Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini.
Dalam ekosistem terdapat 2 macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu komponen
biotik dan komponen abiotic. Komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia.
Sedangkan, komponen abiotik terdiri dari udara, gas, angin, cahaya, matahari, dan
sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi, misalnya tumbuhan
memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Dan hasil fotosintesis tersebut
dibutuhkan oleh makhluk hidup lain.
Tumbuhan kacang hijau atau phaseolus aureus berasal dari Famili Leguminoseae adalah
sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-
polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai
sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
Kacang hijau juga pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan
perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda. Tetapi, proses pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung secara beriringan dan saling berkaitan.

1.2 Tujuan

a) Menemukan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan biji kacang hijau.


b) Untuk dapat mengetahui secara langsung faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman baik faktor dalam maupun faktor luar
c) Mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau pada 5
perlakuan yang berbeda
d) Untuk memenuhi tugas biologi

1.3 Rumusan Masalah

1. Apakah kondisi yang diperlukan kacang hijau untuk berkecambah?


2. Mengapa masing masing kondisi tersebut diperlukan untuk perkecambahan?
3. Bandingkan pertumbuhan pada tiap tiap perlakuan!

1
BAB II
STUDY PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Pertumbuhan diartikan sebagai perubahan yang dapat diketahui atau ditentukan


berdasarkan sejumlah ukuran atau kuantitasnya. Pertumbuhan meliputi bertambahnya
ukuran, volume, berat, atau jumlah sel. Contohnya, seorang anak yang menjadi tinggi.
Pada tingkat sel, pertumbuhan terjadi karena pembelahan sel dan penambahan ukuran sel.
Proses yang terjadi pada pertumbuhan adalah suatu kegiatan yang irreversible (tidak
dapat kembali ke bentuk semula). Akan tetapi, pada beberapa kasus, proses tersebut dapat
reversible (terbalikkan) karena pada pertumbuhan terjadi pengurangan ukuran dan jumlah
sel akibat kerusakkan sel atau dediferensiasi sel.

Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor luar dan faktor
dalam.

1.Faktor luar

a. Intensitas cahaya
b. Kadar air
c. Suhu
d. Kelembapan
e. Nutrisi dll

2. Faktor dalam

Dipengaruhi oleh gen dan hormon. Macam-macam hormon :

a. Auksin : merangsang perpanjangan sel terutama pada titik tumbuh dan juga
merangsang partenokapri ( timbulnya buah didahuluipembuahan), mempercepat
diferensiasi.
b. Giberrelin : mempengaruhi peningkatan sel
c. Sitokinin : merangsang pembelahan sel
d. Kalin :
– rhizokalin : merangsang pembentukan akar
– kaulokalin : merangsang pembentukanbatang
– filokalin : merangsang pembentukan daun
e. Traumalin: mempercepat pertumbuhan luka
f. Gas etilen : merangsang pemasakan buah , batangtumbuh menjadi tebal

2
g. Gas asam absisat :mengahambat pertumbuhan ,membantu mengugurkan daun
pada musim gugur

Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan yang menyertai


pertumbuhan. Perubahan itu meliputi perubahan bentuk dan tingkat kematangan makhluk
hidup. Secara sederhana, perkembangan merupakan proses perubahan menjadi dewasa.
Dalam proses tersebut, terjadi diferensiasi sel (perubahan struktur dan fungsi sel),
histogenesis (pembentukan jaringan), organogenesis (pembentukan organ), dan
gametogenesis (pembentukan sel-sel kelamin). Berbeda dari pertumbuhan,
perkembangan merupakan suatu konsep kualitatif.

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan


biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang
kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga
dan menghasilkan biji kembali.

Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam


biji). Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal
dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang
di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan
kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan perkecambahan
hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga
daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya
pada biji kacang kapri.

Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan


menjadi 3 jenis, yaitu :

 Ada tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari
lebih pendek daripada waktu gelapnya).
 Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang
daripada waktu gelapnya).
 Tumbuhan netral (Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran).

Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom dalam tumbuhan. Selain
mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan
batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.

Fitokrom adalah reseptor cahaya, suatu pigmen yang digunakan oleh tumbuhan untuk
menyerap/mendeteksi cahaya. Sebagai sensor, ia terangsang oleh cahaya merah dan infra
merah.[1] Infra merah bukanlah bagian dari cahaya tampak oleh mata manusia namun
memiliki panjang gelombang yang lebih besar daripada merah.

3
Fitokrom ditemukan pada semua tumbuhan. Molekul yang serupa juga ditemukan
pada bakteri. Tumbuhan menggunakan fitokrom untuk mengatur beberapa aspek fisiologi
adaptasi terhadap lingkungan, seperti fotoperiodisme, perkecambahan, pemanjangan dan
pertumbuhan kecambah (khususnya pada dikotil), morfologi daun, pemanjangan ruas
batang, serta sintesis klorofil.

