk Ruang Lingkup:
memperkuat salah satu sistem perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup pada tahap
1) Jenis rencana Usaha
perencanaan Usaha dan/atau Kegiatan dan dan/atau Kegiatan yang
mendukung percepatan pelaksanaan perizinan wajib memiliki Amdal;
berusaha
2. Peraturan Menteri ini BERTUJUAN UNTUK: 2) Proses penapisan jenis
a. Menetapkan jenis rencana Usaha dan/atau rencana Usaha dan/atau
Kegiatan yang wajib memiliki Amdal; Kegiatan yang wajib
b. memberikan pedoman untuk penetapan memiliki Amdal;
kategori Amdal bagi sektor rencana usaha
dan/atau kegiatan yang tercantum dalam 3) Penambahan dan
Peraturan Perundang-undangan yang pengurangan jenis
mengatur perizinan berusaha terintegrasi rencana Usaha dan/atau
secara elektronik
Kegiatan wajib memiliki
c. memberikan pedoman penapisan jenis
rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal.
memiliki Amdal;
d. memberikan pedoman penambahan dan
pengurangan jenis rencana Usaha dan/atau
Kegiatan wajib memiliki Amdal.
Jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal
1
dengan aktivitas perubahan bentang alam
yang menimbulkan dampak penting;
batas tapak 2. penelitian dan pengembangan non komersial
proyeknya Kawasan Lindung di bidang ilmu pengetahuan yang tidak
bersinggungan Yang tercantum dalam mengganggu fungsi kawasan lindung;
langsung Lampiran Permen LH 3. Yang menunjang pelestarian kawasan
dengan batas & telah ditetapkan lindung (i.e. restorasi gambut dan pesisir
kawasan sesuai dengan PUU laut);
lindung
2 Dampak
4. Yang terkait dengan kepentingan
pertahanan dan keamanan negara yang
tidak berdampak penting terhadap
potensial lingkungan;
berdasarkan
3
5. Budidaya yang secara nyata tidak
pertimbangan ilmiah berdampak penting bagi lingkungan hidup;
memiliki potensi dampak 6. budidaya yang diizinkan bagi penduduk
yang mempengaruhi asli dengan luasan tetap dan tidak
fungsi kawasan lindung mengurangi fungsi lindung kawasan dan di
tersebut Keterangan: bawah pengawasan ketat
= Rencana Usaha
dan/atau kegiatan
KETENTUAN KATEGORI AMDAL DALAM REVISI P.05/2012 (Pasal 5)
1. Hanya Untuk Usaha dan/atau Kegiatan Yang Masuk Dalam PP 24 Tahun 2018.
2. Usaha dan/atau Kegiatan Yang Masuk dalam PP Nomor 24 Tahun 2018, Wajib
Amdalnya dibagi menjadi 3 Kategori yaitu:
a. kategori A;
b. kategori B;
c. kategori C
Penetapan Kategori dalam Lampiran I baru didasarkan atas 2 kriteria, yaitu:
Kompleksitas Jenis kegiatan dan dampak rencana kegiatan terhadap lingkungan
2. Kriteria Grading antara lain:
a. kompleksitas jenis rencana usaha dan/atau kegiatan;
b. dampak rencana usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup;
c. sensitifitas lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan;
d. kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan.
3. Dalam hal lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan berbatasan langsung dan/atau
berada dalam kawasan lindung serta terdapat hasil perhitungan kondisi daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup, maka kriteria huruf c dan huruf d wajib
digunakan dalam penetapan pengelompokan kategori Amdal.
