Anda di halaman 1dari 45

Surveilans Kesehatan Kerja

di Rumah Sakit
Disampaikan pada Seminar Ilmiah KAK3RS Tahun 2018
Semarang, 25 Maret 2018

Prof. DR. Dr. L Meily Kurniawidjaja, M.S., Sp.Ok.


Dosen FKMUI Dept Keselamatan & Kesehatan Kerja
HAKI
• Hak Intelektual dilindungi
• Silakan menggunakan
• Cantumkan nama pemilik HAKI pada tiap slide
yang digunakan, dan dalam referensi

meily 180325
Outline

1. Pendahuluan
2. Review Konsep Surveilans Kesehatan Kerja
3. Pelaksanaan Surveilans Kesehatan Kerja di
RS
4. Contoh Kasus
5. Penutup

meily 180325
1. PENDAHULUAN

meily 180325
Contoh Kasus:
di RS tdk terdiagnosis PAK
Seorang tukang cat datang dengan
keluhan nyeri dada retrosternal.
Diagnosis infark miokard/MCI, dirawat
Pulang perawatan, kembali bekerja
sebagai tukang cat  terpajan lagi dengan
metilen klorida
Beberapa bulan kemudian terserang lagi
MCI  fatal
meily 180325
Fenomena Gunung Es (bayangkan)
Most occupational diseases are difficult to identify
due to
their long latency periods
e.g.: occupational cancer
(ILO, 2013)

meily 180325
PAK sering tidak terdiagnosis:
Why & How?
Kendala Diagnosis PAK Peran Surveilans
 Kasus sering datang ke tempat • Deteksi dini & mencari
praktik
hubungan faktor risiko
 PAK tidak khas (gejela PAK =
nonPAK)
& efek kesehatan
 Masa laten yang lama • Melalui analisis faktor
 Pekerja kurang dapat informasi
deteminan dari data
tentang kesehatan kerja yang dikumpulkan
 Dokter di masyarakat kurang secara terus-menerus
mendapat informasi/latihan • By understanding the
tentang kesehatan kerja
model of causation …

meily 180325
Conceptual OHS Structure

(HapSA, 2012)
meily 180325
2. KONSEP SURVEILANS KESEHATAN
KERJA

meily 180325
Surveilans
 What
 Definisi Surveilans
 Jenis Surveilans
 Objek Surveilans
 Why
 Faktor Risiko & Kewajiban Perundangan
 Tujuan & Manfaat
 How to
 Sumber data
 Analisis dan Komunikasi
 Beberapa contoh
meily 180325
Definisi Surveilans
• Surveilans: suatu tahapan kegiatan
pengumpulan data, dilanjutkan dengan
analisis dengan menggunakan frekuensi
distribusi, kemudian dikomunikasikan untuk
selanjutnya dapat diambil tindakan
pencegahan
• NIOSH : Usaha pengumpulan data secara
sistematis dan berkelanjutan, analisis, serta
interpretasi

meily 180325
Pemantauan vs Surveilans
(Guidotti, 2011)

Pemantauan Surveilan

 Proses pengamatan  Proses mencari hubungan pajanan


kesehatan umum pd pekerja individu & dampak kesehatan

 Strategi umum mengamati  Strategi mencari bukti pajanan hazard


penyakit & cedera/cacat di tempat kerja & penyakit/cedera pd
pada populasi pekerja populasi pekerja

Untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin


sehingga pekerja ada kesempatan sembuh
& pengendalian hazard di tempat kerja.
WHAT?
Komponen Surveilans Kesehatan Kerja
1. Surveilans hazard kesehatan
 Pengukuran hazard dibandingkan dgn nilai standar
(NAB/TLV, score …)
2. Surveilans efek kesehatan/ Medik
 Pemeriksaan kesehatan (hazard based)  early
detection
3. Biological monitoring
 Pengukuran biomarker dibandingkan dgn IPB/BEI
 Hanya tersedia untuk beberapa bahan kimia,
 ACGIH : sekitar 50 item
 EH: belasan item

meily 180325
SURVEILANS HAZARD KESEHATAN KERJA
(Melakukan monitoring hazard & risiko)

