Anda di halaman 1dari 29

Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari - hari

Aplikasi Tekanan
Tekanan Gas Tekanan Zat Cair Tekanan Zat Padat
dalam kehidupan
sehari – hari

dirumuskan
misalnya

Tekanan Hidrostatik 𝐹
Tekanan Gas pada 𝑝=
Proses pernapasan
𝐴
dirumuskan

𝑝 = 𝜌𝑔ℎ
Pengangkutan Air
pada Tumbuhan Dimanfaatkan pada pembuatan

Struktur Bendung Air


Pengangkutan Nutrisi
pada Tumbuhan
Hukum Archimedes

Tekanan Darah dirumuskan

𝐹 =𝜌 𝑔𝑉

Dimanfaatkan pada pembuatan


Kapal Selam

Hukum Pascal

dirumuskan

Dimanfaatkan pada pembuatan

Dongkrak Hidrolik
Tekanan

A. Tekanan Zat

Ayo , Kita Pelajari ! Istilah Penting


1.Tekanan Zat Padat
 Tekanan
2. Tekanan Zat Cair  Tekanan Hidrostatis
 Hukum Archimede
3. Tekanan Gas  Hukum Pascal

Mengapa Penting ?

Mempelajari materi ini akan membantu kamu


untuk memahami pembelajaran di masadepan yang
berkaitan dengan tekanan dan dapat mengembangkan
serta memanfaatkan pada teknologi dan kontruksi
pembuatan rancang alat .

Pada umumnya materi dapat di bedakan menjadi tiga


wujud, yaitu padat, cair dan gas. Benda padat memiliki
sifat mempertahankan bentuk dan ukuran yang tetap.
Jika gaya bekerja pada benda padat, benda tersebut tidak
langsung berubah bentuk atau volumenya. Benda cair
tidak mempertahankan bentuk tetap, melainkan
mengambil bentuk seperti tempat yang di tempatinya,
dengan volume yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki
bentuk dan volume tetap melainkan akan terus berubah
dan mmenyebar memenuhi tempatnya.
Karena keduanya memiliki kemampuan untuk
mengalir. Zat memiliki kemampuan untuk mengalir
disebut dengan zat cair atau fluida. Fluida dibedakan
menjadi fluida static yaitu fluida dalam keadaan diam
tidak mengalir dan fluida dinamik. Fluida terbagi atas
berbagai macam gaya-gaya maupun tekanan-tekanan di
dalam fluida yang diam.
Sebuah gaya yang bekerja pada sebuah permukaan
fluida akan selalu tegak lurus pada permukaan
tersebut.Karena fluida yang diam tidak dapat menahan
komponen gaya yang sejajar dengan permukaannya.
Komponen gaya yang sejajar dengan permukaan fluida
akan menyebabkan fluida tadi bergerak mengalir. Karena
itu kita dapat mendefinisikan suatu besaran yang terkait
dengan gaya normal permukaan dan elemen luasan
permukaan suatu fluida.

Aktivitas 7.1 : Menyelidiki Tekanan pada Benda Padat


I

Apa yang kamu perlukan?


1. 2 buah plastisin ukuran besar/ tanah liat/ tepung terigu
2. 2 keping uang logam (Rp.500)
Apa yang harus kamu lakukan?
1. Letakkan uang logam pertama pada plastisin dengan posisi
horizontal dan uang logam kedua dengan posisi vertikal seperti
Gambar !

Sumber: Dok. Kemdikbud


Gambar Posisi Uang Logam pada Plastisin,
(a) Vertikal, (b) Horizontal
2. Berilah dorongan pada kedua uang logam tersebut dengan
besar dorongan atau kekuatan yang sama! Kamu dapat
menggunakan suatu benda sebagai beban, sehingga gaya yang
diberikan dapat sama besar.
3. Ambil kedua uang logam tersebut dari plastisin,
kemudian amati kedalaman bekas uang logam itu!
4. Siapkan kembali plastisin dan uang logam!
5. Letakkan uang logam pada masing-masing
plastisin dengan posisi vertikal!
6. Berilah dorongan pada uang logam pertama
dengan dorongan yang kuat (gaya besar) dan pada
uang logam kedua dengan dorongan lemah (gaya
kecil)!
7. Ambil kedua uang logam tersebut dari plastisin,
kemudian amati kedalaman bekas uang logam itu!

