Anda di halaman 1dari 204

Paket Unit Pembelajaran

Listrik Arus Searah dan Listrik Statis

1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Paket Unit Pembelajaran


PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN FISIKA


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Listrik Arus Searah


dan Listrik Statis
Penulis:
Lia Laela Sarah, S.Pd, M.T

Penyunting:
Suharto, S.Pd.,M.T
Drs. Kandi, MA

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Paket Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah dan Listrik Statis

KATA SAMBUTAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya menyambut baik terbitnya Paket Unit Pembelajaran dalam rangka


pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi.
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran merupakan salah satu upaya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran yang berfokus pada upaya mencerdaskan peserta didik melalui
pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi. Program
berbasis zonasi ini dilakukan mengingat luasnya wilayah Indonesia dan
kualitas pendidikan yang belum merata, sehingga peningkatan pendidikan
dapat berjalan secara masif, merata, dan tepat sasaran.

Paket unit pembelajaran ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan


Kemendikbud yang menekankan pada pembelajaran berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS).
Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir kompleks dalam
menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi,
menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental
yang paling dasar.

Sasaran Program PKB melalui PKP berbasis zonasi ini adalah seluruh guru di
wilayah NKRI yang tergabung dalam komunitas guru sesuai bidang tugas yang
diampu di wilayahnya masing-masing. Komunitas guru dimaksud meliputi
kelompok kerja guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan
Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK).

iii
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Semoga Paket Unit Pembelajaran ini dapat digunakan dengan baik


sebagaimana mestinya sehingga dapat menginspirasi guru dalam
mengembangkan materi dan melaksanakan proses pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi yang bermuara pada
meningkatnya kualitas lulusan peserta didik.

Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerja cerdas para
penulis dan semua pihak terkait yang dapat mewujudkan Paket Unit
Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai upaya yang kita
lakukan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Juli 2019


Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan,

Dr. Supriano, M.Ed.


NIP. 196208161991031001

iv
Paket Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah dan Listrik Statis

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan YME, karena atas izin
dan karunia-Nya Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi ini dapat diselesaikan. Paket Unit
Pembelajaran ini disusun berdasarkan analisis Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian serta analisis Ujian Nasional
(UN).

Hasil UN tahun 2018 menunjukkan bahwa peserta didik masih lemah dalam
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) seperti
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Hasil tersebut ternyata selaras
dengan capaian PISA (Programme for International Student Assessment)
maupun TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Oleh
karena itu, perserta didik harus dibiasakan dengan pembelajaran dan soal-
soal yang berorientasi kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi agar
meningkat kemampuan berpikir kritisnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan


Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), berupaya meningkatkan kualitas
pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas lulusan peserta didik
dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi. Program ini
dikembangkan dengan menekankan pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi.

v
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan pemerataan mutu pendidikan,


maka pelaksanaan Program PKP dilakukan dengan mempertimbangkan aspek
kewilayahan (Zonasi). Melalui zonasi ini, pengelolaan komunitas guru seperti
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMA/SMK dan SLB, dan
Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) dilaksanakan dengan
memperhatikan keragaman mutu pendidikan.

Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada


seluruh tim penyusun yang berasal dari Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
bidang Kelautan dan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPPPTK
KPTK), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), dan Perguruan Tinggi
serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan penyelesaian
Paket Unit Pembelajaran ini. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai upaya yang
kita lakukan.

Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Direktur Pembinaan Guru


Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus,

Ir. Sri Renani Pantjastuti, M.P.A.


NIP. 196007091985032001

vi
Paket Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah dan Listrik Statis

DAFTAR ISI

Hal

KATA SAMBUTAN iii

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

PENGANTAR PAKET UNIT PEMBELAJARAN 1

UNIT PEMBELAJARAN 1 LISTRIK ARUS SEARAH 3

UNIT PEMBELAJARAN 2 LISTRIK STATIS 99

PENUTUP 189

DAFTAR PUSTAKA 191

LAMPIRAN 193

vii
Paket Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah dan Listrik Statis

PENGANTAR PAKET UNIT PEMBELAJARAN

Paket unit Listrik Arus Searah dan Listrik Statis disusun sebagai kumpulan
sumber bahan ajar alternatif bagi guru yang tersusun atas Unit Listrik Arus
Searah dan Unit Listrik Statis. Melalui bahan bacaan pada paket unit tersebut
diharapkan guru mendapatkan tambahan pengetahuan dan keterampilan
untuk mengajarkan materi tersebut ke peserta didiknya sesuai target
kompetensi dasar (KD), terutama dalam memfasilitasi kemampuan bernalar
peserta didik. Selain itu, unit-unit ini juga aplikatif bagi guru dan peserta didik
agar dapat menerapkan dasar-dasar pengetahuan listrik statis dan arus searah
dalam kehidupan sehari-hari.

Paket Unit Listrik Arus Searah dan Unit Listrik Statis terdiri dari komponen
penting dalam setiap unitnya yaitu kompetensi dasar, perumusan indikator
pencapaian kompetensi, aplikasi di dunia nyata, soal-soal tes UN/USBN,
aktivitas pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD), bahan bacaan,
pengembangan penilaian, kesimpulan dan umpan balik. Komponen-
komponen di dalam setiap unit tersebut disesuaikan dengan topik Listrik Arus
Searah dan Listrik Statis masing-masing dengan tujuan agar dapat dilihat
kesesuaian dengan strategi pembelajaran yang digunakan.

LKPD pada setiap unit dikembangkan agar guru dapat memfasilitasi peserta
didik untuk melatihkan kemampuan bernalar dan berketerampilan proses
sain dengan mendayagunakan media yang sudah menjadi standar
kelengkapan sekolah. LKPD tersebut disajikan melalui serangkaian aktivitas
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model
pembelajaran yang direkomendasikan dalam Kurikulum 2013 diantaranya
discovery learning, inquiry dan problem based learning.

1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Penyajian unit disesuaikan dengan urutan kompetensi dasar (KD) yang


tercantum dalam permendikbud no. 37 tahun 2018 yaitu KD 3.1 mengenai
listrik arus searah dan KD 3.2 mengenai listrik statis.

Keberhasilan Saudara dalam memahami paket ini, dapat direfleksi melalui


instrumen pada umpan balik setelah melalui serangkaian proses penelaahan
yang akan dimatangkan selanjutnya melalui serangkaian implementasi di
kelas masing-masing.

2
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

1
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN FISIKA


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Listrik Arus Searah


Penulis:
Lia Laela Sarah, S.Pd.,M.T

Penyunting:
Suharto, S.Pd.,M.T

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

DAFTAR ISI

Hal

Contents
DAFTAR ISI 5
DAFTAR GAMBAR 7
DAFTAR TABEL 8
PENDAHULUAN 9
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK 11
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi 11
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 12
APLIKASI DI DUNIA NYATA 14
A. Rangkaian Sistem Kelistrikan Mobil 15
B. Sistem Pengamanan Pada Rangkaian Rumah 17
SOAL-SOAL UN/USBN 19
A. Contoh Soal UN Tahun 2016 19
B. Contoh Soal UN Tahun 2017 20
C. Contoh Soal UN Tahun 2018 22
D. Contoh Soal Anchor USBN Tahun 2019 23
E. Contoh Soal UN Tahun 2019 24
BAHAN PEMBELAJARAN 25
A. Aktivitas Pembelajaran 25
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -1 29
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -2 34
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -3 38
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -4 42
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -5 45
B. Lembar Kerja Peserta Didik 49

5
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD -1 : Arus Listrik dan Hukum Ohm 49


LKPD -2 : Rangkaian Resistor 51
LKPD -3 : Hukum Kirchoff 54
LKPD -4 : Daya Listrik 59
LKPD -5 : Hambatan Jenis Kawat 62
C. Bahan Bacaan 66
Arus Listrik 66
Hukum Ohm dan Resistansi 67
Rangkaian Seri-Paralel 69
Energi dan Daya Listrik 72
Hukum kirchhoff 73
PENGEMBANGAN PENILAIAN 76
A. Pembahasan Soal-soal 76
B. Pengembangan Soal HOTS 85
C. Refleksi Pembelajaran 90
KESIMPULAN 92
UMPAN BALIK 94

6
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 Rangkaian Paralel Lampu Mobil..................................................................... 14


Gambar 2. Rangkaian Paralel Lampu Mobil .................................................................. 15
Gambar 3. Rangkaian Paralel Sistem Kelistrikan Mobil .......................................... 16
Gambar 4. Rangkaian Paralel Sistem Kelistrikan Mobil............................................ 16
Gambar 5. Berita Peristiwa Kebakaran Akibat Korsleting Listrik ....................... 17
Gambar 6. Sekring Listrik ........................................................................................................ 18
Gambar 7. Arah arus pada rangkaian tertutup ............................................................. 66
Gambar 8. Jenis Penghantar ................................................................................................... 68
Gambar 9. Rangkaian Seri (a) – Paralel (b) dari Tiga Lampu................................ 70
Gambar 10. Rangkaian Seri Tiga Resistor........................................................................ 70
Gambar 11. Rangkaian Paralel Resistor ........................................................................... 71
Gambar 12. Arus Listrik Pada Titik Percabangan ....................................................... 74
Gambar 13. Loop Pada Rangkaian ....................................................................................... 75

7
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi 11


Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi (Pengetahuan) 12
Tabel 3. Indikator Pencapaian Kompetensi (Keterampilan) 13
Tabel 4. Desain Aktivitas 26
Tabel 5. Kisi Kisi Soal HOTS 86
Tabel 6. Lembar Persepsi Pemahaman Unit 94

8
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

PENDAHULUAN

Topik listrik arus searah di SMA merupakan salah satu materi prioritas yang
harus dilaksanakan dalam pembelajaran mengingat materi ini selalu diujikan
dalam Ujian Nasional (UN) dari tahun ke tahun. Unit ini diharapkan dapat
menjadi aternatif sumber bahan ajar bagi guru dalam pembelajaran listrik
arus searah. Melalui pembahasan materi yang terdapat pada unit ini, guru
dapat memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi yang sama ke
peserta didik yang disesuaikan dengan indikator yang telah disusun. Selain itu
pembelajaran yang telah disusun diharapkan dapat memfasilitasi kemampuan
bernalar peserta didik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari.

Sebagai panduan dalam melaksanakan pembelajaran, unit ini dilengkapi


dengan kompetensi dasar terkait yang memuat target kompetensi dan
indikator pencapaian kompetensi, bahan bacaan tentang aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari, soal-soal tes UN tiga tahun terakhir, aktivitas
pembelajaran, Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD), bahan bacaan materi,
dan pembahasan soal-soal UN terkait materi terkait. Komponen-komponen di
dalam unit ini dikembangkan dengan tujuan agar guru dapat dengan mudah
memfasilitasi peserta didik untuk memahami konsep-konsep listrik arus
searah, menganalisis dan memecahkan masalah rangkaian listrik, serta
menganalisis prinsip kerja peralatan listrik arus searah (DC) dalam kehidupan
sehari-hari.

Topik listrik arus searah dikembangkan pada bahan bacaan terdiri atas
subtopik arus listrik, hukum ohm dan resistansi, rangkaian seri-paralel,
hukum kirchoff, energi dan daya listrik serta aplikasi listrik arus searah dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, unit ini juga dilengkapi dengan lima Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD), yaitu:

9
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

1) Arus Listrik dan Hukum Ohm


2) Rangkaian Resistor;
3) Hukum Kirchoff;
4) Daya Listrik;
5) Hambatan jenis kawat.

LKPD dikembangkan secara aplikatif agar guru mudah


mengimplementasikannya dalam pembelajaran. Pada bagian akhir unit ini,
juga dilengkapi dengan contoh soal HOTS sebagai salah satu upaya
pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik sekaligus
pengembangan penilaian pada level kognitif.

10
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Sub unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar


kelas XII:

Tabel 1. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi Kelas

3.1 Menganalisis prinsip 1. Menganalisis prinsip kerja XII


kerja peralatan listrik peralatan listrik searah (DC)
searah (DC) berikut dalam kehidupan sehari-hari
keselamatannya dalam
2. Menganalisis prinsip
kehidupan sehari-hari
keselamatan yang digunakan
pada rangkaian listrik dalam
kehidupan sehari-hari

4.1 Melakukan percobaan 1. Melakukan percobaan prinsip XII


prinsip kerja rangkaian kerja rangkaian listrik searah
listrik searah (DC) (DC) dengan metode ilmiah
dengan metode ilmiah
2. Mempresentasikan hasil
berikut presentasi hasil
percobaan prinsip kerja
percobaan
rangkaian listrik searah (DC)

11
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi (Pengetahuan)

IPK Pengetahuan
Indikator Pendukung
3.1.1 Menjelaskan konsep arus listrik
3.1.2 Menentukan nilai kuat arus yang terukur pada ampere meter
3.1.3 Menentukan nilai beda potensial listrik yang terukur pada voltmeter
3.1.4 Menjelaskan hubungan antara beda potensial listrik dengan kuat
arus listrik pada resistor (hukum ohm)
3.1.5 Menjelaskan hukum I kirchoff
3.1.6 Menjelaskan hukum II kirchoff
3.1.7 Menentukan besaran fisis rangkaian seri dan paralel resistor pada
rangkaian arus searah
3.1.8 Menerapkan hukum ohm pada rangkaian listrik arus searah
3.1.9 Menerapkan hukum kirchoff pada rangkaian listrik arus searah
3.1.10 Menentukan besar daya listrik yang dipakai pada suatu peralatan
listrik
Indikator Kunci
3.1.11 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam
kehidupan sehari-hari
3.1.12 Menganalisis prinsip keselamatan yang digunakan pada rangkaian
listrik dalam kehidupan sehari-hari
Indikator Pengayaan
3.1.13 Mengevaluasi dimensi kawat yang dapat digunakan sebagai
pengaman arus dalam peralatan listrik sesuai dengan sumber daya
listriknya.

12
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Tabel 3. Indikator Pencapaian Kompetensi (Keterampilan)

IPK Keterampilan

Indikator Pendukung

4.1.1 Menggunakan alat ukur arus listrik (amperemeter) dan


potensial listrik (voltmeter)

4.1.2 Mengkalibrasi skala amper meter dan voltmeter

4.1.3 Membuat rangkaian listrik tertutup arus searah (DC)

Indikator Kunci

4.1.4 Melakukan percobaan rangkaian seri paralel resistor pada


rangkaian listrik arus searah (DC)

4.1.5 Melakukan percobaan rangkaian seri paralel resistor pada


rangkaian listrik arus searah (DC)

4.1.6 Mengumpulkan data hasil percobaan rangkaian listrik searah


(DC)

4.1.7 Mengolah data hasil percobaan rangkaian listrik searah (DC)

4.1.8 Menyajikan data hasil percobaan rangkaian listrik searah (DC)

4.1.9 Mempresentasikan laporan hasil percobaan rangkaian listrik


searah (DC)

13
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

APLIKASI DI DUNIA NYATA

Arus listrik banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hampir segala


jenis kebutuhan hidup memerlukan energi listrik. Dari sekian banyak
peralatan elektronik yang digunakan dalam kehidupan, sumber arus listrik
dikategorikan menjadi dua jenis yaitu sumber arus listrik searah (Direct
Current/DC) dan sumber arus listrik bolak-balik (Alternating Current/AC).
Sumber arus listrik searah (DC) ditemukan pada baterai dan aki
(accumulator). Beberapa alat elektronik yang populer menggunakan sumber
arus DC yaitu telepon genggam dan kendaraan bermotor. Sedangkan sumber
arus bolak balik (AC) digunakan dalam jaringan listrik rumah.

Gambar 1 Rangkaian Paralel Lampu Mobil

Sumber: https://www.freepik.com/free-photos-vectors/battery

Karena listrik rumah menggunakan arus bolak-balik (AC), alat elektronik


seperti telepon seluler atau laptop pada umumnya dilengkapi dengan alat yang
berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC.

Pada bagian ini akan dibahas dua aplikasi kelistrikan di dunia nyata sebagai
trigger agar Saudara termotivasi untuk menemukan aplikasi lainnya. Banyak
aplikasi konsep kelistrikan di dunia nyata yang menarik untuk dibahas namun

14
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

tidak dicantumkan dalam unit ini misalnya bagaimana alat uji kebohongan
dikembangkan berdasarkan resistansi dari tubuh seseorang, sistem
kelistrikan telepon seluler dan rangkaian listrik pada peralatan elektonik.

A. Rangkaian Sistem Kelistrikan Mobil

Mobil menjadi salah satu kendaraan yang paling sering digunakan dewasa ini.
Sebagai kendaraan favorit mobil dilengkapi dengan fitur tambahan yang dapat
dinikmati penumpang seperti radio dan air conditioner. Bahkan beberapa
mobil juga dilengkapi dengan televisi. Untuk menyalakan fitur-fiturnya, mobil
memerlukan sumber energi listrik. Namun lebih dari sekedar menyalakan
fitur-fiturnya, sistem kelistrikan mobil memegang peranan sangat penting
untuk menjalankan mobil itu sendiri. Kelistrikan mobil digunakan pada steker
untuk memberikan percikan api (sistem pengapian), mengendalikan pemicu
mesin dan mengisi aki. Kelistrikan juga digunakan untuk menyalakan lampu
dan fitur-fitur tambahan seperti air conditioner dan radio. Jika salah satu
lampu mobil putus, lampu yang lain masih dapat menyala demikian juga air
conditioner nya. Mengapa hal ini terjadi?.

Sistem kelistrikan mobil dirangkai secara seri dan paralel. Lampu lampu mobil
dirangkai secara paralel. Sehingga lampu-lampu mendapatkan tegangan yang
sama dan menyala terang. Jika satu lampu putus, lampu lain masih dapat
menyala terang. Secara sederhana rangkaian lampu mobil terlihat pada
gambar 1.

Gambar 2. Rangkaian Paralel Lampu Mobil

15
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Rangkaian paralel juga digunakan untuk menghubungkan baterai mobil


dengan fitur-fitur lain seperti radio dan air conditioner. Bagan rangkaian
kelistrikan mobil terlihat pada gambar 2.

Gambar 3. Rangkaian Paralel Sistem Kelistrikan Mobil

Sumber: https://blog.firestonecompleteautocare.com/batteries/your-cars-electrical-system/

Sistem kelistrikan mobil memanfaatkan rangka mobil sebagai bagian dari


rangkaian. Sistem ini dikenal dengan sistem pentanahan. Rangka mobil dalam
hal ini berperan seperti kawat netral dalam rangkaian listrik rumah tangga.
Arus listrik mengalir dari terminal positif ke alat-alat kemudian melalui
rangka mobil dan kembali ke kutub negatif aki tanpa melalui kawat. Sistem ini
memiliki dua keuntungan yaitu untuk mengurangi jumlah kawat yang
digunakan dan juga untuk memudahkan mendeteksi jika ada kerusakan pada
mobil.

Gambar 4. Rangkaian Paralel Sistem Kelistrikan Mobil

16
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Meskipun menggunakan sistem pentanahan, panjang kabel yang digunakan


mobil lebih dari 70 meter. Kabel utama untuk setiap rangkaian berada di
sekitar mobil. Kabel-kabel ini dimasukkan ke sebuah rak isolasi luar yag
disebut loom. Loom disembunyikan di belakang penyeimbang mobil.
Percabangan kawat keluar dari loom dan terhubung ke alat yang akan dialiri
arus listrik (G. Lofts, 2008).

B. Sistem Pengamanan Pada Rangkaian Rumah

Peristiwa yang tidak kita inginkan sering terjadi akibat kelalaian kita sendiri.
Salah satu peristiwa yang sering terjadi di sekitar pemukiman adalah
kebakaran akibat korsleting listrik.

Gambar 5. Berita Peristiwa Kebakaran Akibat Korsleting Listrik

Sumber: https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/17/06/16/ornbd2-
korsleting-listrik-2-rumah-di-bekasi-terbakar

Bagaimana peristiwa korsleting listrik terjadi?. Mengapa terjadi dan


bagaimana korsleting listrik dapat menyebabkan kebakaran?. Lalu bagaimana
agar terhindar dari peristiwa korsleting listrik di rumah kita?.

17
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Korsleting listrik atau hubungan pendek terjadi karena kabel terbakar atau
arus mengalir tanpa hambatan. Saat terjadi korsleting, arus mengalir sangat
cepat dan menimbulkan panas pada kabel. Panas pada kabel disebabkan oleh
daya disipasi yang dihasilkan arus listrik saat melalui penghantar (kabel).
Semakin besar beban arus yang mengalir pada kabel maka daya disipasi yang
ditimbulkan juga semakin besar, dengan kata lain kabel semakin panas.

Sebuah kabel atau kawat didesain untuk menghantarkan arus listrik tidak
lebih dari beban tertentu. Jika kawat menghantarkan listrik melebihi beban
arus yang seharusnya, panas yang ditimbulkan dapat menyebabkan isolator
pembungkus kabel meleleh dan menimbulkan percikan api di dinding atau
langit langit. Untuk menghindari peristiwa ini, sistem rangkaian listrik di
rumah pada umumnya dilengkapi dengan sekring atau pemutus arus. Sekring
merupakan sepotong logam pendek dan tipis yang akan meleleh dan putus jika
beban arus listrik yang mengalir melebihi nilai yang ditentukan. Dengan
demikian arus listrik pada rangkaian juga terputus dan menghindari
terjadinya panas berlebih pada kabel.

Gambar 6. Sekring Listrik

Sumber: https://pakarsolved.blogspot.com/2013/04/cara-memilih-ukuran-sekering-yang.html

18
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

SOAL-SOAL UN/USBN

A. Contoh Soal UN Tahun 2016

No. Soal
1. Perhatikan gambar berikut !

Besar beda potensial pada hambatan 3Ω adalah ….


A. 0,17 volt
B. 0,50 volt
C. 1,50 volt
D. 2,00 volt
E. 6,00 volt
Identifikasi
Level Kognitif : Level Kognitif 2 / LK2 (Aplikasi)
Indikator yang : 3.1.9 Menerapkan hukum kirchoff pada rangkaian
bersesuaian listrik arus searah
Diketahui : Besar beda potensial dan resistansi resistor
Ditanyakan : Menentukan beda potensial listrik pada resistor
Materi yang : - Hukum kirchhoff pada rangkaian tertutup
dibutuhkan - Hukum ohm / hubungan tegangan dan arus listrik
pada resistor

19
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Contoh Soal UN Tahun 2017

No. Soal
1. Perhatikan rangkaian berikut!

Besar daya pada hambatan 2 Ω adalah ….


A. 2 watt
B. 4 watt
C. 5 watt
D. 6 watt
E. 9 watt
Identifikasi
Level Kognitif : Level Kognitif 2 / LK2 (Aplikasi)
Indikator yang : 3.1.10 Menentukan besar daya listrik yang dipakai
bersesuaian pada suatu peralatan listrik

Diketahui : Besar beda potensial dan resistansi resistor pada


rangkaian majemuk
Ditanyakan : daya pada salah satu hambatan
Materi yang : - Hukum kirchhoff pada rangkaian tertutup
dibutuhkan - Hukum kirchhoff pada percabangan
- Prinsip hubungan arus dan tegangan pada resistor
- Besar beda potensial pada dua titik
-

20
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

No. Soal
2. Perhatikan gambar rangkaian 5 lampu identik berikut!

Lampu identik F dipasang pada kawat antara P dan Q. Bagaimana


keadaan nyala lima lampu pada rangkaian listrik tersebut?
A. Lampu D dan E menyala lebih terang dari semula
B. Lampu A, B dan C menyala lebih terang dari semula
C. Lampu D dan E lebih terang dari lampu A,B dan C
D. Lampu D dan E lebih redup dari semula
E. Lampu D dan E sama terangnya dari keadaan awal
Identifikasi
Level Kognitif : Level Kognitif 3 / LK 3 (Penalaran)
Indikator yang : 3.1.11 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik
bersesuaian searah (DC) dalam kehidupan sehari-hari

Diketahui : Rangkaian seri-paralel 5 lampu identik ( R sama)


pada kondisi pertama
Rangkaian seri paralel pada kondisi kedua, dengan
penambahan satu lampu
Ditanyakan : keadaan nyala lampu
Materi yang : - Karakteristik rangkaian seri dan paralel
dibutuhkan - Hambatan total dari rangkaian
- Daya lampu

21
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Contoh Soal UN Tahun 2018

No. Soal
1. Perhatikan rangkaian listrik berikut !

Jika hambatan 5 ohm pada rangkaian diganti dengan 7 ohm, maka


perbandingan arus total yang mengalir pada rangkaian sebelum
dengan setelah penggantian adalah ….
A. 4 : 5
B. 5 : 4
C. 10 : 11
D. 11 : 5
E. 11 : 10
Identifikasi
Level Kognitif : Level Kognitif 2 / LK 2 (Aplikasi)
Indikator yang : 3.1.8 Menerapkan hukum ohm pada rangkaian
bersesuaian listrik arus searah
Diketahui : Besar beda potensial dan resistansi resistor
Ditanyakan : Perbandingan arus total pada rangkaian
Materi yang : - Hukum ohm / hubungan tegangan dan arus listrik
dibutuhkan pada resistor
- Hambatan pengganti dari rangkaian (resistansi
total)

22
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

D. Contoh Soal Anchor USBN Tahun 2019

No. Soal
1. Perhatikan gambar rangkaian listrik di bawah ini!

Kuat arus listrik yang melewati hambatan R2 adalah ….


A. 2/3 A
B. 1/2 A
C. 2/5 A
D. 1/3 A
E. 1/4 A
Identifikasi
Level Kognitif : Level Kognitif 2 / LK2 (Aplikasi)
Indikator yang : 3.1.7 Menentukan besaran fisis rangkaian seri dan
bersesuaian paralel resistor pada rangkaian arus searah
Diketahui : beda potensial dan resistansi resistor
Ditanyakan : Menentukan kuat arus listrik pada salah satu resistor
Materi yang : - Resistansi total / hambatan pengganti
dibutuhkan - Hukum ohm / hubungan tegangan dan arus listrik
pada resistor
- Karakteristik rangkaian seri-paralel rangkaian
resistor

23
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

E. Contoh Soal UN Tahun 2019

No. Soal
1. Perhatikan penunjukan jarum amperemeter pada gambar berikut!

Kuat arus yang terukur adalah ….


