Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ACADEMIC ENTERPRENEURSHIP
( PRODUK DAN JASA )

Kelompok 3
Ahmad Fauzan (18130028)
Selly Darma Putri (18130026)
Sri Devi Permata Sari (18130027)
Anita (18130021)
Rizal Fahwi Matondang (18130025)
Ade Putra Hulu (18130020)
Lisa Kusuma Sari (18130022)
Mhd. Rafi Gusman (18130023)
Mhd. Difa Syafti (18130024)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui, di dunia industri atau dunia pasar produk, jasa, dan strategi
penentuan merek sangat berpengaruh dalam pemasarannya. Karena untuk kesusksesan
perusahaan tersebut sangat membutuhkan produk, jasa yang berkualitas dan merek yang
akan menjadi nama sebuah produk atau jasa yang akan menarik para konsumen. Untuk itu
disini kami akan membahas mengenai produk, jasa, dan strategi penentuan merek.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan di bahas
dalam makalah ini adalah :
1. Apa itu definisi produk dan klasifikasi utama produk dan jasa
2. Produk, lini produk dan bauran produk
3. Strategi penetapan merek
4. Empat karakteristik yang mempengaruhi pemasaran jasa dan pemasaran tambahan
yang diperlukan jasa

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi produk dan klasifikasi utama produk dan jasa.
2. Untuk mengetahui produk, lini produk dan bauran produk
3. Untuk mengetahui strategi penetapan merek
4. Untuk mengetahui empat karakteristik yang mempengaruhi pemasaran jasa
danpemasaran tambahan yang diperlukan jasa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Apakah produk itu


