RISIKOJATUH
TENTANG PANDUAN
RISIKO JATUH
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
II
Yogyakarta, 2015
Penyusun
DAFTAR ISi
Halaman depan
Kata Pengantar IV
Daftar Isi v
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Pengertian
C. Tujuan Pencegahan Jatuh 2
11. Ruang Lingkup 4
Ill. Tatalaksanaan
A. Petugas Penanggung Jawab 5
B. Perangkat Kerja 5
C. Tata Laksana 5
IV. Dokumentasi 10
Lampiran
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
JI. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Yogyakarta 55122
Telp. (0274) 512653 Fax. (0274) 566129, IGD: (0274) 370262, E-mail: pkujogja@yahoo.co.id
UNIT II : JI. Wates Km. 5.5 Gamping, Sleman, Yogyakarta 55294
Telp. (0274) 6499704, Fax: (0274) 6499727 IGD: (0274) 6499118 E-mail: pkujogja@yahoo.co.id
MEMUTUSKAN
Menetapkan SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS PKU
MUHAMMADrYAH YOGYAKARTA TENTANG
PANDUAN TISIKO JATUH RS PKU
MUHAMMADTYAH YOGYAKARTA
Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada Tanggal : Juni 2015
Direktur Utama
lll
A. Latar Belakang
Keselamatan pasien merupakan tanggung jawab seluruh petugas di rumah
sakit. Dalam rangka menurunkan risiko cedera akibat jatuh pada pasien,
petugas akan menilai dan melakukan penilaian ulang terhadap kategori risiko
jatuh pasien, serta bekerjasama dalam memberikan intervensi pencegahan
jatuh sesuai prosedur.
B. Pengertian
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seseorang mengalami jatuh dengan atau
tanpa disaksikan oleh orang lain, tidak sengaja/tidak direncanakan, dengan
arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya. Penyebab jatuh
dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai licin).
Risiko jatuh adalah pasien yang beresiko untuk jatuh yang umumnya
disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor fisiologis yang dapat berakibat
cidera.
Faktor risiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori :
1. Intrinsik : berhubungan dengan kondisi pasien, termasuk kondisi
psikologis.
2. Ekstrinsik : berhubungan dengan lingkungan
Selain itu faktor risiko juga dapat dikelompokkan menjadi kategori dapat
diperkirakan (anticipated) dan tidak dapat diperkirakan (unanticipated).
Faktor risiko yang dapat diperkirakan merupakan hal-hal yang diperkirakan
dapat terjadi sebelum pasien jatuh.
Intrinsik Ekstrinsik
(berhubungan dengan kondisi (berhubungan dengan
pasien) lingkungan)
Dapat • Riwayat jatuh sebelumnya • Lantai basah/silau, ruang
diperkirakan • inkontinensia berantakan,pencahayaan
• Gangguan kurang, kabeJ
1
kognitif/psikologis longgar/lepas
• Gangguan • Alas kaku tidak pas
keseimbangan/mobilitas • Dudukan toilet yang
• Usia > 65 tahun rendah
• Osteoporosis • Kursi atau tempat tidur
• Status kesehatan yang beroda
buruk • Rawat inap
• Gangguan moskuloskeletal berkepanj angan
• Peralatan yang tidak
aman
• Peralatan rusak
• Tempat tidur
ditinggalkan dalam
posisi tinggi
Tidakdapat • Kejang • Reaksi individu terhadap
diperkirakan • Aritmiajantung obat-obatan
• Stroke atau serangan
iskemik sementara
(Transient lschaemic
Attack-TIA)
• Pingsan
• Seranganjatuh (Drop
Attacks
• Penyakit Kronis
2
3. Melakukan asesmen yang berkesinambungan terhadap pasien yang
beresiko jatuh dengan menggunakan "Asessment Risiko Jatuh Harian"
4. Menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko jatuh secara
komprehensif.