A. 60 A
B. 6 A
C. 5 A
D. 3 A
E. 0,3 A
Identifikasi
Level Kognitif : Level Kognitif 2 / LK2 (Aplikasi)
Indikator yang : 3.1.2 Menentukan nilai kuat arus yang terukur pada
bersesuaian ampere meter

Diketahui : Skala terukur, skala maksimum, arus maksimum


Ditanyakan : Arus listrik terukur
Materi yang : Membaca alat ukur listrik amperemeter dan
dibutuhkan voltmeter

24
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

BAHAN PEMBELAJARAN

Pada bagian ini akan diuraikan bahan pembelajaran sebagai panduan


alternatif bagi Saudara ketika akan membelajarkan topik listrik arus searah.
Bagian ini berisikan rincian aktivitas pembelajaran, lembar kegiatan peserta
didik yang digunakan, dan bahan bacaannya. Bahan pembelajaran ini
dikembangkan dengan prinsip berpusat pada peserta didik dan berusaha
memfasilitasi kemampuan berpikir tingkat tinggi.

A. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran pada bagian ini merupakan rincian kegiatan guru dan
peserta didik untuk mencapai kompetensi dasar topik listrik arus searah.
Sebelum uraian aktivitas pembelajaran, terlebih dahulu akan disajikan desain
aktivitas pembelajaran seperti terlihat pada tabel 4.

Berdasarkan tabel 4, dapat terlihat aktivitas pembelajaran untuk mencapai


masing-masing indikator yang telah ditetapkan. Aktivitas pembelajaran akan
diuraikan lebih rinci menjadi lima skenario pembelajaran atau lima
pertemuan. Pengembangan skenario pembelajaran sesuai kriteria yang
ditetapkan pada Standar Proses (Permendikbud nomor 22 tahun 2016).
Menurut permendikbud tersebut disebutkan bahwa proses pembelajaran
pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Oleh karena itu pemilihan pendekatan atau model
pembelajaran harus memfasilitasi kriteria yang disebutkan pada
permendikbud di atas. Berikut desain pembelajaran dan rincian aktivitas
pembelajaran untuk masing-masing pertemuan.

25
Tabel 4. Desain Aktivitas

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
26

Indikator Pencapaian Bentuk dan Jenis Media / Bahan Alokasi


Materi Pelajaran Aktivitas
Kompetensi Penilaian Pembelajaran Waktu
3.1.1 Menjelaskan konsep Pertemuan -1(inkuiri terbimbing): 1. Tes Tulis : 1. LKPD 5 x 2 jp
arus listrik 1. Arus Listrik 1. Observasi peralatan-peralatan dalam - PG 2. Virtual x 45
kehidupan sehari-hari yang - Esay Phet menit
2. Hukum Ohm menggunakan sumber listrik arus Terbuka 3. Power
dan searah (DC), 2. Observasi Point
Resistansi 2. Diskusi mengenai penjelasan arus Kegiatan 4. Alat
listrik, Praktek percobaan
3. Rangkaian 3. demonstrasi cara penggunaan amper 3. Observasi
Seri-Paralel meter dan voltmeter Kegiatan
4. Penyelidikan hubungan antara kuat Diskusi
4. Rangkaian arus listrik dan tegangan (hukum 4. Observasi
Majemuk ohm) Kegiatan
(Hukum Presentasi
kirchhoff) Pertemuan -2 (discovery learning): 5. Penilaian
1. Diskusi dan melakukan percobaan Produk
5. Energi dan rangkaian resistor seri-paralel (Laporan/Mak
Daya Listrik 2. menentukan karakteristik dari alah)
masing-masing tipe rangkaian
3. Menyajikan hasil analisis besaran
6. Pemanfaatan pada rangkaian majemuk (Hukum
Energi Listrik kirchhoff)
(Peralatan
Listrik DC), Pertemuan -3 (5E Model):
1. Menyelidiki penerapan hukum
Kirchoff pada rangkaian majemuk
2. diskusi analisis besaran-besaran fisis
pada rangkaian majemuk
Indikator Pencapaian Bentuk dan Jenis Media / Bahan Alokasi
Materi Pelajaran Aktivitas
Kompetensi Penilaian Pembelajaran Waktu
Pertemuan -4 (pendekatan saintifik):
1. Diskusi konsep daya listrik,
menerapkan konsep daya listrik pada
rangkaian
2. Diskusi menelaah spesifikasi
peralatan listrik serta penggunaan
nya dalam kehidupan sehari-hari
sesuai dengan keselamatannya
3. Menyajikan hasil diskusi kajian
spesifikasi peralatan listrik dan
pemanfaatannya dalam kehidupan
sehari-hari

Pertemuan -5 (PBL):
1. Percobaan Hambatan Jenis Kawat
2. Diskusi analisis pemanfaatan jenis
kawat untuk keselamatan sistem
kelistrikan
3. Membuat pemutus arus sebagai
sistem pengamanan jaringan listrik
4. Menyajikan laporan hasil percobaan
3.1.2 Membaca alat ukur

Paket Unit Pembelajaran


listrik amperemeter
dan voltmeter

Pembelajaran Aljabar
3.1.3 Menjelaskan hubungan
antara beda potensial
listrik dengan kuat arus
listrik pada resistor
(hukum ohm)
3.1.4 Menentukan besaran
besaran fisis untuk
27
Indikator Pencapaian Bentuk dan Jenis Media / Bahan Alokasi

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
28

Materi Pelajaran Aktivitas


Kompetensi Penilaian Pembelajaran Waktu
rangkaian resistor pada
rangkaian listrik arus
searah
3.1.5 Menerapkan hukum
kirchoff pada
rangkaian listrik arus
searah
3.1.6 Menentukan besar
daya listrik yang
dipakai pada suatu
peralatan listrik
3.1.7 Menganalisis rangkaian
listrik majemuk dengan
menggunakan hukum
kirchoff
3.1.8 Menganalisis prinsip
kerja peralatan listrik
searah (DC) dalam
kehidupan sehari-hari
3.1.9 Menganalisis prinsip
keselamatan yang
digunakan pada
rangkaian listrik dalam
kehidupan sehari-hari
3.1.10 Mengevaluasi jenis
kawat yang dapat
digunakan sebagai
pengaman arus dalam
peralatan listrik sesuai
dengan sumber daya
listriknya.
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -1

Listrik merupakan salah satu sumber energi utama dalam menjalankan roda
kehidupan kita sehari-hari. Hampir semua alat yang kita gunakan untuk
menunjang kehidupan memerlukan energi listrik. Sebagai sumber kebutuhan
utama bagi masyarakat. Oleh karena itu topik listrik merupakan salah satu
topik utama yang harus dipelajari peserta didik. Pada aktivitas pembelajaran
ke -1 ini Saudara akan mengobservasi peralatan-peralatan dalam kehidupan
sehari-hari yang menggunakan sumber listrik arus searah (DC), berdiskusi
mengenai penjelasan arus listrik, mendemonstrasikan cara penggunaan
amper meter dan voltmeter dan menjelaskan hubungan antara kuat arus
listrik dan tegangan (hukum ohm).

Aktivitas pembelajaran pada pertemuan -1 ini dirancang agar dapat mencapai


indikator 3.1.1 sampai 3.1.4. Adapun model pembelajaran yang digunakan
dalam aktivitas ini adalah model inkuiri terbimbing. Model ini dipilih dengan
pertimbangan bahwa peserta didik harus menguasai terlebih dahulu metode
ilmiah dalam penyelidikan untuk menemukan konsep, menggunakan alat ukur
amperemeter dan voltmeter secara benar dan merangkai komponen
elektronika pada papan elektronik. Penguasaan ini perlu dilatihkan terlebih
dulu dengan bimbingan guru tanpa mengurangi kreativitas dan proses
berpikir peserta didik.

Langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbimbing dalam aktivitas ini


diadopsi dari model inkuiri terbimbing modifikasi Walker (2007) (dalam
Wenning, 2007) yang terdiri dari sebagai berikut.

1. Introduction (pembukaan) yaitu tahap mengarahkan peserta didik


terhadap topik yang akan dipelajari, menemukan pengetahuan awal serta
menemukan kesalahan konsep yang mungkin dimiliki oleh peserta didik.

29
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Questioning (menanya) yaitu tahap membimbing peserta didik membuat


pertanyaan atau merumuskan permasalahan atau hipotesis untuk
penyelidikan.

3. Planning (merencanakan) yaitu tahap membimbing peserta didik untuk


merencanakan eksperimen, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
penyelidikan, prosedur penyelidikan serta pengumpulan dan pengolahan
datanya.

4. Implementing (mengimplementasikan) yaitu tahap membimbing peserta


didik dalam menggunakan alat dan bahan, melakukan prosedur
penyelidikan, mengobservasi dan merekam data.

5. Concluding (menyimpulkan) tahap membimbing peserta didik untuk


merumuskan suatu kesimpulan berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh
dari hasil penyelidikan dan hipotesis yang telah dirumuskan

6. Reporting (melaporkan) yaitu tahap membimbing peserta didik dalam


melaporkan hasil penyelidikan melalui kegiatan diskusi.

Arus Listrik dan Hukum Ohm

Tujuan Aktivitas Pembelajaran


Setelah melakukan aktivitas, diharapkan peserta mampu menjelaskan
pengertian arus listrik, hubungan arus listrik dan beda potensial listrik pada
sebuah resistor melalui eksperimen.

Estimasi Waktu Pembelajaran

Estimasi waktu pembelajaran seluruh aktivitas ke-1 adalah 2 x 45 menit.

30
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Media, Alat dan Bahan yang Digunakan

Media yang digunakan adalah Lembar Kerja Peserta Didik 1(LKPD -1), virtual
phet, resistor, kawat/kabel, baterai, papan alas (board), amperemeter,
voltmeter.

Apa yang Saudara lakukan:

Introduction (Pembukaan) :

1. Memberikan arahan kepada peserta didik untuk mengobservasi peralatan


yang menggunakan sumber listrik arus searah (DC) di sekitar
lingkungannya.

2. Mengemukakan pertanyaan bagaimana peserta didik dapat mengetahui


alat-alat tersebut menggunakan sumber arus searah (DC), kemudian
memfasilitasi peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya.

3. Mengemukakan pertanyaan pengarah mengenai pengertian arus listrik


arah aliran arus listrik dan syarat terjadinya arus listrik.

Questioning (menanya):

4. Menampilkan simulasi phet Signal Circuit, download pada link :


https://phet.colorado.edu/en/simulation/signal-circuit

5. Memfasilitasi peserta didik untuk membuat pertanyaan mengenai


pengertian arus listrik, syarat terjadinya arus listrik dan arah arus listrik.

6. Melibatkan peserta didik untuk mendemonstrasikan aliran arus listrik


dengan virtual phet.

7. Meminta peserta didik untuk menjelaskan mengenai pengertian arus


listrik, syarat terjadinya arus listrik dan arah arus listrik berdasarkan
pengamatan virtual phet.

31
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Planning (merencanakan):

8. Mengemukakan pertanyaan kepada peserta didik mengenai bahan dan


alat apa yang dibutuhkan untuk mempelajari arus listrik, prosedur yang
harus dilakukan serta cara pengumpulan datanya.

9. Menunjukkan beberapa komponen terdiri dari: satu buah lampu, papan


elektronik (bread board), sumber tegangan DC, voltmeter dan
amperemeter.

10. Mengajukan pertanyaan, bagaimana rangkaian yang harus dibuat agar


lampu menyala.

11. Melibatkan peserta didik untuk menyusun komponen listrik yang terpisah
membentuk sebuah rangkaian tertutup. Kemudian memfasilitasi peserta
didik untuk melihat apakah prediksi dari peserta didik benar (apakah
lampu menyala).

12. Memberikan arahan agar peserta didik dapat menyebutkan besaran-


besaran yang dapat diukur dalam rangkaian listrik yang telah dibuat dan
bagaimana cara mengukurnya.

13. Memberikan arahan agar peserta didik memprediksi hubungan antara


beda potensial listrik dan kuat arus listrik pada sebuah resistor.

Implementing (mengimplementasikan):

14. Melibatkan peserta didik untuk mendemonstrasikan amperemeter dan


voltmeter untuk mengukur arus listrik dan potensial listrik.

15. Membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang.

32
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

16. Membimbing peserta didik untuk menemukan hubungan antara beda


potensial listrik dan arus listrik pada resistor (hukum ohm) melalui
percobaan sesuai LKPD -1

17. Membimbing peserta didik membuat grafik hubungan beda potensial


listrik dan arus listrik pada sebuah resistor.

Concluding (menyimpulkan):

18. Membimbing peserta didik melakukan diskusi untuk menyimpulkan


grafik hubungan arus listrik dan potensial listrik

19. Memfasilitasi peserta didik menjelaskan kesimpulan hubungan beda


potensial listrik dan arus listrik pada sebuah resistor di depan kelas.

Reporting (melaporkan):

20. Memfasilitasi peserta didik dalam Menyajikan laporan hasil penyelidikan


dan diskusi hubungan arus listrik dan potensial listrik untuk resistor
ohmik dan non ohmik (gambar 7).

21. Melakukan refleksi pembelajaran terkait hubungan tegangan dan arus


litrik pada resistor ohmik dan non ohmik serta cara penggunaan
amperemeter dan voltmeter.

22. Menampilkan contoh-contoh soal UN yang berkaitan seperti soal UN


tahun 2019.

33
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -2

Pada umumnya rangkaian elektronik yang digunakan dalam kehidupan


sehari-hari menggunakan lebih dari komponen resisor. Resistor resistor
tersebut dihubungkan satu sama lain baik secara seri maupun paralel. Pada
aktivitas pembelajaran ke -2 ini Saudara akan melakukan percobaan
rangkaian seri paralel resistor dan menentukan karakteristik dari masing-
masing tipe rangkaian tersebut.

Aktivitas pembelajaran pada pertemuan -2 ini dirancang agar dapat mencapai


indikator 3.1.7 dan 3.1.8. Adapun model pembelajaran yang digunakan dalam
aktivitas ini adalah model discovery learning. Model ini dipilih dengan
pertimbangan bahwa peserta didik sudah memiliki kompetensi penggunaan
alat ukur listrik, mengenal komponen elektronik dan merangkainya pada
papan alas (board). Dengan demikian aktivitas pembelajaran dapat lebih
bersifat terbuka dibandingkan pertemuan pertama. Tahapan-tahapan yang
dilaksanakan dalam aktivitas ini adalah sebagai berikut.

1. Stimulasi yaitu tahap menghadapkan peserta didik pada sesuatu yang


menimbulkan kebingungan (curiousity) berupa fenomena yang berkaitan
dengan konsep.

2. Identifikasi masalah yaitu tahap mengidentifikasi masalah-masalah yang


relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis.

3. Pengumpulan data yaitu tahap peserta didik diberi kesempatan untuk


mengumpulkan data melalui penyelidikan untuk menjawab pertanyaan
atau membuktikan hipotesis.

4. Pengolahan data yaitu tahap kegiatan mengolah data yang telah diperoleh
peserta didik. Tahap ini berfungsi sebagai pembentukan konsep dan

34
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

generalisasi, sehingga peserta didik akan mendapatkan pengetahuan baru


dari alternatif jawaban yang perlu mendapat pembuktian secara logis.

5. Verifikasi yaitu tahap melakukan pemeriksaan secara cermat untuk


membuktikan hipotesis yang ditetapkan berdasarkan dan hasil
pengolahan data.

6. Generalisasi yaitu tahap menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip


umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama,
dengan memperhatikan hasil verifikasi.

Rangkaian Seri-Paralel

Tujuan Aktivitas Pembelajaran


Setelah melakukan aktivitas, diharapkan peserta mampu menentukan
besaran-besaran fisis serta karakteristik rangkaian resistor seri-paralel
melalui kegiatan eksperimen.

Estimasi Waktu Pembelajaran


Estimasi waktu pembelajaran seluruh aktivitas ke-2 adalah 2 x 45 menit.

Media, Alat dan Bahan yang Digunakan


Media yang digunakan adalah Lembar Kerja Peserta Didik 2(LKPD -2), 3 buah
resistor, kawat/kabel, baterai, papan alas (board), amperemeter, voltmeter.

Apa yang Saudara lakukan:

Stimulasi:

1. Menyajikan gambar aplikasi rangkaian peralatan elektronik dalam


kehidupan sehari-hari misal gambar skema rangkaian kelistrikan mobil
(gambar 2)

35
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati gambar


dan mengkomunikasikan hasil pengamatan nya.

3. Memotivasi peserta didik untuk membuat pertanyaan berdasarkan


gambar yang disajikan.

Identifikasi Masalah:

4. Membimbing peserta didik untuk mengidentifikasi permasalahan dalam


pembelajaran kemudian dirumuskan dalam hioptesis misalkan:
Bagaimanakah karakteristik rangkaian paralel yang digunakan dalam
sistem kelistrikan mobil.

Pengumpulan data:

5. Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang peserta kemudian membagikan LKPD -2

6. Membimbing peserta didik dalam melakukan percobaan rangkaian seri-


paralel resistor sesuai dengan LKPD -2 untuk menentukan karakteristik
rangkaian seri dan rangkaian paralel meliputi arus listrik pada tiap
resistor, tegangan ujung-ujung resistor serta menentukan hambatan
pengganti untuk rangkaian seri dan hambatan pengganti untuk rangkaian
paralel.

Pengolahan Data:

7. Memfasilitasi peserta didik mendiskusikan dan menyimpulkan hasil


percobaan rangkaian seri-paralel resistor sesuai dengan LKPD -2 untuk
menentukan karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel meliputi
arus listrik pada tiap resistor, tegangan ujung-ujung resistor serta
menentukan hambatan pengganti untuk rangkaian seri dan hambatan
pengganti untuk rangkaian paralel.

36
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Verifikasi:

8. Memfasilitasi peserta didik mengkomunikasikan hasil percobaan dan


melakukan diskusi kelas untuk menentukan karakteristik rangkaian seri
dan rangkaian paralel serta menentukan hambatan pengganti untuk
rangkaian seri dan hambatan pengganti untuk rangkaian paralel.

Generalisasi:

9. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan karakteristik rangkaian


seri dan rangkaian paralel secara umum

10. Membimbing peserta didik untuk menerapkan prinsip rangkaian seri-


paralel dalam memecahkan masalah rangkaian listrik arus searah,
misalkan dengan menampilkan Contoh Soal UN/USBN yang bersesuaian
(Contoh Soal USBN Anchor 2018).

11. Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis masalah rangkaian listrik


arus searah secara mandiri dengan memberikan Soal UN yang bersesuaian
(Contoh Soal UN Tahun 2017).

37
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -3

Rangkaian elektronik yang digunakan tidak selalu merupakan rangkaian seri


dan paralel. Rangkaian majemuk lain sering ditemukan dalam rangkaian
elektronik. Hambatan pengganti untuk rangkaian ini tidak dapat diselesaikan
dengan prinsip rangkaian seri dan rangkaian paralel. Penyelesaian rangkaian
ini biasanya menggunakan hukum I dan hukum II Kirchoff. Pada aktivitas
pembelajaran ke -3 ini Saudara akan menyelidiki penerapan hukum Kirchoff
pada rangkaian majemuk sekaligus melakukan analisis besaran-besaran fisis
pada rangkaian tersebut.

Aktivitas pembelajaran pada pertemuan -3 ini dirancang agar dapat mencapai


indikator 3.1.5 3.1.6, 3.1.9 dan 3.1.11 untuk pengetahuan. Aktivitas pada
pertemuan -3 ini model pembelajaran yang digunakan akan lebih melatih
kemandirian peserta didik dalam pembelajaran termasuk kegiatan
penyelidikan. Model pembelajaran yang dipilih adalah 5E model yang terdiri
dari:

1. Engagement yaitu tahap melibatkan peserta didik dalam pembelajaran.


Pada tahap ini kunci utamanya adalah bagaimana menghadirkan curiosity
bagi peserta didik sehingga mereka merasa perlu terlibat aktif dalam
pembelajaran.

2. Exploration yaitu tahap eksplorasi atau penyelidikan pembelajaran. Pada


tahap ini peserta didik melakukan berbagai penyelidikan mengenai konsep
rangkaian majemuk.

3. Explaination yaitu tahap penjelasan. Pada tahap ini peserta didik


menjelaskan berbagai prinsip dan konsep yang dipelajari dengan bahasa
sendiri. Istilah-istilah baru pada konsep yang dipelajari dijelaskan pada
tahap ini.

38
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

4. Elaboration, yaitu tahap elaborasi atau penerapan konsep pada situasi baru.
Pada tahap ini peserta didik menerapkan konsep dan keterampilan dalam
situasi baru melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum lanjutan dan
problem solving.

5. Evaluation yaitu tahap evaluasi pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan


evaluasi terhadap efektifitas fase-fase sebelumnya dan juga evaluasi
terhadap pengetahuan, pemahaman konsep atau kompetensi siswa melalui
problem solving dalam konteks baru serta mendorong siswa melakukan
investigasi lebih lanjut.

Hukum Kirchoff

Tujuan Aktivitas Pembelajaran


Setelah melakukan aktivitas, diharapkan peserta mampu menganalisis
rangkaian majemuk dengan hukum kirchoff melalui kegiatan eksperimen dan
diskusi.

Estimasi Waktu Pembelajaran

Estimasi waktu pembelajaran seluruh aktivitas ke-3 adalah 2 x 45 menit.

Media, Alat dan Bahan yang Digunakan

Media yang digunakan adalah Lembar Kerja Peserta Didik 3(LKPD 3), virtual
phet, media presentasi, tiga buah resistor (R1 = 100 ohm, R2 = 150 ohm, R3 =
300 ohm), dua sumber arus DC, papan elektronik (beard board), amperemeter
dan voltmeter.

39
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Apa yang Saudara lakukan:

Engagement:

1. Menyajikan rangkaian majemuk dalam kehidupan sehari-hari, misalkan


rangkaian kelistrikan mobil (gambar 3).

2. Menyajikan sebuah rangkaian resistor yang dibuat sesuai gambar (Buat


terlebih dulu rangkaian resistor pada papan alas (board) di luar jam
pelajaran.

3. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati rangkaian


resistor yang disajikan.

4. Memotivasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan (misal


menanyakan apakah rangkaian ini termasuk seri atau paralel, apa
perbedaan rangkaian seri dan paralel?).

Exploration:

5. Membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-


5 orang kemudian membagikan LKPD -3.

6. Membimbing peserta didik dalam penyelidikan kelompok mengenai


hukum I dan II Kirchoff dan menganalisis sebuah rangkaian listrik
majemuk dengan hukum kirchoff sesuai LKPD -3

40
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Explaination:

7. Memfasilitasi peserta didik dalam diskusi kelompok untuk menjelaskan


hukum I dan hukum II Kirchoff, menerapkan hukum Kirchoff dan
menganalisis karakteristik rangkaian listrik majemuk dengan hukum
kirchoff sesuai LKPD -3.

8. Memberikan waktu kepada peserta didik untuk membuat hasil laporan


analisisnya.

9. Memfasilitasi peserta didik untuk membandingkan hasil pengamatannya


dengan kelompok lain melalui kegiatan window shopping.

10. Memfasilitasi peserta didik saat menyimpulkan hasil analisis rangkaian


listrik dengan menggunakan hukum Kirchoff sesuai LKPD 3.

Elaboration:

11. Memfasilitasi peserta didik untuk menerapkan konsep dan keterampilan


dalam situasi baru melalui kegiatan problem solving, sebagai contoh soal
UN tahun 2016 dan Contoh Soal UN tahun 2017.

Evaluation:

12. Memfasilitasi peserta didik untuk mengevaluasi problem solving pada


tahap elaborasi. Kemudian melakukan praktikum lanjutan dengan
membuat rangkaian listrik sesuai problem dan mengujinya apakah nilai
yang terukur sesuai dengan hasil perhitungan.

13. Melakukan evaluasi mengenai kemampuan peserta didik dalam analisis


rangkaian majemuk menggunakan hukum I dan Hukum II kirchoff.

41
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -4

Peralatan listrik di pasaran pada umumnya menggunakan daya listriknya


sebagai salah satu spesifikasi daya jualnya. Untuk fungsi yang sama, misalkan
air conditioner sebagai pengatur suhu ruang, semakin kecil konsumsi dayanya
maka harga air conditioner tersebut semakin mahal. Demikian juga
penyediaan listrik di rumah, setiap rumah yang hendak diberi pasokan aliran
listrik harus membayar kepada PLN sebagai penyedia sumber energi listrik.
Beban biaya pembayaran yang harus dibayarkan juga bergantung pada daya
maksimum yang kita gunakan. Pada aktivitas pembelajaran ke -4 ini Saudara
diharapkan dapat menjelaskan konsep daya listrik, menerapkan konsep daya
listrik pada rangkaian dan menelaah prinsip kerja peralatan listrik serta
pemanfaatannya.

Aktivitas pembelajaran pada pertemuan -4 ini dirancang agar dapat mencapai


indikator 3.1.10 dan 3.1.11. Aktivitas pada pertemuan -4 ini menggunakan
pendekatan saintifik dengan tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.

Daya Listrik

Tujuan Aktivitas Pembelajaran

Setelah melakukan aktivitas, diharapkan peserta mampu menerapkan konsep


daya listrik pada rangkaian listrik, menelaah spesifikasi peralatan listrik dan
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan diskusi.

Estimasi Waktu Pembelajaran

Estimasi waktu pembelajaran seluruh aktivitas ke-2 adalah 4 x 45 menit.

42
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Media, Alat dan Bahan yang Digunakan

Media yang digunakan adalah Lembar Kerja Peserta Didik 4(LKPD 4), dan
media presentasi, beberapa peralatan listrik rumah

Apa yang Saudara lakukan:

Mengamati:
1. Menyajikan beberapa peralatan listrik yang ada di sekitar rumah seperti
mixer, hair dryer, Air conditioner, TV, komputer dan lampu senter. Semua
peralatan yang ditampilkan harus masih mencantumkan spesifikasi
konsumsi dayanya. dengan mencantumkan spesifikasi dayanya.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati
peralatan dan mengemukakan apa yang diamati.

Menanya:

3. Memberikan permasalahan beban listrik maksimum di rumah yang


memiliki beberapa peralatan elektronik sehingga mengalami overloaded
dan arus listrik terputus.

4. Memotivasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan dari masalah


yang disajikan diantaranya pertanyaan mengenai besaran listrik apa
yang membatasi beban listrik di rumah atau mengapa terjadi pemutusan
arus saat overloaded.

