Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PEMASARAN JASA INTERNASIONAL

Diajukan Untuk Memenuhi Dan Melengkapi Tugas


Mata Kuliah Pemasaran Jasa

Disusun Oleh:

Kelas 3B / D-IV Manajemen Pemasaran

Arif Hidayah NIM. 1642620088


Indriyani Putri Widiyasari NIM. 1542620018
Novy Irani Fauzi NIM. 1642620042
Tony Setiantoko NIM. 1642620201

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA


PROGRAM STUDI DIPLOMA-IV MANAJEMEN PEMASARAN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Makalah yang kami buat berjudul “Pemasaran Jasa Internasional”. Makalah ini dapat
terbuat dan di selesaikan dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing, oleh karena itu kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Dian Arini, SE., MM., Dosen Pembimbing mata kuliah Pemasaran Jasa.
2. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak untuk perbaikan dalam pembuatan makalah ini.

Malang, April 2019

Tim Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Produk bisa dikatakan sebagai unsur pemasaran yang paling krusial. Produk menentukan
lingkup bisnis suatu perusahaan. Setiap aspek perusahaan (termasuk keputusan harga,komunikasi
pemasaran, dan distribusi) harus sesuai dengan kebijakan produk. Pelanggan dan pesaing juga
ditentukan oleh produk yang ditawarkan perusahaan.
Cepatnya arus globalisasi sedikit banyak telah mengubah cara berpikir dan gaya hidup
umat manusia di dunia yang dalam hal ini juga berpengaruh terhadap peningkatan dan perubahan
kebutuhan masyarakat serta peningkatan daya beli masyarakat. Selain itu majunya teknologi dan
komunikasi juga memberi dampak pada preferensi konsumen terhadap suatu produk sehingga
membuka peluang bagi perusahaan – perusahaan untuk memasuki pasar global.
Selain sebagai peluang, globalisasi juga menjadi tantangan bagi perusahaan yang
memasuki pasar global dalam mengembangkan kebijakan dan strategi produk yang sensitif terha
dapkebutuhan pasar, kompetisi, dan sumber daya organisasi dalam skala global.
Kebijakan produk harus bisa menyeimbangkan antara manfaat dari adaptasi produk
dengan preferensi pasar luar negeri dan keunggulan yang didapatkan.

1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah menambah pengetahuan kita mengenai pemasaran
jasa internasional, sehingga kita tidak hanya sekedar membacanya, tetapi bisa kita
implementasikan dalam dunia bisnis yang akan kita rintis. Selain itu juga, tujuan pembuatan
makalah ini adalah untuk melengkapi nilai tugas dalam mata kuliah Pemasaran Jasa.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan jasa ?

2. Bagaimana jasa dalam pemasaran internasional ?

3. Apa saja tantangan pemasaran jasa internasional ?

4. Bagaimana tipologi jasa internasional ?

5. Bagaimana jasa internasional dalam marketplace ?


BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Jasa
Jasa (services), seperti halnya barang (goods) adalah produk yang sering menjadi objek
perdagangan internasional. Secara terminologi, jasa dapat didefinisikan sebagai hasil kegiatan
produksi yang mengubah keadaan satuan-satuan yang mengkonsumsi, atau mempermudah
pertukaran produk atau aset keuangan. Jasa adalah hasil kegiatan produksi yang mengubah
keadaan satuan-satuan yang mengkonsumsi, atau mempermudah pertukaran produk atau aset
keuangan. Istilah “jasa” mencakup bermacam-macam produk dan kegiatan yang tak dapat
disentuh (intangible) yang sulit dijabarkan di dalam suatu definisi yang sederhana. Jasa juga
seringkali sulit dipisahkan dari barang, sebab jasa dapat mencakup keduanya kadang tak dapat
dipisahkan satu sama lain.
Untuk keperluan pengukuran dan pengumpulan data “jasa” sebagai suatu kegiatan
ekonomi, jasa didefinisikan sebagai berikut: “Jasa adalah hasil kegiatan produksi yang mengubah
keadaan satuan-satuan yang mengkonsumsinya, atau mempermudah pertukaran produk atau aset
keuangan.” (System of National Accounts 2008, paragraf 6.17).
Masyarakat modern tidak dapat berfungsi tanpa jasa transportasi, komunikasi, keuangan,
kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Seluruh sektor – barang atau jasa – tergantung pada
ketersediaan dan kualitas masukan (input) jasa untuk daya saing mereka, dan tentunya, daya
tahan (survival). Sektor-sektor jasa utama menyediakan fungsi perantara (intermediasi) yang
sangat penting. Transportasi dan telekomunikasi mempermudah transaksi melalui ruang,
sementara jasa keuangan mempermudah transaksi dari waktu ke waktu.

