Anda di halaman 1dari 73

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY.

Y
UMUR 30 TAHUN G1P0A0 HAMIL 38 MINGGU DENGAN
DIABETUS MELLITUS GESTASIONAL
DI BPM ANASTASIA SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :
Delima Putri Sudarwati
NIM B11069

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015

1
ii
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi Pada
Ny. Y Umur 30 Tahun G1P0A0 Hamil 38 Minggu Dengan Diabetus Mellitus
Gestasional Di BPM Anastasia Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan
maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari
Program Studi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta
2. Ibu Retno Wulandari S.ST, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Arista Apriani, SST, M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Anastasia Amd.Keb selaku pemilik BPM yang telah memberikan ijin pada
penulis dalam pengambilan data
5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta,.............................2015
Penulis

ii
iii

Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta


Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Delima Putri Sudarwati
NIM B11 069

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY. Y UMUR 30


TAHUN G1P0A0 HAMIL 38 MINGGU DENGAN DIABETES MELITUS
GESTASIONAL DI BPM ANASTASIA SRAGEN
TAHUN 2015

ix + 68 hal + 13 lampiran
INTISARI

Latar Belakang : Berdasarkan SDKI tahun 2012 AKI di Indonesia sebesar 120
per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan target dari MDGs tahun 2015 yaitu AKI
sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab tidak langsung kematian ibu
salah satunya adalah diabetes mellitus. Diabetes mellitus gestasional (DMG)
dapat menyebabkan berbagai macam gangguan yang dapat mempersulit proses
persalinan dan juga dapat menyebabkan bayi yang dilahirkan menderita kelainan
dan komplikasi yang fatal. Angka kejadian kelainan pada janin mencapai 5-10%
(2-3 kali lipat) dari kehamilan normal. Sebelum ditemukan insulin angka kematian
ibu pada kehamilan dengan DMG antara 25-40%, sedangkan AKB melebihi 60%.
Sejak ditemukannya insulin AKI dan AKB akibat DMG mulai menurun.
Tujuan : Menambah pengetahuan dan wawasan tentang asuhan kebidanan pada
ibu hamil dengan diabetes mellitus gestasional yang menggunakan pendekatan
manajemen Varney
Metode Studi Kasus : laporan studi ini menggunakan metode deskriptif. Lokasi
studi kasus di BPM Anastasia Sragen. Subyek studi kasus Ny. Y G1P0A0 dengan
diabetes mellitus gestasional. Studi kasus dilaksanakan pada tanggal 23 sampai 27
Mei 2015. Tehnik pengumpulan data menggunakan data primer dan data
sekunder. Alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan kasus.
Hasil Studi Kasus : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 5 hari didapatkan
hasil keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD : 120/80 mmHg,
N : 84x/menit, R : 20x/menit, S : 36,6°C, DJJ 140x/menit, kontraksi 2x/10 menit
selama 30 detik, puki, preskep, belum masuk panggul, GDS : 265 mg/dl, urine
reduksi : +2 (positif 2).
Kesimpulan : Dari hasil asuhan kebidanan pada Ny. Y umur 30 tahun G1P0A0
hamil 38 minggu dengan diabetes mellitus gestasional. Penulis menemukan
kesenjangan di lahan yakni pada keluhan pasien dimana pasien tidak mudah
merasa lapar.
Kata Kunci : kehamilan, diabetes mellitus gestasional, asuhan kebidanan
Kepustakaan : 29 referensi (2006 – 2013).

iii
iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
Ø Apa yang kita tanam itu yang akan kita tuai
Ø Jadilah seperti padi yakni semakin berisi semakin merunduk
Ø Kunci sukses adalah selalu berdoa dan berusaha
Ø Lebih baik jujur menyakitkan daripada bohong menyenangkan

PERSEMBAHAN
Terimakasih kepada Allah SWT yang
telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini.
Terimakasih kepada kedua orang
tuaku yang tersayang atas dukungan
dan kasih sayang serta doa yang
senantiasa mengiringi langkahku.
Terimakasih kepada kedua sahabat
karibku “Yayi dan Lorin” atas segala
kesenangan yang sudah kalian
berikan kepadaku.
Terimakasih kepada Ibu Arista
Apriani, SST., Mkes atas
bimbingannya selama ini.
Almamater tercinta

iv
v

v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
INTISARI ...................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi
CURICULUM VITAE.................................................................................. vii
DAFTAR ISI.................................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................ 3
C. Tujuan Studi Kasus ......................................................... 3
D. Manfaat Studi Kasus ....................................................... 5
E. Keaslian Studi Kasus ....................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis ....................................................................... 8
B. Teori Manajemen Kebidanan ......................................... 15
C. Landasan Hukum ............................................................. 31
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Studi ......................................................................... 32
B. Lokasi Studi Kasus........................................................... 32
C. Subyek Studi Kasus ......................................................... 33
D. Waktu Studi Kasus .......................................................... 33
E. Instrumen Studi Kasus .................................................... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 33
G. Alat Yang Dibutuhkan..................................................... 36

viii
ix

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN


A. Tinjauan Kasus ................................................................ 38
B. Pembahasan ...................................................................... 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 58
B. Saran ................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix
x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian


Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden (Inform consent)
Lampiran 8. Lembar Pedoman Wawancara (Format ASKEB)
Lampiran 9. Lembar Observasi
Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 11. Leaflet
Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus
Lampiran 13. Lembar Konsultasi

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia sampai saat ini masih cukup

tinggi, menurut Riset Kesehatan Dasar (Risdakes) diperoleh AKI tahun 2007

adalah sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan

AKI tahun 2010 sebesar 214 per 100.000 kelahiran hidup dan berdasarkan

Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indonesia

sebesar 120 per 100.000 kelahiran hidup. AKI tersebut sudah jauh menurun

namun masih jauh dari target Millenium Development Goals (MDGs) tahun

2015 yaitu AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2010).

Wiknjosastro (2006) menyatakan bahwa kematian ibu dapat digolongkan

pada kematian obstetrik langsung. Kematian obstertrik langsung berupa

perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, dan lainnya. Sedangkan

kematian obstetrik tidak langsung disebabkan oleh penyakit atau komplikasi

lain yang sudah ada sebelum kehamilan atau persalinan seperti hipertensi,

penyakit jantung, diabetes mellitus, malaria dan anemia.

Salah satu penyebab tidak langsung kematian ibu adalah penyakit yang

mungkin telah terjadi sebelum kehamilan dan diperburuk oleh kehamilan ibu

sendiri, penyakit tersebut antara lain adalah Diabetes Melitus.

Salah satu masalah yang sering terjadi akibat perubahan hormonal pada

masa kehamilan adalah diabetes melitus gestasional (DMG). DMG merupakan

1
2

intoleransi tubuh terhadap glukosa (bentuk paling dasar dari gula) yang

dimulai atau baru ditemukan pada waktu kehamilan (Prawirohardjo, 2009).

DMG menyebabkan berbagai macam gangguan yang dapat mempersulit

proses persalinan. Selain itu DMG juga dapat menyebabkan bayi yang

dilahirkan menderita kelainan dan komplikasi yang fatal. Angka kejadian

kelainan pada janin mencapai 5-10% (2-3 kali lipat) dari kehamilan normal.

Sehingga kehamilan dengan DMG dapat menyebabkan persalinan yang

beresiko tinggi termasuk resiko untuk melahirkan prematur juga sangat tinggi.

Sebelum ditemukan insulin (suatu hormon yang merangsang penurunan

kadar glukosa dalam darah), wanita dengan DMG menghadapi resiko besar,

angka kematian ibu pada kehamilan dengan DMG antara 25-40%, sedangkan

angka kematian bayi melebihi 60%. Sejak ditemukannya insulin, angka

kematian ibu dan bayi akibat DMG berangsur-angsur menurun. Namun tidak

dapat diberantas sepenuhnya, hingga kini diklinik yang maju sekalipun angka

kematian bayi dengan ibu DMG dilaporkan sebanyak 3-5%

(Prawirohardjo, 2009).

Dari data yang diambil di BPM Anastasia Sragen didapatkan prosentase

ibu hamil meliputi ibu hamil normal 60%, ibu hamil sungsang 14%, ibu hamil

ganda 5%, ibu hamil DM 1%, ibu hamil hiperemesis gravidarum 20%.

Diabetes militus gestasional merupakan masalah yang penting dalam obstetrik

berkaitan dengan preeklamsi, infeksi saluran kemih, persalinan SC, trauma

persalinan akibat bayi besar. Pada bayi makrosomnia, hambatan pertumbuhan


3

janin, cacat bawaan, hipoglikemia, hipokalsemia, hipomagnesemia,

hiperbilirubinemia, polisitemia hiperviskositas, sindrom gawat napas

neonatal.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengkaji permasalahan

dengan memaparkan lewat Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan

Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny. Y Umur 30 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu

dengan Diabetes Mellitus Gestasional di BPM Anastasia Sragen“. Sebagai

wujud perhatian dan tanggung jawab penulis dalam memberikan kontribusi

pemikiran yang berkompeten dengan masalah tersebut guna mencari solusi

terbaik atas permasalahan diatas.