Mengumpulkan Informasi:

5. Memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan pengamatan


untuk menemukan besaran fisis daya listrik sebagai besaran yang
digunakan untuk setiap spesifikasi peralatan elektronik.

6. Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-


5 orang kemudian membagikan LKPD-4.

43
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

7. Membimbing peserta didik dalam mengumpulkan informasi dari


berbagai sumber untuk menganalisis masalah pemanfaatan peralatan
listrik sesuai dengan kapasitas daya tertentu sesuai dengan pertanyaan
yang terdapat dalam LKPD -4.

Mengasosiasi:

8. Memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi menganalisis masalah


pemanfaatan peralatan listrik sesuai dengan kapasitas daya tertentu
sesuai dengan pertanyaan yang terdapat dalam LKPD -4.

9. Memberikan waktu kepada peserta didik untuk membuat hasil laporan


analisisnya.

10. Memfasilitasi peserta didik untuk membandingkan hasil pengamatannya


dengan kelompok lain melalui kegiatan window shopping.

11. Memfasilitasi peserta didik saat menyimpulkan hasil analisis masalah


pemanfaatan peralatan listrik sesuai LKPD 4.

Mengkomunikasikan:

12. Memfasilitasi peserta didik perwakilan dari setiap kelompok untuk


mempresentasikan hasil observasinya di depan kelas.

13. Memfasilitasi peserta didik untuk merefleksi pembelajaran mengenai


besar daya listrik dan melakukan problem solving (Contoh-contoh Soal
UN, misal contoh soal UN tahun 2017) kemudian mengingatkan peserta
didik bahwa jaringan listrik rumah bukan merupakan arus searah,
namun berupa arus bolak balik. Sehingga arus listrik yang digunakan
dalam perhitungan daya listrik merupakan arus efektifnya. Hal ini akan
dibahas pada bagian sumber arus bolak balik (materi terpisah).

44
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -5

Meskipun listrik sangat bermanfaat dalam kehidupan kita, listrik juga


memiliki bahaya seperti berpotensi menyebabkan kebakaran. Oleh karena itu
sistem kelistrikan rumah biasa dilengkapi dengan sekering ataupun pemutus
arus. Sekering merupakan bahan kawat logam tipis yang akan putus jika arus
yang melewatinya melebihi beban maksimum. Setiap logam atau kawat
penghantar memiliki karakteristik tersendiri dalam mengalirkan arus listrik.
Sifat bahan ini dinyatakan dengan besaran hambatan jenis kawat (ρ). Selain
jenis kawat, dimensi kawat seperti panjang dan luas penampang kawat logam
juga digunakan sebagai pertimbangan untuk memilih kawat tersebut dalam
instalasi jaringan listrik agar tetap aman digunakan.

Aktivitas pembelajaran pada pertemuan -5 ini Saudara akan menemukan


faktor-faktor yang mempengaruhi besar hambatan kawat penghantar
sekaligus memformulasikan persamaannya, serta menggunakan persamaan
tersebut untuk memecahkan masalah keselamatan rangkaian sistem
kelistrikan dalam kehidupan sehari-hari.

Aktivitas dalam pembelajaran dirancang agar dapat mencapai indikator 3.1.11


dan 3.1.12 untuk pengetahuan dan indikator 4.1.8 serta 4.1.9 untuk
keterampilan. Aktivitas pada pertemuan -5 ini menggunakan model problem
based learning dengan tahapan:
1. Mengorientasikan peserta didik pada masalah
2. Mengorganisasikan peserta didik
3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

45
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Hambatan Jenis Kawat

Tujuan Aktivitas Pembelajaran


Setelah melakukan aktivitas, diharapkan peserta mampu memformulasikan
persamaan hambatan jenis dan mengevaluasi rangkaian listrik yang optimal
sesuai dengan sistem pengamanan arus listrik maksimum melalui kegiatan
eksperimen dan diskusi.

Estimasi Waktu Pembelajaran

Estimasi waktu pembelajaran seluruh aktivitas ke-2 adalah 2 x 45 menit.

Media, Alat dan Bahan yang Digunakan

Media yang digunakan adalah Lembar Kerja Peserta Didik 5(LKPD 5),
multitester, kawat nikrom dengan dimensi berbeda-beda dan media
presentasi.

Apa yang Saudara lakukan:

Mengorientasikan peserta didik pada masalah:


1. Memotivasi peserta didik dengan menyajikan gambar sound system
yang digunakan pada acara acara pentas seni. Kemudian disajikan
beberapa speaker(sound system), dilengkapi dengan spesifikasi daya nya.

Peralatan Spesifikasi
elektronik
Speaker 1 220 V, 5000 watt
Speaker 2 220 V, 1000 watt
Speaker 3 220 V, 300 watt
Speaker 4 220 V, 150 watt

46
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

2. Mengorientasi peserta didik pada masalah:

Sebagaimana kita ketahui bahwa kawat penghantar listrik dapat


menghasilkan panas saat ada arus listrik yang melewatinya. Jika arus
yang melewatinya sangat besar maka daya panas yang dihasilkan juga
sangat besar dan berpotensi menyebabkan percikan api. Untuk
menghindari peristiwa ini perlu dilakukan pemilihan dimensi kawat
yang akan digunakan untuk merangkai setiap peralatan elektronik
tersebut. Diameter kawat yang digunakan sering kali dinyatakan dengan
satuan gauge (AWG). Semakin besar nilai AWG maka diameter kawat
semakin kecil. Tabel di bawah ini menunjukkan konversi nilai AWG
menjadi mm2 (mm sq).

Sumber : https://www.tokokabel.com/memahami-spesifikasi-ukuran-kabel/

Jenis dimensi kawat mana yang akan Saudara pilih dari tabel 2 di atas
untuk dijadikan sebagai kawat penghubung dari peralatan elektronik
yang ditampilkan. Untuk diketahui bahwa jenis kawat yang digunakan
adalah kawat konduktor dengan panjang kawat 2 meter.

Sebelum menjawab permaslahan di atas, Saudara perlu mengetahui


faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan kawat dan persamaannya.

47
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gunakan persamaan hambatn kawat untuk melakukan analisis dan


mengambil keputusan.

3. Mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri


dari 4-5 orang

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok:

4. Membagikan LKPD -5 kepada setiap kelompok.

5. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok sesuai LKPD -5 untuk


menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan kawat dan
persamaan hambatan jenis kawat.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya:

6. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya laporan penyelidikan


dengan menempelkan hasil karyanya di depan kelas. Kemudian meminta
salah satu kelompok untuk mempresentasikan di depan kelas.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah:

7. Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan diskusi kelas dalam rangka


mengevaluasi pemecahan masalah mengenai pemilihan dimensi kawat
yang dapat digunakan dalam rangkaian listrik sesuai dengan daya listrik
maksimumnya.

8. Melakukan refleksi mengenai hambatan jenis kawat dan


pemanfaatannya dalam sistem pengaman jaringan listrik.

48
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

B. Lembar Kerja Peserta Didik

LKPD -1 : Arus Listrik dan Hukum Ohm

Tujuan: menjelaskan hubungan tegangan dan arus listrik pada sebuah


resistor dalam rangkaian listrik arus searah (DC)

Alat dan Bahan:

- 1 buah voltmeter
- 1 buah amperemeter
- 1 buah resistor yang berbeda hambatannya
- Bread board
- Kabel-kabel penghubung
- Batu baterai

Prosedur Kegiatan:

1. Buat rangkaian listrik seperti pada gambar dibawah ini

2. Berikan sumber tegangan Vs secara bertahap sesuai dengan yang telah


ditentukan

3. Perhatikan skala voltmeter dan amperemeter untuk setiap perubahan


tegangan sumber.

49
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

4. Catat hasil pengukuran voltmeter dan amperemeter dalam tabel di bawah.

Tegangan Tegangan Ujung –ujung Arus pada resistor


sumber (volt) resistor (volt) (ampere)
(Diperoleh dari voltmeter) (Diperoleh dari
voltmeter)

5. Buat grafik antara hubungan tegangan (volt) dan arus listrik.


ng
an
ga
te

Arus listrik
(ampere)
6. Berdasarkan grafik yang diperoleh, buatlah kesimpulan mengenai
hubungan arus listrik dan tegangan pada resistor !

50
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

LKPD -2 : Rangkaian Resistor

Tujuan:

1. Menentukan karateristik rangkaian seri resistor dalam rangkaian


listrik arus searah

2. Menentukan karateristik rangkaian paralel resistor dalam rangkaian


listrik arus searah

3. Menentukan resistansi total rangkaian resistor dalam rangkaian listrik


arus searah

Alat dan Bahan:

- 1 buah voltmeter
- 1 buah amperemeter
- 3 buah resistor yang berbeda hambatannya
- Kabel-kabel penghubung
- Batu baterai

Prosedur Kegiatan:

a. Buat rangkaian seri, seperti pada gambar dibawah ini.

1. Ukur kuat arus di titik a, b dan c !


Kuat arus di titik a: 𝑖1 = ⋯ … … 𝐴
Kuat arus di titik b: 𝑖2 = ⋯ … … 𝐴
Kuat arus di titik c: 𝑖3 = ⋯ … … 𝐴

51
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Ukur tegangan ujung-ujung resistor R1 (V1), tegangan ujung-ujung


resistor R2 (V2), tegangan ujung-ujung resistor R3 (V3) dan tegangan
ujung-ujung baterai (Vbt)
- tegangan ujung-ujung resistor R1 (V1) = ………….. volt
- tegangan ujung-ujung resistor R2 (V2) = ………….. volt
- tegangan ujung-ujung resistor R3 (V3) = ………….. volt
- tegangan ujung-ujung baterai (Vbt) = ………….. volt

b. Buatlah rangkaian paralel, seperti gambar di bawah ini.

3. Ukur kuat arus di titik a, b , c dan d !


Kuat arus di titik a: 𝑖𝑡 = ⋯ … … 𝐴
Kuat arus di titik b: 𝑖1 = ⋯ … … 𝐴
Kuat arus di titik c: 𝑖2 = ⋯ … … 𝐴
Kuat arus di titik d: 𝑖3 = ⋯ … … 𝐴

4. Ukur tegangan ujung-ujung resistor R1 (V1), tegangan ujung-ujung


resistor R2 (V2), tegangan ujung-ujung resistor R3 (V3) dan tegangan
ujung-ujung baterai (Vbt)
- tegangan ujung-ujung resistor R1 (V1) = ………….. volt
- tegangan ujung-ujung resistor R2 (V2) = ………….. volt
- tegangan ujung-ujung resistor R3 (V3) = ………….. volt
- tegangan ujung-ujung baterai (Vbt) = ………….. volt

52
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Pertanyaan
1. Berdasarkan data no.1, bagaimanakah besar kuat arus listrik pada masing-
masing titik a, b dan c ?
2. Buatlah kesimpulan mengenai besar kuat arus listrik pada setiap resistor
yang dirangkai secara seri! Tuliskan juga dalam bentuk persamaan !
3. Berdasarkan data no.2, coba jumlahkan besar tegangan yang diperoleh
dari ujung-ujung setiap resistor
𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 = ⋯ … … … . . 𝑣𝑜𝑙𝑡

Bandingkan hasil penjumlahan tegangan di atas dengan hasil pengukuran


tegangan ujung-ujung baterai (Vbt). Bagaimanakah hasilnya?
4. Buatlah kesimpulan mengenai besar tegangan ujung-ujung resistor yang
dirangkai secara seri! Tuliskan juga dalam bentuk persamaan !
5. Berdasarkan data no.3, coba jumlahkan besar kuat arus listrik yang
diperoleh dari ujung-ujung setiap resistor
𝑖1 + 𝑖2 + 𝑖3 = ⋯ … … … . . 𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒

Bandingkan hasil penjumlahan kuat arus di atas dengan hasil pengukuran


kuat arus di titik a (𝑖𝑡 ). Bagaimanakah hasilnya?
6. Buatlah kesimpulan mengenai besar kuat arus listrik pada setiap resistor
yang dirangkai secara paralel! Tuliskan juga dalam bentuk persamaan !
7. Berdasarkan data no.4, bagaimanakah besar tegangan ujung-ujung
resistor ?
8. Bagaimanakah besar tegangan ujung-ujung resistor dibandingkan dengan
tegangan ujung-ujung baterai ?
9. Buatlah kesimpulan mengenai besar tegangan ujung-ujung setiap resistor
yang dirangkai secara paralel! Tuliskan juga dalam bentuk persamaan !

Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan

53
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD -3 : Hukum Kirchoff

Tujuan:

- Menjelaskan hukum I dan hukum II kirchoff


- Menerapkan hukum kirchoff pada rangkaian listrik arus searah
- Menganalisis rangkaian majemuk dengan hukum kirchoff

Alat dan Bahan:


Media presentasi (karton, spidol, asesoris kertas warna), tiga buah resistor (R 1
= 100 ohm, R2 = 150 ohm, R3 = 300 ohm), dua sumber arus DC, papan
elektronik (beard board), amperemeter dan voltmeter.

Prosedur Kegiatan 1:

1. Buat sebuah rangkaian tertutup seperti gambar!

2. Ukur arus yang masuk ke titik A (I) dan arus yang keluar dari titik A (I1)
dan (I2) !

Arus yang masuk ke titik A (I) = ………………….. ampere

Arus yang keluar dari titik A

I1 = …………………. ampere

I2 = …………………. Ampere
+

Jumlah arus yang keluar I = …………………. Ampere

54
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

3. Buatlah kesimpulan mengenai jumlah arus yang masuk dan jumlah arus
yang keluar dari satu titik cabang!

Prosedur Kegiatan 2:

4. Buat sebuah rangkaian tertutup seperti gambar!

5. Dengan menggunakan volt meter DC, ukur tegangan antara titik d dan a
(Vda), tegangan antara titik a dan b (Vab) serta tegangan antara titik d dan
b (Vdb) !

Tegangan yang terukur (volt)


Vda =
Vab =
Vdb =

6. Dengan menggunakan volt meter DC, ukur tegangan antara titik b dan c
(Vbc), tegangan antara titik c dan d (Vcd) serta tegangan antara titik b dan
d (Vbd) !
Tegangan yang terukur (volt)
Vab =
Vda =
Vbd =

7. Buatlah kesimpulan dari data yang diperoleh dari poin 5 dan poin 6!

55
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Prosedur Kegiatan 2:

8. Download dan instal aplikasi phet circuit-construction-kit-dc-virtual-lab


dari alamat berikut:
https://phet.colorado.edu/en/simulation/circuit-construction-kit-dc-
virtual-lab
9. Download dan instal aplikasi phet circuit-construction-kit-dc-virtual-lab
dari alamat berikut:
https://phet.colorado.edu/en/simulation/circuit-construction-kit-dc-
virtual-lab
10. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini pada aplikasi phet circuit-
construction-kit-dc-virtual-lab

11. Tentukan nilai masing-masing resistansi resistor R1, R2 dan R2 dan nilai
masing-masing tegangan V1 dan V2. Kemudian perhatikan arah arus
listrik yang mengalir pada rangkaian.
12. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel -1

56
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Tabel -1

Nilai Tegangan Hasil Pengamatan


V1 = ……………….. volt Arah arus listrik pada tiap cabang kawat :
V2 = ……………….. volt
Nilai Resistor
R1 = ……………….. ohm Nilai arus listrik pada tiap cabang kawat:
R2 = ……………….. ohm 𝑖1 = ⋯ … … … 𝐴
R3 = ……………….. ohm
𝑖2 = ⋯ … … … 𝐴

𝑖3 = ⋯ … … … 𝐴

13. Ubah nilai masing-masing resistansi resistor R1, R2 dan R2 dan nilai
masing-masing tegangan V1 dan V2. Kemudian perhatikan kembali arah
arus listrik yang mengalir pada rangkaian.
14. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel -2

Tabel -2

Nilai Tegangan Hasil Pengamatan

V1 = ……………….. volt Arah arus listrik pada tiap cabang kawat :

V2 = ……………….. volt

Nilai Resistor

R1 = ……………….. ohm Nilai arus listrik pada tiap cabang kawat:

R2 = ……………….. ohm 𝑖1 = ⋯ … … … 𝐴

R3 = ……………….. ohm 𝑖2 = ⋯ … … … 𝐴

𝑖3 = ⋯ … … … 𝐴

57
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Pertanyaan
1. Dengan menggunakan data pada tabel -2, gunakan hukum kirchhoff pada
setiap loop rangkaian untuk menghitung besar arus listrik pada tiap cabang
kawat ( 𝑖1 , 𝑖2, 𝑖3 ). Uraikan hasil perhitungan mu di bawah ini !
- Buat loop pada masing-masing rangkaian
- Gambarkan arah arus tiap cabang kawat

-
Berdasarkan loop 1, tuliskan persamaan yang diperoleh dari hukum II
kirchoff
Berdasarkan loop 2, tuliskan persamaan yang diperoleh dari hukum II
kirchoff
Tuliskan Persamaan yang diperoleh dari hukum I kirchoff
………………………………………………………………………………………………………
Selesaikan persamaan-persamaan yang diperoleh, tuliskan besar arus
listrik yang diperoleh dari perhitungan.
………………………………………………………………………………………………………
2. Jika diinginkan arus pada R2 nol, berapa nilai-nilai tegangan dan hambatan
yang harus ditambahkan pada rangkaian di atas. Jelaskan analisis mu
dengan menggunakan perhitungan!

58
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

LKPD -4 : Daya Listrik

Tujuan:
- Menjelaskan konsep daya listrik
- Menerapkan konsep daya listrik pada rangkaian arus searah
- Menelaah pemanfaatan peralatan listrik dalam kehidupan sehari-hari
Alat dan Bahan:

Media presentasi (karton, spidol, asesoris kertas warna)

Prosedur Kegiatan 1:

1. Baca dengan seksama dan isi pertanyaannya.

Dalam kehidupan sehari-hari, daya peralatan listrik biasanya dinyatakan


dalam watt. Namun daya listrik rumah maksimum dari PLN pada
umumnya dinyatakan dalam VA (volt.ampere). Berikut ini contoh tabel
daya maksimum dan tarif listrik yang harus dibayar oleh konsumen
kepada PLN.

Misalkan untuk daya listrik paling rendah adalah 450 watt atau 450 VA.

Volt merupakan satuan dari ……………………………. (………)

59
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Ampere merupakan satuan dari …………………………..(………)


Oleh karena itu daya listrik (P), secara matematis dapat dinyatakan sebagai:
P = …….. x ………..
dengan satuan watt atau voltampere.
2. Jika sebuah rumah menggunakan daya maksimum 900 watt dengan
tegangan 220 volt, maka arus maksimum yang mengalir pada rangkaian
rumah adalah …..

Prosedur Kegiatan 2:

1. Baca dengan seksama permasalahan di bawah ini!

Keluarga Pak Joko memiliki sebuah rumah yang dilengkapi dengan tegangan
listrik bertenaga surya sebesar 220 volt. Di dalam rumahnya terdapat
beberapa peralatan elektronik sebagai berikut.

Peralatan Spesifikasi Jumlah


elektronik
Lampu 220 V, 10 watt 3 buah
Lampu 220 V, 20 watt 3 buah
TV LCD 220 V, 110 watt 1 buah
Air conditioner 220 V, 300 watt 2 buah
Lemari es 220 V, 70 watt (standby) 1 buah
Mesin Cuci 220 V, 300 watt 1 buah
Setrika 220 V, 350 watt 1 buah
Blender 110 V, 120 watt 1 buah
Mixer 220 V, 150 watt 1 buah
Microwave oven 220 V, 800 watt 1 buah
Water heater 220 V, 350 watt (Warming) 1 buah
220 V, 100 watt (standby)

Untuk keamanan sistem rangkaian listrik rumah agar tidak terjadi


overloaded, Pak Joko menggunakan sekering dengan arus maksimum 5
ampere. Seperti seharusnya, rangkaian listrik di rumah Pak Joko juga
menggunakan rangkaian parallel untuk memberikan tegangan yang sama
pada setiap peralatan elektronik.

60
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Suatu malam di rumah Pak Joko diadakan acara silaturahmi keluarga pasca
Idul Fitri. Semua lampu di rumahnya, TV LCD dan air conditioner dinyalakan.
Demikian juga lemari es dan water heater yang selalu stand by sepanjang
waktu. Ketika beberapa kerabat mulai hadir di rumah Pak Joko, istrinya
kemudian mulai menghangatkan beberapa masakan agar siap disantap saat
seluruh keluarga sudah hadir. Istrinya juga bermaksud untuk menyiapkan
beberapa gelas jus buah dengan menggunakan blender.

2. Jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah

3. Buat laporan hasil analisis pada kertas karton dan tempelkan di dinding
kelas

Pertanyaan:

1. Berapakah daya (dalam watt) yang digunakan saat seluruh lampu, TV LCD,
air conditioner menyala dan lemari es serta water heater dalam keadaan
stand by?

2. Berdasarkan permasalahan di atas, Kapan rangkaian listrik di rumah Pak


Joko mengalami overloaded dan aliran listriknya terputus? Jelaskan
jawaban mu secara terperinci dengan menggunakan konsep arus listrik
pada rangkaian parallel! Tuliskan beban arus listrik untuk masing-masing
alat listrik yang digunakan!

3. Apa yang harus dilakukan istri Pak Joko agar dapat menggunakan blender
dan microwave oven dengan arus listrik tidak putus?

4. Buat kesimpulan dari hasil analisismu dan tuliskan jawaban serta


kesimpulan mu pada kertas karton kemudian tempelkan di dinding kelas

61
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD -5 : Hambatan Jenis Kawat

Tujuan:

- Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan jenis kawat


- Memformulasikan besar resistansi kawat penghantar
- Mengevaluasi jenis kawat yang dapat digunakan sebagai pengaman
arus dalam peralatan listrik yang sesuai dengan sumber daya listriknya

Kegiatan 1 :

Alat dan Bahan:

- 1 buah multitester
- 1 kawat nikrom dan 1 kawat konstantan dengan panjang dan diameter
sama
- Kawat nikrom dengan tiga panjang berbeda ( 3 cm, 6 cm, 10 cm)
- Kawat nikrom dengan tiga diameter berbeda (0,1 mm, 0,5 mm, 1 mm)
- Capit buaya

Prosedur Kegiatan:

1. Buat rangkaian seperti pada gambar

2. Atur penggunaan multitester menjadi pengukur resistansi (resistance)

62
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

3. Ukur resistansi masing-masing kawat kemudian tuliskan hasilnya pada


tabel pengamatan.

4. Hitung luas penampang masing-masing kawat dan tuliskan hasilnya pada


tabel pengamatan

Tabel 1. Jenis Kawat Berbeda, Panjang Sama, Diameter Sama

No Jenis Panjan Diameter Luas penampang Resistansi


Kawat g (mm) (mm) (ohm)
(cm)
1 Nikrom
2 Konstanta

Tabel 2. Jenis Kawat Sama, Panjang Sama, Diameter Berbeda

No Jenis Panjan Diameter Luas penampang Resistansi


Kawat g (mm) (mm) (ohm)
(cm)
1 Nikrom
2 Nikrom
3 Nikrom

Tabel 2. Jenis Kawat Sama, Panjang Berbeda, Diameter Sama

No Jenis Panjan Diameter Luas penampang Resistansi


Kawat g (mm) (mm) (ohm)
(cm)
1 Nikrom
2 Nikrom
3 Nikrom

Pertanyaan

1. Dari tabel 1, apakah jenis kawat mempengaruhi besar resistansi (R) ?

63
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Dari tabel 2, bagaimanakah pengaruh luas penampang kawat (A) terhadap


resistansi (R) kawat ?

3. Dari tabel 3, bagaimanakah pengaruh panjang kawat (l) terhadap


resistansi kawat (R) ?

4. Berdasarkan hasil percobaan, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi


resistansi/hambatan kawat ?

5. Untuk setiap jenis kawat yang berbeda akan memiliki nilai hambatan jenis
kawat yang berbeda. Tuliskan persamaan resistansi/hambatan resistor
(R) terhadap panjang kawat (l), luas penampang kawat (A) dan hambatan

jenis kawat ( )?

6. Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan

Kegiatan 2 :

1. Berikut ini beberapa speaker (sound system), dilengkapi dengan spesifikasi


daya nya.

Peralatan Spesifikasi
elektronik
Speaker 1 220 V, 5000 watt
Speaker 2 220 V, 1000 watt
Speaker 3 220 V, 300 watt
Speaker 4 220 V, 150 watt

2. Tabel di bawah ini menunjukkan konversi nilai AWG menjadi mm 2 (mm


sq) untuk kawat konduktor tembaga yang panjangnya 2 meter.

64
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

3. Lakukan analisis dan diskusi dengan teman sekelompok Jenis dimensi


kawat mana yang akan Saudara pilih dari tabel 2 di atas untuk dijadikan
sebagai kawat penghubung dari peralatan elektronik yang ditampilkan
(masing-masing speaker).

4. Tuliskan hasil analisis dan diskusi dan sajikan di dalam kelas.

65
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Bahan Bacaan

Arus Listrik

Arus listrik merupakan pergerakan partikel-partikel bermuatan yang melalui


suatu titik pada suatu rangkaian listrik. Menggunakan istilah arus dalam
konteks ini merupakan penyederhanaan untuk mengatakan sesuatu yang
terjadi di dalam kawat, yaitu aliran muatan. Partikel bermuatan yang bergerak
dalam penghantar disebut sebagai pembawa muatan. Tidak semua muatan
yang bergerak menimbulkan arus. Elektron yang bergerak secara acak dalam
penghantar tidak akan menimbulkan arus listrik, harus ada pergerakan
muatan dalam satu arah supaya terjadi arus listrik. Arah arus listrik disepakati
sesuai dengan arah pergerakan pembawa muatan positif, istilah arus ini
disebut sebagai arus konvensional. Namun kenyataannya, pembawa muatan
yang bergerak adalah partikel-partikel elektron bermuatan negatif yang
berlawanan arah dengan arus konvensional. Meskipun demikian sampai saat
ini tetap berlaku bahwa arah arus listrik sesuai dengan pembawa muatan
positif dengan asumsi bahwa pergerakan pembawa muatan positif memiliki
efek yang sama dengan pergerakan pembawa muatan negatif.

Syarat-syarat arus listrik dapat mengalir dalam penghantar kawat yaitu:


rangkaian harus tertutup dan harus ada beda potensial antara dua titik dalam
rangkaian listrik. Misalkan pada rangkaian listrik tertutup dengan sebuah
baterai, arus listrik mengalir dari kutub positif ke kutub negatif baterai.