2.2 Jasa Dalam Pemasaran Internasional


Jasa adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian
fisik,dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan
secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya. Negara – negara maju
memiliki GDP ( Gross Domestic Product) yang besar disumbang dari sektor jasa daripada sektor
lainya. Semakin banyak negara yang menerapkan ekonomi terbuka dan pertumbuhan ekonomi
negera yang begitu pesat berdampak pada meningkatnya permintaan akan jasa.
Pemasaran jasa internasional berbeda dengan pemasaran jasa domestik dalam sejumlah
hal.Perbedaan-perbedaan tersebut berkaitan dengan jarak, sosiokultural, teknologikal,
ekonomi, politik serta hukum antar pasar domestik dan pasar luar negeri. Faktor pemicuinternasi
onalisasi jasa bisa dikelompokan menjadi dua kategori utama, yakni firm leveldrivers dan
industry level drivers. Dalam setiap kategori terdapat pemicu spesifik.
a. Firm level drivers
Kategori ini meliputi sejumlah faktor berikut:
- Market seeking yang bertujuan untuk mencari pasar baru dan memanfaatkan potensi
pertumbuhan di pasar tersebut.
- Mengikuti klien.
- Tekanan pasar domestik. Pasar domestik yang ada sudah mulai jenuh.
- Mengikuti pesaing.
- Membangun keahlian. Beberapa pasar dipandang sebagai lead countries, dimana inovasi
dalam hal teknologi dan strategi disana berlangsung lebih cepatdaripada negara-negara
lainnya.
- Melakukan preemptive strikes. Menjadi perusahaan pertama yang memasukisebuah
pasar negara baru biasanya memberikan first-mover advantageapabila market entry
tersebut ditangani dengan baik.
b. Industry level drivers.
Kategori ini meliputi 5 faktor utama yakni sebagi berikut:
- Faktor persaingan.
- Faktor pasar.
- Faktor teknologi.
- Faktor biaya.
- Faktor pemerintah
Lovelock menegaskan bahwa pengaruh kelima faktor utama tersebut berbeda-beda
untuksetiap jenis jasa. Berikut ini adalah kategori jasa menurut tipologi Lovelock&Yip:
a. People-processing services
Dalam tipe ini, pelanggan menjadi bagian utama dari proses produksi jasa
yang berlangsung secara simultan dengan konsumsi jasa bersangkutan (hotel, jasatransportasi).
Tipe ini bercirikan kontak langsung antara penyedia jasa
dan pelanggan. Dalam konteks pemasaran jasa internasional, dibawah ini terdapattiga opsi yang
mungkin dilakukan
- Mengekspor konsep jasa. Penyedia jasa bisa bekerja sama dengan pemasoklokal maupun
beroperasi sendiri dalam mendirikan service factory di negaralain, (contoh :
restoran,bank)
- Mengimpor pelanggan (importing customers). Pelanggan dari negara laindipikat dengan
daya tarik atau kompetensi unik untuk datang ke servicefactory di home countrypenyedia
jasa, (contoh : kesehatan, pariwisata).
- Memindahkan pelanggan ke lokasi baru. Dalam jasa
transportasi penumpang, memasuki pasar internasional berarti membuka rute baru ketem
pat tujuan yang diharapkan
b. Possession-processing services
Dalam tipe ini, penyedia jasa melakukan sesuatu atas produk fisik milik pelanggan untuk
meningkatkan nilai produk tersebut bagi pelanggan, (contoh jasareparasi peralatan
elektronik,cleaning services)
c. Information-based services
Tipe jasa ini meliputi dua jenis, yaitu mental-processing services (jasa yangditujukan pada
pikiran pelanggan, misal berita dan hiburan) dan information- processing services
(jasa yang ditujukan pada aset intangible pelanggan,contohnya jasa akuntasi, perbankan).Informa
tion-based services dapatdidistribusikan secara internasional melalui salah satu dari empat cara
berikut:
- Mengekspor jasa kepada service factory lokal, (film produksi Hollywoodditayangkan di
bioskop negara luar Amerika)
- Mengimpor pelanggan, (universitas luar negeri menerima mahasiswa darinegara lain)
- Mentransformasikan jasa ke dalam barang fisik dan mengekspornya, (CDmusik, DVD
game)
- Mengekspor informasi via telekomunikasi dan mentranformasikannya secaralokal,
(download software (aplikasi) komputer).
Patterson & Cicic mengemukakan tipologi perusahaan jasa yang
berkiprah dalam pemasaran global berdasarkan dua dimensi utama, yakni tingkat tangibility dan
tingkat face-to-face contact yang dibutuhkan untuk memproduksi dan menyampaikan jasa.
Dalam tipologi ini terdapat empat jenis perusahaan jasa sebagai berikut :
a. Location-Free Profesional Services
Dalam tipe ini, penyedia jasa tidak harus ada di negara lain secara permanen.Strategimarket
entry biasanya dijalankan dengan cara mengirim personel kunci(misalnya, manajer proyek,
environmental scientist) ke negara tujuan pemasaranselama periode waktu yang relatif singkat
untuk merampungkan proyek dankemudian kembali lagi ke negaranya
b. Location-Bound Cusomized Projects
Tipe ini lebih bersifat jangka panjang, membutuhkan interaksi personal antara klien dan
penyedia jasa, menuntut fleksibilitas dan adaptasi situasional, serta memerlukan kehadiran
permanen di negara tujuan pemasaran, contohnya manajemen proyek
c. Standardized Services Packages
Tipe jasa ini terkait erat dengan produk fisik, seperti perangkat lunak, compact disc, paket
kursus pendidikan jarak jauh terstandarisasi, atau kursus pelatihan teknis. Contoh waralaba.
d. Value-Added Customized Projects
Perusahaan-perusahaan dalam tipe ini sangat membutuhkan tingkat interaksitinggi dengan
kliennya dalam rangka memberikan layanan sesuai denganharapan klien. Contohnya on-site
training dan penyediaan jasa catering.