Rekognisi hazard kesehatan Fisik, kimia, biologi,


ergonomi
• identifikasi faktor risiko di tempat kerja
• identifikasi Pekerja berisiko & SEG (similar
exposure group)
• Metoda: kualitatif/kuantitatif  DATA PAJANAN
• Mengumpulkan data lingkungan, ergonomi
– Data primer/sekunder
– SDS
– Lembar periksa penilaian ergonomi

meily 180325
Surveilans Medik
(Medical Surveilance)

• Survei sserial efek kesehatan melalui


pemeriksaan (medis) pekerja untuk
deteksi dini.
• Hasilnya dianalisis, diinterpretasikan,
dikorelasikan dng data pajanan hasil
monitoring lingkungan  PAK?

meily 180325
SURVEILANS MEDIK
Pemeriksaan Kesehatan Pekerja (MCU)
• Job related –parameter pem disesuaikan dengan
jenis/jabatan pekerjaan dan hazard

• Jenis pemeriksaan
1.Awal prakerja (pra kerja, pra penempatan)  fit to
work
2.Selama bekerja (berkala/periodik, khusus)  deteksi
dini & pengobatan segera
3.Akhir (pasca penempatan, pensiun)

meily 180325
Pemeriksaan Kesehatan Khusus
(berdasarkan hazard)

1. Bising 1. Audiometry
2. Debu 2. Spirometry, Chest X-ray
3. Harvard Step Test; EKG
3. Suhu extrem
4. Neurological, Renal
4. Pelarut organik function, LFTs,
Spirometry, Bio-
monitoring

meily 180325
Pemeriksaan Kesehatan Khusus
(berdasarkan pekerjaan)

1. Respirator (SCBA) 1. Lung function


2. Penjamah makanan 2. Personal Hygiene, Feces culture, X-ray
3. Off-shore 3. Audiogram, Lung function, drugs & alcohol
4. Vision, Audiogram, drugs & alcohol
4. Sopir
5. Visual acuity
5. VDU
6. Spesifik (Kedokteran Kelautan)
6. Divers
7. Spesifik (Kedokteran Penerbangan)
7. Pilots 8. Audiogram, Lung function
8. Pemadam kebakaran 9. Vision (Visual field, acuity, depth, colour
9. Operator alat berat vision, peripheral vision), ergonomic
10. Welders 10. Urinalysis, Bio-monitoring
11. Petugas medis 11. Serology for Hep-B, LFTs, Chest X ray

meily 180325
SURVEILANS BIOLOGIS
(Biomonitoring/Biomarker Monitoring)

Penilaian ttg keberadaan substansi tertentu atau metabolitnya dalam


tubuh untk mengevaluasi pajanan dan risiko kesehatan dengan
membandingkannya terhdp nilai ambang yg tepat (NIOSH-OSHA).

• Pengukuran kadar toksikan/ metabollitnya dlm sampel biologik pekerja


• Tujuan untuk evaluasi pajanan bahan kimia & risiko kesehatan pekerja
• Hasil dibandingkan terhadap standar (Index Pemantauan Biologi/BEI)
• Sampel biologi (spesimen tubuh):
– urine, darah, feses, rambut, kuku, jaringan lemak, ludah, udara
ekspirasi
– Teknik & waktu sampling

meily 180325
SURVEILANS BIOLOGIS
(Biomonitoring/Biomarker Monitoring)
Ada dua jenis:
1. Monitoring pajanan biologis
mengukur kadar substansi / metabolit yang dihasilkannya, mis :
– kadar Pb dalam darah.
– 2,5-hexana dione dalam urine (metabolit dari n-hexana).
– COHb pada pajanan methylene chloride
2. Monitoring efek biologis
 Yang diukur adalah perubahan biologis sbg akibat dari keberadaan bahan
tersebut di dalam tubuh, mis :
– Cholin esterase pada pajanan organophosphate
– zinc protoporphyrin (ZPP) pd pajanan Pb
– delta-aminolevulinic acid dehydrase (ALA-d) pd pajanan Pb

meily 180325
WHY?
• HAM
– Hak azasi penghidupan & pekerjaan yg layak
– Deklarasi Helzinki, Konvensi ILO, UUD ’45
• Wajib
– Pemenuhan Peraturan Perundangan
• Mencegah kerugian
– Azas manfaat