Secara struktur kimia, bagian sensor fitokrom adalah suatu kromofor dari
kelompok bilin (jadi disebut fitokromobilin), yang masih sekeluarga dengan klorofil atau
hemoglobin (kesemuanya memiliki kerangka heme). Kromofor ini dilindungi atau diikat
oleh apoprotein, yang juga berpengaruh terhadap kinerja bagian sensor. Kromofor dan
apoprotein inilah yang bersama-sama disebut sebagai fitokrom.

Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali untuk


stadium zigot yang merupakan hasil pembuatan sel kelamin betinan dengan jantan.
Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan
mengalami diferensiasi.

Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk
organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.

Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu :

1. Pertumbuhan Primer

Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung


pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.

Embrio memiliki 3 bagian penting :

a. Tunas embrionik, yaitu calon batang dan daun

b. Akar embrionik, yaitu calon akar

Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.

Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3
daerah :

a. Daerah pembelahan : Sel-sel didaerah ini aktif membelah (meristematik)

b. Daerah pemanjangan : Berada dibelakang daerah pembelahan

c. Daerah Diferensiasi : Bagian paling belakang dari daerah ini daerah


pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar
yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan
menjadi cabang.

4
2. Pertumbuhan Sekunder

Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium


gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan
menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.

 Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut


kembium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem
dan floem primer.
 Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak diantara ikatan pembuluh,
menjadi kambium yang disebut kambium intervasis
 Kambium yang berada disebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai
pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara pembentukan xilem dan
floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.

5
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan :

 Kacang hijau
 Kapas
 Air
 5 gelas plastik bening
 Lemari
 Lemari pendingin

3.2 Cara Kerja :

1. Buatlah 5 perlakuan seperti berikut ini.


a) Berisi kapas basah dan biji kacang, letakkan ditempat yang hangat terkena cahaya.
b) Berisi kapas basah dan biji kacang, letakkan ditempat yang gelap dan dingin.
c) Berisi kapas basah dan biji kacang, letakkan ditempat hangat dan gelap.
d) Berisi kapas kering dan biji kacang, letakkan ditempat hangat dan terkena cahaya.
e) Berisi kapas kering dan biji kacang, letakkan ditempat gelap dan hangat.
2. Masukkanlah data hasil percobaan kalian kedalam table yang menunjukkan kondisi biji
didalam setiap wadah.
3. Amatilah tiap perlakuan selama seminggu, kemudian pelajarilah faktor-faktor yang
mepengaruhi perkecambahan pada tumbuhan.

Tabel hasil pengamatan

Tabung
Kondisi
A B C D E
Air
Hangat
Oksigen
Cahaya
Biji Berkecambah

4. Pertanyaan
a) Apakah kondisi yang diperlukan biji kacang hijau untuk berkecambah?
b) Mengapa masing-masing kondisi tersebut diperlukan untuk perkecambahan?
c) Bandingkan pertumbuhan pada tiap-tiap perlakuan.

6
3.3 Variabel

Variabel yang mencangkup dalam pengamatan :

1. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor
yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara
fenomena yang diobservasi atau diamati. Diantaranya :

 Air
Air berpengaruh untuk membantu tumbuhan untuk melakukan fotosintetis agar
bisa melakukan pertumbuhan,dan juga air berpengaruh untuk menjaga suhu tanah dan
tumbuhan agar tanah tidak kering dan tumbuhan tetap bisa mengambil air dari tanah
 Suhu
Suhu merupakan faktor lingkungan yang dapat berperan baik langsung maupun
tidak langsung terhadap organisme hidup. Berperan langsung hampir pada setiap fungsi
dari tumbuhan dengan mengontrol laju proses-proses kimia dalam tumbuhan tersebut,
sedangkan peran tidak langsung dengan mempengaruhi faktor-faktor lainnya terutama
suplai air.
 Cahaya matahari
Cahaya matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari
menentukan suhu. Cahaya matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh
tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis. Cahaya Optimal bagi Tumbuhan
Kebutuhan minimum cahaya untuk proses pertumbuhan terpenuhi bila cahaya melebihi
titik kompensasinya

2. Variabel terikat

Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk


menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak
muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Diantaranya yaitu
perumbuhan biji kacang hijau

3. Variabel Kontrol

Variabel yang dinetralisasi yang diidentifikasi sebagai variabel kontrol atau


kendali, atau variabel kontrol adalah variabel yang diusahakan untuk dinetralisasi oleh
peneliti. Dalam penelitian di samping strategi pembelajaran dan tingkat kecerdasan,
peneliti juga mempertimbangkan tingkat usia, misalnya kelompok umur tertentu, maka
umur dalam penelitia ini dianggap sebagai variabel kendali. Diantaranya :