Gambar 7. Arah arus pada rangkaian tertutup

Sumber: https://www.physicsclassroom.com/class/circuits/Lesson-2/Electric-Current

66
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Arus listrik dapat dianalogkan dengan aliran air dalam pipa, muatan listrik
dapat mengalir jika ada sumber energi sebagai pompa muatan. yang dapat
disebut gaya gerak listrik (g.g.l). Gaya gerak listrik ini dapat diperoleh dari
baterai, aki, sel volta. Arus listrik merupakan salah satu besaran pokok yang
ditetapkan dalam Sistem Internasional (SI). Besaran fisis arus listrik
menyatakan besar laju muatan yang melewati penampang kawat. Secara
matematis arus listrik dinyatakan sebagai:

dengan Q yaitu besar muatan (Coulomb), t yaitu waktu (sekon) dan I yaitu
arus listrik (ampere). Arus listrik sebesar 1 ampere berarti terdapat muatan 1
Coulomb yang melewati penghantar kawat dalam 1 detik. Partikel pembawa
muatan terdiri dari sejumlah partikel elektron. Satu partikel elektron
bermuatan 1,6 x 10-19 C, sehingga persamaan di atas dapat dituliskan juga
sebagai berikut:

dengan n yaitu jumlah partikel dan e yaitu 1,6 x 10-19 C.

Hukum Ohm dan Resistansi

Suatu penghantar listrik yang diberi beda potensial V diantara kedua ujungnya
maka akan mengalir arus listrik I dengan besar arus listrik I sebanding dengan
beda potensial antara ujung-ujungnya. Terdapat dua jenis penghantar listrik
didasarkan karakter arus listrik yang dihasilkan saat diberi tegangan yaitu

67
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

ohmik dan non ohmik. Grafik fungis arus listrik terhadap tegangan untuk
penghantar ohmik dan non ohmik dapat terlihat pada gambar 7.

Gambar 8. Jenis Penghantar

Sumber: (Karyono, 2009)

Untuk penghantar ohmik, grafik fungsi arus I terhadap tegangan V membentuk


garis lurus. Gradien garis dari grafik tersebut merupakan sebuah nilai dari
penghantar tersebut yang disebut resistansi atau hambatan (R). Secara
matematis persamaan untuk penghantar ohmik adalah:

dengan V yaitu tegangan (volt), I yaitu arus listrik (ampere) dan R yaitu
resistansi/hambatan (Ohm) dari penghantar (konduktor). Persamaan ini
disebut sebagai Hukum Ohm yang menyatakan bahwa:

68
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Kuat arus yang melalui suatu konduktor ohm adalah sebanding (berbanding
lurus) dengan beda potensial antara ujung-ujung konduktor asalkan suhu
konduktor tetap

Nilai resistansi atau hambatan kawat (R) dari setiap kawat tidak ditentukan
oleh besar tegangan baterai namun ditentukan oleh dimensi kawat itu sendiri
seperti panjang kawat (l), luas penampang kawat (A) dan hambatan jenis
kawat (𝜌). Secara matematis hambatan R dapat dinyatakan:

dengan R yaitu hambatan (ohm), l yaitu panjang kawat (m), dan A yaitu luas
penampang kawat (m2).

Rangkaian Seri-Paralel

Penggunaan perangkat listrik dalam kehidupan sehari-hari sebagian besar


terdiri dari lebih dari satu perangkat. Ketika ada lebih dari dua perangkat
listrik yang ingin kita gabungkan dengan sebuah sumber listrik, ada dua cara
dasar untuk menggabungkannya. Pertama rangkaian digabungkan secara seri
dan cara kedua digabungkan secara paralel. Misalkan ada tiga lampu yang
ingin digabungkan dengan sebuah sumber listrik dalam satu rangkaian, maka
ketiga lampu dapat digabungkan secara seri seperti gambar 7a atau secara
paralel seperti gambar 7b atau penggabungan antara keduanya.

69
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 9. Rangkaian Seri (a) – Paralel (b) dari Tiga Lampu

Sumber: https://www.physicsclassroom.com/class/circuits/Lesson-2/Electric-Current

Untuk rangkaian seri resistor terlihat pada gambar 9. Pada rangkaian seri, arus
yang mengalir pada setiap resistor bernilai sama:

Gambar 10. Rangkaian Seri Tiga Resistor

Sumber: myrightspot.com

Sedangkan untuk tegangan total atau tegangan sumber merupakan hasil


penjumlahan tegangan ujung-ujung resistor.

Adapun hambatan pengganti untuk rangkaian seri adalah:

70
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Untuk rangkaian resistor yang dipasang secara paralel dapat dilihat pada
gambar 10.

Gambar 11. Rangkaian Paralel Resistor

Sumber: http://www.rangkaianelektronika.org/gambar-rangkaian-paralel.htm

Pada rangkaian paralel, besar tegangan ujung ujung resistor semuanya sama.

Sedangkan arus listrik totalnya merupakan hasil penjumlahan dari arus


masing-masing cabang.

Dengan mensubstitusi ke persamaan hukum ohm, maka diperoleh hambatan


pengganti untuk rangkaian paralel adalah:

71
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Energi dan Daya Listrik

Energi listrik dalam sebuah penghantar yang mengalirkan arus listrik secara
kuantitatif merupakan besar muatan (dalam coulomb) dikalikan beda
potensial kedua ujung penghantar. Satuan energi listrik dalam sistem SI adalah
joule (J). Energi listrik dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut:

𝑊 = 𝑄. 𝑉 = 𝐼. 𝑡. 𝑉

atau:

dengan W yaitu energi (joule), V yaitu tegangan (volt), I yaitu arus listrik
(ampere) dan t yaitu waktu (sekon).

Sedangkan daya listrik yaitu:

𝐸 𝑉. 𝑖. 𝑡
𝑃= = = 𝑉. 𝑖
𝑡 𝑡

dengan P yaitu daya listrik satuannya watt. Daya menjadi salah satu besaran
yang digunakan pada berbagai produk teknologi sebagai spesifikasi dari

72
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

peralatan tersebut. Sebagai contoh pada lampu penerangan, saat hendak


membeli lampu maka harus diperhatikan ukuran watt nya. Daya listrik watt
berarti pada rangkaian dengan beda potensial satu volt mengalir arus sebesar
1 ampere. Oleh karena itu, satuan dari daya juga biasa dinyatakan dalam
volt.ampere (VA), misal daya listrik rumah dari PLN terdiri dari 450 VA, 900
VA dan seterusnya.

Hukum kirchhoff

Rangkaian listrik yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari tidak


sebatas rangkaian seri dan rangkaian paralel namun juga rangkaian majemuk
kompleks. Rangkaian majemuk kompleks pada umumnya tidak dapat
diselesaikan dengan mudah dengan prinsip rangkaian seri paralel. Rangkaian
majemuk pada umumnya dapat diselesaikan dengan hukum I dan hukum II
kirchhoff.

Hukum I Kirchhoff menyatakan:

Pada setiap titik percabangan, jumlah arus yang masuk melalui titik tersebut
sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik tersebut.

Sebagai contoh jika terdapat tiga cabang aliran arus listrik seperti gambar 11
maka berlaku:

73
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gambar 12. Arus Listrik Pada Titik Percabangan

Sumber: (Karyono, 2009)

Hukum II kirchoff menjelaskan mengenai beda potensial pada suatu rangkaian


tertutup. Hukum II kirchoff berbunyi:

Pada setiap rangkaian tertutup, jumlah aljabar dari beda potensial harus sama
dengan nol.

Pada rangkaian tertutup, terdapat dua jenis beda potensial listrik yaitu beda
potensial listrik dari baterai yang disebut listrik gaya gerak listrik (ℰ) dan beda
penurunan tegangan (IR). Sehingga secara matematis hukum II kirchoff dapat
dituliskan:

Penggunaan Hukum II Kirchhoff adalah sebagai berikut:

1. Pilih rangkaian untuk masing-masing lintasan tertutup dengan arah


tertentu. Pemilihan arah loop bebas, tapi usahakan searah dengan arah
arus listrik.

74
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Gambar 13. Loop Pada Rangkaian

Sumber: pribadi

2. Jika arah loop sama dengan arah arus, maka penurunan tegangan (IR)
bertanda positif, sedangkan bila arah loop berlawanan arah dengan arah
arus, maka penurunan tegangan (IR) bertanda negatif.

3. Bila saat mengikuti arah loop, kutub sumber tegangan yang lebih dahulu
dijumpai adalah kutub positif, maka gaya gerak listrik bertanda positif,
sebaliknya bila kutub negatif maka penurunan tegangan (IR) bertanda
negatif.

Untuk lebih memperjelas penggunaan hukum kirchoff dalam memecahkan


masalah rangkaian majemuk, Saudara dapat melihatnya pada bagian
Pembahasan Soal-Soal khususnya pembahasan soal UN Tahun 2016 dan
pembahasan soal UN Tahun 2017.

75
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

PENGEMBANGAN PENILAIAN

A. Pembahasan Soal-soal

Topik Listrik Arus Searah merupakan salah satu topik yang tidak pernah absen
dalam soal Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berbasis Nasional tiga tahun
terakhir. Berikut ini merupakan soal-soal Ujian Nasional pembahasan terkait
listrik arus searah dalam tiga tahun terakhir.

Soal UN Tahun 2016

1. Perhatikan gambar berikut !

Besar beda potensial pada hambatan 3Ω adalah ….


A. 0,17 volt
B. 0,50 volt
C. 1,50 volt
D. 2,00 volt
E. 6,00 volt

Kunci Jawaban : B
Pembahasan :
Untuk menjawab soal tersebut dapat menggunakan hukum ohm ataupun
hukum kirchhoff. Dalam menggunakan hukum ohm, tidak lupa untuk

76
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

memperhatikan polaritas dari kutub baterai. Dalam pembahasan ini, akan


dijelaskan menggunakan hukum kirchhoff.
Pertama buat sebuah Loop pada rangkaian tertutup di atas dengan arah
tertentu (Pada buku ini akan dibuat searah putaran jarum jam), kemudian
nyatakan semua besaran yang diketahui.

- Diketahui : ℰ1 = 12 V, ℰ2 = 9 V, R1 = 6 Ω , R2 = 9 Ω , R3 = 3 Ω
- Gunakan hukum kirchhoff II yaitu bahwa: “Tegangan pada rangkaian
tertutup sama dengan nol”
- Vaa = 0 (artinya tegangan dari titik a kembali lagi ke titik a sama dengan nol)
- Dengan prinsip persamaan :
𝑉= ∑ 𝜀+∑ 𝑖. 𝑅 …. (1)
- Tentukan terlebih dulu arus pada rangkaian
- Maka:
∑ 𝜀+∑ 𝑖. 𝑅 = 0
( 9 – 12 ) + i ( 6 + 9 + 3 ) = 0
-3 + i . 18 = 0
i . 18 = 3
3 1
𝑖= = A (dihasilkan nilai positif berarti arus listrik searah loop)
18 6

- Untuk menentukan tegangan pada hambatan 3Ω, gunakan kembali prinsip


persamaan (1) diantara titik cabang cd, maka didapatkan:
- 𝑉𝑐𝑑 = ∑ 𝜀+∑ 𝑖. 𝑅
1 1
- 𝑉𝑐𝑑 = 0 + 6
.3 = 2
= 0,5 𝑣𝑜𝑙𝑡 (dengan titik c lebih positif dari titik d)

77
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Soal UN Tahun 2017

1. Perhatikan rangkaian berikut!

Besar daya pada hambatan 2 Ω adalah ….


A. 2 watt
B. 4 watt
C. 5 watt
D. 6 watt
E. 9 watt

Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Untuk menjawab soal di atas kita dapat menggunakan hukum II kirchoff.
Langkah pertama buat dua loop pada tiap rangkaian, kemudian misalkan arah
arus pada masing-masing rangkaian dan nyatakan besaran yang diketahui.

Diketahui :

R1 = 4 Ω , R2 = 4 Ω , R3 = 2 Ω

78
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

- Gunakan prinsip persamaan hukum II kirchoff (Vaa = 0) untuk masing-


masing loop
- Loop 1 :
∑ 𝜀+∑ 𝑖. 𝑅 = 0
−4 + 𝑖3 . 2 + 𝑖1 . 4 = 0
2𝑖3 + 4𝑖1 = 4 … … … … … … … . . (1)

- Loop 2 :
∑ 𝜀+∑ 𝑖. 𝑅 = 0
−4 + 𝑖3 . 2 + 𝑖2 . 4 = 0
2𝑖3 + 4𝑖2 = 4 … … … … … … … . . (2)

- Hukum I Kirchoff : 𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = 𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟


𝑖1 + 𝑖2 = 𝑖3

𝑖1 = 𝑖3 − 𝑖2 ………………..(3)

- Substitusi persamaan (3) ke persamaan (1):


2𝑖3 + 4(𝑖3 − 𝑖2 ) = 4

6𝑖3 − 4𝑖2 = 4 …………………..(4)

- Eleminasi persamaan (2) ke persamaan (4):


2𝑖3 + 4𝑖2 = 4

+
6𝑖3 − 4𝑖2 = 4

8𝑖3 = 8

𝑖3 = 1 𝐴

- Maka besar daya pada hambatan 2 Ω :


- 𝑃 = 𝑖 2 . 𝑅 = 12 . 2 = 2 𝑤𝑎𝑡𝑡

79
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Perhatikan gambar rangkaian 5 lampu identik berikut!

Lampu identik F dipasang pada kawat antara P dan Q. Bagaimana keadaan


nyala lima lampu pada rangkaian listrik tersebut?
A. Lampu D dan E menyala lebih terang dari semula
B. Lampu A, B dan C menyala lebih terang dari semula
C. Lampu D dan E lebih terang dari lampu A,B dan C
D. Lampu D dan E lebih redup dari semula
E. Lampu D dan E sama terangnya dari keadaan awal

Kunci Jawaban : D
Pembahasan :
Terang redup nyala lampu ditentukan oleh besar arus yang mengalir pada
lampu tersebut. Dengan demikian kita perlu membandingkan besar arus
listrik sebelum lampu F dipasang dan setelah lampu F dipasang. Untuk
mencari arus i, kita dapat menggunakan persamaan:
𝑉 = 𝑖. 𝑅…………………….(1)
- Hambatan paralel untuk a, b dan c
1 1 1 1
= + +
𝑅𝑎𝑏𝑐 𝑅 𝑅 𝑅

𝑅
𝑅𝑎𝑏𝑐 =
3

- Hambatan total sebelum F dipasang :


𝑅 7
𝑅𝑡𝑜𝑡 = 𝑅𝑎𝑏𝑐 + 𝑅𝑑 + 𝑅𝑑 = +𝑅+𝑅 = 𝑅
3 3

80
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

- Hambatan total setelah F dipasang :


𝑅 10
𝑅′𝑡𝑜𝑡 = 𝑅𝑎𝑏𝑐 + 𝑅𝑑 + 𝑅𝑑 + 𝑅𝐹 = +𝑅+𝑅+𝑅 = 𝑅
3 3

- Arus total sebelum F dipasang :


𝑉 3𝑉
𝑖= =
𝑅𝑡𝑜𝑡 7 𝑅

- Arus total setelah F dipasang :


𝑉 3 𝑉
𝑖′ = =
𝑅′𝑡𝑜𝑡 10 𝑅

- Karena 𝑖 ′ < 𝑖 maka lampu D dan E menyala lebih redup dari semula

Soal UN Tahun 2018

Perhatikan gambar rangkaian listrik di bawah ini!

Jika hambatan 5 ohm pada rangkaian diganti dengan 7 ohm, maka


perbandingan arus total yang mengalir pada rangkaian sebelum dengan
setelah penggantian adalah ….
A. 4 : 5
B. 5 : 4
C. 10 : 11
D. 11 : 5
E. 11 : 10

81
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KUNCI : B
PEMBAHASAN :

82
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Soal Anchor USBN Tahun 2019

Kuat arus listrik yang melewati hambatan R2 adalah ….


2 1
A. A D. 3 A
3
1 1
B. A E. 4 A
2
2
C. A
5

Kunci Jawaban : D
Pembahasan :

83
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Soal UN Tahun 2019


Perhatikan penunjukan jarum amperemeter pada gambar berikut!

Kuat arus yang terukur adalah ….


A. 60 A
B. 6 A
C. 5 A
D. 3 A
E. 0,3 A
Kunci Jawaban : D
Pembahasan :
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟
Arus yang terukur = 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
60
𝑖= 𝑥 5𝐴 = 3 𝐴
100

84
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

B. Pengembangan Soal HOTS

Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar pengetahuan.
Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar Saudara dapat
melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan indikator soal.
Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal berdasarkan kisi-kisi
yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang disajikan terutama untuk
mengukur indikator kunci pada level kognitif yang tergolong HOTS.

85
1. Mata Pelajaran Fisika

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
86

Jenis Sekolah : SMA ….


Kelas : XII
Mata Pelajaran : Fisika
Tabel 5. Kisi Kisi Soal HOTS

Nomor
Kompetensi Lingkup
No. Materi Indikator Soal Level Bentuk Soal
Dasar Materi
Soal

2 3 4 5 6 7 8
1
Menganalisis Hukum Disajikan gambar rangkaian seri-paralel dua lampu 1 L3 Pilihan Ganda
Listrik Arus
prinsip kerja Kirchoff identik, peserta didik dapat menganalisis nyala
Searah
peralatan listrik lampu setelah sakelar ditutup.
searah (DC)
berikut Rangkaian Disajikan gambar rangkaian majemuk resistor, 2 L3 Pilihan Ganda
keselamatannya
dalam Seri-Paralel peserta didik dapat membandingkan besar arus
kehidupan listrik pada dua resistor
sehari-hari
Rangkaian Disajikan ilustrasi rangkaian listrik/ jaringan kawat 3 L3 Uraian
Seri-Paralel berarus listrik, peserta didik diminta menganalisis
beda potensial listrik pada rangkaian antara dua titik
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Kartu Soal
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XII Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : FISIKA Nama Penyusun : Lia Laela Sarah
KOMPETENSI
DASAR Buku Pengetahuan
Menganalisis Sumber : /Pemaha- Aplikasi √ Pena-
laran
prinsip kerja man
peralatan
listrik searah RUMUSAN BUTIR SOAL
(DC) berikut
keselamatanny Dua lampu identik dirangkai dengan tiga sumber
Nomor
a dalam Soal arus searah (DC) seperti gambar di bawah ini.
kehidupan
sehari-hari 1
LINGKUP
MATERI
LISTRIK ARUS
SEARAH

MATERI

Hukum
Kirchoff Kondisi nyala lampu A dan B setelah sakelar (a)
INDIKATOR ditutup adalah ….
SOAL A. Nyala lampu A lebih terang
Disajikan
B. Nyala lampu B lebih terang
gambar
rangkaian seri- Kunci C. Nyala lampu A lebih redup
paralel dua Jawaban D. Nyala lampu B lebih redup
lampu identik, E. Nyala kedua lampu tetap
peserta didik E
dapat
menganalisis
nyala lampu
setelah sakelar
ditutup.

87
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XII Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : FISIKA Nama Penyusun : Lia Laela Sarah
KOMPETENSI
DASAR Buku Pengetahuan
Menganalisis Sumber : /Pemaha- Aplikasi √ Pena-
laran
prinsip kerja man
peralatan
listrik searah RUMUSAN BUTIR SOAL
(DC) berikut
keselamatanny Nomor Perhatikan rangkaian berikut!
a dalam Soal
kehidupan
sehari-hari 2
LINGKUP
MATERI
LISTRIK ARUS
SEARAH

MATERI

Rangkaian
Seri- Paralel Enam lampu identik dipasang dalam rangkaian
INDIKATOR
SOAL listrik seperti di atas. Di antara lampu-lampu
Disajikan tersebut yang nyalanya paling redup adalah….
gambar grafik Kunci a. P d. S
tegangan Jawaban
terhadap arus b. Q e. T dan U
listrik, peserta E c. R
didik dapat
menganalisis
rangkaian yang
sesuai dengan
grafik.

88
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XII Bentuk Soal : Uraian
Mata Pelajaran : FISIKA Nama Penyusun : Lia Laela Sarah
KOMPETENSI Pengetahu
DASAR Buku an/ Apli Penalaran
Menganalisis Sumber : Pemaham kasi √
prinsip kerja an
peralatan listrik RUMUSAN BUTIR SOAL
searah (DC) berikut
keselamatannya Nomor
dalam kehidupan Soal Pada sore hari yang cerah
sehari-hari burung-burung senang
LINGKUP MATERI 3 untuk bertengger di kawat
LISTRIK ARUS jaringan listrik dengan
SEARAH rata-rata arus listrik yang
mengalir 500A. Namun
burung-burung tersebut
MATERI tidak tersengat listrik.
Rangkaian Seri
Paralel Secara sederhana, rangkaian antara kawat dan burung dapat
dilihat pada gambar

INDIKATOR SOAL
Disajikan ilustrasi
rangkaian listrik/
jaringan kawat
berarus listrik,
peserta didik
diminta Dengan memperkirakan beda potensial listrik diantara kaki
menganalisis beda burung, Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi dan
potensial listrik tentukan besar beda potensial listrik diantara kedua kaki
pada rangkaian burung.

(Diketahui kabel jaringan listrik terbuat dari alumunium yang


memiliki luas penampang 2,0 x 10-4 m2 dan kedua kaki burung
terpisah sejauh 2,0 x 10-2 m, resistivitas alumunium adalah
2,65 x 10-8 Ω.m)

89
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

C. Refleksi Pembelajaran

Pada bagian ini Saudara akan melaksanakan refleksi dalam proses


pembelajaran materi listrik statis. Refleksi pembelajaran dilakukan dengan
melihat kesesuaian antara proses pembelajaran, peserta didik, penilaian, dan
ketercapaian KD.

1. Apakah kegiatan membuka pelajaran dapat mengarahkan dan


mempersiapkan peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik ?

2. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap materi/bahan ajar yang


disajikan sesuai dengan yang diharapkan? (Apakah materi terlalu tinggi,
terlalu rendah, atau sudah sesuai dengan kemampuan awal peserta
didik?)

3. Bagaimana respons Saudara terhadap media pembelajaran yang


digunakan? (Apakah media sesuai dan mempermudah peserta didik
menguasai kompetensi/materi yang diajarkan?)

4. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap aktivitas pembelajaran yang


telah dirancang ?

5. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap pendekatan, model


pembelajaran, metode, dan teknik pembelajaran yang digunakan ?

6. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap teknik pengelolaan kelas yang


akan dilakukan (perlakuan guru terhadap peserta didik dalam mengatasi
masalah dan memotivasi peserta didik)?

7. Apakah Saudara dapat menangkap penjelasan/instruksi yang diberikan


pada bagian aktivitas pembelajaran ?

8. Bagaimanakah tanggapan Saudara terhadap latihan atau penilaian yang


dikembangkan ?

90
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

9. Apakah Saudara telah mencapai penguasaaan kemampuan


pembelajaran yang telah dikembangkan ?

10. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang dikembangkan dapat


meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap meteri pelajaran?

11. Apakah Aktivitas pembelajaran yang dirancang dapat mencapai


kompetensi dasar (KD) pada meteri terpilih sebagaimana mestinya?
(Jika tidak seluruhnya, apakah Saudara akan melakukan penyesuaian
aktivitas pembelajaran pembelajaran dalam rencana pembelajaran?)

12. Apakah kelemahan-kelemahan Saudara dalam melaksanakan aktivitas


pembelajaran yang telah dirancang?

13. Apakah kekuatan Saudara atau hal-hal baik yang telah saudara capai
dalam mempelajari aktivitas pembelajaran?

91
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KESIMPULAN

Unit ini dikembangkan berdasarkan pasangan KD 3.1 dan 4.1 yaitu


menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) berikut
keselamatannya dalam kehidupan sehari-hari dan melakukan percobaan
prinsip kerja rangkaian listrik searah (DC) dengan metode ilmiah berikut
presentasi hasil percobaan. Dari pasangan kompetensi dasar tersebut
diturunkan 10 indikator pencapaian kompetensi dimensi pengetahuan dan 9
indikator pencapaian kompetensi dimensi keterampilan.

KD pengetahuan yang kompetensinya menuntut peserta didik untuk


menganalisis sudah menunjukkan level analisis (C4). Artinya, KD ini sudah
menuntut Saudara melatihkan kemampuan berpikir tingkat tinggi kepada
peserta didik. Adapun KD keterampilan menuntut Saudara memfasilitasi
peserta didik untuk melakukan percobaan sesuai dengan metode ilmiah.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan menggunakan berbagai model dan


pendekatan mulai dari yang sederhana yaitu POE (predict, order, explain),
pendekatan saintifik dan problem based learning. Berbagai pendekatan yang
digunakan diharapkan dapat memfasilitasi peserta didik dalam
mengembangkan keterampilan berpikir secara bertahap mulai dari low order
thinking sampai high order thinking.

Kegiatan analisis dalam unit ini dilakukan untuk menganalisis permasalahan-


permasalahan yang berkaitan dengan listrik arus searah diantaranya analisis
rangkaian listrik majemuk, analisis penggunaan alat elektronik di rumah agar
tidak terjadi overload, memformulasikan hambatan jenis kawat dan di bagian
pengayaan dituntut untuk melaksanakan kegiatan untuk mengevaluasi jenis
kawat yang dapat digunakan sebagai pengaman arus dalam rangkaian listrik
yang sesuai dengan sumber daya listrik maksimum. Keberadaan muatan
kontekstual yang erat dengan kehidupan sehari-hari dapat memotivasi guru

92
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

dan peserta didik untuk belajar dan menggali pengetahuan lebih dalam secara
mandiri sehingga terjadi proses pembentukan pengetahuan sesuai prinsip
konstruktivisme.

Berkaitan dengan penilaian ranah kognitif, selain mampu menyelesaikan soal-


soal ujian nasional, peserta didik dituntut untuk dapat mencapai kompetensi
dasar pada tahap analisis (C5). Dengan demikian level kognitif pertanyaan
dalam evaluasi yang disajikan diharapkan berada pada level penalaran (Level
3). Untuk itu dalam unit ini disajikan soal-soal UN tiga tahun terakhir serta
beberapa contoh soal HOTS sesuai dengan indikator yang telah
dikembangkan. Namun demikian Saudara masih perlu terus menyusun bank
soal yang relevan untuk memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi.