4. Penetapan pengelompokan kategori Amdal dilakukan berdasarkan Hasil Telaahan Tim
Teknis Komisi Penilai Amdal pada saat Rapat Tim Teknis Kerangka Acuan yang
dituangkan dalam Berita Acara Rapat Tim Teknis Kerangka Acuan
Konsep Klasifikasi Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan Wajib Amdal (Grading)
Grading Jenis Kriteria
Usaha dan/atau
Jenis dan Dampak Rencana Sensitivitas Lokasi Status/Kondisi
Kegiatan Wajib
Kompleksitas Usaha dan/atau dimana Kegiatan D3TLH dimana
AMDAL
Kegiatan Kegiatan akan dilakukan Kegiatan akan
dilakukan
Jenis Usaha Kategori Sangat Penting Di dalam Kawasan Sudah Sangat
dan/atau Kompleksitas: Lindung yang Terlampau
Kegiatan Amdal Sangat Kompleks dikategorikan
Tipe A sebagai Kawasan
Konservasi
Jenis Usaha Kategori Lebih Penting Di dalam Kawasan Sudah Terlampau
dan/atau Kompleksitas: Lindung diluar
Kegiatan Amdal Cukup Kompleks kategori Kawasan
Tipe B Konservasi
Kategori Amdal ditentukan berdasarkan Hasil Telaahan Tim Teknis Komisi Penilai
Amdal pada saat Rapat Tim Teknis Kerangka Acuan dengan mengacu pada tools
penentuan kategori dan indikasi kategori dari K/L;
Penetapan Kategori Amdal Masuk dalam Berita Acara Rapat Kesepakatan KA;
Tools untuk Penentuan Kategori Amdal
Oleh Tim Teknis KPA Dalam Revisi Permen LH Nomor 5 Tahun 2012
Penentuan dengan
konsep Pertanyaan
Berjenjang
Jenis Usaha Kategori Penting (1) Di Luar Kawasan Belum terlampau (1)
dan/atau Kompleksitas: Tidak Lindung (1)
Kegiatan Amdal Kompleks (1)
Tipe C
Konsep Penentuan Kategori Amdal Dalam Revisi Permen LH
Nomor 5 Tahun 2012 Dengan Skala Nilai (2)
1. Penentuan Kategori Amdal ini dilakukan dengan mengkonversi tingkat
kepentingan masing masing kriteria ke dalam bentuk skala. .
2. Setiap kriteria dibagi menjadi skala 1, 2 dan 3
3. Kategori Amdal langsung ditetapkan menjadi Kategori Amdal A bila:
a. lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan berada di dalam atau berbatasan
langsung dengan kawasan konservasi;
b. rencana usaha dan/atau kegiatan sangat spesifik dan kompleks dan
membutuhkan teknologi tinggi seperti kegiatan pembangkit listrik dengan
menggunakan reaktor nuklir (PLTN);
4. Kategori Amdal ditentukan berdasarkan jumlah total nilai skala yang telah
ditetapkan dengan rincian:
i. memiliki skala nilai kumulatif > 9 maka termasuk Amdal kategori A;
ii. memilki skala nilai kumulatif 6 – 9 maka termasuk Amdal kategori B;
iii.memiliki skala nilai kumulatif < 6 maka termasuk Amdal kategori C.
5. Dalam hal belum/tidak terdapat hasil kajian D3TL di lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan, maka penjumlahan nilai skala mengikuti ketentuan sebagai
berikut:
i. memiliki skala nilai kumulatif > 6 maka termasuk Amdal kategori A;
ii. memilki skala nilai kumulatif 4 – 6 maka termasuk Amdal kategori B;
iii.memiliki skala nilai kumulatif < 4 maka termasuk Amdal kategori C.
Pengecualian Kewajiban Amdal (1)
6
Amdal
Mendokumentasikan
6
kegiatan penapisan
7 Menyampaikan hasil 7
penapisan ke Instansi
LH yang berwenang
8 Menelaah dan
8
meberikan arahan hasil
9
penapisan
Proses penyusunan
9
Amdal
Hasil Penapisan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
1. Usulan Tertulis
Pihak 2.Dokumen Penyajian Penerbitkan
Pengusul Informasi keputusan
Lingkungan
Pengurangan Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan Yang Wajib Memiliki Amdal
Menteri, LHK c.q.
1. Kementerian
dan/atau lembaga Ditjen PKTL.
pemerintah non Kriteria Penilaian
1. dampak lingkungan hidup dari rencana
kementerian; Usaha dan/atau Kegiatan dapat
2. Gubernur; ditanggulangi berdasarkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
3. Bupati/walikota; teknologi
dan/atau 2. daya dukung dan/atau daya tampung
lingkungan hidup di lokasi rencana
4. masyarakat Usaha dan/atau Kegiatan; dan
3. berdasarkan pertimbangan ilmiah,
rencana Usaha dan/atau Kegiatan tidak
menimbulkan dampak penting.
1. Usulan Tertulis
Pihak 2.Dokumen Penyajian Penerbitkan
Pengusul Informasi keputusan
Lingkungan
Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: