Anda di halaman 1dari 27

Modul 2

SEL, PEMBELAHAN SEL, DAN MATERI GENETIK


(KROMOSOM,DNA, RNA DAN SINTESIS PROTEIN)

Oleh
Denny Sobardini Sobarna dkk.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2019
Modul 2
SEL, PEMBELAHAN SEL DAN MATERI GENETIK
(KROMOSOM, DNA, RNA DAN SINTESIS PROTEIN)

1.1 Pendahuluan

Suatu organisme terbentuk dari sel-sel, serta sel merupakan unit dasar struktural dan
fungsional dari suatu organisme hidup, dimana struktur unit yang paling kecil dari
suatu organisme, yang secara fungsional mampu tumbuh memperbanyak diri dan
berkembang dari mulai bentuk awal berupa sel yang masih sangat sederhana sampai
bentuk akhir yang lebih spesifik. Bentuk sel ada yang bulat, kubus, prisma, lurus
memanjang, berbelok-belok, silindris dan bentuk lainnya dan ukuran sel umumnya
100-110 µm serta ada juga yang beberapa cm. Kemampuan organisme untuk
memperbanyak diri merupakan salah satu ciri yang membedakan organisme hidup
dari benda mati. Setiap organisme terdiri dari sel-sel. Setiap sel berasal dari sebuah
sel. Keberlanjutan dari kehidupan organisme berdasar pada keberlanjutan
pembelahan sel. Struktur kromosom terdapat berbagai anggapan yang berbeda-beda.
Hal ini disebabkan beberapa penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan
menggunakan cara-cara yang berbeda-beda, struktur yang diselidiki sangat kecil harus
menggunakan mikroskop elektron dan metoda-metoda tertentu, species-species
organisme yang diselidiki kromosomnya berbeda-beda, fase dan struktur kromosom
yang diselidiki berbeda-beda.

1.2 Identitas Modul


Modul 2 ini akan membahas tentang sel, pembelahan sel, dan materi genetik mulai
definisi, isi sel dan fungsi setiap organela, macam-macam pembelahan sel, fungsinya,
mekanisme pembelahan dan terjadinya pembelahan sel. Kromosom, DNA, RNA dan sintesis
protein.
1.3 Kajian Pembelajaran
1.3.1. Sel

Konsep Sel

Sel merupakan unit dasar struktural dan fungsional dari suatu organisme hidup. Sel
merupakan struktur unit yang paling kecil dari suatu organisme, yang secara fungsional
mampu tumbuh memperbanyak diri dan berkembang dari mulai bentuk awal berupa sel yang
masih sangat sederhana sampai bentuk akhir yang lebih spesifik. Suatu organisme terbentuk
dari sel-sel. Bentuk sel ada yang bulat, kubus, prisma, lurus memanjang, berbelok-belok,
silindris dan bentuk lainnya. Ukuran sel umumnya 100-110 µm, dan ada juga yang beberapa
cm. Bakteri dan protozoa terdiri dari satu sel atau berupa sel tunggal yang disebut organisme
uniselluler. Organisme uniselluler menyelenggarakan semua aktivitas hidupnya (absorpsi,
nutrisi, respirasi, transpirasi, reproduksi) oleh sel itu sendiri dan sel tersebut merupakan
anggota dari suatu populasi yang bisa berkembang sendiri.

PERBEDAAN SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN

Organella SEL TUMBUHAN SEL HEWAN


Dinding Sel Ada Tidak Ada
Plasmodesmata Ada Tidak Ada
Vakuola Ada Tidak Ada
Plastida Ada Tidak Ada
Sentrosom Tidak Ada Ada
Lisosom Tidak Ada Ada
Sentriol Tidak Ada Ada
Flagella Tidak Ada Ada

Organisme multiselluler yaitu organisme yang terdiri dari banyak sel, berasal dari
zigot yaitu sel telur atau ovum yang telah dibuahi oleh sel sperma, kemudian
membelah diri, tumbuh dan berkembang menjadi embrio, selanjutnya tumbuh dan
berkembang menjadi organisme dewasa, yang terdiri dari banyak sel.
SEL TUMBUHAN

Sel tumbuhan terdiri dari Lumen dan dinding sel. Dalam lumen sel-sel hidup terdapat isi sel
yang hidup disebut protoplasma berupa organella atau bersifat cair/kental, dan isi sel yang
bersifat mati disebut benda-benda ergas (ergastik substances) dapat bersifat padat dan bersifat
cair. Sel tumbuhan dapat dilihat dalam Gambar 1.

Gambar 1. Sel Tumbuhan


(Sumber : Campbell, dkk., 1994 : 57)
Protoplasma merupakan substansi dasar kehidupan, atau substansi yang hidup dalam sel.
Protoplasma terdiri dari campuran yang kompleks berbagai bahan, unsur ataupun senyawa
kimia, baik senyawa anorganik maupun organik. Unsur kimia protoplasma tersusun lebih
kurang terdiri dari 20 unsur dari 92 unsur kimia di alam. Unsur yang predominan berjumlah
12 seperti terlihat dalam Tabel 1. Keempat unsur pertama (O, C, H dan N) persentasenya
kurang lebih 99%, dan sisanya delapan unsur lainnya hanya kurang lebih 1%, unsur-unsur
tersebut biasanya dijumpai dalam bentuk garam-garam anorganik, air dan senyawa-senyawa
organik. Protoplasma ini terdiri dari benda-benda hidup yang disebut organella, seperti
nukleus, plastida, mitokhondria, mikrosoma dan lain-lain. Di samping itu terdapat sebagai
cairan kental disebut sitoplasma atau plasma sel.

Tabel 1. Persentase rata-rata unsur kimia protoplasma

No. Urut UNSUR %


1. Oksigen (O) 76.0
2. Karbon (C) 10.5
3. Hidrogen (H) 10.0
4. Nitrogen (N) 2.5
5. Kalium (K) 0.3
6. Phosphor (P) 0.3
7. Sulfur (S) 0.2
8. Chlor (Cl) 0.1
9. Natrium (Na) 0.05
10. Calcium (Ca) 0.02
11. Magnesium (Mg) 0.02
12. Ferum (Fe) 0.01

Nukleus (Inti Sel)

Organella ini umumnya pada tiap sel tanaman tingkat tinggi mengandung sebuah nukleus.
Tersusun dari membran rangkap dua (selaput inti), retikulum (rangka inti), kromatin (bintik-
bintik kecil bahan kromosom), dalam khromosom tersimpan informasi genetik (gen) yang
direalisasikan melalui pembentukan DNA. Nukleolus (butir inti), nukleoplasma/karyolymph
(cairan inti). Sifatnya masif, bentuk bundar, lonjong, seperti cakram. Fungsinya sebagai pusat
informasi genetik dan pembelahan sel, seperti terlihat dalam Gambar 2.

Gambar 2. Nukleus (Inti Sel) (Sumber : Campbell, dkk., 1994 : 57)


Plastida

Hanya terdapat pada sel tanaman, tersusun dari membran rangkap dua, bersifat semi
permeabel, Stroma tempat berlangsungnya siklus Calvin, Grana tempat berlangsungnya
reaksi terang. Lamella-lamella intergrana. Jenis Plastida Berdasarkan Fungsinya :
LEUKOPLAS merupakan plastida muda tidak memiliki pigmen, tidak berwarna, masih
muda, dapat tumbuh menjadi plastida dewasa. AMILOPLAS merupakan plastida dewasa,
berfungsi membentuk butir-butir amilum (tepung), contoh : pada ubi kentang.
KLOROPLAS merupakan plastida dewasa bentuk lensa, berfungsi membentuk pigmen
klorofil pada grana yang berperan dalam proses fotosintesis. Grana tersusun dari tumpukan
kantung-kantung pipih yang disebut tilakoid (thylakoid). Merupakan unit dalam proses
fotosintesis, terdiri dari : Grana mengandung klorofil tempat berlangsungnya reaksi terang,
dan tempat berlangsungnya fotolisis air. Sedangkan Stroma merupakan tempat
berlangsungnya fiksasi CO2 , dan tempat berlangsungnya sintesis karbohidrat, terdapat dalam
sel-sel jaringan daun dan organ lainnya yang berwarna hijau. KROMOPLAS mengandung
pigmen karotenoid, berwarna kuning, merah. Contoh : Pada akar wortel (Daucus carota).
Pada buah tomat (Lycopersicum esculentum). ELAIOPLAS diduga pembentuk minyak (di
sekitar organel). Contoh : Pada endosperm buah kelapa (Cocos nucifera). Pada biji kacang
tanah (Arachis hypogea). PROTEINOPLAS membentuk zat putih telur (Protein) : Aleuron.
Contoh : Pada biji kedelai (Glycine max (L.) Merr). Pada biji tanaman serealia.

Mitokhondria (Khondriosoma) merupakan alat respirasi. Terdapat dalam polioplasma,


terbentuk dari lipid dan protein. Tersusun dari : Membran rangkap dua, lekukan-lekukan yang
disebut cristae. Antar membran dengan cristae berisi matriks mengandung enzim respirasi.
Dalam mitokondria terdapat metabolit, yang bersifat : Hidrofil dan Hidrofob.

Mikrosoma

Organella ini terdiri dari barbagai macam bentuk, susunan, fungsi diantaranya :

1. RETIKULUM ENDOPLASMIK : Terdapat dalam endoplasma merupakan sistem


selaput (membran) yang kompleks dan membentuk kesatuan yang erat. Membentuk
bangunan berbentuk ruangan-ruangan, yang berdinding membran dan saling
berhubungan, berbentuk anyaman.Terdiri dari :
Retikulum Endoplasmik Kasar (Rough Endoplasmic Reticulum =RER), pada
permukaannya menempel ribosom dan Retikulum Endoplasmik Halus (Smooth
Endoplasmic Reticulum =SER), tidak memiliki ribosom pada permukaannya, seperti
terlihat dalam gambar 3.

Gambar 3. RER dan SER


(Sumber : Campbell, dkk., 1994 : 57)

2. RIBOSOM yaitu organella yang melekat pada permukaan RER yang berbentuk
lempengan. Aktif dalam sintesis protein enzim di bawah koordinasi DNA dalam
nukleus. Berisi rRNA (50%) dan protein (50%). Terdiri atas 2 komponen : Komponen
ribosom sub unit kecil berisi rRNA ukuran kecil, bekerjasama dengan mRNA dan
Komponen ribosom sub unit besar berisi rRNA ukuran besar, bekerjasama dengan
tRNA.
3. DIKTIOSOM dibangun oleh sistem membran berupa lempengan-lempengan yang
letaknya pararel dan sangat rapat, sebagai alat sekresi dalam sel, sebagai penghasil
hormon-hormon, tempat menyimpan protein dan lipid. Berperan dalam sintesis zat-zat
penyusun dinding sel.
4. LISOSOM organel ini bentuknya bundar atau tidak teratur. Berbeda dengan membran
lainnya, lisosom memiliki membran tunggal yang dibangun oleh lipoprotein. Pada
lisosom banyak mengandung enzym-enzym hidrolase, yang berfungsi melarutkan zat-
zat makanan dan menghancurkan racun-racun. Lisosom erat hubungannya dengan
diktiosom.
5. Glioksisom Organel yang berperan dalam sintesis lemak.
6. Peroksisom Organel yang berperan dalam sintesis enzim-enzim peroksidase.
SITOPLASMA = PLASMA SEL = HIALOPLASMA

Yaitu bagian protoplasma yang bersifat lebih cair.

Terdiri dari tiga lapisan :

1. EKTOPLASMA = PLASMOLEMA = PLASMODERMA

Merupakan lapisan membran paling luar dari sitoplasma yang berbatasan dengan
dinding sel. Agak kental dan jernih, bersifat selektif permeabel. Tersusun dari senyawa
semacam lemak, gula, dan protein, yaitu berupa : lipoprotein, glukolipida, fosfolipida.

2. TONOPLASMA

Merupakan lapisan membran di sebelah dalam ektoplasma yang berbatasan dengan


vakuola. Bersifat selektif permeabel.

3. POLIOPLASMA

Merupakan bagian dari sitoplasma yang terletak antara ektoplasma dengan


tonoplasma. Bersifat keruh karena di dalamnya terdapat mitokondria dan mikrosoma.

BENDA ERGAS (ERGASTIC SUBSTANCES)

Merupakan substansi mati dalam sel-sel hidup, terdapat dalam vakuola, sitoplasma, plastida.
Terdiri dari bahan organik dan anorganik, ada yang bersifat cair, ada yang padat. Merupakan
hasil akhir proses metabolisme. Ada yang berupa makanan cadangan terdiri dari : Benda
ergas bersifat cair dan Benda ergas bersifat padat.

BENDA ERGAS BERSIFAT CAIR, TERDIRI DARI :

1. CAIRAN SEL (CELL SAP) : terdapat dalam vakuola, bagian terbesar terdiri dari air,
disebut air sel. Di dalamnya terlarut : Asam-asam organik, Karbohidrat , Alkaloid, Tannin,
Antosianin, Protein, Garam-garam anorganik.

2. LEMAK DAN MINYAK Merupakan makanan cadangan berkalori besar. Terdapat dalam
biji-bijian Spermatophyta, misal pada : Kelapa (Cocos nucifera), Kacang tanah (Arachis
hypogea), merupakan senyawa organik golongan ester, yaitu campuran dari : Gliserin+ Asam
Lemak, misalnya : Asam Stearat, Asam Palmitat , Asam Laurat, Asam Oleat, Asam Linoleat
3. MINYAK ETERIS DAN DAMAR

MINYAK ETERIS : Minyak yang mudah menguap dengan bau/rasa tertentu.

Contoh pada: Jahe (Zingiber officinale), Lombok (Capsicum annuum), Kulit buah jeruk
(Citrus spp), harumnya bunga-bunga, bawang (Allium spp.).

DAMAR : Minyak yang susunannya analog dengan minyak eteris, tetapi lebih kompleks dan
biasanya lebih kental.

Contoh : getah damar (Agathis alba) dan getah Pinus (Pinus merkusii).

BENDA ERGAS BERSIFAT PADAT, TERDIRI DARI :

1. KRISTAL Ca-OKSALAT Terdapat bebas dalam sel-sel tertentu, Contoh : pada sel
parenkim/empulur. Mula-mula terdapat sebagai asam oksalat, merupakan hasil akhir
metabolisme, larut dalam cairan sel (merupakan racun). Segera diendapkan sebagai Ca-
Oksalat dalam vakuola. Kristal Ca-Oksalat ada yang berbentuk :

• Prisma : pada epidermis daun jeruk (Citrus spp)

• Pasir : pada tangkai daun bayam (Amaranthus sp)

• Jarum : pada daun kembang pukul 4 (Mirabilis jalapa)

• Rafida : pada endokarpium aren (Arenga pinnata), korteks batang Gnetum


gnemon, daun kecubung (Datura metel), korteks batang delima (Punica
granatum), batang jarak (Ricinus communis ), terdapat pada Eucalyptus,
nerium, Ixora, korteks batang Gnetum gnemon, daun Datura metel (kecubung),
korteks batang Punica granatum(delima), batang Ricinus communis (jarak).
Bentuk Kristal seperti terlihat dalam gambar 4.

Gambar 4. Kristal Ca-oksalat bentuk rafida


 Druse : pada tangkai daun pepaya (Carica papaya), seperti terlihat dalam gambar 5

Gambar 5. Kristal druse

2. KRISTAL SILIKAT/KARBONAT

- Silikat : berupa penebalan dinding sel kristal dalam lumen


- Karbonat : berupa sistolit yang terdapat di dalam litosis, sistolit berbentuk sarang
lebah, litosis yaitu sel yang mengandung sistolit  Terdapat pada epidermis daun
karet munding (Ficus elastica).
3. BUTIR AMILUM Terdapat dalam amiloplas atau kloroplas.
 Bila terdapat di dalam amiloplas, disebut : amilum cadangan
 Bila terdapat di dalam kloroplas, disebut : amilum asimilasi.
 Bila terdapat di luar amiloplas/kloroplas, disebut : amilum transitoris.
 Bagian butir amilum :
• Hilus : Berupa titik permulaan terbentuknya amilum
• Lamella-lamella : Berupa garis-garis halus mengelilingi hilus.
4. BUTIR PROTEIN (ALEURON) merupakan protein cadangan makanan (protein pasif),
terdapat dalam vakuola berupa kristal (kristalloid). Ada yang berbentuk : Kristal (Kristalloid)
dan Amorf ( tidak berupa kristal). Tersusun dari protein amorf, kristalloid, protein globoid,
juga terdapat dalam sitoplasma (proteinoplas).

DINDING SEL TUMBUHAN

 Umumnya relatif tebal karena tersusun dari lebih satu macam zat.

 Dinding sel yang pertama sekali dibentuk pada waktu sel baru membelah (mitosis),
adalah dinding primitif yang kemudian menjadi lamella tengah.
PENEBALAN DINDING SEL : SUBERIN (ZAT GABUS) DAN KUTIN : Penebalan pada
dinding sel-sel jaringan pelindung, sukar dilalui air, zat-zat terlarut, gas-gas, sel-selnya lalu
mati.

KUTIKULA : Penebalan sekunder atau tertier pada dinding sel epidermis daun tanaman
xerofit, untuk membatasi besarnya penguapan melalui daun.

ZAT LILIN : Penebalan sekunder atau tertier pada dinding sel epidermis daun tanaman
tertentu, agar tanaman tidak menerima air terlalu banyak melalui daunnya.

SILIKAT DAN KARBONAT : Penebalan pada dinding sel epidermis daun tanaman
tertentu, organnya menjadi keras dan kaku.

NOKTAH :

Bagian-bagian tertentu dari dinding sel, yang tetap tipis (tidak menebal), sehingga merupakan
celah-celah pada dinding sel tersebut.

FUNGSI NOKTAH : Sarana trasnsportasi air dan zat terlarut, antar sel yang satu dengan
lainnya (terutama pada sel yang dindingnya tebal).

PLASMODESMATA :Terusan-terusan benang-benang plasma yang menembus noktah dan


membantu hubungan sel satu dengan lainnya.

FUNGSI PLASMODESMATA : Alat transportasi air dan zat-zat terlarut, antar sel yang satu
dengan lainnya.

SIFAT FISIK DAN KIMIA PROTOPLAS :

PROTOPLAS : Dibangun oleh suatu substansi yang hidup : Protoplasma.

PROTOPLASMA : Mempunyai sifat : cair dan kental, bagian terbesar komponennya : air
(70- 80%), di dalamnya terdapat bermacam-macam campuran persenyawaan, selama sel itu
hidup, campuran persenyawaan : selalu berubah.

SISTEM LARUTAN PROTOPLASMA

1. Larutan Murni : Molekul-molekul zat padatnya berukuran < 0,001µ.

2. Larutan Koloidal : Molekul-molekul zat padatnya berukuran 0,001µ – 0,1µ.


3. Suspensi : Molekul-molekul zat padatnya berukuran >0,1µ.

PROTOPLASMA : suatu koloid, molekul-molekul zat padatnya berukuran 0,001 -0,1µ,


terdapat mol-mol besar : karbohidrat, protein, lemak, dll. Ion berukuran kecil-kecil :
bermuatan listrik (positif, negatif).