B. Rumusan Masalah

“Bagaimana penerapan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny. Y Umur 30

tahun G1P0A0 hamil 38 minggu dengan Diabetes Mellitus Gestasional di

BPM Anastasia Sragen dengan menerapkan proses dokumentasi manajemen

Asuhan Kebidanan menurut Varney?”

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada kehamilan

dengan diabetes melitus gestasional sesuai dengan manajemen Varney,

dan mendokumentasikan asuhan yang diberikan dalam bentuk Varney.


4

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu

1) Melaksanakan pengkajian meliputi data subjektif, objektif dan

pemeriksaan penunjang pada ibu hamil Ny. Y umur 30 tahun

G1P0A0 hamil 38 minggu dengan Diabetes Mellitus Gestasional

di BPM Anastasia Sragen.

2) Menginterpretasikan data, meliputi diagnosa, masalah, dan

kebutuhan ibu pada ibu hamil Ny. Y umur 30 tahun G1P0A0

hamil 38 minggu dengan Diabetes Mellitus Gestasional di BPM

Anastasia Sragen.

3) Mengidentifikasi diagnosa potensial pada kasus Ibu Hamil

Ny. Y Umur 30 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu Dengan

Diabetes Mellitus Gestasional di BPM Anastasia Sragen.

4) Melaksanakan antisipasi atau tindakan segera pada kasus Ibu

Hamil Ny. Y Umur 30 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu Dengan

Diabetes Mellitus Gestasional di BPM Anastasia Sragen.

5) Merencanakan asuhan kebidanan yang telah diberikan pada

kasus ibu hamil Ny. Y umur 30 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu

dengan Diabetes Mellitus Gestasional di BPM Anastasia Sragen.

6) Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil Ny. Y

umur 30 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu dengan diabetes

mellitus gestasional di BPM Anastasia Sragen.


5

7) Mampu mengevaluasi asuhan kebidanan Ibu Hamil Pada Ny. Y

Umur 30 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu Dengan Diabetes

Mellitus Gestasional di BPM Anastasia Sragen.

b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menganalisa kesenjangan

antara teori dan kenyataan dilapangan termasuk faktor pendukung

dan penghambat pada kasus Ny. Y umur 30 tahun G1P0A0 hamil 38

minggu dengan diabetes mellitus gestasional di BPM Anastasia

Sragen.

c. Mahasiswa mampu memberikan alternatif pemecahan masalah, jika

terdapat kesenjangan pada asuhan yang telah diberikan pada kasus

Ny. Y umur 30 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu dengan diabetes

mellitus gestasional.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Penulis

a. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis dalam

menghadapi kasus pada ibu hamil dengan Diabetes Mellitus

Gestasional.

b. Pengalaman secara langsung dalam memberikan asuhan kebidanan

pada ibu hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional.


6

2. Bagi Profesi

a. Dapat memberi masukan bagi tenaga kesehatan lainnya dalam

melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Diabetes

Mellitus Gestasional.

b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan kebidanan pada ibu hamil dengan Diabetes

Mellitus Gestasional.

3. Bagi BPM

a. Memberikan gambaran data sebagai bahan evaluasi bagi pihak BPM

untuk melihat sejauh mana penatalaksanaan perawatan Diabetes

Mellitus Gestasional.

b. Sebagai bahan evaluasi bagi pihak BPM dalam jumlah tenaga

kesehatan terutama perawatan disetiap ruangan yang diupayakan

agar setiap perawatan yang diberikan dapat sesuai dengan standar

yang berlaku.

4. Bagi Institusi Pendidikan

a. Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat digunakan oleh bidan

khususnya dalam meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan

pada ibu hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional.

b. Dapat digunakan sebagai sumber bacaan referensi untuk menaikkan

kualitas pendidikan kebidanan khususnya pada ibu hamil dengan

Diabetes Mellitus Gestasional.


7

E. Keaslian Studi Kasus

Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan diabetes mellitus gestasional

dilakukan oleh :

1. Nandhie (2012) Akademi Kebidanan Mitra Husada Karanganyar dengan

judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Ny. Y dengan Diabetes Mellitus di

RSUD Karanganyar “, ibu telah mendapat terapi dari dr. SPOG berupa

terapi insulin. Terapi insulin insulatard HM diberikan 1-2 kali sehari.

Terapi harus digunakan dengan Novo pen 3 dengan jarum Novofine 30 G

x 8 mm. Dengan terapi yang cepat dan tepat, ibu dapat melalui kehamilan

dan persalinannya dengan sectio Secaria.

2. Virgil (2010) STIKes Duta Gama Klaten dengan judul “ Asuhan

Kebidanan Ibu Hamil Ny. J dengan Diabetes Mellitus di BPM Komang

ryedi Amd. Keb. Yogyakarta “, ibu telah mendapat terapi dari dr. SPOG

berupa terapi insulin. Terapi insulin Humulin R dan Actrapid Human

diberikan 0,5 – 1,5 unit / BB. Dengan terapi yang cepat dan tepat, ibu

dapat melalui kehamilan dan persalinannya dengan sectio secaria

Perbedaan antara kasus yang penulis ambil dengan kasus yang

diatas adalah judul, tempat, dan subjek studi kasus serta terapi yang

diberikan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan adalah proses dimulainya ovulasi sampai lahirnya

janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7

hari) di hitung dari pertama haid. Kehamilan dibagi menjadi 3

trimester yaitu trimester pertama saat mulai konsepsi sampai 3 bulan,

trimester kedua dari bulan ke 4 sampai 6 bulan, trimester ketiga dari

bulan 7 sampai 9 bulan. Kehamilan lebih dari 43 minggu disebut

post matur dan kehamilan antara 28-36 minggu disebut kehamilan

prematur (Wiknjosastro, 2008).

b. Proses Kehamilan

Menurut Wiknjosastro (2008), proses kehamilan merupakan

kehamilan mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari :

1) Ovulasi

Adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem

hormon yang komplek.

2) Terjadinya migrasi spermatozoa dan ovum dengan gerak aktif

tuba yang memiliki fibriae, maka ovum ditangkap dan menuju

8
9

uterus, sedangkan spermatozoa masuk ke dalam alat genetalia

menuju tuba fallopi.

3) Konsepsi dan pertumbuhan zigot

Adalah pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa.

4) Nidasi (implantasi)

Adalah proses penempelan hasil konsepsi di dalam

endometrium.

5) Pembentukan plasenta

6) Tumbuh kembang konsepsi hingga aterm

c. Tanda-tanda kehamilan menurut Manuaba (2009).

1) Tanda – tanda kehamilan adalah :

a) Amenore (tidak haid), gejala ini penting karena wanita

hamil tidak haid lagi.

b) Nausea (enek) dan Emesis (mual), enek terjadi umumnya

pada bulan – bulan pertama kehamilan disertai kadang –

kadang oleh emesis sering terjadi pada pagi hari

c) Mammae menjadi tegang

d) Mengidam, sering terjadi pada bulan – bulan pertama akan

tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan

e) Anoreksia (tidak ada nafsu makan), terjadi pada bulan –

bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi,

hendaknya pola makan dijaga jangan sampai tidak sesuai

dengan tuanya kehamilan

9
10

2) Tanda – tanda kemungkinan hamil adalah :

a) Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan,

b) Tanda hegar (perlunakan pada daerah ismus)

c) Tanda chadwicks (hipervaskularisasi pada vulva dan

vagina, tampak lebih dan kebiru – biruan)

d) Tanda piscaseck (uterus membesar ke salah satu jurusan)

e) Tanda Braxton hick (uterus dirangsang mudah kontraksi)

f) Pp test positif

3) Tanda – tanda pasti kehamilan adalah :

a) Ada gerakan janin (pada primigravida dapat dirasakan

ibunya usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida

umur 16 minggu)

b) Palpasi atau perabaan

Teraba bagian – bagian janin (20 minggu)

c) Adanya ballotement (lentingan dari bagian bawah janin)

d) Rontgen (adanya gambaran kerangka janin)

e) Dengan memakai alat sistem Doppler dan stetoskop klenex

terdengar denyut jantung janin (djj)

2. Diabetes Mellitus (DM)

a. Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul

pada seseorang yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar


11

glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif dilatar

belakangi oleh resistensi insulin (Soegondo dkk, 2009).

Diabetes Mellitus adalah kondisi abnormalitas metabolisme

karbohidrat yang disebabkan oleh defisiensi (kekurangan) insulin,

baik secara absolute (total) maupun sebagian (Hadisaputro, 2007)

b. Tanda – tanda Diabetes Melitus (Perkeni, 2006)

a. Mudah lelah

b. Penurunan berat badan

c. Sering lapar, dan haus

d. Warna kulit menjadi gelap (munculnya bintik-bintik gelap pada

bagian kulit, pada kasus biasanya bintik-bintik ini terjadi pada

sekitar leher)

e. Mata kabur

f. Luka sulit sembuh

g. Fungsi saraf menurun (biasanya menimbulkan rasa sakit pada

tungkai dan sering kesemutan)

3. Diabetes Mellitus Gestasional (DMG)

a. Pengertian

Diabetes Mellitus Gestational (DMG) adalah suatu bentuk

diabetes yang berkembang pada beberapa wanita selama kehamilan,

Diabetes gestasional terjadi karena kelenjar pankreas tidak mampu

menghasilkan insulin yang cukup untuk mengkontrol gula darah


12

(glukosa) wanita hamil tersebut pada tingkat yang aman bagi dirinya

maupun janin yang dikandungnya (Jhonson, 2008).

Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan darah yang

menunjukkan wanita hamil tersebut mempunyai kadar gula yang

tinggi dalam darahnya dimana ia tidak pernah menderita diabetes

sebelum kehamilannya, Diabetes Mellitus Gestasional berbeda

dengan diabetes lainnya dimana gejala penyakit ini akan menghilang

setelah bayi lahir, di Indonesia insiden DMG sekitar 1,9 - 3,6%

dan sekitar 40-60% wanita yang pernah mengalami DMG pada

pengamatan lanjut pasca persalinan akan mengidap Diabetes

Mellitus atau gangguan toleransi glukosa (Soewondo, 2007).

b. Tanda – tanda Diabetus Mellitus Gestasional (Corwin, 2009)

1) polyuria (sering kencing)

2) polifaglia (mudah lapar)

3) polydipsia (mudah haus)

c. Etiologi (Ismail, 2008)

1) Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta

sampai kegagalan sel beta melepas insulin

2) Faktor – faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta,

antara lain agen yang dapat menimbulkan infeksi, diet dimana

pemasukan karbohidrat dan gula yang diproses secara

berlebihan, obesitas dan kehamilan.


13

3) Gangguan sistem imunitas.

Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yang disertai

pembentukan antibodi antipankreatik dan mengakibatkan

kerusakan sel–sel penyekresi insulin, kemudian peningkatan

kepekaan sel beta oleh virus.

4) Kelainan insulin

Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan jaringan

terhadap insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat

pada membran sel yang responsif terhadap insulin.

d. Strategi terapi Diabetes Mellitus Gestasional (Waspadji, 2007)

Diet pola makan

Tujuan utama penatalaksanaan diet pada DM adalah:

a) Mencapai dan kemudian mempertahankan kadar glukosa darah

mendekati kadar normal.

b) Mencapai dan mempertahankan lipid mendekati kadar yang

optimal.

c) Mencegah komplikasi akut dan kronik.

d) Meningkatkan kualitas hidup.

Pada dasarnya harus mengikuti prinsip berikut:

a) Cukup kalori atau mempertahankan BB idaman

b) Perhatikan bila ada komplikasi. Sesuaikan dengan komplikasi

itu

c) Cukup vitamin dan mineral


14

(1) Tepat jumlah :

Jumlah kalori harus diperhitungkan dengan benar.

Tepat jumlah : karbohidrat 60-70%, protein 10-15%, lemak

20-25%. Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan,

status gizi, umur, stres akut dan kegiatan jasmani .

Penentuan gizi penderita dilaksanakan menurut Brocca:

BB idaman = 90 % x ( tinggi badan – 100 ) x 1 kg

(2) Tepat jenis :

Bahan makanan yang harus dihindari : gula murni dan

bahan makanan yang diolah dengan menggunakan gula

murni seperti gula pasir, gula jawa, madu, sirup.

(3) Tepat jadwal

Antara porsi besar dengan makanan selingan diberi jarak 3

jam.

e. Pola Aktifitas dan Istirahat (Anonim, 2011)

Aktifitas dan istirahat yang baik bagi ibu hamil dengan

Diabetes Mellitus Gestasional yaitu :

1) Senam hamil

2) Jalan santai

3) Berenang

4) Juga pekerjaan rumah yang ringan – ringan

5) Istirahat pada malam hari tidak lebih dari 8 jam, dan Istirahat

pada siang hari ± 1 – 2 jam perhari.


15

f. Dampak Diabetes Mellitus Gestasional (Anonim, 2011)

1) Dampak Diabetes Melitus Gestasional pada ibu hamil adalah :

a) Meningkatkan resiko pre-eklamsia dan eklamsia pada ibu

hamil

b) Mudahnya terkena infeksi bakteri pada saluran kemih

c) Kehamilan yang beresiko tinggi, biasanya melahirkan

melalui operasi caesar

d) Meningkatnya resiko Diabetes Melitus tetap pasca

melahirkan

e) Meninggal ketika melahirkan

2) Dampak Pada Janin :

a) Gangguan Pertumbuhan janin, karena terganggunya asupan

makanan dari ibu ke janin

b) Banyak angka kematian janin pada saat kehamilan dan

setelah dilahirkan

c) Potensi kelahiran belum cukup umur.

d) Potensi bayi menderita Diabetes Melitus dikemudian hari.

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah suatu proses pemecahan masalah

yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisir pikiran dan

tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan – penemuan, ketrampilan


16

dalam rangkaian yang logis untuk mengambil suatu keputusan berfokus

pada klien (Varney, 2007)

2. Proses Manajemen Kebidanan

Proses manajemen kebidanan menurut Varney (2007), terdiri dari 7

langkah yang secara periodik disaring ulang, proses manajemen ini

terdiri dari pengumpulan data, antisipasi atau tindakan gawat darurat,

rencana tindakan, pelaksanaan, dan evaluasi.

a. Langkah I : Pengkajian Data

Langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan

lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien

(Yulaikah, 2009)

1) Data subyektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai

suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian (Nursalam,

2009).

a) Nama pasien : dikaji dengan nama yang jelas dan

lengkap, untuk menghindari adanya

kekeliruan atau untuk membedakan

dengan klien pasien yang lalu.

b) Umur : ditulis dalam tahun, untuk mengetahui

adanya resiko karena pada umur 20 tahun,

alat reproduksi belum siap untuk

menerima konsepsi. Pada umur lebih dari

25 tahun kerja jantung meningkat karena


17

adanya hemodilusi dan kemungkinan

terjadi perdarahan.

c) Suku/bangsa : ditujukan untuk mengetahui adat istiadat

yang menguntungkan dan merugikan bagi

ibu hamil.

d) Agama : untuk mempermudah bidan dalam

melakukan pendekatan di dalam

melaksanakan asuhan kebidanan.

e) Pendidikan : untuk mengetahui tingkat intelektual

karena tingkat pendidikan mempengaruhi

perilaku kesehatan seseorang.

f) Pekerjaan : untuk mengetahui kemungkinan pengaruh

pekerjaan pasien terhadap permasalahan

keluarga pasien atau klien, untuk

mengetahui sosial ekonomi.

g) Alamat : untuk mempermudah hubungan jika

diperlukan dalam keadaan mendesak

sehingga bidan mengetahui tempat tinggal

pasien.

2) Anamnesa

a) Alasan masuk RB

Untuk mengetahui alasan atau keluhan utama yang

membuat pasien datang berhubungan dengan kehamilannya.


18

Pasien datang ingin mengetahui usia kehamilan dan

memeriksakan kehamilannya dengan keluhan merasa sering

buang air kecil, sering haus, sering lapar (Corwin, 2009).

b) Riwayat menstruasi

Adalah untuk mengetahui menarche, siklus haid, lama haid,

banyak darah, teratur atau tidak, sifat darah (cair atau ada

gumpalan), dismenorhoe atau tidak (Manuaba, 2008).

c) Riwayat kehamilan sekarang

(1) Hari pertama haid terakhir (HPHT)

Untuk mengetahui umur kehamilan

(2) Hari perkiraan lahir (HPL)

Untuk mengetahui perkiraan lahir

(3) Gerakan janin

Untuk mengetahui apakah janin sudah mulai bergerak

atau belum, aktif atau tidak.

(4) Keluhan

Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu saat

periksa (Varney, 2007). Pada kasus diabetes mellitus

gestasional ibu mengeluh merasa sering buang air

kecil, sering haus, sering lapar (Corwin, 2009).

(5) Ante Natal Care (ANC)

Untuk mengetahui riwayat ANC teratur atau tidak,

sudah hamil berapa minggu, tempat ANC dan untuk


19

mengetahui riwayat kehamilan, imunisasi TT

(Tetanus Toxoid) sudah atau belum, kapan, berapa

kali (Wiknjosastro, 2010)

d) Riwayat penyakit sekarang

Riwayat penyakit sekarang merupakan data yang berisi

keluhan ibu sekarang saat pengkajian dilakukan, riwayat

kesehatan yang lalu dikaji untuk mengetahui apakah ibu

mempunyai riwayat penyakit seperti jantung, asma,

hipertensi, ginjal dan diabetes melitus (Manuaba, 2008).

Riwayat penyakit keluarga dikaji untuk mengetahui adakah

riwayat penyakit menurun atau menular, adakah riwayat

keturunan kembar atau tidak (Ambarwati, 2008).

e) Riwayat operasi

Adakah riwayat penyakit operasi yang pernah diderita yang

sekiranya dapat mengganggu proses kehamilan dan

persalinan (Nursalam, 2009).

f) Riwayat perkawinan

Adalah berapa kali menikah, status perkawinan syah atau

tidak, karena bila melahirkan tanpa status yang jelas akan

berkaitan dengan psikologisnya (Wulandari, 2009).


