Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN JIWA

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN


DENGAN HALUSINASI

OLEH :

Ni Kadek Diah Widiastiti Kusumayanti

1902621006

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
LAPORAN PENDAHULUAN RESIKO BUNUH DIRI

I. MASALAH UTAMA
Halusinasi
II. PROSES TERJADINYA
A. Definisi
Halusinasi adalah gangguan persepsi yang ditandai dengan adanya perubahan
sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, pengelihatan,
pengecapan, perabaan, dan penghidu (Samal et. al, 2018).

Menurut Wardani (2016) menjelaskan bahwa halusinasi adalah distorsi


persepsi yang terjadi pada respon neurobiologis yang maladaptif dan persepsi
sensori yang salah pada indera pengelihatan, pendengaran, penciuman,
perabaan, dan pengecapan.
B. Jenis-jenis halusinasi
Jenis-jenis halusinasi menurut Stuart dan Sundeen (2007) meliputi:
1. Halusinasi pendengaran (Akustik)
Karakteristik: Mendengar suara-suara/bisikan-bisikan, suara orang, suara
berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas
berbicara tentang klien, bahkan pasien disuruh untuk melakukan sesuatu
yang membahayakan.
2. Halusinasi penglihatan (visual)
Karakteristik: Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar
geometri, gambar kartoon, bayangan yang rumit/kompleks, bayangan bisa
menyenangkan atau menakutkan seperti milihat monster.
3. Halusinasi penghidu
Karakteristik: Membau bau-bauan tertentu seperti bau darah, urin atau
feses, umumnya bau-bauan yang tidak menyenangkan. Halusinasi
penghidu sering akibat stroke, tumor, kejang atau dimensi.
4. Halusinasi pendengaran
Karakteristik: Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses.
5. Halusinasi perabaan
Karakteristik: Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang
jelas rasa kesetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati atau orang
lain.
6. Halusinasi canesthetic
Karakteristik: Merasakan fungsi tubuh seperti: aliran darah di vena atau di
arteri, perencanaan makanan atau pembentukan urine.
7. Halusinasi klinesthetic
Karakteristik: Merasa pergerakan sementara bergerak tanpa berhenti
III. Rentang Respon
Respon pada seseorang yang mengalami halusinasi dapat berupa respon
adaptif, transisi, dan maladaptif. Beberapa respon tersebut meliputi:
1. Respon adaptif
a. Pikiran logis
b. Persepsi akurat
c. Perilaku cocok
d. Hubungan sosial humoris
2. Respon transisi
a. Proses pikir terganggu
b. Ilusi
c. Emosi berlebihan
d. Menarik diri
3. Respon maladaptif
a. Waham
b. Kerusakan proses emosi
c. Perilaku tidak terorganisasi
d. Isolasi sosial
e. Perilaku kekerasan
IV. Masalah Keperawatan
DS:
- Mendengar suara atau bunyi
- Stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran cahaya, penglihatan dapat
berupa sesuatu yang menyenangkan atau menakutkan
DO:
- Menyeringai atau tertawa yang tidak sesuai
- Sulit berkonsentrasi pada tugas
- Gerakan mata cepat
- Respon verbal lambat atau diam
- Terlihat bicara sendiri
- Duduk terpaku, memandang sesuatu, tiba-tiba berlari ke ruangan lain
- Disorientasi (waktu, tempat, orang).

B. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi
C. Pohon Masalah
V. Rencana Tindakan Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1. Gangguan Persepsi Sensori: Setelah diberikan asuhan NIC Label: Hallucination Management NIC Label: Hallucination
Halusinasi keperawatan selama … x … 1. Bangun hubungan saling percaya dan Management
jam diharapkan emosi pasien interpersonal dengan klien 1. Mempermudah untuk mengkaji
stabul dengan kriteria hasil: 2. Monitor dan pertahankan lingkungan halusinasi pasien serta dalam
yang aman pemberian tindakan
NOC Label: Mood 3. Catat perilaku klien yang keperawatan
Equilibrium menunjukkan perilaku halusinasi 2. Mencegah munculnya stresor
1. Pasien dapat 4. Berikan klien kesempatan untuk penyebab halusinasi
menunjukkan alam mendiskusikan mengenai 3. Sebagai catatan perkembangan
perasaan (mood) yang pengalaman halusinasinya, penyebab mengenai episode halusinasi
stabil muncul, lama, serta halusinasi yang yang dialami klien
2. Pasien dapat dirasakan klien 4. Mengetahui pengalaman pasien
menunjukkan cara 5. Dorong klien untuk melakukan mengenai halusinasi yang
mengontrol impuls yang control pada pengalaman halusinasi dialaminya secara spesifik
tidak nyata sesuai yang dialaminya seperti dengan cara 5. Memandirikan klien untuk
dengan cara menghardik, bercakap-cakap dengan mengontrol halusinasi yang
pengontrolan halusinasi orang terdekat maupun anggota dialaminya
yang dipilih keluarga maupun dengan konsumsi 6. Membantu menyadarkan klien
obat yang diresepkan akan stimulus palsu yang
6. Dorong klien untuk memvalidasi dialaminya sebagai salah satu
halusinasi dengan orang yang penyebab munculnya halusinasi
dipercaya, tegaskan bila orang lain 7. Mencegah klien bertindak
tidak mendengar stimulus yang sama agresif
7. Hindari berdebat dengan klien 8. Membantu mengontrol
tentang validasi halusinasi pengalaman halusinasi dengan
8. Berikan obat antipsikotik dan anti bantuan obat
ansietas secara rutin sesuai 9. Memberdayakan keluarga agar
kebutuhan dapat merawat klien dengan
9. Didik keluarga cara untuk halusinasi
menangani klien yang mengalami
halusinasi
V. Rencana Tindakan Keperawatan