Apa yang perlu kamu diskusikan?

1. Posisi uang logam yang manakah yang memiliki


luas permukaan pijakan (tempat gaya bekerja)
yang lebih kecil?
2. Ketika kamu mendorong kedua uang logam
dengan posisi horizontal dan posisi vertikal
dengan besar dorongan (gaya) yang sama, uang
logam dengan posisi manakah yang memiliki
bekas lebih dalam? Mengapa demikian?
3. Ketika kamu mendorong kedua uang logam yang
posisinya vertikal, tetapi dengan besar dorongan
(gaya) yang berbeda, uang logam yang manakah
yang memiliki bekas lebih dalam? Mengapa
demikian?
4. Bekas pada plastisin yang dalam berarti plastisin
tersebut mendapatkan tekanan yang lebih besar.
Dari kedua perlakuan tersebut, manakah yang
mampu menghasilkan tekanan yang lebih besar?

Apa yang dapat kamu simpulkan?

Berdasarkan Aktivitas ini , dapatkah kamu menyebutkan


faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi besarnya
tekanan? Bagaimanakah hubungan antara tekanan dan
luas permukaan dengan gaya?
1. Tekanan Zat Padat

Konsep tekanan sangat penting dalam mempelajari


sifat fluid. Besar tekanan didefinisikan sebagai gaya
tiap satuan luas. Apabila gaya sebesar F bekerja secara
gerak lurus dan merat pada permukaan bidang seluas
A tekanan pada permukaan itu dapat dirumuskan
sebagai berikut :

𝑝= ….. (12.1)

Keterangan :
P : Tekanan ( pascal )
F : Gaya (N)
A : Luas (m2)

Satuan tekanan dalam SI adalah NM2 atau


disebut juga pascal, disingkat Pa. Untuk tekanan
udara kadang-kadang masih dapat digunakan
satuan atmosfer (atm), cm raksa (cmHg) atau
milibar (mb).

1 mb = 10-3 bar
1 bar = 10 5 Pa
1 atm = 76 cmHg = 1,01 x 105 Pa
1 mmHg = 1 torr = 1,1316 x 10-3 atm, = 133,3 Pa

Dalam praktik, tekanan seringkali diukur


dalam millimeter air raksa (biasanya dinamakan
torr, menurut fisikawan Italia Toricelli)
Berdasarkan perumusan di atas tekanan
berbanding terbalik dengan luas bidang tekan.
Itulah sebabnya penerapan konsep tekanan dalam
kehidupan sehari-hari dapat kita jumpai seperti
pisau, paku, dan pasak. Alat-alat tersebut perlu di
buat runcing atau tajam untuk memperoleh
tekanan yang besar.
2. Tekanan Zat Cair
a. Tekanan Hidrostatis
Aktivitas 7.2 : Menyelidiki Tekanan Zat Cair pada
I Kedalaman Tertentu.

Apa yang kamu perlukan?

1. 2 buah gelas kimia


2. Pipa U atau selang berbentuk U
3. Corong
4. Air berwarna
5. Minyak kelapa atau minyak goreng
6. Balon untuk menutup corong

Apa yang harus kamu lakukan?

