Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Elpiana 163307020115
Brahma Tama Unsandy 163307020147
Vincent Kandiawan 163307020036
Meka Lisbet Manurung 163307020038
Pembimbing:
Prof. dr. Nerseri Barus, MPH
dr. Masdalena Nasution, M.Kes
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Karunia-Nya laporan
kegiatan Kunjungan ke Perusahaan ini dapat diselesaikan untuk memenuhi salah satu
tugas Kepanitraan Klinik Senior di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Prima Indonesia. Laporan kegiatan Kunjungan ke Perusahaan
dilaksanakan di CV PTB POULTRY FARM, pada Tanggal 20 Februari 2019.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini, yaitu :
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 3 LAPORAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ............ 10
3.1 Sejarah Pendirian............................................................................................. 10
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pada umumnya kesehatan tenaga pekerja sangat mempengaruhi
perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional. Hal ini dapat dilihat pada
negara-negara lain yang sudah lebih dahulu maju. Secara umum bahwa
kesehatan dan lingkungan dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi.
Dengan makin meningkatnya perkembangan industri dan perubahan
secara global dibidang pembangunan secara umum di dunia, Indonesia juga
tak mau ketinggalan dengan melakukan perubahan-perubahan dalam
pembangunan baik dalam bidang teknologi maupun industri. Memasuki Abad
21, Indonesia telah mencanangkan era industrialisasi.Perkembangan di sektor
industri tersebut, menuntut dukungan penggunaan teknologi maju dan
peralatan modern, yang antara lain juga membawa konsekuensi digunakannya
berbagai bahan kimia dalam proses produksi.
Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang
dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja atau dapat menyebabkan
timbulnya penyakit akibat kerja. Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang
berpotensi menyebabkan terjadinya kerugian, kerusakan, cidera, sakit,
kecelakaan atau bahkan dapat mengakibatkan kematian yang berhubungan
dengan proses dan sistem kerja. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja pada Pasal 1 menyatakan bahwa tempat kerja ialah tiap
ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana
tenaga kerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya. Termasuk tempat kerja
ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan
bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut. Potensi
bahaya mempunyai potensi untuk mengakibatkan kerusakan dan kerugian
kepada : 1) manusia yang bersifat langsung maupun tidak langsung terhadap
pekerjaan, 2) properti termasuk peratan kerja dan mesin-mesin, 3) lingkungan,
1
baik lingkungan di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan, 4) kualitas
produk barang dan jasa, 5) nama baik perusahaan.
2
BAB 2
TINJAUAN TEORI
3
Dalam UU No. 1 tahun 1970 dinyatakan bahwa syarat-syarat keselamatan
kerja untuk:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b. Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
d. Memberikan kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
e. Memberikan pertolongan pada waktu kecelakaan
f. Memberikan alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, gas, hembusan
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik
maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
l. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya
n. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
p. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
q. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamatan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaan menjadi bertambah tinggi.
4
2.3 Kecelakaan Kerja
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: 03 /MEN/1998 tentang
Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan bahwa yang dimaksud dengan
kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula
yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda. Secara umum,
ada dua sebab terjadinya kecelakaan kerja, yaitu penyebab langsung (immediate
causes) dan penyebab dasar (basic causes).
5
e. Bahaya-bahaya kebakaran dan ledakan
f. Kerapihan/tata-letak (housekeeping) yang buruk
g. Lingkungan berbahaya/beracun: gas, debu, asap, uap, dll
h. Bising
i. Paparan radiasi
j. Ventilasi dan penerangan yang kurang
Tindakan berbahaya (unsafe act/tindakan-tindakan yang tidak standard)
adalah tingkah laku, tindak-tanduk atau perbuatan yang akan menyebabkan
kecelakaan, misalnya (Budiono, Sugeng, 2003):
a. Mengoperasikan alat/peralatan tanpa wewenang.
b. Gagal untuk memberi peringatan.
c. Gagal untuk mengamankan.
d. Bekerja dengan kecepatan yang salah.
e. Menyebabkan alat-alat keselamatan tidak berfungsi.
f. Memindahkan alat-alat keselamatan.
g. Menggunakan alat yang rusak.
h. Menggunakan alat dengan cara yang salah.
i. Kegagalan memakai alat pelindung/keselamatan diri secara benar.
2.4 Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha menyerasikan
pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan
tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui
pemanfaatan manusia seoptimal mungkin. Di beberapa negara Ergonomi
diistilahkan Arbeitswissenschaft (Jerman), Biotechnology (Skandinavia), Human
(factor) Engineering atau Personal Research di Amerika Utara. (Budiono,
Sugeng, 2003).
Penerapan ergonomi/ruang lingkup ergonomi meliputi (Harrington JM,
1994);
6
2.4.1 Pembebanan kerja fisik
Beban fisik yang dibenarkan umumnya tidak melebihi 30-40% kemampuan
maksimum seorang pekerja dalam waktu 8 jam sehari. Untuk mengukur
kemampuan kerja maksimum digunakan pengukuran denyut nadi yang
diusahakan tidak melebihi 30-40 kali per menit di atas denyut nadi sebelum
bekerja. Di Indonesia beban fisik untuk mengangkat dan mengangkut yang
dilakukan seorang pekerja dianjurkan agar tidak melebihi dari 40 kg setiap kali
mengangkat atau mengangkut.
7
a. Adanya informasi yang komunikatif
b. Tombol dan alat pengendali baik
8
2.4.10 Kelelahan
Kelelahan adalah mekanisme perlindungan tubuh terhindar dari kerusakan
lebih lanjut dan memerlukan terjadinya proses pemulihan. Sebab-sebab kelelahan
diantaranya adalah monotomi kerja, beban kerja yang berlebihan, lingkungan
kerja jelek, gangguan kesehatan dan gizi kurang.
9
BAB 3
LAPORAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
10
3.4 Pola Penyakit Pada Pekerja
Pola penyakit pada pekerja CV PTB POULTRY FARM ditemukan sering
terajadi penyakit ISPA (Infeksi Saluran Napas Atas) dan belakangan ini terdapat
beberapa karyawan yang terkena penyakit DBD.
11
7. Kain segitiga/mittela 2
8. Gunting 1
9. Sarung tangan sekali pakai 2
10. Masker 1 kotak
11. Pinset 1
12. Lampu senter 1
13. Gelas untuk cuci mata 1
14. Kantong plastik bersih 1
15. Aquades (100 ml lar.Saline) 1
16. Povidon Iodin (60 ml) 1
17. Alkohol 70% 1
18. Buku panduan P3K di tempat kerja 1
19. Buku catatan daftar isi kotak 1
12
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Perusahaan telah memberikan fasilitas kesehatan untuk karyawan
seperti BPJS Ketenagakerjaan, kotak P3K, dan obat-obatan serta ada
dokter yang stand by di klinik perusahaan tersebut.
Berdasarkan hasil observasi, alat pelindung diri yang digunakan
karyawan disediakan oleh karyawan sendiri, sehingga tidak semua
karyawan yang menggunakan alat pelindung diri.
4.2 Saran
Di sarankan agar perusahaan dapat menyediakan alat pelindung diri bagi
karyawannya sehingga seluruh karyawan lebih terjamin kesehatannya
Di butuhkan hari libur atau hari istirahat minimal 1 hari/minggu terutama
di bagian pengambilan telur, untuk mengurangi kelelahan karyawan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN
15
16
17
1
1