3
BAB II RUANG
LINGKUP
Risiko pasien jatuh terutama dapat terjadi pada pasien yang dirawat di
ruangan:
1. Rawat Inap
2. IMC
3. ICU
4. IGD
5. Hemodialisis
6. Poliklinik
Semua petugas yang bekerja di rumah sakit harus memahami bahwa semua
pasien yang dirawat inap memiliki risiko untuk jatuh dan semua petugas tersebut
memiliki peran untuk mencegah pasienjatuh.
4
BABIII
TAT A LAKSANA
5
c. U ntuk mengubah kategori dari risiko tinggi ke risiko rendah
diperlukan (Morse < 24, Humpty Dumpty < 12) dalam 2 kali
pemeriksaan berturut-turut
4. Perawat penanggung jawab pelayanan yang bertugas akan
mengidentifikasi dan menerapkan "Prosedur Pencegahan Jatuh"
berdasarkan pada :
a. Kategori risiko jatuh (rendah, sedang, tinggi)
b. Kebutuhan dan keterbatasan masing-masing pasien
c. Riwayat jatuh sebelumnya dan penggunaan alat pengaman (safety
devices)
d. Asesmen klinis harian
5. "Prosedur Pencegahan Jatuh" pada pasien yang beresiko rendah, sedang
atau tinggi harus diimplementasikan dan penggunaan peralatan yang
sesuai harus optimal.
6. lntervensi pencegahan jatuh
a. Tindakan pencegahan umum (untuk semua kategori) :
1) Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien
2) Posisikan tempat tidur serendah mungkin, roda terkunci, kedua sisi
pegangan tempat tidur terpasang dengan baik.
3) Ruangan rapi
4) Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan (telepon genggam,
tombol panggilan, air minum, kacamata)
5) Pencahayaan yang adekuat (disesuaikan dengan kebutuhan pasien)
6) Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat penopang)
7) Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu dengar (pastikan
bersih dan berfungsi)
8) Pantau efek obat-obatan
9) Anjuran ke kamar mandi secara rutin
I 0) Sediakan dukungan emosional dan psikologis
I I) Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien dan keluarga
6
b. Kategori risiko tinggi : lakukan tindakan pencegahan umum dan hal-
hal berikut ini.
1) Memasang tanda segitiga kuning diatas tempat tidur pasien
2) Beri penanda berupa pin berwarna kuning yang dipakaikan di
gelang identifikasi pasien
3) Sandal anti licin
4) Tawarkan bantuan ke kamar mandi/penggunaan pispot setiap 2 jam
(saat pasien bangun) dan secara periodik (saat malam hari)
5) Kunjungi dan amati pasien setiap 1 jam oleh petugas medis
6) Nilai kebutuhan akan:
a) Fisioterapi dan terapi okupasi
b) Alarm tempat tidur
c) Tempat tidur rendah (khusus)
d) Usahakan lokasi kamar tidur berdekatan dengan pos perawat
(nurse station)
7) Edukasi keluarga pasien agar pasien tidak ditinggalkan sendirian.
7. Resiko jatuh juga dilakukan pada transfer pasien atau pada pasien pindah
tempat dan ruangan. Pengkajian ini diperlukan agar tidak terjadi jatuh pada
pasien yang dilakukan transfer tempat maupun ruangan.