93
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

UMPAN BALIK

Dalam rangka mengetahui pemahaman terhadap unit ini, Saudara perlu


mengisi lembar persepsi pemahaman. Berdasarkan hasil pengisian instrumen
ini, Saudara dapat mengetahui posisi pemahaman beserta umpan baliknya.
Oleh karena itu, isilah lembar persepsi diri ini dengan objektif dan jujur
dengan memberikan tanda silang (X) pada kriteria yang menurut saudara
tepat.

Tabel 6. Lembar Persepsi Pemahaman Unit

No Aspek Kriteria
1 2 3 4
1 Memahami dengan baik semua
indikator yang telah dikembangkan di
unit ini.
2 Mampu menghubungkan konten dengan
fenomena kehidupan sehari-hari.
3 Memhammi dengan baik bahwa
aktivitas pembelajaran yang disusun
dapat mengembangkan HOTS peserta
didik.
4 Memahami dengan baik tahapan urutan
aktivitas pembelajaran yang disajikan.
5 Mampu dengan baik mengaplikasikan
aktivitas pembelajaran di dalam kelas.
6 Memahami dengan baik lembar kerja
peserta didik yang dikembangkan.
7 Mampu melaksanakan dengan baik
lembar kerja peserta didik yang
dikembangkan.
8 Memahami konten secara menyuluh
dengan baik.
9 Memahami prosedur penyusunan soal
HOTS dengan baik.
10 Mampu membahas soal HOTS yang
disajikan dengan tepat.
Jumlah
Jumlah Total

94
Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah

Keterangan: Pedoman Penskoran:


1 : tidak menguasai 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 =
2 : cukup menguasai 40
3 : menguasai
4 : sangat menguasai

Keterangan Umpan Balik

Skor Umpan Balik


< 70 Masih banyak yang belum dipahami, di antara konten, cara
membelajarkannya, mengembangkan penilaian dan
melaksanakan penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu
membaca ulang unit ini dan mendiskusikannya dengan
dengan fasilitator di MGMP sampai Saudara memahaminya
70-79 Masih ada yang belum dipahami dengan baik, di antara
konten, cara membelajarkan, mengembangkan penilian dan
melaksanakan penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu
mendiskusikan bagian yang belum dipahami dengan fasilitator
atau teman lain di MGMP
80-89 Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan
penilaian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS
dengan baik
>= 90 Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan
penilaian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS
dengan sangat baik. Saudara dapat menjadi fasilitator bagi
teman-teman lain di MGMP untuk membelajarkan unit ini

95
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

1
Unit Pembelajaran
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN FISIKA


SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Listrik Statis
Penulis:
Lia Laela Sarah, S.Pd.,M.T

Penyunting:
Drs. Kandi, MA

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Copyright © 2019
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI 101


DAFTAR GAMBAR 103
DAFTAR TABEL 104
PENDAHULUAN 105
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK 107
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi 107
A. Indikator Pencapaian Kompetensi 108
APLIKASI DI DUNIA NYATA 110
A. Printer Ink Jet 110
B. Teknologi Layar Sentuh 111
SOAL-SOAL UN/USBN 115
A. Contoh Soal UN Tahun 2016 115
B. Contoh Soal UN Tahun 2017 116
C. Contoh Soal UN Tahun 2018 117
D. Contoh Soal Anchor USBN Tahun 2019 118
E. Contoh Soal UN Tahun 2019 119
BAHAN PEMBELAJARAN 120
A. Aktivitas Pembelajaran 120
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -1 123
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -2 126
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -3 129
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -4 133
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -5 135
B. Lembar Kerja Peserta Didik 138
LKPD -1 : Benda Bermuatan dan Gaya Coulomb 138
LKPD -2 : Medan Listrik dan Fluks Listrik 142

101
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD -3 : Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik 145


LKPD -4 : Kapasitor Keping Sejajar 147
LKPD -5 : Rangkaian Kapasitor 151
C. Bahan Bacaan 155
Benda Bermuatan Listrik 155
Hukum Coulomb 156
Medan Listrik 159
Fluks Listrik 161
Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik 162
Bola Konduktor Berongga 163
Kapasitor 165
PENGEMBANGAN PENILAIAN 168
A. Pembahasan Soal-soal 168
B. Pengembangan Soal HOTS 175
C. Refleksi Pembelajaran 181
KESIMPULAN 183
UMPAN BALIK 185

102
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Prinsip Kerja Printer Inkjet ...........................................................................110


Gambar 2. Tinta Bermuatan dibelokan oleh medan listrik ...................................111
Gambar 3. Cara Kerja Keyboard komputer ...................................................................112
Gambar 4. Layar Sentuh Kapasitif Merupakan Kapasitor ......................................113
Gambar 5. Muatan-muatan pada jari terpolarisasi saat menyentuh layar
touchscreen ..................................................................................................................................113
Gambar 6. Jari sebagai kapasitor tambahan saat menyentuh touchscreen .114
Gambar 7. Balon menjadi Bermuatan Negatif .............................................................155
Gambar 8. Interaksi Benda Bermuatan..........................................................................156
Gambar 9. Gaya Listrik ............................................................................................................158
Gambar 10. Medan Listrik .....................................................................................................161
Gambar 11. Flux listrik pada luas penampang tertentu .........................................162
Gambar 12. Bola Konduktor Berongga ...........................................................................163
Gambar 13. Bentuk bentuk kapasitor ..............................................................................165
Gambar 14. Kapasitor Keping Sejajar ..............................................................................165
Gambar 15. Rangkaian Seri dan Paralel Kapasitor ....................................................167

103
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Target Kompetensi Dasar ....................................................................................107


Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi ..................................................................108
Tabel 3. Aktivitas Pembelajaran .........................................................................................121
Tabel 4. Karakteristik Rangkaian Seri_Paralel Kapasitor ......................................167
Tabel 5. Kisi Kisi Soal HOTS .................................................................................................176
Tabel 6. Lembar Persepsi Pemahaman Unit .................................................................185

104
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

PENDAHULUAN

Listrik statis banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena


itu topik listrik statis menjadi salah satu materi prioritas yang harus
dilaksanakan dalam pembelajaran dan selalu diujikan dalam Ujian Nasional
(UN) dari tahun ke tahun. Unit ini diharapkan dapat menjadi aternatif sumber
bahan ajar bagi guru dalam pembelajaran listrik statis. Melalui pembahasan
materi yang terdapat pada unit ini, guru dapat memiliki dasar pengetahuan
untuk mengajarkan materi yang sama ke peserta didik yang disesuaikan
dengan indikator yang telah disusun. Selain itu pembelajaran yang telah
disusun diharapkan dapat memfasilitasi kemampuan bernalar peserta didik
dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai panduan dalam melaksanakan pembelajaran, unit ini dilengkapi


dengan kompetensi dasar terkait yang memuat target kompetensi dan
indikator pencapaian kompetensi, bahan bacaan tentang aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari, soal-soal tes UN tiga tahun terakhir, aktivitas
pembelajaran, Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) dan bahan bacaan
materi pendukung yang diperlukan. Komponen-komponen di dalam unit ini
dikembangkan dengan tujuan agar guru dapat dengan mudah memfasilitasi
peserta didik untuk memahami konsep-konsep listrik statis mulai
menjelaskan benda bermuatan, interaksi antar muatan, menganalisis resultan
gaya listrik, medan listrik, energi potensial listrik dan potensial listrik serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Topik listrik statis dikembangkan pada bahan bacaan terdiri atas subtopik
Benda Bermuatan dan Gaya Coulomb, Medan Listrik dan Fluks Listrik, Energi
Potensial Listrik dan Potensial Listrik, Kapasitor Keping Sejajar, dan
Rangkaian Kapasitor. Selain itu, unit ini juga dilengkapi dengan lima Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) yaitu :

105
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

1. Benda Bermuatan dan Gaya Coulomb


2. Medan Listrik dan Fluks Listrik
3. Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
4. Kapasitor Keping Sejajar
5. Rangkaian Kapasitor
LKPD dikembangkan secara aplikatif agar guru mudah
mengimplementasikannya dalam pembelajaran. Pada bagian akhir unit ini,
juga dilengkapi dengan contoh soal HOTS sebagai salah satu upaya
pengembangan keterampilan berfikir tingkat tinggi peserta didik sekaligus
pengembangan penilaian pada level kognitif.

106
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK

A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Sub unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar


kelas XII:
Tabel 1. Target Kompetensi Dasar

No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi Kelas


3.2 Menganalisis muatan 1. Menganalisis muatan listrik serta XII
listrik, gaya listrik, penerapannya pada berbagai kasus
kuat medan listrik, 2. Menganalisis gaya listrik serta
fluks, potensial penerapannya pada berbagai kasus
listrik, energi 3. Menganalisis kuat medan listrik
potensial listrik serta serta penerapannya pada berbagai
penerapannya pada kasus
berbagai kasus 4. Menganalisis fluks listrik serta
penerapannya pada berbagai kasus
5. Menganalisis potensial listrik dan
energi potensial listrik serta
penerapannya pada berbagai kasus
4.1 Melakukan 1. Melakukan percobaan kelistrikan XII
percobaan berikut rangkaian kapasitor
presentasi hasil 2. Melakukan percobaan pengisian
percobaan dan pengosongan kapasitor
kelistrikan (misalnya 3. Mengumpulkan data hasil
pengisian dan percobaan kelistrikan
pengosongan 4. Mengolah data hasil percobaan
kapasitor) dan kelistrikan
manfaatnya dalam 5. Menyajikan data hasil percobaan
kehidupan sehari- kelistrikan
hari 6. Mempresentasikan hasil percobaan
kelistrikan

107
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

A. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian


kompetensi. Kompetensi Dasar 3.2 dan 4.2 di kelas XII dikembangkan menjadi
13 indikator untuk ranah pengetahuan dan 11 indikator untuk ranah
keterampilan.

Dalam rangka memudahkan guru menentukan indikator yang sesuai dengan


tuntutan kompetensi dasar, indikator dibagi menjadi ke dalam tiga kategori,
yaitu indikator pendukung, indikator kunci, dan indikator pengayaan. Berikut
ini rincian indikator yang dikembangkan pada Kompetensi Dasar 3.2 dan 4.2
di kelas XII.

Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi

IPK Pengetahuan
Indikator Pendukung
3.2.1 Menjelaskan jenis benda bermuatan listrik
3.2.2 Menjelaskan interaksi gejala listrik statis antara muatan sejenis dan
antara muatan yang berbeda jenis
3.2.3 Menentukan besar gaya listrik antara dua benda bermuatan listrik
3.2.4 Menerapkan medan listrik di sekitar muatan titik
3.2.5 Menentukan energi potensial listrik antara dua muatan
3.2.6 Menentukan potensial listrik di sekitar muatan titik
3.2.7 Mengidentifikasi hubungan medan listrik dan fluks Induksi
Indikator Kunci
3.2.8 Menganalisis resultan gaya listrik serta penerapannya pada berbagai
kasus
3.2.9 Menganalisis medan listrik serta penerapannya pada berbagai kasus
3.2.10 Menganalisis potensial listrik dan energi potensial listrik serta
penerapannya pada berbagai kasus
3.2.11 Menganalisis kapasitas kapasitor keping sejajar

108
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

3.2.12 Menganalisis kapasitas pengganti dari rangkaian seri-paralel


kapasitor
Indikator Pengayaan
3.2.13 Mengidentifikasi energi yang tersimpan dalam kapasitor
IPK Keterampilan
Indikator Pendukung
4.2.1 Melakukan pengamatan interaksi benda bermuatan
4.2.2 Melakukan penyelidikan mengenai gaya listrik melalui virtual
4.2.3 Melakukan penyelidikan mengenai medan listrik melalui virtual
4.2.4 Melakukan penyelidikan fluks listrik melalui virtual
4.2.5 Melakukan penyelidikan mengenai potensial listrik dan energi
potensial listrik melalui virtual
4.2.6 Melakukan penyelidikan mengenai kapasitas kapasitor keping sejajar
melalui virtual
4.2.7 Menggunakan alat ukur listrik berupa amperemeter dan voltmeter
Indikator Kunci
4.2.8 Merancang percobaan rangkaian kapasitor seri dan paralel
4.2.9 Melakukan percobaan rangkaian kapasitor seri dan paralel
4.2.10 Mengumpulkan data percobaan rangkaian kapasitor seri dan paralel
4.2.11 Mengolah data hasil percobaan rangkaian kapasitor seri dan paralel
4.2.12 Menyajikan data hasil percobaan rangkaian kapasitor seri dan
paralel
4.2.13 Mempresentasikan hasil percobaan tentang rangkaian kapasitor
Indikator Pengayaan
4.2.14 Melakukan percobaan proses pengisian kapasitor

109
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

APLIKASI DI DUNIA NYATA

A. Printer Ink Jet

Dewasa ini kita sudah sangat akrab dengan printer warna yang sering kita
gunakan untuk mencetak berbagai dokumen baik berupa teks, grafik maupun
gambar dengan kualitas tinggi. Printer inkjet pertama kali diproduksi pada
awal abad ke-20 namun eksperimen-eksperimen yang mendukung
terciptanya printer inkjet sudah dimulai sejak tahun 1750an. Eksperimen
pertama dilakukan oleh Jean-Antoine Nollet pada tahun 1749 yang meneliti
efek listrik statis pada aliran tetesan zat cair (tinta), kemudian awal abad 19
Lord Rayleigh melakukan berbagai eksperimen untuk mengamati proses
pembentukan tetesan dari inkjet dan interaksinya. (Graham D Martin, 2008).
Secara garis besar prinsip dari printer inkjet dapat dilihat dari gambar 1.

Gambar 1. Prinsip Kerja Printer Inkjet


(sumber : (John D Cutnell, 2012)

Tinta berwarna dilewatkan melalui lubang yang sangat kecil yang disebut
nozzle yang memisahkan tinta menjadi banyak tetesan kecil. Tetesan-tetesan
kecil ini diberi muatan listrik statis yang berasal dari perintah komputer saat
kita melakukan proses printing (pencetakan). Setiap tetesan kecil tinta

110
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

mendapat besar muatan yang berbeda bergantung pada perintah sinyal yang
diberikan komputer. Selanjutnya tetesan tinta yang bermuatan ini dilewatkan
pada pelat defleksi (deflection plates) yaitu dua pelat logam yang diberi beda
potensial tertentu. Saat tetes tinta bermuatan melewati pelat, artinya tinta
bermuatan melalui daerah bermedan listrik sehingga akan mendapatkan gaya
listrik. Dengan demikian arah dan besar gaya listrik yang dialami tetesan tinta
ini dikendalikan oleh besar tegangan pelat. Sehingga tinta dapat jatuh tepat
pada posisi kertas sesuai dengan huruf/gambar objek yang dicetak dari
komputer.

Gambar 2. Tinta Bermuatan dibelokan oleh medan listrik


(Sumber : http://www.gcsescience.com/pse9-electrostatic-charge-inkjet-printer-
nozzle.htm)

B. Teknologi Layar Sentuh

Teknologi layar sentuh sudah banyak diaplikasikan dalam berbagai perangkat


elektronik dewasa ini. Salah satu yang paling populer adalah telepon genggam.
Saat ini kita sudah jarang menemukan telepon genggam tanpa layar sentuh.
Teknologi layar sentuh saat ini dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu
resistif, kapasitif dan infrared. Pada umumnya telepon genggam yang
menggukan layar sentuh dengan teknologi kapasitif dibanderol dengan harga
lebih mahal dibandingkan dengan layar sentuh resistif. Teknologi layar sentuh
kapasitif memiliki sensitifitas yang lebih baik dibandingkan dengan resistif.
Lalu bagaimana cara kerja layar sentuh ini bekerja? Mengapa layar sentuh
hanya dapat berkerja dengan menggunakan jari atau stylus pen khusus?

111
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Pada prinsipnya, cara kerja layar sentuh mirip dengan cara kerja keyboard
pada laptop atau komputer dalam hal tujuan memberikan sinyal listriknya.
Saat tombol disentuh maka sinyal yang dikirim akan muncul pada layar
komputer. Gambar menunjukkan cara kerja keyboard.

Gambar 3. Cara Kerja Keyboard komputer


Sumber : https://www.explainthatstuff.com/computerkeyboards.html

Sebelum tombol ditekan, pada keyboard terdapat sirkuit aliran listrik yang
terdiri dari lapisan konduksi atas (upper conducting layer) dan lapisan
konduksi bawah (lower conducting layer). Diantara lapisan konduksi ini
disekat oleh lapisan isolator sehingga tidak ada aliran arus listrik yang
mengalir. Saat tombol ditekan, lapisan konduksi atas akan menyentuh lapisan
konduksi bawah sehingga sirkuit membentuk rangkaian tertutup dan arus
listrik kecil mengalir pada rangkaian. Arus ini merupakan sinyal yang diolah
oleh komputer menjadi informasi atau data.

Teknologi layar sentuh resistif cara kerjanya hampir sama dengan cara kerja
keyboard dalam mengirimkan sinyal listriknya, bisa dikatakan sebagai
keyboard transparan. Lapisan layar terdiri dari lapisan atas berupa lapisan
plastik polyester konduktif yang fleksibel, lapisan bawah berupa kaca
konduktor yang lebih kaku dan diantara kedua lapisan dipisahkan oleh lapisan
isolator. Saat layar disentuh maka lapisan atas akan menekan lapisan kaca dan
membentuk rangkaian tertutup sehingga sinyal arus listrik terkirim ke
komputer.

112
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

Layar sentuh kapasitif berbeda dengan prinsip kerja keyboard dan layar
sentuh resistif, Layar sentuh kapasitif tidak menggunakan tekanan jari untuk
membuatnya bekerja namun menggunakan seluruh benda bermuatan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa tubuh manusia juga memiliki banyak muatan
listrik karena tubuh banyak mengandung ion dari zat-zat elektrolit yang
terdapat dalam tubuh. Layar sentuh kapasitif terbuat dari lapisan-lapisan
kaca. Lapisan bagian dalam dan bagian luar adalah layar kaya berupa
penghantar bermuatan listrik sedangkan bagian tengahnya merupakan
isolator, dengan kata lain layar sentuh kapasitif merupakan sebuah kapasitor
keping sejajar. Saat layar dihubungkan dengan baterai, misalkan saat telepon
genggam dinyalakan maka lapisan layar ini (kapasitor) akan mendapatkan
beda potensial listrik dan timbul medan listrik.

Gambar 4. Layar Sentuh Kapasitif Merupakan Kapasitor

Saat jari menyentuh layar yang bermuatan, maka ion-ion pada jari juga akan
terpolarisasi sehingga jari juga berperan sebagai kapasitor.

Gambar 5. Muatan-muatan pada jari terpolarisasi saat menyentuh layar touchscreen


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=qBbxSEp3-6o

113
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Rangkaian kapasitor pada layar touchscreen dan kapasitor jari membentuk


sebuah rangkaian paralel sehingga kapasitas total dari rangkaian akan
meningkat.

Gambar 6. Jari sebagai kapasitor tambahan saat menyentuh touchscreen


Sumber : https://isaacphysics.org/questions/capacitive_touchscreen

Peningkatan kapasitas pada sistem menyebabkan adanya penurunan beda


potensial pada titik dimana layar disentuh. Sinyal inilah yang diolah oleh
telepon genggam menjadi data keluaran dan ditampilkan sebagai huruf, angka
ataupun gambar.

114
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

SOAL-SOAL UN/USBN

Berikut ini contoh soal UN dan USBN topik Listrik Statis pada Kompetensi
Dasar 3.2 Menganalisis muatan listrik, gaya listrik, kuat medan listrik, fluks,
potensial listrik, energi potensial listrik serta penerapannya pada berbagai
kasus (Permendikbud Nomor 37, 2018). Soal-soal ini disajikan agar dapat
dijadikan sebagai sarana berlatih bagi peserta didik untuk menyelesaikannya.
Selain itu, soal-soal ini juga dapat menjadi acuan ketika Saudara akan
mengembangkan soal yang setipe pada topik Listrik Statis.

A. Contoh Soal UN Tahun 2016

No. Soal
1. Tiga buah muatan ditempatkan seperti gambar di samping. Besar gaya
listrik yang dialami muatan q1 adalah ….
(1µC = 10-6 C, k = 9.109 N.m2.C-2)
A. 9.10-4 N
B. 9√2 .10-4 N
C. 18.10-4 N
D. 18√2 .10-4 N
E. 81.10-4 N
Identifikasi
Level Kognitif : Level Kognitif 3 / LK 3 (Penalaran)
Indikator yang : 3.2.8 Menganalisis resultan gaya listrik serta
bersesuaian penerapannya pada berbagai kasus
Diketahui : Besar masing-masing muatan
Ditanyakan : Besar gaya listrik pada salah satu muatan
Materi yang : Resultan gaya listrik
dibutuhkan

115
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Contoh Soal UN Tahun 2017

No. Soal
1. Dua benda bermuatan listrik Q1 dan Q2 berjarak r cm menimbulkan
gaya tolak menolak sebesar 10 newton. Kemudian muatan Q 1 digeser
sehingga gaya yang timbul menjadi 40 newton, kontanta k = 9.109
N.m2.C-2, maka muatan Q1 harus dipindahkan sebesar ….
A. ½ r menjauhi Q2
B. ½ r mendekati Q2
C. 1 r menjauhi Q2
D. 2 r mendekati Q2
E. 2 r menjauhi Q2

Identifikasi
Level Kognitif : Level Kognitif 3 / LK 3 (Penalaran)
Indikator yang : 3.2.8 Menganalisis resultan gaya listrik serta
bersesuaian penerapannya pada berbagai kasus
Diketahui : Gaya listrik pada kasus pertama dan gaya listrik pada
kasus kedua
Ditanyakan : Jarak muatan dipindahkan untuk gaya listrik kedua
Materi yang : Resultan gaya listrik
dibutuhkan

116
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

C. Contoh Soal UN Tahun 2018

No. Soal
1 Dua muatan listrik muatannya 0,2 µC diletakkan titik B dan C sebuah
segitiga sama kaki. Jika k = 9.109 N.m2.C-2, maka resultan kuat medan
listrik di tiitk A adalah ….
A. 2 x 104 NC-1
B. 2√2 x 104 NC-1
C. 2√3 x 104 NC-1
D. 3√2 x 104 NC-1
E. 3√3 x 104 NC-1
Identifikasi
Level Kognitif : Level Kognitif 3 / LK 3 (Penalaran)
Indikator yang : 3.2.9 Menganalisis medan listrik serta
bersesuaian penerapannya pada berbagai kasus
Diketahui : Besar muatan listrik, jarak titik dari muatan
Ditanyakan : Resultan kuat medan listrik pada satu titik dari kedua
muatan
Materi yang : Resultan kuat medan listrik
dibutuhkan

117
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

D. Contoh Soal Anchor USBN Tahun 2019

No. Soal
1 Tiga partikel bermuatan listrik seperti gambar

Besar resultan gaya pada muatan B adalah … .


A. 0
B. 1 x 10-7 N
C. 2 x 10-7 N
D. 4 x 10-7 N
E. 8 x 10-7 N
Identifikasi
Level Kognitif : Level Kognitif 3 / LK 3 (Penalaran)
Indikator yang : 3.2.8 Menganalisis resultan gaya listrik serta
bersesuaian penerapannya pada berbagai kasus
Diketahui : Besar muatan listrik, jarak antar muatan
Ditanyakan : Resultan gaya listrik pada salah satu muatan
Materi yang : Resultan gaya listrik
dibutuhkan

118
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

E. Contoh Soal UN Tahun 2019

No. Soal
1. Empat kapasitor identik dengan kapasitas masing-masing kapasitor 9
µF akan dirangkai membentuk rangkaian listrik dengan ujung-
ujungnya dihubungkan dengan tegangan 10 volt. Muatan total yang
dapat disimpan dalam rangkaian kapasitor tersebut adalah 120 µC.
Susunan kapasitor yang mungkin dalam rangkaian tersebut adalah ….

A. 4 kapasitor dirangkai secara seri


B. 4 kapasitor dirangkai secara paralel
C. 3 kapasitor dirangkai seri, kemudian dirangkai paralel dengan 1
kapasitor lain.
D. 3 kapasitor dirangkai paralel, kemudian dirangkai seri dengan 1
kapasitor lain.
E. 2 kapasitor dirangkai seri, kemudian dirangkai paralel dengan 2
kapasitor lain yang dirangkai seri.
Identifikasi
Level Kognitif : Level Kognitif 3 / LK3 (Penalaran)
Indikator yang : 3.2.12 Menganalisis kapasitas pengganti dari
bersesuaian rangkaian seri-paralel kapasitor

Diketahui : Kapasitas setiap kapasitor, tegangan dan muatan


tersimpan
Ditanyakan : Susunan rangkaian kapasitor
Materi yang : ● Hubungan tegangan dan muatan tersimpan dalam
dibutuhkan kapasitor
● Kapasitas pengganti rangkaian seri-paralel
kapasitor

119
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

BAHAN PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran

Konsep listrik statis banyak dimanfaatkan dalam berbagai peralatan teknologi


yang kita gunakan sehari-hari. Oleh karena itu memahami konsep-konsep
listrik statis menjadi penting bagi peserta didik. Dalam ujian nasional pun
konsep listrik statis selalu ada setiap tahun. Aktivitas pembelajaran pada
bagian ini merupakan rincian kegiatan guru dan peserta didik untuk mencapai
kompetensi dasar topik listrik statis. Sebelum uraian aktivitas pembelajaran,
terlebih dahulu akan disajikan desain aktivitas pembelajaran seperti terlihat
pada tabel 3.

Berdasarkan tabel 3, dapat terlihat aktivitas pembelajaran untuk mencapai


masing-masing indikator yang telah ditetapkan. Aktivitas pembelajaran akan
diuraikan lebih rinci menjadi lima skenario pembelajaran atau lima
pertemuan. Pengembangan skenario pembelajaran sesuai kriteria yang
ditetapkan pada Standar Proses (Permendikbud nomor 22 tahun 2016).
Menurut permendikbud tersebut disebutkan bahwa proses pembelajaran
pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Oleh karena itu pemilihan pendekatan atau model
pembelajaran harus memfasilitasi kriteria yang disebutkan pada
permendikbud di atas. Berikut desain pembelajaran dan rincian aktivitas
pembelajaran untuk masing-masing pertemuan.

