Audit merupakan suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara
objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan
untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang
telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pelanggan utuk barang dagang yang dijual baik
secara tunai maupun kredit. Penjualan dibagi menjadi 2 yaitu penjualan kredit dan penjualan tunai.
Jika penjualan kredit, konsumen yang menerima barang langsung membayar barang dengan lunas.
Sedangkan kredit, konsumen membayarnya dengan beberapa kali tahap. Penjualan secara kredit
inilah yang nantinya menimbulkan piutang usaha.
Piutang usaha adalah piutang yang berasal dari penjualan barang dagang atau jasa secara kredit.
Penghapusan piutang tak tertagih dan estimasi beban piutang tak tertagih adalah contoh kelas
transakasi yang terkait dalam siklus siklus ini.
Tujuan Pemeriksaan Audit piutang sebagai berikut :
Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian internal (Internal Control) yang baik atas pitang dan
transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas
1. Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan Authenticity (keontetikan) daripada piutang
2. Untuk memeriksa collectibility (Kemungkinan tertagihnya) piutang dan cukup tidaknya perkiraan
allowance for bad debts (penyisihan piutang tak tertagih.
3. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingente lebility) yang timbul karena
pendiskontoan wesel tagih (notes recivable).
4. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan standar akuntansi yag berlaku
umum di indonesia atau standar akuntansi keuangan atau SAK ETAP.
Ada lima kelas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan piutang antara lain :
1. Penjualan ( penjualan tunai dan kredit )
2. Penerimaan kas
3. Retur dan pengurangan penjualan
4. Penghapusan piutang tak tertagih
5. Estimasi beban piutang tak tertagih
1. Risiko apa saja yang mungkin terjadi dalam siklus pembelian? Dan bagaimana pengendalian yang
dilakukan atas risiko yang terjadi tersebut?
Jawab :
Risiko auditnya :
Barang yang datang tidak sesuai dengan pesanan
Pengendaliannya :
Pemisahan tugas pada masing-masing bagian-bagian perusahaan
a. Bagian Pembelian; fungsinya otorisasi(bagian mana yang dibeli) ->SOP
b. bagian penerimaan Barang->Otorisasi->melakukan pengecekan fisik SOP
c. Bagian Gudang
d. Bagian Keuangan->Otorisasi
e. Bagian Keuangan->Otorisasi->memegang uang
f. Pengecekan secara fisik dan berkala
g. Ada Dokumentasi
2. Apa kelebihan dan kelemahan dari pembayaran melalui cek? Dan alternative apa yang dapat
dilakukan apabila terjadi cek kosong?
Jawab :
Kelebihan :
-Memudahkan pembayaran karena tidak perlu menghitung uang
-Alat pembayaran yang dapat diteriama untuk jumlah ynag tidak terbatas
-Lebih aman karena resiko uang hilang lebih kecil
-Jika hilang dapat dilakukan pemblokiran dan pelacakan
-Dapat berpindah tangan tanpa mengeluarkan biaya yang besar
Kelemahan :
-Pemegang cek hanya bisa melakukan pencairan pada jam buka bank yang dituju.
-Tidak efektif digunakan untuk membayar dalam jumlah kecil
-Tidak setiap orang dapat menerimanya.
-ada batas waktu untuk pencairan uangnya, jangan sampai terlewat batas waktunya.
-Kemungkinan bisa terjadi penipuan atau Cek Kosong.
-Cek mudah robek jika tidak digunakan secara hati-hati.
-risiko kehilangan cek tinggi jika jenis cek tersebut cek atas unjuk.
-biaya untuk membuat cek tinggi, tidak semua bisa memiliki cek. Hanya yang memiliki tabungan giro
memiliki cek. Dan itu biasanya dimiliki oleh perusahaan saja yang memiliki transaksi besar.
Jika mendapat cek kosong, maka kembalikan lagi cek tersebut ke perusahaan yang memberikan cek
tersebut. Lalu bisa kita meminta dalam bentuk uang. Jika hal tersebut tidak bisa dilakukan maka
segera melapor kepolisian karena hal ini termasuk kejahatan penipuan tindak pidana.