1. Susunlah alat percobaan seperti pada Gambar !

Gambar
Rangkaian Alat Percobaan Tekanan zat Cair
2. Isilah gelas kimia dengan air!
3. Masukkan corong ke dalam gelas kimia, kemudian
ubahlah kedalaman corong yang terdapat pada gelas
kimia sesuai dengan data kedalaman (h) yang terdapat
di dalam Tabel !
4. Amatilah selisih permukaan air (∆h) yang
terdapat pada pipa U. Jangan lupa lakukan percobaan
ini dengan teliti dan cermat!
5. Ulangi kembali percobaan di atas dengan mengganti
air dalam gelas kimia dengan minyak kelapa atau
minyak goreng!
6. Tuliskan hasil pengamatan pada Tabel !
No Kedalaman (h) Selisih Ketinggian (∆h)
(Cm) (Cm)
Air Minyak
Kelapa
1 5
2 10
3 15
4 20

5 25

Apa yang perlu kamu diskusikan?


1. Menurutmu, manakah yang lebih besar
antara massa jenis air atau massa jenis
minyak goreng?
2. Bagaimana selisih ketinggian air pada pipa U
jika corong dimasukkan semakin dalam pada
gelas kimia?
3. Coba bandingkan selisih ketinggian air pada
pipa U pada setiap kedalaman corong ketika
dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi
air dan ketika berisi minyak goreng! Manakah
yang memiliki selisih ketinggian lebih besar?
4. Penyebab selisih ketinggian adalah adanya
tekanan dari cairan (air dan minyak) yang
diteruskan melalui corong dan selang. Faktor
apa sajakah yang memengaruhi besarnya
tekanan dari percobaan ini?

Apa yang dapat kamu simpulkan?


Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah
kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan?
Bejana dengan luas penampangnya A
berisi zat cair yang massa jenisnya ρ
setinggi h dan perhatikan gambar di bawah
ini :

Gambar 7.1
Tekanan Hidrostatis

Gaya berat zat cair menekan atas


bejana. Besarnya gaya tekan zat cair yang
dialami oleh alas bejana tiap satuan luas
disebut tekanan hidrostatik. Jika
tekanan hidrostatik itu di rumuskan secara
matematis hasilnya adalah sebagai berikut :

Pada zat cair , gaya ( F ) disebabkan oleh


berat zat cair ( w ) yang berada diatas benda ,
sehingga :
𝑤
𝑝=
𝐴
Karena berat ( w ) = m x g
m=ρxV
V=hxA,
Maka dapat ditulis bahwa :

ρxgxhxA
𝑝=
𝐴
Atau

P=ρxgxh
Keterangan :
P : Tekanan ( N/m2 )
m : Massa Benda ( kg )
ρ : Jenis Zat Cair ( kg/m3 )
g : Percepatan Gravitasi ( m/s2 )
h : Tinggi zat cair ( m )
V : Volume ( m3 )

Dari persamaan di atas dapat di simpulkan


bahwa tekanan di dalam zat cair di sebabkan oleh
gaya gravitasi yang besarnya tergantung pada
kedalamannya. Untuk jenis zat cair, tekanan
hidrostatik pada suatu titik di dalam zat cair hanya
tergantung pada kedalaman titik itu. Semua titik
yang berada pada kedalaman sama mengalami
tekanan hidrostatik yang sama pula. Titik-titik
pada kedalaman yang sama dapat dikatakan pada
suatu bidang datar, jadi : Tekanan Hidrostatik
pada sembarang titik yang terletak pada satu
bidang datar di dalam satu jenis zat cair besarnya
sama.
Hukum utama hidrostatika diterapkan
untuk menentukam massa jenis zat cair dengan
mengguanakan pipa U. Pipa U mula-mula di isi
dengan zat cair yang sudah diketahui massa
jenisnya (misalnya =ρ) kemudian salah satu kaki
di tuangi zat cair yang dicari massa jenisnya (ρx)
setingggi h1. Di tarik garis mendatar AB tepat
melalui pebatasan kedua zat cair dan ukur tinggi
zat cair mula-mula di atas garis AB.

Gambar 7.2
Pemanfaatan tekanan hidrostatis
b. Hukum Archimedes
Aktivitas 7.3 : Hukum Archimedes
I

Apa yang kamu perlukan?

1. Gelas kimia
2. Gelas ukur
3. Neraca pegas
4. Benda dari logam atau batu (sebagai beban)
5. Air

Apa yang harus kamu lakukan?