2.3 Tantangan Pemasaran Jasa Internasional


Perusahaan yang berkecimpung dalam ekspor jasa menghadapi masalah-masalah yang sama
dengan eksportir barang. Akan tetapi, ada sejumlah masalah tambahan yang mempengaruhi
strategi pemasaran jasa internasional, di antaranya sebagai berikut.
- Isu-isu penyampaian jasa.
- Kebutuhan infrastruktur. Ekspor jasa seringkali tergantung pada infrastruktur yang
tersedia.
- Kebutuhan akan kontak langsung.
- Proteksi yang lebih besar.
Dan berikut ini beberapa strategi dasar untuk menghadapinya :
a. Embodying. Dalam strategi ini, perusahaan jasa memasukkan atau mengemas jasa
dalam produk fisik, contohnya Yves St. Laurent menciptakan “style” dengan cara
mengemas jasanya dalam busana yang dijual melalui outlet terkemuka di seluruh
dunia.
b. Pemanfaatan teknologi. Contohnya pemasaran melalui e-commerce.
c. Customizing. Sejumlah pemasar jasa dapat melayani permintaan sesuai dengan kreasi
pribadi sang pelanggan. Contohnya jasa desainer Giogio Armani.

d. Sistem manajemen superior. Sistem manajemen superior memungkinkan organisasi


jasa menangani masalah heterogenitas jasa secara lebih efektif. Penyediaan jasa
kualitas tinggi dan konsisten akan mengarah pada terciptanya keunggulan bersaing.
Contohnya hotel Hyatt.
e. Kualitas jasa superior. Melalui sistem manajemen berkualitas, penyedian jasa yang
unik, ataupun customization. Contohnya Domino Pizza sebagai pemerakarsa home
delivery.
f. Macromarketing. Menerapkan strategi-strategi yang dibahas oleh pemerintah
(kebijakan), baik di negara asal maupun di negara tujuan pemasaran.