3. Contoh pengendalian internal yang baik dalam penerimaan barang?
Jawab :
Memeriksa barang yang telah sampai apakah sesuai dengan pesanan.
Memisahkan tanggung jawab aset dan fungsi lainnya. Misalnya memisahkan bagian yang menerima
barang dengan bagian penyimpanan dan bagian akuntansi untuk menghindari pencurian.
Dilakukan pencatatan akuntansi setiap kali barang tersebut dipindahkan.
Barang perlu dikontrol secara fisik sejak barang diterima hingga barang tersebut digunakan atau
dibuang.
4. Kelemahan dari adanya e-commerce pada siklus akuisisi?
Jawab : kelemahan utama terletak dari kemampuan sumber daya perusahaan untuk menggunakan
teknologi. Secanggih apapun teknologi yang dimiliki perusahaan jika SDM nya kurang memiliki
pemahaman terhadap teknologi tersebut akan sia-sia saja.
-rentan terhadap pencurian data (hacker)
-tidak terciptanya hubungan antara perusahaan dengan pelanggan jika transaksi dilakukan secara
komputerisasi.
1. Apa perbedaan karakteristik pemeriksaan terhadap aktiva lancar dan aktiva tetap?
2. Apakah auditor perlu menguji akurasi/klasifikasi aset tetap pada periode sebelumnya? Jika tidak
mengapa? Jika iya apa alasannya?
Jawab : auditor biasanya tidak perlu menguji akurasi atau klasifikasi aset tetap yang tercatat pada
periode-periode sebelumnya, karena diasumsikan sudah diverifikasi oleh audit pada masa itu. Akan
tetapi, auditor perlu menyadari bahwa perusahaan kadang-kadang memiliki peralatan manufaktur,
namun tidak lagi digunakan dalam operasi. Jika jumlah peralatan manufaktur tersebut material,
maka auditor perlu mengevaluasi apakah pencatatannya harus dihapuskan ke nilai realisasi bersih
(tujuan nilai realisasi) atau setidaknya diklasifikasikan terpisah sebagai “perlengkapan yang tidak
digunakan”.
3. Apa yang dimaksud dengan pengendalian interen dalam verifikasi terhadap penghentian aset tetap
tahun berjalan?
4. Bagaimana cara menentukan risiko bawaan dalam beban dibayar dimuka?
Jawab :
-ditentukan pada tingkat yang rendah karena akun ini tidak melibatkan isu akuntansi yang kompleks
atau mendalam.
-beban yang ditangguhkan dan aktiva tidak berwujud memerlukan pertimbangan risiko bawaan yang
serius.
-risiko bawaan tinggi apabila terdapat salah saji yang material.
-risiko bawaan tinggi apabila penilaian dan estimasi umur paten, wiralaba dan goodwill melibatkan
pertimbangan mendalam dan perbedaan pendapatan antara auditor dengan klien.
1. Apa yang dilakukan auditor jika pengendalian internal atas pencatatan wesel bayar tidak memadai?
Jawab :
-Auditor perlu melakukan pengujian kembali terhadap transaksi-transaksi wesel bayar tersebut.
-auditor perlu melakukan prosedur lain untuk menguji adanya wesel bayar yang tidak tercatat. Misalnya
auditor dapat mengirimkan konfirmasi kepada kreditur yang memiliki wesel atas klien di masa lampau,
tetapi tidak ada di dalam daftar wesel bayar.
-auditor juga dapat menganalisis beban bunga untuk pembayaran kepada kreditur yang tidak termasuk
dalam daftar wesel bayar dan melaah notulensi pertemuan dewan direksi untuk mendeteksi
kemungkinan adanya wesel bayar yang tidak tercatat.