1. Isilah gelas kimia dengan air hingga 3 4 bagian!


2. Kaitkan beban dengan neraca pegas, catatlah berat
beban ketika di udara (wbu) dengan membaca skala
yang ditunjukkan pada neraca pegas!

3. Masukkan rangkaian beban dan neraca pegas ke dalam


air, kemudian catatlah berat beban ketika berada di
dalam air (wba )!
4. Hitunglah besar gaya apung (Fa ) pada beban
tersebut.
5. Timbanglah berat air yang tumpah (wap)!
6. Catatlah hasil percobaan pada Tabel 7.2. Lakukan
kegiatan ini dengan cermat dan teliti agar kamu
mendapatkan data yang benar.
7. Ulangilah langkah kegiatan 1–4 sebanyak 3 kali
dengan menggunakan beban yang sama tetapi
volumenya berbeda.
Berat Berat Gaya Berat air
beban di beban di Apung yang
No udara ( air ( Wba) (Fa= wbu- Pindah
Wbu) wba) (wap )
1
2
3
4
5
Apa yang dapat kamu simpulkan?

Berdasarkan percobaan yang telah kamu lakukan, apa yang dapat


kamu simpulkan?

12.4.1. Gaya Ke Atas

Jika kita mengangkat batu dari atas kolam,


ternyata lebih ringan dibandingkan dengan apabila
kita mengangktnya di udara bebas. Di dalam air
sesungguhnya batu ini tidak berkurang. Gaya
gravitasi batu yang kita angkat besarnya tetap,
akan tetapi air melakukan gaya yang arahnya ke
atas. Hal ini menyebabkan berat batu seakan-akan
berkurang, sehingga di dalam air batu terasa lebih
ringan.
Berdasarkan peristiwa tersebut dapat
disimpulkan :
Berat batu di udar a :
W ud = m . g (12.11)
Berat batu di dalam air :
Wair = Wud – FA (12.12)
Wair = M.g –FA (12.13)
Berdasarkan persamaan tersebut jelas bahwa :
Wair < Wud.
Jadi berat benda di dalam air lebih kecil
darippada di udara. Besarnya gaya ke atas dapat di
cari dengan konsep hidrostatik. Jika anda pernah
melihat kubus dan anda bayangakan kubus di
celupkan ke dalam fluida yang massa jenisnya ρ.
Gaya-gaya horizontal yang bekerja pada sisi kubus
salng meniadakan sehingga tinggal gay-gaya pada
sisi-sisi kubus atas dan bawah kuvus. Jik luas
masing-masing bidang sisi kubus A, percepatan
gravitasi g, besarnya gaya-gaya pada sisi atas dan
bawah masing-masing adalah :

F1 = ρ . g . h1 . A (ke bawah)
F2 = ρ . g . h2 . A (ke atas)

Dalam hal ini : F2 > F1. Jadi benda yang mendapat


kelebihan gaya ke atas besarnya :
FA = F2 – F1 = ρ .g . h2 . A – ρ . g. h1 . A = ρ .
g . (h2-h1) . A (12.15)
ρ . g . h adalah berat benda yang dipindahkan oleh
benda. Dengan demikian, persamaan di atas dapat
di artikan bahwa gaya ke atas sama dengan berat
fluida yang di pindahkan oleh benda. Pernyataan
itu pertama kali di kemukakan oleh Archimedes.
Selanjutnya hasil temuanya di kenal sebagai hokum
Archimedes yang berbunyi :

Sebuah benda yang tercelup sebagian atau


selueuhnya di dalam fluida akan mengalami gaya
ke atas yang besarnya sama dengan bera tfluida
yang dipindahkan.
Apabila suatu benda di masukan kedalam
zat cair, kemungkinan yang terjadi pada benda
tersebut adalah mengapung, melayang dan
tenggelam seperti gambar di bawah ini :

