Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK

Galang Robby Alhadi 5160111126


Harwan Perkasa 5160111165
M. Habibie 5160111180

KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN

I. Kependudukan

Segala hal yang berkaitan dengan kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas),serta


perpindahan (migrasi) yang mempengaruhi keadaan sosial ekonomi maupun politik suatu
negara disebut kependudukan. Berdasarkan survei penduduk antar sensus (Supas) 2015
jumlah penduduk Indonesia pada 2019 diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa. Menurut
jenis kelamin, jumlah tersebut terdiri atas 134 juta jiwa laki-laki dan 132,89 juta jiwa
perempuan. Indonesia saat ini sedang menikmati masa bonus demografi di mana jumlah
penduduk usia produktif lebih banyak dari usia tidak produktif, yakni lebih dari 68% dari
total populasi. Adapun penduduk dengan kelompok umur 0-14 tahun (usia anak-anak)
mencapai 66,17 juta jiwa atau sekitar 24,8% dari total populasi. Kemudian penduduk
kelompok umur 15-64 tahun (usia produktif) sebanyak 183,36 juta jiwa atau sebesar 68,7%
dan kelompok umur lebih dari 65 tahun (usia sudah tidak produktif) berjumlah 17,37 juta
jiwa atau sebesar 6,51% dari total populasi. Rasio ketergantungan (dependency ratio)
penduduk Indonesia pada tahun ini mencapai 45,56%. Artinya setiap 100 orang yang berusia
produktif (angkatan kerja) mempunyai tanggungan 46 penduduk tidak produktif (usia 0-14
tahun ditambah usia 65 tahun ke atas). Semakin tinggi rasio ketergantungan mengindikasikan
semakin berat beban yang harus ditanggung oleh penduduk usia produktif untuk membiayai
hidup penduduk tidak produktif.
1. Piramida penduduk

2. Tingkat kelahiran

Berdasarkan proyeksi penduduk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional


(Bappenas) 2010-2035, jumlah penduduk Indonesia 2010 mencapai 238,52 juta. Adapun
jumlah angka kelahiran mencapai 5 juta jiwa sementara angka kematian 1,52 juta jiwa.
Sehingga jumlah penduduk Indonesia pada 2011 bertambah sekitar 3,4 juta jiwa menjadi 242
juta jiwa. Masih menurut proyeksi tersebut, angka kelahiran terus menunjukkan penurunan
hingga menjadi 4,29 juta jiwa pada 2035, seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini.
Sebaliknya, angka kematian mengalami tren kenaikan hingga mencapai 2,68 jiwa pada 2035.
Dengan demikian dependency ratio (rasio ketergantungan) penduduk juga turun menjadi
47,7% pada 2035 dari 50,5% pada 2010. Jumlah penduduk Indonesia pada 2018 mencapai
265 juta jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 133,17 juta jiwa laki-laki dan 131,88 juta jiwa
perempuan. Menurut kelompok umur, penduduk yang masih tergolong anak-anak (0-14
tahun) mencapai 70,49 juta jiwa atau sekitar 26,6% dari total populasi. Untuk populasi yang
masuk kategori usia produktif (14-64 tahun) 179,13 juta jiwa (67,6%) dan penduduk usia
lanjut 65 ke atas sebanyak 85,89 juta jiwa (5,8%). Dari proyeksi tersebut, jumlah kelahiran
pada tahun ini mencapai 4,81 juta jiwa sedangkan jumlah kematian 1,72 juta jiwa. Adapun
rasio angka ketergantungan (usia produktif terhadap usia nonproduktif) sebesar 47,9%, lebih
rendah dari tahun sebelumnya sebesar 48,1% dan juga turun dari posisi 2010 yang mencapai
50,5%.
Sumber : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/05/18/2018-jumlah-penduduk-indonesia-mencapai-265-juta-jiwa
3. Laju Pertumbuhan
Laju pertumbuhan penduduk (LPP) Indonesia memiliki kecenderungan
menurun. Kebijakan pemerintah untuk menekan LPP dengan adanya program
Keluarga Berencana (KB) yang diluncurkan pada tahun 1980an semakin nyata
hasilnya. Pada tahun 1971-1980 pertumbuhan penduduk Indonesia masih cukup tinggi
sekitar 2,33 persen. Pertumbuhan penduduk ini kemudian mengalami penurunan yang
cukup tajam hingga mencapai 1,44 persen pada 1990-2000. Penurunan ini antara lain
disebabkan berkurangnya tingkat kelahiran sebagai dampak peran serta masyarakat
dalam program KB. Namun pada periode sepuluh tahun berikutnya, tepatnya awal
masa reformasi tahun 2000-2010 laju pertumbuhan ini mengalami sedikit peningkatan
sekitar 0,05 persen. Laju pertumbuhan penduduk apabila tidak dikendalikan berakibat
pada meningkatnya jumlah penduduk. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2010-
2015) laju pertumbuhan penduduk Indonesia kembali mengalami penurunan menjadi
1,43 persen
4. Data Migrasi