 Jumlah biji kacang hijau yang sama

7
 Pengguanaan cup bekas yang sama
 Penggunaan kapas yang sama
 Kualitas kacang hijau nya sama
 Perendaman kacang hijau selama 15 menit

3.4 Hipotesis

Setelah melakukan penelitian tentang pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau,
kami mengetahui bahwa ternyata air sangat mempengaruhi pertumbuhan pada kacang hijau.
Pada tipe perlakuan D dan E tidak terjadi perkecambahan. Hal ini dikarenakan media kapas yang
diguanakan tidak diberi air, sehingga biji kacang hijau tidak dapat tumbuh. Selain itu, tempat
yang terang juga membuat pertumbuhan batang pada kacang hijau cenderung mengalami
perlambatan dibandingkan pada tempat yang gelap.

8
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian

 Hari Pertama

Tabung
No. Kondisi
A B C D E
1. Air √ √ √ × ×
2. Hangat √ × √ √ √
3. Oksigen √ × √ √ √
4. Cahaya √ × × √ ×
5. Biji Kecambah × × × × ×
6. Tinggi × × × × ×
7. Daun × × × × ×
8. Warna Daun × × × × ×

 Hari Kedua

Tabung
No. Kondisi
A B C D E
1. Air √ √ √ × ×
2. Hangat √ × √ √ √
3. Oksigen √ × √ √ √
4. Cahaya √ × × √ ×
5. Biji Kecambah × × ×
6. Tinggi × × ×
7. Daun × × ×
8. Warna Daun × × ×

 Hari Ketiga

Tabung
No. Kondisi
A B C D E
1. Air √ √ √ × ×
2. Hangat √ × √ √ √
3. Oksigen √ × √ √ √
4. Cahaya √ × × √ ×
5. Biji Kecambah × × ×
6. Tinggi × × ×
7. Daun × × ×
8. Warna Daun × × ×

9
 Hari Keempat

Tabung
No. Kondisi
A B C D E
1. Air √ √ √ × ×
2. Hangat √ × √ √ √
3. Oksigen √ × √ √ √
4. Cahaya √ × × √ ×
5. Biji Kecambah × × ×
6. Tinggi × × ×
7. Daun × × ×
8. Warna Daun × × ×

 Hari Kelima

Tabung
No. Kondisi
A B C D E
1. Air √ √ √ × ×
2. Hangat √ × √ √ √
3. Oksigen √ × √ √ √
4. Cahaya √ × × √ ×
5. Biji Kecambah × × ×
6. Tinggi × × ×
7. Daun × × ×
8. Warna Daun × × ×

 Hari Keenam

Tabung
No. Kondisi
A B C D E
1. Air √ √ √ × ×
2. Hangat √ × √ √ √
3. Oksigen √ × √ √ √
4. Cahaya √ × × √ ×
5. Biji Kecambah × × ×
6. Tinggi × × ×
7. Daun × × ×
8. Warna Daun × × ×

 Hari Ketujuh

10
Tabung
No. Kondisi
A B C D E
1. Air √ √ √ × ×
2. Hangat √ × √ √ √
3. Oksigen √ × √ √ √
4. Cahaya √ × × √ ×
5. Biji Kecambah × × ×
6. Tinggi × × ×
7. Daun × × ×
8. Warna Daun × × ×

4.2 Pembahasan

1. Apakah kondisi yang diperlukan biji kacang hijau untuk berkecambah?


Jawab:
 Tersedianya air yang cukup
 Kondisi gelap
 Suhu berada pada kisaran 26-35 derajat Celcius
 Terdapat oksigen yang cukup
 Nutrisi yang cukup
 Tingkat kelembapan yang cukup
2. Mengapa masing-asing kondisi tersebut diperlukan untuk perkecambahan?
Jawab:
 Tersedianya air yang cukup
Ketersediaan air di lingkungan sekitar benih memegang peranan penting
dalam menghilangkan inhibitor perkecambahan. Air juga berfungsi dalam
penguraian karbohidrat dalam kotiledon biji untuk dapat digunakan bagi
pertumbuhan embrio.
 Kondisi gelap
Kondisi gelap memacu produksi hormon auksin. Yang menyebabkan biji
kacang hijau dapat tumbuh dengan cepat.
 Suhu berada pada kisaran 26-35 derajat celcius
Suhu juga merupakan faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji. Suhu
mempengaruhi kecepatan perkecambahan. Karena pada kisaran 26-35 derajat
Celcius, perkecambahan benih umumnya berjalan dengan sempurna.
 Terdapat oksigen yang cukup
Oksigen yang diserap benih melalui respirasi akan mendorong terjadinya
perkecambahan secara cepat. Perkecambahan benih terjadi bila kandungan
oksigen di udara >29%. Untuk benih yang sedang dalam masa dorman,

