A. DEFENISI
Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelola dengan
tepat dapat berubah menjadi abnormal.
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup
bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
B. PATOFISIOLOGI
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang dapat menyebabkan nyeri. Ini
dipengaruhi oleh adanya keregangan otot rahim, penurunan progesteron, peningkatan oxytoksin,
peningkatan prostaglandin, dan tekanan kepala bayi. Dengan adanya kontraksi maka terjadi
pemendekan SAR dan penipisan SBR. Penipisan SBR menyebabkan pembukaan servik. Penurunan
kepala bayi yang terdiri dari beberapa tahap antara lain enggament, descent, fleksi, fleksi maksimal,
rotasi internal, ekstensi, ekspulsi kepala janin, rotasi eksterna.
Semakin menurunnya kepala bayi menimbulkan rasa mengejan sehingga terjadi ekspulsi. Ekspulsi
dapat menyebabkan terjadinya robekan jalan lahir akibatnya akan terasa nyeri. Setelah bayi lahir
kontraksi rahim akan berhenti 5-10 menit, kemudian akan berkontraksi lagi. Kontraksi akan
mengurangi area plasenta, rahim bertambah kecil, dinding menebal yang menyebabkan plasenta
terlepas secara bertahap.
Dari berbagai implantasi plasenta antara lain mengeluarkan lochea, lochea dan robekan jalan lahir
sebagai tempat invasi bakteri secara asending yang dapat menyebabkan terjadi risiko tinggi infeksi.
Dengan pelepasan plasenta maka produksi estrogen dan progesteron akan mengalami penurunan,
sehingga hormon prolaktin aktif dan produksi laktasi dimulai.
1
FAKULTAS KESEHATAN
D. MANIFESTASI KLINIS
Tanda-tanda Persalinan akan terjadi, maka menunjukkan tanda khusus bahwa persalinan sudah dekat
yaitu :
1) Terjadi lightening
Menjelang kehamilan 36 minggu pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi
mulai masuk PAP yang disebabkan oleh :
e) Semua ini dirasakan oleh ibu dengan rasa sesak berkurang, bagian bawah rasa berat, terjadi
kesulitan berjalan dan sering kencing.
Makin tuanya kehamilan pengeluaran estrogen dan progesteron makin berkurang sehingga
menimbulkan kontraksi lebih sering yang disebut his palsu, sifatnya :
Gejala-gejala Persalinan :
Sering dan teratur dengan frekuensi yang makin pendek dan sifatnya hilang timbul, his dirasakan dari
perut bagian bawah menjalar ke pinggang dan berpengaruh terhadap pembukaan servik.
Adanya his terjadi perubahan servik berupa pendataran, penipisan dan pembukaan sehingga timbul
perdarahan akibat kapiler yang pecah, tanda ini disebut Bloody Show.
2
FAKULTAS KESEHATAN
c) Adanya ketuban pecah
E . PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Pemeriksaan Laboratorium
Untuk mengetahui adanya risiko pada keadaan preeklamsi maupun adanya gangguan pada ginjal
dilakukan pada trimester II dan III.
c. Pemeriksaan darah
2) Ultrasonografi (USG)
Alat yang menggunakan gelombang ultrasound untuk mendapatkan gambaran dari janin, plasenta dan
uterus.
3) Stetoskop Monokuler
Mendengar denyut jantung janin, daerah yang paling jelas terdengar DJJ, daerah tersebut disebut
fungtum maksimum.
Kardiotokografi adalah gelombang ultrasound untuk mendeteksi frekuensi jantung janin dan
tokodynomometer untuk mendeteksi kontraksi uterus kemudian keduanya direkam pada kertas yang
sama sehingga terlihat gambaran keadaan jantung janin dan kontraksi uterus pada saat yang sama.
3
FAKULTAS KESEHATAN
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Selama trimester pertama dan kedua kunjungan setiap bulan ke pemberi Asuhan Keperawatan
dijadwalkan secara rutin. Kunjungan lebih sering dilakukan selama trimester ketiga. Pada kehamilan
normal dan tanpa penyakit : tidak ada penanganan medis yang diperlukan.