2.4 Tipologi Jasa Internasional


Jasa internasional didefinisikan sebagai “perbuatan (deeds), kinerja atau usaha yang
dilakukan melewati batas-batas negara dalam kontak kritikal dengan budaya asing”oleh Clark,
Rajaratnam & Smith. Berbeda dengan barang, jasa bisa berupa kinerja (seperti jasa hukum dan
mini seri TV) atau pengalaman yang berbasis peralatan (contohnya, telekomunikasi) maupun
berbasis orang (misalnya, konsultasi manajemen).

Beberapa contoh sektor jasa internasional : Perangkat lunak komputer, Konstruksi,


Konsultasi, Distribusi, Waralaba, Pendidikan, Hiburan, Jasa Kesehatan, Asuransi, Jasa Hukum,
Media, Restoran, Pariwisata, Pengiriman Ekspres, Transportasi, dan lain sebagainya.
Erramili mengelompokkan jasa internasional menjadi dua jenis, yaitu:
 Hard services (seperti desain arsitektur, pendidikan, asuransi jiwa, dan musik)
 Soft services (contohnya restoran, rumah sakit, laundry, dan hotel).
Hard services tidak terlalu membutuhkan kehadiran fisik eksportir di pasar lokal dan
konsumsinya bisa dilakukan secara terpisah dari proses produksi. Sebaliknya, produksi dan
konsumsi soft services secara garis besar merupakan proses simultan, dan jasa-jasa semacam itu
menuntut local presenceperusahaan jasa atau perwakilan yang bertindak atas nama perusahaan
tersebut.
Menurut Clark, Rajaratnam & Smith ada empat macam jasa internasional yakni:
 Contact-based services,
 Vehicle-based services,
 Asset-bassed services,
 Object-based services.
Dalam tipe contact-based services, penyedia jasa konsumen jasa berpindah dari satu
negara ke negara lain dalam rangka melakukan transaksi, contohnya jasa konsultasi. Dalam
tipe vehicle-based services, aliran komunikasi lintas negara dilakukan melalui radio, TV,
transmisi satelit, Internet, maupun “vehicles” fasilitator lainnya, misal siaran MTV. Dalam
tipe asset-bassed services, gagasan jasa komersial berkaitan dengan investasi asing langsung
memasuki sebuah negara dalam rangka membangun platform operasi, contohnya bank.
Dalam object-based services, objek fisik yang berisi jasa dikirim ke negara lain, contohnya
perangkat lunak komputer dan DVD.

2.5 Pemasaran Jasa Internasional Dalam Marketspace


Implementasi e-commerce menuntut pergeseran paradigma secara fundamental, dari yang
semula marketplace yang menekankan interaksi secara fisik antara penjual dan pembeli
menjadi marketspace yang mengandalkan transaksi elektronik. Pergeseran itu ditandai dengan
perubahan dari geographicbusiness model (location-based) menjadi global business
model (virtual marketspace). Dalam tradisional marketplace, lalu-lintas informasi, barang/jasa,
dan pembayaran bersifat fisik (location-based). Dalam dunia virtual marketspace, aliran
infomasi produk, proses komunikasi antara produsen dan konsumen, distribusi barang/jasa dan
transaksi berlangsung dalam dunia maya/virtual. Setiap orang yang memiliki akses ke internet
dapat mengambil bagian dalam model bisnis mutakhir ini.
Riset yang dilakukan Parsons menyimpulkan bahwa konsumen yang tertarik berbelanja
secara online tidak saja dilandasi motif utilitarian (seperti kemudahan akses, layanan,
kenyamanan, biaya rendah, dan jangkauan global), namun juga motif nonfungsional sebagai
berikut:
1. Role playing dan role shift, yakni belanja secara onlinememungkinkan orang keluar
dari peran berbelanja tradisional.
2. Diversion and escapism, yakni berbelanja online memberikan cara praktis untuk
mengakses beraneka macam toko dan produk yang pada kondisi normal sulit didatangi.
3. Self-gratification, yakni belanja online memungkinkan e-retail therapy (belanja untuk
memuaskan diri/menyenangkan diri sendiri).
4. Mempelajari tren baru ketika situs-situs e-commmerce dijadikan sumber informasi.

