BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
koroner. Secara klinis ditandai dengan nyeri dada atau terasa tidak nyaman di
dada atau dada terasa tertekan berat ketika sedang kerja berat ataupun berjalan
terburu-buru pada saat berjalan di jalan datar atau berjalan jauh. Tingginya
pola hidup salah satunya merokok. Merokok sendiri pada saat ini merupakan
salah satu faktor resiko utama PJK selain hipertensi dan hiperkolesterolemia
(Kasron, 2012).
menderita PJK pernah mengalami gejala : nyeri di dalam dada, rasa tertekan
berat, tidak nyaman di rasakan di dada bagian tengah, dada kiri depan,
menjalar ke lengan kiri dan tidak nyaman di dada di rasakan ketika mendaki,
naik tangga, berjalan tergesa-gesa dan tidak nyaman, nyeri dada hilang ketika
1
2
ada 9,4 juta kematian setiap tahun yang disebkan oleh penyakit kardiovaskular
(Kundasamy, 2014).
angina pectoris pertahun pada penderita di atas usia 30 tahun sebesar 213
memperkirakan ada 6.200.000 penderita APS ini di amerika serikat. Tapi data
ini nampaknya sangat kecil di bandingkan dari laporan dua studi besar dari
2
3
7 per mil dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1 per
mental emosional, diabes mellitus, stroke usia >40 tahun, kebiasaan merokok
rendah dengan sekisar 1,30 hingga 10,9. Factor resiko dominan penyakit
sehingga memperbaiki kualitas hidup. Jika ada 2 terapi yang sama efektif
mengontrol angina maka yang di pilih adalah terapi yang lebih efektif
jantung dan juga kematian . dalam hal ini perawat berperan aktif sebagai
3
4
penderita jantung iskemik berjumlah 243 orang, yang terdiri dari laki-laki
165 orang dan perempuan 78 orang. Pada tahun 2015 berjumlah 671 orang
yang terdiri dari laki-laki 471 orang dan perempuan 200 orang dan pada tahun
2016 berjumlah 591 orang yang terdiri dari laki-laki 428 orang dan
Dalam hal ini perawat berperan aktif sebagai education dan care give
menjadi infark miokard dalam waktu seketika dan peran perawat yang sangat
4
5
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
angina pectoris.
pectoris.
5
6
C. Batasan Masalah
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Akademik
Laporan studi kasus ini dapat di jadikan sebagai masukan dan sumber
3. Bagi Mahasiswa
6
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan
serta tebal kira-kira 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200
sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan.
7
8
Pada tepi kanan cranial berada pada tepi crainalis pars cartilaginis
costa lll dextra,1 cm dari tepi lateral sternum tepi kiri kranil
A. Ruang-ruang jantung
terminalis.
8
9
sinistra.
9
10
ventrikel.
10
11
kanan.
dari arteri koroner kanan dan kiri. Kedua arteri koroner ini
11
12
kanan.
12
13
A. Pengertian
B. Klasifikasi
13
14
aktifitas.
pectoris stabil.
aktifitas ringan.
ateroskierotik.
14
15
C. Etiologi
kontrasepsi oral.
merokok.
D. Patofisiologi
spasme.
15
16
aterosklerosis.
16
17
mereda.
17
18
E. WOC
Kebutuhan o2 meningkat
Hipoksia otot
Iskemia otot
Menurun terangsang
Terganggu Pengetahuan
O2 tidak seimbang
18
19
F. Manifestasi klinis
G. Data Penunjang
1. EKG
treadmill
2. Laboratorium darah
19
20
CKD ).
hipertiroid.
d. Cardiac isoenzym.
3. Radiologi
20
21
H. Penatalaksanaan
1. Terapi Farmakologis
a. Penyekat Beta
21
22
c. Kalsium Antagonis
22
23
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
diagnosis medis, nomor register, tanggal dan jam masuk rumah sakit, serta
b. Keluhan Utama
rasakan oleh klien dan merupakan alasan pokok klien masuk rumah sakit.
lengan kiri, leher, rahang, punggung, dan epigastrium. Nyeri dada seperti
tertekan beban berat, terasa berat, dan seperti di remas yang timbul
mendadak.
23
24
a. Riwayat hipertensi
b. Riwayat merokok
Risiko penyakit jantung coroner pada perokok 2-4 kali lebih besar
24
25
penyakit pernafasan.
f. Riwayat Psikososial
g. Riwayat nyeri
aktivitas).
Kualitas nyeri : sakit dada di daerah mid sternal dada anterior, subtansi
precordial, rasa nyeri tidak jelas tapi banyak yang menggambarkan seperti
Penjalaran rasa nyeri ke rahang, leher, lengan, jari tangan kiri, lokasinya
leher.
