Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN JIWA

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN


DENGAN KECEMASAN

OLEH :

Ni Kadek Diah Widiastiti Kusumayanti

1902621006

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
LAPORAN PENDAHULUAN RESIKO BUNUH DIRI

I. MASALAH UTAMA
Kecemasan
II. PROSES TERJADINYA
A. Definisi
Kecemasan merupakan ketidakberdayaan neurotik, rasa tidak aman, tidak
matang, dan kekurangmampuan dalam menghadapi tuntutan realitas ,
kesulitan dan tekanan kehidupan sehari-hari. Kecemasana juga dapat diartikan
Sebagai suatu kondisi emosi dengan timbulnya rasa tidak nyaman pada diri
seseorang, dan merupakan pengalaman yang samar-samar disertai dengan
perasaan yang tidak berdaya serta tidak menentu yang disebabkan oleh suatu
hal. (Anisa, 2016)
B. Jenis-jenis kecemasan
Sedangkan menurut Freud (dalam Feist & Feist, 2012: 38) membedakan
kecemasan dalam tiga jenis, yaitu.

1. Kecemasan neurosis Kecemasan neurosis adalah rasa cemas akibat bahaya


yang tidak diketahui. Perasaan itu berada pada ego, tetapi muncul dari
dorongan pikir. Kecemasan neurosis bukanlah ketakutan terhadap insting-
insting itu sendiri, namun ketakutan terhadap hukuman yang mungkin
terjadi jika suatu insting dipuaskan.
2. Kecemasan moral Kecemasan ini berakar dari konflik antara ego dan
superego. Kecemasan ini dapat muncul karena kegagalan bersikap
konsisten dengan apa yang mereka yakini benar secara moral. Kecemasan
moral merupakan rasa takut terhadap suara hati. Kecemasan moral juga
memiliki dasar dalam realitas, di masa lampau sang pribadi pernah
mendapat hukuman karena melanggar norma moral dan dapat dihukum
kembali.
3. Kecemasan realistik Kecemasan realistik merupakan perasaan yang tidak
menyenangkan dan tidak spesifik yang mencakup kemungkinan bahaya itu
sendiri. Kecemasan realistik merupakan rasa takut akan adanya bahaya-
bahaya nyata yang berasal dari dunia luar.
III. Rentang Respon
Rentang respon kecemasan (Azizah, Zainuri & Akbar, 2016)
1) Antisipasi
Suatu keadaan yang digambarkan lapangan persepsi menyatu dengan lingkungan
2) Cemas ringan
Ketegangan ringan, penginderaan lebih tajam dan menyiapkan diri untuk
bertindak
3) Cemas sedang
Keadaan lebih waspada dan lebih tegang, lapangan persepsi menyempit dan tidak
mampu memusatkan pada faktor/peristiwa yang penting baginya.
4) Cemas berat
Lapang persepsi sangat sempit, berpusat pada detail yang kecil, tidak memikirkan
yang luas, tidak mampu membuat kaitan dan tidak mampu menyelesaikan
masalah.
5) Panik
Persepsi menyimpang, sangat kacau dan tidak terkontrol, berpikir tidak teratur,
perilaku tidak tepat dan agitasi/hiperaktif.

IV. Masalah Keperawatan


DS:
- Sering merasa tidak bersalah, menyalahkan orang lain
- Tidak mudah mengalah, suka ngotot
- Sering mengeluh ini dan itu (keluhan-keluhan somatik), khawatir
berlebihan terhadap penyakit
- Mudah tersinggung, suka membesar-besarkan masalah yang kecil
(dramatisasi)
- Dalam mengambil keputusan sering diliputi rasa bimbang dan ragu
- Kalau sedang emosi sering kali bertindak histeris
DO:
- Bila mengemukakan sesuatu atau bertanya seringkali diulang-ulang
- Cemas, khawatir, tidak tenang, ragu dan bimbang
- Memandang masa depan dengan rasa was-was (khawatir)
- Kurang percaya diri, gugup apabila tampil di muka umum (demam
panggung)
- Gerakan sering serba salah, tidak tenang bila duduk, gelisah
B. Diagnosa Keperawatan
Kecemasan berhubungan dengan stresor
C. Pohon Masalah
Gangguan tidur

Kecemasan

Kekhawatiran/ketakutan yang tidak jelas


V. Rencana Tindakan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Outcome Intervensi Rasional
1 Ansietas Berhubungan dengan Setelah diberikan Pengurangan Kecemasan 1. Untuk membangun
Stresor ditandai dengan Insomnia asuhan keperawatan a. Gunakan pendekatan yang hubungan saling
selama … X 24 jam tenang dan meyakinkan percaya dengan pasien
diharapkan kecemasan
pasien berkurang b. Dengarkan Klien 2. Untuk mengetahui
dengan kriteria Hasil c. Bantu Klien mengidentifikasi masalah-masalah yang
Tingkat Kecemasan situasi yang memicu dialami oleh pasien
a. Pasien kecemasan 3. Untuk mengetahui hal-
menyampaikan rasa d. Berikan Informasi Faktual hal yang memicu
takut yang terkait dengan diagnosis, kecemasan pasien
dirasakan berkurang perawatan dan Diagnosis 4. Agar pasien
b. Rasa cemas yang e. Atur penggunaan obat- mengetahui secara
dirasakan pasien obatan untuk mengurangi jelas tentang
berkurang kecemasan secara tepat penyakitnya
c. Pasien mengatakan f. Kaji untuk tanda verbal dan 5. Agar tepat penggunaan
perasaan gelisahnya non verbal kecemasan obat-obatan
berkurang Peningkatan Koping pengurangan
kecemasan sehingga
d. Wajah pasien tidak a. Gunakan pendekatan yang memperoleh efek
tampak tegang tenang dan memberikan terapeutik
Koping jaminan
6. Untuk mengetahui
a. Menggunakan b. Berikan penilaian mengenai kondisi pasien apakah
sistem dukungan pemahaman pasien terhadap saat ini dalam kondisi
personal proses penyakit cemas atau tidak.
b. Pasien c. Dukung pasien terkait 7. Agar pasien mampu
menggunakan dengan harapan yang meningkatkan koping
strategi koping yang realistis sebagai upaya untuk yang positif Salah
efektif mengatasi perasaan satunya adalah dengan
ketidakberdayaan
c. Pasienmemodifikasi d. Dukung penggunaan sumber- cara berdoa
gaya hidup untuk sumber spiritual
mengurangai
kecemasan
DAFTAR PUSTAKA

Anisa,F,D,. (2016)Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia (Lansia).


http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor.Vol 5(2)93-99
Azizah, L. M., Zainuri, I., & Akbar, A. (2016). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan
Jiwa: Teori dan Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta: Indomedika Pustaka
Bulecheck,G,M,.Butcher,H,K,.Dochterman,J,M,.Wagner,C,M(2013)Nursing
Interventions Classifications(NIC). Elsevier Singapore Pte.Ltd
Jeffrey S. Nevid, dkk. (2005). Psikologi Abnormal. Edisi Kelima. Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai