MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
hidup manusia.
BUDAYA
Ispavita Lestari, S.SiT
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Setelah melaksanakan pembelajaran
ini mahasiswa diharapkan mampu:
• Menganalisis makna manusia sebagai
makhluk berbudaya
• Menjelaskan hakikat kemanusiaan
dan kebudayaan
• Membedakan antara etika dan
estetika berbudaya
• Menunjukkan sikap hormat dan
menghargai sesama manusia
• Memberikan contoh problema
kebudayaan dewasa ini
KATA KUNCI
• Akal budi, budaya, kebudayaan, etika
dan estetika
A. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK BUDAYA
• Manusia adalah salah satu makhluk
Tuhan di Dunia. Sifat yang dimiliki
manusia adalah sifat wujud, hidup,
dibekali nafsu, serta akal budi.
• Akal adalah kemampuan berfikir manusia
sebagai kodrat alami yang dimiliki. Jadi
fungsi dari akal adalah berfikir.
• Budi berarti juga akal. Budi menurut
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah
bagian dari kata hati yang berupa
paduan akal dan perasaan dan yang
dapat membedakan baik – buruk
sesuatu.
KESIMPULAN
• Manusia merupakan makhluk ciptaan
Tuhan yang diberikan kelebihan akal
budi . Akal adalah berfikir dan budi
adalah perpaduan akal dan perasaan.
Dengan manusia memiliki akal budi maka
manusia mampu menciptakan,
mengkreasi, memperlakukan,
memperbarui, memperbaiki,
mengembangkan, dan meningkatkan
sesuatu yang ada untuk kepentingan
• Kepentingan hidup manusia adalah
dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan hidup
KEBUTUHAN MANUSIA
MENURUT ABRAHAM MASLOW
• Kebutuhan Fisiologis (physiological
needs) : kebutuhan dasar primer dan
vital
• Kebutuhan rasa aman dan
perlindungan (safety and security
needs) : kebutuhan ini menyangkut
perasaan.
• Kebutuhan social (social needs)
• Kebutuhan akan penghargaan
(esteem needs) : kebutuhan untuk
dihargai
• Kebutuhan akan aktualisasi diri (self
actualization) : kebutuhan untuk
memaksimalkan penggunaan potensi
• Dengan akal budi, manusia mampu
mnciptakan KEBUDAYAAN.
• KEBUDAYAAN pada dasarnya adalah
hasil akal budi manusia dalam
interaksinya, baik dengan alam
maupun manusia lainnya. Manusia
adalah pencipta kebudayaan.
B. APRESIASI TERHADAP
KEMANUSIAAN DAN KEBUDAYAAN
1. Manusia dan Kemanusiaan
Kemanusiaan disebut juga
dengan Human. Kemanusiaan
merupakan prinsip atau nilai yang
berisi keharusan/tuntutan untuk
berkesesuaian dengan hakikat
dari manusia. Contoh dalam
ajaran agama Islam Surah At-Tiin
ayat 4 dikatakan “Sesungguhnya
Kami (Allah) telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang
sebaik – baiknya.”Ada ungkapan
bahwa the mankind is one
(kemanusiaan adalah satu).
Dengan demikian antar sesama
manusia tidak saling menindas,
tetapi saling menghargai, dan
 saling menghormati dengan
prinsip kemanusiaan.
2. Manusia dan Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa
Sanskerta, yaitu Buddayah yang merupakan
bentuk jamak dari Buddhi (budi dan akal)
diartikan sebagai hal – hal yang berkaitan
dengan budi dan akal. Budi merupakan unsur
rohani, sedangkan daya adalah unsur jasmani
manusia. Dengan demikian, budaya
merupakan hasil budi dan daya dari manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata latin
colere, yaitu mengolah atau mengerjakan.
Culture atau cultuur diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Dengan
demikian kata budaya ada hubungannya
dengan kemampuan manusia dalam
mengelola sumber – sumber kehidupan,
dalam hal ini pertanian.
DEFINISI KEBUDAYAAN
1. HERSKOVITS : memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang
turun temurun dari satu generasi ke
generasi lain, yang disebut
SUPERORGANIK.