120
Tabel 3. Aktivitas Pembelajaran
Media /
Bentuk dan Jenis Alokasi
Indikator Pencapaian Kompetensi Materi Pelajaran Aktivitas Bahan
Penilaian Waktu
Pembelajaran
3.2.1 Menjelaskan jenis benda Pertemuan -1: 1. Tes Tulis : 1. LKPD 5 x 2 jp x
bermuatan listrik 1. Benda bermuatan 1. Demonstrasi proses pemuatan pada balon ● PG 2. Virtual 45 menit
3.2.2 Menjelaskan interaksi gejala listrik 2. Demonstrasi pemuatan balon dengan virtual ● Esay Terbuka PhET
listrik statis antara muatan 2. Gaya Coulomb PhET 2. Observasi Kegiatan 3. Power
sejenis dan antara muatan yang 3. Medan Listrik 3. Diskusi mengenai jenis benda bermuatan Praktek Point
berbeda jenis 4. Fluks Listrik 4. Diskusi mengenai interaksi benda bermuatan 3. Observasi Kegiatan 4. Alat
3.2.3 Menjelaskan hubungan antara 5. Energi Potensial 5. Penyelidikan hubungan gaya listrik dengan Diskusi percobaan
gaya listrik dengan besar muatan Listrik muatan dan gaya listrik dengan jarak melalui 4. Observasi Kegiatan
listrik 6. Potensial Listrik virtual PhET hukum Coulomb Presentasi
3.2.4 Menjelaskan hubungan antara 7. Kapasitor Keping 6. Menganalisis resultan gaya listrik untuk tiga 5. Penilaian Produk
gaya listrik dengan jarak antar Sejajar partikel melalui virtual PhET electric hockey dan (Laporan/Makalah)
muatan listrik 8. Rangkaian analisis vektor
3.2.5 Menjelaskan medan listrik di Kapsitor 7. Problem solving soal UN dan soal HOTS terkait
sekitar muatan titik gaya listrik
3.2.6 Menganalisis resultan gaya listrik Pertemuan -2:
serta penerapannya pada 1. Pengamatan hubungan jarak titik terhadap
berbagai kasus besar medan listrik, hubungan muatan dengan
3.2.7 Menganalisis medan listrik serta medan listrik melalui virtual PhET charge and
field

Paket Unit Pembelajaran


penerapannya pada berbagai
kasus 2. Pengamatan hubungan medan listrik dengan

Pembelajaran Aljabar
3.2.8 Mengidentifikasi hubungan fluks listrik melalui virtual wolfram
medan listrik dan fluks Induksi 3. Diskusi dan analisis resultan medan listrik
3.2.9 Menganalisis potensial listrik dan akibat dua muatan atau lebih
energi potensial listrik serta 4. Menyajikan hasil analisis dan pengamatan
penerapannya pada berbagai 5. Problem solving soal UN dan soal HOTS terkait
kasus medan listrik
Pertemuan -3:
3.2.10 Menganalisis kapasitas
kapasitor keping sejajar
121
Media /

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Bentuk dan Jenis Alokasi
122

Indikator Pencapaian Kompetensi Materi Pelajaran Aktivitas Bahan


Penilaian Waktu
Pembelajaran
3.2.11 Menganalisis kapasitas 1. Penyelidikan menentukan besar potensial listrik
pengganti dari rangkaian seri- dengan bantuan virtual PhET
paralel kapasitor
3.2.12 Mengevaluasi energi yang
2. Eksplanasi energi potensial listrik dan kaitannya
dengan potensial listrik
tersimpan dalam kapasitor
3. Elaborasi konsep potensial listrik dan energi
potensial listrik pada dua pelat
4. Evaluasi dalam analisis prinsip kerja peralatan
yang menggnnakan konsep listrik statis (inkjet
printer)
5. Mengkomunikasikan hasil analisis dan
penyelidikan

Pertemuan -4:
1. Melakukan penyelidikan melalui virtual PhET
capacitor untuk memformulasikan kapasitas
kapasitor keping sejajar
2. Diskusi menelaah kapasitas kapasitor yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari
3. Menyajikan hasil analisis dan penyelidikan

Pertemuan -5:
1. Percobaan rangkaian seri paralel kapasitor
2. Percobaan pengisian dan pengosongan
kapasitor
3. Diskusi mengidentifikasi karakteristik rangkaian
seri-paralel kapasitor
4. Menganalisis kapasitas pengganti rangkaian
seri-paralel kapasitor
5. Mengevaluasi energi yang tersimpan dalam
rangkaian kapasitor
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -1

Pada aktivitas pembelajaran ke -1 ini, Saudara akan mendemonstrasikan


proses pemuatan pada balon baik real maupun virtual, berdiskusi mengenai
jenis benda bermuatan, diskusi mengenai interaksi benda bermuatan,
melakukan penyelidikan hubungan gaya listrik dengan muatan dan gaya
listrik dengan jarak melalui virtual PhET hukum Coulomb. Keterampilan dasar
agar proses pembelajaran berjalan dengan baik adalah kemampuan ICT dalam
mengoperasikan aplikasi java di komputer atau PC.

Aktivitas pembelajaran pada pertemuan -1 ini dirancang agar dapat mencapai


indikator 3.2.1, 3.2.2, 3.2.3 dan 3.2.8. Adapun pendekatan yang digunakan
dalam aktivitas ini adalah pendekatan saintifik dengan tahapan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.

Benda Bermuatan dan Gaya Listrik

Tujuan Aktivitas Pembelajaran

Setelah melakukan aktivitas, diharapkan peserta mampu menjelaskan jenis


benda bermuatan listrik, interaksi benda bermuatan, menentukan besar gaya
listrik pada dua benda bermuatan listrik dan menganalisis resultan gaya listrik
pada tiga partikel bermuatan atau lebih melalui penyelidikan virtual.

Estimasi Waktu Pembelajaran

Estimasi waktu pembelajaran seluruh aktivitas ke-1 adalah 2 x 45 menit.

Media, Alat dan Bahan yang Digunakan

Media yang digunakan adalah Lembar Kerja Peserta Didik 1(LKPD -1), virtual
PhET, dua buah balon yang sudah ditiup, tali, steroform/kain wol.

123
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Apa yang Saudara lakukan:

Mengamati
1. Memotivasi peserta didik dengan menyajikan gambar peralatan yang
memanfaatkan listrik dalam kehidupan sehari-hari seperti mesin
fotocopy, inkjet printer, telepon genggam layar sentuh.

Menanya
2. Mengajukan pertanyaan bagaimana cara kerja dari peralatan di atas,
kemudian memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengemukakan pendapatnya. Diharapkan muncul ide konsep listrik
statis.

Mengamati
3. Membagikan LKPD -1 Bagian 1 kepada setiap peserta didik
4. Memberikan arahan kepada peserta didik untuk mendemonstrasikan
proses pemuatan listrik pada balon sesuai LKPD -1 dan mengamati
interaksi antara balon dengan balon, dan antara balon dengan
steroform/kain wol.

Menanya
5. Memfasilitasi peserta didik untuk membuat pertanyaan mengenai
fenomena yang terjadi kemudian mengemukakan pendapat untuk
menjelaskan hasil pengamatan dan berpendapat mengapa terjadi
fenomena tersebut.

Mengumpulkan informasi
6. Melibatkan peserta didik untuk mendemonstrasikan virtual PhET baloon
and electricity:

https://PhET.colorado.edu/en/simulation/balloons-and-static-
electricity

124
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

7. Membimbing peserta didik dalam diskusi kelas untuk menjelaskan


bagaimana benda dapat bermuatan, jenis benda bermuatan dan interaksi
antar muatan.
8. Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang
9. Membagikan LKPD -1 Bagian 2 kepada masing-masing kelompok
10. Memfasilitasi peserta didik untuk menjalankan aplikasi virtual lab PhET
hukum Coulomb:
https://PhET.colorado.edu/sims/html/coulombs-law/latest/coulombs-
law_en.html
11. Memfasilitasi peserta didik melakukan penyelidikan sesuai dengan LKPD
-2

Mengasosiasi
12. Membimbing peserta didik memformulasikan besar gaya listrik (hukum
Coulomb) sesuai dengan LKPD -2 .
13. Memberikan waktu kepada peserta didik untuk berdiskusi menganalisis
resultan gaya listrik pada tiga partikel bermuatan.
14. Memfasilitasi peserta didik saat menyimpulkan hasil analisis resultan
gaya listrik pada tiga partikel bermuatan listrik.

Menyajikan dan Mengomunikasikan:


15. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan hasil penyelidikan dan
diskusi.
16. Memberi kesempatan perwakilan dari setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi analisis resultan gaya listrik pada tiga
partikel bermuatan listrik di depan kelas.
17. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi mengenai benda
bermuatan listrik, interaksi benda bermuatan dan resultan gaya listrik
(Hukum Coulomb) kemudian melatih kemampuan problem solving soal-
soal UN dan soal-soal HOTS, misalkan soal UN tahun 2016, soal UN tahun
2017 dan contoh soal HOTS.

125
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -2

Dalam aktivitas pembelajaran ke -2 ini Saudara masih harus menggunakan


virtual laboratory untuk membantu proses pembentukan pengetahuan
peserta didik. Pada aktivitas ini Saudara akan melakukan penyelidikan virtual
untuk menjelaskan medan listrik, menganalisis resultan medan listrik dan
mengidentifikasi hubungan medan listrik dengan fluks listrik.

Aktivitas pembelajaran pada pertemuan -2 ini dirancang agar dapat mencapai


indikator 3.2.4, 3.2.7 dan 3.2.9 untuk pengetahuan. Adapun pendekatan yang
digunakan dalam aktivitas ini adalah pendekatan saintifik dengan tahapan
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan.

Medan Listrik

Tujuan Aktivitas Pembelajaran

Setelah melakukan aktivitas, diharapkan peserta mampu menentukan kuat


medan listrik, menganalisis hubungan medan listrik dan fluks listrik serta
menganalisis resultan medan listrik pada sebuah titik akibat beberapa muatan
melalui penyelidikan virtual.

Estimasi Waktu Pembelajaran

Estimasi waktu pembelajaran seluruh aktivitas ke-2 adalah 2 x 45 menit.

Media, Alat dan Bahan yang Digunakan

Media yang digunakan adalah Lembar Kerja Peserta Didik 2(LKPD -2), virtual
PhET, media presentasi.

126
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

Apa yang Saudara lakukan:

Mengamati
1. Memotivasi peserta didik dengan menyajikan animasi arah medan listrik
dari jenis muatan positif, jenis muatan negatif dan diantara keduanya,
melalui link animasi: https://academo.org/demos/electric-field-line-
simulator/

Menanya
2. Memfasilitasi peserta didik untuk mengemukakan hasil pengamatan
mengenai arah medan listrik dari muatan positif dan muatan negatif.
3. Memotivasi peserta didik untuk bertanya arah medan listrik pada sebuah
muatan akibat dua muatan atau lebih.

Mengumpulkan informasi
4. Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang
5. Membagikan LKPD -2 kepada masing-masing kelompok
6. Memfasilitasi peserta didik untuk menjalankan aplikasi Charges and Field:
https://PhET.colorado.edu/en/simulation/charges-and-fields
7. Membimbing peserta didik melakukan penyelidikan sesuai dengan LKPD
-2 untuk menentukan kuat medan listrik berkaitan dengan besar muatan
dan jarak titik terhadap muatan.
8. Membimbing peserta didik menganalisis hubungan medan listrik dan
fluks listrik sesuai LKPD -2.

Mengasosiasi
9. Memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi menganalisis resultan
medan listrik pada sebuah titik akibat dua partikel bermuatan atau lebih.

Mengomunikasikan

10. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan hasil penyelidikan dan


diskusi.

127
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

11. Memberi kesempatan perwakilan dari setiap kelompok untuk


mempresentasikan hasil observasinya di depan kelas.

12. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi mengenai medan listrik,


dan resultan medan listrik kemudian melatih kemampuan problem solving
soal-soal UN dan soal-soal HOTS, misalkan contoh soal UN tahun 2018.

128
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -3

Aktivitas pembelajaran ke -3 ini akan dimulai dengan menampilkan aplikasi


listrik statis dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membantu proses
pembentukan pengetahuan peserta didik, Saudara masih harus menggunakan
virtual laboratory. Pada aktivitas ini Saudara akan melakukan penyelidikan
virtual untuk menentukan potensial listrik, menganalisis energi potensial
listrik dan kaitannya dengan potensial listrik, menemukan hubungan potensial
listrik dan medan listrik serta melakukan analisis prinsip kerja peralatan yang
menggunakan konsep listrik statis yaitu pada inkjet printer.

Aktivitas pembelajaran pada pertemuan -3 ini dirancang agar dapat mencapai


indikator 3.2.5, 3.2.6 dan 3.2.10. Model pembelajaran yang digunakan dalam
aktivitas ini 5E model yang terdiri dari:
1. Engagement yaitu tahap melibatkan peserta didik dalam pembelajaran.
2. Exploration yaitu tahap eksplorasi atau penyelidikan pembelajaran.
3. Explaination yaitu tahap penjelasan.
4. Elaboration yaitu tahap elaborasi atau penerapan konsep pada situasi baru
5. Evaluation yaitu tahap evaluasi pembelajaran.

Energi Potensial listrik, Potensial Listrik dan Aplikasi Listrik


Statis

Tujuan Aktivitas Pembelajaran

Setelah melakukan aktivitas, diharapkan peserta mampu menentukan energi


potensial listrik pada dua muatan listrik yang berjarak tertentu, potensial
listrik pada sebuah titik dengan jarak tertentu dari partikel bermuatan dan
menganalisis prinsip kerja peralatan dalam kehidupan sehari-hari yang
menggunakan konsep listrik statis (inkjet printer) melalui penyelidikan
virtual.

129
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Estimasi Waktu Pembelajaran

Estimasi waktu pembelajaran seluruh aktivitas ke-2 adalah 2 x 45 menit.

Media, Alat dan Bahan yang Digunakan

Media yang digunakan adalah Lembar Kerja Peserta Didik 3(LKPD -3), virtual
PhET, video youtube, media presentasi.

Apa yang Saudara lakukan:

Engagement

1. Menyajikan video aplikasi listrik statis kehidupan sehari-hari misal cara


kerja inkjet printer:
https://www.youtube.com/watch?v=-WB1aelMLJM
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati gambar
dan mengkomunikasikan hasil pengamatan nya.
3. Memotivasi peserta didik untuk membuat pertanyaan berdasarkan video
yang disajikan.
4. Membimbing peserta didik untuk mengidentifikasi permasalahan dalam
pembelajaran yaitu: Bagaimanakah tinta-tinta pada printer dapat
berbelok saat melewati deflection plate,

Exploration

5. Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang peserta kemudian membagikan LKPD -3
6. Membimbing peserta didik dalam melakukan penyelidikan sesuai LKPD -
3 untuk energi potensial dan potensial listrik.

130
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

Explaination

7. Memfasilitasi peserta didik berdiskusi untuk menentukan energi


potensial listrik pada dua muatan listrik, potensial listrik pada sebuah
muatan, dan hubungan energi potensial listrik dan potensial listrik.

8. Memfasilitasi peserta didik mengkomunikasikan hasil penyelidikan


energi potensial listrik dan potensial listrik.

Elaboration

9. Membimbing peserta didik untuk menemukan hubungan potensial listrik


dan medan listrik berdasarkan persamaan-persamaan yang telah
diketahui.
10. Menayangkan animasi partikel bermuatan yang melewati dua pelat yang
diberi beda potensial listrik:
https://ophysics.com/em6.html

11. Menjalankan animasi tersebut, namun sebelum menjalankannya,


mintalah peserta didik untuk memprediksi terlebih dulu arah gerak dari
partikelnya.
12. Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis gaya listrik yang timbul
pada partikel bermuatan saat melewati daerah diantara keping logam
berdasarkaan animasi di atas.
13. Membimbing peserta didik untuk menganalisis prinsip kerja inkjet printer
berdasarkan pemahaman yang sudah dimiliki mengenai besaran gaya

131
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

listrik, medan listrik, beda potensial listrik dan keterkaitan antara


besaran-besaran tersebut.

Evaluation

14. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengkomunikasikan hasil


analisis prinsip kerja inkjet printer.
15. Melakukan refleksi pembelajaran terkait potensial listrik dan energi
potensial listrik dan melakukan problem solving (Contoh-contoh Soal
HOTS).

132
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -4

Kapasitor sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hampir di


setiap alat elektronik, dilengkapi dengan kapasitor. Kegunaan kapasitor selain
sebagai penyimpan muatan listrik juga biasa digunakan untuk menghindari
percikan api saat komponen kontak dengan sumber tegangan, memfilter
frekuensi pada radio dan juga sebagai pengatur arus listrik. Pada aktivitas ke -
4 ini, akan dilaksanakan pembelajaran kapasitor keping sejajar sebagai dasar
dari prinsip kerja kapasitor secara umum. Saudara tetap menggunakan virtual
laboratory untuk membantu peserta didik membangun pengetahuannya. Pada
pembelajaran ini Saudara akan melakukan penyelidikan untuk menentukan
hubungan besar muatan dan beda potensial pada sebuah kapasitor serta
memformulasikan kapasitas kapasitor keping sejajar.

Aktivitas pembelajaran pada pertemuan -4 ini dirancang agar dapat mencapai


indikator 3.2.11. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam aktivitas ini
adalah pendekatan yang digunakan dalam aktivitas ini adalah pendekatan
saintifik dengan tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi dan mengkomunikasikan.

Kapasitor Keping Sejajar

Tujuan Aktivitas Pembelajaran

Setelah melakukan aktivitas, diharapkan peserta mampu memformulasikan


kapasitas kapasitor keping sejajar melalui kegiatan eksperimen

Estimasi Waktu Pembelajaran

Estimasi waktu pembelajaran seluruh aktivitas ke-2 adalah 2 x 45 menit.

Media, Alat dan Bahan yang Digunakan


Media yang digunakan adalah Lembar Kerja Peserta Didik 4 (LKPD -4), virtual
PhET, media presentasi.

133
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Apa yang Saudara lakukan:

1. Memotivasi peserta didik untuk mengemukakan pendapat mengenai


manfaat kapasitor dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian memberi
stimulus berupa gambar-gambar peralatan elektronik yang menggunakan
kapsitor.
2. Memotivasi peserta didik dengan menyajikan prinsip kerja layar sentuh
kapasitif baik berupa gambar ataupun video (Lihat pembahasan Aplikasi
Dunia Nyata bagian B).
3. Mengarahkan peserta didik untuk membuat pertanyaan mengenai
kapasitas kapasitor keping sejajar. Pertanyaan yang diharapkan muncul
dari siswa diantaranya:
● Apa yang mempengaruhinya kapasistas kapasitor?
● Bagaimana besarnya kapasitasnya?
● Bagaimana kapsitasnya jika kapasitor tersebut dipasang pada beda
potensial yang berbeda-beda dan muatan yang tersimpan pada
kapasitor tersebut?
4. Membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang dan membagikan LKPD -4 kepada masing-masing kelompok.
5. Membimbing peserta didik untuk melakukan penyelidikan hubungan
beda potensial listrik dengan muatan yang tersimpan dan
memformulasikan kapasitas kapasitor sesuai LKPD -4.
6. Membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan mengenai faktor
–faktor yang mempengaruhi kapasitas kapasitor dan persamaan kapasitas
kapasitor.
7. Memfasilitasi peserta didik perwakilan dari setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil observasinya di depan kelas.
8. Memberikan permasalahan terkait kapasitas kapasitor keping sejajar dan
membimbing peserta didik menganalisis permasalahan tersebut, contoh
soal HOTS.

134
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

Aktivitas Pembelajaran Pertemuan -5

Dalam sebuah peralatan elektronik, jarang ditemukan rangkaiannya hanya


menggunakan satu buah kapasitor. Kapasitor sering dirangkai secara seri
maupun paralel untuk mendapatkan nilai kapasitas yang ditetapkan. Untuk
memahami karakteristik rangkaian kapasitor, pada aktivitas ke -5 ini Saudara
akan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi rangkaian seri dan paralel
kapasitor serta menganalisis energi yang tersimpan di dalamnya. Berdasarkan
hasil pengamatan potensial listrik pada tiga kapasitor diharapkan dapat
menentukan karakteristik masing-masing rangkaian. Selain itu Saudara juga
akan menganalisis proses pengisian dan pengosongan kapasitor melalui
pengamatan arus listrik pada amperemeter dan membuat hasil
pengamatannya.

Aktivitas pembelajaran pada pertemuan -5 ini dirancang agar dapat mencapai


indikator 3.2.12 dan 3.2.13. Model pembelajaran yang digunakan dalam
aktivitas ini adalah model Problem Based Learning. Tahapan-tahapan yang
dilaksanakan dalam aktivitas ini adalah:
1. mengorientasikan peserta didik pada masalah;
2. mengorganisasikan peserta didik;
3. membimbing penyelidikan individu dan kelompok;
4. mengembangkan dan menyajikan hasil karya;
5. menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Rangkaian Kapasitor

Tujuan Aktivitas Pembelajaran

Setelah melakukan aktivitas, diharapkan peserta mampu menganalisis


kapasitas total dari rangkaian kapasitor dan energi yang tersimpan dalam
kapasitor melalui kegiatan eksperimen.

135
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Estimasi Waktu Pembelajaran

Estimasi waktu pembelajaran seluruh aktivitas ke-2 adalah 2 x 45 menit.

Media, Alat dan Bahan yang Digunakan


Media yang digunakan adalah Lembar Kerja Peserta Didik 5 (LKPD -5), 1 buah
voltmeter, 1 buah amperemeter, 1 buah resistor 47 kΩ, 3 buah kapasitor (470
µF, 1000 µF, 3300 µF), Bread board, Kabel-kabel penghubung, Power Supply.

Apa yang Saudara lakukan:

Mengorientasikan peserta didik pada masalah

1. Menyajikan gambar aplikasi rangkaian kapasitor peralatan elektronik


dalam kehidupan sehari-hari misal gambar atau video youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=xb0sg8QavDI
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati gambar
atau video dan mengkomunikasikan hasil pengamatan nya.
3. Memotivasi peserta didik untuk membuat pertanyaan berdasarkan
gambar atau video yang disajikan.
4. Membimbing peserta didik untuk mengidentifikasi permasalahan dalam
pembelajaran yaitu:
● Bagaimanakah karakteristik rangkaian seri dan paralel kapasitor yang
digunakan?
● Bagaimanakah proses pengisian dan pengosongan kapasitor
● Bagaimanakah energi yang tersimpan dalam kapasitor?

Mengorganisasikan peserta didik:

5. Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang peserta kemudian membagikan LKPD -5.

136
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok:

6. Membimbing peserta didik dalam melakukan percobaan rangkaian seri-


paralel kapasitor sesuai dengan LKPD -5 untuk menentukan karakteristik
rangkaian seri dan rangkaian paralel kapasitor, kemudian dilanjutkan
dengan kegiatan penyelidikan untuk proses pengisian dan pengosongan
kapasitor.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya:

7. Memfasilitasi peserta didik mendiskusikan dan menyimpulkan hasil


percobaan.

8. Memfasilitasi peserta didik menyajikan hasil diskusi dan percobaan


kemudian menempelkannya pada dinding kelas.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah:

9. Memfasilitasi peserta didik mengkomunikasikan hasil percobaan dan


melakukan diskusi kelas untuk menentukan karakteristik rangkaian seri
dan rangkaian paralel serta menentukan kapasitas pengganti untuk
rangkaian seri dan hambatan pengganti untuk rangkaian paralel
kapasitor.

10. Membimbing peserta didik untuk menganalisis proses pengisian dan


pengosongan kapasitor berdasarkan grafik yang disajikan peserta didik.

11. Membimbing peserta didik mengevaluasi energi yang tersimpan dalam


rangkaian kapasitor baik rangkaian seri maupun rangkaian paralel
dengan membandingkan energi total pada masing-masing rangkaian.

137
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. Lembar Kerja Peserta Didik

LKPD -1 : Benda Bermuatan dan Gaya Coulomb

Tujuan:

1. Menjelaskan jenis benda bermuatan


2. Menjelaskan interaksi benda bermuatan listrik
3. Memformulasikan besar gaya listrik (gaya Coulomb) antara dua benda
bermuatan listrik
4. Menganalisis resultan gaya listrik pada tiga partikel bemuatan listrik

Alat dan Bahan:


● Aplikasi PhET capacitor lab
● 2 buah balon
● Kain wol / sterofom

Prosedur Kegiatan
Bagian 1 : Benda Bermuatan
1. Dua buah balon digantung dengan menggunakan tali seperti yang tampak
pada gambar

2. Gosok kedua balon dengan kain wol atau sterofoam. Jauhkan strerofom,
kemudian amati interaksi antar balon. jelaskan mengapa hal tersebut
dapat terjadi?

138
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

3. Amati tayangan animasi PhET:


https://PhET.colorado.edu/en/simulation/balloons-and-static-
electricity
4. Jelaskan hasil pengamatanmu, bagaimana benda menjadi bermuatan
listrik? Kemudian jelaskan bagaimana benda yang bermuatan positif,
benda bermuatan negative dan benda netral
5. Bagaimana interaksi 2 benda bermuatan jenis?
6. Bagaimana interaksi 2 benda bermuatan berlawanan jenis?

Bagian 2 : Gaya Coulomb


1. Jalankan animasi PhET Coulomb’s Law :
https://PhET.colorado.edu/sims/html/coulombs-law/latest/coulombs-
law_en.html
2. Silakan untuk mengeksplorasi secara bebas animasi tersebut selama lima
menit.
3. Ubah nilai variabel q1 dan q2 pada jarak yang tetap
4. Tuliskan pada tabel pengamatan
Jarak tetap r = …………………………………… m
No Muatan 1 (q1) Muatan 2 (q1) Gaya (F)
(Coulomb) (Coulomb) (newton)
1.
2.
3.

5. Buat kesimpulan berdasarkan tabel hasil pengamatan no.3 !


6. Ubah nilai variabel arak (r) dengan muatan q1 dan q2 tetap
7. Tuliskan pada tabel pengamatan
Muatan 1 (q1) = ………………… C
Muatan 1 (q2) = ………………… C

139
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

No Jarak (r) Kuadrat jarak (r2) Gaya (F)


(meter) (meter) (newton)
1.
2.
3.