Gambar 7.3
Hukum Archimedes

ρ benda < ρ zat cair


ρ benda = ρ zat cair
ρ benda >ρ zat cair

a. Benda Mengapung
Benda mengapung jika sebagian benda
tercelup did lam zat cair. Jika volume benda
tercelup sebesar Vc maka dalam keadaan stimbang
berat benda sama dengan gaya ke atas . Jika ditulis
dengan persamaan adalah :
Wg = FA
Mg . g = ρ z . g . Vc
ρ . VB . g = ρ z . g . Vc
Karena Vc < VB
Maka ρ B < ρ z

Jadi benda akan mengapung jika massa jenis


benda lebih kecil dibandingkan dengan massa jenis
zat cair.

c. Benda Melayang
Benda dikatakan melayang jika seluruh
benda berada di dalam zat cair, tetapi tidak
menyentuh dasar zat cair. Dalam kedaan
setimbang berat benda sama dengan gaya ke atas
zat cair. Jika di tulis dengan persamaan adalah:

Wg = FA
Mg . g = ρ z . g . Vc
ρ B . VB . g = ρ z . g . Vc
Karena Vc = VB
Maka ρ B = ρ Z

Jadi benda akan melayang jika masa benda itu


sama dengan massa jenis zat cair.

d. Benda Tenggelam
Benda dikatakan tenggelam jika benda
berada d dasar zat cair .

Berat benda > gaya ke atas zat cair


Wg > FA
ρ B . VB . g > ρ z . g . Vc
Karena VB = C
Maka ρ B > ρ C (12.18)
Mari Diskusi Bersama
Apa yang terjadi jika sebuah kapal
diletakkan pada posisi miring ? apakah
kapal tersebut tenggelam, terapung
atau melayang? Jelaskan sesuai
pemahaman setiap kelompok !

Penerapan Hukum Archimedes

Penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan


sehari-hari dapat kita jumpai seperti pada kapal
laut, galangan kapal, balon udara dan hydrometer.

a. Kapal Laut
Kapal laut yang terbuat dari baja mengapa
bisa mengapung. Hal ini disebabkan berat kapal
sama dengan gaya ke atas air. Tetapi kapal
berlayar di laut bukanlah hanya asala terapung,
melainkan juga harus terpung tegak dengan
keseimbangan stabil tanpa terbalik. Hal itu
memerlukan syarat. Supaya kapal selalu dalam
kedaan normal maka garis kerja gaya ke atas air
harus melalui titik berat kapal. Sehingga apabila
kapal miring maka rah putar kopel yang di
bentuk oleh gaya berat kapal dengan gaya ke
atas dapat menegakan kapal kembali.

b. Galangan Kapal
Untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan
pada bagian bawah kapal,maka kapal perlu di
angkat dari permuakaan air. Untuk itu perlu di
buat alat yang disebut galangan kapal.

c. Balon Udara
Dalam atmosfer,setiap benda mendapat
gaya ke atas seberat udra yang diperlukan oleh
benda itu. Untuk menaikan balon udara, balon
diisi gas yang massa jenisnya lebih kecil di
bandingkan dengan massa jenis udara. Apabila
berat baolon udara yang dipindahkan lebih
besar daripada berat balon udara dengan isinya
maka gaya ke atas lebih besar daripada berat
balon, sehingga balon akan terangkat ke atas.

d. Hidrometer
Hidrometer adalah alat untuk mengukur
massa jenis zat cair. Ada beberapa jenis
hydrometer yang bekerjasama berdasarkan
hokum Archimedes. Satu di antaranya adalah
hydrometer Baume. Alat itu di buat dari tabung
kaca sedemikian sehingga jika dicelupkan ke
dalam zat cair dapat terapung tegak. Berat
hydrometer sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan oleh bagian hydrometer yang
tercelup. Jika massa jenis zat cair besar, volume
bagian yang tercelup menjadi lebih dangkal,
sehingga bagian yang muncul di atas
permukaan zat cair kecil, hydrometer terbenam
lebih dalam, sehingga bagian yang muncul di
atas permuakaan zat cair lebih pendek.

