Oleh
Denny Sobardini Sobarna dkk.
1.1 Pendahuluan
Suatu organisme terbentuk dari sel-sel, serta sel merupakan unit dasar struktural dan
fungsional dari suatu organisme hidup, dimana struktur unit yang paling kecil dari
suatu organisme, yang secara fungsional mampu tumbuh memperbanyak diri dan
berkembang dari mulai bentuk awal berupa sel yang masih sangat sederhana sampai
bentuk akhir yang lebih spesifik. Bentuk sel ada yang bulat, kubus, prisma, lurus
memanjang, berbelok-belok, silindris dan bentuk lainnya dan ukuran sel umumnya
100-110 µm serta ada juga yang beberapa cm. Kemampuan organisme untuk
memperbanyak diri merupakan salah satu ciri yang membedakan organisme hidup
dari benda mati. Setiap organisme terdiri dari sel-sel. Setiap sel berasal dari sebuah
sel. Keberlanjutan dari kehidupan organisme berdasar pada keberlanjutan
pembelahan sel. Struktur kromosom terdapat berbagai anggapan yang berbeda-beda.
Hal ini disebabkan beberapa penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan
menggunakan cara-cara yang berbeda-beda, struktur yang diselidiki sangat kecil harus
menggunakan mikroskop elektron dan metoda-metoda tertentu, species-species
organisme yang diselidiki kromosomnya berbeda-beda, fase dan struktur kromosom
yang diselidiki berbeda-beda.
Konsep Sel
Sel merupakan unit dasar struktural dan fungsional dari suatu organisme hidup. Sel
merupakan struktur unit yang paling kecil dari suatu organisme, yang secara fungsional
mampu tumbuh memperbanyak diri dan berkembang dari mulai bentuk awal berupa sel yang
masih sangat sederhana sampai bentuk akhir yang lebih spesifik. Suatu organisme terbentuk
dari sel-sel. Bentuk sel ada yang bulat, kubus, prisma, lurus memanjang, berbelok-belok,
silindris dan bentuk lainnya. Ukuran sel umumnya 100-110 µm, dan ada juga yang beberapa
cm. Bakteri dan protozoa terdiri dari satu sel atau berupa sel tunggal yang disebut organisme
uniselluler. Organisme uniselluler menyelenggarakan semua aktivitas hidupnya (absorpsi,
nutrisi, respirasi, transpirasi, reproduksi) oleh sel itu sendiri dan sel tersebut merupakan
anggota dari suatu populasi yang bisa berkembang sendiri.
Organisme multiselluler yaitu organisme yang terdiri dari banyak sel, berasal dari
zigot yaitu sel telur atau ovum yang telah dibuahi oleh sel sperma, kemudian
membelah diri, tumbuh dan berkembang menjadi embrio, selanjutnya tumbuh dan
berkembang menjadi organisme dewasa, yang terdiri dari banyak sel.
SEL TUMBUHAN
Sel tumbuhan terdiri dari Lumen dan dinding sel. Dalam lumen sel-sel hidup terdapat isi sel
yang hidup disebut protoplasma berupa organella atau bersifat cair/kental, dan isi sel yang
bersifat mati disebut benda-benda ergas (ergastik substances) dapat bersifat padat dan bersifat
cair. Sel tumbuhan dapat dilihat dalam Gambar 1.
Organella ini umumnya pada tiap sel tanaman tingkat tinggi mengandung sebuah nukleus.
Tersusun dari membran rangkap dua (selaput inti), retikulum (rangka inti), kromatin (bintik-
bintik kecil bahan kromosom), dalam khromosom tersimpan informasi genetik (gen) yang
direalisasikan melalui pembentukan DNA. Nukleolus (butir inti), nukleoplasma/karyolymph
(cairan inti). Sifatnya masif, bentuk bundar, lonjong, seperti cakram. Fungsinya sebagai pusat
informasi genetik dan pembelahan sel, seperti terlihat dalam Gambar 2.
Hanya terdapat pada sel tanaman, tersusun dari membran rangkap dua, bersifat semi
permeabel, Stroma tempat berlangsungnya siklus Calvin, Grana tempat berlangsungnya
reaksi terang. Lamella-lamella intergrana. Jenis Plastida Berdasarkan Fungsinya :
LEUKOPLAS merupakan plastida muda tidak memiliki pigmen, tidak berwarna, masih
muda, dapat tumbuh menjadi plastida dewasa. AMILOPLAS merupakan plastida dewasa,
berfungsi membentuk butir-butir amilum (tepung), contoh : pada ubi kentang.