Gejala dan tanda yang menyertai rasa sakit seperti : mual, muntah,
25
26
h. PolaAktivitasSehari-hari
1. Aktivitas/istirahat
2. Sirkulasi
saat nyeri.
vasokontriksi.
26
27
4. Integritas ego
5. Nyerikenyaman
Gejala :
terjepit, terbakar.
menit.
Factor pencetus nyeri : nyeri sehubungan dengan kerja fisik atau emosi
besar, seperti marah atau hasrat seksual, olahraga pada suhu ekstrem
Nyeri dada baru atau terus menerus yang telah berubah frekuensi,
bervariasi, prinzmetal ).
Tanda :
27
28
6. Pernapasan
Riwayat merokok.
7. Penyuluhan
kokain,amfetamin.
di rumah.
28
29
2. Pemeriksaan Fisik
b. System Penglihatan
paru atau right to left shunt pada kelainan jantung congenital atau
c. System pernapasan
kongenita
kesulitan bernafas.
d. System kardiovaskuler
a. Distensi vena jugularis :lebih dari 5-2 cm atau lebih dari 3 cm atau
29
30
pada arteri karotis kiri dan kanan. Auskultrasi arteri karotis untuk
aterosklerosis arterikarotis.
adanya aneurisme
g. Bunyi jantung
c. System pencernaan
dinding perut
30
31
d. System lntegumen
gagal jantung
detik.
31
32
B. Diagnose keperawatan
jantung.
kebutuhan oksigen.
kesehatan.
32
33
33
34
B. Intervensi Keperawatan
o Keperawatan
5:sangat berat
selalu
34
35
nyeri berkurang
35
36
kemampuan koping
yang meningkatkan
mengeluarkan
trombokxace
36
37
menyebabkan respon
vasovagall,menurunkan
TD dan frekuensi
jantung
7. Identifikasi terjadinya
kemungkinan kemajuan
biasanya berakhir 3
sampai 5 menit
37
38
yang sama
miokard untuk
meminimalkan resiko
38
39
10. Memudahkan
menurunkan hipoksia
stabil mengalami
peningkatan disritmia
39
40
jantungdi pengaruhi
kerja miorkad
40
41
miokard sehubungan
dengan kerja
pencernaan,menurunka
n resiko serangan
angina
: efektifitas pompa
41
42
hipotensi) karena
disritmia menghasilkan
42
43
menurunnya kekuatan
menurunkan kerja
adekuat.
5. Penghematan
energy,menurunkan
43
44
dengan kandungan
menurunkan perfusi
terhadap iskemik
miokardium.kombinasi
44
45
saluaran jantung
NOC : NIC :
45
46
(TD,nadi,pernapasan
46
47
pemasukan,/pengelu jaringan
an mempertahankan curah
jantung adalah
melakukan kompensasi
yang berpengaruh
keseimbangan
5. Mempertahankan
47
48
status 02
6. Perubahan status
respirasi menandakan
7. Memudahkan
napas pasien di
pengaruhi
9. Monitor adanya
48
49
pernafasan
9. Ansietas meminimalkan
status oksigenasi
memberatkan kerja
menyebabkan tubuh
melakukan Teknik
kompensasi sehingga
49
50
tekanan darah
beraktivitas
abnormal mengindikasikan
terjadinya hipoksemia
50
51
menunjukkan derajad
perubahan perubahan
kompensasi untuk
hipoksemia
selanjutnya
51
52
efektif 1. Frekuensi
52
53
berbicara. infeksi.
5. Membantu
memperpanjang
ekspirasi. Dengan
53
54
8. Menjaga kelembapan
o2 yang masuk ke
54
55
di perlukan.
dalam tubuh.
perubahan tekanan
55
56
darah dapat
menunjukkan efek
jantung.
acivity tolerance
56
57
57
58
kelemahan yang
berlebihan,diaphoresis,pu
keseimbangan antara
oksigen
58
59
hanya sebatas
kebutuhan akan
mendorong
kemandirian dalam
malakukan aktifitas
59
60
selalu) komunikasi
60
61
dapat di atasi
osis
6. meyakinkan pasien
61
62
: menolak,depresi,dan
marah
7. kolaborasi berikan :
sedative, tranquilizer
sesuai indikasi
62
63
medication behavior
63
64
stress emosional,kerja
fisik,makan selalu
banyak/berat,terpajan
yang eksterm
kebutuhan
4. Tunjukkan/dorong pasien
64
65
65
66
serangan
resepkan untuk
memerlukan
penggunaan banyak
kerja
jantung,memperbaiki
sirkulasi koroner,dan
mengontrol terjadinya
serangan angina
66
67
C. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
mencapai tujuan yang berpusat pada klien dan mengevaluasi kinerja anggota
keperawatan (Potter,2005)
D. EVALUASI
67
68
68