5. Komunikasi dengan pembeli lainnya.


6. Peer interaction, peer attraction dan word-of-mouse recommendations, yakni tempat
e-commerce stores bisa direkomendasikan oleh teman atau kenalan.
Pemanfaatan internet sebagai wahana pemasaran jasa internasional berpotensi mengurangi
masalah-masalah yang berkenaan dengan karakterisik intangibility, inseparability,
heterogeneity, dan perishability.
Sementara itu untuk konteks online retailing atau electronic etailing (e-tailing), Dann &
Dann mengindentifikasi delapan faktor kunci sukses yang disebut “8C” yang meliputi.
1. Content (isi situs berkaitan dengan produk yang ditawarkan),
2. Convenience (kemudahan),
3. Customer care (layanan pelanggan),
4. Comumunity (komunitas/tersedianya forum),
5. Communication (komunikasi pelanggan dengan penjual),
6. Connectivity (koneksi dengan situs pendukung),
7. Customization (layanan selera pelanggan),
8. Concern for Costumers and customer concern (pemahaman terhadap pelanggan).

Lebih lanjut, pemanfaatan internet untuk memasarkan jasa secara internasional berimplikasi
strategis sebagai berikut :

1. Layanan pelanggan,
2. Pengambilan rantai nilai,
3. Penciptaan rantai nilai digital,
4. Penciptaan customer magnet.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemasaran internasional memiliki cara pandang tersendiri pada sebuah produk baik untuk
barang dan jasa. Produk local berbeda dengan produk global, sebagai pemasar harus cerdas
dalam melihat kondisi pasar internasional. Agar produk maupun jasa yang dipasarkan dalam
pasar global itu tepat sasaran dan mendapat respon positif dari konsumen. Dalam memasarkan
produk yang melintasi batas negara banyak sekali pertimbangan – pertimbangan yang perlu di
perhatikan. Mengingat lingkungan dan preferensi konsumen yang berbeda. Perusahaan perlu
mempersiapkan produk, strategi ekspansi produk, keputusan standarisasi ataukah adaptasi
produk serta penamaan merek.
DAFTAR PUSTAKA
Fuazy, Achmad. 2010. Pemasaran Internasional. Malang.
Chandra, G. 2001. Pemasaran Global. Penerbit ANDI,Yogyakarta.
Cateora, R.Philip dan Graham, L. John. 2007. International Marketing (jilid 1 edisi 13).
Salemba Empat: Jakarta
Jain, Subhash. 1996. Manajemen Pemasaran Internasion. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Tjiptono, Fandy. 2004. Pemasaran Global: ineternetisasi dan internasionalisasi. Penerbit ANDI,
Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Bayumedia: Malang
STUDI KASUS

Studi Kasus: Mengenali Asuransi Perjalanan Internasional.