KLOROPLAS merupakan plastida dewasa bentuk lensa, berfungsi membentuk pigmen
klorofil pada grana yang berperan dalam proses fotosintesis. Grana tersusun dari tumpukan
kantung-kantung pipih yang disebut tilakoid (thylakoid). Merupakan unit dalam proses
fotosintesis, terdiri dari : Grana mengandung klorofil tempat berlangsungnya reaksi terang,
dan tempat berlangsungnya fotolisis air. Sedangkan Stroma merupakan tempat
berlangsungnya fiksasi CO2 , dan tempat berlangsungnya sintesis karbohidrat, terdapat dalam
sel-sel jaringan daun dan organ lainnya yang berwarna hijau. KROMOPLAS mengandung
pigmen karotenoid, berwarna kuning, merah. Contoh : Pada akar wortel (Daucus carota).
Pada buah tomat (Lycopersicum esculentum). ELAIOPLAS diduga pembentuk minyak (di
sekitar organel). Contoh : Pada endosperm buah kelapa (Cocos nucifera). Pada biji kacang
tanah (Arachis hypogea). PROTEINOPLAS membentuk zat putih telur (Protein) : Aleuron.
Contoh : Pada biji kedelai (Glycine max (L.) Merr). Pada biji tanaman serealia.
Mikrosoma
Organella ini terdiri dari barbagai macam bentuk, susunan, fungsi diantaranya :
2. RIBOSOM yaitu organella yang melekat pada permukaan RER yang berbentuk
lempengan. Aktif dalam sintesis protein enzim di bawah koordinasi DNA dalam
nukleus. Berisi rRNA (50%) dan protein (50%). Terdiri atas 2 komponen : Komponen
ribosom sub unit kecil berisi rRNA ukuran kecil, bekerjasama dengan mRNA dan
Komponen ribosom sub unit besar berisi rRNA ukuran besar, bekerjasama dengan
tRNA.
3. DIKTIOSOM dibangun oleh sistem membran berupa lempengan-lempengan yang
letaknya pararel dan sangat rapat, sebagai alat sekresi dalam sel, sebagai penghasil
hormon-hormon, tempat menyimpan protein dan lipid. Berperan dalam sintesis zat-zat
penyusun dinding sel.
4. LISOSOM organel ini bentuknya bundar atau tidak teratur. Berbeda dengan membran
lainnya, lisosom memiliki membran tunggal yang dibangun oleh lipoprotein. Pada
lisosom banyak mengandung enzym-enzym hidrolase, yang berfungsi melarutkan zat-
zat makanan dan menghancurkan racun-racun. Lisosom erat hubungannya dengan
diktiosom.
5. Glioksisom Organel yang berperan dalam sintesis lemak.
6. Peroksisom Organel yang berperan dalam sintesis enzim-enzim peroksidase.
SITOPLASMA = PLASMA SEL = HIALOPLASMA
Merupakan lapisan membran paling luar dari sitoplasma yang berbatasan dengan
dinding sel. Agak kental dan jernih, bersifat selektif permeabel. Tersusun dari senyawa
semacam lemak, gula, dan protein, yaitu berupa : lipoprotein, glukolipida, fosfolipida.
2. TONOPLASMA
3. POLIOPLASMA
Merupakan substansi mati dalam sel-sel hidup, terdapat dalam vakuola, sitoplasma, plastida.
Terdiri dari bahan organik dan anorganik, ada yang bersifat cair, ada yang padat. Merupakan
hasil akhir proses metabolisme. Ada yang berupa makanan cadangan terdiri dari : Benda
ergas bersifat cair dan Benda ergas bersifat padat.
1. CAIRAN SEL (CELL SAP) : terdapat dalam vakuola, bagian terbesar terdiri dari air,
disebut air sel. Di dalamnya terlarut : Asam-asam organik, Karbohidrat , Alkaloid, Tannin,
Antosianin, Protein, Garam-garam anorganik.