Provinsi Migrasi Seumur Hidup (Orang)


Migrasi Masuk Migrasi Keluar
2000 2005 2010 2015 2000 2005 2010 2015
ACEH 100166 - 213553 209815 244314 - 264194 257736
SUMATER 447897 447332 521847 519843 1336772 1314117 2298140 2207072
A UTARA
SUMATER 245000 300322 344254 358123 937799 921180 1151433 1148930
A BARAT
RIAU 1175960 1335873 1911760 1881079 180778 208049 314303 319558
JAMBI 566153 551469 738961 710428 149376 134793 181189 197263
SUMATER 987157 902044 1017990 966060 525954 573865 779239 737585
A
SELATAN
BENGKUL 355048 311326 347651 337041 73390 82703 110893 110837
U
LAMPUNG 1485218 1596545 1463929 1362387 385748 447476 713809 740854
KEP. 94334 95129 206705 192729 120027 99223 114379 106125
BANGKA
BELITUNG
KEP. RIAU 432725 542811 801073 881035 57416 9612 84751 99975
DKI 3541972 3337161 4077515 3647328 1836664 2045630 3000081 2701145
JAKARTA
JAWA 3271882 3764889 5225271 4961541 2046279 1984620 2514344 2348128
BARAT
JAWA 708308 741588 902711 1015615 5354459 5538952 6829637 6551768
TENGAH
DI 385117 466941 562384 571948 784154 814289 901539 912407
YOGYAKA
RTA
JAWA 781590 660663 925510 924152 3063297 3220158 3864218 3821692
TIMUR
BANTEN 1758408 1731081 2766750 2491589 475440 444503 552987 579790
BALI 221722 249951 406921 428511 250724 248007 269245 264702
NUSA 107605 100811 115832 121828 145546 143435 197243 209269
TENGGAR
A BARAT
NUSA 106053 102222 185083 176608 156602 173884 268998 253712
TENGGAR
A TIMUR
KALIMANT 269722 263080 293229 293992 154620 156631 226982 185924
AN BARAT
KALIMANT 423014 393828 526737 527473 53291 87712 92935 105598
AN
TENGAH
KALIMANT 360324 400562 487245 509967 255595 297766 312390 302936
AN
SELATAN
KALIMANT 856251 990736 1308485 1120017 90635 97498 148585 144527
AN TIMUR
KALIMANT - - - 189396 - - - 43214
AN UTARA
SULAWESI 147091 165689 206139 188136 151326 166157 217774 195544
UTARA
SULAWESI 369634 358601 452792 465614 74463 75776 122195 121928
TENGAH
SULAWESI 266055 320587 364288 346168 897616 1027275 1409614 1415688
SELATAN
SULAWESI 366817 341057 447484 443602 95189 122593 177075 191917
TENGGAR
A
GORONTA 26888 39487 64585 64448 113050 100691 117058 103892
LO
SULAWESI 104458 166345 172113 175283 73360 86027 89607 108643
BARAT
MALUKU 75540 73356 123165 134500 157066 170627 211980 215078
MALUKU 60834 63384 107681 106920 43712 47039 62813 61971
UTARA
PAPUA 130767 166523 250196 272151 28763 29106 48955 51759
BARAT
PAPUA 226773 295536 435773 491656 43586 49668 87545 89261