Asuransi Perjalanan Internasional
Kemudahan transportasi serta biaya yang semakin lama semakin terjangkau mendorong
masyarakat untuk mengunjungi negara internasional. Akan tetapi, setiap perjalanan tersebut pasti
memiliki risiko.
Risiko ini dapat ditanggulangi dengan keberadaan asuransi perjalanan internasional
Asuransi perjalanan internasional dapat membantu melindungi Anda dari ketidaknyamanan
selama perjalanan, hingga risiko pada saat perjalanan di luar negeri misalnya kecelakaan atau
tindakan kriminal.
Bahkan ada beberapa negara yang mengharuskan Anda untuk memiliki asuransi
perjalanan. Perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi perjalanan internasional pun
sudah banyak.
Berikut adalah 3 contoh perusahaan asuransi yang menawarkan asuransi perjalanan
internasional beserta manfaat dan tanggungan yang ditawarkan oleh masing-masing perusahaan.
1. Asuransi Travellin
Yang pertama adalah perusahaan asuransi Travellin yang bernaung di bawah PT Asuransi
Adira Dinamika atau yang sering dikenal dengan nama Adira Finance.
Travellin memfokuskan produknya pada perlindungan perjalanan baik itu domestik maupun
internasional.
Produk asuransi perjalanan internasional Travellin dibagi menjadi Worldwide Premier,
Worldwide Executive dan Asia (khusus untuk kunjungan ke negara Asia).
#1 Worldwide Premier
Sesuai dengan namanya, asuransi perjalanan internasional WorldWide Premier
menawarkan produk asuransi premium bagi para pencinta travelling.
Asuransi ini menawarkan banyak kemudahan dan melindungi Anda dari banyak risiko yang
mungkin saja terjadi selama perjalanan.
Yang pertama, untuk pemilik polis yang mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan
tertanggung meninggal dunia atau cacat permanen, maka tertanggung atau wakil tertanggung
akan mendapatkan santunan hingga US$100 ribu.
Selanjutnya, untuk pemilik polis yang terkena kecelakaan atau membutuhkan perawatan
di rumah sakit di negara lain, maka biaya maksimal yang ditanggung dapat mencapai US$100
ribu dengan biaya pengobatan lanjutan di Indonesia sebesar US$1.000.
Bahkan asuransi ini juga memberikan pengobatan gigi darurat sebesar US$60 dan
manfaat lainnya seperti evakuasi medis darurat, biaya pengobatan anak dan lainnya.
Asuransi perjalanan internasional WorldWide Premier tidak hanya memberikan perlindungan
atas risiko yang mungkin terjadi, tetapi juga ketidaknyamanan yang timbul selama perjalanan.
Beberapa risiko tersebut misalnya:
 Pembatalan travel.
 Penundaan wisata.
 Penundaan penerbangan (maksimal 6 jam).
 Pembajakan pesawat.
 Kehilangan bagasi dan barang personal lainnya.

#2 Worldwide Executive
Tidak jauh berbeda dengan Worldwide Premier, asuransi perjalanan internasional
Worldwide Executive dari perusahaan asuransi Travellin ini juga menawarkan kemudahan bagi
pemiliknya.
Perbedaannya hanya tanggungan yang diberikan oleh asuransi jenis ini lebih rendah.
Daftar maksimal pertanggungan yang diberikan oleh asuransi perjalanan internasional
Worldwide Executive adalah sebagai berikut:
 US$50 ribu untuk kecelakaan yang mengakibatkan kematian atau cacat total dan
permanen.
 US$50 ribu untuk biaya pengobatan atas sakit dan cedera yang dialami di negara tujuan.
 US$1.000 atau sesuai tagihan untuk pengobatan lanjutan di Indonesia.
 US$60 untuk pengobatan gigi darurat.
 Sesuai tagihan untuk evakuasi medis darurat dan child guard.
Selain pertanggungan untuk kesehatan Anda, asuransi perjalanan Worldwide Executive juga
menyediakan perlindungan atas ketidaknyamanan Anda pada saat perjalanan.
Pertanggungan yang diberikan memiliki jumlah maksimal yaitu:
 US$1.500 atau sesuai biaya yang dikeluarkan sebagai ganti rugi atas pembatalan
 US$750 sebagai ganti rugi atas liburan yang dibatalkan.
 US$1.000 atau sesuai biaya atas ganti rugi penundaan wisata.
 US$30 setiap jamnya dengan maksimal 6 jam untuk penundaan penerbangan dan
maksimal US$200.
 US$30 setiap jamnya dengan maksimal 6 jam untuk travel misconnection dan maksimal
US$200.
 US$50 per hari setelah periode tunggu 12 jam untuk pembajakan pesawat dengan
maksimal US$750.
 US$400 atau sesuai biaya untuk keterlambatan bagasi.
 US$50 per kilogram dengan maksimal US$750 untuk kehilangan bagasi atau kerusakan
bagasi.
 US$375 untuk kehilangan barang pribadi.
 US$35 ribu untuk kehilangan dokumen perjalanan.