8. Strategi Rencana Keperawatan
a. Strategi umum untuk pasien risiko jatuh yaitu :
1) Tawarkan bantuan ke kamar mandi setiap 2 jam sekali (saat pasien
bangun)
2) Gunakan 2-3 sisi pegangan tempat tidur
3) Lampu panggilan berada dalam jangkauan, perintahkan pasien
untuk mendemostrasikan penggunaan lampu panggilan
4) Jangan ragu untuk meminta bantuan
5) Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan
6) Adakan konferensi multidisiplin rningguan dengan partisipasi tim
keperawatan
7) Rujuk ke bidang yang sesuai untuk asesmen yang lebih spesifik,
misalnya fisioterapi
7
8) Anjurkan pasien menggunakan sisi tubuh yang lebih kuat saat
hendak turun dari tempat tidur
b. Strategi untuk mengurangi/mengantisipasi kejadian jatuh fisiologis,
yaitu:
1) Berikan orientasi kamar tidur kepada pasien
2) Libatkan pasien dalam pemilihan aktivitas sehari-harinya
3) Pantau ketat efek obat-obatan, termasuk obat psikotropika
4) Kurangi suara berisik
5) Lakukan asesmen ulang
6) Sediakan dukungan emosional dan psikologis
c. Strategi pada faktor lingkungan untuk mengurangi risiko jatuh yaitu :
I) Lampu (be!) panggilan berada dalam jangkauan
2) Posisi tempat tidur rendah
3) Lantai tidak silau/memantul dan tidak licin
4) Pencahayaan yang adekuat
5) Ruangan rapi
6) Sarana toilet dekat dengan pasien
d. Manajemen setelah kejadian jatuh
I) Nilai apakah terdapat cedera akibat jatuh (abrasi, kontusio, laserasi,
fraktur, cedera kepala)
2) Nilai tanda vital
3) Nilai adanya keterbatasan gerak
4) Pantau pasien dengan ketat
5) Catat dalam status pasien (rekam medis)
6) Laporkan kejadian jatuh kepada perawat yang bertugas dan
lengkapi lampiran insiden
7) Modifikasi rencana keperawatan interdisiplin sesuai dengan
kondisi pasien
e. Edukasi pasien/keluarga
I) Pasien dan keluarga harus diinformasikan mengenai faktor resiko
jatuh dan setuju untuk mengikuti strategi pencegahan jatuh yang
telah ditetapkan. Pasien dan keluarga harus diberikan edukasi
8
mengenai faktor risiko jatuh di lingkungan rumah sakit dan
melanjutkan keikutsertaannya sepanjang keperawatan pasien
2) lnformasikan pasien dan keluarga dalam semua aktivitas sebelum
memulai penggunaan alat bantu
3) Ajari pasien untuk menggunakan pegangan dinding
4) Informasikan pasien mengenai dosis dan frekuensi konsumsi obat-
obatan, efek samping, serta interaksinya dengan makanan /obat-
obatan lain.
f. Dokumentasikan semua kegiatan pemcegahan resiko jatuh pada
catatan keperawatan
9
BAB IV
DOKUMENT ASI
10
LAMP IRAN
ALOGARITMA PASIEN SAAT MASUK RUMAH SAKIT
,
-�
RUMAHSAKIT
PKU�IUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Skor Total
Kategori : 15
INTERPRET ASI HASIL PENGKAJIAN RISIKO JA TUH PASIEN DEWASA (MORSE
FALL SCORE)
Pengkajian Ulang (scoring ulang)
I. Resikojatuh rendah (<24): lx72jam (3 hari)
2. Resiko jatuh sedang (25-45) : 1 x24 jam ( 1 hari)
3. Resiko jatuh tinggi (>45) : setiap shift
Tindakan Pencegahan Resiko Jatuh
1. Pencegahan Umum (A)
a. Orientasi lingkungan
b. Posisi tempat tidur rendah dan terkunci
c. Rel tempat tidur dipasang (dinaikkan)
d. Bel dan barang pribadi dalam jangkauan
e. Pencahayaan adekuat
f. Edukasi pencegahan jatuh
2. Pencegahan Resiko Sedang (B)
a. Lakukan semua pencegahan umurn (A)
b. Beri tanda segitiga warna kuning pada bed
c. Menawarkan bantuan untuk ambulasi
d. Beri tanda idetifikasi dengan pin kuning pada gelang identitas
3. Pencegahan Resiko Tinggi (C)
a. Lakukan semua pencegahan A dan B
b. Kunjungi dan monitor setiap I jam
c. Pastikan pasien menggunakan alat bantu jalan
d. Libatkan keluarga untuk mengawasi pasien
4. PETUNJUK PENGGUNAAN
ASESMEN RISIKO JATUH (MORSE FALL SCALE)
Riwayat Jatuh :
Jika pasien mengalami kejadian jatuh saat masuk rumah sakit atau terdapat riwayat kejadian jatuh
fisiologis dalam 12 bulan terkhir ini, seperti pingsan atau gangguan gaya berjalan, berikan skor 25.
