DISUSUN OLEH:
ANA MUAWWANAH
1020183057
TAHUN AJARAN
2018/2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb
Segala puji bagi allah swt yang telah memberikan saya kemudahan shingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya tentunya saya tidak akan
sanggup untuk menyelesakan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan safaatnya
diakhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada allah swt atas limpahan nikmatnya serta sehatnya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah Pancasila dengan judul “PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA”.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta
saran untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang
sebesar besarnya.
Saya juga mengucapkan termakasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen mata
kuliah Pancasila kami yag telah membimbing dalam penulisan makalah ini.
Ana Muawwanah
DAFTAR ISI
Cover …………………………………………………………………………....………………...
I Pendahuluan
.........………………………………………………………..…...........…..……………..
Tujuan . . . . . . . . . . . .......................................................................................................
II. Pembahasan
............………………………………………………………………………………..…..
Kesimpulan ……………………………………………………...…….......…….……………….
PENDAHULUAN
Memahami latar belakang historis dan konseptual Pancasila dan UUD 1945 merupakan suatu
bentuk kewajiban bagi setiap warga negara sebelum melaksanakan nilai-nilainya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kewajiban tersebut merupakan konsekuensi
formal dan konsekuensi logis dalam kedudukan kita sebagai warga negara. Karena ledudukan
Pancasila sebagai dasar negara (filsafat negara), maka setiap warga negara wajib loyal kepada
dasar negaranya
Perjalanan hidup suatu bangsa sangat tergantung pada efektivitas penyelenggaraan negara.
Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar dalam mengatur penyelenggaraan negara di
segala bidang, baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, maupun hankam.
Era global menuntut kesiapan segenap komponen bangsa untuk mengambil peranan sehingga
dampak negatif yang muncul dapat segera diantisipasi.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui makna sebenarnya dan bisa memahami Pancasila sebagai Ideologi Terbuka.
BAB II
PEMBAHASAN
Arus globalisasi tidak hanya ditandai dengan adanya pasar bebas, mesin pengeruk uang,
serta adanya kecendrungan strata sosial yang kurang merata. Tetapi lebih dari itu, arus
globalisasi juga mampu menanamkan benih-benih ideologi yang kurang pantas diserap
berdasarkan konteks masyarakat yang ada diberbagai wilayah tertentu. Proses ini bisa terjadi
melalui difusi kebudayaan, perebutan hegemoni perekomian baik secara penguatan geopolitik
maupun transformasi kebudayaan yang pada akhirnya suatu bangsa akan mengalami kehilangan
identitas jati diri bangsanya. Layaknya Indonesia dengan kondisi masyarakat yang pluralitas
ternyata mampu mengakomodir kepentingan semua golongan, hal ini berdasarkan adanya
konsensus dalam membangun ideologi negara, ideologi itu disebut Pancasila. Pancasila sendiri
terlahir adanya semangat nasionalisme yang merupakan cikal bakal adanya semangat untuk
membangun bangsa yang satu. Pada dasarnya ideologi pancasila yang kita anut selama ini
berdasrkan Demokrasi yang ber-tipologi teosentris bukan pada aspek antroposentrisnya. Tipologi
itu berdasarkan azaz-azaz yang termaktub dalam substansi pancasila yakni “Ketuhana yang maha
Esa”.
Namun pada akhirnya seiring arus globalisasi yang kian tak terbendung maka benih-benih
liberalisasi dan komunisme merambah pada tatanan masyarakat Indonesia baik secara sistemik
maupun sistematis. Produk hukum yang dijadikan sebagai sandaran atas kebijakan umum tidak
terlepas dari kepentingan asing yang sengaja menancapkan benih-benih ideologisasi pihak asing,
sebagai contoh kebijakan privatisasi BUMN, hal ini bertentangan dengan pasal 33 UUD 1945
(Ekonomi kerakyatan) yang konsisten dengan sila ke-5 “ Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia” sebagai respon atas jawaban secara tersurat maupun tersirat penolakan terhadap
sistem ekonomi Liberal. Tidak hanya gerak ekonomi pola ideologisasi pun merambah pada
tingkah laku masyarakat Indonesia seperti budaya hedonisme, konsumerisme, dan materialisme.
Budaya seperti ini jelas sekali bertentangan dengan falsafah pancasila yang dibangun berdasrkan
pendekatan teosentris (sila ke-1), sedangkan budaya-budaya konsumerisme, materialisme,
hedonisme, atheisme merupakan budaya barat yang diekspor ke berbagai negara-negara dengan
memandang kebebasan berekspresi tanpa melalui krtik religi-etik (Antroposentrisme).