MOLEKUL-MOLEKUL DALAM PROTOPLASMA : selalu bergerak, dipengaruhi


temperatur, gerakannya tidak teratur Gerak Brown.

SIFAT KOLOID PROTOPLASMA :

 Kandungan air tinggi  Sol


 Kekurangan air  Gel

ZAT PENYUSUN PROTOPLASMA terdiri dari Protein – Proteid , Lipoid-lipoid,


Lipoprotein, Karbohidrat, lemak., protein, mineral, enzim-enzim .

SELAPUT PLASMA : Antara dinding sel – sitoplasma . Mol-mol plasma di daerah


perbatasan sel satu dengan sel sebelahnya yang mempunyai kekuatan fisik yang kompleks.
Tersusun rapat dan sejajar membentuk lapisan-lapisan. Bila selaput plasma ditusuk 
terbentuk selaput baru. Merupakan jalan keluar-masuk zat-zat. Terdiri dari:lipida (
kholesterol, lesitin, seffalin, pospolipid).

SUBSTANSI DALAM NUKLEUS terdiri dari DNA, RNA. Lipoprotein, fospolipid dan
Garam : Ca, Mg, Zn, Fe : Terikat pada protein nukleus

SUBSTANSI DALAM RANGKA INTI yaitu Nukleoprotein.

SIFAT FISIK FISIOLOGIS PROPTOPLASMA :

1. IRITABILITAS : Kemampuan untuk mengadakan respon terhadap suatu


rangsangan, dapat berupa rangsangan cahaya pada mata dan rangsangan bau pada
hidung.

2. KONDUKTIVITAS : Kemampuan protoplasma untuk meneruskan gelombang


eksitasi, mulai dari tempat menerima rangsangan sampai ke bagian lain dari sel.
Seperti Sel syaraf .
3. KONTRAKTILITAS : Kemampuan protoplasma sel yang dapat mengubah
panjangnya, hingga sel atau bagian sel tersebut menjadi lebih pendek. Seperti Sel otot.

4. Absorpsi dan Asimilasi

Absorpsi : Kemampuan sel untuk mengambil cairan dan larutan dari permukaan sel.
Seperti : Absorpsi unsur hara oleh bulu akar.

Asimilasi : Kemampuan untuk mensintesis zat-zat yang diambil oleh sel, untuk
pembentukan energi, karbohidrat, lemak, protein, atau penimbunan bahan makanan.
Seperti : Fotosintesis

5. Ekskresi dan Sekresi

6. Respirasi

7. Pertumbuhan dan Perkembangbiakan

1.3.2. Pembelahan sel

Proses pembelahan sel merupakan bagian yang integral dari siklus sel. Siklus sel yaitu
kehidupan sebuah sel semenjak sel itu terbentuk dari pembelahan sel induk sampai sel
tersebut membelah menjadi dua sel anak. Pembelahan sel juga memungkinkan sebuah sel
tunggal berupa zygot, yaitu sebuah sel telur yang telah dibuahi, untuk tumbuh dan
berkembang menjadi suatu organisme baru.

Apabila sebuah organisme uniseluler membelah secara mitosis menjadi dua sel anak,
maka masing-masing sel anak tersebut merupakan individu organisme tersebut. Walaupun
suatu organisme multiseluler pertumbuhannya sudah maksimum, pembelahan sel secara
mitosis akan terus berlanjut untuk memperbaharui, memperbaiki atau mengganti sel-sel yang
rusak atau mati.

Pembelahan sel secara mitosis mencakup proses penggandaan materi informasi gen
yang identik, yaitu DNA dan kromosom, serta pendistribusiannya ke kedua sel anak yang
terbentuk. Pembelahan sel secara meiosis mereduksi jumlah kromosom sel alat kelamin yang
diploid menjadi 4 sel kelamin yang haploid.

Agar pembelahan sel dapat dipahami dalam kaitannya dengan pertumbuhan,


perkembangan dan reproduksi tanaman, maka perlu dikaji pengetahuan tentang proses
pembelahan sel secara amitosis, mitosis, meiosis, penyimpangan mitosis, perubahan kariotipe
dan poliploidi. Sebagai perbandingan tentang pembelahan sel dapat dilihat dalam Gambar 6.

Gambar 6 Tiga tipe pembelahan sel

AMITOSIS = FRAGMENTASI

Pembelahan sel secara langsung, yang menghasilkan 2 sel anak atau lebih yang sifatnya :
belum tentu sama dengan induknya. Inti sel langsung membelah menjadi dua bagian atau
lebih yang belum tentu sama ukuran besarnya dan belum tentu sama sifatnya. Contoh :
Ganggang Perang (Phaeophyceae), Ganggang Hara (Charophyceae), Lili-lilian (Liliaaceae).
Pembelahan sel merupakan suatu bagian proses yang penting dan mendasar
pada pertumbuhan dan reproduksi sel. Dimulai dengan pembelahan inti,
diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Pembentukan jaringan baru tidak akan dapat
berlangsung tanpa adanya pembelahan sel
MITOSIS = HOMOIOTYPIC DIVISION

Pembelahan inti sel secara tak langsung, terjadi pada sel-sel somatis yang menghasilkan 2 inti
sel anak yang sifatnya persis sama dengan sifat inti sel induknya.

Fase-fase pada pembelahan sel Mitosis yaitu :

INTERFASE : Fase istirahat / persiapan, inti belum mulai membelah, kromosom belum
nampak, inti giat mengadakan metabolisme, terbentuk butiran-butiran kecil  Inti menjadi
keruh.
PROFASE AWAL : Butiran-butiran kecil menjadi : benang-benang halus, pipih, memanjang
tak menentu benang-benang kromatin. Benang-benang kromatin membelah  rangkap
dua, terjadi dehidrasi, terbentuk pengendapan asam nukleat.

PROFASE AKHIR : Benang-benang kromatin memendek dan menebal seperti : batang 


kromosom. Masing-masing kromosom terdiri dari 2 belahan seperti spiral  2 kromatid.
Kromosom berada di tengah-tengah inti.

METAFASE AWAL : Membran nukleus lenyap, nukleolus lenyap, kromosom berada di


tengah-tengah sel dalam sitoplasma. Dalam sitoplasma terbentuk 2 sentriol. Dari sentriol
keluar : benang plasma (fragmoplas), berbentuk gelendong disebut fase gelendong inti.

METAFASE AKHIR : Gelendong inti makin jelas berbentuk kumparan, semua kromosom
berada di bidang ekuator disebut fase papan inti atau papan metafase. Sentromer tepat di
ekuator, kromosom sangat jelas berbentuk seperti bintang disebut Fase Bintang (Stadium
Aster).