2. LEMAK DAN MINYAK Merupakan makanan cadangan berkalori besar. Terdapat dalam
biji-bijian Spermatophyta, misal pada : Kelapa (Cocos nucifera), Kacang tanah (Arachis
hypogea), merupakan senyawa organik golongan ester, yaitu campuran dari : Gliserin+ Asam
Lemak, misalnya : Asam Stearat, Asam Palmitat , Asam Laurat, Asam Oleat, Asam Linoleat
3. MINYAK ETERIS DAN DAMAR
Contoh pada: Jahe (Zingiber officinale), Lombok (Capsicum annuum), Kulit buah jeruk
(Citrus spp), harumnya bunga-bunga, bawang (Allium spp.).
DAMAR : Minyak yang susunannya analog dengan minyak eteris, tetapi lebih kompleks dan
biasanya lebih kental.
Contoh : getah damar (Agathis alba) dan getah Pinus (Pinus merkusii).
1. KRISTAL Ca-OKSALAT Terdapat bebas dalam sel-sel tertentu, Contoh : pada sel
parenkim/empulur. Mula-mula terdapat sebagai asam oksalat, merupakan hasil akhir
metabolisme, larut dalam cairan sel (merupakan racun). Segera diendapkan sebagai Ca-
Oksalat dalam vakuola. Kristal Ca-Oksalat ada yang berbentuk :
2. KRISTAL SILIKAT/KARBONAT
Umumnya relatif tebal karena tersusun dari lebih satu macam zat.
Dinding sel yang pertama sekali dibentuk pada waktu sel baru membelah (mitosis),
adalah dinding primitif yang kemudian menjadi lamella tengah.
PENEBALAN DINDING SEL : SUBERIN (ZAT GABUS) DAN KUTIN : Penebalan pada
dinding sel-sel jaringan pelindung, sukar dilalui air, zat-zat terlarut, gas-gas, sel-selnya lalu
mati.
KUTIKULA : Penebalan sekunder atau tertier pada dinding sel epidermis daun tanaman
xerofit, untuk membatasi besarnya penguapan melalui daun.
ZAT LILIN : Penebalan sekunder atau tertier pada dinding sel epidermis daun tanaman
tertentu, agar tanaman tidak menerima air terlalu banyak melalui daunnya.
SILIKAT DAN KARBONAT : Penebalan pada dinding sel epidermis daun tanaman
tertentu, organnya menjadi keras dan kaku.
NOKTAH :
Bagian-bagian tertentu dari dinding sel, yang tetap tipis (tidak menebal), sehingga merupakan
celah-celah pada dinding sel tersebut.
FUNGSI NOKTAH : Sarana trasnsportasi air dan zat terlarut, antar sel yang satu dengan
lainnya (terutama pada sel yang dindingnya tebal).
FUNGSI PLASMODESMATA : Alat transportasi air dan zat-zat terlarut, antar sel yang satu
dengan lainnya.
PROTOPLASMA : Mempunyai sifat : cair dan kental, bagian terbesar komponennya : air
(70- 80%), di dalamnya terdapat bermacam-macam campuran persenyawaan, selama sel itu
hidup, campuran persenyawaan : selalu berubah.
SUBSTANSI DALAM NUKLEUS terdiri dari DNA, RNA. Lipoprotein, fospolipid dan
Garam : Ca, Mg, Zn, Fe : Terikat pada protein nukleus
Absorpsi : Kemampuan sel untuk mengambil cairan dan larutan dari permukaan sel.
Seperti : Absorpsi unsur hara oleh bulu akar.
Asimilasi : Kemampuan untuk mensintesis zat-zat yang diambil oleh sel, untuk
pembentukan energi, karbohidrat, lemak, protein, atau penimbunan bahan makanan.
Seperti : Fotosintesis
6. Respirasi
Proses pembelahan sel merupakan bagian yang integral dari siklus sel. Siklus sel yaitu
kehidupan sebuah sel semenjak sel itu terbentuk dari pembelahan sel induk sampai sel
tersebut membelah menjadi dua sel anak. Pembelahan sel juga memungkinkan sebuah sel
tunggal berupa zygot, yaitu sebuah sel telur yang telah dibuahi, untuk tumbuh dan
berkembang menjadi suatu organisme baru.
Apabila sebuah organisme uniseluler membelah secara mitosis menjadi dua sel anak,
maka masing-masing sel anak tersebut merupakan individu organisme tersebut. Walaupun
suatu organisme multiseluler pertumbuhannya sudah maksimum, pembelahan sel secara
mitosis akan terus berlanjut untuk memperbaharui, memperbaiki atau mengganti sel-sel yang
rusak atau mati.
Pembelahan sel secara mitosis mencakup proses penggandaan materi informasi gen
yang identik, yaitu DNA dan kromosom, serta pendistribusiannya ke kedua sel anak yang
terbentuk. Pembelahan sel secara meiosis mereduksi jumlah kromosom sel alat kelamin yang
diploid menjadi 4 sel kelamin yang haploid.
AMITOSIS = FRAGMENTASI
Pembelahan sel secara langsung, yang menghasilkan 2 sel anak atau lebih yang sifatnya :
belum tentu sama dengan induknya. Inti sel langsung membelah menjadi dua bagian atau
lebih yang belum tentu sama ukuran besarnya dan belum tentu sama sifatnya. Contoh :
Ganggang Perang (Phaeophyceae), Ganggang Hara (Charophyceae), Lili-lilian (Liliaaceae).
Pembelahan sel merupakan suatu bagian proses yang penting dan mendasar
pada pertumbuhan dan reproduksi sel. Dimulai dengan pembelahan inti,
diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Pembentukan jaringan baru tidak akan dapat
berlangsung tanpa adanya pembelahan sel
MITOSIS = HOMOIOTYPIC DIVISION
Pembelahan inti sel secara tak langsung, terjadi pada sel-sel somatis yang menghasilkan 2 inti
sel anak yang sifatnya persis sama dengan sifat inti sel induknya.
INTERFASE : Fase istirahat / persiapan, inti belum mulai membelah, kromosom belum
nampak, inti giat mengadakan metabolisme, terbentuk butiran-butiran kecil Inti menjadi
keruh.
PROFASE AWAL : Butiran-butiran kecil menjadi : benang-benang halus, pipih, memanjang
tak menentu benang-benang kromatin. Benang-benang kromatin membelah rangkap
dua, terjadi dehidrasi, terbentuk pengendapan asam nukleat.
METAFASE AKHIR : Gelendong inti makin jelas berbentuk kumparan, semua kromosom
berada di bidang ekuator disebut fase papan inti atau papan metafase. Sentromer tepat di
ekuator, kromosom sangat jelas berbentuk seperti bintang disebut Fase Bintang (Stadium
Aster).
ANAFASE AKHIR : Kedua kromatid saling menjauhi bidang ekuator, menuju kutub di
tengah-tengah inti seperti ada 2 bentuk bintang maka disebut stadium diaster.
TELOFASE AWAL : Kromatid (belahan kromosom) berada pada kutub gelendong intI,
mulai membentuk dinding inti baru (membran inti baru), kromosom bersatu mulai
membentuk benang tak tentu bentuk, kadar air bertambah, nukleo protein berkurang.
TELOFASE AKHIR : Terbentuk 2 inti baru (inti anak), terbentuk dinding inti baru,
fragmoplas di ekuator menebal, membentuk dinding sel baru.
Dari satu sel induk terjadi dua sel anak dengan jumlah kromosom masing-masing sama
dengan jumlah kromosom induknya. Seperti terlihat dalam gambar 6.
Dari satu sel induk diploid (2n) terbentuk empat sel anak haploid (n)
Tempat berlangsungnya Meiosis : Spermatophyta : Bakal biji (ovulum) : sel induk kandung
lembaga Terbentuk Gamet betina : Sel telur (ovum). Kepala sari (anthera) : sel induk
benang sari Terbenuk Gamet jantan : Sel sperma (spermatozoid). Pteridophyta :
Arkhegonium (gametangium betina) dan Antheridium (gametangium jantan).
Pembelahan Meiosis I : pada tingkat I ini terjadi reduksi (pengurangan) jumlah kromosom
(dari 2n menjadi n), yang dibedakan lagi dalam beberapa fase yaitu
ANAFASE I : Tiap setengah geminus bergerak ke kutub, geminus berkumpul pada kutub.
TELOFASE I (INTERKINASE) : Terbentuk dua inti dalam selnya, masing-masing inti anak
mengandung n kromosom.