Jika pasien tidak mengalami jatuh berikan skor 0.
Diagnosis Sekunder :
Jika pasien memiliki lebih dari satu diagnosis med is, berikan skor 15, jika tidak berikan skor O
Alat Bantu:
Jika pasien berpegangan pada perabot untuk berjalan, berikan skor 30. Jika pasien menggunakan
tongkat/ alat penopang, berikan skor 15. Jika pasien dapat berjalan tanpa alat bantu, berikan skor O
Gaya Berjalao :
I. Jika pasien mengalami gaya berjalan, mengalami kesulitan untuk bangun dari kursi,
menggunakan bantalan tangan kursi untuk mendorong tubuhnya, kepala menunduk, pandangan
mata terfokus pada lantai, memerlukan bantuan sedang - total untuk menjaga keseimbangan
dengan berpegangan pada perabot, orang atau alat bantu berjalan dan langkah-langkahnya
pendek maka berikan skor 20.
2. Jika pasien memiliki gaya perjalan yang lemah, pasien membungkuk, tidak dapat mengangkat
kepala tanpa kehilangan keseimbangan atau memerlukan bantuan ringan untuk berjalan dan
langkah-langkahnya pendek maka berikan skor I 0.
3. Jika pasien merniliki gaya berjalan normal, berikan skor O
Status Mental :
ldentifikasi asesmen pasien terhadap dirinya sendiri mengenai kemampuannya untuk berjalan. Jika
pasien mempunyai over-estirnasu terhadap kemampuan fisiknya berikan skor 15. Jika asesmen
pasien sesuai dengan kemampuan sebenamya berikan skor 0.
SKALA RISIKO JATUH PADA ANAK (HUMPTY DUMPTY)
Penilaian Risiko :
1. Risiko rendah jatuh bila skor 7-11
2. Risiko tinggi bila skor 2: 12
Skor minimal : 7
Skor maksimal : 23
I
\
PENGKAJIAN RISIKO JATUH DI RAWAT JALAN
Pengkajian risiko jatuh di rawat jalan dengan menggunakan : GET UP and GO TEST pada pasien
dewasa dan HUMPTY DUMPTY pada pasien anak.
No Langkah Tanggal/ Tanggal/ Tanggal Tanggal/ Tanggal/ Tanagal/ Tanggal/ Tanggal Tanggal Tanggal/ Tanggal/ Tanggal/
Jam Jam /Jam Jam Jam Jam Jam /Jam /Jam Jam Jam Jam
I Anjurkan pasien meminta bantuan
yang diperlukan
2 Anjurkan pasien untuk memakai alas
kaki anti selip
3 Sediakan kursi roda yang terkunci di
sarnping tempat tidur pasien
4 Pastikan bahwajalur ke kamar kecil
bebas dari harnbatan dan terang
5 Pastikan lorong bebas hambatan
6 Ternpatkan alat bantu seperti walkers/
tongkat dalam jangkauan pasien
7 Pasang Bedside rel
Kebijakan Setiap pasien rawat inap yang merniliki risiko jatuh dilakukan
assesmen ulang risiko jatuh (Surat Keputusan Direktur Nomor
................... tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rawat Inap RS
PKU Muhammadiyah Yogyak:arta)
Prosedur A. Persiapan
I. Lembar Assesmen Risiko Jatuh
2. Berkas Rekam Medis Pasien
3. Alat Tulis
B. Pelaksanaan
1. Setiap pasien dilakukan asesmen ulang risiko jatuh sesaat
transfer ke unit lain, adanya perubahan kondisi pasien, dan
adanya kejadian jatuh pada pasien.