8. Buat kesimpulan berdasarkan tabel hasil pengamatan no.6 !


9. Berdasarkan hasil pengamatan, bagaimanakah persamaan gaya coulomb
antara dua muatan q1, q2 yang satu sama lain berjarak r,
F = ......
Berapa besar konstanta listriknya,
k = .......
Resultan Gaya
1. Download dan jalankan animasi PhET dari laman :
https://PhET.colorado.edu/en/simulation/legacy/electric-hockey

2. Letakkan dua partikel bermuatan positif seperti gambar.

Jalankan animasi tersebut, perhatikan gerak dari muatan uji (muatan yang
berwarna hitam)!
3. Ke mana arah gerak muatan uji tersebut? Jelaskan mengapa terjadi
demikian!
4. Ada berapa gaya yang terjadi pada muatan uji ? ..........
Jika :
1. Gaya pada muatan 1 oleh muatan 2 kita sebut F12
2. Gaya pada muatan 1 oleh muatan 3 kita sebut F13

140
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

5. Kemana arah resultan gayanya? Bagaimana cara mencari resultan gaya


tersebut?
6. Bagaimana jika letak muatannya seperti gambar di bawah ini?

7. Kemana gerak muatan uji tersebut? Dapatkah kamu menentukan resultan


gayanya?
8. Buat beberapa modifikasi arah kedua gaya, kemudian gambarkan arah
resultan gayanya!
9. Tuliskan kesimpulan dari hasil pengamatan?

141
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

LKPD -2 : Medan Listrik dan Fluks Listrik

Tujuan:

1. Menentukan besar kuat medan listrik


2. Menganalisis hubungan medan listrik dan fluks listrik
3. Menganalisis resultan medan listrik akibat dua muatan atau lebih

Alat dan Bahan:


● Aplikasi PhET charges and field
● Aplikasi wolfram
● Media presentasi

Prosedur Kegiatan
Medan Listrik
1. Jalankan animasi PhET Charges and Field :
https://PhET.colorado.edu/en/simulation/charges-and-fields

2. Untuk satu muatan, gunakan sensor untuk mengetahui besar medan


listrik pada jarak 1 meter, 2 meter dan 3 meter (gunakan grid skala garis
untuk menentukan jaraknya)
No Muatan (q2) Jarak sensor Besar Medan
(meter) Listrik (V/m)
1 1 nC 1 meter
2 1 nC 2 meter
3 1 nC 3 meter

142
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

3. Kemudian jawab pertanyaan di bawah ini:


● Bagaimana hubungan jarak dengan kuat medan listrik?
● Semakin jauh titik dari muatan sumber, medan listriknya semakin ....
4. Simpan sensor di titik tengah, tempatkan muatan yang berbeda-beda pada
jarak yang sama (misalkan 1 meter / 2 skala) (tambahkan muatan dengan
cara drag and drop).

No Muatan (q2) Jarak sensor Besar Medan


(meter) Listrik (V/m)
1 1 nC 1 meter
2 2 nC 1 meter
3 3 nC 1 meter

5. Semakin jauh titik dari muatan sumber, medan listriknya semakin ....
6. Tabel di bawah ini menunjukkan besar gaya pada sebuah muatan uji q 1 =
2 µC yang berjarak r = 20 cm dari muatan q2
No Muatan (q2) Gaya (N) F/q (N/C)

1 1 µC 1,8 N

2 2µC 3,6 N

3 3µC 5,4 N

7. Lengkapi tabel di atas, dengan menghitung besar F/q untuk masing-


masing muatan (q2)
8. Jika F/q merupakan medan listrik pada titik yang berjarak r dari
sebuah muatan Q, maka:

𝐸= =𝑘

(Petunjuk : Gunakan persamaan gaya listrik/gaya Coulomb)

143
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Fluks Listrik

1. Perhatikan animasi berikut (animasi wolfram):

2. Tuliskan besaran fisika yang terdapat pada animasi tersebut!

3. Bagaimana hubungan kuat medan listrik dengan flux listrik? Jelaskan!

4. Bagaimana pengaruh hubungan sudut antara garis medan listrik dan garis
normal penampang terhadap flux listrik?

5. Jelaskan pengaruh luas penampang terhadap flux listrik?

6. Apa yang dapat anda simpulkan dari hubungan-hubungan tersebut?

144
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

LKPD -3 : Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik

Tujuan:

1. Menentukan konsep energi potensial listrik antara dua muatan listrik atau
lebih
2. Menentukan potensial listrik pada sebuah titik yang berjarak tertentu dari
sebuah muatan atau beberapa muatan
3. Menganalisis prinsip kerja inkjet printer

Alat dan Bahan:


● Aplikasi PhET electric field
● Media presentasi

Prosedur
Energi Potensial Listrik
1. Perhatikan animasi PhET Charges and Field :

2. Ketika ada dua muatan q1 dan q2 satu sama lain berada pada jarak r, maka
pada setiap muatan terdapat gaya coulomb, sehingga saat muatan dilepas,
muatan tersebut bergerak.
3. Untuk memindahkan muatan tersebut dari tak hingga ke titik tersebut,
diperlukan usaha sebesar :

145
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

W = F.s

Masukan persamaan gaya listrik dan jarak antar muatan ke persamaan


tersebut.

4. Karena gaya coulomb merupakan gaya konservatif, berlaku


W = ΔEp

Dengan demikian Ep = ....

Potensial Listrik

Perhatikan simulasi PhET berikut:


https://PhET.colorado.edu/en/simulation/charges-and-fields

1. Sebuah titik di sekitar sumber, selain memiliki medan listrik juga


memiliki ....
2. Semakin jauh jarak titik dari sumber, potensial listriknya semakin ....
3. Hubungan potensial listrik dan energi potensial listrik :

V = .....

Kesimpulan!

Tuliskan kesimpulanmu energi potensial listrik dan potensial listrik!

146
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

LKPD -4 : Kapasitor Keping Sejajar

Tujuan:

● Menentukan hubungan besar muatan dan beda potensial pada sebuah


kapasitor
● Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas kapasitor
● Memformulasikan kapasitas kapasitor keping sejajar

Alat dan Bahan:

● Aplikasi PhET capacitor lab


● Media presentasi

Prosedur Kegiatan

Kegiatan -1 : Menentukan Hubungan Besar Muatan dan Beda Potensial

a. Untuk melihat jumlah muatan pada keping, ceklis capacitance,


plate charge dan voltmeter pada side yang bertuliskan “Meters”.
Seperti gambar di bawah ini.
b. Berikan nilai beda potensial dari baterai dengan menggeser posisi
penunjuk tegangan pada gambar baterai sampai nilai pada voltmeter
lebih besar dari nol (contoh : 0,5 volt, 1 volt, 1,5 volt)
Perhatikan nilai kapasitas (capacitance) dan jumlah muatan (plate charge)
yang terukur.

c. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel 1.


d. Ulangi langkah b sampai d dengan nilai beda potensial yang berbeda.

147
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 1
No. Beda Potensial Jumlah muatan Kapasitas
V (volt) Q (Coulomb) Kapasitor
C (Farad)
1
2
3

e. Tuliskan kesimpulan tabel hasil pengamatan


f. Berdasarkan data yang diperoleh, temukan hubungan antara beda
potensial (V), jumlah muatan (Q) dan kapasitas kapasitor (C):
…. = …. ....

Kegiatan 2 : Penentuan Kapasitas Kapasitor


Pengamatan -1

a. Untuk menentukan kapasitas kapasitor keping sejajar, ceklis capacitance


pada side yang bertuliskan “Meters”. Seperti gambar di bawah ini.
b. Ubah ukuran luas keping menjadi lebih besar, misalkan 200 mm2 (BEBAS).
c. Perhatikan nilai kapasitas (capacitance) yang terukur, masukkan data
hasil pengamatan pada tabel 2.1.
d. Ulangi langkah kegiatan no.b dan no.c dengan luas keping yang berbeda
beberapa kali.
Jarak antar keeping (separation) = ……… m
Tabel 2.1
No. Luas keping (plate area) Kapasitas Kapasitor
A (mm2) C (Farad)
1
2
3
4

e. Tuliskan kesimpulan tabel hasil pengamatan

148
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

Pengamatan-2

a. Kembalikan luas keping (plate area) menjadi 100 mm2, pada


kegiatan ini luas keping tidak diubah.
b. Ubah jarak antar keping menjadi lebih kecil, misalkan 5 mm
(BEBAS).
c. Perhatikan nilai kapasitas yang terukur, Masukkan data hasil
pengamatan pada tabel 2.2.
d. Ulangi langkah kegiatan no.b dan no.c dengan jarak antar keping yang
berbeda beberapa kali.
Jarak antar keeping (separation) = ……… mm

Tabel 2.2

No. Jarak antar keping (plate Kapasitas Kapasitor


area) C (Farad)
d (mm)
1
2
3
4

e. Tuliskan kesimpulan tabel hasil pengamatan

Pengamatan -3

a. Untuk kegiatan ini, klik pada tab “Dielectric”, kembalikan jarak antar
keeping dan luas keeping seperti semula. Pada kegiatan ini luas keping
dan jarak antar keping tidak diubah
b. Geser kotak bahan dielektrik tepat diantara kedua keping.
c. Pada side “Dielectric”, pada menu “Material” ganti bahan “custom”
dengan bahan lain.
d. Perhatikan nilai kapasitas yang terukur.
e. Catat hasil pada tabel 3.1

149
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

f. Ulangi langkah c sampai e dengan bahan (material) yang lain.


Tabel 3.1
Jarak antar keeping (separation) = ……… mm
Luas keping (plate area) = …………mm2

No. Jenis Bahan Konstanta Kapasitas


Dielektrik Dielektrik Kapasitor
K C (Farad)
1
2
3

g. Tuliskan kesimpulan tabel hasil pengamatan

Pertanyaan :

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kapasitas kapasitor?


2. Berdasarkan tabel 2.1, semakin besar luas keping (A) maka kapasitas
kapasitor (C) semakin ….
3. Berdasarkan tabel 2.2, semakin besar jarak antar keping (d) maka
kapasitas kapasitor (C) semakin ….
4. Berdasarkan tabel 2.3, besar kapasitas kapasitor juga dipengaruhi oleh
5. Ingat kembali mengenai hubungan permitivitas bahan ε, konstanta
dielektrik dan permitivitas udara (εo) ketika belajar gaya listrik. Semakin
besar konstanta dielektrik, maka permitivitas bahan semakin …..
6. Berdasarkan hubungan-hubungan yang diperoleh dari dari poin 1,2 dan 3
maka diperoleh hubungan antara C, K, εo , A dan d adalah :

𝐶 = ⋯.

150
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

LKPD -5 : Rangkaian Kapasitor

Tujuan:

1. Mengidentifikasi karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel


kapasitor
2. Menyelidiki proses pengisian dan pengosongan kapasitor

Alat dan Bahan:

● 1 buah voltmeter
● 1 buah amperemeter
● 1 buah resistor 47 kΩ
● 3 buah kapasitor (470 µF, 1000 µF, 3300 µF)
● Bread board
● Kabel-kabel penghubung
● Power Supply

Prosedur Kegiatan
Rangkaian Seri Kapasitor
1. Buat sebuah rangkaian kapasitor seperti gambar!

2. Atur ampere meter pada batas ukur tertinggi.


3. Nyalakan power supply pada tegangan 9 volt

151
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

4. Pastikan kapasitor sudah terisi penuh (ditandai dengan arus listrik sudah
tidak mengalir pada rangkaian/amperemeter sudah menunjukkan posisi
nol)
5. Ukur tegangan pada ujung-ujung kapasitor
6. Ukur tegangan total (pada ujung-ujung power supply)
7. Hitung Besar Muatan pada masing-masing kapasitor
8. Tuliskan data pada tabel pengamatan

Kapasitas Kapasitor Tegangan Besar Muatan


(µF) Kapasitor (volt) (µC)
C1 V1 Q1
C2 V2 Q2
C3 V3 Q3
Vtot

9. Buat kesimpulan dari tabel pengamatan

Rangkaian Paralel Kapasitor


10. Sebelum membuat rangkaian paralel, kosongkan dahulu kapasitor yang
sudah digunakan dengan melepaskan power supply dan buat rangkaian
tertutup seperti gambar!

11. Susun rangkaian kapasitor tersebut secara paralel seperti gambar di


bawah!

152
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

12. Atur ampere meter pada batas ukur tertinggi.


13. Nyalakan power supply pada tegangan 9 volt
14. Pastikan kapasitor sudah terisi penuh (ditandai dengan arus listrik sudah
tidak mengalir pada rangkaian/amperemeter sudah menunjukkan posisi
nol)
15. Ukur tegangan pada ujung-ujung kapasitor
16. Ukur tegangan total (pada ujung-ujung power supply)
17. Hitung Besar Muatan pada masing-masing kapasitor
18. Tuliskan data pada tabel pengamatan

Kapasitas Kapasitor Tegangan Besar Muatan


(µF) Kapasitor (volt) (µC)
C1 V1 Q1
C2 V2 Q2
C3 V3 Q3
Ctot Vtot Qtot

19. Buat kesimpulan dari tabel pengamatan

153
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Pengisian dan Pengosongan Kapasitor


20. Kosongkan seluruh kapasitor dengan membuat rangkaian tertutup
kapasitor dan resistor tanpa power supply
21. Buat sebuah rangkaian kapasitor seperti gambar!

22. Atur ampere meter pada batas ukur tertinggi.


23. Nyalakan power supply pada tegangan 9 volt
24. Ukur arus listrik yang terbaca pada amperemeter setiap 10 detik, selama
50 detik
25. Tuliskan data pada tabel pengamatan

No Waktu Arus Listrik


(Ampere)
1 10 detik
2 20 detik
3 30 detik
4 40 detik
5 50 detik

26. Buat grafik antara waktu dan arus listrik yang terbaca pada ampere meter

27. Buat kesimpulan dari tabel pengamatan dan grafik di atas

154
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

C. Bahan Bacaan

Benda Bermuatan Listrik

Secara normal setiap benda mempunyai sejumlah muatan listrik. Ketika


benda- benda dalam keadaan saling bergesekan, seperti benda digosok dengan
benda lain elektron-elektron akan bepindah dari satu benda ke benda yang
lain.

Gambar 7. Balon menjadi Bermuatan Negatif


(sumber : PhET.colorado.edu)

Satu benda akan mengalami kekurangan elektron dan benda lain akan
kelebihan elektron. Dalam proses ini muatan tidak diciptakan tetapi hanya
mengalami perpindahan. Berdasarkan jumlah elektronnya pada benda, jenis
benda bermuatan dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Benda bermuatan positif yaitu benda yang mengalami kekurangan
elektron atau jumlah elektron lebih banyak dari jumlah proton.
2. Benda bermuatan negatif yaitu benda yang mengalami kelebihan elektron
atau jumlah elektron lebih sedikit dari jumlah proton.
3. Benda netral yaitu jumlah elektron sama dengan jumlah protonnya.

155
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Benda-benda yang membawa muatan sejenis akan saling tolak menolak dan
benda-benda yang membawa muatan berlawanan jenis akan saling tarik
menarik.

Gambar 8. Interaksi Benda Bermuatan


(sumber : PhET.colorado.edu)

Setiap muatan Q yang ada di alam dapat dituliskan sebagai kelipatan dari
muatan elementer (e).

𝑄 = 𝑁. 𝑒

Muatan elementer merupakan muatan dasar yang besarnya:

e = 1,6 x 10-19 C.

dan N merupakan bilangan bulat. N biasanya memiliki nilai yang sangat besar
contoh saat batang plastik digosok dengan bulu binatang terdapat 1010 muatan
yang berpindah dari bulu binatang ke batang plastik.

Hukum Coulomb

Dua partikel yang bermuatan akan mengalami interaksi tolak menolak atau
tarik menarik bergantung dari jenis muatannya. Interaksi tarikan atau tolakan
ini terjadi akibatnya adanya gaya listrik. Gaya listrik antar muatan pertama

156
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

kali diteliti oleh ilmuwan Perancis Charles de Coulomb (1736-1806). Hasil


penelitiannya disimpulkan bahwa:

besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda bermuatan


listrik (yang kemudian disebut gaya Coulomb) berbanding lurus dengan muatan
masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
kedua benda tersebut.

Pernyataan ini kemudian dikenal dengan hukum Coulomb. Pada dua muatan
listrik q1 dan q2 yang berjarak r, masing-masing akan bekerja gaya listrik yang
sama besar namun berlawanan arah seperti gambar 5. Secara matematis besar
gaya Coulomb dapat dituliskan:

𝑞1. 𝑞2
𝐹=𝑘
𝑟2

dengan:
F = besar gaya (newton),
q1 = besar muatan pertama (Coulomb),
q2 = besar muatan kedua (Coulomb),
r = jarak antar muatan (meter)
k = bilangan konstanta listrik.

Konstanta ditentukan oleh jenis medium dimana muatan itu berada. Ketika
muatan berada di udara atau ruang hampa maka konstantanya:

k = 9 x 109 N.m2.C2

Jika muatan berada di dalam medium lain seperti air atau minyak atau medium
lain, maka Saudara dapat mencari konstatanya dengan:

1
𝑘=
4. 𝜋. 𝜀

157
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

dimana ℰ merupakan nilai permitivitas medium yang dapat dijabarkan


sebagai:

𝜀 = 𝐾. 𝜀𝑜

K yaitu konstanta dielektrikum medium dan ℰo yaitu permitivitas udara atau


ruang hampa yang besarnya:

ℰo = 8,85 x 10-12 F/m

Gaya merupakan besaran vektor sehingga dalam penjabaran dan perhitungan


harus diperhatikan arahnya. Sebagai contoh pada gambar 9, gaya yang bekerja
pada muatan pertama berarah ke kiri dan pada muatan kedua berarah ke
kanan.

Gambar 9. Gaya Listrik


(sumber : https://physics.stackexchange.com/questions/286907/what-is-the-truth-of-the-
electrostatic-force )

Pada kasus tiga muatan, maka setiap muatan akan mendapatkan dua gaya
dengan arah bergantung pada jenis masing-masing muatan. Jumlah total dari
kedua gaya harus dihitung sesuai dengan penjumlahan besaran vektor.

158
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

Perlu diingat prinsip penjumlahan dua vektor sebagai berikut.

1. Dua vektor searah:

2. Dua vektor berlawanan arah:

3. Dua vektor saling tegak lurus:

4. Dua vektor saling tegak lurus:

Medan Listrik

Medan listrik merupakan besaran vektor, memiliki besar dan arah. Medan
listrik E merupakan vektor yang menggambarkan keadaan ruang di sekitar
muatan. Untuk mengetahui adanya medan lsitrik di sekitar muatan Q, kita
perlu menempatkan muatan lain yang sudah diketahui besar muatannya q

159
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

(muatan uji). Dengan mengetahui besar gaya pada muatan uji maka dapat
ditentukan kuat medan listrik pada titik tersebut yaitu:

𝐹
𝐸⃗ =
𝑞

Dari persamaan gaya listrik yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka besar
kuat medan listrik juga dapat dinyatakan:

𝑄
𝐸=𝑘
𝑟2

dengan:
E = besar kuat medan listrik (N/C)
Q = besar muatan pertama (Coulomb),
r = jarak antar muatan (meter)
k = bilangan konstanta listrik, untuk di udara atau ruang hampa
k = 9 x 109 N.m2.C2

Secara garis besar, penggambaran arah medan listrik di sekitar muatan listrik
dapat disimpulkan sebagai berikut
- Garis-garis medan listrik bermula dari mutan positif dan berakhir pada
muatan negatif (atau tak hingga)
- Semakin besar kuat medan listrik, maka garis garis medan listrik
semakin rapat.
- Tidak ada garis medan listrik yang berpotongan.

Contoh penggambaran medan listrik dari satu muatan positif, satu muatan
negatif dan medan listrik akibat dua muatan terlihat pada gambar 10.

160
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

Gambar 10. Medan Listrik


(sumber : https://dayufirdania.wordpress.com/kelas-ix/medan-magnet/ )

Berdasarkan arah medan listrik pada titik ini, maka kita dapat menentukan
resultan medan listriknya mengikuti penjumlahan resultan vektor. Sebagai
contoh analisis resultan vektor dapat dilihat pada bagian pembahasan soal.

Fluks Listrik

Fluks listrik merupakan kuantitas matematis yang menunjukkan jumlah garis-


garis medan listrik yang melewati suatu permukaan. Besar fluks listrik
didefinisikan sebagai perkalian skalar antara kuat medan listrik E dan luas
penampang A

∅ = 𝐸⃗ . 𝐴

dengan:
∅ = fluks (weber)
A = luas penampang (m2).

161
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Besar perkalian skalar tesebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

∅ = 𝐸. 𝐴 𝐶𝑜𝑠 𝜃

Dengan 𝜃 merupakan sudut yang dibentuk antara arah medan listrik dengan
arah garis normal penampang, seperti terlihat pada gambar 11.

Gambar 11. Flux listrik pada luas penampang tertentu


(sumber : https://howtomechatronics.com/learn/electricity/electric-flux-gausss-law/)

Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik

Energi potensial listrik di suatu titik (P) dalam medan listrik didefinisikan
sebagai usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan listrik (q) dari
jauh tak terhingga ke titik itu. Energi potensial listrik antara dua muatan 𝑞1. dan
𝑞2 yang satu sama lain berjarak r adalah:

𝑞1. 𝑞2
𝐸𝑝 = 𝑘
𝑟

dengan:
Ep = energi potensial listrik (joule),
q1 = besar muatan pertama (Coulomb),
q2 = besar muatan kedua (Coulomb),

162
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

r = jarak antar muatan (meter)


k = bilangan konstanta listrik, untuk di udara atau ruang hampa
k = 9 x 109 N.m2.C2

Energi potensial per satuan muatan positif disebut potensial listrik. Potensial
listrik dan energi potensial listrik termasuk sebagai besaran skalar. Secara
matematis, potensial listrik dapat dinyatakan:

𝐸𝑝 𝑞
𝑉= =𝑘
𝑞 𝑟

dengan:
V = potensial listrik (volt),
q = besar muatan (Coulomb),

Bola Konduktor Berongga

Jika konduktor bola berongga diberi muatan, maka muatan itu akan tersebar
merata di permukaan bola sedangkan di dalam bola tidak ada muatan.

Gambar 12. Bola Konduktor Berongga

Medan listrik pada bola konduktor yang diberi muatan Q dengan jari-jari bola
R dapat dinyatakan sebagai berikut:

1. Daerah di dalam bola dengan jarak titik kurang dari jari-jari bola (r < R )
adalah nol;

163
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

2. Titik di permukaan bola (r = R) adalah:


𝑄
𝐸=𝑘
𝑅2

3. Daerah di luar bola dengan jarak titik lebih dari jari-jari bola (r > R )
adalah:
𝑄
𝐸=𝑘
𝑟2

dengan r diukur dari pusat bola, semakin jauh letak titik dari pusat bola
maka medan listriknya semakin kecil.

Sedangkan potensial listrik yang dihasilkan bola berongga yang diberi muatan
Q dengan jari-jari bola R dapat dinyatakan sebagai berikut:

1. Daerah di dalam bola dengan jarak titik kurang dari jari-jari bola (r < R )
dan titik pada permukaan bola (r = R ) adalah homogen, di titik manapun
selama ada di dalam bola sampai titik di permukaan bola maka potensial
listriknya:
𝑞
𝑉=𝑘
𝑅

2. Daerah di luar bola dengan jarak titik lebih dari jari-jari bola (r > R )
adalah:
𝑄
𝐸=𝑘
𝑟2

semakin jauh letak titik dari pusat bola maka potensial listriknya
semakin kecil.

164
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

Kapasitor

Kapasitor merupakan komponen elektronika yang banyak digunakan


digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu fungsi kapasitor
digunakan untuk menyimpan muatan listrik dan memilih gelombang
frekuensi. Bentuk-bentuk kapasitor yang ada di pasaran terlihat pada gambar
9.

Gambar 13. Bentuk bentuk kapasitor


(sumber : http://rangkaianelektronika.info/wp-content/uploads/2012/12/capacitor.jpg)

Secara umum kapasitor merupakan dua pelat konduktor yang diletakkan


sejajar diberi muatan listrik yang sama besar, tetapi berlainan jenisnya. Untuk
menaikan kapasitasnya, diantara kedua keping disisipkan bahan dielektrik
misalnya kertas, keramik, mika, atau zat elektrolit. untuk menyimpan muatan
listrik (Q) Ukuran kemampuan menyimpan muatan sebuah kapasitor
dinyatakan sebagai kapasitansi.

Gambar 14. Kapasitor Keping Sejajar


sumber : https://electronics.stackexchange.com/questions/98372/why-arent-wires-capacitors?rq=1

165
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kemampuan untuk menyimpan energi listrik pada kapasitor kapasitas


kapasitor, diberi lambang C. Besar kapasitas kapasitor dinyatakan sebagai:

dengan:

C = kapasitas kapasitor (farad)


Q = muatan listrik yang dapat disimpan (coulomb)
V = beda potensial pada ujung-ujung kapasitor (Volt)

Kapasitas kapasitor tidak dipengaruhi oleh beda potensial listrik atau muatan
yang diberikan padanya. Kapasitas kapasitor dipengaruhi oleh luas masing-
masing pelat (A), jarak antar pelat (d) dan bahan dielektrik diantara kedua
bahan. Secara matematis, kapasitas kapasitor adalah:

C = kapasitas kapasitor (farad)


A = luas penampang pelat (m2)
d = jarak antar pelat (m)
K = konstanta dielektrikum bahan
A = luas penampang pelat (m2)
ℰo = yaitu permitivitas udara atau ruang hampa yang besarnya:
ℰo = 8,85 x 10-12 F/m

Pada umumnya komponen kapasitor digunakan dalam rangkaian elektronika


baik secara seri maupun paralel. Rangkaian seri dan paralel kapasitor dapat
dilihat pada gambar 15.

166
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

R R
ang ang
Gambar 15. Rangkaian Seri dan Paralel Kapasitor
kaia kaia
Karakteristik besar muatan, beda potensial dan kapasitas total untuk setiap
n n
rangkaian terlihat pada tabel 3.
Seri Par
Tabel 4. Karakteristik Rangkaian Seri_Paralel Kapasitor
alel
Besaran Rangkaian Seri Rangkaian Paralel

Muatan (Q) 𝑄𝑠 = 𝑄1 = 𝑄2 = 𝑄3 𝑄𝑝 = 𝑄1 + 𝑄2 + 𝑄3

Beda potensial (V) 𝑉𝑠 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 𝑉𝑝 = 𝑉1 = 𝑉2 = 𝑉3

Kapasitas total (Ctot) 1 1 1 1 𝐶𝑝 = 𝐶1 + 𝐶2 + 𝐶3


= + +
𝐶𝑠 𝐶1 𝐶2 𝐶3

167
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

PENGEMBANGAN PENILAIAN

A. Pembahasan Soal-soal

Topik Listrik Statis merupakan salah satu topik prioritas satu karena selalu
ada dalam soal Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berbasis Nasional tiga tahun
terakhir. Berikut ini merupakan pembahasan soal-soal UN/USBN terkait
listrik statis dalam tiga tahun terakhir.