PEMBELAHAN MEIOSIS II : Pada tingkat II ini kedua inti anak selanjutnya akan
membelah lagi. Pembelahan inti pada tingkat II ini adalah pembentukan sel-sel kelamin yang
prosesnya sama dengan pembelahan mitosis dari inti anak. Perbedaannya ialah bidang
ekuator pada tingkat II ini letaknya tegak lurus pada bidang ekuator dari pembelahan tingkat
I. Akhirnya dari satu sel induk kelamin yang diploid (2n) akan terbentuk 4 buah sel kelamin
yang haploid (n). Maka pembelahan meiosis disebut juga tetrade, karena dalam sekali
pembelahan terbentuk 4 sel anak (sel kelamin).
PEMBELAHAN INTI BEBAS yaitu Inti sel membelah beberapa kali; tanpa diikuti
pembelahan selnya, tetapi sifat inti baru, sama dengan sifat inti induknya. Dalam satu sel
terdapat beberapa inti (coenocyt).
Contoh :
Pada tumbuhan tingkat rendah : Cladophora sp, di sekitar inti terdapat butir-butir pirenoid.
Pada tumbuhan tingkat tinggi Pembentukan saccus embryonalis (kandung lembaga) pada
bakal biji Spermatophyta : Inti sel induk kandung lembaga (2n) ------- menjadi 4 inti anak
(n) : 3 inti -- berdegenerasi -- mati
Dalam satu sel induk kandung lembaga (2n) terdapat 8 inti bebas kandung lembaga (n)
PENONJOLAN SEL : Sel membuat tonjolan berupa tunas sel, inti sel membelah 2 inti
anak, salah satu inti anak bergerak ke tunas sel, terbentuk dinding pemisah terjadi sel baru
Contoh :
Mutagen
Zat kimia ataupun kedaan fisik yang berinteraksi dengan DNA sehingga
menyebabkan terjadinya suatu mutasi
Mutant
Tumbuh-tumbuhan yang kromosomnya telah berubah bentuk, struktur ataupun
jumlahnya
Penyebab poloploidi :
a. Temperatur yang berbeda dari biasa
- Temperatur tinggi
- Temperatur rendah
b. Zat-zat kimia
- Kolhisin
- Asenaftin
- Digitonin
c. Anastaesia
- Eter
- Kloroform
d. Penggunaan Larutan Makanan
e. Penggunaan Sinar
Struktur berupa benang-benang halus dalam nukleus sebagai pembawa gen, terlihat saat pembelahan
mitosis dan meiosis, terdiri dari dua benang halus yang terpintal disebut : kromonema, spiral
kromonema diseliputi substansi dasar disebut : matriks. Anggapan teori seludang : Kromosom
terdapat dalam seludang matriks, pada jarak tertentu dari benang kromosom terdapat penebalan-
penebalan disebut kromomer. Jumlah dan jarak kromomer satu sama lain untuk masing-masing
kromosom tidak sama. Kromomer dianggap sebagai materi pembawa sifat keturunan (gen),
kromomer dapat diamati dengan baik pada kromosom-kromosom homolog sub fase zygonema
profase pada pembelahan meiosis tanaman Trillium sp. Kromomer tampaknya berpasangan, pada
tempat persilangan (kiasma) dari kromatid tidak terdapat kromomer.
Susunan kromosom terdiri dari DNA 16 %, RNA 12%, Nukleoprotein 72%, Protamine mengelilingi
DNA, Histon menghambat Transkripsi, Non Histon selnya aktif, enzimnya terdiri dari DNA
Polimerase dan RNA Polimerase .
Penelitian Baranetzky (1882), struktur kromosom yang paling jelas yaitu pada sel-sel
induk serbuk sari (pollen) tanaman Tradescantia sp. Kromosom tersebut terdiri dari :
- KROMONEMA terdiri dari dua benang halus yang terpintal seperti spiral.
- MATRIKS suatu substansi dasar berupa selaput yang meliputi kromonema
- LOCUS adalah lekukan-lekukan pada kromosom
- KROMOMER adalah bintik-bintik kecil berupa penebalan dalam locus-locus, diduga
sebagai materi pembawa gen
- SENTROMER merupakan pusat kromosom yang menggenting dan membengkok
- LENGAN KROMOSOM merupakan bagian kromosom selain sentromer
- HETEROKROMATIS adalah bagian kromosom yang banyak mengandung asam
nukleat
- EUKROMATIS adalah bagian kromosom yang kurang atau tidak mengandung asam
nukleat sehingga tidak dapat/sukar diwarnai.