20

g) Riwayat keluarga berencana

Untuk mengetahui apakah sebelum kehamilan ini pernah

menggunakan alat kontrasepsi atau tidak, berapa lama

penggunaannya (Nursalam, 2009).

h) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Adalah untuk mengetahui pada tanggal, bulan, tahun berapa

anaknya lahir, tempat bersalin, penyulit anak, jenis kelamin,

berat badan lahir, panjang badan lahir, riwayat nifas lalu,

keadaan anak sekarang (Wheeler, 2008).

i) Pola kebiasaan sehari – hari

Untuk mengetahui bagaimana kebiasaan pasien sehari – hari

dalam menjaga kebersihan dirinya dan bagaimana pola

makan sehari – hari apakah terpenuhi gizinya (Saifuddin,

2007). Pada kasus ini pola nutrisi dan eliminasi ibu

melebihi ibu hamil yang normal (Wiknjosastro, 2010).

j) Riwayat psikososial

Bagaimana keadaan mental ibu dalam menghadapi

persalinan ini. Pada kasus ini ibu mengalami gelisah,

ketakutan (Wiknjosastro, 2007).

3) Pemeriksaan Fisik

Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan dapat

diukur termasuk informasi yang diperoleh selama pemeriksaan

fisik dan pemeriksaan diagnostik (Yulaikah, 2009).


21

a) Status generalis

(1) Keadaan umum

Untuk mengetahui keadaan umum ibu dan tingkat

kesadaran (Manuaba, 2009).

(2) Tanda vital

(a) Tensi : Untuk mengetahui faktor resiko

hipertensi (Saifuddin, 2007). Batas

normal 110/60 – 140/90 mmHg

(Lynn, 2008).

(b) Suhu : Untuk mengetahui suhu badan

apakah ada peningkatan atau tidak

jika ada dan lebih dari 38ºC

kemungkinan terjadi infeksi. Batas

normal 37,5 – 38ºC

(Wulandari, 2009).

(c) Nadi : Untuk mengetahui nadi pasien yang

dihitung 1 menit (Saifuddin, 2007).

Batas normal 60 – 80 x/menit

(Wulandari, 2009)

(d) Respirasi : Untuk mengetahui frekwensi

pernafasan pasien yang dihitung 1

menit (Saifuddin, 2007). Batas


22

normal 12 – 20 x / menit

(Wulandari, 2009).

(e) Berat badan : Untuk mengetahui faktor resiko

obesitas (Saifuddin, 2007).

Kenaikan berat badan normal ibu

hamil adalah 12 kg (Perry, 2007).

(f) Tinggi badan : Untuk mengetahui faktor resiko

kesempitan panggul (Saifuddin,

2007). Tinggi badan wanita normal

≥150 cm (Wulandari, 2008).

b) Pemeriksaan sistematis

(1) Rambut : Untuk mengetahui apakah

rambutnya bersih, rontok, dan

berketombe (Nursalam, 2009)

(2) Muka : Keadaan muka pucat atau tidak,

adakah kelainan, adakah oedema

(Nursalam, 2009)

(3) Mata : Adakah pucat pada kelopak mata

bawah, adakah kuning / ikterus

pada sklera (Yulaikah, 2009).

(4) Hidung : Adakah pernafasan cuping hidung,

adakah pengeluaran sekret

(Yulaikah, 2009)
23

(5) Telinga : Untuk mengetahui apakah

didalamnya ada serumen (Alimul,

2007).

(6) Mulut, gigi, gusi : Untuk mengetahui mulutnya bersih

atau tidak, ada caries dan karang

gigi atau tidak, serta ada stomatitis

atau tidak (Nursalam, 2009).

(7) Leher : Adakah pembesaran kelenjar

gondok atau thyroid, tumor, dan

pembesaran getah bening

(Nursalam, 2007).

(8) Dada dan Axilla : Mammae ada pembesaran atau

tidak, ada tumor atau tidak,

simetris atau tidak, areola

hiperpigmentasi atau tidak, puting

susu menonjol atau tidak,

kolostrum sudah keluar atau belum,

axilla : adakah tumor dan nyeri

tekan (Nursalam, 2007).

(9) Perut : Bagaimana status lokasinya dan

bagaimana status obstetrinya

(Saifuddin, 2007).
24

(10) Ekstermitas : Bagaimana keadaannya oedema

atau tidak, varises atau tidak, reflek

patella positif atau negatif

(Saifuddin, 2007).

c) Pemeriksaan khusus obstetri (status lokalis)

(1) Abdomen

(a) Inspeksi

Bagaimana keadaannya, pembesarannya, letaknya,

adakah luka bekas operasi, lokasi jenisnya

(Prawirohardjo, 2007). Pada kasus ini pembesaran

perut lebih besar dari umur kehamilan.

(b) Palpasi

Menurut Prawirohardjo (2007), kontraksi

bagaimana, intensitas bagaimana, dan durasinya.

Leopold I : Untuk mengetahui tinggi fundus uteri

dan bagian janin pada fundus.

Leopold II : Untuk mengetahui bagian janin pada

perut bagian kanan dan kiri ibu.

Leopold III : Untuk mengetahui bagian terbawah

janin.

Leopold IV : Untuk mengetahui bagian terbawah

janin sudah masuk pintu atas panggul

atau belum.
25

(c) Auskultasi

Untuk mendengar detak jantung janin : lokasi

punctum maksimum, tempat frekuensinya

(Varney, 2007)

(2) Genetalia

Adakah luka, varises, oedema, kandiloma, atau

kelainannya yang lain juga perineum elastis atau tidak

(Nursalam, 2007)

d) Data penunjang

(1) Pemeriksaan laboratorium

(a) Pemeriksaan darah

Untuk mendeteksi apakah ada kandungan dalam

darah atau tidak (Prawirohardjo, 2011)

Pada kasus diabetes Mellitus Gestasional GDS ≥

140 mg/dl (Saifuddin, 2007).

(b) Pemeriksaan urine

Untuk mengetahui apakah ada kandungan gula

dalam urine sehingga menunjang untuk

menegakkan diagnosa DMG pada ibu hamil

(Prawirohardjo, 2011). Pada kasus diabetes

mellitus gestasional hasil reduksi urin positif


26

b. Langkah II : Interpretasi Data

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau

masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data – data yang

dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan

sehingga dapat merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.

Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanita

yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian.

Masalah juga sering disertai diagnosis (Yulaikah, 2009).

1) Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam

lingkungan praktek kebidanan dan memenuhi standar

nomenklatur diagnosa kebidanan yang dikemukakan dari hasil

pengkajian atau menyertai diagnosa (Varney, 2007).

Diagnosa : Ny. X umur… tahun G…P…A… hamil… minggu,

janin tunggal/ganda, hidup intrauteri/extrauteri, letak

memanjang/melintang, punggung kanan/kiri, presentasi

kepala/bokong, bagian terbawah janin sudah masuk

panggul/belum dengan diabetes mellitus gestasional.

Data subjektif :

a) Ibu mengatakan nama Ny. X dan umur…tahun

b) Ibu mengatakan pernah melahirkan … kali

c) Ibu mengatakan sering merasa haus, lapar, dan buang air

kecil pada malam hari.

d) Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya.


27

e) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal

Data objektif : (Varney, 2007)

a) Keadaan Umum

Kesadaran

b) Tanda – tanda vital

c) HPL tanggal

d) Pemeriksaan Leopold

e) Hasil laboratorium

(1) Hasil pemeriksaan gula darah : ≥140 mg/dl

(2) Hasil pemeriksaan reduksi urine : positif

2) Masalah adalah hal – hal yang berkaitan dengan yang menyertai

diagnosa (Varney, 2007). Masalah yang sering timbul pada ibu

hamil patologi yaitu ibu merasa cemas dan gelisah dengan

keadaannya (Saifuddin, 2007).

3) Kebutuhan adalah hal – hal yang dibutuhkan menyertai diagnosa

teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah (Yulaikah, 2009).

Kebutuhan pada ibu hamil dengan diabetes mellitus gestasional

yaitu dukungan moral (Saifuddin, 2007).

c. Langkah III : Diagnosa Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah dan diagnosa

potensial berdasarkan masalah dan diagnosa yang sudah

diidentifikasi. Langkah – langkah ini membutuhkan antisipasi sambil

mengamati pasien, bila memungkinkan dilakukan pencegahan


28

infeksi, bidan diharapkan dapat bersiap – siap mencegah diagnosa

atau masalah potensial ini benar –benar terjadi (Yulaikah, 2009).

Menurut Proverawati dan Asfuah (2009) pada diabetes mellitus

gestasional potensial terjadi :

1) Pada ibu

Polihidramnion, preeklamsia, hipertensi.

2) Pada janin

Abortus spontan, hipoglikemi, makrosomia, hipomagnesemi,

hipokalsemi, hiperbilirubin, sindrom gawat nafas, polisitemia

d. Langkah IV : Antisipasi

Pada langkah ini, menetapkan kebutuhan terhadap tindakan

segera, melakukan konsultasi, dan kolaborasi dengan tenaga

kesehatan lain berdasarkan kondisi klien (Yulaikah, 2009)

Antisipasi pertama yang perlu dilakukan pasien dengan

diabetes mellitus gestasional menurut Yulaikah (2009), yaitu dengan

melakukan kolaborasi dengan dr. SPOG dalam pemberian terapi, dan

kolaborasi dengan ahli gizi

e. Langkah V : Perencanaan

Langkah ini merencanakan asuhan yang menyeluruh

ditentukan oleh langkah – langkah sebelumnya, yaitu merupakan

kelanjutan dari masalah atau diagnosa yang diidentifikasi dan

diantisipasi (Wiknjosastro, 2010).