11
penambahan oksigen ke dalam benih hingga 80% dapat membuat dormansi benih
terpatahkan sehingga benih mulai mengalami perkecambahan.
 Nutrisi yang cukup
Nutrisi sangat dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai sumber energi. Nutrisi dapat
berupa unsur makro dan unsur mikro.
 Tingkat kelembapan yang cukup
Kelembaban sangat berpengaruh pada pertumbuhan terutama untuk
perkecambahan biji.
3. Bandingkan pertumbuhan pada tiap tiap perlakuan!
Jawab :
o Gelas A : Pada perlakuan A biji kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.
Hal ini terjadi karena pada perlakuan A memiliki faktor perkecambahan yang
lengkap. Mulai dari air, cahaya matahari, suhu yang hangat, dan juga oksigen.
Oleh sebab itu, biji kacang hijau menghasilkan akar, batang yang besar, dan daun
yang hijau.
o Gelas B : Pada perlakuan B biji kacang hijau tidak dapat tumbuh. Hal ini
bisa terjadi, walaupun pada perlakuan B terdapat faktor-faktor perkecambahan
yaitu kondisi gelap dan air yang cukup. Tetapi, itu saja tidak cukup karena suhu
juga turut mempengaruhi perkecambahan biji kacang hijau. sedangkan pada
perlakuan B suhunya terlalu rendah (dingin) yang mengakibatkan tidak terjadi
pertumbuhan pada biji kacang hijau.
o Gelas C : Pada perlakuan C biji kacang hijau dapat tumbuh dengan sangat
baik karena memiliki faktor perkecambahan, yaitu air, kondisi gelap dan tempat
hangat. Seperti yang kita ketahui bahwa kondisi gelap dapat memacu produksi
hormone auksin yang mengakibatkan biji kacang hijau tumbuh dengan cepat.
o Gelas D : Pada perlakuan D tidak terjadi perkecambahan pada biji kacang
hijau. walaupun biji kacang hijau memperoleh cahaya yang cukup, suhu yang
hangat, dan oksigen. Hal ini terjadi karena tidak adanya air. Air merupakan salah
satu faktor terpenting dalam perkecambahan biji kacang hijau.
o Gelas E : Pada perlakuan D biji kacang hijau tidak dapat tumbuh. Salah
satu faktor perkecambahan adalah air. Sedangkan, pada perlakuan E memiliki
media kapas yang kering. Hai ini menyebabkan tidak terjadinya perkecambahan
pada tumbuhan kacang hijau

12
BAB V
PENUTUP

5.2 Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakuakan, kami dapat menyimpulkan bahwa tipe
perkecambahan tumbuhan kacang hijau adalah epigeal karena kotiledonnya barada diatas tanah.
Pada perkecambahan biji kacang hijau terdapat banyak faktor, baik itu faktor eksternal ataupun
faktor internal. Diantaranya :

Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan. Namun, efek lain dari
sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan
yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat
gelap. Peristiwa ini disebut dengan Etiolasi.Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman
tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk
menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena
karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau,
melainkan kuning pucat.

Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin.Auksin adalah hormon tumbuh yang
banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu,
tanaman akan lebih cepat tumbuh. Produksi auksin akan terhambat pada tanaman yang sering
terkena sinar matahari.

Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar
karena mengandung banyak air.Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada
tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.

5.3 Saran

Sebelum pengamatan, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah doremansi


(Masa berhentinya pertumbuhan akibat kondisi lingkungan yang tidak sesuai) biji itu sendiri.
Jadim sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil memecahkan dormansi biji
yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat diminimalisir.

Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian.
Kondisi pencahayaan libih dimaksimalkan baik penempatan ditempat terang, maupun
penempatan ditempat gelap.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://ilmuhutan.com/pengertian-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/

http://www.pelajaran.co.id/2016/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan-
penjelasan-terlengkap.html

http://www.materikelas.com/pengertian-variabel-dan-jenisnya/

http://semutuyet.blogspot.co.id/2012/11/pengaruh-suhu-terhadap-tumbuhan.html

https://brainly.co.id/tugas/6546871

http://oktadwiwijaya.blogspot.co.id/2013/11/pengaruh-cahaya-matahari-terhadap.html

http://www.ebiologi.com/2016/03/faktor-yang-mempengaruhi-perkecambahan.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Fitokrom

14

Anda mungkin juga menyukai