e. Hukum Pascal
Blaise Pascal (1623-1662) adalah seorang
sarjana Perancis, berkesimpulan bahwa gaya yang
menekan zat cair di dalam ruang tertutup akan di
teruskan ke segala arah dengan asama rata. Hal itu
selanjutnnya dinyatakan sebagai Hukum Pascal
yang berbunyi:

“ Tekanan yang di berikan kepada zat cair


di dalam ruang tertutup di teruskan sama
besar ke segala arah. “

Gambar 7.4

Hukum Pascal

Hukum Pascal dapat diterangkan dengan kerja


penekan hidrolik juga. Alat itu berupa bejana
tertutup yang dilengkapi dengan dua buah
pengisap yang luas penampangnya berbeda,
masing-masing luasnya A1 dan A2 (A1 < A2). Pada
pengisap yang penampangnya A1 di kerjakan gaya
F1 tekanan 𝑝=

di teruskan oleh zat cair lewat pipa penghubung ke


prengisap A2 dengan gaya F2 = p. A2. Karena
tekanan pada kedua pengisap sama maka :
𝐹1 𝐹2
=
𝐴1 𝐴2

Keterangan :

F1 : gaya penampang 1 (N)

F2 : gaya penampang 2 (N)

A 1 dan A2 : luas penampang 1 dan 2 (m)

Jadi, penekan hidrolik merupakan alat


untuk menggandakan gaya. Gaya yang kecil dapat
dijadikan gaya yang besar.

Dalam pekerjaan teknik banyak sekali dipaki


alat-alat yang kerjanya berdasarkan Hukum Pascal
seperti : kempa hidrolik dan alat pengangkat mobil.

Gambar 7.5

Penerapan Hukum Pascal ( Pompa Hidrolik )

Mari Diskusi Bersama

Masih banyak alat dalam kehidupan


sehari-hari yang menggunakan prinsip
dari hukum Pascal. Bersama
kelompokmu coba cari tahu alat apa saja
yang menggunakan prinsip hukum
Pascal! Cari tahu juga bagaimana
mekanisme kerjanya!
Aktivitas 7.3 : Hukum Pascal (Simulasi Prinsip Kerja
I Pompa Hidrolik)

Apa yang kamu perlukan?

1. Selang plastik kecil sekitar 50 cm


2. 2 buah alat suntik, 1 ukuran besar, 1 ukuran kecil
3. Papan tripleks atau karton ukuran 25 × 35 cm
4. Air
5. Pewarna makanan
6. Beban

Apa yang harus kamu lakukan?

1. Buatlah alat sederhana yang memiliki prinsip kerja


seperti pompa hidrolik dengan merangkaikan selang
plastik pada dua alat suntik tersebut, seperti Gambar
7.13!
2. Rancanglah alat tersebut sebaik mungkin!
3. Isilah selang plastik dengan air sampai penuh,
kemudian berilah pewarna makanan pada air yang ada
dalam selang tersebut!
4. Doronglah pengisap alat suntik kecil, lalu amati
yang terjadi pada pengisap alat suntik besar.
5. Amati pula aliran air berpewarna makanan yang ada
dalam selang!
6. Letakkan beban pada pengisap alat suntik besar, lalu
doronglah pengisap alat suntik kecil. Apakah yang
akan terjadi?
7. Ulangi kegiatan tersebut dengan cara menempatkan
beban di pengisap kecil dan dengan memberikan
dorongan pada pengisap besar.
8. Bandingkan besar dorongan (gaya) yang kamu
berikan, ketika mendorong pengisap alat suntik kecil
dan pengisap alat suntik besar.
Gambar
Model Percobaan Hukum Pascal

Apa yang perlu kamu diskusikan?


Bagaimanakah dorongan (gaya) yang kamu berikan
ketika beban diletakkan pada pengisap besar dan
ketika beban diletakkan pada pengisap kecil? Mana
yang memerlukan dorongan lebih mudah? Mengapa?