ANAFASE AWAL : Sentromer membelah, kromatid terpisah, masing-masing kromatid


ditarik ke kutub oleh benang-benang tarik. Kutub dengan kutub dihubungkan oleh benang
penyokong(benang peluncur). Benang-benang tersusun dari suatu berkas halus yang disebut
fibrilla.

ANAFASE AKHIR : Kedua kromatid saling menjauhi bidang ekuator, menuju kutub di
tengah-tengah inti seperti ada 2 bentuk bintang maka disebut stadium diaster.

TELOFASE AWAL : Kromatid (belahan kromosom) berada pada kutub gelendong intI,
mulai membentuk dinding inti baru (membran inti baru), kromosom bersatu mulai
membentuk benang tak tentu bentuk, kadar air bertambah, nukleo protein berkurang.

TELOFASE AKHIR : Terbentuk 2 inti baru (inti anak), terbentuk dinding inti baru,
fragmoplas di ekuator menebal, membentuk dinding sel baru.
Dari satu sel induk terjadi dua sel anak dengan jumlah kromosom masing-masing sama
dengan jumlah kromosom induknya. Seperti terlihat dalam gambar 6.

Gambar 6. Fase dalam Mitosis

MEIOSIS (PEMBELAHAN REDUKSI = TETRADE = HETEROTYPIC DIVISION)

Dari satu sel induk diploid (2n)  terbentuk empat sel anak haploid (n)

Tempat berlangsungnya Meiosis : Spermatophyta : Bakal biji (ovulum) : sel induk kandung
lembaga Terbentuk Gamet betina : Sel telur (ovum). Kepala sari (anthera) : sel induk
benang sari  Terbenuk Gamet jantan : Sel sperma (spermatozoid). Pteridophyta :
Arkhegonium (gametangium betina) dan Antheridium (gametangium jantan).

Fase-fase pembelahan meiosis dibedakan dalam dua tingkatan yaitu :

Pembelahan Meiosis I : pada tingkat I ini terjadi reduksi (pengurangan) jumlah kromosom
(dari 2n menjadi n), yang dibedakan lagi dalam beberapa fase yaitu

PROFASE I : Fase ini dibedakan lagi dalam lima subfase yaitu

1. LEPTONEMA : Dalam inti terbentuk : benang-benang halus tak menentu


2. ZIGONEMA : Terbentuk benang-benang kromosom, kromosom homolog
berpasangan membentuk geminus, sinapsis dimulai dari sentromer.
3. PAKHINEMA : Pembentukan geminus telah sempurna, dalam inti tampaknya seperti
terdapat setengah jumlah khromosom.
4. DIPLONEMA : Kromosom masing-masing geminus membelah membujur, dari
masing-masing geminus terbentuk 4 kromatid terdapat hiasma, dua kromatid sebelah
dalam bersilang.
5. DIAKINESE : Kromosom lebih tebal, letak geminus belum teratur.
METAFASE I : Membran nukleus dan nukleolus menghilang, terbentuk benang-benang
fragmoplas, geminus dan sentromer menempatkan diri pada bidang ekuator.

ANAFASE I : Tiap setengah geminus bergerak ke kutub, geminus berkumpul pada kutub.

TELOFASE I (INTERKINASE) : Terbentuk dua inti dalam selnya, masing-masing inti anak
mengandung n kromosom.

PEMBELAHAN MEIOSIS II : Pada tingkat II ini kedua inti anak selanjutnya akan
membelah lagi. Pembelahan inti pada tingkat II ini adalah pembentukan sel-sel kelamin yang
prosesnya sama dengan pembelahan mitosis dari inti anak. Perbedaannya ialah bidang
ekuator pada tingkat II ini letaknya tegak lurus pada bidang ekuator dari pembelahan tingkat
I. Akhirnya dari satu sel induk kelamin yang diploid (2n) akan terbentuk 4 buah sel kelamin
yang haploid (n). Maka pembelahan meiosis disebut juga tetrade, karena dalam sekali
pembelahan terbentuk 4 sel anak (sel kelamin).

Penyimpangan dari mitosis :

PEMBELAHAN INTI BEBAS yaitu Inti sel membelah beberapa kali; tanpa diikuti
pembelahan selnya, tetapi sifat inti baru, sama dengan sifat inti induknya. Dalam satu sel
terdapat beberapa inti (coenocyt).

Contoh :

Pada tumbuhan tingkat rendah : Cladophora sp, di sekitar inti terdapat butir-butir pirenoid.

Pada tumbuhan tingkat tinggi Pembentukan saccus embryonalis (kandung lembaga) pada
bakal biji Spermatophyta : Inti sel induk kandung lembaga (2n) ------- menjadi 4 inti anak
(n) : 3 inti -- berdegenerasi -- mati

mitosis mitosis mitosis


1 inti 2 inti 4 inti 8 inti

Dalam satu sel induk kandung lembaga (2n)  terdapat 8 inti bebas kandung lembaga (n)

PENONJOLAN SEL : Sel membuat tonjolan berupa tunas sel, inti sel membelah  2 inti
anak, salah satu inti anak bergerak ke tunas sel, terbentuk dinding pemisah  terjadi sel baru

Contoh :

• Pembelahan sel ragi (Saccharomyces cerevisiae)


• Pembentukan konidia pada fungi

PEMBENTUKAN SEL BEBAS :

Pembentukan Sel Askus :


membelah bebas
• Inti spora sel ascus 8 buah inti anak

• Salah satu ujung inti mengeluarkan benang plasma

• Benang plasma  memanjang  mengelilingi inti 


ujung- ujungnya bertemu  terbentuk dinding inti

• Terbentuk 8 sel ascospora dalam satu sel ascus

• Plasma sel ascus (periplasma) mengelilingi/merendam


ke 8 ascospora.

PERUBAHAN KARIOTIPE dapat terjadi : perubahan struktural, penambahan atau


pengurangan kromosom, penambahan/pengurangan genom.