2. ANDREAS EPPINK :
menyatakanbahwa kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian,
nilai, norma, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur social dan
religious
3. EDWARD. B. TAYLOR :
mengemukakan kebudayaan adalah
keseluruhan yang didalamnya
terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum
dan adat istiadat
4. SELO SOEMARDJAN & SOELAIMAN
SOEMARDI: kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa dan cipta
masyarakat.
5. KOENTJARANINGRAT : Kebudayaan
adalah keseluruhan gagasan dan
karya manusia yang harus dibiasakan
dengan belajar beserta dari hasil budi
pekertinya.
Dari beberapa definisi
tersebut J.J HOENINGMAN DAN
KOENTJARANINGRAT membagi
wujud kebudayaan menjadi tiga, yaitu
1. Aktivitas
2. gagasan dan
3. artefak.
J.J HONINGMAN & KOENTJARANINGRAT
1. Gagasan (wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah
kebudayaan yg berbentuk kumpulan
ide, gagasan, nilai, norma, peraturan
yg sifatnya abstrak. Wujud
kebudayaan terletak dalam kepala
atau pemikiran warga masyarakat.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan
sebagai suatu tindakan dari manusia
dalam masyarakat itu. Sering disebut
sebagai sistem sosial. Sistem sosial
terdiri dari aktivitas – aktivitas
manusia yang salingberinteraksi
mengadakan kontak serta bergaul
dengan manusia lain. Sifatnya konkret
terjadi dalam kehidupan sehari – hari.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan
fisik berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan dan karya manusia dalam
masyarakat beruba benda – benda
atau hal – hal yang dapat diraba,
dilihat atau didokumentasikan.
Menurut C. Kluckhohn
Dari karyanya yg berjudul Universal
Categories Of Culture, menunjuk
pada tujuh unsur kebudayaan:
1. Peralatan dan
perlengkapan
hidup manusia
2. Mata
pencaharian
hidup
3. Sistem
kemasyarakatan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Religi
7. Sistem pengetahuan
 ETIKA DAN ESTETIKA BERBUDAYA
1. Etika manusia dalam berbudaya
Kata etika berasal dari bahasa
Yunani, yaitu Ethos. Etika bisa
disamakan artinya dengan moral,
ahklak atau kesusilaan. Etika
membicarakan masalah – masalah
yang berkaitan dengan susila atau
tidak susila, baik dan buruk.
BARTENS
Menyebutkan tiga makna etika :
1. etika dalam arti nilai / norma yg
menjadi pegangan untuk bertingkah
laku
2. etika dalam arti kumpulan asas /kode
etik
3. etika dalam ilmu atau ajaran tentang
baik dan buruk / falsafat moral
Norma Etik
a. Norma etik berhubungan dengan
manusia sbg individu karena
menyangkut kehidupan pribadi.
Pendukung norma ini adalah NURANI
INDIVIDU.
b. Norma etik ditujukan kepada umat
manusia agar terbentuk akhlak yang
baik dan melarang manusia berbuat
jahat
c. Asal /sumber norma etik adalah diri
manusia sendiri, jika terjadi
pelanggaran norma etik misalnya
pencurian / penipuan, maka akan
timbullah rasa penyesalan, malu, takut
dan merasa bersalah dari si pelanggar
d. budaya / kebudayaan adalah hasil
cipta, rasa dan karsa manusia.
e. Manusia yang beretika menghasilkan
budaya yg memiliki nilai etik.
f. Budaya yg memiliki nilai etik adalah
budaya yg mampu menjaga,
mempertahankan, bahkan mampu
meningkatkan harkat dan martabat
manusia, sebaliknya budaya yg tdk
beretika adalah kebudayaan yg akan
merendahkan/menghancurkan
martabat kemanusiaan
g. contoh: Bermesraan dihadapan
umum
2. Estetika manusia dalam berbudaya
Estetika adalah teori tentang
keindahan/seni. Berkaitan dengan nilai indah
– jelek.
Keindahan diberi makna secara luas, sempit
dan estetik murni
 Luas: keindahan mengandung ide
kebaikan. Keindahan dalam arti luas
meliputi: watak, ilmu dan kebajikan yg
indah
 Sempit: indah yg terbatas pada
penglihatan (bentuk dan warna)
 estetik murni : segala sesuatu yg
diresapi melalui penglihatan,
pendengaran, perabaan, perasaan yg
semua itu menimbulkan persepsi
(anggapan) indah.