meily 180325
Tujuan Surveilans
• Pencegahan Penyakit dengan diteksi dini gangguan kesehatan pada
pekerja, melalui serangkaian kegiatan:
• Identifikasi hazard di tempat kerja
• Peta hazard pd lokasi dan/atau aktivitas berisiko tinggi
• Peta kesehatan -- Identifikasi kelompok pekerja berisiko
• Melakukan serial pemeriksaan kesehatan
• Mendeteksi dini dan pengobatan segera
• Memantau pekerja terpajan di luar pekerjaan
• Menilai tren penyakit pekerja dgn determinan tertentu
• Menilai hubungan asosiasi pajanan dan dampak kesehatan
• Melindungi pekerja yang rentan
• Mematuhi peraturan
• Identifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan

meily 180325
Manfaat Surveilans Kesja
 Strategi/metode utk deteksi dini menilai secara sistematis
efek merugikan dari bekerja thdp kesehatan pekerja
 Sebagai sumber data untuk diagnosis PAK
 Sebagai data dasar dan pembanding adanya perubahan
kondisi kesehatan
 Alat ukur keberhasilan program pengendalian risiko
 Dasar untuk menyusun program promosi kesehatan di tempat
kerja sesuai kebutuhan
 Identifikasi & pengukuran (kuantitatif) faktor risiko dari lingk.
kerja & pekerjaan  koordinasi dgn industrial hygienist,
ergonomist
 Terjadi seleksi pekerja yg membutuhkan surveilans kesehatan
(population at risk)  hazards based medical surveilans
meily 180325
WHEN?
Kapan Surveilans Dibutuhkan ?
 Diharuskan oleh undang-undang:
 OSHA: 28 pajanan yang harus dilakukan surveilans

 Dianjurkan untuk dilakukan:


 Pajanan yang cukup berrisiko
 Bila belum diketahui efek terhadap kesehatan
 Bila banyak keluhan dari pekerja
 Bila ada individu-individu yang berrisiko tinggi
 Bila “action level” suatu bahan belum diketahui

meily 180325
WHO?
Pelaksana Surveilans Kesja  Multidisiplin
Profesional Kesehatan Kerja di RI
MEDIK NONMEDIK

Profesional
Kesehatan Kerja

WHP
P Dokter &
HI Ergo (Perilaku & Keselamatan
Perawat Faktor Kerja
e
Manusia)
r
a SpOk HIU
w Sp Lain Konsulen/Expert: HI/ Ergonomi/ Psikolog Kerja
a
Rujukan
Dr + MKK HIMA
t Dr + MKKK OH Generalis: S2K3

Dokter + OH HIMU OH Generalis: S1K3, D3/4 Pelayanan


K3 Primer
+
meily 180325
Bekerja sesuai wewenang &
tgg jawab dgn beretika,
teknik komunikasi efektif

TIM OH  Multidisiplin

Tidak satupun profesi


dapat menyelesaikan pekerjaan OH
dengan monodisiplin
(Smedley et al, 2013)

meily 180325
3. PELAKSANAAN SURVEILANS
KESEHATAN KERJA DI RS

meily 180325
Serangkaian kegiatan
pengumpulan, analisis & diseminiasi/ komunikasi
data kesehatan yang spesifik bagi populasi pekerja berisiko
dengan cara yang sistematis dan kontinu untuk
digunakan bagi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

meily 180325
PELAKSANAAN

• Komunikasi (dukungan & komitmen)


• Tim profesional kesja yang kompeten
Persiapan
• Penilaian,penetapan f. risiko kes & efek kes, pekerja berisiko

• Data monitoring tempat kerja  wts,insp tk,msds,ceklist,interview,


Pengumpulan • Data monitoring kesehatan  Pem kes pekerja (mcu pre, berkala …)
data • Data Biomonitoring biomarker

• Analisis trend, interaksi pajanan, hsl biomonit, efek kesehatan


• ~ NAB, IPB, standar lainnya …
Analisa,Interpre • Pelaporan tertulis, forum komunikasi
tasi.Pelaporan

meily 180325
Penetapan Jenis Hazard dan
Efek Kesehatan yang Dipantau

Hazard Penilaian Penetapan hazard Antisipasi efek Penetapan


teridentifikasi risiko yg akan dipantau kesehatan yg jenis
dpt ditimbulkan pemeriksaan
kesehatan

Kurniawidjaja, 2012.
Hazard Biologis di RS
Bloodborne Aerosols Waterborne
‐ HIV ‐ Tb ‐ Typhoid

‐ Hepatitis B, C ‐ Flu ‐ Enterobac.