STRATEGI PELAKSANAAN
No Halusinasi Pasien 1. Identifikasi 1. Evaluasi 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi 1. Evaluasi
halusinasi, isi kegiatan latihan menghardik kegiatan kegiatan
halusinasi, menghardik. dan obat. Beri pujian latihan latihan
waktu terjadi, Beri pujian 2. Latih cara menghardik menghardik,
situasi 2. Latih cara mengontrol dan obat dan obat, dan
pencetus, mengontrol halusinasi dengan bercakap- bercakap-cakap
perasaan, halusinasi bercakap-cakap saat cakap. Beri dan kegiatan
respon dengan obat terjadi halusinasi pujian harian. Beri

2. Jelaskan cara pujian


(jelaskan 6 3. Masukkan pada 2. Latih cara
mengontrol benar: jenis, jadwal kegiatan mengontrol 2. Latih kegiatan
hausinasi, guna, dosis, untuk latihan halusinasi harian
hardik, obat, frekwensi, menghardik,minumo dengan 3. Nilai
bercakap- cara, bat dan bercakap melakukan kemampuan
cakap, kontinuitas cakap kegiatan yang telah
melakukan minum obat) harian (mulai mandiri
kegiatan 3. Masukan pada 2 kegiatan)
4. Nilai apakah
3. Latih cara jadwal 3. Masukan halusinasi
mengontrol kegiatan untuk pada jadual terkontrol
halusinasi latihan kegiatan
dengan menghardik untuk latihan
menghardik dan menghardik,

4. Masukan pada minumobat minum obat,

jadwal bercakap-

kegiatan untuk cakap dan

latihan kegiatan

menghardik harian

Keluarga 1. Diskusikan 1. Evaluasi 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi 1. Evaluasi


masalah yang kegiatan keluarga dalam kegiatan kegiatan
dirasakan keluarga merawat/melatih keluarga keluarga
dalam dalam pasien menghardika dalam dalam
merawat merawat/melat dan memberikan merawat/mel merawat/melat
pasien ih obat. Beri pujian atih pasien ih pasien

2. Jelaskan pasienmengha 2. Jelaskan cara menghardik, menghardik

pengertian, rdik. Beri bercakap-cakap dan memberikan dan

tanda dan pujian melakukan kegiatan obat dan memberikan

gejala, dan 2. Jelaskan 6 untuk mengontrol bercakap- obat dan

proses benar cara halusinasi caka. Beri bercakap-

terjadinya memberikan pujian cakap dan


3. Latih dan sediakan
halusinasi obat 2. Jelaskan melakukan
(gunakan 3. Latih cara waktu bercakap- follow Up ke kegiatan
booklet) memberikan cakap dengan pasien PKM, tanda harian dan

3. Jelaskan cara /membimbing terutama saat Kambuh, Follow Up.

merawat minum obat halusinasi rujukan Beri pujian

halusinasi 4. Anjurkan 4. Anjurkan membantu 3. Anjurkan 2. Nilai

4. Latih cara membantu pasien sesuai dengan membantu kemampuan

merawat pasien sesuai jadwal dan berikan pasien sesuai keluarga

halusinasi:hard jadwal dan pujian jadwal dan merawat

ik memberi berikan pasien

pujian pujian 3. Nilai


5. Anjurkan
membantu kemampuan

pasien sesuai keluarga

jadwal dan melakukan

memberi kontrol ke

pujian PKM
DAFTAR PUSTAKA

Samal M.H., Ahmad A.K, & Saidah (2018) Pengaruh Penerapan Asuhan Keperawatan Pada
Klien Halusinasi Terhadap Kemampuan Klien Mengontrol Halusinasi di RSKD
Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis. Vol 12 No 5. ISSN :
2302-2531
Stuart, G. W. & Sunden, S. J. (2007). BukuSakuKeperwatanJiwa. Jakarta:
PenerbitBukuKedokteran EGC
Stuart, G.W. & Laraia, M.T. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St.
Louis: Mosby
Wardani, N.S. (2016) Pengaruh Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Halusinasi
Terhadap Kemampuan Kognitif dan Psikomotor Pasien dalam Mengontrol Halusinasi
di RS Jiwa Pontianak. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan. Vol.3 No.1. ISSN 2086-
8375

Anda mungkin juga menyukai