Ukuran dan besarnya kromosom bervariasi, umumnya antara 0.1 – 30 mikron, dengan
tebalnya antara 0.2 – 2 mikron, pada metafase kromosom lebih mudah diwarnai dan
dilihat, karena fase ini kromosom lebih berkondensasi, lebih pendek dan lebih tebal serta
lebih banyak mengandung asam nukleat (nukleoprotein) dibandingkan dengan fase-fase
lainnya.
Jumlah kromosom tiap jenis (species) tanaman bervariasi pula. Umumnya berkisar antara
6 – 100 buah, tetapi ada pula yang lebih dari 100 buah. Umumnya untuk jenis (species)
tanaman yang sama memiliki jumlah kromosom yang sama.
PADI 24, JAGUNG 20, GANDUM ROTI 42, GANDUM BIER 14, KENTANG
48,TOMAT 24,TEMBAKAU 48,BAWANG 16,KUBIS 18, LOBAK 18, MENTIMUN 14,
KACANG POLONG 14, BUNCIS 22, CEMARA 24, CHERRY 32, KECUBUNG 24,
NENAS 150, KAPRI 14, RAGI 34, JAMUR 4.
DNA = Deoxyribo Nucleic Acid yaitu Asam nukleat yang molekul gulanya berupa
deoksiribosa.
RNA = Ribo Nucleic Acid yaitu Asam nukleat yang molekul gulanya berupa ribosa.
ASAM NUKLEAT merupakan polimer berbentuk rangkaian nukleotida, yang antar jalurnya,
dihubungkan oleh pasangan basa-basa nitrogen melalui ikatan hidrogen yang sifatnya lemah
(mudah lepas).
NUKLEOTIDA adalah molekul yang tersusun dari gugusan basa nitrogen gugusan gula
gugusan fosfat. Molekul-molekul nukleotida yang berdekatan pada masing-masing jalur,
dirangkaikan oleh gugusan gulanya, dengan perantara gugusan fosfat. Ikatan gula
dengan fosfat tersebut disebut sebagai tulang punggung nukleotida.
BASA NITROGEN merupakan Basa organik yang mengandung nitrogen, terdiri dari : Basa
Purin terdiri atas : Adenin (A) dan Guanin(G); Basa Pirimidin terdiri atas : Cytosin (C),
Timin (T), dan Urasil (U) , DNA mengandung : A, G, C, dan T
RNA mengandung : A, G, C, dan U. GUGUSAN GULA(Pentosa)
- DNA : deoksiribosa :C5H10O4.
- RNA : ribosa : C5H10O5.
Struktur molekul DNA merupakan dua jalur rangkaian deoksiribonukleotida yang
komplementer
– A berpasangan dengan T.
– G berpasangan dengan C
Jalur I : AGC AAC ATC
Jalur II : TCG TTG TAG
Bentuk struktur DNA : Berupa heliks rangkap (double helix), berbentuk rangkaian ganda
nukleotida DNA yang berputar membentuk spiral.
Ukuran DNA, panjang : beberapa milyun nm, diameter : 2 nm, bobot : 2 x 10-9 sampai
10,36 x 10-9 mg/nukleus/sel
Sintesis DNA : DNA disintesis di dalam nukleus selama interfase. Mitosis belum bisa dimulai
apabila : jumlah DNA dalam nukleus belum 2 kali lipat, selama mitosis DNA berada dalam
kromosom.
Fungsi DNA : Menyampaikan informasi tentang gen atau sifat sel yang dikandungnya,
dengan cara mendiktekannya kepada m-RNA.
RNA = Ribo Nucleic Acid, biasa disebut ARN = Asam Ribo Nukleat, yaitu : Asam nukleat
yang molekul gulanya berupa ribosa (C5H10O5), basa nitrogen pada RNA Basa purin : Adenin
(A), dan Guanin (G) dan Basa pirimidin : Cytosin (C), dan Urasil (U). Merupakan bentuk
komplementer dari DNA
Basa (T) pada DNA menjadi Basa (A) pada RNA
Basa (A) pada DNA menjadi Basa (U) pada RNA
Basa (C) pada DNA menjadi Basa (G) pada RNA
Basa (G) pada DNA menjadi Basa (C) pada RNA
Contoh :
Jalur I DNA : T A C CAA TTG…GAC ATT
Jalur mRNA : A U G G U U A A C … C U C U A A
Sintesis mRNA : mRNA disintesis dari DNA dalam nukleus
Fungsi mRNA : mengkopi informasi genetik yang didiktekan oleh DNA, membawa
informasi (yang masih berupa kode) tersebut dari
nukleus ke ribosom dalam sitoplasma untuk dibentuk menjadi protein.
BM mRNA : Terkecil : 500.000 ( 900 nukleotida), Terbesar : 4.000.000
(12.000nukleotida), mRNA dibentuk oleh DNA jika dibutuhkan saja,
bila tugasnya selesai, maka mRNA hancur dalam plasma.
Fungsi tRNA :
Mengenal kodon yang telah ditranskripsikan pada mRNA, dilakukan oleh antikodon pada
tRNA. Membawa asam amino ke mRNA di ribosom (dalam sitoplasma), yang sesuai dengan
kodon-kodon yang terdapat pada mRNA tadi. Merangkaikan asam amino tersebut dengan
asam amino sebelumnya, sehingga terbentuk protein. Pada setiap tangan pengenal kodon
dari tRNA terdapat 3 basa nitrogen (1 antikodon) yang menggambarkan jenis asam
amino tertentu yang dapat dilihat pada tangan pengenal asam amino. Bila tugasnya selesai,
tRNA kembali ke sitoplasma untuk digunakan lagi pada sintesis berikutnya. Dalam 1 detik
terbentuk sebuah rangkaian polipeptida yang terdiri atas 4.000 asam amino.
2. Protoplasma merupakan bagian yang hidup dalam sel yang terdiri atas 2 bagian yakni
organella dan sitoplasma.
a. Apa yang dimaksud dengan organella? Apa saja bagian-bagiannya? Sebutkan dan
Jelaskan!
3. Seperti kita ketahui bahwa plastida hanya dapat kita jumpai pada sel tumbuhan saja.
4. Apa yang dimaksud dengan benda ergas? Sebutkan ciri-ciri dari benda ergas!
Berikan contohnya!
5. Dinding sel tumbuhan umumnya relatif tebal karena tersusun dari lebih satu macam
zat dan senantiasa mengalami penebalan. Penebalan berupa suberin, kutikula, zat
lilin, silikat dan karbonat. Jelaskan keempat jenis penebalan itu sehingga jelas
perbedaannya.
6. Jelaskan perbedaan antara dinding sel tumbuhan dengan dinding sel hewan !
7. Vakuola dapat kita jumpai pada sel tumbuhan dan sel hewan. Apa perbedaan utama
kedua jenis vakuola ini? Jelaskan!
8. Sel hidup senantiasa mengalami pembelahan. Sebutkan dan jelaskan 2 jenis
organella yang berperan dalam pembelahan sel!
9. Jelaskan perbedaan secara garis besar antara amitosis, mitosis dan meiosis.
11. Jelaskan apa yang terjadi pada interfase; apa perbedaan antara profase awal dan
profase akhir; serta apa perbedaan antara metafase awal dan metafase akhir.
12. Jelaskan apa perbedaan antara anafase awal dan anafase akhir serta perbedaan antara
telofase awal dan telofase akhir.
13. Sebutkan 4 tahapan dari meiosis I; 3 tahapan dari meiosis II; serta 5 tahapan dari
profase I.
Ade Salimah dan Intan Ratna Dewi. Sel. Dalam : Ade Salimah, Farida, Cucu Suherman,
Murgayanti, Erni Suminar, Intan Ratna Dewi, Mira Ariyanti, dan Syariful Mubarok.
2007. Hand out Mata Kuliah Biologi. Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran
Campbell, N.A., L.G. Mitchell and J. Breece. 1997. Biology Concepts and Connections,
Cumming Company, Inc. San Francisco. 846 pp.
______ and J. B. Reece. 2002. Biology. Six Edition. Cumming Publishing Company, Inc.
San Francisco. 1247 pp.
Fahn, A. 1990. Plant Anatomy. 4th Ed. New York. Pergamon Press.