Poliploidi : Gejala pada tumbuhan yang sel-selnya mempunyai jumlah kromosom


berlebih dari biasa atau mempunyai lebih dari dua set kromosom
Mutasi
Terjadinya perubahan bentuk, struktur ataupun jumlah kromosom karena
adanya perubahan urutan bentuk, struktur ataupun jumlahnya

Mutagen
Zat kimia ataupun kedaan fisik yang berinteraksi dengan DNA sehingga
menyebabkan terjadinya suatu mutasi

Mutant
Tumbuh-tumbuhan yang kromosomnya telah berubah bentuk, struktur ataupun
jumlahnya

Penyebab poloploidi :
a. Temperatur yang berbeda dari biasa
- Temperatur tinggi
- Temperatur rendah
b. Zat-zat kimia
- Kolhisin
- Asenaftin
- Digitonin
c. Anastaesia
- Eter
- Kloroform
d. Penggunaan Larutan Makanan
e. Penggunaan Sinar

1.3.3. Materi Genetik

Setiap makhluk hidup mempunyai jumlah kromosom yang berbeda. Jumlah


kromosom suatu makhluk hidup tidak berkaitan dengan kerumitan makhluk hidup
tersebut. Misalnya manusia memiliki 46 kromosom (termasuk kromosom seks), lalat
buah delapan kromosom dan sebagainya. Jumlah dan morfologi kromosom umumnya
konstan dari generasi kegenerasi berikutnya. Kromosom mengandung materi genetik
yang akan diwariskan pada generasi selanjutnya berupa DNA.
Secara sederhana kromosom dan DNA bisa dianalogikan sebagai rumah dan jalan.
Sekelompok rumah di suatu kota bisa dianalogikan sebagai kromosom. Setiap rumah
merupakan molekul DNA yang menyimpan infomasi genetik yang akan diturunkan.
Ruangan-ruangan dalam rumah analog dengan gen merupakan bagian dari molekul DNA
yang mewakili satu sifat, sedangkan batu bata yang membentuk rumah merupakan
nukleotida yang membentuk molekul DNA. Nukleotida tersusun dari pasangan empat
macam basa yang saling berikatan dengan ikatan hidrogen, fosfat dan gula.
Konsep kromosom :

Struktur berupa benang-benang halus dalam nukleus sebagai pembawa gen, terlihat saat pembelahan
mitosis dan meiosis, terdiri dari dua benang halus yang terpintal disebut : kromonema, spiral
kromonema diseliputi substansi dasar disebut : matriks. Anggapan teori seludang : Kromosom
terdapat dalam seludang matriks, pada jarak tertentu dari benang kromosom terdapat penebalan-
penebalan disebut kromomer. Jumlah dan jarak kromomer satu sama lain untuk masing-masing
kromosom tidak sama. Kromomer dianggap sebagai materi pembawa sifat keturunan (gen),
kromomer dapat diamati dengan baik pada kromosom-kromosom homolog sub fase zygonema
profase pada pembelahan meiosis tanaman Trillium sp. Kromomer tampaknya berpasangan, pada
tempat persilangan (kiasma) dari kromatid tidak terdapat kromomer.
Susunan kromosom terdiri dari DNA 16 %, RNA 12%, Nukleoprotein 72%, Protamine mengelilingi
DNA, Histon menghambat Transkripsi, Non Histon selnya aktif, enzimnya terdiri dari DNA
Polimerase dan RNA Polimerase .

Penelitian Baranetzky (1882), struktur kromosom yang paling jelas yaitu pada sel-sel
induk serbuk sari (pollen) tanaman Tradescantia sp. Kromosom tersebut terdiri dari :

- KROMONEMA terdiri dari dua benang halus yang terpintal seperti spiral.
- MATRIKS suatu substansi dasar berupa selaput yang meliputi kromonema
- LOCUS adalah lekukan-lekukan pada kromosom
- KROMOMER adalah bintik-bintik kecil berupa penebalan dalam locus-locus, diduga
sebagai materi pembawa gen
- SENTROMER merupakan pusat kromosom yang menggenting dan membengkok
- LENGAN KROMOSOM merupakan bagian kromosom selain sentromer
- HETEROKROMATIS adalah bagian kromosom yang banyak mengandung asam
nukleat
- EUKROMATIS adalah bagian kromosom yang kurang atau tidak mengandung asam
nukleat sehingga tidak dapat/sukar diwarnai.
Ukuran dan besarnya kromosom bervariasi, umumnya antara 0.1 – 30 mikron, dengan
tebalnya antara 0.2 – 2 mikron, pada metafase kromosom lebih mudah diwarnai dan
dilihat, karena fase ini kromosom lebih berkondensasi, lebih pendek dan lebih tebal serta
lebih banyak mengandung asam nukleat (nukleoprotein) dibandingkan dengan fase-fase
lainnya.

Jumlah kromosom tiap jenis (species) tanaman bervariasi pula. Umumnya berkisar antara
6 – 100 buah, tetapi ada pula yang lebih dari 100 buah. Umumnya untuk jenis (species)
tanaman yang sama memiliki jumlah kromosom yang sama.

Bentuk-bentuk kromosom ditentukan oleh letaknya sentromer penggentingan dan sering


membengkok. Sentromer ini tempat melekatnya benang-benang fragmoplas pada
kromosom. Letak sentromer dapat median (di tengah) atau submedian dan kromosomnya
akan berbentuk V disebut kromosom metasentrik. Bila letak sentromernya subterminal
(agak ke ujung), maka bentuknya seperti J disebut kromosom submetasentrik. Bila letak
sentromernya terminalis (di ujung), maka bentuknya seperti ! disebut kromosom
akrosentrik.
KAITAN BUNDELAN DNA DALAM SEBUAH KROMOSOM :

Panjang kromosom bermilyun-milyun nm dengan kisaran diameter tangan kromosom 700


nm, tangan kromosom terdiri dari tumpukan gulungan superkoil yang diameter gulungan
superkoil sekitar 200 nm, tersusun dari gulungan ikatan serat heliks, dengan diameter ikatan
serat helix sekitar 30 nm, ikatan serat heliks ini tersusun dari gulungan nukleosoma yang
mempunyai diameter gulungan nukleosoma sekitar 10 nm, sedangkan Nukleosoma terdiri
dari ikatan DNA heliks ganda dengan diameter DNA heliks ganda sekitar 2 nm.

JUMLAH KROMOSOM BEBERAPA TUMBUHAN

PADI 24, JAGUNG 20, GANDUM ROTI 42, GANDUM BIER 14, KENTANG
48,TOMAT 24,TEMBAKAU 48,BAWANG 16,KUBIS 18, LOBAK 18, MENTIMUN 14,
KACANG POLONG 14, BUNCIS 22, CEMARA 24, CHERRY 32, KECUBUNG 24,
NENAS 150, KAPRI 14, RAGI 34, JAMUR 4.

DNA DAN RNA

DNA = Deoxyribo Nucleic Acid yaitu Asam nukleat yang molekul gulanya berupa
deoksiribosa.

RNA = Ribo Nucleic Acid yaitu Asam nukleat yang molekul gulanya berupa ribosa.

ASAM NUKLEAT merupakan polimer berbentuk rangkaian nukleotida, yang antar jalurnya,
dihubungkan oleh pasangan basa-basa nitrogen melalui ikatan hidrogen yang sifatnya lemah
(mudah lepas).

NUKLEOTIDA adalah molekul yang tersusun dari gugusan basa nitrogen gugusan gula
gugusan fosfat. Molekul-molekul nukleotida yang berdekatan pada masing-masing jalur,
dirangkaikan oleh gugusan gulanya, dengan perantara gugusan fosfat. Ikatan gula
dengan fosfat tersebut disebut sebagai tulang punggung nukleotida.
BASA NITROGEN merupakan Basa organik yang mengandung nitrogen, terdiri dari : Basa
Purin terdiri atas : Adenin (A) dan Guanin(G); Basa Pirimidin terdiri atas : Cytosin (C),
Timin (T), dan Urasil (U) , DNA mengandung : A, G, C, dan T
RNA mengandung : A, G, C, dan U. GUGUSAN GULA(Pentosa)
- DNA : deoksiribosa :C5H10O4.
- RNA : ribosa : C5H10O5.
Struktur molekul DNA merupakan dua jalur rangkaian deoksiribonukleotida yang
komplementer

– A berpasangan dengan T.
– G berpasangan dengan C
Jalur I : AGC AAC ATC
Jalur II : TCG TTG TAG
Bentuk struktur DNA : Berupa heliks rangkap (double helix), berbentuk rangkaian ganda
nukleotida DNA yang berputar membentuk spiral.
Ukuran DNA, panjang : beberapa milyun nm, diameter : 2 nm, bobot : 2 x 10-9 sampai
10,36 x 10-9 mg/nukleus/sel
Sintesis DNA : DNA disintesis di dalam nukleus selama interfase. Mitosis belum bisa dimulai
apabila : jumlah DNA dalam nukleus belum 2 kali lipat, selama mitosis DNA berada dalam
kromosom.
Fungsi DNA : Menyampaikan informasi tentang gen atau sifat sel yang dikandungnya,
dengan cara mendiktekannya kepada m-RNA.
RNA = Ribo Nucleic Acid, biasa disebut ARN = Asam Ribo Nukleat, yaitu : Asam nukleat
yang molekul gulanya berupa ribosa (C5H10O5), basa nitrogen pada RNA Basa purin : Adenin
(A), dan Guanin (G) dan Basa pirimidin : Cytosin (C), dan Urasil (U). Merupakan bentuk
komplementer dari DNA
Basa (T) pada DNA menjadi Basa (A) pada RNA
Basa (A) pada DNA menjadi Basa (U) pada RNA
Basa (C) pada DNA menjadi Basa (G) pada RNA
Basa (G) pada DNA menjadi Basa (C) pada RNA

JENIS DAN BENTUK RNA :


1. mRNA =messenger RNA,
Disebut juga d-RNA = duta RNA
Berupa rantai tunggal yang panjang, merupakan RNA terpanjang dalam sel,
Sebagai bentuk komplementer dari molekul DNA yang dipakai sebagai pola,
merupakan hasil cetakan mol. DNA

Contoh :
Jalur I DNA : T A C CAA TTG…GAC ATT
Jalur mRNA : A U G G U U A A C … C U C U A A
Sintesis mRNA : mRNA disintesis dari DNA dalam nukleus
Fungsi mRNA : mengkopi informasi genetik yang didiktekan oleh DNA, membawa
informasi (yang masih berupa kode) tersebut dari
nukleus ke ribosom dalam sitoplasma untuk dibentuk menjadi protein.
BM mRNA : Terkecil : 500.000 ( 900 nukleotida), Terbesar : 4.000.000
(12.000nukleotida), mRNA dibentuk oleh DNA jika dibutuhkan saja,
bila tugasnya selesai, maka mRNA hancur dalam plasma.

2. tRNA = transfer RNA


Berupa rantai tunggal, berbentuk daun semanggi bertangan-4. Tangan ke-3
berseberangan dengan tangan ke-4, ukuran molekulnya sangat kecil.
Ada sekitar 60 macam, yang masing-masing terdiri atas 80 nukleotida Dibuat dari
DNA dalam inti sel, tetapi selalu terdapat dalam sitoplasma
- Berbentuk daun semanggi bertangan 4
Tangan ke-1 : Merupakan ujung perangkai asam amino yaitu sebagai aseptor
Tangan ke-2 : Merupakan ujung pengenal kodon, yang disebut anti kodon
Tangan ke-3 : Merupakan ujung pengenal enzim bagi asam amino.
Tangan ke-4 : Merupakan ujung pengenal ribosom yang cocok untuk masing-masing
tRNAnya
Tangan ke-1 berseberangan dengan tangan ke-2.

Fungsi tRNA :

Mengenal kodon yang telah ditranskripsikan pada mRNA, dilakukan oleh antikodon pada
tRNA. Membawa asam amino ke mRNA di ribosom (dalam sitoplasma), yang sesuai dengan
kodon-kodon yang terdapat pada mRNA tadi. Merangkaikan asam amino tersebut dengan
asam amino sebelumnya, sehingga terbentuk protein. Pada setiap tangan pengenal kodon
dari tRNA terdapat 3 basa nitrogen (1 antikodon) yang menggambarkan jenis asam
amino tertentu yang dapat dilihat pada tangan pengenal asam amino. Bila tugasnya selesai,
tRNA kembali ke sitoplasma untuk digunakan lagi pada sintesis berikutnya. Dalam 1 detik
terbentuk sebuah rangkaian polipeptida yang terdiri atas 4.000 asam amino.

3. rRNA = ribosomal RNA


Berupa rantaian tunggal, yang pada daerah tertentu melipat balik. Berbentuk rantai
tunggal nukleotida, yang pada daerah tertentu melipat balik, sehingga mirip rantai rangkap,
merupakan RNA yang terbanyak dalam sel
- Terdapat 2 ukuran rRNA :
a. rRNA ukuran kecil (BM= 600.000)
Terdapat di dalam ribosom sub unit kecil
b. rRNA ukuran besar (BM=1.300.000). Terdapat di dalam ribosom sub unit
besar. Disintesis dari prekursor (gen khusus dalam kromatin) dalam reaksi yang dikatalisis
oleh enzim, dikode dari DNA dalam nukleolus, menyatu dengan protein, kemudian
menempati ribosom dalam sitoplasma.
Fungsi rRNA : Sebagai perakit protein, rRNA meskipun tidak digunakan selalu berada
dalam ribosom. Ribosom mengandung : 60% rRNA, 40% protein basa. Ribosom subunit
besar mengikat tRNA, Ribosom subunit kecil mengikat mRNA.