29

Semua keputusan yang dikembangkan rasional dan benar –

benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date

sesuai dengan kebutuhan berdasarkan pasien (Varney, 2007).

Rencana asuhan kebidanan pada pasien dengan diabetes

mellitus gestasional menurut Fadlun (2012) yaitu :

1) Beritahu pasien bahwa bidan harus kolaborasi dengan dokter

SPOG dan ahli gizi.

2) Beri support mental pada pasien

3) Anjurkan ibu ANC teratur ke dokter spesialis

4) Beritahu diet yang baik untuk penderita diabetes mellitus

gestasional

5) Anjurkan istirahat yang cukup

6) Anjurkan untuk mengecek gula darah secara rutin

f. Langkah VI : Implementasi

Merupakan pelaksanaan rencana asuhan menyeluruh seperti

yang diuraikan seperti pada perencanaan. Ini bisa dilakukan

seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh bidan, pasien dan tim

kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukan sendiri ia tetap

memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaan

(Varney, 2007).

g. Langkah VII : Evaluasi

Langkah ini merupakan evaluasi keefektifan dari asuhan yang

sudah diberikan meliputi penemuan akan bantuan apakah benar –


30

benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, diagnosa, dan

masalah sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnosa kebidanan

(Varney, 2007).

3. Data perkembangan menggunakan SOAP (Varney, 2007)

S : Subjektif

Data subjektif ini diperoleh dari keluhan pasien atau menanyakan

kepada pasien langsung.

O : Objektif

Data yang diperoleh dari observasi dan pemeriksaan fisik pasien dari

hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam

data fokus, untuk mendukung analisa.

A : Assesment (Penilaian)

Menyatakan gangguan dari diagnosa masalah dan keluhan yang

terjadi atas dasar subjektif dan objektif atau analisa.

P : Planning

Merupakan tindakan dari perencanaan yang telah ditentukan dan

evaluasi berdasarkan analisa. Data diagnostik tambahan mencakup

tes laboratorium dan tindakan diagnostik lainnya yang menjelaskan

masalah pasien.

E : Evaluasi

Merupakan tahap terakhir dalam manejemen kebidanan yakni

dengan melakukan evaluasi dari perencanaan maupun pelaksanaan

yang dilakukan bidan. Evaluasi sebagai bagian dari proses yang


31

dilakukan terus menerus untuk meningkatkan pelayanan secara

komprehensif dan selalu berubah sesuai dengan kondisi atau

kebutuhan klien.

C. Landasan Hukum

Landasan hukum yang mendasari bidan di dalam melakukan asuhan

kebidanan pada klien dengan diabetes mellitus gestasional merupakan

keputusan Permenkes No. 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang ijin dan

penyelenggaraan Praktik Bidan

Pasal 9

Bidan dalam menjalankan praktik, berwenang untuk memberikan pelayanan

meliputi :

a) Pelayanan kesehatan ibu;

b) Pelayanan kesehatan anak; dan

c) Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.

Pasal 10

a) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf a

diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas,

masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan.

b) Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) berwenang untuk : penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan

perujukkan.
BAB III

METODOLOGI

A. Jenis Studi

Jenis studi yang digunakan dalam menyusun studi kasus ini adalah

metode observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode

observasional adalah suatu prosedur berencana yang antara lain meliputi dan

mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu yang ada hubungannya dengan

masalah yang diteliti (Hidayat, 2007). Metode Deskriptif yaitu suatu metode

penelitian yang digunakan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

atau deskriptif keadaan suatu obyektif (Notoatmodjo, 2010). Studi kasus

adalah melakukan penelitian yang rinci tentang seseorang atau suatu unit

selama kurun waktu tertentu (Notoatmodjo, 2010).

Studi kasus yang digunakan penulis dalam membuat studi kasus ini

adalah dengan menggunakan asuhan kebidanan menurut tujuh langkah

Varney dari pengkajian sampai dengan evaluasi dan data perkembangannya

menggunakan SOAP.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi studi kasus adalah tempat dimana studi kasus ini dilaksanakan

(Nursalam, 2007). Lokasi pengambilan studi kasus ini akan dilakukan di BPM

Anastasia Sragen.

32
C. Subyek Studi Kasus

Subyek studi kasus adalah siapakah orang atau golongan mana yang

menjadi sasaran dalam pelaksanaan pengambilan kasus (Notoatmodjo, 2010).

Pada kasus ini subyeknya adalah ibu hamil Ny. Y Umur 30 Tahun G1P0A0

Hamil 38 Minggu dengan Diabetes Mellitus Gestasional.

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data studi kasus yang akan dilaksanakan (Budiarto, 2006). Pada

kasus ini waktu pelaksanakan dilakukan pada bulan November 2014 hingga

bulan Juni 2015.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan

data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen yang penulis gunakan untuk

pengumpulan data dalam studi kasus ini adalah format askeb ibu hamil

dengan manajemen 7 langkah Varney.

F. Tehnik Pengumpulan Data

33
34

Tehnik pengumpulan data adalah suatu cara atau metode yang

digunakan untuk mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2010).

Tehnik pengumpulan data dalam studi kasus ini adalah sebaai berikut :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung

di lapangan oleh orang yang bersangkutan dalam pelaksanaan studi kasus

maupun penelitian (Nursalam, 2007). Data primer dapat diambil dari :

a. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk

mengetahui gejala / masalah kesehatan yang dialami oleh pasien

(Alimul, 2007).

Pemeriksaan fisik meliputi :

1) Inspeksi

Adalah suatu proses observasi yang dilaksanakan secara

sistematik dengan menggunakan indera penglihatan. Pada kasus

ini asuhan kebidanan ibu hamil dengan diabetes mellitus

gestasional ini dilakukan secara berurutan mulai dari kepala

sampai kaki (Nursalam, 2007).

2) Palpasi

Adalah suatu teknik yang menggunakan indra peraba

tangan dan jari-jari adalah suatu instrumen yang sensitif yang


35

digunakan untuk mengumpulkan data tentang temperatur,

turgor, bentuk, kelembaban vibrasi dan ukuran

(Nursalam, 2007). Pada kasus ini pemeriksaan palpasi dilakukan

pada Leopold I – Leopold IV (Hidayat, 2007).

3) Auskultasi

Adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suara

yang dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop.

Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi denyut jantung janin.

Pada diabetes mellitus gestasional perlu dilakukan auskultasi

untuk mengetahui apakah janin masih hidup atau tidak

(Manuaba, 2008).

4) Perkusi

Adalah melakukan pengetukan dengan ujung-ujung jari

pada daerah permukaan tubuh dengan tujuan menghasilkan

suara. Pada kasus asuhan kebidanan ibu hamil dengan diabetes

melitus gestasional ini dilakukan pemeriksaan reflek patella

(Winkjosastro, 2010).

b. Wawancara

Adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan

keterangan secara lisan dari pasien. Jadi data tersebut diperoleh

langsung dari pasien (Notoatmodjo, 2010). Pelaksanaan wawancara

ini dilakukan pada ibu hamil Ny. Y Umur 30 Tahun G1P0A0 Hamil
36

38 Minggu dengan Diabetes Mellitus Gestasional, keluarga dan

pasien.

c. Observasi

Yaitu suatu prosedur yang berencana antara lain meliputi

melihat, mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu yang ada

hubungannya dengan masalah yang diamati (Notoatmodjo, 2010).

Pelaksanaan observasi dilakukan dengan mengobservasi pola makan,

olahraga, istirahat, dan pemberian terapi (Nursalam, 2009).

2. Data sekunder

Adalah data yang diperoleh dari mempelajari status maupun

dokumentasi milik pasien, data dari catatan dalam kebidanan dan studi

(Notoatmodjo, 2010). Data sekunder meliputi :

a. Studi Dokumentasi

Dokumentasi yaitu semua bentuk sumber informasi yang

berhubungan dengan dokumen, baik berupa dokumen resmi maupun

tidak resmi (Notoatmodjo, 2010). Pada kasus ini data didapatkan

langsung dari bidan di BPM Anastasia Sragen.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah bahan-bahan pustaka yang sangat

penting dalam menunjang latar belakang teoritis dalam suatu

penelitian (Notoatmodjo, 2010). Studi kasus ini digunakan buku

yang berhubungan dengan diabetes melitus gestasional tahun 2006-

2013.
37

G. Alat-alat yang dibutuhkan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dari studi kasus ini menurut Saifuddin

(2006) adalah :

1. Alat yang dibutuhkan dalam pengambilan data :

a. Format pengkajian pada ibu hamil

b. Alat tulis

2. Alat yang dibutuhkan dalam melakukan pemeriksaan fisik dan

observasi:

a. Sphygmomanometer

b. Stetoskop

c. Thermometer

d. Doppler

e. Sepasang handscone

f. Jam tangan

g. Reflek hammer

h. Alat untuk reduksi urine : tabung, benedict, pipet, spuit, bengkok,

korek api, lampu spirtus, penjepit tabung.


BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN

Tanggal : 24 Mei 2015 Pukul : 11.00

a. Identitas Pasien Identitas Suami

1) Nama : Ny. Y Nama : Tn. S

2) Umur : 30 Tahun Umur : 31 Tahun

3) Agama : Islam Agama : Islam

4) Suku Bangsa : Jawa/Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia

5) Pendidikan : SMA Pendidikan : STM

6) Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

7) Alamat : Punthuk RT 06/03, Sragen

b. Anamnesa (Data Subyektif)

Tanggal : 24 Mei 2015 Pukul : 11.01

1) Keluhan utama pada waktu masuk

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, ibu

mengeluh sering buang air kecil, mudah lelah, dan mudah haus

2) Riwayat menstruasi

a) Menarche : Ibu mengatakan menstruasi pertama umur

b) Siklus : Ibu mengatakan siklus haidnya 28 hari

c) Lama : Ibu mengatakan lama menstruasinya 5 hari

38
39

d) Banyak : Ibu mengatakan 2-3 kali sehari ganti

pembalut

e) Teratur/tidak : Ibu mengatakan menstruasinya teratur

f) Sifat darah : Ibu mengatakan darah menstruasinya encer,

warnanya merah kecoklatan

g) Dismenorhoe : Ibu mengatakan saat menstruasi kadang

merasa nyeri

3) Riwayat hamil ini

a) HPHT : 21 Agustus 2014

b) Gerakan janin

Ibu mengatakan merasakan ada gerakan janin sejak hamil 4 bulan.

c) Vitamin/jamu yang dikonsumsi

Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat dari bidan saja, dan

tidak minum jamu apapun.

d) Keluhan – keluhan pada

Trimester I : Ibu mengatakan kadang merasa pusing dan mual

Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Trimester III : Ibu mengatakan sering kencing, mudah haus, dan

mudah lelah

e) ANC : 6 kali di bidan teratur

Trimester I : 2 kali pada umur kehamilan 8 dan 12 minggu

Trimester II : 2 kali pada umur kehamilan 16 dan 24 minggu

Trimester III: 2 kali pada umur kehamilan 30 dan 36 minggu


40

f) Penyuluhan yang pernah didapat

Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan tentang tablet

tambah darah dan tanda bahaya kehamilan

g) Imunisasi TT : 2 kali

TT1 : Ibu mengatakan saat akan menikah

TT2 : Ibu mengatakan pada umur kehamilan 4 bulan

h) Kekhawatiran khusus

Ibu mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaannya

dan juga keadaan janinya.

4) Riwayat penyakit

a) Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit seperti batuk,

pilek, panas.

b) Riwayat penyakit sistemik

(1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri dada

bagian kiri, tidak berkeringat dingin pada telapak

tangan.

(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah sakit pinggang

kanan dan kiri, tidak sakit saat BAK.

(3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah menderita sesak

nafas.
41

(4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah menderita batuk

berkepanjangan yang melebihi waktu 2 minggu

ataupun batuk berdarah

(5) Hepatitis : Ibu mengatakan pada mata, kuku, kulit tidak

berwarna kuning.

(6) DM : Ibu mengatakan selama hamil tua ibu merasa

sering lapar, haus, sering kencing pada malam

hari dan juga mudah lelah.

(7) Hipertensi : Ibu mengatakan pada hasil tekanan darahnya

tidak pernah lebih dari 140/90 mmHg.

(8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang sampai

mengeluarkan busa dari mulut.

(9) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit lain seperti HIV/Aids, gonorrhea,

sifilis atau yang lainnya.

c) Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan pada keluarganya tidak ada yang menderita

penyakit menurun seperti, jantung, hipertensi, dan DM maupun

penyakit menular seperti HIV/Aids, hepatitis, asma, TBC

d) Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan pada keluarganya tidak ada yang mempunyai

riwayat keturunan kembar


42

e) Riwayat operasi

Ibu mengatakan belum pernah operasi apapun

5) Riwayat perkawinan

Status perkawinan syah, kawin 1 kali

Kawin umur 25 tahun, dengan suami umur 26 tahun

Lamanya 5 tahun, belum memiliki anak

6) Riwayat keluarga berencana

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB apapun

7) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

No Tgl/Thn Tempat Umur Jenis Penolong Anak Nifas Keadaan


partus Partus Kehamilan Partus JK BB PB Kead laktasi anak
sekarang
Kehamilan sekarang

8) Pola kebiasaan sehari – hari

a) Nutrisi

Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali, makan dengan

porsi sedang dengan menu nasi, sayur, lauk dan

minum ±5-6 gelas sehari

Selama hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali, makan dengan

porsi sedang, menu nasi, sayur, lauk, buah, susu

dan air putih 10-12 gelas sehari karena ibu

mengeluh mudah haus.


43

b) Eliminasi

Sebelum hamil : Ibu mengatakan buang air besar 1 kali sehari,

konsistensi lembek, warna kuning dan buang air

kecil 4-5 kali sehari warna kuning jernih.

Selama hamil : Ibu mengatakan buang air besar 1-2 kali sehari,

konsistensi lembek, warna kuning dan buang air

kecil ± 8 kali sehari warna kuning jernih.

c) Aktifitas

Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah

tangga seperti menyapu, memasak, dan

pekerjaan rumah tangga lainnya.

Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah

tangga yang ringan saja serta dibantu suaminya.

d) Istirahat / Tidur

Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang 1 jam dan tidur

malam 8 jam

Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang 2 jam dan tidur

malam 6 jam

e) Seksualitas

Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat

berhubungan seksual, tidak nyeri maupun

perdarahan
44

Selama hamil : Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat

berhubungan seksual, tidak nyeri maupun

perdarahan

f) Personal hygiene

Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi

2 kali sehari, dan ganti pakaian 2 kali sehari

Selama hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi

2 kali sehari, dan ganti pakaian 2 kali sehari

g) Psikososial budaya

(1) Perasaan tentang kehamilan ini

Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya dan janinnya.

(2) Kehamilan ini direncanakan / tidak

Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan

(3) Jenis kelamin yang diharapkan

Ibu mengatakan laki-laki atau perempuan sama saja yang

penting sehat

(4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini

Ibu mengatakan keluarga sangat mendukung dengan

kehamilannya

(5) Keluarga lain yang tinggal serumah

Ibu mengatakan tinggal serumah dengan suami

(6) Pantangan makanan

Ibu mengatakan tidak berpantang makanan apapun


45

(7) Kebiasaan adat istiadat

Ibu mengatakan tidak ada acara apapun selama kehamilan

h) Pengguanaan obat / rokok

Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat dari bidan dan ibu

maupun suami tidak ada yang merokok

c. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)

1) Status Generalis

a) Keadaan Umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

c) TTV TD : 130/90 mmHg N : 86x/menit

R : 22x/menit S : 36,6°C

d) TB : 154 cm

e) BB sebelum hamil : 50 kg

f) BB sekarang : 67 kg

g) LLA : 25 cm

2) Pemeriksaan sistematis

a) Kepala

(1) Rambut : Bersih, hitam, tidak mudah rontok, tidak

berketombe

(2) Muka : Bersih, tidak oedema, tidak ada cloasma

gravidarum, tidak pucat

(3) Mata : Bersih, simetris, tidak oedema,

konjungtiva merah muda, sclera putih


46

(4) Hidung : Bersih, simetris, tidak ada benjolan,

tidak ada secret

(5) Telinga : Bersih, simeris, tidak ada serumen

(6) Mulut/gigi/gusi : Bersih, mulut tidak stomatitis, gigi tidak

caries, gusi tidak mudah berdarah

b) Leher

(1) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran

(2) Tumor : Tidak ada

(3) Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran

c) Dada dan Axilla

(1) Mammae

(a) Membesar : Normal, membesar secara fisiologis

(b) Tumor : Tidak ada

(c) Simetris : Simetris kanan dan kiri

(d) Areola : Hiperpigmentasi

(e) Puting susu : Menonjol

(f) Kolostrum : Belum keluar

(2) Axilla

(a) Benjolan : Tidak ada

(b) Nyeri : Tidak ada

d) Ekstremitas

(1) Varises : Tidak ada

(2) Oedema : Tidak ada


47

(3) Reflek patella : Positif kanan dan kiri

(4) Kuku : Tidak pucat

3) Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)

a) Abdomen

(1) Inspeksi

(a) Pembesaran perut : Lebih besar dari umur kehamilan

(b) Bentuk perut : Memanjang

(c) Linea alba/nigra : Linea nigra

(d) Striae albican/livide : Striae albican

(e) Kelainan : Tidak ada

(f) Pergerakkan janin : Tidak ada saat pemeriksaan

(2) Palpasi

(a) Kontraksi : Tidak ada saat pemeriksaan

(b) Leopoold I TFU : 2 jari dibawah prosesus xyphoideus

Fundus: Teraba bulat, lunak, dan tidak

melenting (bokong)

(c) Leopold II Kanan : Teraba bagian – bagian kecil janin

(Ekstremitas)

Kiri : Teraba keras, panjang, seperti

papan (Punggung)

(d) Leopold III : Teraba bulat, keras, dan

melenting (kepala), masih bisa


48

digoyangkan (belum masuk

panggul)

(e) Leopold IV : Kedua tangan masih bisa bertemu

(konvergen / belum masuk

panggul)

