Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TENTANG NAPZA
(NARKOTIKA PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADKTIF)

Disusun oleh :
Reza Ramadhan
X-Multimedia

SMK NEGERI 62 JAKARTA


Jl. Camat Gabun No.2, RT.4/RW.8, Lenteng Agung, Jagakarsa, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12610
Telp. 021 – 78888116
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah Swt, berkat hidayah dan
rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis berupa kesehatan rohani dan
jasmani sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Narkotika
Psikotropika dan Zat Adiktif” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis berusaha menguraikan dan menjelaskan tentang zat yang bekerja


pada otak, sehingga menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, dan pikiran pada
penggunanya yang biasa disebut dengan NAPZA (Narkotika, psikotropika, dan
zat adiktif).
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian NAPZA
B. Jenis-Jenis NAPZA
C. Dampak Penggunaan NAPZA
D. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap NAPZA yang
melanda dunia berimbas juga ke tanah air, perkembangannya begitu pesat
sehingga sangat mengkhawatirkan. NAPZA juga sudah menyebar sampai ke
pelosok pedesaan dan telah mengorbankan ribuan bahkan jutaan jiwa anak bangsa
akibat terjerat narkoba. Berdasarkan data yang ada di BNN, tidak satu
Kabupaten/Kota di Indonesia yang terbebas dari masalah narkoba. (BNN, 2015)

NAPZA sudah merambah ke segala lapisan masyarakat Indonesia. Yang


menjadi sasaran bukan hanya tempat-tempat hiburan malam, tetapi sudah
merambah ke daerah pemukiman, kampus, ke sekolah-sekolah, rumah kost, dan
bahkan di lingkungan rumah tangga. Korban penyalahgunaan NAPZA di
Indonesia semakin bertambah dan tidak terbatas pada kalangan kelompok
masyarakat yang mampu, mengingat harga NAPZA yang tinggi, tetapi juga sudah
merambah kekalangan masyarakat ekonomi rendah. Hal ini dapat terjadi karena
komoditi narkoba memiliki banyak jenis, dari yang harganya paling mahal hingga
paling murah. Mencermati perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap
NAPZA akhir-akhir ini, telah mencapai situasi yang mengkhawatirkan, sehingga
menjadi persoalan kenegaraan yang mendesak. Karena penyalahgunaan NAPZA
bukan hanya orang dewasa, mahasiswa tetapi juga pelajar SMU sampai pelajar
setingkat SD. Dikatakan, remaja merupakan golongan yang rentan terhadap
penyalahgunaan narkoba karena selain memiliki sifat dinamis, energik, selalu
ingin tahu. Mereka juga mudah tergoda dan putus asa sehingga mudah jatuh pada
masalah penyalahgunaan narkoba.
Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya
atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika dan
Bahan/ Obat berbahanya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang
memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerja
sama multidispliner, multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang
dilaksanakan secara berkesinambungan, konsekuen dan konsisten.

Berdasarkan data Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)


cabang DKI Jaya dari sekitar 2 juta orang pengguna NAPZA di Indonesia,
mayoritas pengguna berumur 20-25 tahun dan pengguna adalah pria dengan
proporsi 90%. Usia pertama kali menggunakan NAPZA rata-rata 19 tahun. Kota-
kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar menjadi daerah
tujuan pasar narkotika Internasional. Target utama pasar narkotika adalah remaja
(BKKBN, 2002).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari napza ?
2. Apa saja jenis-jenis napza ?
3. Bagaimana dampak dari penggunaan napza?
4. Bagaimana upaya pencegahan dari penyalahgunaan napza ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari napza
2. Mengetahui apa saja jenis-jenis dari napza
3. Mengetahui dampak dari penggunaan napza
4. Mengetahui pencegahan dan solusi dari penyalahgunaan napza

D. Manfaat

1. Mendapatkan informasi tentang bahaya penyalahgunaan napza bagi remaja


2. Dapat mengantisipasi adanya penyalahgunaan napza di kalangan remaja
3. Mampu memberikan informasi dan pendidikan tentang bahaya penyalahgunaan
napza bagi remaja
4. Bidan dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi remaja
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian NAPZA
Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi
kondisi kejiwaan/ psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat
menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA
adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Penyalahgunaan NAPZA adalah penggunaan salah satu atau beberapa
jenis NAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga
menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
Ketergantungan adalah suatu keadaan dimana telah terjadi ketergantungan
fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin
bertambah (toleransi), apabila pemakaiannya dikurangi atau deberhentikan akan
timbul gejala putus zat (withdrawl symtom). Oleh karena itu ia selalu berusaha
memperoleh NAPZA yang dibutuhkannya dengan cara apapun, agar dapat
melakukan kegiatannya sehari-hari secara normal.