‐ … ‐ Mold ‐ …

Sumber Pajanan
‐ Kontak Pasien

‐ Contaminated equipment surface

‐ NSI & sharps trauma


Pasien
• blood • peritoneal fluid
• semen • amniotic fluid
• vaginal secretions • saliva in dental procedures
• body fluids that might
• respiratory secretions harbor potential
• fecal material pathogens
• cerebrospinal fluid • any body fluid that is
• synovial fluid visibly contaminated with
blood
• pleural fluid • all body fluids in situations
• pericardial fluid where it is difficult or
impossible to differentiate
between body fluids
meily 180325
Hazard Ergonomik di RS
Angkat-angkut Sedentary, komputer, Jadwal Kerja
‐ UGD desain ruang kerja ‐ Shift malam
‐ Perawatan ‐ Admin. ‐ On call
‐ OK … ‐ Staf ‐ Durasi shift
‐ Farmasi ‐ >30 h
‐ Pimpinan ‐ >60 h/w
‐ Alkes
‐ … ‐ < wkt tidur
‐ Utility

Alat ukur
‐ Foto

‐ Lembar periksa: REBA, RULA, QEC…

 Keluhan MSDs: LBP, leher, punggung …


 Nordic body map…
Hazard Fisik di RS
Radiasi Bising Suhu
‐ Radiodiagnosis ‐ Generator ‐ OK

‐ Radioterapi ‐ Dapur ‐ Dapur

‐ Laser … ‐ Pengunjung ‐ Laundry

 Kanker  NIHL  Fatigue


 Reproduksi …  Insomnia  Elektrolit …
 Stres …

Mekanik Ruda Paksa/beban fisik


- Sol sepatu, lantai lincin, air tergenang …
 - Insidens slips, trips, and falls
Hazard Kimia di RS
Material Desinfektan
Latex (natural)
‐ Ethylene Oxide
‐ Sarung tangan - Klorin, alk,
‐ PVC iodophors, seny.
‐ Hg ‐ Alat kesehatan Fenol, amoniak,
‐ Alkohol sanitizers H2O2
 Keluhan & gejala  Sensitisasi  Iritasi mata, kulit,
target organ  Alergi pernafasan …
 Kulit ering  Interaksi
 Target organ

Solvent RT Gas, Uap, Aerosol


‐ NOx (dental) Xenobiotik
- Pembersih ‐ Obat aerosol
- Laundry ‐ Gas anestesi OK ‐ Limbah B3
‐ Emisi electrocauter ‐ Obat anti ca
 Fungsi luhur, syaraf
 Dermatitis  Target organ  Target organ
 LFT, kreatinin …
 Imunotoksisitas
Hazard Perilaku Kesehatan Pekerja
& Hazard Organisasi
Pola Hidup Pola Kerja Jadwal Kerja
‐ Makan ‐ Shift malam
‐ SOP ‐ On call
‐ Rokok
‐ Durasi shift
‐ Olahraga, aktif ‐ APD ‐ >30 h
‐ >60 h/w
‐ Alkohol ‐ …
‐ < wkt tidur
‐ Pola tidur
 Insidens  Kelelahan
 Profil lemak  Kecelakaan  Stres
 Kadar gula  Absenteisme  Absenteism
 Tensi  …  Kecelakaan
 IMT
 …
Metode Surveilans Hazard, Kesehatan, Cedera
pd Pekerja Kesehatan

Data berbasis Matriks Estimasi Pajanan Studi /Analisiis


‐ Populasi - Riwayat kerja ‐ Insidens & faktor risiko/hazard
‐ individu - Riwayat pajanan ‐ Cedera & gangguan kesehatan terkait kerja
‐ Idenfikasi populasi berisiko