(f) TFU Mc Donald : 38 cm

(g) TBJ : (38-12) x 155 = 4185 gram

(3) Auskultasi

DJJ : Punctum maximum : Sebelah kiri bawah umbilicus

Frekwensi : 138x/menit dan teratur

b) Pemeriksaan Panggul

(1) Kesan panggul : Tidak dilakukan

(2) Distansia Spinarum : Tidak dilakukan

(3) Distansia Kristarum : Tidak dilakukan

(4) Conjugata Eksterna : Tidak dilakukan

(5) Lingkar Panggul : Tidak dilakukan

c) Anogenital

(1) Vulva vagina

(a) Varises : Tidak ada

(b) Luka : Tidak ada

(c) Kemerahan : Tidak ada

(d) Nyeri : Tidak ada

(e) Kelenjar bartholini : Tidak ada pembesaran


49

(f) Pengeluaran pervaginam : Tidak ada pengeluaran

pervaginam

(2) Perineum

(a) Bekas luka : Tidak ada

(b) Lain – lain : Tidak ada

(3) Anus

(a) Haemorhoid : Tidak ada

(b) Lain – lain : Tidak ada

4) Pemeriksaan penunjang

a) Pemeriksaan laboratorium

GDS : 265 mg/dl

Urine Reduksi : +2 (positif 2)

b) Pemeriksaan penunjang lain : Tidak dilakukan

2. Interpretasi Data

Tanggal :24 Mei 2015 Pukul : 11.10

a. Diagnosa Kebidanan

Ny. Y umur 30 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu, janin tunggal, hidup

intra uteri, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kiri, bagian

terbawah janin belum masuk panggul, dengan diabetes mellitus

gestasional
50

Data Dasar

Data Subjektif

1) Ibu mengatakan nama Ny. Y Umur 30 tahun

2) Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya dan belum pernah

keguguran

3) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 21 Agustus

2014

4) Ibu mengatakan di keluarganya maupun suaminya tidak ada yang

menderita penyakit gula

5) Ibu mengatakan sering kencing, mudah lelah dan mudah haus

Data Objektif

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Hari perkiraan lahir : 7 Juni 2015

4) Leopold I TFU : 2 jari dibawah prosesus xyphoideus

Fundus : Teraba bulat, lunak, dan tidak melenting

(bokong)

5) Leopold II Kanan : Teraba bagian – bagian kecil janin

(ekstremitas)

Kiri : Teraba keras, panjang, seperti papan

(punggung)
51

6) Leopold III : Teraba bulat, keras, dan melenting (kepala),

masih bisa digoyangkan (belum masuk

panggul)

7) Leopold IV : Kedua tangan masih bisa bertemu

(konvergen / belum masuk panggul)

8) TFU Mc. Donald : 38 cm

9) TBJ : 4185 gram

10) Mata : Tidak ada gangguan penglihatan

a) Konjungtiva : Merah muda

b) Sclera : Putih

11) Anogenital : Bersih, tidak ada secret patologis, tidak ada

kemerahan, tidak bengkak, tidak ada varises

b. Masalah

Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya

c. Kebutuhan

Beri ibu support mental

3. Diagnosa Potensial

Potensial terjadi polihidramnion, preeklamsia, hipertensi, dan pada bayi

terjadi abortus spontan, hipoglikemi, hipomagnesemi, hipokalsemi,

hiperbilirubin, sindrom gawat nafas dan polisitemia, makrosomia.

4. Tindakan Segera

Kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan (SPOG) dan ahli gizi


52

5. Rencana Tindakan
Tanggal : 24 Mei 2015 Pukul : 11.20 WIB
a. Beritahu hasil pemeriksaan
b. Beri ibu konseling diet gizi seimbang untuk penderita DM
c. Lakukan inform consent pada ibu dan keluarga bahwa akan dilakukan
kolaborasi dengan ahli gizi dan dr. SPOG
d. Beri ibu support mental
e. Anjurkan ibu untuk banyak istirahat dan tidak bekerja berat serta
menghindari terjadinya infeksi
f. Anjurkan ibu untuk rutin mengecek gula darah
g. Beri ibu terapi
h. Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang ke dokter SPOG

6. Implementasi
Tanggal : 24 Mei 2015 Pukul : 11.25 WIB
a. Memberitahu hasil pemeriksaan
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV TD : 130/90 mmHg R : 22x/menit
N : 86x/menit S : 36,6°C

BB/TB : 67 kg / 154 cm
GDS : 265 mg/dl
Urine reduksi : +2 (positif 2)
b. Memberi ibu konseling diet gizi seimbang bagi penderita DM yaitu
diet rendah karbohidrat (ibu bisa makan 2 kentang sebagai pengganti
nasi) dan rendah lemak, tinggi protein (sayur-sayuran, kacang-
kacangan), dan minum susu yang rendah lemak
c. Melakukan inform consent pada ibu dan keluarga bahwa bidan akan
melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk mengontrol gula darah
ibu melalui diet yang ibu butuhkan dan kolaborasi dengan dr. SPOG
53

untuk memantau keadaan ibu dan janin serta tanggap terhadap


berbagai resiko yang dapat terjadi pada ibu hamil penderita DM
d. Memberi support mental pada ibu
e. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat dan tidak bekerja berat serta
menghindari terjadinya infeksi
f. Menganjurkan ibu untuk rutin mengecek gula darah dan gula dalam
urine
g. Memberi terapi berupa tablet FE dan Kalk
h. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang ke dokter SPOG
karena bidan tidak berwenang untuk melakukan tindakan yang lebih
lanjut
7. Evaluasi
Tanggal :24 Mei 2015 Pukul : 11.35 WIB
a. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
b. Ibu sudah mengetahui diet gizi seimbang untuk ibu hamil penderita
DM
c. Sudah dilakukan inform consent pada ibu dan keluarga
d. Support mental sudah dilakukan
e. Ibu bersedia beristirahat cukup dan mengurangi pekerjaan yang berat
f. Ibu bersedia untuk mengecek gula darahnya secara rutin
g. Ibu sudah mendapat terapi
h. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang ke dokter SPOG
B. PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai pembahasan kasus

yang telah diambil oleh penulis dengan menggunakan pendekatan

manajemen kebidanan menurut Varney mulai dari pengkajian sampai

evaluasi.
54

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal yang digunakan sebagai

landasan dalam proses asuhan kebidanan, tahap ini mencakup kegiatan

pengumpulan, pengolahan dan analisis data atau fakta yang

dikumpulkan dari beberapa data subyektif dan data obyektif.

Berdasarkan data subyektif dan data obyektif yang penulis peroleh

pada kasus Ny. Y didapatkan bahwa ibu merasa sering kencing, mudah

haus, dan cepat lelah, keadaan umum baik, kesadaran composmentis,

tidak ada gangguan penglihatan, TD : 130/90 mmHg, N : 86 x/menit, R

: 22 x/menit, menurut Corwin (2009), tanda dan gejala diabetes mellitus

adalah polyuria (sering kencing), polifaglia (mudah lapar), polydipsia

(mudah haus). Berdasarkan tanda dan gejala yang dialami Ny. Y

menunjukkan bahwa ada kesenjangan antara teori dengan praktek yakni

pada keluhan klien dimana klien tidak mudah merasakan lapar.

2. Interpretasi Data

Pada interpretasi data terdiri dari diagnosa kebidanan, masalah, dan

kebutuhan. Pada kasus Ny. Y diagnosa kebidanannya adalah Ny. Y

umur 30 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu, janin tunggal, hidup intra

uteri, letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala, bagian

terbawah janin belum masuk PAP dengan diabetes mellitus gestasional.

Masalah yang dialami Ny. Y adalah cemas dengan keadaannya.

Kebutuhan dari masalah tersebut memberi support mental.


55

Masalah pada kasus ibu hamil dengan diabetes mellitus gestasional

yaitu rasa cemas dengan keadaannya dan kebutuhan ibu hamil dengan

diabetes mellitus gestasional yaitu support mental.

Berdasarkan diagnosa kebidanan, masalah, dan kebutuhan tidak

ada kesenjangan antara teori dan praktek.

3. Diagnosa Potensial

Menurut Proverawati dan Asfuah (2009), diagnosa potensial yang

mungkin terjadi pada ibu polihidramnion, preeklamsi, hipertensi dan

pada bayi terjadi abortus spontan, hipoglikemi, hipomagnesemi,

hipokalsemi, hiperbilirubin, sindrom gawat nafas, makrosomia, dan

polisitemia. Maka pada kasus ini tidak ada kesenjangan teori dan

praktek di lahan.

4. Antisipasi

Pada langkah antisipasi ini penulis menyusun dan merencanakan

berdasarkan diagnosa potensial yang ada yaitu dengan melakukan

kolaborasi dengan dr. SPOG dalam pemberian terapi, dan kolaborasi

dengan ahli gizi. Maka pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan

antara teori dan praktek di lahan.

