Anda di halaman 1dari 3

Judul Praktikum : Titrasi Asam Basa

Waktu Percobaan : Rabu,13 November 2019

Mulai : 13.00

Selesai : 15.30

Tujuan : 1. Menentukan konsentrasi larutan NaOH dengan larutan baku asam


oksalat

2. Menentukan konsentrasi larutan HCl dengan larutan NaOH

Dasar Teori :

Standarisasi dapat di lakukan dengan titrasi. Titrasi merupakan proses penentuan


konsentrasi suatu larutan dengan mereaksikan larutan yang sudah di tentukan konsentrasinya
(larutan standar). Titrasi asam basa adalah suatu titrasi dengan menggunakan reaksi asam basa /
reaksi penetralan (Syukri,1999).

Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer atau titrant. Kadar larutan
asam di tentukan dengan menggunakan larutan basa ataupun sebaliknya. Titrant di tambahkan
titer tetes dem tetes sampai mencapai keadaan ekuivalen (artinya secara stoikiometri titrant dan
titer tepat habis bereaksi) yang biasanya di tandai dengan berubahnya warna indikator. Keadaan
ini di sebut sebagai “titik ekuivalen”, yaitu titik dimana konsetrasi basa atau titik dimana jumlah
basa yang di tambahkan sama degan jumlah asam yang di netralkan, [H+] = [OH-]. Sedangkan
keadaan dimana titrasi di hentikan dengan cara melihat perubahan warna indikator di sebut
sebagai “titik akhir titrasi”. Titik akhir titrasi ini mendekati titik ekuivalen, tapi biasanya titik
akhir titrasi ini mendekati titik ekuivalen. Oleh karena itu, titik akhir titrasi sering di sebut juga
sebagai titik ekuivalen (Gunawan,2004).

Titik ekuivalen sebagaimana telah kita ketahui ialah titik pada saat umlah ion OH- yang
ada di tambahkan ke larutan sama dengan jumlah mol H+ yang semula ada sebelum bereaksi.
Jadi untuk menentukan titik ekuivalen dalam suatu titrasi, kita harus mengetahui secara tepat
berapa volume basa yang di tambahkan dri buret ke larutan asam dalam labu (Chang,2004).
Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa,antara lain :

1. Memakai pH meter
Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi di lakukan.
Kemudian, membuat plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva
titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah titik ekuivalen.
2. Memakai indikator asam basa
Indikator ini di tambahkan dua hingga tiga tetes (sedikit mungkin) pada titran
sebelum proses titrasi di lakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik
ekuivalen terjadi,pada saat inilah titrasi di hentikan. Indikator yang di pakai dalam
titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya di pengaruhi oleh Ph.

Pada umumnya cara kedua lebih di pilih karena kemudahan dalam pengamatan, tidak di perlukan
alat tambahan, dan sangat praktis, walaupun tidak seakurat dengan pH meter (Brady,1999).

Pada saat titik ekuivalen ini maka proses titrasi di hentikan,kemudian catat volumetiter
yang di perlukan untuk mencapai keadan tersebut. Dengan menggunakan data volume titran,
volume dan konsentrasi titer maka bisa di hitung konsentrasi titran tersebut (Baroroh,2004).

Proses penentuan konsentrasi suatu larutan di pastikan dengan tepat di kenal sebagai
standarisasi. Suatu larutan standar kadang-kadang dapat di siapkan dengan menggunakan suatu
sampel zat terlarut yang di inginkan., yang di timbang dengan tepat. Dalam volume larutan yang
di ukur denga tepat , zat yang memadai dalam dalam hal ini haya sedikit, disebut sebagai standar
primer (Day,1998).

Dalam analisis kuantitatif, indikator di gunakan untuk menentukan titik ekuivalen dari
titrasi asam basa. Karena indikator mempunyai interval pH yang berbeda-beda dan karena titiik
ekuvalen yang dari titrasi asam basa berubah-ubah sesuai dengan kekuatan relatif asam
basanya,maka pemilihan indikator merupakan hal terpenting. Titrasi merupakan suatu metode
untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah di ketahui
konsentrasinya. Titrasi asam basa adalah titrasi yang melibatkan asam maupun basa sebagai titer
(zat yang telah di ketahui konsentrasinya) maupun titrant (zat yang akan di tentukan kadarnya)
dan berdasarkan reaksi penetralan asam basa (Sukardjo,1984).
Kadar larutan asam di tentukan dengan menggunakan larutan basa yang telah di ketahui
dan sebaliknya,kadar larutan basa dapat di ketahui dengan menggunakan larutan asam yang di
ketahui kadarnya. Titik ekuivalen yaitu pH pada saat asam dan basa (titrant dan titer) tepat habis
bereaksi secara stoikiometri. Titik ekuivalen titrasi ini dapat di capai setelah penambahan 100
mL basa,pada saat itu pH larutannya besarnya 7. Titik ekuivalen ini di sebut titik akhir teoritis.
Problemnya sekarang adalah kita ingin menetapkan titik akhir ini dengan

Anda mungkin juga menyukai