Apa yang dapat kamu simpulkan?


Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu
lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan?

3. Tekanan Gas
1. Pengangkutan Air dan Nutrisi pada
Tumbuhan
a. Pengangkutan Air pada Tumbuhan
Masih ingatkah kamu susunan jaringan pada
akar mulai dari jaringan terluar hingga
terdalam? Jaringan-jaringan itulah yang akan
dilalui oleh air ketika masuk ke dalam
tumbuhan. Jalur pengangkutan air ketika
masuk kedalam akar pertama-tama, air diserap
oleh rambut-rambut akar. Kemudian,air masuk
ke sel epidermis melalui proses secara osmosis.
Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari
korteks, air kemudian melalui endodermis dan
perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan
xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem
akar, air akan bergerak ke xilem batangdan ke
xilem daun.

Air dapat diangkut naik dari akar ke bagian


tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan
ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya
daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang
terdapat pada pipa kapiler. Pipa kapiler
memiliki bentuk yang hampir menyerupai
sedotan akan tetapi diameternya sangat kecil.
Apabila salah satu ujung pipa kapiler
dimasukkan ke dalam air, air yang berada pada
pipa tersebut akan lebih tinggi daripada air
yang berada di sekitar pipa kapiler. Begitu pula
pada batang tanaman, air yang berada pada
batang tanaman akan lebih tinggi apabila
dibandingkan dengan air yang berada pada
tanah.
Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh
adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi
merupakan kecenderungan suatu molekul
untuk dapat berikatan dengan molekul lain
yang sejenis.
Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul
untuk dapat berikatan dengan molekul lain
yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul
air membentuk ikatan yang lemah dengan
dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan
terjadi ikatan antara satu molekul air dengan
molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya tarik-menarik antara molekul air
yang satu dengan molekul air lainnya di
sepanjang pembuluh xilem. Selain disebabkan
oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air kedaun
disebabkan oleh penggunaan air di bagian daun
atau yang disebut dengan daya isap daun.
Air dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam
proses fotosintesis. Padadaun, air juga
mengalami penguapan. Penguapan air oleh
daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh
bagian daun akan menyebabkan terjadinya
tarikan terhadap air yang berada pada bagian
xilem sehingga air yang ada pada akar dapat
naik kedaun.
b. Pengangkutan Nutrisi pada
Tumbuhan

Semua bagian tumbuhan, yaitu akar, batang,


daun, dan bagian lainnya memerlukan nutrisi.
Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian
tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu
proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis
berupa gula dan asam amino keseluruh tubuh
tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari
daun keseluruh tubuh tumbuhan terjadi
melalui pembuluh floem. Pengangkutan zat-zat
hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya, yaitu
daun (daerah yang memiliki konsentrasi gula
tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju
(daerah yang memiliki konsentrasi gula
rendah) dengan dibantu oleh sirkulasi air yang
mengalir melalui pembuluh xilem dan floem.

2. Tekanan Darah pada Sistem


Peredaran Darah Manusia
Tekanan yang terdapat pada pembuluh
darah memiliki prinsip kerja seperti hukum
Pascal. Hal ini karena tekanan pada pembuluh
darah merupakan tekanan yang berada pada
ruang tertutup. Pada saat jantung memompa
darah, darah akan mendapatkan dorongan
sehingga mengalir melalui pembuluh darah.
Saat mengalir dalam pembuluh darah, darah
memberikandoronganpadadindingpembuluh
darah yang disebut dengan tekanan darah. Agar
tekanan darah tetap terjaga, maka pembuluh
darah harus terisi penuh oleh darah. Bila
terjadi kehilangan darah akibat kecelakaan atau
penyakit, tekanan darah dapat hilang, sehingga
darah tidak dapat mengalir menuju sel- sel di
seluruh tubuh. Akibatnya, sel-sel tubuh akan
mati karena tidak mendapatkan pasokan
oksigen dannutrisi.
Tekanan darah diukur dengan
menggunakan sebuah alat yang bernama
sphygmomanometer, ada pula yang
menyebutnya dengan tensimeter seperti yang
terdapat pada Gambar dibawah ini!

Tekanan darah diukur di dalam pembuluh


nadi (arteri) besar yang biasanya dilakukan di
tangan bagian lengan atas. Coba perhatikan
Gambar 7.22! Tekanan darah yang normal
berkisar antara 120/80 mmHg. Angka pertama
menunjukkan tekanan saat bilik berkontraksi
dan darah terdorong keluar dari bilik jantung
melalui pembuluh arteri disebut angka sistol.
Angka kedua, yaitu yang lebih rendah adalah
hasil pengukuran tekanan saat bilik relaksasi
dan darah masuk menuju bilik jantung, tepat
sebelum bilik-bilik ini berkontraksi lagi,
disebut angka diastol.
Pada proses pengukuran tekanan
darah juga berlaku hukum Pascal. Masih
ingatkah kamu pernyataan hukum Pascal?
Menurut Pascal tekanan yang diberikan kepada zat
cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala
arah dengan besar yang sama.
Dengan demikian, tekanan darah yang berada
pada bagian aorta, akan sama dengan tekanan
yang ada pada arteri atau pembuluh nadi yang
ada di lengan atas atau di bagian tubuh yang
lainnya.

3. Tekanan Gas pada Proses Pernapasan


Manusia

Di dalam paru-paru tepatnya di alveolus


terjadi pertukaran antara oksigen (O2) dan
karbon dioksida (CO2). Setiap menit paru-paru
dapat menyerap sekitar 250 mL O2 dan
mengeluarkan sebanyak 200 mL CO2. Proses
pertukaran antara O2 dengan CO2 terjadi
secara difusi, yaitu proses perpindahan zat
terlarut dari daerah yang memiliki konsentrasi
dan tekanan parsial tinggi ke daerah yang
memiliki konsentrasi dan tekanan parsial
rendah.
Tekanan parsial adalah tekanan yang
diberikan oleh gas tertentu dalam campuran
gas tersebut. Pada bagian ini yang dimaksud
dengan tekanan parsial adalah tekanan O2 dan
CO2 yang terlarut di dalam darah. Tekanan
parsial O2 diberi simbol PO2, sedangkan
tekanan parsial CO2 diberi simbol PCO2. Pada
sistem peredaran darah, tekanan parsial antara
O2 dan CO2 bervariasi pada setiap organ.
Darah yang masuk ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis memiliki PO2 yang lebih rendah
dan PCO2 yang lebih tinggi daripada udara di
dalam alveoli (alveoli merupakan jamak dari
alveolus).
Pada saat darah memasuki kapiler alveoli,
CO2 yang terkandung dalam darah berdifusi
menuju alveoli dan O2 yang terkandung dalam
udara di alveoli berdifusi ke dalam darah.
Akibatnya PO2 dalam darah menjadi naik
(banyak mengandung oksigen) dan PCO2
dalam darah menjadi turun (sedikit
mengandung karbondioksida).
Darah tersebut selanjutnya menuju ke
jantung, kemudian dipompa ke seluruh bagian
tubuh. Pada saat darah tiba di jaringan tubuh,
O2 dalam darah tersebut mengalami difusi
menuju jaringan tubuh. Kandungan CO2 dalam
jaringan tubuh lebih besar dari pada
kandungan CO2 dalam darah,
sehingga CO2 dalam jaringan tubuh mengalami
difusi ke dalam darah. Setelah melepaskan
O2dan membawa CO2 dari jaringan tubuh,
darah kembali menuju jantung dan dipompa
lagi ke paru-paru.
Mari Diskusi Bersama

Tahukah kamu letak jantung? Jantung


terletak di rongga dada di antara dua paru-
paru. Coba kamu pikirkan, mengapa Tuhan
menciptakan manusia dengan
menempatkan jantung di rongga dada?

Anda mungkin juga menyukai