Anda di halaman 1dari 2

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS BEDAH

NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN


Jl. Siliwangi No.11 Bogor
Telp. 0251-8380601/8380605, Fax. 0251-8380612 012/SPO/AKR- REVISI 01/02
Website: www.rsvania.id, PROGNAS/DIR/RSV/X/2019 1
Email: rsvaniabogor@gmail.com

Ditetapkan Oleh
TANGGAL REVISI Direktur RS Vania
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 8 Oktober 2019

Dr. Handi Wijaya, MARS


Pemberian antibiotik sebelum, saat, dan hingga 24 jam pasca operasi pada
PENGERTIAN kasus yang secara klinis tidak didapatkan tanda-tanda infeksi untuk mencegah
terjadinya infeksi luka operasi
1. Penurunan dan pencegahan kejadian infeksi luka operasi (ILO).
2. Penurunan morbiditas dan mortalitas pasca operasi.
TUJUAN
3. Penghambatan munculnya flora normal resisten.
4. Meminimalkan biaya pelayanan kesehatan.
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2406/MENKES/PER/XII/2011 Tahun
2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik.
KEBIJAKAN
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2015 tentang Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba.
4. Peraturan Direktur RS Vania no : 074/PER/AKR/DIR/DIR/RSV/II/2018
tentang Kebijakan Penggunaan Antibiotik
1. Indikasi penggunaan antibiotik profilaksis didasarkan pada kelas operasi,
yaitu operasi bersih dan bersih kontaminasi.
2. Dasar pemilihan jenis antibiotik untuk tujuan profilaksis:
a. Sesuai dengan sensitivitas dan pola bakteri pathogen
b. Spektrum sempit untuk mengurangi risiko resistensi bakteri
PROSEDUR c. Toksisitas rendah
d. Tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap pemberian obat anastesi
e. Bersifat bakterisidal
3. Gunakan sefalosporin generasi I – II untuk profilaksis bedah. RS Vania
menggunakan Sefazolin 1 atau 2 Gram, sekali penggunaan (single dose)
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS BEDAH

NOMOR DOKUMEN NOMOR HALAMAN


Jl. Siliwangi No.11 Bogor
Telp. 0251-8380601/8380605, Fax. 0251-8380612 012/SPO/AKR- REVISI 02/02
Website: www.rsvania.id, PROGNAS/DIR/RSV/X/2019 1
Email: rsvaniabogor@gmail.com

Ditetapkan Oleh
TANGGAL REVISI Direktur RS Vania
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 8 Oktober 2019

Dr. Handi Wijaya, MARS


4. Rute pemberian: Antibiotik profilaksis diberikan secara intravena. Untuk
menghindari risiko yang tidak diharapkan dianjurkan pemberian antibiotik
intravena drip.
5. Waktu pemberian: Antibiotik profilaksis diberikan ≤ 30 menit sebelum insisi
kulit. Idealnya diberikan pada saat induksi anestesi.
6. Dosis pemberian: Untuk menjamin kadar puncak yang tinggi serta dapat
berdifusi dalam jaringan dengan baik, maka diperlukan antibiotik dengan
dosis yang cukup tinggi. Pada jaringan target operasi kadar antibiotik harus
mencapai kadar hambat minimal hingga 2 kali lipat kadar terapi.
7. Lama pemberian: Durasi pemberian adalah dosis tunggal, dengan kecepatan
60 tetes makro per menit.
8. Dosis ulangan dapat diberikan atas indikasi perdarahan lebih dari 1500 ml
atau operasi berlangsung lebih dari 3 jam.
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 3. Instalasi ICU
4. Instalasi Bedah Sentral
5. Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai