Anda di halaman 1dari 7

MODUL 6

TRANSISTOR PENGUAT COMMON EMMITER

Nama : Asri Sofia Wafa

NPM : 172153007

E-mail : asrisofia18@gmail.com

Shift :I

Tanggal Praktikum : 30 April 2019

Dosen Pengampu : Rifa’atul Maulidah, M,PFis

Abstrak

“Telah dilakukan praktikum rangkaian pennguat khususnya rangkaian penguat common emitter.
Pada rangkaian penguat common emitter menggunakan transistor dengan nilai hfe 230/NPN/dengan
kaki BCE,dan juga menggunakan kapasitor resistor dan power supplay sebesar 9 V. Pada praktikum
ini langkah pertama adalah menentukan nilai hfe pada transistor terlebih dahulu, kemudian membuat
rangkaian seperti pada gambar, lalu menghubungkan bagian masukan ke generator isyarat dan
bagian keluaran ke CRO, langkah selanjutnya menghitung tegangan masukan dan tegangan keluaran
lalumenentukan nilai k dengan cara Vin/Vout. Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa transistor
adalah komponen utama dalam rangkaian penguat, dan grafik Vout terhadap nilai K adalah
berbanding terbalik, semakin besar nilai Voutnya maka semakin kecil nilai K nya.”
Kata kunci: Dioda, Transformator, Penyearah setengah gelombang, Penyearah jembatan.

I. Tujuan d) Menganalisis kurva


a) Menganalisi garis beban DC pembebanan dari rangkaian
dari rangkaian uji penguat uji penguat common
common emmitor emmitor.
b) Menganalisi garis beban AC II. Teori Dasar
dari rangkaian uji penguat Sebuah persimpangan
common emmitor transistor bipolar akan bekerja sama
c) Menganalisis sinyal potong baiknya dengan emitor atau kolektor
dari rangkaian uji penguat bertindak sebagai emitor. arus
common emmitor emitor konvensional sebagian besar
mengalir dari kolektor melalui basis impedansi pada alih tegang dari satu
ke emitor, maka daerah emitor jauh tahap ketahap berikutnya.
lebih berat didoping denga ator Karena emitornya itu telah
donor ( electron )dari dasar adalah dipintaskan ke tanah, penguat ini
dengan atom ekseptor ( lubang ). kadang-kadang disebut penguat
Pertemuan berbasis kolektor memang emitor ditanahkan. Hal ini berarti
biasanya membaikan basis dan bahwa emitor terletak pada tanah
secara umum, kedapatan doping AC, tetapi tidak selalu pada tanah
meningkatkan medan listrik di DC. Sebuah sinyal gelombang yang
persimpangan sehingga menurunkan kecil digandengkan ke basis. Sinyal
tegangan rusaknya. itu mengakibatkan perubahan arus
Transisitor adalah singkatan basis karena adanya β. Arus kolektor
dari resistor mentransfer, istilah berbentuk gelombang sinus yang
yang menyediakan suatu petunjuk diperkuat pada frekuensi yang sama
mengenai bagaimana peramgkat mengalir melalui resistansi kolektor
beropasi, arus yang mengalir dalam dan menghasilkan tegangan keluar
outputsirkuit ditentukan oleh arus yang diperkuat.
yang mengalir dalam rangkaian Untuk membuat rangkaian
input. transistor menguatkan sinyal AC,
Karena transistor tiga terminal maka sambungan basis emmitor
penrangkat, satu elektroda harus harus dibias maju, dan sambungan
tetap umum untuk baik input dan basis kolektor dikenai basis mundur.
output. Tujuan pembiasan rangkaian adalah
Pada penguat emitor untuk membangun dan juga
ditanahkan mempunyai impedandi mempertahankan transistor dalam
kali lebih besar dari pada keadaan kerja. Ada beberapa cara
untuk mengenakan bias DC. Cara
penguat basis ditanahkan, dan
yang paling sederhana disebut bias
inpedansi keluaran transistor ( 1-α
basis atau bias tetap,tetapi sering
)lebih kecil dari pada penguat basis
tidak memuaskan karena kestabilan
ditanahkan. Impedansi masukan yang
dan sensitivitas transistor berbuah
tak terlalu besar dan impedansi
terhadap temperature.
keluaran yang tak terlalu kecil
membuat emitor ditanahkan sangat
baik digandengkan dalam beberapa
tahap tanpa banyak ketidaksesuaian
VB = VE + VBE
……………………(4)
= 1,1092 + 0,7

= 1,8092 volt
VB =

Gambar 1. Struktur penyusun material R1 VCC


R1+R2…………………..(5)
semikonduktor tipe NPNdan tipe PNP.
1,8092 = R1 . 15
R1+R2

1,8092 = 15 R2 – 1,8092 R2
R1 = 13,1908 = 7/1
R2 1,8092

7.5 Volt
2.36 mA
1.18 mA
1.1092 Volt
Gambar 2. Konfigurasi umum rangkaian
penguat menggunakan transistor bipolar. 1.8092 Volt
7 kOhm
III. Data 1 kOhm
Percobaan 1 15 volt

ICQ = ½ Ic
…………………………. (1) Percobaan 2

1c(sat) = Vcc/Rc = 15/2,7k = 5,5 mA


Vccq = ½ 15 = 7,5 volt
Ic =
RB = R1//R2 = 1k//7k
RB = 8/7 = 0,875 kohm
VCC – VQEC Rl = RE1 + (Rc//Rl)
RC+RE1+RE2 = 0,24 + (2,7k//4,7k)
………………..(2) = 1,91kΩ

= 2,5 + 2,36 . 1,92 = Vc


= 15 – 7,5
2,7+0,2+0,27 = 12,0076V
0.875 kOhm
=2,36 Ma
1.91 kOhm
Icq = ½ . 2,36 = 1.18 mA

VE = IE ( RE1 + RE2)
………..(3)
)

= 2,36 (470) = 1,1092 volt


12.0076 Volt 600 0.25 4.24 16.96kal 3.868
i %
Percobaan 3 700 0.25 4.48 17.92kal 3.868
i %
F (H2) Vin Vout 800 0.25 4.8 19.2 kali 3.868
10.000 0,5 3 volt %
R1 = 2k 900 0.25 5 20 kali 3.868
R2 = 3k %
1000 0.25 5.32 21.28kal 3.868
Vppn = Div x Vout/Div x ampli
i %
=1 × 1 × 1 = 1
2000 0.25 6 24 kali 3.868
Vn = Div x volt/Div x Am %
3000 0.25 6 24 kali 3.868
=6x1x1=6
%
Vout = Vppout/2 = 6/2 = 3
4000 0.25 6 24 kali 3.868
G = Vout/Vin = 3/0,5 = 6 %

Percobaan 4 5000 0.25 6 24 kali 3.868


%

Nilai data percobaan 4 secara 6000 0.25 6 24 kali 3.868


praktikum %
F Vin Vout Vo/Vin Error 7000 0.25 6 24 kali 3.868
(Hz) (Volt (Volt (%) %
) ) 8000 0.25 6 24 kali 3.868
100 0.25 3.5 14 kali 3.868 %
% 9000 0.25 6.04 24.16kal 3.868
200 0.25 3.6 14.4kali 3.868 i %
% 1000 0.25 6.64 26.56kal 3.868
300 0.25 4 16 kali 3.868 0 i %
%
400 0.25 4 16 kali 3.868 Nilai data percobaan 4 secara teoritis

% F (Hz) Vin Vout Vo/Vin Error


500 0.25 4.12 16.48kal 3.868 (Volt) (Volt) (%)
I % 100 0.25 3.5 155.7kali 3.868%
200 0.25 3.6 155.7kali 3.868%
300 0.25 4 155.7kali 3.868%
400 0.25 4 155.7kali 3.868%
500 0.25 4.12 155.7kali 3.868%
VB = VE + VBE = 1.8092 volt
600 0.25 4.24 155.7kali 3.868% Untuk mencari perbandingan R1 dan
R2 menggunakan persamaan
700 0.25 4.48 155.7kali 3.868% 9:
800 0.25 4.8 155.7kali 3.868%
900 0.25 5 155.7kali 3.868%
1000 0.25 5.32 155.7kali 3.868%
VB = R2/R1+R2.Vcc
2000 0.25 6 155.7kali 3.868%
R1/r2 = 7/1
3000 0.25 6 155.7kali 3.868%
4000 0.25 6 155.7kali 3.868% Pada percobaan 2 :
5000 0.25 6 155.7kali 3.868% Untuk mencari nilai RB
6000 0.25 6 155.7kali 3.868% menggunakan persamaan 11 :
7000 0.25 6 155.7kali 3.868% RB = R1//R2 = 0,875 kohm
8000 0.25 6 155.7kali 3.868%
9000 0.25 6.04 155.7kali 3.868% Untuk mencari nilai Rl
10000 0.25 6.64 155.7kali 3.868% menggunakan persamaan :

IV. Pengolahan Data Rl = (RE1 + Rc//RL) = 1,91 kOhm


)

Pada percobaan 1 :
Untuk mencari nilai Isat
Untuk mencari nilai VCEQ
menggunakan persamaan :
menggunakan persamaan 7:
Isat = ICQ + VCEQ/Rc = 3,96 mA
VCEQ = ½ Vcc = 1/3 15 = 7,5 volt
Untuk mencari nilai Vc
Untuk mencari nilai Ic menggunakan menggunakan persamaan :
persamaan 4 :
Vc = VCEQ + IcRL = 12.0076 volt
Ic (mA)
Ic = Vcc-VCEQ/Rc+RE1+RE2 = 2,36 volt

3.96
Untuk mencari nilai ICQ
Garis beban AC
menggunakan persamaan 3 :
2.36
ICQ = ½ Ic = ½ 2.36 = 1,18 mA
Q-point
Untuk mencari nilai VE
1.18
menggunakan persamaan 5 :
( )
( )
VE = IE (RE1+RE2) G.b DC
= 2,36 (470) Vc(Volt)
= 1.1092 Volt 7.5 12.01
15
Untuk mencari nilai VB Gambar 5. Garis beban AC, DC, dan Q-
menggunakan persamaan 8 : pointPada percobaan 3 :
Untuk mencari nilai penguatannya emitter yaitu pada input common
secara teoritis menggunakan emitter merupakan karakteristik dari
persamaan : tegangan basis dan emitter (VBE)
sebagai fungsi arus basis (IB) dengan
Av = Vo/Vi = 3/0,5 = 6 kali
VCE dalam keadaan konstan. Pada
Pada percobaan 4 :
karakteristik output common emitter
Untuk mencari nilai penguatannya
merupakan karakteristik dari
secara teoritis menggunakan
tegangan emitter (VCE) sebgai
persamaan :
fungsi arus kolektor (IC) terhadap
Av = Vo/Vi = 3,5/0,25 = 14 kali
arus basis (IB) yang konstan.
Untuk mencari penguatan secara
Pada percobaan 1 dan percobaan 2
praktikum menggunakan rumus :
dengan menganalisis garis beban
Av = - Rc//RL/re
DC, garis beban AC, dan Q-point,
Dan untuk mencari nilai kesalahan:
( ) didapat nilai.
Kurva Pembebanan dari rangkaian
uji penguat Comon-Emitter
inputnya. Sehingga tampak pada
osiloskop karena adanya umpan balik positif.
Karakteristik common
Pada percobaan 3 didapat
Kurva Pembebanan
25
nilai Vout yang lebih besar dari Vin

20
sehingga nilai penguatannya sebesar
P

n
u
g
e

a
t

15
6 volt.

10
Perbandingan penguatan

5
pada percobaan 4 secara praktikum

0 meningkat sedangkan secara teori


300
100
200

400
500
600
700
800
900
1000

nilai penguatannya adalah konstan.


Frekuensi Perbedaan ini dipengaruhi oleh
adanya beban pada rangkaian.
Dan selisih kesalahan error
V. Analisis
pada percobaan 4 yaitu sebesar
Karakteristik dari rangkaian
3.86% secara praktikum dan secara
penguat emitter adalah mempunyai
teori.
tegangan Av yang tinggi. Penguat
emitter memiliki kemampuan untuk
VI. Simpulan
Membalikkan inverting sinyal
a) Karakteristik masukan
outputnya dengan fase 180° dari
transistor adalah dimana
pada penguatan transistor
yang kaki emmiternya
digraundkan kemudian
inputnya dimasukan pada
kaki basis dan tegangannya
pada kolektor dan emmiter
VCE akan mengalamu
kenaikan pada panjar maju
b) Prinsip kerja kerja dari
transistor ditanahkan yaitu
penguat transistor yang kaki
emmiter nya digroundkan
lalu input dimasukan ke
basis dan output diambil
pada kaki kolektor penguat
emmitor ditanahkan juga
mempunyai karakter sebagai
penguat tegangan.
VII. Pustaka
https://id.scribd.com/document/3365
23389/Jurnal-COMMON-
EMITTER-CONFIGURATION-
CEC waktu akses 25 april 2019 jam
22:03
https://www.electronics-
tutorials.ws/amplifier/amp_2.html
waktu akses 25 april 2019 jam 22:02
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Com
mon_emitter waktu akses 27 april
2019 jam 21:03

Anda mungkin juga menyukai