1. Memastikan kehamilan
2. Memperkirakan tanggal kelahiran
3. Konsling dan penanganan ketidaknyamanan umum pada kehamilan ( mis, konstipasti , mual )
4. Pemantauan pertumbuhan dan kesejahteraan janin yang berlanjut ( mis, pemantauan DJJ ,
USG )
5. Pemantauan nutrisi dan kesejahteraan ibu secara terus menerus
6. Memprogramkan obat – obatan rutin : untuk semua ibu , 30 mg suplemen zat besi per hari .
( lebih tinggi jika terdapat anemia difisiensi zat besi ) harus diberikan .
G. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
KALA I
A. Pengkajian
Secara Khusus :
2) Mengkaji kontraksi tekanan uterus dilatasi cerviks dan penurunan karakteristijk yang
mengambarkan kontraksi uterus :
a. Frekwensi
b. Internal
c. Intensitas
d. Durasi
e. Tonus istirat
3) Penipisan cerviks,evasemen mendahului dilatasi cerviks pada kehamilan pertama dan seriong
diikuti pembukaan dalam kehamilan berikutnya.
4
FAKULTAS KESEHATAN
4) Pembukaan cerviks adalah sebagian besar tanda-tanda yang menentukan bahwa kekuatan
kontraksi uterus yang efektif dan kemajuan persalinan.
a. Specimen urin.
b. Tes darah.
c. Ruptur membran.
B. Diagnosa Keperawatan
Fase Laten
Fase Aktif
2) Cemas b/d ketidaktahuan tentang situasi persalinan, nyeri pada saat persalinan
C. Intervensi Keperawatan
Fase laten .
Tujuan : Klien mampu menyesuaikan diri dengan nyeri yang dirasakan akibat peningkatan kontraksi
uterus
5
FAKULTAS KESEHATAN
C. Intervensi dan Rasional :
e) Anjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak adanya his
Intervensi:
R: Memperkenalkan diri merupakan salah satu pendekatan kepada klien dan suport yang diberikan
dapat menambah semangat hidup klien dalam menanti kelahiran
g) Komunikasikan peran seperti support perawatan dan pengetahuan perawat secara verbal dan
non verbal
R: Ibu akan lebih mengerti dan memahami tentang persalinan, peran perawat sehingga akan
mengurangi rasa takut dan klien akan tenang
6
FAKULTAS KESEHATAN
R: Orientasi terhadap lingkungan membuat klien lebih mengetahui dan dapat beradaptasi dengan
lingkungan tempat persalinan sehiungga akan mengurangi rasa takut
Fase aktif
Intervensi :
R: Kalori dibutuhkan sebagai sumber energi selama proses persalinanuntuk mencegah dehidrasi
j) Anjurkan minum air putih selama proses persalinan jika tidak ada mual dan muntah
R:Cairan lebih cepat diabsorbsi melalui lambung dibandingkan dengan makanan padat dan untuk
mencegah dehidrasi
2) Cemas b/d ketidaktahuan tentang situasi persalinan, nyeri pada saat persalinan
Intervensi :
R: Mengingatkan pasien untuk mengendalikan dan mempersiapkan mentalnya, hal ini akan
mengurangi kecemasan yang dialami
R: Dengan gambaran yang jelas tentang persalinan, ibu akan lebih memahami dan mengerti tentang
proses persalinan sehingga akan mengurangi perasaan takut dan pasien akan tenang
7
FAKULTAS KESEHATAN
KALA II
A. Pengkajian
Keringat terlihat tiba-tiba diatas bibir, adanya mual, bertambahnya perdarahan, gerakan
ekstremitas, pembukaan serviks, his lebih kuat dan sering, ibu merasakan tekanan pada rektum,
merasa ingin BAB, ketuban +/-, perineum menonjol, anus dan vulva membuka, gelisah mengatakan
saya ingin BAB< usaha keras tanpa disadari, pada waktu his kepala janin tampak di vulva.