5. Data Distribusi Penduduk Indonesia

Urutan Provinsi Jumlah Penduduk Persentasi


1 Jawa Barat 48.037.600 jiwa 18,3%
2 Jawa Timur 39.293.000 jiwa 15,0%
3 Jawa Tengah 34.257.900 jiwa 13,1%
4 Sumatera Utara 14.262.100 jiwa 5,4%
5 Banten 12.448.200 jiwa 4,8%
6 DKI Jakarta 10.374.200 jiwa 4,0%
7 Sulawesi Selatan 8.690.300 jiwa 3,3%
8 Lampung 8.289.600 jiwa 3,2%
9 Sumatera Selatan 8.267.000 jiwa 3,2%
10 Riau 6.657.900 jiwa 2,5%
11 Sumatera Barat 5.321.500 jiwa 2,0%
12 Nusa Tenggara Timur 5.287.300 jiwa 2,0%
13 Aceh 5.189.500 jiwa 2,0%
14 Nusa Tenggara Barat 4.955.600 jiwa 1,9%
15 Kalimantan Barat 4.932.500 jiwa 1,9%
16 Bali 4.246.500 jiwa 1,6%
17 Kalimantan Selatan 4.119.800 jiwa 1,6%
18 DI Yogyakarta 3.762.200 jiwa 1,4%
19 Kalimantan Timur 3.575.400 jiwa 1,4%
20 Jambi 3.515.000 jiwa 1,3%
21 Papua 3.265.200 jiwa 1,2%
22 Sulawesi Tengah 2.966.300 jiwa 1,1%
23 Kalimantan Tengah 2.605.300 jiwa 1,0%
24 Sulawesi Tenggara 2.602.400 jiwa 1,0%
25 Sulawesi Utara 2.461.000 jiwa 0,9%
26 Kepulauan Riau 2.082.700 jiwa 0,8%
27 Bengkulu 1.934.300 jiwa 0,7%
28 Maluku 1.744.700 jiwa 0,7%
29 Kepulauan Bangka Belitung 1.430.900 jiwa 0,5%
30 Sulawesi Barat 1.331.000 jiwa 0,5%
31 Maluku Utara 1.209.300 jiwa 0,5%
32 Gorontalo 1.168.200 jiwa 0,4%
33 Papua Barat 915.400 jiwa 0,3%
34 Kalimantan Utara 691.100 jiwa 0,3%
Total 261.890.900 jiwa 100%

Sumber referensi : Data Jumlah Penduduk Indonesia dikutip dari Statistik Indonesia 2018,
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia.

II. Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan merupakan aspek yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia,


karena mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Oleh karenanya, setiap upaya
pembangunan selalu diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan lapangan usaha,
dengan harapan penduduk dapat memperoleh manfaat langsung dari pembangunan.

1. tatistik Tenaga Kerja dan Pengangguran (Absolut) di Indonesia:

dalam juta orang 2016 2017 2018¹


Tenaga Kerja 127.8 128.1 133.9
- Bekerja 120.8 121.0 127.1
- Menganggur 7.0 7.0 6.9
Penduduk Usia Kerja, 63.7 64.0 59.6
Bukan Angkatan Kerja
- Sekolah 15.9 16.5 15.6
- Mengurus Rumah Tangga 39.3 39.9 36.0
- Lainnya 8.4 7.6 8.0

¹ data dari Februari 2018


dalam juta 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Tenaga Kerja 116.5 119.4 120.3 120.2 121.9 122.4
- Bekerja 108.2 111.3 113.0 112.8 114.6 114.8
- Menganggur 8.3 8.1 7.3 7.4 7.2 7.6

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

2. Pengangguran di Indonesia (Relatif):

2013 2014 2015 2016 2017 2018


Pengangguran 6.2 5.9 6.2 5.6 5.5 5.1
(% dari total tenaga kerja)

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012


Pengangguran 10.3 9.1 8.4 7.9 7.1 6.6 6.1
(% dari total tenaga kerja)

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS

Salah satu karakteristik Indonesia adalah bahwa angka pengangguran cukup tinggi
yang dihadapi oleh tenaga kerja muda usia 15 sampai 24 tahun, jauh lebih tinggi dari angka
rata-rata pengangguran secara nasional. Mahasiswa yang baru lulus dari universitas dan siswa
sekolah kejuruan dan menengah mengalami kesulitan menemukan pekerjaan di pasar kerja
nasional. Hampir setengah dari jumlah total tenaga kerja di Indonesia hanya memiliki ijazah
sekolah dasar saja. Semakin tinggi pendidikannya semakin rendah partisipasinya dalam
kekuatan tenaga kerja Indonesia. Meskipun demikian dalam beberapa tahun terakhir terlihat
adanya perubahan tren: pangsa pemegang ijazah pendidikan tinggi semakin besar, dan pangsa
pemegang ijazah pendidikan dasar semakin berkurang.

2006 2007 2008 2009 2010 2011


Pengangguran Muda Pria 27.7 23.8 21.8 21.6 21.1 19.3
(persentase tenaga kerja pria
15-24 tahun)
Pengangguran Muda Wanita 34.3 27.3 25.5 23.0 22.0 21.0
(persentase tenaga kerja wanita
15-24 tahun)

Sumber: Bank Dunia

Anda mungkin juga menyukai