HUBUNGAN TERAPEUTIK
Disusun Oleh:
1. Haris Susanto (218.C.0047)
2. Laelatul Fajriah (218.C.0042)
3. Elida Modiana Manalu (218.C.0046)
4. Nursari (218.C.0050)
5. Asli Gunawan (218.C.0051)
6. Halimatus Sadiya (218.C.0036)
7. Uswah Tri Nugrahanti (218.C.0058)
8. Khaerunnisa D.H (218.C.0064)
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
yang berjudul “Karakteristik Perawat Yang Memfasilitasi Hubungan Terapeutik”.
Karya tulis ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata
Komunikasi Keperawat II.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat ;
1. Bapak Ns. Dwiyanti Purbasari, M.Kep selaku dosen mata kuliah Komunikasi
Keperawatan II
2. Kepada kedua Orang tua kami yang senantiasa memberikan dorongan baik moril
maupun material.
3. Teman-temanku yang selalu membantu dan memberikan ide dalam menyelasaikan
tugas ini.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun karya tulis ilmiah ini.
Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk mengetahui tentang karakteristik
seorang perawat yang dapat memfasilitasi hubungan terapeutik pada pasien.
2. Tujuan khusus
1) Mahasiswa mampu mengetahui tentang Definisi Karakteristik Perawat?
2) Mahasiswa mampu mengetahui tentang Karakteristik Perawat yang
Memfasilitasi Hubungan Terapeutik?
3) Mahasiswa mampu mengetahui tentang Prinsip-prinsip Perawat dalam Hubungan
Terapeutik?
4) Mahasiswa mampu mengetahui tentang Tujuan Hubungan Terapeutik?
5) Mahasiswa mampu mengetahui tentang Manfaat Komunikasi Terapeutik?
6) Mahasiswa mampu mengetahui tentang Tahap-tahap Hubungan Terapeutik?
Karakteristik adalah sifat-sifat, ciri-ciri (semua keterangan tentang elemen) atau hal-
hal apa saja yang dimiliki oleh oleh elemen (Supranto, 2007).
Perawat adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi autonomi yang didefinisikan
sebagai fungsi profesional keperawatan. Fungsi profesional yaitu membantu mengenali
dan menemukan kebutuhan pasien yang bersifat segera. Itu merupakan tanggung jawab
perawat untuk mengetahui kebutuhan pasien dan membantu memenuhinya. Dalam
teorinya tentang disiplin proses keperawatan mengandung elemen dasar, yaitu perilaku
pasien, reaksi perawat dan tindakan perawatan yang dirancang untuk kebaikan pasien
(Suwignyo, 2007). Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi
Keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan (UU RI No. 38 tahun 2014 tentang
Keperawatan).
Hubungan terapeutik merupakan suatu proses untuk membina hubungan
terapeutik antara perawat-klien dan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan
perawat kepada klien. Kelemahan dalam berkomunikasi masih menjadi masalah bagi
perawat maupun klien karena proses keperawatan tidak berjalan secara maksimal dan
menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien. Pasien sering mengeluh terhadap
pelayanan keperawatan dimana pelayanan yang kurang memuaskan dan membuat
pasien jadi marah, hal tersebut terkadang disebabkan kesalahpahaman komunikasi
dengan tenaga keperawatan yang tidak mengerti maksud pesan yang disampaikan
pasien (Sya’diyah, 2013)
Jadi kesimpulannya karakteristik perawat yang memfasilitasi hubungan terapeutik
adalah ciri-ciri dari seorang perawat agar terciptanya hubungan yang baik dengan
seorang klien, untuk untuk melancarkan pelaksaanannya seorang perawat harus jujur,
tidak membingungkan dan cukup ekspresi, bersikap positif, empati bukan simpati,
perawat sendiri.
Karakteristik dari perawat terdiri dari kemampuan dan keterampilaan fisik dan
mental dari individu sebagai peraweat. Karakteristik ini dipengaruhi juga oleh latar
belakang keluarga, tingkat social, pengalaman, umur, jenis kelamin, dan etnis. Perawat
sebagai pekerja memiliki karakteristik individu yang berpengaruh terhadap hasil
management. Karakteristik ini dapat memberikan hasil baik dan tidak baik, demikian
pula tingkat pengetahuan perawat sebagai pekerja, dapat mempengaruhi keterampilan
dalam melaksanakan apa yang sudah direncanakan management (Agung, 2015).
Salah satu karakteristik dasar dari komunikasi yaitu ketika seseorang melakukan
komunikasi terhadap orang lain maka akan tercipta suatu hubungan diantara keduanya,.
Hal inilah yang pada akhirnya membentuk suatu hubungan ‘helping relationship’.