Dengan adanya gejala tersebut diatas semakin diperlukan sebuah kajian krtis terhadap pancasila
sebagai sumber nilai bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Masyarakat kita diharapkan semakin
krtis dalam menentukan pilihan-pilhan pandangan hidup, sikap dan gaya hidupnya (Life
style) yang selaras dengan nilai-nilai pancasila sebagai prinsip hidup yang kokoh, orientasi
hidup yang jelas dalam bersikap dan berprilaku sehingga tidak terombang-ambing mengikuti
arus global.
1. Ideologi Sosialis sebagai ideologi, telah lama berkembang sejak ratusan tahun yang lalu.
Sosialisme sendiri berasal dari bahasa Latin yakni socius (teman). Jadi sosialis merujuk kepada
pengaturan atas dasar prinsip pengendalian modal, produksi dan kekayaan oleh kelompok.
Istilah sosialisme pertama kali dipakai di Perancis pada tahun 1831 dalam sebuah artikel tanpa
judul oleh Alexander Vinet. Pada masa ini istilah sosialisme digunakan untuk pembedaan dengan
indvidualisme, terutama oleh pengikut-pengikut Saint-Simon, bapak pendiri sosialisme Perancis.
Saint-Simon lah yang menganjurkan pembaruan pemerintahan yang bermaksud mengembalikan
harmoni pada masyarakat
2. Ideologi Komunis -Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia. Komunisme sebagai anti
kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan sebagai Prinsip semua
adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata.yang
paling utama pula Komunis sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya sehingga Komunis juga
disebut anti liberalisme.Parahnya Komunis sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan
prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya
dari pemikiran yang rasional dan nyata. Ideologi Komunis bersifat absolutisasi dan
determinisme, karena memberi perhatian yang sangat besar kepada kolektivitas atau masyarakat,
kebebasan individu, hak milik pribadi tidak diberi tempat dalam Negara Komunis. Manusia
dianggap sebagai “sekrup” dalam sebuah kolektivitas.
3. Ideologi Liberal Ajaran liberal bertitik tolak dari paham individualisme (perorangan) yang
mendasarkan hak dan kebebasan individu, yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak
dapat di ganggu siapapuun. Paham liberalisme tidak sesuai dengan pancasila yang memandang
manusia sebagai makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial, sehingga dalam kehidupan
bermasyarakat wajib menyelaraskan kepentingan pribadinya dengan kewajibannnya terhadap
masyarakat. Pancasila adalah paham integralistik atau kekeluargaan sehingga menolak
individualisme.
4. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki berbagai perbedaan dengan sistem
ideologi liberal dan komunis. Pancasila mengakui dan melindungi baik hak individu maupun
masyarakat baik dibidang ekonomi maupun dibidang politik. Dengan demikian ideologi kita
mengakui secara selaras baik kolektif maupun individualisme. Demokrasi yang dikembangkan
bukan semata politik seperti ideologi komunis tapi juga ekonomi dalam sistem liberal dasar
perekonomian bukan usaha bersama dan kekeluargaan namun kebebasan individu untuk
berusaha sedangkan dalam sistem komunis negara yang mendominasi bukan warga negara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata ideology berasal dari bahasa latin yaitu idea yang berati daya cipta sebagagai hasil
keseadaran manusia dan logos yang berarti ilmu. Bahwa suatu ideology pada umumnya
menunjukan pandangan khas tentang pentingnya kerja sama antar manusia dalam kerja,
hubungan manusian dengan kekuasaan dan tingkat kesederajatan antar manusia.
Suatu ideology pada dasarnya merupakan hasil refleksi manusia atas kemampuanya
mengadakan distansi ( menjaga jarak ) dengan dunia kehidupannya. Dan pancasila merupakan
dasar negara Indonesia dan juga merupakan ideologi bangsa indonesia.
Sebagai ideologi nasional, pancasila telah tumbuh dan berkembang dari sosial – budaya
masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi terbuka, pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara
dinamis. Nilai – nilai pancasila tidak boleh diubah , namun pelaksanaannya kita sesuaikan
dengan tantngan nyata yang kita hadapi.
Pancasila dalam dimensi ideologinya telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbukayang
didalamnya mengandung dimensi realita, dimensi idealisme, dimensi fleksibelitas. Sedangkan
dalam perujudannya sebagai ideologi terbuka, pancasila mengandung nilai dasar, nilai
instrumental, nilai praksis.