2. Bagaimana hubungan antara pengujian siklus akuisisi dan pembayaran serta pengujian utang usaha?
3. Apa perbedaan perusahaan terbuka dan perusahaan tertutup selain yang dibuku, dan mengapa
perusahaan tertutup jarang membagikan dividen?
Jawab : pada perusahaan terbuka modal didapatkan dari orang lain(investor) sehingga laba yang
diperoleh harus dibagikan juga kepada investor. Keputusan tertinggi ada pada RUPS. Sehingga investor
yang menanamkan sahamnya jangka panjang minimal satu tahun akan mendapatkan dividen sesuai
presentase kepemilikan saham.
Pada perusahaan tertutup biasanya pemiliknya hanya dari anggota keluarga saja. Jarang terjadi
pembagian dividen karena laba digunakan untuk pengembangan usaha baru.
4. Contoh riset dari siklus modal ?
5. BU DIOTA : modal dibagi menjadi dua yaitu modal sendiri dan pinjaman.
Jika modal sendiri : tidak perlu membayar bunga, tidak ada pengembalian, laba bisa dinikmati sendiri,
tidak perlu memerlukan dokumen yang ribet untuk memperoleh modal. Kelemahannya ; jumlahnya
terbatas karena sumber daya manusia terbatas hanya bersumber dari warisan atau tanah. Tidak
termotivasi dalam bekerja, jika terjadi rugi berpikir tidak masalah karena modal sendiri.
Jika Modal Pinjaman : termotivasi untuk membayar kewajiban, dana yang diperoleh tidak terbatas,
peluang mengembangkan usaha lebih besar.
1. Apakah semua perusahaan memiliki jenis akun kas umum, akun impress, akun bank cabang, dana kas
kecil impress, dan setara kas?
Jawab : tidak semua perusahaan memiliki 5 jenis akun tersebut tergantung pada tujuan masing-masing
perusahaan. Jika dirasa akun kas umum saja cukup untuk memenuhi tujuan perusahaan maka akun yang
lainnya tidak diperlukan lagi.
2. Mengapa siklus audit saldo kas mempengaruhi siklus audit yang lain dan siklus apa saja yang
mempengaruhinya?
Jawab : Audit saldo kas mempengaruhi siklus audit lainnya kecuali siklus persediaan dan pergudangan
tidak memerlukan akun kas karena hanya menyimpan barang saja. Seperti halnya :
Siklus penjualan pada saat barang dijual akan melibatkan akun kas sebagai penghasilan. Pada siklus
penggajian pada saat pembayaran gaji akan melibatkan akun kas. Pada siklus modal saat membayarkan
dividen kepada pemegang akan melibatkan akus kas. Pada siklus akuisisi dan pembayaran saat
melakukan pembelian barang dagangan akan melibatkan akun kas.
3. Apa saja yang termasuk risiko bawaan terhadap saldo kas?
Jawab :
-Kas mudah dicuri, mudah dipindah tangankan, kas sangat liquid sudah berbentuk uang sehingga tidak
susah menukarkan lagi. Uang mudah dibawa daripada set lainnya.
-risiko bawaan cukup tinggi untuk :
Tujuan keberadaan ; saldo kas tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca.
Tujuan kelengkapan ; saldo kas tercatat meliputi pengaruh semua transaksi kas yang telah terjadi.
Transfer antar bank pada akhir tahun telah dicatat pada periode yang tepat.
Tujuan akurasi.
-tingginya potensi salah saji akibat volume transaksi yang tinggi.
-kesempatan manipulasi dalam bentuk kitting atau window dressing.
4. Mengapa perusahaan yang beroperasi dibanyak lokasi biasanya memiliki saldo bank terpisah di setiap
lokasi?
Jawab : karena masing-masing perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda pada setiap cabang.
Selain itu untuk memudahkan memantau kinerja pada masing-masing cabang perusahaan. Dengan
memisahkan akun bank cabang perusahaan induk dapat menilai kinerja pada cabang apakah tinggi biaya
yang dikeluarkan atau rendah. Sehingga dapat membantu dalam pembuatan keputusan managemen.