• Manusia menyukai keindahan. Manusia
berusaha berestetika dalam berbudaya.
Hal – hal yg indah dan kesukaannya pd
keindahan diwujudkan dgn menciptakan
aneka ragam budaya. Produk budaya yg
dipandang indah oleh masyarakat
pemiliknya belum tentu indah bagi
masyarakat budaya lain. Contoh:
tariansuatu suku berikut penari dan
pakaiannya dipandang tdk ada nilai
keindahan dan dipandang aneh oleh
warga suku lainnya
• Estetika berbudaya menyiratkan
perlunya manusia (individu/masyarakat)
untuk menghargai keindahan budaya yg
dihasilkan manusia lainnya.
MEMANUSIAKAN MANUSIA
 Manusia harus memiliki prinsip, nilai,
dan rasa kemanusiaan yg melekat pd
dirinya. Manusia memiliki
perikemanusiaan, perikemanusiaan
inilah yg mendorong perilaku baik
sebagai manusia.
 Memanusiakan manusia berarti perilaku
manusia untuk menghargai dan
menghormati harkat dan martabat
manusia lainnya. Memanusiakan
manusia adalah tdk menindas, tdk
bersifat kasar, tdk menyakiti, dan
perilaku buruk lainnya.
 Sebaliknya sikap tdk manusiawi terhadap
manusia lainnya hanya akan
merendahkan harga diri dan
martabatnya sbg manusia yg
sesungguhnya makhluk mulia.
 Sikap dan perilaku memanusiakan
manusia didasarkan atas prinsip
kemanusiaan yang disebut the mankind
is one. Prinsip kemanusiaan tdk
membeda – bedakan kita dalam
memperlakukan orang lain atas dasar
warna kulit, ras, agama, asal, suku dan
status sosial ekonomi.
 Perilaku yg tdk memanusiakan
manusiawi bertentangan dengan hakikat
kodrat manusia.
Problematika Kebudayaan
1. Pewarisan Kebudayaan
• Adalah proses pemindahan,
penerusan, pemilikan dan
pemakaian kebudayaan dari
generasi ke generasi secara
berkesinambungan.
• Pewarisan budaya bersifat
vertical artinya budaya
diwariskan dari generasi
terdahulu ke generasi
selanjutnya
• Pewarisan budaya melalui
Enkulturasi/pembudayaan
adalah proses mempelajari
dan menyesuaikan pikiran
dan sikap individu dengan
system norma, adat dan
peraturan hidup dalam
kebudayaan
• Masalah dlm pewarisan
kebudayaan : penolakan
generasi penerima thd
warisan budaya dan
munculnya budaya baru yg
tdk sesuai dgn budaya
warisan
2. Perubahan Kebudayaan
• Adalah proses perubahan yg
terjadi sebagai akibat adanya
ketidaksesuaian diantara
unsur – unsur budaya yg
saling berbeda shg terjadi
keadaan yg fungsinya tdk
serasi bagi kehidupan.
• Pembangunan dan
modernisasi termasuk pula
perubahan kebudayaan.
Perubahan akan merugikan
manusia jk perubahan itu
bersifat regress (kemunduran)
bkn progress (kemajuan)
3. Penyebaran Kebudayaan
• Penyebaran
kebudayaan/difusi adalah
proses penyebaran unsur
kebudayaan dari suatu
kelompok ke kelompok lain
atau suatu masyarakat ke
masyarakat lain.
Arnold J. Toynbee
 Pertama: aspek / unsur budaya
selalu masuk tidak secara
keseluruhan, melainkan
individual. Teknologi merupakan
unsur yang paling mudah
diserap.
 Kedua: makin tinggi dan dalam
aspek budayanya makin sulit
diterima. Cont: religi adalah lapis
dalam dari budaya. Religi orang
barat sulit diterima oleh orang
timur dibandingkan
teknologinya.
 Keempat: Toynbee memberikan
contoh Nasionalisme.
Nasionalisme sebagai hasil
evolusi sosial budayadan
menjadi sebab tumbuhnya
Negara – Negara nasional di
Eropa. Penyebaran kebudayaan
(difusi) bisa menimbulkan
masalah. Masyarakat penerima
akan menirima akan kehilangan
nilai – nilai budaya local sebagai
akibat kuatnya budaya yg masuk.