5. Perencanaan

Menurut Fadlun (2012), asuhan yang diberikan pada ibu hamil

dengan diabetes mellitus gestasional yaitu beritahu pasien bahwa bidan

harus kolaborasi dengan dokter SPOG dan ahli gizi, beri dukungan

tambahan selain keluarga dekat pasien, seperti ahli gizi agar mendapat
56

informasi yang tepat, pastikan pasien harus lebih sering memeriksakan

diri ke dokter spesialis yang telah disarankan untuk mendapat perintah

dokter yang harus dijalani, beritahu diet yang baik, diet kaya akan

karbohidrat kompleks terutama kacang – kacangan. Protein dalam

jumlah menengah (20% dari kalori), rendah kolestrol dan lemak (30%

dari asupan kalori, tidak lebih dari 10% lemak jenuh), serta hanya

sedikit atau tidak mengandung gula. Diet harus banyak mengandung

serat (40-70 g/hari) karena dalam kajian serat dapat mengurangi

kebutuhan insulin pada ibu DMG, anjurkan istirahat, terutama pada

trimester III hindari penggunaan tenaga yang berlebihan, tidur siang

akan lebih baik.

Pada kasus Ny. Y rencana asuhan yang diberikan yaitu beritahu ibu

hasil pemeriksaan, beri ibu konseling tentang diet gizi seimbang untuk

ibu hamil penderita DM, beritahu ibu bahwa bidan harus berkolaborasi

dengan dokter SpOG dan ahli gizi, beri ibu dukungan dari keluarga

maupun tenaga kesehatan, anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan

mengurangi bekerja yang berat, anjurkan ibu untuk mengecek gula

darah secara rutin, beri terapi tablet Fe dan Kalk, beritahu ibu untuk

melakukan kunjungan ulang ke dokter SPOG.

Pada langkah perencanaan tidak ditemukan kesenjangan antara

teori dan praktek.


57

6. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan dilakukan berdasarkan rencana yang telah

disusun oleh penulis. Maka pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan

antara teori dan praktek.

7. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk menilai apakah masalah yang sudah ada

dapat diatasi sesuai dengan yang direncanakan dan dilakukan. Dan

kasus ini dapat dilihat dari hasil asuhan selama 5 hari dari tanggal 23

Mei 2015 sampai dengan 27 Mei 2015 yaitu ibu sudah mengetahui hasil

pemeriksaan, ibu sudah mengetahui diet gizi seimbang untuk ibu hamil

penderita DM, sudah dilakukan inform consent pada ibu dan keluarga,

support mental pada ibu sudah dilakukan, ibu bersedia istirahat yang

cukup dan mengurangi pekerjaan yang berat, ibu bersedia untuk

mengecek gula darah secara rutin, ibu sudah mendapat terapi, ibu

bersedia melakukan kunjungan ulang ke dokter SPOG. Pada langkah

evaluasi tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.


58

BAB V

PENUTUP

Dalam tahap akhir pembuatan laporan karya tulis ilmiah ibu hamil pada Ny.

Y dengan diabetes mellitus gestasional, penulis dapat menuliskan kesimpulan dan

beberapa saran untuk lebih meningkatkan asuhan kebidanan khususnya pada ibu

hamil dengan diabetes mellitus gestasional yang sedang penulis ambil di BPM

Anastasia Sragen.

A. KESIMPULAN

Dari hasil pengkajian yang penulis lakukan pada kasus ibu hamil diabetes

mellitus pada Ny. Y umur 30 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu pada tanggal

23 Mei 2015 sampai 27 Mei 2015, penulis dapat menyimpulkan sebagai

berikut :

a. Dalam pengkajian ibu mengatakan merasa sering kencing, haus, dan

cepat lelah. Data objektif KU : baik, kesadaran : composmentis, TD :

130/90 mmHg, N : 86x/menit, R : 22x/menit, S : 36,6°C, TFU : 38 cm,

TBJ : 4185 gram

b. Dari interpretasi data dasar diagnosa kebidanan yaitu Ny. Y Umur 30

tahun G1P0A0 hamil 38 minggu, janin tunggal, hidup intrauterin, letak

memanjang, presentasi kepala, punggung kiri, bagian terbawah janin

belum masuk PAP dengan diabetes mellitus gestasional. Masalah yang

terjadi yaitu ibu mengatakan cemas dengan keadaannya dan kebutuhan

58
59

dari masalah yang terjadi yaitu memberi support mental serta informasi

tentang keluhannya sering kencing

c. Dalam kasus ini diagnosa potensial yang mungkin terjadi pada ibu

polihidramnion, preeklamsi, hipertensi dan pada bayi terjadi abortus

spontan, hipoglikemi, hipomagnesemi, hipokalsemi, hiperbilirubin,

sindrom gawat nafas, makrosomia, dan polisitemia

d. Antisipasi yang dilakukan yaitu kolaborasi dengan dr. SPOG dalam

pemberian terapi dan kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian

nutrisi.

e. Rencana tindakan dan implementasi yang dilakukan seperti beritahu ibu

hasil pemeriksaan, beri ibu konseling tentang diet gizi seimbang untuk

ibu hamil dengan DM, beritahu ibu bahwa bidan harus bekerjasama

dengan dr. SPOG dan ahli gizi, beri ibu dukungan dari keluarga maupun

tenaga kesehatan, anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan

mengurangi pekerjaan yang berat, anjurkan ibu untuk mengecek gula

darah secara rutin, beri terapi pada ibu, beritahu ibu untuk melakukan

kunjungan ulang ke dokter SPOG.

f. Evaluasi yang didapat yaitu ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan, ibu

sudah mengetahui tentang diet gizi seimbang untuk ibu hamil dengan

DM, bidan sudah berkolaborasi dengan dr. SPOG dan ahli gizi, support

mental pada ibu sudah dilakukan, ibu bersedia beristirahat cukup dan

mengurangi pekerjaan yang berat, ibu bersedia mengecek gula darah


60

secara rutin, ibu sudah mendapat terapi, ibu bersedia melakukan

kunjungan ulang ke dokter SPOG

g. Dalam kasus ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dan

praktek yaitu pada keluhan pasien dimana pasien tidak mudah merasakan

lapar. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak semua ibu hamil yang

menderita diabetes mellitus gestasional merasakan sering lapar.

B. SARAN

a. Bagi Ibu Hamil

Sebaiknya ibu hamil mengetahui dan mampu mengenali tanda – tanda

bahaya ibu hamil khususnya tanda dan gejala ibu hamil dengan diabetes

mellitus gestasional sehingga apabila ditemukan gejala tersebut sedini

mungkin dapat tertangani dengan segera untuk mencegah komplikasi

yang mungkin akan terjadi

b. Bagi Profesi

Sebaiknya tenaga kesehatan lebih memperhatikan dan meningkatkan

pelayanan kesehatan untuk mencegah komplikasi – komplikasi yang

mungkin terjadi pada kasus ibu hamil dengan diabetes mellitus

gestasional.

c. Bagi BPM

Sebaiknya bidan memperhatikan kembali dan meningkatkan asuhan

kebidanan pada kasus ibu hamil dengan diabetes mellitus gestasional

agar pelayanan kesehatan yang diberikan tepat.


61

d. Bagi Institusi

Sebaiknya dapat memanfaatkan sebagai sumber bacaan dan referensi

dalam menambah wawasan mahasiswa dalam memberikan asuhan

kebidanan pada kasus ibu hamil dengan diabetes mellitus gestasional.


DAFTAR PUSTAKA

Alimul. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Salemba
Medika.

Ambarwati. 2008. Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Gestasional.


Semarang: Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro.

Anonim. 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

Budiarto. 2006. Masalah Ekstradisi dan Jaminan Perlindungan Atas Hak – Hak
Asasi Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia

Corwin, E J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

Depkes R.I. 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.

Fadlun, F A. 2012. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta :Salemba Medika

Hadisaputro, S. 2007.Diabetes Melitus. Semarang: Badan Penerbit Universitas


Diponegoro.

Ismail, S. 2008. Dasar - dasar metodologi penelitian klinis. Yogyakarta: Edisi


ke-3. Sagung Seto,

Lynn S. 2008. Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan Bates. Jakarta:
EGC

Manuaba. 2009. Gawat Darurat, Obstetri Ginekologi dan Obstetri Ginekologi


Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: Buku Kedokteran, EGC.

Marmi et.al. 2012. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Nandhie. 2012. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Ny.Y dengan Diabetes Melitus di
RSUD Karanganyar. Karanganyar: Akademi Kebidanan Mitra Husada.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Penerbit Rineka


Cipta.

Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Perkeni. 2006. Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.
Jakarta.
Perry. 2007. Premature Rupture Of The Fetal Membrane Dalam The New
England Jurnal Of Medicine, Volume 338:663-670, March 1998

Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo

Proverawati & Asfuah. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kehamilan. Yogyakarta:
Yuha Medika

Saifuddin. 2007. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal. Jakarta: PT. Bina Pustaka

Soegondo, S, dkk.2009. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta:


Balai Penerbit FKUI.

Soewondo, P. 2007. Hidup Sehat Dengan Diabetes. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Varney. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC

Virgil. 2010. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Ny. J dengan Diabetes Melitus di
BPM Komang Ryedi Amd. Keb. Yogyakarta. Klaten: STIKes Duta Gama
Klaten.

Waspadji,S. 2007.Diabetes Melitus :Apakah itu Dalam Hidup Sehat dengan


Diabetes. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Wheeler.2008. Gawat Darurat Ginekologi dan Obstetri. Jakarta: EGC

Wiknjosastro, H. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo

Wulandari, D. 2009. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jogjakarta: Mitra Cendika


Press.

Yulaikah. 2009. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan, Buku Kedokteran. Jakarta:


EGC

Anda mungkin juga menyukai