Kebijakan Setiap pasien rawat inap yang memiliki risiko jatuh dlak:ukan
assesmen risiko jatuh (Surat Keputusan Direktur Nomor
................... tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Rawat Inap RS
PKU Muhamrnadiyah Y ogyakarta)
Prosedur A. Persiapan
1. Lembar Assesmen Risiko Jatuh
2. Berkas Rekam Medis Pasien
3. Alat Tulis
B. Pelaksanaan
1. Pasien yang akan dilak:ukan Assesmen Awal adalah pasien
yang sesaat masuk rawat inap dan maksimal 4 jam hams
dilakukan Assesmen Awai.
2. Siapkan lembar Assesmen Awai Risiko Jatuh yaitu dengan
Humpty Dumpty pada anak dan Morse Fall Risk pada pasien
dewasa.
3. Ucapkan saJam
" Selamat pagi I siang/ ma/am, Bapak/ Ibu"
4. Sebut nama dan peran anda
"Saya (nama), saya sebagai perawat
penanggungjawab terhadap perawatan bapak/ ibu saat ini"
5. Jelaskan mak:sud dan tujuan
Bapak/Ibu, saya bermaksud untuk melakukan pemeriksaan
tentang risiko jatuh. Tujuannya adalah untuk memastikan
apakah Bapak/Ibu beresiko untuk jatuh sehingga kami
ASSESMEN RISIKO JATUH PADA
PASIENRAWATINAP
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA No Dokumen: No Revisi Halaman
-1 /P.S 1.2NV2015 00 2/2
Kebijakan Setiap pasien rawat inap yang merniliki risiko jatuh dipasangkan pin
kuning identifikasi risiko jatuh (Surat Keputusan Direktur Nomor
................... tentang Kebijakan Pelayanan InstaJasi Rawat Inap RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta)
Prosedur A. Persiapan
1. Pin Identitas Risiko Jatuh (Pin Kuning)
2. Berkas Rekam Medis Pasien
3. Alat Tulis
B. Pelaksanaan
1. Pastikan pasien yang akan dipasang pin risiko jatuh yaitu
a. Pasien anak dengan hasil assesmen jatuh berisiko jatuh
tinggi dengan skor 2: 12.
b. Pasien dewasa dengan hasil assesmen risiko jatuh
sedang dengan skor 25-45 dan risiko tinggi dengan skor
>45.
2. Siapkan Pin identitas risiko jatuh (pin berwarna kuning)
3. Pasangkan pin identitas resiko jatuh berwarna kuning pada
gelang identitas pasien.
4. Ucapkan salam
" Selamat pagi I siang/ malam, Bapak/ lbu"
5. Sebut nama dan peran anda
"Saya (nama), saya sebagai perawat
penanggungjawab terhadap perawatan ibu saat ini"
PEMASANGAN PIN IDENTIFIKASI
RISIKO JATUH PADA PASIEN RAWAT
INAP
RS PKU MUHAMMADIYAH
Ditetapkan
Tanggal Terbit: Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Joko Murdiyanto, SpAn
NBM. 867.919
Tujuan Mencegah kejadian jatuh dan melindungi pasien dari cidera selarna
dalam masa perawatan di rumah sakit.
Prosedur A. Persiapan
1. Penampilan petugas:
a. Periksa kerapihan pakaian seragarn
b. Periksa kelengkapan atribut
2. Alat-alat :
a. Status rekarn medis pasien
b. Tanda risiko pasien jatuh (pin kuning)
c. Formulir asesmen risiko jatuh
d. Formulir dokumentasi informasi risiko pasienjatuh
B. Pelaksanaan
1. Tindakan pencegahan umum (untuk semua pasien barn rawat
inap)
a. Ucapkan salam
"Selamat pagi/siang/malam, Bapak/Jbu"
b. Sebut narna dan peran anda
PENCEGAHAN RISIKO PASIEN JATUH
RS Pl(U MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA No Dokumen: No Revisi: Halaman:
IC, /P.S 1.2NI/2015
00 2/4