Asuransi CHUBB
Chubb merupakan sebuah perusahaan asuransi internasional yang beroperasi di lebih dari
54 negara sehingga memiliki jaringan operasi yang luas di seluruh dunia.
Salah satu produk asuransi yang ditawarkan oleh Chubb oleh asuransi perjalanan domestik dan
internasional.
Manfaat yang ditawarkan oleh asuransi perjalanan internasional Chubb adalah sebagai berikut:
 Biaya medis akibat sakit ataupun kecelakaan (hingga Rp2,6 miliar).
 Biaya medis pasca perjalanan.
 Evakuasi medis darurat dari luar negeri.
 Kerugian dari Frequent Flyer Points.
 Kehilangan atau kerusakan bagasi (termasuk laptop hingga peralatan golf).
 Risiko akibat penundaan perjalanan.
 Risiko akibat miskoneksi pesawat.
Yang menarik dari asuransi perjalanan internasional Chubb adalah pilihan yang beragam
untuk semua jenis wisatawan.
Wisatawan mulai dari frequent flyer, perjalanan keluarga, penggemar olahraga, pencari
petualangan dan wisatawan dengan anggaran dapat memilih produk asuransi sesuai dengan
kebutuhan mereka.
Selain itu, pemilik polis asuransi perjalanan Chubb juga mendapatkan akses ke hotline 24
jam Chubb Assistance yang merupakan jaringan dukungan global yang terdiri dari tim ahli medis
yang dapat membantu Anda memberikan layanan rujukan jika Anda kecelakaan atau sakit ketika
bepergian.

Asuransi MSIG
MSIG merupakan salah satu perusahaan asuransi internasional yang memiliki reputasi
baik dalam memberikan produk asuransi perjalanan. MSIG merupakan anak perusahaan asuransi
Mitsui Sumitomo Insurance Company, Limited dan telah mendapatkan berbagai penghargaan.
Jaminan yang diberikan oleh perusahaan asuransi MSIG, terdiri dari jaminan atas
ketidaknyamanan yang terjadi selama perjalanan dan jaminan atas sakit dan kecelakaan yang
terjadi selama perjalanan ke luar negeri.
Jaminan atas ketidaknyamanan selama perjalanan yang diberikan antara lain:
 Kehilangan dan keterlambatan bagasi.
 Ganti rugi akibat perjalanan yang dikurangi dan/atau dibatalkan, serta keterlambatan
penerbangan.
 Kehilangan dokumen perjalanan seperti paspor dan visa.
 Biaya tambahan perjalanan pengganti.
 Biaya penggantian tiket karena keterlambatan penerbangan.
 Biaya pribadi pembelian darurat.
Selain ketidaknyamanan selama perjalanan, perusahaan asuransi MSIG juga memberikan
jaminan atas sakit dan kecelakaan, seperti:
 Biaya medis (perawatan dan pengobatan) karena kecelakaan atau sakit.
 Pembayaran rawat inap secara cashless. Sistem cashless adalah sistem di mana
tertanggung tidak perlu mengeluarkan uang pribadi untuk pembayaran biaya rawat inap.
Tertanggung hanya perlu memberikan sebuah kartu asuransi sebagai jaminan.
 Biaya evakuasi medis darurat dan repatriasi.
 Biaya darurat untuk menemani keluarga yang sakit dalam perjalanan ke luar negeri.
 Biaya darurat perlindungan anak jika tertanggung (orang tua) dirawat di luar negeri.
Tentu produk asuransi perjalanan internasional ini memiliki beberapa ketentuan dan batasan.
Jika tertanggung telah memiliki riwayat penyakit sebelumnya, maka penyakit tersebut tidak
dapat dilindungi dengan produk asuransi tersebut.
Selain itu, seluruh risiko yang disebabkan oleh kehamilan, melahirkan, keguguran, aborsi dan
penyakit kelamin juga tidak ditanggung oleh produk asuransi ini.
Beberapa aktivitas yang tidak ditanggung oleh produk ini misalnya aktivitas olahraga atau
ajang kompetisi di mana tertanggung akan mendapat bayaran dan kecelakaan dan sakit yang
disengaja (misalnya bunuh diri atau sengaja melukai badan) juga tidak ditanggung oleh produk
ini.

Anda mungkin juga menyukai