His ( frekuensi, kekuatan, jarak, intensitas ), keadaan janin ( penurunan janin melalui vagina),
kandung kemih penuh/tidak, nadi dan tekanan darah.
B. Diagnosa Keperawatan
3) Resiko tinggi cedera pada ibu dan janin b/d penggunaan secara tetap manuver palpasi, posisi kaki
tidak tepat, tindakan yang salah dari penolong
C. Intervensi Keperawatan
Tujuan : ibu dapat menyesuaikan diri dengan nyeri yang dia rasakan
Intervensi:
Tujuan :
- ibu menerima pergerakan bowel pada saat melahirkan sebagai suatu yang normal
Intervensi :
a. Beritahukan pada ibu, bahwa merupakan suatu hal yang biasa bagi ibu untuk memiliki pergerakan
bowel selama melahirkan
R: Motilitas gastro entestinal menurun dalam persalinan dan usaha yang ekspulsif diiringi penurunan
bagian terendah janin menyebabkan pengeluaran tinja
b. Bila tinja keluar, bersihkan secepatnya dan menyumbat bila mungkin, sementara ibu memberikan
timbal balik yang positif dalam usaha mengedan.
3) Resiko tinggi cedera pada ibu dabn janian b/d penggunaan secara tetap manuver palpasi, posisi
kaki tidak tepat, tindakan yang salah dari penolong
Intervensi:
a. Bantu ibu bentuk posisi yang nyaman yaitu posisi setengah duduk dengan bahu dan pungung yang
ditopang oleh seorang anggota keluarga.
d. Yakinkan ibu dengan kata-kata langsung dan dengan cara yang menyenangkan dan rileks
e. Bila perinium menonjol, anus membuka kepala anak terlihat didepan vulva saat kontraksi dan tidak
masuk maka penolong akan mulai memimpin persalinan
9
FAKULTAS KESEHATAN
a) Melahirkan kepala
e) Men jepit tali pusat dengan 2 klem dan gunting diantara kedua klem tersebut
f) Menaikan bayi lebih tinggi dari perut ibu dan menaruh diatas perut ibu
g) Melakukan palpasi abdomen untuk mengetahui kemungkinan adanya janin yang lain
h) Injeksi oksitoksin
KALA III
A. Pengkajian
b. Perubahan pada bentuk uterus dari bentuk lonjong ke bentuk bulat pipih sehingga plasenta
bergerak kebagian bawah
e. Penuhnya vagina (plasenta diketahui pada pemeriksaan vagina atau rektal , atau membran poetus
terlihat pada introitus).
Perubahan secara Psikologi setelah melahirkan akan dijumpai , curah jantung meningkat dengan cepat
pada saat sirkulasi maternal ke plasenta berhenti.didapatkan melalui pemeriksaan:
10
FAKULTAS KESEHATAN
3) Tanda-tanda masalah potensial
Saat praktisi keperawatan primer mengeluarkan plasenta perawat mengobservasi tanda-tanda dari ibu,
perubahan tingkat kesadaran atau perubahan pernafasan
B. Diagnosa keperawatan
1) Koping individu tidak efektif b./d. selesainya proses persalinan yang berbahaya bagi neonatus dan
kurang pengalaman merasakan tahap ketiga persalinan
3) Resiko defisit velume cairan b/d penurunan intake cairan yang hilang salam proses persalinan
C. Intervensi Keperawatan
1) Koping individu tidak efektif b./d. selesainya proses persalinan yang berbahaya bagi neonatus
dan kurang pengalaman merasakan tahap ketiga persalinan
Tujuan :
Intervensi:
a. Jelaskan pada ibu dan suaminya apa yang dioharapkan dalam tahap ke 3 dari persalinan
c. Tanyakan pada ibu jika ia ingin mengeluarkan plasenta dengan cara khusus
Intervensi
11
FAKULTAS KESEHATAN
b. Berikan masase pada fundus uteri.
