MKLH
MKLH
PENDAHULUAN
Musim hujan perlu diwaspadai adanya genangan–genangan air yang terjadi pada
selokan yang buntu, gorong–gorong yang tidak lancar serta adanya banjir yang
berkepanjangan, perlu diwaspadai adanya tempat reproduksi atau berkembangbiaknya
nyamuk pada genangan–genangan tersebut sehingga dapat mengakibatkan terjadinya penyakit
yang disebabkan oleh nyamuk.
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus yang dibawa melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit demam berdarah dengue sampai saat ini masih merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia yang sering menimbulkan angka
Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan kematian yang besar (Depkes RI, 2010) Dari data seluruh dunia
menunjukan Asia menepati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara
itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga 2009, WHO mencatat Negara Indonesia sebagai Negara dengan
kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara dan tertinggi nomor dua di dunia setelah Thailand (WHO,
2010).
Maka dari itu saatnya kita melakukan antisipasi adanya penyakit Demam Berdarah
Dengue dengan mengetahui bagaimana manifestasi dari penyakit Demam Berdarah Dengue,
serta cara pencegahannya.
1.3 TUJUAN
Page | 1
BAB II
PEMBAHASAN
Sesudah masa tunas atau inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami
atau menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini, yaitu:
Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya
cukup tinggi, oleh karena itu setiap penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam
tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu
dapat mengalami syok atau kematian.
Page | 2
3. Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder, lakukan kompres
dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan
beberapa tim medis menyarankan kompres dapat di lakukan dengan
alkohol.
4. Pengobatan alternatif yang umum di kenal adalah dengan meminum jus
jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah di buktikan secara
medis, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan
intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.
Page | 3
1. Dengan memasang kasa nyamuk atau screening yang berfungsi untuk
pencegahan agar nyamuk dewasa tidak dapat mendekat pada
linkungan sekitar kita.
2. Dengan menggunkan Insect Light Killer yaitu perangkap untuk
nyamuk yang menggunakan lampu sebagai bahan penariknya
(attractan) dan untuk membunuhnya dengan mengunakan aliran
listrik. Cara kerja tersebut sama dengan Electric Raket.
2. Pengendalian Kimiawi :
Page | 4
3. Dengan memasang obat nyamuk bakar maupun obant nyamuk
semprot yang siap pakai dan bisa juga memakai obat oles anti nyamuk
yang memberikan daya fungsi menolak (repellent) pada nyamuk yang
akan mendekat.
Beberapa upaya untuk menurunkan, menekan dan mengendalikan nyamuk
dengan cara pengelolaan lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Modifikasi Lingkungan
Yaitu setiap kegiatan yang mengubah fisik lingkungan secara
permanen agar tempat perindukan nyamuk hilang. Kegiatan ini
termasuk penimbunan, pengeringan, pembuatan bangunan (pintu,
tanggul dan sejenisnya) serta pengaturan sistem pengairan (irigasi).
Kegiatan ini di Indonesia populer dengan nama kegiatan pengendalian
sarang nyamuk ”3M” yaitu dari kata menutup, menguras dan
menimbun berbagai tempat yang menjadi sarang nyamuk.
2. Manupulasi Lingkungan
Yaitu suatu bentuk kegiatan untuk menghasilkan suatu keadaan
sementara yang tidak menguntungkan bagi keberadaan nyamuk seperti
pengangkatan lumut dari laguna, pengubahan kadar garam dan juga
sistem pengairan secara berkala di bidang pertanian.
3. Mengubah atau Memanipulasi Tempat Tinggal dan Tingkah
Laku
Yaitu kegiatan yang bertujuan mencegah atau membatasi
perkembangan vektor dan mengurangi kontak dengan manusia.
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menempatkan dan memukimkan
kembali penduduk yang berasal dari sumber nyamuk (serangga)
penular penyakit, perlindungan perseorangan (personal protection),
pemasangan rintangan-rintangan terhadap kontak dengan sumber
serangga vektor, penyediaan fasilitas air, pembuangan air, sampah dan
buangan lainnya
Page | 5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan masalah yang telah dibuat, dapat diambil
kesimpulan bahwa fogging merupakan salah satu upaya untuk memberantas nyamuk
yang merupakan vektor penyakit demam berdarah sehingga rantai penularan penyakit
dapat diputuskan. Selain fogging juga dapat dilakukan abatisasi, yaitu penaburan
abate dengan dosis 10 gram untuk 100 liter air pada tampungan air yang ditemukan
jentik nyamuk. Penyuluhan dan penggerakan masyarakat dalam PSN ( Pemberantasan
Sarang Nyamuk ) dengan 3M, yaitu :
1. Menguras
2. Menutup tampungan air, dan
3. Mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk juga
dapat menjadi cara untuk memberantas DBD.
3.2 SARAN
2. Bagi Masyarakat
Page | 6
DAFTAR PUSTAKA
Solihin G (2004). Ekologi Vektor Demam Berdarah Dengue. Warta Kesehatan TNI-AL, 2004
Volume XVIII, No.1.
Sukowati, S (2010). Masalah Vektor Demam Berdarah Dengue dan Pengendaliannya di Indonesia.
Buletin Jendela Epidemiologi, Vol 2. Agustus 2010.
Sungkar S (2005). Bionomik Aedes aegypti, Vektor Demam Berdarah Dengue. Volume: 55,
Nomor: 4, April 2005.
Page | 7