3 kelompok pekerja di RS
‐ Tenaga Kesehatan Perhatian Khusus
‐ Nonkesehatan ‐ Tb, blood-borne, mold (HAIS)
‐ Teknis ‐ MSDs akibat angkat-angkut pasien – LBP/HNP
‐ Obat-obatan dlm bentuk aerosol
‐ Lateks
‐ Laser & emisi electrocauter
‐ Zat pembersih, desinfektans
‐ Asma akibat kerja
‐ Dematitis akibat kerja
‐ Stres kerja
Contoh Kasus:
Pekerja terpajan bising
1. Surv. hazard  data bising & noise
mapping
– Bila di atas NAB 85 dBA  komunikasi 
HCP/HLPP
2. Surv. Efek kesehatan  Data audiometri
– Analisis frekuensi & distribusi, tren
– Identifikasi pekerja berisiko  komunikasi 
peserta HLPP
– Diagnosis NIHL  komunikasi  HLPP

meily 180325
Contoh Kasus:
Pekerja terpajan BTX
1. Surv. hazard  Kadar BTX di udara/ personal
 Bila kadar BTX ≥ NAB  komunikasi  pengendalian
 TLV-TWA Benzena: 0.5 ppm
 TLV-TWA Toluena : 20 ppm
 TLV-TWA Xylena : 100 ppm
2. Surv. efek kesehatan  klinik medik
 Solvent: SSP, SST, kulit, mata, resp
 Benzen: anemia aplastik, leukemia (sel darah tepi)
 Toluene: hati (SGOT, SGPT), ginjal (kreatinin)
 Xylene: saluran cerna, BB, IMT
  diag, analisis frekuensi & distribusi, tren  identifikasi pekerja berisiko 
komunikasi  control

meily 180325
Contoh Kasus:
Pekerja terpajan BTX (cont’d)
3. Biomonitoring  bandingkan dgn IPB
 Benzen: t-t asam mukonat dlm urin(IPB 500 µg/g kreatinin)
 Toluene: asam hipurat dlm urin (1,6 g/g kreatinin)
 Xylene: asam methyl hipurat dlm urin (1,5 g/g kreatinin)
 Bila kadar ≥ IPB analisis frekuensi & distribusi, tren 
identifikasi pekerja berisiko  komunikasi  control
 Hasil analisis surveilans kesehatan kerja
 Penetapan fit/unfit (kontraindikasi)
 Rekomendasi : rehabilitasi, retraining, kompensasi dan skema
pensiun

meily 180325
Surveilans Kesehatan Kerja

Sumber: Foà, V., & Alessio, L. (n.d.). Encyclopaedia of Occupational Health and Safety 4th Edition;
Chapter 27 - Biological Monitoring.
Daftar Pustaka
 British Journal of Industrial Medicine, 1987.
 Guidelines for protecting the safety and health of health care workers,
NIOSH, USA, 1988.
• Guidotti, T. L. Global Occupational Health. New York: Oxford University Press;201
1.
 Handbook of Occupational Hazards and Control for Health care Workers,
The Government of Canada, 2011.
• Kepmenkes No.1087 tahun 2010, Tentang Standar K3 RS
• Kurniawidjaja LM. Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Cetakan ke-3. Jakarta: UI
Press; 2012.
• Kemenkes RI. Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi, komisi akreditasi
rumah sakit, 2012.
• Pedoman Penilaian Akreditasi Rumah Sakit, Komisi Akreditasi Rumah Sakit,
2012, Kemenkes.
• Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Ruma Sakit.

meily 180325
Thank You

meily 180325
CV Singkat
Prof. Dr. dr. L. Meily Kurniasidjaja, M.S., Sp.Ok.

Pekerjaan Saat ini: Pekerjaan Sebelumnya:


 Guru Besar Tetap Univ. Indonesia  Kepala Laboratorium K3 FKM-UI
di Bidang K3  Dokter di Puskesmas Pulogadung
 Dosen di Dept. K3 FKMUI  Pengurus Pusat IDKI Bidang Pendidikan
 Penulis Buku & Makalah di Jurnal  Anggota Dewan K3 Nasional (DK3N)
 Karyawan di Indocement 1979 -2006 (Health
 Reviewer Jurnal Dept. Head, HSE Senior Staff, Community
 Peneliti Senior di Pusat Kajian dan Development Manager
Penelitian K3
 Pengurus Pusat IDKI bidang Kajian Pemegang HAKI Buku
 Teori & Aplikasi Kesehatan Kerja (2010)
 Narasumber & konsultan
 Aku Bisa Hidup Lebih Sehat & Bugar (2010)
Occupational Health

Pendidikan:
Departemen K3 FKMUI, Depok  S3 Epidemiologi
Hp 0816 111 5022  S2 Hiperkes Medik
meily 180325  S1 Kedokteran
meily 180325

Anda mungkin juga menyukai