Soal UN Tahun 2016

Tiga buah muatan ditempatkan seperti gambar di samping. Besar gaya listrik
yang dialami muatan q1 adalah ….
(1µC = 10-6 C, k = 9.109 N.m2.C-2)
A. 9.10-4 N
B. 9√2 .10-4 N
C. 18.10-4 N
D. 18√2 .10-4 N
E. 81.10-4 N

Kunci Jawaban : B

Pembahasan :

Gambarkan arah gaya pada muatan q1

168
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

Gaya akibat tiap muatan :

Resultan gaya pada muatan q1:

=N

169
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Soal UN Tahun 2017

Dua benda bermuatan listrik Q 1 dan Q2 berjarak r cm menimbulkan gaya tolak


menolak sebesar 10 newton. Kemudian muatan Q1 digeser sehingga gaya yang
timbul menjadi 40 newton, kontanta k = 9.109 N.m2.C-2, maka muatan Q1 harus
dipindahkan sebesar ….
A. ½ r menjauhi Q2
B. ½ r mendekati Q2
C. 1 r menjauhi Q2
D. 2 r mendekati Q2
E. 2 r menjauhi Q2

Kunci Jawaban : B

Pembahasan :

Maka :

170
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

Soal UN Tahun 2018

Dua muatan listrik muatannya 0,2 µC diletakkan titik B dan C sebuah segitiga
sama kaki. Jika k = 9.109 N.m2.C-2, maka resultan kuat medan listrik di tiitk A
adalah ….
A. 2 x 104 NC-1
B. 2√2 x 104 NC-1
C. 2√3 x 104 NC-1
D. 3√2 x 104 NC-1
E. 3√3 x 104 NC-1

Kunci Jawaban : B

Pembahasan :

q = 0,2 µC
= 0,2 x 10-6
C
r = 30 cm =
30 x 10-2 m

171
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Soal USBN Anchor Tahun 2019

Tiga partikel bermuatan listrik seperti gambar

Besar resultan gaya pada muatan B adalah … .


A. 0
B. 1 x 10-7 N
C. 2 x 10-7 N
D. 4 x 10-7 N
E. 8 x 10-7 N

Kunci Jawaban : B

Pembahasan :

172
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

Soal UN Tahun 2019

Empat kapasitor identik dengan kapasitas masing-masing kapasitor 9 µF akan


dirangkai membentuk rangkaian listrik dengan ujung-ujungnya dihubungkan
dengan tegangan 10 volt. Muatan total yang dapat disimpan dalam rangkaian
kapasitor tersebut adalah 120 µC. Susunan kapasitor yang mungkin dalam
rangkaian tersebut adalah ….

A. 4 kapasitor dirangkai secara seri


B. 4 kapasitor dirangkai secara paralel
C. 3 kapasitor dirangkai seri, kemudian dirangkai paralel dengan 1 kapasitor
lain.
D. 3 kapasitor dirangkai paralel, kemudian dirangkai seri dengan 1 kapasitor
lain.
E. 2 kapasitor dirangkai seri, kemudian dirangkai paralel dengan 2 kapasitor
lain yang dirangkai seri.

Kunci Jawaban : C

Pembahasan :
𝑄
Kapasitas total dari rangkaian: 𝐶 = 𝑉
120µ𝐶
𝐶𝑡𝑜𝑡 = 10 𝑉
= 12 µ𝐹

Diketahui 𝐶 = 9 µ𝐹
A. 4 kapasitor dirangkai seri :
1 1 1 1 1 4 4
= + + + = =
𝐶𝑡𝑜𝑡 𝐶 𝐶 𝐶 𝐶 𝐶 9 µ𝐹

9
𝐶𝑡𝑜𝑡 = µ𝐹
4

173
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

B. 4 kapasitor dirangkai paralel :


𝐶𝑡𝑜𝑡 = 𝐶 + 𝐶 + 𝐶 + 𝐶 = 4𝐶 =4.9 = 36 µ𝐹

C. 3 kapasitor dirangkai seri, kemudian dirangkai paralel dengan 1 kapasitor


lain:
1 1 1 1 3 3
= + + = =
𝐶𝑠 𝐶 𝐶 𝐶 𝐶 9 µ𝐹

𝐶𝑠 = 3 µ𝐹

𝐶𝑡𝑜𝑡 = 𝐶𝑠 + 𝐶 = 3 µ𝐹 + 9 µ𝐹 = 12 µ𝐹

D. 3 kapasitor dirangkai paralel, kemudian dirangkai seri dengan 1 kapasitor


lain.
𝐶𝑝 = 𝐶 + 𝐶 + 𝐶 = 3 𝐶 = 3.9 µ𝐹 = 27 µ𝐹

1 1 1 1 1 4
= + = + =
𝐶𝑡𝑜𝑡 𝐶 𝐶𝑝 9 27 27

27
𝐶𝑡𝑜𝑡 = µ𝐹
4

E. 2 kapasitor dirangkai seri, kemudian dirangkai paralel dengan 2 kapasitor


lain yang dirangkai seri.
1 1 1 2 2
= + = =
𝐶𝑠 𝐶 𝐶 𝐶 9 µ𝐹

9
𝐶𝑠 = µ𝐹
2

9 9
𝐶𝑡𝑜𝑡 = µ𝐹 + µ𝐹 = 9µ𝐹
2 2

174
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

B. Pengembangan Soal HOTS

Pada bagian ini akan dimodelkan pembuatan soal yang memenuhi indikator
pencapaian kompetensi yang diturunkan dari kompetensi dasar pengetahuan.
Pengembangan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi agar Saudara dapat
melihat kesesuaian antara kompetensi, lingkup materi, dan indikator soal.
Selanjutnya, dilakukan penyusunan soal di kartu soal berdasarkan kisi-kisi
yang telah disusun sebelumnya. Contoh soal yang disajikan terutama untuk
mengukur indikator kunci pada level kognitif yang tergolong HOTS.

175
1. Mata Pelajaran Fisika
176

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Jenis Sekolah : SMA ….
Kelas : XII
Mata Pelajaran : Fisika

Tabel 5. Kisi Kisi Soal HOTS

Kompetensi Lingkup Indikator Soal Nomor


No. Materi Level Bentuk Soal
Dasar Materi Soal
2 3 4 5 6 7 8
Menganalisis Listrik Resultan Disajikan gambar tiga partikel bermuatan dengan 1 L3 Pilihan Ganda
muatan listrik, Statis Gaya LIstrik berbagai kasus, peserta didik dapat mengurutkan
1 gaya listrik, kuat besar gaya listrik pada salah satu muatan.
medan listrik, Kapasitas Disajikan ilustrasi dan gambar kapasitor keping 2 L3 Pilihan Ganda
fluks, potensial Kapasitor sejajar yang diisi dengan 3 bahan dielektrik berbeda,
listrik, energi peserta didik dapat menganalisis besar kapasitas
potensial listrik total dari sistem kapasitor tersebut.
serta Medan listrik Disajikan gambar muatan listrik yang melewati 3 L3 Uraian
penerapannya pelat defleksi, peserta didik dapat menganalisis
pada berbagai medan listrik dan penerapannya pada berbagai
kasus kasus
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XII Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : FISIKA Nama Penyusun : Lia Laela Sarah
KOMPETENSI
DASAR
Menganalisis
muatan listrik, gaya
listrik, kuat medan
Buku Sumber : Pengetahuan/
listrik, fluks,
Pemahaman
Aplikasi √ Penalara
n
potensial listrik,
energi potensial
listrik serta
penerapannya pada
berbagai kasus
RUMUSAN BUTIR SOAL
Nomor
Soal Tiga partikel bermuatan +q, -q, -q diletakkan dengan
kondisi seperti terlihat pada gambar A, B, C dan D.
LINGKUP MATERI 1

LISTRIK STATIS

MATERI

Resultan Gaya
Listrik

INDIKATOR SOAL
Disajikan gambar
tiga partikel
bermuatan dengan
berbagai kasus,
peserta didik dapat Kunci
mengurutkan besar Jawaban
gaya listrik pada
salah satu muatan E
Berdasarkan gambar di atas, urutan besar gaya listrik
yang dialami muatan +q dari yang terbesar adalah ….
A. A – B – C – D
B. A – B – D – C
C. A – C – B – D
D. A – C – D – B
E. A – D – C – B

177
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XII Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : FISIKA Nama Penyusun : Lia Laela Sarah
KOMPETENSI
DASAR
Menganalisis
muatan listrik, gaya
listrik, kuat medan
Buku Sumber : Pengetahuan/
listrik, fluks,
Pemahaman
Aplikasi √ Penalara
n
potensial listrik,
energi potensial
listrik serta
penerapannya pada
berbagai kasus
RUMUSAN BUTIR SOAL
Nomor
Soal Sebuah layar sentuh telepon genggam merupakan sebuah kapasitor
yang terdiri dari bahan konduktif bagian atas dan bawah serta diisi
LINGKUP MATERI 2 bahan dielektrik pada bagian tengahnya. Jika saat diberi satu
lapisan bahan dielektrik setebal d dengan konstanta dielektrik k1
LISTRIK STATIS kapasitasnya adalah C, maka jika ditambahkan dua lapisan
dielektrik dengan konstanta 2k dan 3k seperti gambar,
MATERI kapasitasnya kini menjadi ….
Kapasitor

INDIKATOR SOAL
Disajikan ilustrasi
dan gambar
kapasitor keping Kunci A.
1
C
sejajar yang diisi Jawaban
11
5
dengan 3 bahan B. C
11
dielektrik berbeda, C 6
C. C
peserta didik dapat 11
9
menganalisis besar D. C
11
kapasitas total dari 12
sistem kapasitor E. C
11
tersebut.

178
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KARTU SOAL
Tahun Pelajaran 2018/2019

Jenis Sekolah : SMA Kurikulum : 2013


Kelas : XII Bentuk Soal : Uraian
Mata Pelajaran : FISIKA Nama Penyusun : Lia Laela Sarah
KOMPETENSI
DASAR
Menganalisis
muatan listrik, gaya
listrik, kuat medan
Buku Sumber : Pengetahuan/
listrik, fluks,
Pemahaman
Aplikasi √ Penalara
n
potensial listrik,
energi potensial
listrik serta
penerapannya pada
berbagai kasus
RUMUSAN BUTIR SOAL
Nomor
Soal Cara kerja printer inkjet, huruf dan gambar dibuat dengan
menyemprotkan tetesan tinta secara horizontal pada selembar
LINGKUP MATERI 3 kertas dari nozzle yang bergerak cepat. Tetes tinta masing-masing
memiliki massa m = 1,3x10-11 kg bergerak meninggalkan nozzle
LISTRIK STATIS kecepatan v = 18 m/s. Tetes tinta kemudian melewati elektroda dan
mendapatkan muatan sebesar 1,5 x 10-13 C, lalu melewati pelat
MATERI defleksi dengan medan listrik sebesar E yang panjangnya Do = 1,8
cm. Jika tetes tinta harus dibelokkan jarak d = 18,75 mm pada saat
Gaya Listrik dan
Medan Listrik mencapai akhir pelat defleksi, tentukan besar medan listrik pada
pelat defleksi dengan asumsi gaya gravitasi diabaikan!

INDIKATOR SOAL
Disajikan gambar
muatan listrik yang
melewati pelat
defleksi, peserta
didik dapat
menganalisis
medan listrik dan
penerapannya pada
berbagai kasus
.

179
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Pedoman Penskoran:

No. Soal Langkah Pengerjaan Skor


1 Diketahui : 2
massa m = 1,3x10-11 kg
laju muatan v = 18 m/s
besar muatan q = 1,5 x 10-13 C
panjang pelat defleksi Do = 1,8 cm
jarak minimal pembelokan tinta d = 18,75 mm
asumsi gaya gravitasi diabaikan
Ditanyakan :
Besar medan listrik pada pelat defleksi (E) ?
Jawab : 2
- Saat muatan bergerak maka muatan mempunyai
energi kinetik
- Saat masuk ke dalam medan listrik, maka muatan
mendapatkan gaya listrik sebesar
F = q.E
dengan arah ke atas/vertikal (searah medan
listriknya, untuk muatan positif)
- Gaya listrik ini menyebabkan muatan berbelok dari
lintasannya.

- Seperti halnya, gerak parabola, pada sumbu 2


horizontal tidak dipengaruhi gaya apapun sehingga
berlaku :
𝑥 = 𝑣. 𝑡

𝐷𝑜 = 𝑣. 𝑡

Maka:
𝐷𝑜 1,8 𝑐𝑚 1,8𝑥10−2
𝑡= = = = 10−3 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑣 18 𝑚/𝑠 18

- Pada sumbu vertikal berlaku: 2


1
𝑦 = 𝑣𝑜 . 𝑡 + 𝑎. 𝑡 2
2

1
𝑑= 𝑎. 𝑡 2
2

180
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

No. Soal Langkah Pengerjaan Skor


1
18,75𝑥10−3 = 𝑎. (10−3 )2
2

𝑎 = 37,5𝑥103 𝑚/𝑠

- Berdasarkan hukum II newton: 2


𝐹 = 𝑚. 𝑎

- Asumsi gaya yang bekerja hanya gaya listrik, maka:


𝑞. 𝐸 = 𝑚. 𝑎

Maka besar medan listrik pada pelat adalah:


𝑚. 𝑎 1,3𝑥10−11 . 37,5𝑥103
𝐸= = = 3,25𝑥106 𝑁/𝐶
𝑞 1,5𝑥10−13

C. Refleksi Pembelajaran

Pada bagian ini Saudara akan melaksanakan refleksi dalam proses


pembelajaran materi listrik statis. Refleksi pembelajaran dilakukan dengan
melihat kesesuaian antara proses pembelajaran, peserta didik, penilaian, dan
ketercapaian KD.

1. Apakah kegiatan membuka pelajaran dapat mengarahkan dan


mempersiapkan peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik ?

3. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap materi/bahan ajar yang


disajikan sesuai dengan yang diharapkan? (Apakah materi terlalu tinggi,
terlalu rendah, atau sudah sesuai dengan kemampuan awal peserta
didik?)

4. Bagaimana respons Saudara terhadap media pembelajaran yang


digunakan? (Apakah media sesuai dan mempermudah peserta didik
menguasai kompetensi/materi yang diajarkan?)

181
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

5. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap aktivitas pembelajaran yang


telah dirancang ?

6. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap pendekatan, model


pembelajaran, metode, dan teknik pembelajaran yang digunakan ?

7. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap teknik pengelolaan kelas yang


akan dilakukan (perlakuan guru terhadap peserta didik dalam mengatasi
masalah dan memotivasi peserta didik)?

8. Apakah Saudara dapat menangkap penjelasan/instruksi yang diberikan


pada bagian aktivitas pembelajaran ?

9. Bagaimanakah tanggapan Saudara terhadap latihan atau penilaian yang


dikembangkan ?

10. Apakah Saudara telah mencapai penguasaaan kemampuan


pembelajaran yang telah dikembangkan ?

11. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang dikembangkan dapat


meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap meteri pelajaran?

12. Apakah Aktivitas pembelajaran yang dirancang dapat mencapai


kompetensi dasar (KD) pada meteri terpilih sebagaimana mestinya?
(Jika tidak seluruhnya, apakah Saudara akan melakukan penyesuaian
aktivitas pembelajaran pembelajaran dalam rencana pembelajaran?)

13. Apakah kelemahan-kelemahan Saudara dalam melaksanakan aktivitas


pembelajaran yang telah dirancang?

14. Apakah kekuatan Saudara atau hal-hal baik yang telah saudara capai
dalam mempelajari aktivitas pembelajaran?

182
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

KESIMPULAN

Unit ini dikembangkan berdasarkan pasangan KD 3.2 dan 4.2 yaitu


Menganalisis muatan listrik, gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial
listrik, energi potensial listrik serta penerapannya pada berbagai kasus dan
melakukan percobaan berikut presentasi hasil percobaan kelistrikan
(misalnya pengisian dan pengosongan kapasitor) dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari. Dari pasangan kompetensi dasar tersebut diturunkan
9 indikator pencapaian kompetensi dimensi pengetahuan dan 8 indikator
pencapaian komeptensi dimensi keterampilan.

KD pengetahuan berada pada level analisis (C4). Artinya, KD ini sudah


menuntut Saudara melatihkan kemampuan berpikir tingkat tinggi kepada
peserta didik. Adapun KD keterampilan menuntut Saudara memfasilitasi
peserta didik untuk melakukan percobaan sesuai dengan metode ilmiah.

Kegiatan analisis dalam hal ini dilakukan untuk menganalisis penerapan


konsep listrik statis dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah cara
kerja inkjet printer dan cara kerja layar sentuh telepon genggam. Aktivitas
analisis juga digunakan untuk memecahkan masalah resultan gaya listrik dan
medan listrik yang merupakan konsep esensial untuk jenjang sekolah
menengah. Keberadaan muatan kontekstual yang erat dengan kehidupan
sehari-hari diharapkan dapat memotivasi guru dan peserta didik untuk belajar
dan menggali pengetahuan lebih dalam secara mandiri. Berdasarkan
permasalahan yang disajikan, peserta didik diarahkan untuk menemukan
pemecahannya melalui serangkaian kegiatan pembelajaran dan penyelidikan.

Berkaitan dengan penilaian ranah kognitif, selain mampu menyelesaikan soal-


soal ujian nasional, peserta didik dituntut untuk dapat mencapai kompetensi
dasar pada tahap analisis (C5). Dengan demikian level kognitif pertanyaan
dalam evaluasi yang disajikan diharapkan berada pada level penalaran (Level

183
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

3). Untuk itu dalam unit ini disajikan soal-soal UN tiga tahun terakhir serta
beberapa contoh soal HOTS sesuai dengan indikator yang telah
dikembangkan. Namun demikian Saudara masih perlu terus menyusun bank
soal yang relevan untuk memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan berfikir tingkat tinggi.

184
Unit Pembelajaran
Listrik Statis

UMPAN BALIK

Dalam rangka mengetahui pemahaman terhadap unit ini, Saudara perlu


mengisi lembar persepsi pemahaman. Berdasarkan hasil pengisian instrumen
ini, Saudara dapat mengetahui posisi pemahaman beserta umpan baliknya.
Oleh karena itu, isilah lembar persepsi diri ini dengan objektif dan jujur
dengan memberikan tanda silang (X) pada kriteria yang menurut saudara
tepat.

Tabel 6. Lembar Persepsi Pemahaman Unit

No Aspek Kriteria
1 2 3 4
1 Memahami dengan baik semua indikator
yang telah dikembangkan di unit ini.
2 Mampu menghubungkan konten dengan
fenomena kehidupan sehari-hari.
3 Memhammi dengan baik bahwa
aktivitas pembelajaran yang disusun
dapat mengembangkan HOTS peserta
didik.
4 Memahami dengan baik tahapan urutan
aktivitas pembelajaran yang disajikan.
5 Mampu dengan baik mengaplikasikan
aktivitas pembelajaran di dalam kelas.
6 Memahami dengan baik lembar kerja
peserta didik yang dikembangkan.
7 Mampu melaksanakan dengan baik
lembar kerja peserta didik yang
dikembangkan.
8 Memahami konten secara menyuluh
dengan baik.
9 Memahami prosedur penyusunan soal
HOTS dengan baik.
10 Mampu membahas soal HOTS yang
disajikan dengan tepat.
Jumlah
Jumlah Total

185
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Keterangan: Pedoman Penskoran:


1 : tidak menguasai 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 =
2 : cukup menguasai 40
3 : menguasai
4 : sangat menguasai

Keterangan Umpan Balik

Skor Umpan Balik


< 70 Masih banyak yang belum dipahami, di antara konten, cara
membelajarkannya, mengembangkan penilaian dan
melaksanakan penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu
membaca ulang unit ini dan mendiskusikannya dengan dengan
fasilitator di MGMP sampai Saudara memahaminya
70-79 Masih ada yang belum dipahami dengan baik, di antara konten,
cara membelajarkan, mengembangkan penilian dan
melaksanakan penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu
mendiskusikan bagian yang belum dipahami dengan fasilitator
atau teman lain di MGMP
80-89 Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan
penilaian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS
dengan baik
>= 90 Memahami konten, cara membelajarkan, mengembangkan
penilaian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS
dengan sangat baik. Saudara dapat menjadi fasilitator bagi
teman-teman lain di MGMP untuk membelajarkan unit ini

186
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

188
Paket Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah dan Listrik Statis

PENUTUP

Unit-unit pembelajaran yang telah dikembangkan diharapkan dapat menjadi


referensi Saudara dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian yang
berorientasi Higher Order Thinking Skills/HOTS yang terintegrasi dengan 5
(lima) unsur utama Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan literasi dalam
rangka mencapai kecakapan Abad ke-21. Selanjutnya, saudara dapat
menerapkan desain pembelajaran yang telah disusun kepada peserta didik di
kelas masing-masing.

Saudara perlu memahami unit-unit dengan baik. Oleh karena itu, unit-unit
perlu dipelajari dan dikaji lebih lanjut oleh Saudara bersama rekan sejawat
guru Fisika lainnya dalam Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
(PKP) di MGMP masing-masing. Kajian semua komponen unit pembelajaran
yang disajikan perlu dilakukan, sehingga dapat Saudara mendapatkan
gambaran teknis mengenai cara mengimplementasikan di kelas. Selain itu,
diharapkan dapat mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang mungkin akan
dihadapi.

Aktivitas pembelajaran yang disajikan dalam setiap unit merupakan gambaran


umum skenario pembelajaran untuk mencapai masing-masing KD sesuai
dengan indikator yang dikembangkan oleh tim penulis. Selanjutnya Saudara
perlu menyusun RPP yang sesuai dengan kondisi kelas masing-masing
berdasarkan skenario dalam aktivitas pembelajaran unit, sehingga
memudahkan mengimplementasikan secara teknis. Selain itu, Saudara masih
perlu mengembangkan instumen penilaian lainnya yang berorientasi HOTS
dengan mengacu pada contoh soal-soal tes yang disajikan dalam setiap unit
pembelajaran.

Dalam melaksanakan kegiatan praktikum sesuai LKPD, Saudara dapat


menyesuaikan alat dan bahan yang digunakan dengan alat dan bahan yang

189
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

terdapat dilingkungan masing-masing (kontekstual). Begitu pula dalam


mengalokasikan waktu pembelajaran, saudara dapat menyesuaikan dengan
kalender akademik di sekolah masing-masing. Harapan penulis, Saudara
dapat mengadaptasi langkah pembelajaran yang disajikan dalam unit
pembelajaran untuk mengembangkan RPP pada topik Fisika lainnya.

Refleksi dan evaluasi keefektifan, keberhasilan serta permasalahan selama


mengimplementasikan unit-unit ini perlu terus dilakukan. Permasalahan-
permasalahan yang ditemukan dapat langsung didiskusikan dengan rekan
sejawat, instruktur, kepala sekolah, serta pengawas agar segera menemukan
solusinya. Setiap keberhasilan, permasalahan, dan solusi yang ditemukan
selama pembelajaran perlu Saudara tuliskan dalam bentuk karya tulis best
practice atau karya tulis lainnya.

Capaian yang diharapkan dari penggunaan unit-unit ini adalah


terselenggaranya pembelajaran Fisika yang optimal sehingga berdampak
langsung terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik yang melingkupi
ranah kognitif, afektif dan psikomotor pada dimensi pengetahuan konsep,
prosedural, prinsip dan metakognitif sesuai kebutuhan abad 21. Selain itu
dapat memfasilitasi Saudara menghasilkan karya tulis yang berguna bagi
pengembangan keprofesian berkelanjutan.

Kami menyadari bahwa unit-unit yang dikembangkan masih jauh dari


kesempurnaan. Saran, masukan, dan usulan penyempurnaan yang dapat
disampaikan kepada tim penulis melalui surat elektronik (e-mail) sangat kami
harapkan dalam upaya perbaikan dan pengembangan unit-unit lainnya

190
Paket Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah dan Listrik Statis

DAFTAR PUSTAKA

G. Lofts, e. a. (2008). Jacandra Fisika 2. Jakarta: Ganeca Exact.

Graham D Martin, S. D. (2008). Inkjet printing - the physics of manipulating


liquid jets and drops. Journal of Physics Conference Series
105(1):012001, DOI: 10.1088/1742-6596/105/1/012001.

Gunawidjaja, P. N. (2018). Ragam Metode Pembelajaran pada Topik Teknologi


Digital . Dalam PGF (hal. 44). Bandung: Program Studi Fisika,
Universitas Katolik Parahyangan .

John D Cutnell, K. W. (2012). Physics 9e. USA: John Willey & Sons, Inc.

Karyono, d. (2009). Fisika SMA X Jilid 1. Pusat Perbukuan Depdiknas.

Kebudayaan, K. P. (2018). Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTs. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Luluk Ayunning Dyah, E. S. (2017). Modul Pengembangan Berkelanjutan Fisika


SMA,. Dalam E. S. Luluk Ayunning Dyah, Listrik Dinamis dan
Kemagnetan. Jakarta: Dirjen GTK Kemdikbud.

physicsclassroom. (2019, 05 24). Current Electricity. Diambil kembali dari


Physicsclassroom: https://www.physicsclassroom.com/class/circuits

Suharyanto. (2009). Fisika Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Tipler, P. A. (1998). Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga.

191
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

UF Physics. (2019, 06 21). Diambil kembali dari Circuits:


http://www.phys.ufl.edu/courses/phy2049/f07/lectures/2049_ch27
B.pdf

Woodford, C. (2019, 5 28). Touchscreen. Diambil kembali dari Explain that


stuff: https://www.explainthatstuff.com/touchscreens.html

192
Paket Unit Pembelajaran
Listrik Arus Searah dan Listrik Statis

LAMPIRAN

Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan


Kompetensi Dasar Fisika SMA/Ma Kelas XI, semester 1

193

Anda mungkin juga menyukai