Kita mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar agar menarik perhatian akuisisi penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan
suatu keinginan atau kebutuhan. produk mencakup lebih dari sekadar barang-barang yang
berwujud atau tangible. Dalam arti luas, produk meliputi objek-objek fisik, jasa, acara,
orang, tempat, organisasi, ide atau bauran entitas-entitas ini. Dalam buku teks ini,
menggunakan istilah produk secara luas untuk mencakup satu atau semua entitas ini. oleh
karena itu, ipod Apple,Toyota Camry, dan Caffe Mocha di Starbuck adalah produk. Tetapi
begitu pula liburan ke Eropa, jasa investasi Fidelity online, dan nasihat dari dokter
keluarga.
Karena begitu penting dalam ekonomi dunia, kita memeberikan perhatian khusus
kepada jasa. Jasa (service) adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau
kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta tidak
menghasilkan kepemilikan akan sesuatu. Contohnya perbankan, hotel, maskapai
penerbangan, pengecer, persiapan pajak, dan jasa perbaikan rumah. Kita akan melihat jasa
secara lebih dekat di bab ini.
Produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar. Perencanaan
bauran pemasaran dimulai dengan merumuskan penawaran yang memberikan nilai bagi
pelanggan sasaran. Penawaran ini menjadi dasar bagi perusahaan dalam membangun
hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan.
Penawaran pasar perusahaan sering kali meliputi barang dan jasa yang berwujud.
Masing-masing komponen bisa menjadi bagian kecil atau bagian utama dari keseluruhan
penawaran. Pada satu sisi, penawaran bisa terdiri dari barang yang sepenuhnya berwujud,
seperti sabun, pasta gigi, atau garam tidak ada jasa yang menyertai produk. Pada sisi lain,
ada jasa sepenuhnya, dimana penawaran hanya terdiri dari jasa. Contohnya meliputi
pemeriksaan dokter atau jasa keuangan. Namun, diantara dua sisi ini, banyak kombinasi
barang dan jasa yang mungkin.
2.2 Klasifikasi produk dan jasa
Produk dan jasa dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan tipe konsumen yang
menggunakan yaitu produk konsumen dan produk industri. Dalam definisi lias, produk
juga meliputi entitas lain yang dapat dipasarkan seperti pengalaman, organisasi, orang,
tempat, dan ide.
1. Produk konsumen
Produk konsumen (consumer product) adalah produk dan jasa yang dibeli oleh
konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Pemasar biasanya menggolongkan produk
dan jasa ini lebih jauh berdasarkan bagaimana cara konsumen membelinya. Produk
konsumen meliputi produk kebutuhan sehari-hari, produk belanja, produk khusus,
dan produk yang tak dicari. Produk-produk ini mempunyai perbedaan dalam cara
pembelian konsumen dan karena itu cara pemasarannya berbeda pula.
2. Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product) adalah produk dan jasa
konsumen yang biasanya sering dan segera dibeli pelanggan, dengan usaha
pembandingan dan pembelian minimum. Contohnya, sabun, permen, surat kabar,
dan makanan cepat saji. Produk kebutuhan sehari-hari biasanya murah, dan
pemasar menempatkannya di banyak tempat agar produk itu tersedia ketika
pelanggan memerlukannya.
3. Produk belanja (shopping product) adalah produk dan jasa konsumen yang lebih
jarang dibeli dan pelanggan membandingkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya
produk secara cermat. Ketika membeli produk dan jasa belanja, konsumen
menghabiskan banyak waktu dan tenaga dalam mengumpulkan informasi dan
membuat perbandingan. Contoh produk belanja meliputi perabot, pakaian, mobil
bekas, peralatan rumah tangga utama, dan jasa hotel serta maskapai penerbangan.
Pemasar produk belanja biasanya mendistribusikan produk mereka melalui sedikit
gerai tetapi menyediakan dukungan penjualan yang lebih mendalam untuk
membantu pelanggan dalam melakukan usaha perbandingan mereka.
4. Produk khusus (specialty product) adalah produk dan jasa konsumen dengan
karakteristik unik atau identifikasi merek dimana sekelompok pembeli signifikan
bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Contoh produk khusus meliputi
merek dan tipe mobil tertentu, perlengkapan fotografi mahal, pakaian rancangan
designer, dan jasa dokter atau ahli hukum. Mobil Lamborghini, contohnya, adalah
produk khusus karena pembeli biasanya bersedia menempuh perjalanan jauh untuk
membelinya. Pembeli biasanya tidak membandingkan produk khusus.mereka
hanya menginvestasikan waktu yang diperlukan untuk menjangkau penyalur yang
membawa produk yang diinginkannya.
5. Produk yang tak dicari (unsought product) adalah produk konsumen yang
mungkin tidak dikenal konsumen atau produk yang mungkin dikenal konsumen
tetapi biasanya konsumen tidak berpikir untuk membelinya. Kebanyakan inovasi
baru utama tidak dicari sampai konsumen menyadari keberadaan produk itu
melalui iklan. Contoh klasik produk dan jasa yang dikenal tetapi tak dicari adalah
asuransi jiwa, jasa praperencanaan makam dan donor darah untuk Palang Merah.
Sesuai sifatnya, produk yang tak dicari memerlukan banyak iklan, penjualan
pribadi dan usaha pemasaran lainnya.
6. Produk industri(industrial product) adalah produk yang di beli untuk
pemprosesan lebih lanjut atau untuk di gunakan dalam menjalankan suatu bisnis.
Oleh karena itu, pembedaan antara produk konsumen dan roduk industri di
dasarkan pada tujuan untuk apa produk itu di beli. Jika konsumen membeli
pemotong rumput untuk di gunakan di sekitar rumah, pemotong rumput itu menjadi
produk konsumen. Jika konsumen yang sama membeli pemotong rumput yang
sama untuk di gunakan dalam bisnis tata ruang, pemotong rumput itu adalah
produk industri.

2.3 Keputusan produk dan jasa


Pemasar membuat keputusan produk dan jasa pada tingkatan : keputusan produk
individual, keputusan lini produk, dan keputusan bauran produk.kita akan membicarakan
masing-masing keputusan ini berurutan.
Keputusan produk dan jasa individual
Memperlihatkan keputusan keputusan penting dalam pengembangan dan pemasaran
produk dan jasa individual.
1. Atribut produk dan jasa
Pengembangan suatu produk dan jas melibatkan pendefisian manfaat yang akan di
tawarkan produk tersebut. Manfaat ini di komunikasikan dan di hantarkan oleh atribut
produk seperti kualitas, fitur, serta gaya dan desain.
a. Kualitas produk (product quality) adalah suatu sarana positioning utama
pemasar. Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau
jasa, oleh karena itu,kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan
pelanggan. Dalam arti yang lebih sempit, kualitas bisa didefinisikan sebagai
“bebas dari kerusakan ’’. tetapi sebagian besar perusahaan yang berpusat
pada pelanggan melangkah jauh melmpaui definisi sempit ini. Justru,
mereka menefinisikan kualitas berdasarkan penciptaan nilai dan kepuasan
pelanggan.
b. Fitur Produk
Sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur. Model dasar,
medel tanpa tambahan apa pun, merupakan titik awal. Perusahaan dapat
menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan lebih
banyak fitur. Fitur adalah sarana kompetitif untuk mendeferensiasikan
produk perusahaan dari produk pesaing. Menjasi produsen pertama yang
memperkenalkan fitur baru yang bernilai adalah salah satu carra paling
efektif untuk bersaing.
c. Gaya Dan Desain Produk
Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui gaya dan
desain produk yang berbeda. Desain adalah konsep yang lebih besar ddari
pada gaya. Gaya hanya menggembangkan penampilan produk. Gaya bisa
menarik atau membosankan. Gaya sensasional bisa menarik perhatian dan
menghasilkan estetiks yang indah, tetapi gaya tersebut tidak benar-benar
membuat kenerja produk menjadi lebih baik. Tidak seperti gaya, desain
lebih sekedar kulit luar. Desain adalah jantung produk. Desain yang baik
tidak hanya mempunyai andil dalam penampilan produk teapi juga hanya
dalam manfaatnya. Desain yang baik dimulai dengan perusahaan mendalam
tentang kebutuhan pelanggan. Lebih sekedar menciptakan atribut produk
atau jasa, desain melibatkan pembentukan pengalaman pemakaian produk
bagi pelanggan.
2. Penetapan merek
Mungkin keahlian pemasar profesional yang paling istimewa adalah
kemampuan mereka untuk membangun dan mengelola merek.
Merek (brand) adalah sebuah nama,, istilah, tanda, lambang, atau desain atau
kombinasi semua inii, yang menunjukkan identitas pembuat atau penjual produk
atau jasa. Konsumen memandang merek sebagai bagian penting dari produk, dan
penempatan merek bisa menambah nilai bagi suatu produk. Sebagai contoh,
sebagianbesar konsumen akan menganggap sebotol parfum White Linen sebagai
produk yang bermutu tinggi dan mahal. Tetapi parfum yang sama dalam botol
tanpa merek akan di pandang sebagai produk bermutu rendah, sekalipun aromanya
identik.Penempatan merek membantu pembeli dalam banyak cara. Nama merek
membantu konsumen mengenali produk yang bisa menguntungkan mereke.
3. Kemasan
Kemasan (packaging) melibatkan perancangan dan produksi wadah atau
pembungkus untuk seluruh produk. Pada dasarnya, fumgdi utama kemasan adalah
menyimpan dan melindungi produk. Namun, saat ini ada banyak faktor yang
membuat kemasan menjadi sarana pemasaran penting. Kompetisi dan kerumunan
yang semakin padat di rak-rak toko pengecer berarti bahwa kemasan sekarang
harus melakukan banyak tugas penjual, mulai dari menarik perhatian pelanggan
menggambarkan produk, hingga membuat penjual.
4. Pelabelan
Label berkisar dari penanda sederhana yang ditempelkan pada produk
sampai rangkaian huruf rumit menjadi bagian kemasan. Label mempunyai
beberapa fungsi. Setidaknya label menunjukkan produk atau merek, seperti nama
Sunkist yang tercantum pada. Label juga bisa menggambarkan beberapa hal
tentang produk , siapa yang membuatnya,dimana produk dibuat, kapan produk itu
sibuat, kandungannya, cara pemakaiannya, dan bagaimaa menggunakan produk itu
dengan aman.
5. Pelayanan Pendukung Produk
Pelayanan pendukung produk adalah elemen lain dari dalam strategi
produk. Penawaran perusahaan biasanya meliputi beberapa pelayanan
pendukung,yang bisa menjadi bagian kecil dan bagian besar dari keseluruhan
penawaran.
a. Keputusan Lini Produk
Selain keputusan tentang produk dan jasa perorangan strategi produk
juga memerlukan pembangunan lini produk. Lini produk (product
line) adalah kelompok produk yang berhubungan erat karena kelompok
penduduk tersebut berfungsi dengan cara yang sama, di jual kepada
kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui tipe gerai yang
sama, atau mempunyai kisaran harga yang sama. Sebagai contoh, Nike
memproduksi beberapa lini sepatu dan pakaian olahraga, dan Charles
Schwab memproduksi beberapa lini jasa keuangan.
b. Keputusan Bauran Produk
Suatu organisasi dengan beberapa lini mempunyai bauran
produk. Bauran produk (atau portofolio produk) (product
mix/product portofilio) terdiri dari semua lini produk dan barang yang
dijual oleh penjual tertentu. Bauran produk Colgate terdiri dari empat
lini produk utama: perawatan mulut, perawatan tubuh, perawatan
rumah, dan nutrisi hewan peliharaan. Masing-masing lini produk terdiri
dari beberapa sublini. Contohnya, lini perawatan rumah tangga terdiri
dari produk pencuci piring, pelembut kain, dan pembersih peralatan
rumah tangga. Masing-masing lini dan sublini mempunyai banyak
barang individual. Jika disaukan bauran produk Colage meliputi ratusan
produk.

2.3 Strategi Penetapan Merek.


Merek lebih dari sekedar nama dan lambing. Merek adalah elemen kunci dalam
hubungan perusahaan dengan konsumen. Merek merepresentasikan persepsi dan perasaan
konsumen atas sebuah produk dan kinerjanya. Semua hal tentang arti produk atau jasa
kepada konsumen. Dalam analisis akhir, merek ada dalam pikiran konsumen.
Nilai nyata dari sebuah merek yang kuat adalah kekuatan untuk menangkap
preferensi dalam loyalitas konsumen. Merek mempunyai jumlah kekuatan dan nilai yang
sangat beragam di pasar. Beberapa merek seperti Coca-Cola, Tide, Nike, Harley-Davidson,
Disney, dan lainnya., menjadi icon yang usianya lebih panjang dari pada hidup manusia
dan mempertahankan kekuatan mereka dipasar selama bertahun-tahun, bahkan selama
beberapa generasi.

a. Positioning Merek
Para pemasar harus memposisikan merek mereka dengan jelas dalam pikiran
pelanggan sasaran. Pemasar dapat memposisikan merek pada satu dari tiga tingkat posisi
merek. Pada tingkat terendah, mereka dapat memposisikan merek pada atribut produk.
Oleh karena itu, pemasar The Body Shop bias berbicara tentang bahan-bahan produknya
yang alami dan ramah lingkungan, aroma yang unik, dan tekstur khusus. Namun, atribut
adalah tingkat positioning merek yang paling rendah. Pesaing dapat dengan mudah meniru
atribut. Lebili penting lagi, pelanggan tidak tertarik dengan atribut semacam itu; mereka
tertarik pada apa yang dapat dilakukan atribut untuk mereka.
Merek dapat diposisikan secara lebih baik dengan mengasosiasikan nama itu kepada
manfaat yang diinginkan. Oleh karena itu, The Body Shop dapat melangkah melampaui
bahan produknya dan membicarakan manfaat kecantikan yang dihasilkan, seperti kulit
yang lebih bersih dengan memakai Tea Tree Oil Facial Wash dan pipi yang merah merona
seperti terkena matahari karena memakai Bronzing Powder. Beberapa merek yang berhasil
memposisikan manfaat adalah Volvo (keamanan), FedEx (pengiriman yang dijamin tepat
waktu), Nike (kinerja), dan Lexus (kualitas).
Ketika memposisikan sebuah merek, seorang pemasar harus menetapkan misi
untuk merek dan visi tentang merek tersebut harus menjadi apa dan apa yang dapat ..
dilakukannya. Merek adalah janji perusahaan untuk menghantarkan sekumpulan
fitur, manfaat, pelayanan, dan pengalaman tertentu secara konsisten kepada pembeli.
Janji merek harus sederhana dan jujur. Motel 6, sebagai contoh, menawarkan kamar
yang bersih, barga murah, dan pelayanan yang baik tetapi tidak menjanjikan perabot
mahal atau kamar mandi yang besar.