1.4 Evaluasi Capaian Pembelajaran


1. Jelaskan apa yang saudara ketahui mengenai konsep sel !

2. Protoplasma merupakan bagian yang hidup dalam sel yang terdiri atas 2 bagian yakni
organella dan sitoplasma.

a. Apa yang dimaksud dengan organella? Apa saja bagian-bagiannya? Sebutkan dan
Jelaskan!

b. Apa yang dimaksud dengan sitoplasma? Apa saja bagian-bagiannya? Sebutkan


dan jelaskan!

3. Seperti kita ketahui bahwa plastida hanya dapat kita jumpai pada sel tumbuhan saja.

a. Apa saja penyusun plastida ?

b. Sebutkan 6 jenis plastida berdasarkan fungsinya !

4. Apa yang dimaksud dengan benda ergas? Sebutkan ciri-ciri dari benda ergas!
Berikan contohnya!

5. Dinding sel tumbuhan umumnya relatif tebal karena tersusun dari lebih satu macam
zat dan senantiasa mengalami penebalan. Penebalan berupa suberin, kutikula, zat
lilin, silikat dan karbonat. Jelaskan keempat jenis penebalan itu sehingga jelas
perbedaannya.

6. Jelaskan perbedaan antara dinding sel tumbuhan dengan dinding sel hewan !

7. Vakuola dapat kita jumpai pada sel tumbuhan dan sel hewan. Apa perbedaan utama
kedua jenis vakuola ini? Jelaskan!
8. Sel hidup senantiasa mengalami pembelahan. Sebutkan dan jelaskan 2 jenis
organella yang berperan dalam pembelahan sel!

9. Jelaskan perbedaan secara garis besar antara amitosis, mitosis dan meiosis.

10. Sebutkan 9 fase dari mitosis secara berurutan.

11. Jelaskan apa yang terjadi pada interfase; apa perbedaan antara profase awal dan
profase akhir; serta apa perbedaan antara metafase awal dan metafase akhir.

12. Jelaskan apa perbedaan antara anafase awal dan anafase akhir serta perbedaan antara
telofase awal dan telofase akhir.

13. Sebutkan 4 tahapan dari meiosis I; 3 tahapan dari meiosis II; serta 5 tahapan dari
profase I.

14. Apa yang dimaksud dengan :


a. Kromosom
b. Benang-benang kromatin
c. Kromatid
d. Sinapsis
e. Geminus
15. Jelaskan apa yang terjadi pada pembelahan inti bebas dalam pembentukan sel induk
kandung embryo.
16. Jelaskan apa yang terjadi pada pembelahan sel bebas dalam pembentukan sel ascus.
17. Apa yang dimaksud dengan :
a. Fragmentasi
b. Defisiensi
c. Duplikasi
d. Inversi
e. Translokasi, pada perubahan kariotipe secara struktural.
18. Apa yang dimaksud dengan :
a. Mutagen
b. Mutasi
c. Mutan
d. Poliploidi
19. Sebutkan 5 kelebihan dan 5 kekurangan/kelemahan dari tumbuhan poliploidi.
20. Kapan dan dimana terjadi mitosis !
21. Kapan dan dimana terjadi meiosis.!
22. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kromosom ?
23. Bagaimana fungsi dan struktur kromosom ?.
24. Apakah kromosom dapat berubah ? dan apa akibatnya?
25. Jelaskan apa yang dimaksud dengan DNA ?
26. Bagaimana fungsi dan struktur DNA?.
27. Apakah DNA dapat berubah ? dan apa akibatnya?
28. Jelaskan apa yang dimaksud dengan RNA?
29. Bagaimana fungsi dan struktur RNA?
30. Apakah RNA dapat berubah ? dan apa akibatnya?
31. Jelaskan apa yang dimaksud dengan protein?
32. Bagaimana terjadinya proses sintesis protein mulai dari transkripsi, translasi, inisiasi,
elongasi sampai terminasi?
33. Menurut hemat saudara bisa tidak pengetahuan tentang kromosom, DNA, RNA dan
protein diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari? Jika bisa berikan satu contoh saja.

1.5. Deskripsi Tugas


- untuk dapat terselesaikannya capaian pembelajaran, mahasiswa difasilitasi
mikroskop, mikrotom atau silet, macam-macam reagens, bahan-bahan tanaman, bermacam-
macam tepung, propionik orcein, bawang bombay, bunga tradeskantia bahan-bahan tanaman,
bermacam-macam tepung, objek glass, cover glass, buku gambar
- bacalah terlebih dahulu kajian pembelajarannya, perhatikan apa saja yang akan kita
amati supaya dapat anda kuasai tentang sel.
- buatlah preparat dengan langkah-langkah sebagai berikut : siapkan objek glass yang
bersih, tetesi dengan reagens, sayatlah bagian tanaman yang akan kita lihat sel-selnya, untuk
melihat benda-benda ergas, objek glass yang sudah bersih kemudian tetesi dengan reagens
sesuai dengan yang ingin kita lihat misalnya butir tepung, lihat dengan menggunakan
mikroskop, gunakan perbesaran kecil dahulu, seandainya sudah jelas, langsung gambar di
buku gambar ukuran A3 dengan menggunakan pincil 2B untuk menggambar dan memberi
tanda panah, sedangkan untuk memberi nama menggunakan bollpoint.

1.6 Pemberian Feedback


Telaahlah bahan kajiannya berulang kali, supaya lebih paham, dan jawablah semua
pertanyaannya.
1.7 Pustaka Acuan

Ade Salimah dan Intan Ratna Dewi. Sel. Dalam : Ade Salimah, Farida, Cucu Suherman,
Murgayanti, Erni Suminar, Intan Ratna Dewi, Mira Ariyanti, dan Syariful Mubarok.
2007. Hand out Mata Kuliah Biologi. Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran

Campbell, N.A., L.G. Mitchell and J. Breece. 1997. Biology Concepts and Connections,
Cumming Company, Inc. San Francisco. 846 pp.

______ and J. B. Reece. 2002. Biology. Six Edition. Cumming Publishing Company, Inc.
San Francisco. 1247 pp.

Fahn, A. 1990. Plant Anatomy. 4th Ed. New York. Pergamon Press.

Anda mungkin juga menyukai