B. Jenis-Jenis NAPZA
1. Narkotika
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Narkotika terdiri dari 3 golongan :
1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta
mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.
3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh :
Codein.

2. Psikotropika
Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktifitas mental dan perilaku. Psikotropika terdiri dari 4 golongan :
 Golongan I : tidak digunakan dalam terapi, tapi hanya untuk ilmu
pengetahuan. Potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : Ekstasi.
 Golongan II : dapat digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan, serta
mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : Amphetamine.
 Golongan III : banyak digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan.
Potensi sidrom ketergantungan sedang. Contoh : Phenobarbital.
 Golongan IV : sangat luas digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan.
Potensi sidrom ketergantungan ringan.
Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).

3. Zat Adiktif Lainnya


Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh
psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, seperti minuman alkohol, tembakau.
C. Dampak Penggunaan NAPZA
a. Fisik dan kesehatan
Dampak yang ditimbulkan napza terhadap fisik dan kesehatan diantaranya
yaitu gangguan pada sistem syaraf seperti kejang-kejang, gangguan pada
kulit, gangguan pada jantung dan pembuluh darah, sering sakit kepala,
gangguan. terhadap kesehatan reproduksi, dapat tertularnya hiv, hepatitis,
kematian.
b. Psikologi
Penggunaan napza secara salah juga akan menimbulkan gangguan pada
psikologi manusia diantaranya kerja menjadi lamban, sulit berkonsentrasi,
dan cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman bahkan bunuh diri.
c. Sosial
Selain akan berdampak terhadap kesehatan fisik dan psikologi, penggunaan
napza yang salah juga akan berdampak pada kehidupan sosial penggunanya.
Dampak yang ditimbulkan diantaranya dikucilkan oleh lingkungan,
merepotkan dan menjadi beban keluarga, pendidikan menjadi terganggu dan
masa depan suram.

D. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba


Upaya pencegahan meliputi 3 hal:
a. Pencegahan primer
Mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan
intervensi. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar
faktor yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi
dengan baik.
b. Pencegahan sekunder
Mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan NAPZA.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan ini dilakukan dengan cara merehabilitasi penyalahgunaan
NAPZA.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak
dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja
akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah
bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan
hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend
dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua
kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja
untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah
pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para
remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah
terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa
ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba
dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber
daya manusia bagi bangsa.
B. Saran
1. Pentingnya memberikan pendidikan tentang bahaya narkoba sejak dini kepada
anak sangat diperlukan guna untuk mencegah terjadinya pebyalahgunaan napza
2. Peran orang tua untuk memantau anak dan memberikan pendidikan agama
untuk memberikan kekuatan iman juga sangat diperlukan guna membangun
karakter anak.
3. Pemantauan dari pihak sekolah dan pihak yang berwajib perlu lebih tegas lagi
agar anak tidak ingin mencoba dan takut untuk melakukan hal ini dan diberikan
sanksi yang tegas terhadap pada pengedar dan pengguna narkoba.
DAFTAR PUSTAKA

Simuh, dkk., Tasawuf dan Krisis, Semarang, Pustaka Pelajar, 2001.


M. Arief Hakim, Bahaya Narkoba Alkohol : Cara Islam Mengatasi, Mencegah dan
Melawan, Bandung : Nuansa, 2004.
Brosur Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban NAPZA, Depsos RI.
WatiWahyuningsih.2015.Laporan Praktek Kerja Industri;Pangandaran
QurrotulAyun.(2013).Teknik Penulisan Makalah;Bogor.
Tersedia:http://belajarbersamabisa.blogspot.com/2013/07/teknik-penulisan-
makalah.html [25 September 2016]
EkskulJurnalistikSMANEGERI1SINJAUUTARA.2012.TabelUrutamPenomoran.
Tersedia:http://ekskuljurnalistik.blogspot.com/2012/11/tabel-urutan
penomoran.html [24 September 2016]
M.Arief Hakim,2004.Bahaya Narkoba Alkohol.
Tersedia:https://www.google.co.id/url?
q=https://anikplano.files.wordpress.com/2012/06/makalah-bahaya-narkoba2.doc [
27 September]
Rafi.2016.Makalah Tentang NAPZA dan Narkoba.
Tersedia: https://contohmakalahterlengkap.blogspot.in/2016/03/makalah-tentang-
napza-dan-narkoba.html [25 September 2016]
FauzyAhmad.2014.Narkoba.
Tersedia:http://www.ibosial.com/fauzyahmad/pressrelease.aspx?prid=342310

Anda mungkin juga menyukai