3) Resiko defisit velume cairan b/d penurunan intake cairan yang hilang salam proses persalinan
Intervensi:
a. Monitor kehilangan cairan(darah urtine, pernafasan ) dan tanda-tanda vital, inspeksi turgor kulit
dan membran mukosa terhadap kekeringan
R: Untuk memastikan kontraksi uetrus yang adekuat dan mencegah kehilangan darah lebih lanjut
12
FAKULTAS KESEHATAN
KALA IV
A. Pengkajian
Vital sign dapat memberikan data dasar untuk diagnosa potensial,komplikasi seperti perdarahan dan
hipertermia.
Pada kala IV observasi vital sign sangat penting untuk mengetahui perubahan setelah melahirkan
seperti : pulse biasanya stabil sebelum bersalin selama 1 jam pertama dan mengalami perubahan
setelah terjadi persalinan yaitu dari cardiovaskuler.
3) Kandung kemih
Dengan observasi dan palpasi kandung kemih. Jika kandung kemih menengang akan mencapai
ketinggian suprapubik dan redup pada perkusi. Kateterisasi mungkin diperlukan mencegah
peregangan kandung kemih dan retensi kandung kencing jika klien tidak bisa kencing.
4) Lochia
Jumlah dan jenis lochea dikaji melalui observasi perineum ibu dan kain dibawah bokong ibu. Jumlah
dan ukuran gumpalan darah jika dilihat dicatat hasil dan bekuannya.
5) Perineum
Perawat menanyakan kepada ibu atau menganjurkan untuk mengiring dan melenturkan kembali otot
otot panggul atas dan dengan perlahan-lahan mengangkat bokong untuk melihat perineum.
6) Temperatur
Temperatur ibu diukur saat satu jam pertama dan sesuaikan dengan keadaan temperatur ruangan.
Temperatur biasanya dalam batas normal selama rentang waktu satu jam pertama,kenaikan pada
periode ini mungkin berhubungan dengan dehidrasi atau kelelahan.
7) Kenyamanan
Kenyamannan ibu dikaji dan jenis analgetik yang didapatkan selama persalinan akan berpengaruh
terhadap persepsi ketidak nyamanannya
13
FAKULTAS KESEHATAN
8) Tanda-tanda potensial masalah
Karena pendarahan dapat menyebabkan potensial masalah komplikasi,perawat harus waspada adanya
potensial komplikasi
B. Diagnosa . Keperawatan
1) Resiko kekurangan volume cairan ( perdarahan ) b/d Atonia uteri setelah melahirkan
C. Intervensi Keperawatan
Intervensi :
R: Penting untuk mengidentifikasi perubahan dalam vital sign dan tonus uterus segara untuk
menghentikan perdarahan post
b. Kaji posisi uterus dan lokhia yang keluar, masagge vundus uterus
R: Jika fundus tidak dirasakan pada pertengahan setinggi umblikus, ini menunjukan distansia blas,
Masase fundus uterus merangsang otot-otot uterus untuk berkontraksi
R: Distansia blas dapat mendorong uterus ke luar dari tempatnya dan menambah atonia uterus
Tujuan : Setelah kita memberikan intervensi sebelum pulang, nyeri berkurang sampai hilang
Intervensi :
a. Anjurkan untuk merubah posisi selang seling dan menghindari duduk untuk beberapa waktu
14
FAKULTAS KESEHATAN
b. Berikan bantal untuk alas ketika duduk dikursi
R: Analgetik bekerja pada bagian atas otak untuk mengurangi rasa nyeri
d. Beri penjelasan mengenai rasionalisasi dari nyeri dan masage uterus dengan halus
Intervensi:
a. Observasi TTV
H . EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan
identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak.
15
FAKULTAS KESEHATAN
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
16
FAKULTAS KESEHATAN