Helping relationship adalah hubungan yang terjadi diantara dua (atau lebih) individu
maupun kelompok yang saling memberikan dan menerima bantuan atau dukungan untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya sepanjang kehidupan. Pada konteks keperawatan,
hubungan yang dimaksud adalah hubungan antara perawat dan klien. Ketika hubungan
antara perawat dan klien terjadi, perawat sebagai penolong (helper) membantu klien
sebagai orang yang membutuhkan pertolongan, untuk mencapai tujuan yaitu
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia klien (Suryani, 2015).
Menurut Suryani (2015), ada beberapa karakteristik seorang helper (perawat) yang
dapat memfasilitasi tumbuhnya hubungan yang terapeutik, yaitu:
1) Kejujuran
Kejujuran (trusworthy) merupakan modal utama agar dapat melakukan
komunikasi yang bernilai terapeutik, tanpa kejujuran mustahil dapat membina
hubungan saling percaya. Klien hanya akan terbuka dan jujur pula dalam
3) Bersikap positif
Bersikap positif terhadap apa saja yang dikatakan dan disampaikan pasien
lewat non verbalnya sangat penting baik dalam membina hubungan saling
percaya maupun dalam membuat rencana tindakan bersama pasien. Bersikap
positif ini bisa ditunjukkan dengan sikap yang hangat, penuh perhatian dan
penghargaan terhadap pasien. Roger (197/4) dalam Ellis, Gates, dan Kenworthy
(2000) menyatakan inti dari hubungan terapeutik adalah kehangatan, ketulusan,
pemahaman yang empati, dan sikap positif. Untuk mencapai kehangatan dan
ketulusan dalam hubungan yang terapeutik tidak diperlukan adanya kedekatan
yang kuat diantara perawat dan pasien akan tetapi yang diperlukan adalah
8) Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat sendiri
Salah satu karakteristik seorang helper yang efektif dan mampu
mempertahankan hubungan yang terapeutik dengan pasien adalah tidak mudah
terpengaruh oleh masa lalu pasien dan masa lalu dirinya sendiri. Seorang perawat
harus mampu membimbing pasien untuk melupakan kejadian yang menyakitkan
di masa lalu dan menguatkan pasien dalam menghadapi masalah yang dihadapi
saat ini. Seseorang yang selalu menyesali tentang apa yang telah terjadi pada
masa lalunya tidak akan mampu berbuat yang terbaik hari ini. Sangat sulit bagi
perawat untuk membantu klien, jika ia sendiri memiliki segudang masalah dan
ketidakpuasan dalam hidupnya.
Adapun pendapat lain yaitu dalam buku Panduan Lab UMP (2010) bahwa prinsip-
prinsip hubungan terapeutik terdiri dari, yaitu:
1) Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti menghayati, memahami
dirinya sendiri serta nilai yang dianut.
2) Sikap antara perawat dan klien saling menerima, saling percaya dan saling
menghargai.
3) Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun
mental.
4) Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien bebas
berkembang tanpa rasa takut.
1) Mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dengan pasien melalui
hubungan perawat-pasien.
2) Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, mengkaji masalah, dan mengevaluasi
tindakan yang dilakukan oleh perawat.
(Anas, 2014)
1) Fase pra-interaksi
Pra interaksi merupakan masa persiapan sebelum berhubungan dan
berkomunikasi dengan pasien. Anda perlu mengevaluasi diri tentang kemampuan
yang anda miliki. Jika merasakan ketidakpastian maka anda perlu membaca
4) Fase terminasi
Terminasi merupakan akhir dari setiap pertemuan perawat dan pasien.
Terminasi dibagi dua, yaitu terminasi sementara dan terminasi akhir.
a) Terminasi sementara
Terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan perawat dan
pasien. Pada terminasi sementara, perawat akan bertemu lagi dengan
pasien pada waktu yang telah ditentukan, misalnya satu atau dua jam
pada hari berikutnya.
b) Terminasi akhir
Terminasi akhir terjadi jika pasien akan pulang dari rumah sakit atau
perawat selesai praktik di rumah sakit. Adapun komponen dari fase
terminasi adalah :
1. Menyimpulkan hasil kegiatan; evaluasi proses dan hasil
2. Memberikan reinforcement positif
B. Saran
Saran kami sebagai mahasiswa terdidik diaharapkan untuk mempunyai sikap yang
baik dan berkarakteristik sebagai calon tenaga kesehatan, unutk bisa memotivasi pasien
baik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Dengan mempunyai dasar sikap
yang baik dan berkarakter ini akan dapat meningkatkan derajat kesehatan bagi pasien
dank lien dengan cara hubungan terapeutik yang baik terhadap pasien atau klien.