Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Andika Rahmadana
Feby Aprilia
Putri Diana
Yasmin Zahra
Puji dan syukur senantiasa kita hadiahkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata
kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan tentang “Teori Keperawatan Menurut Peplau” sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat menambah pengetahuan para
pembaca. Penulis juga menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ………………………………………………………….……………….. 2
A. Kesimpulan ………………………………………………………………...…. 11
B. Saran ………………………………………………….……………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode dimana suatu konsep yang diterapkan dalam praktik
keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan yang berdasarkan
pada ilmu dan etika keperawatan. Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan
kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada proses Interaktif yang menghasilkan
hubungan antara perawat dan klien.
3
2. Proses komunikasi interpersonal yang baik akan menumbuhkan hubungan saling
percaya antara perawat dan pasien sehingga semua data terkait kondisi pasien dapat
digali lebih dalam oleh perawat.
4
Sistem dari yang berkembang terdiri dari kharakteristik biokimia,
fisiologis, interpersonal, dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi
kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Pasien adalah subjek
yang langsung dipengaruhi oleh adanya proses interpersonal.
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuandan proses interaksi interpersonal
dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang
menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien,
perawatberperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti,
pemimpin, dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan
gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun,
menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.
Perawat mempunyai 6 peran sebagai berikut :
a. Mitra kerja
Perawat menghadapi pasien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi
baru. Sebagai mitra kerja, Hubungan P-K merupakan hubungan yang
memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehingga perlu
dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai.
b. Nara sumber (resources person)
Memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan tentang
masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan
yang memerlukan bantuan. perawat mampu memberikan informasi yang
akurat, jelas dan rasional kepada pasien dalam suasana bersahabat dan akrab.
c. Pendidik (teacher)
Merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus
berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada
pasien/keluarga terutama dalam megatasi masalah kesehatan.
d. Kepemimpinan (leadership)
Mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga merangsang
individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin pasien/keluarga
5
untuk memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan
partisipasi aktif pasien.
6
b. Fase Identifikasi.
Fase ini terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perasaan klien dan
mempu memberikan asuhan keparawatan kepada klien. Ekspresi perasaan dari
klien dengan perawat mendengarkan secara aktif tanfa penolakan akan
membantu mengorientasi perasaan dan menguatkan bagian yang positif dari
kepribadian klien.
Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
1) Partisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
2) Individu mandiri terpisah dari perawat.
3) Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.
c. Fase Eksploitasi.
Pada fase ini memungkinkan suatu situasi dimana klien dapat merasakan
manfaat dari hubungan sesuai pandangan atau persepsinya terhadap situasi
yang dihadapi.
d. Fase Resolusi.
Fase yang terakhir dari keempat fase merupakan fasedimana klien secara
bertahap melepaskan diri dari perawat. Fase ini memungkinkan penguatan
kemampuan untuk memnuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energinya
ke arah potensi yang dimiliki.
7
2) Merasa Dibutuhkan
3) Menentukan kebutuhan
c. Perawatan diagnosis
d. Perencanaan
1) Saling menetapkan tujua
e. Identifikasi
1) Saling tergantung penetapan sasaran
f. Pelaksanaan
g. Eksploitasi
1) Pasien aktif membantu dan mencari pemecahan
h. Evaluasi
1) Berdasarkan perilaku saling diharapkan
2) Mei menyebabkan pemutusan dan inisiasi rencana baru
i. Resolusi
1) Terjadi setelah fase lainnya berhasil diselesaikan
2) Rujukan untuk pemutusan hubungan kerja
8
E. Pandangan Teori Terhadap Paradigma Keperawatan
Paradigma adalah sudut pandang atau perspektif seseorang terhadap sesuatu hal.
Paradigma memilii suatu konsep agar terdaapat batasan – batasaan dan focus terhadap
satu atau beberapa hal saja.misalnya teori peplau yang berfokus pada keperawatan dan
manusia dan tidak menggabungkan semua aspek dari paradigma kedalam teorinya. Oleh
karena konsep paradigm sangat penting untuk mengidentifikasi pangdangan umun dan
membantu memfokuskan kegiatan.
Paradigma terdiri dari beberapa konsep :
a. Keperawatan
Keperawatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah proses yang signifikan,
bersifat terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan merupakan instrument
edukasi, kekuatan yangn mendewasakan dan memborong kepribadian seseorang
dalam arah yang kreatif, konstuktif, produktif, personal, dan kehidupan
komunitas.
b. Individu
Indivisu menurut Peplau adalah organisme yang mempunyai kemampuan untuk
berusaha mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh kebutuhan.
c. Kesehatan
Pepalu mendefinisikan kesehtann sebagi subuah symbol yang menyatakan secara
tidak langsung perkembangan progresif dari kepribadian dan prses kemanuasiaan
yang terus menerus mengarah pada keadaan kreatif, konstruktif, dan produktif di
dalam kehidupan pribadi ataupun komunitas.
d. Lingkungan
Meskipun peplau tidak secara langsung menyebutkan lingkungan sebagai salah
satu konsep utama dalam perawatan, ia mendorong perawata untuk
memperhatikan kebudayaan dan adat istiadat klien saat klien harus membiasakan
diri dengan rutinitas rumah sakit
9
Melalui tulisannya Peplau mempublikasikan teorinya mengenai hubungan
interpersonal dalam keperawatan. Dimana dalam asuhan keperawatan ditekankan pada
perawatan yang bersifat terapeutik.
Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat pasien mencari
bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan
uangb tersedia. Dengan berkembanganya hubungan anatara perawat dan klien bersama
sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalah. Dan hubungan ini
klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan
yang berhubungan dengan masalah kesehatannya.
Teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi peraawat
klien membentuk suati kekuatan mendewasakan melalui hubungan interpersonal yang
efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien.ketika kebutuhan dasar telah
teratasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpersonal perawat klien
digambarkan sebagai fase – fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini :
1. Orientasi
2. Identifikasi
3. Penjelasan
4. Resolusi
Teori dan gagasan peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik
keperawaatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrument
perilaku, dan instrument untuk mengevaluasi respon verbal dihasilakn dari model
konseptual peplau.
1. Kelebihan :
10
2. Kekurangan :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dam proses interaktif.
Hildegard E. Peplaau yang menghasiljkan hubungan antara perawat dank lien.
Berdasarkan teori ini klien aadalah indivisdu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapautik. Teori dan gagasan Peplau
dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu
perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawata dank lien dimana perawat
bertugas sebagai naraasumber, konselor dan wali.
B. Saran
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz Hidayat. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika