Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
1
aktivitas, dan sebagainya. Chartered Institute of Management Accountants merupakan
organisasi profesi akuntan manajemen di Inggris, sedangkan Institute of Management
Accountants merupakan organisasi profesi akuntan manajemen yang berada di Amerika
Serikat. Chartered Institute of Management Accountants mendefinisikan akuntansi
manajemen sebagai suatu bagian integral dari manajemen yang terkait dengan
pengidentifikasian, penyajian, dan pengintepretasian informasi yang digunakan untuk:
1. Perumusan strategi,
2. Perencanaan dan pengendalian aktivitas,
3. Pengambilan keputusan,
4. Pengoptimalan penggunaan sumber daya,
5. Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders dan pihak luar organisasi,
6. Pengungkapan kepada karyawan, dan
7. Perlindungan aset.
Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak berbeda
dengan prinsip akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta. Prinsip-prinsip
akuntansi manajemen yang biasa digunakan pada organisasi sektor swasta seperti
manajemen strategik dan manajemen biaya pada dasarnya dapat diterapkan di sektor
publik. Akan tetapi harus diingat bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan
karakteristik dengan sektor swasta, sehingga penerapan teknik akuntansi Manajemen
sektor swasta tidak dapat diadopsi secara langsung tanpa dimodifikasi. Fokus bahasan
akuntansi sektor publik adalah mengenai peran akuntansi sebagai penyedia informasi
yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sektor publik.
2
Akuntansi manajemen sektor publik berbeda dengan akuntansi keuangan.
Akuntansi manajemen sektor publik terkait dengan pemberian informasi kepada pihak
intern organisasi, sedangkan akuntansi keuangan terkait dengan pelaporan dan
pengkomunikasian informasi kepada pihak eksternal organisasi. Akuntansi manajemen
cenderung memberikan laporan yang sifatnya prospektif yaitu digunakan untuk
perencanaan dimasa yang akan datang sedangkan akuntansi keuangan memberikan
infomasi yang bersifat laporan yang historis dan retrosprektif yaitu berupa laporan kinerja
masa lalu.
3
AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
4
lainnya seolah-olah tanpa batas (borderless), maka peristiwa di suatu negara akan dengan
cepat mempengaruhi negara lain. Untuk itu, akuntansi sebagai alat perencanaan memiliki
peran yang sentral dalam menentukan arah organisasi.
5
B.3. Proses Perencanaan Dan Pengendalian Sektor Publik
Perencanaan dan pengendalian merupakan suatu proses yang membentuk suatu
siklus, sehingga satu tahap akan terkait dengan tahap yang lainnya dan terintegrasi dalam
satu organisasi. Jones dan Pendlebury membagi proses perencanaan dan pengendalian
manajerial pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap yaitu :
1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar
2. Perencanaan operasional
3. Penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran
5. Pelaporan, analisis dan umpan balik
Aksi
1. Perencanaan strategic
Akuntansi majamen dibutuhkan sejak tahap perencanaan strategik. Pada
tahap perencanaan strategik, manajemen organisasi membuat alternatif-alternatif
program yang dapat mendukung strategi organisasi. Program-program tsb
6
diseleksi dan dipilih sesuai dengan skala prioritas sumber daya yang dimiliki.
Peran akuntansi manajmen adalah memberikan informasi untuk mementukan
berapa biaya program dan berapa biaya suatu aktivitas, sehingga berdasarkan
informasi akuntansi tsb manajer dapat menentukan anggaran yang dibutuhkan
dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
7
4. Keseriusan manajemen puncak (top manager) merupakan penentu
efektifitas program pengurangan biaya karena pada dasarnya manajemen
biaya strategik merupakan tone form the top
Cost reporting, Tahap terakhir adalah memeberikan informasi biaya secara
lengkap kepada pimpinan dalam bentuk internal report yang kemudian
diintegrasikan ke dalam suatu laporan yang akan disampaikan kepada pihak
eksternal.
3. Penilaian investasi
Penilaian invesatasi pada organisasi sektor publik dilakukan dengan
menggunakan analisis biaya – manfaat (cost benefit analysis). Menentukan biaya
dan manfaat sosial dalam satuan moneter sangat sulit dilakukan. Kemudian untuk
memudahkan digunakan analisis efektifitas biaya (cost effectiveness analysis),
yaitu menekankan seberapa besar dampak yang dicapai dari suatu proyek atau
investasi dengan biaya tertentu.
4. Penganggaran
Akuntansi menajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran
publik yang efektif. Terkait dengan 3 fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi
sumber daya publik, alat distribusi dan stabilisasi maka akuntansi manajemen
merupakan alat yang vital untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan
sumber adana publik secara ekonomis, efisien dan efektif adil dan merata.
5. Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan
(charging for service).
Penentuan biaya pelayanan (Cost of Service) dan penentuan tarif
(Charging for Service) merupakan satu rangakaian dimana keduanya
membutuhkan informasi akuntansi.
6. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian, ini untuk
mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas organisasi dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan. Disini peran akuntansi manajemen adalah dalam pembuatan
indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing-masing aktifitas.
8
B.5. Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
9
2. Untuk meudahklan mencapai tujuan organisasi
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence
4. Mendelegasikan wewenang dan tugas ke unit-unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien
7. Sebagai alat pengendali anggaran
10
Idealnya, struktur pusat pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian
anggaran sejalan dengan program atau struktur aktivitas organisasi. Dengan kata lain
tiap-tiap pusat pertanggungjawaban bertugas untuk melaksanakan program atau
aktivitas tertentu dan penggabungan proram-program dari tiap-tiap pusat
pertanggungjawaban tsb seharusnya mendukung program pusat pertanggungjawaban
pada level yang leih tinggi, sehingga pada akhirnya tujuan umum organisasi dapat
tercapai.
Setiap jenis pusat pertanggungjawaban membutuhkan data mengenai berlanja
(pengeluaran) yang telah dilakukan dan output yang dihasilkan selama masa
anggaran. Laporan kinerja disiapkan dan dikirim ke setiap level manajemen untuk
dievaluasi kinerjanya, yaitu dibandingkan antara hasil yang telah dicapai dengan
anggaran.
Pusat pertanggungjawaban berfungsi sebagai pengemban budget holder,
maka proses penyiapan dan pengendalian anggaran harus menjadi fokus perhatian
manajer pusat pertanggungjawaban. Keberadaan depatemen anggaran dan komite
anggaran pada pusat pertanggungjawaban sangat perlu untuk membentu terciptanya
anggaran yang efektif.
Informasi yang terkait dengan sistem pengendalian anggaran biasanya
banyak diketahui oleh bagian departemen anggaran. Departemen anggaran memiliki
fungsi sebagai berikut:
1. Menetapkan prosedur dan formulir untuk persiapan anggran
2. Mengkoordinasi dan membuat asumsi sebagai dasar anggaran (misal: asumsi
tingkat inflasi, nilai tukar, harga migas)
3. Membantu mengkomunikasdikan anggaran ke seluruh bagian dalam organisasi
4. Menganalisis anggaran yang diajukan dan membuat rekomendasi kepada
budgeter dan manajer pusat pertanggungjawaban
5. Menganalisis kinerja anggaran yang dilaporkan, menginterprestasikan hasil dan
menyiapkan ikhtisar laporan untuk manajer pusat pertanggungjawaban
6. Menyiapkan revisi anggaran jika diperlukan.
11
B.9. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor publik dapat dilakukan
dengan cara komunikasi formal dan informal. Saluran komunikasi formal terdiri dari
aktivitas formal dalam organisasi yang terdiri dari: (1) perumusan strategi (2)
perencanaan strategi (3) penganggran (4) evaluasi kinerja. Saluran informasi informal
dapat dilakukan dengan komunikasi langsung yaitu pertemuan informal, diskusi dll.
Faktor yang mempengaruhi goal congrunce dapat dikategorikan dalam 2 kelompok yaitu
faktor pengendalian formal dan informal.
12
2) Analisis atau scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan
pengukuran faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi dan kondisi yang harus
dipertimangkan pada saat merumuskan strategi organisasi
3) Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan strategik
4) Perumusan, evaluasi dan pemilihan strategi
5) Implementasi dan pengendalian rencana strategik.
13
Proses Perencanaan Strategik
Review
strategi,program,pri Anggaran yang Program yang
oritas dan anggaran dibutuhkan lolos seleksi
14
3. Penganggaran
Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen sektor publik
merupakan tahap yang pang dominan, karena memiliki karakteristik yang agak berbeda
dengan penganggraan pada sektor swasta. Perbedaan tersebut terletak pada pengaruh
politik dalam proses penganggaran.
4. Evaluasi Kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian akhir dari proses pengendalian manajemen
yang dapat digunakan sebagai alat penegndalian. Pengendalian manajemen melalui
sistem penilaian kinerja dapat dilakukan dengana menciptakan mekanisme reward dan
punishment. Sistem pemberian penghargaan dan hukuman dapat digunakan sebagai
pendorong untuk pencapaian suatu strategi. Sistem reward dan punishment harus
didukung oleh manajemen kompensasi yang memadai. Manajemen kompensasi
merupakan mekanisme penting untuk mendorong motivasi manajer untuk mencapai
tujuan organisasi. Intensif positif pada manajer disebut sebagai reward dan intensif
negatinya disebut sebagai punishment. Peran peting adanya penghargaan dalam suatu
organisasi akan mendorong tercapainya tujuan oragnisasi dan untuk menciptakan
kepuasan setiap individu.
Pemberian reward dapat berupa financial atau non financial, yang bersifat
financial misalnya kenaikan gaji, bonus dan pemberian tunjangan, sedangkan non
financial dapat berupa promosi jabatan, penambahan tanggung jawab, otonomi yang lebih
besar, penempatan kerja di lokasi yang lebih baik dan pengakuan. Mekanisme pemberian
sanksi dan hukuman pada kondisi tetentu diperlukan, tetapi orientasi penilaian harus
selalu pada pemberian penghargaan.
15
ANGGARAN BERBASIS KINERJA
16
4. Program.
Program adalah sekumpulan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai bagian dari
usaha untuk mencapai serangkaian tujuan dan sasaran. Program harus disertai
dengan target sasaran output dan outcome serta memiliki keterkaitan dengan
tujuan dan sasaran.
5. Kegiatan.
Kegiatan adalah serangkaian pelayanan yang mempunyai maksud menghasilkan
output dan hasil yang penting untuk pencapaian program.
2. Disiplin Anggaran
Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional
yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang
dianggarkan pada setiap pos/ pasal merupakan batas tertinggi pengeluaran
belanja. Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian
tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan
melaksanakan kegiatan/ proyek yang belum/ tidak tersedia anggarannya.
3. Keadilan Anggaran
Pemerintah wajib mengalokasikan penggunaan anggarannya secara adil agar
dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam
17
pemberian pelayanan karena daerah pada hakikatnya diperoleh melalui peran
serta masyarakat secara keseluruhan.
4. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran
Penyusunan anggaran hendaknya dilakukan berlandaskan azas efisiensi, tepat
guna, tepat waktu pelaksanaan, dan penggunaannya dapat di
pertanggungjawabkan. Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik
mungkin untuk dapat menghasilkan peningkatan dan kesejahteraan yang
maksimal untuk kepentingan stakeholders.
5. Disusun dengan Pendekatan Kinerja
Anggaran yang disusun dengan pendekatan kinerja mengutamakan upaya
penampilan hasil kerja (output/outcome) dari perencanaan alokasi biaya atau
input yang telah ditetapkan. Hasil kerjanya harus sepadan atau lebih besar dari
biaya atau input yang telah ditetapkan, selain itu harus mampu menumbuhkan
profesionalisme kerja di setiap organisasi kerja yang terkait.
18
kejelasan hubungan semua pihak terkait dan juga masyarakat dengan mudah akan
turut mengawasi kinerja pemerintah.
3. Penerapan anggaran berbasis kinerja mengubah fokus pengeluaran pemerintah
keluar dari sistem line item menuju pendanaan program pemerintah dengan tujuan
khusus terkait dengan kebijakan prioritas pemerintah. Penerapan Anggaran
Berbasis Kinerja menuntut setiap departemen untuk fokus pada tujuan pokok yang
hendak dicapai dengan keberadaan departemen yang bersangkutan. Selanjutnya
penganggaran yang dialokasikan untuk masing-masing departemen akan
dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai.
4. Organisasi pembuat kebijakan seperti kabinet dan parlemen, berada pada posisi
yang lebih baik untuk menentukan prioritas kegiatan pemerintah yang rasional
ketika pendekatan Anggaran Berbasis Kinerja.
5. Terdapat perubahan kebijakan yang terbatas dalam jangka menengah, tetapi
kementerian tetap bisa lebih fokus kepada prioritas untuk mencapai tujuan
departemen meskipun hanya dengan sumber daya yang terbatas. Pimpinan akan
tetap fokus untuk mencapai tujuan departemen yang dipimpin tidak perlu
terganggu oleh keterbatasan sumber daya dengan penetapan prioritas pekerjaan
yang telah ditetapkan.
6. Anggaran memungkinkan untuk peningkatan efisiensi administrasi. Adanya
fokus anggaran pada output dan outcome maka diharapkan tercipta efisiensi dan
efektifitas dalam pelaksanaan pekerjaan. Hal ini sangat jauh berbeda apabila
dibandingkan dengan ketika fokus penganggaran tertuju pada input.
19
2. Pembuatan Tujuan Pembuatan tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai dalam
kurun waktu satu tahun atau yang sering diistilahkan dengan tujuan operasional
karena tujuan operasional merupakan turunan dari visi dan misi suatu organisasi.
3. Penetapan Aktifitas Penetapan strategis adalah sesuatu yang dasar dalam
penyusunan anggaran karena penetapan aktifitas dipilih berdasarkan strategi
organisasi dan tujuan operasional yang telah ditetapkan.
20
KESIMPULAN
Akuntansi manajemen sebagai suatu bagian integral dari manajemen yang terkait
dengan pengidentifikasian, penyajian, dan pengintepretasian informasi yang digunakan
untuk:
1. Perumusan strategi,
2. Perencanaan dan pengendalian aktivitas,
3. Pengambilan keputusan,
4. Pengoptimalan penggunaan sumber daya,
5. Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders dan pihak luar organisasi,
6. Pengungkapan kepada karyawan, dan
7. Perlindungan aset
Secara umum, akuntansi manajemen pada sector public memiliki fungsi utama,
yaitu sebagai alat perencanaan dan sebagai alat pengendalian.
21
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Edisi Ketiga, Erlangga.
Jakarta.
22