b. Pemilihan Nama Merek


Nama yang baik bisa sangat menambah keberhasilan produk. Namun, menemukan
nama merek yang paling baik adalah tugas yang sulit. Pencarian nama merek
dimulai dengan tinjauan seksama terhadap produk dan manfaatnya, pasar sasaran,
dan strategi pemasaran yang diajukan. Setelah itu, penamaan merek menjadi bagian
ilmu dan seni, serta ukuran insting.
Kualitas yang diinginkan untuk nama merek meliputi:
(1) Nama merek harusmenunjukkan sesuatu tentang manfaat dan kualitas produk.
Contohnya: Beautyrest,Craftsman, Curves, penyemprot serangga OFF!
(2) Nama merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat. Nama yang pendek akan
membantu. Contohnya: Tide, Silk, JetBlue. Tetapi nama yang lebih panjang kadang-
kadang juga efektif. Contohnya: margarin “I Can’t Believe It’s Not Butter”.
(3) Nama merek harus berbeda, misalnya: Lexus, Kodak, Oracle.
(4) Nama merek harus dapat diperluas: Amazon.com diawali sebagai penjual buku online
tetapi memilih nama yang memungkinkan perluasan ke kategori lainnya.
(5) Nama merek harus dapat diterjemahkan dengan mudah ke dalam bahasa asing.
Sebelum menghabiskan $100 juta untuk mengubah namanya menjadi Exxon, Standard Oil
of New Jersey menguji beberapa nama dalam 54 bahasa di lebih dari 150 pasar asing.
Standard Oil menemukan bahwa nama “Enco” mengacu pada mesin yang mogok jika
diucapkan dalam Bahasa Jepang.
(6) Nama merek harus bias mendapatkan registrasi dan perlindungan hokum. Nama merek
tidak dapat didaftarkan jika nama merek itu melanggar nama merek yang sudah ada.
Setelah dipilih, nama merek harus dilindungi hukum. Banyak perusahaan berusaha
membangun nama merek yang pada akhirnya dikenali lewat kategori produk.
c. Sponsor Merek
Produsen mempunyai empat pilihan sponsor. Produk bisa diluncurkan sebagai merek
produsen (atau merek nasional), seperti ketika Kellogg dan Apple menjual produknya
di bawah nama merek produsennya sendiri. Atau produsen bisa menjual kepada
penjual perantara yang memberikan merek pribadi kepada produk (disebut juga
merek toko atau merek distributor). Walaupun sebagian besar produsen menciptakan
nama merek mereka sendiri, produsen lain memasarkan merek berlisensi. Terakhir,
dua pemsahaan dapat menggabungkan kekuatan dan melakukan co-branding (merek
bersama) suatu produk.

d. Pengembangan Merek
Perusahaan mempunyai empat pilihan ketika mengembangkan merek (lihat Gambar 8.4).
perusahaan bisa memperkenalkan perluasan lini, perluasan merek, multimerek, atau merek
baru.
PERLUASAN LINI

Perluasan lini (line extension) terjadi ketika perusahaan memperluas nama merek yang
sudah ada menjadi bentuk, warna, ukuran, bahan, atau rasa baru
dari kategori produk yang ada. Oleh karena itu, Yoplait memperkenalkan beberapa
perluasan lini, termasuk rasa yoghurt bam, sebuah smoothie yoghurt, dan yoghurt
dengan tambahan zat pengurang kolesterol. Dan Morton Salt telah memperluas lininya
untuk memasukkan garam beryodium reguler ditambah Morton Course Kosher Salt,
Morton Sea Salt, Morton Lite Salt (rendah natrium), Morton Popcorn Salt, Morton
Salt Substitute, dan beberapa lini lainnya. Mayoritas dari semua aktivitas produk
baru terdiri dari perluasan lini.

2.4 Mengdentifkasi Empat karasterstik yang Mempengaruhi Pemasaran Jasa dan


Pertimbangan Pemasaran Tambahan yang Diperlukan Jasa.
Sifat dan Karakteristik Jasa:
Perusahaan harus mempertimbangkan empat karakteristik khusus jasa ketika merancang
program pemasaran : tak terwujud, tak terpisahkan, variabilitas , dan dapat musnah.
a. Jasa tak berwujud (service intangibility) berarti bahwa jasa tidak dapat dilihat,
dirasakan, diraba, didengar atau dibaui sebelum jasa itu dibeli. Contohnya : orang yang
sedang menjalani bedah plastic tidak dapat melihat hasilnya sebelum membeli. Penumpang
pesawat tidak mempunyai apapun selain tiket dan janji bahwa mereka dan barang bawaan
mereka akan tiba dengan selamat di tempat tujuan, berharap semoga tiba dengan selamat
pada tempat yang sama. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli mencari tanda – tanda
kualitas jasa. Para pembeli menarik kesimpulan tentang kualitas jasa dari tempat, orang ,
harga , perlengkapan dan komunikasi yang dapat mereka lihat.
Karena itu tugas peneyedia jasa adalah membuat jasa menjadi berwujud dalam satu atau
beberapa cara dan mengirimkan sinyal kualitas yang benar .
b. Jasa tak terpisahkan (Service insparablity)
Berarti bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari penyediaan, tanpa mempedulikan apakah
penyedia jasa itu orang atau mesin. Jika karyawan jasa penyedia jasa, maka karyawan itu
menjadi bagian jasa. Karena pelanggan juga hadir pada saat jasa itu diproduksi, interaksi
penyedia jasa – pelanggan menjadi fitur khusus pemasaran jasa. Baik penyedia jasa
maupun pelanggan mempengaruhi hasil jasa.
c. Variabilitas jasa (Service variabelitiy)
Berarti bahwa kualitas jasa bergantung pada siapa yang menyediakan jasa itu dan kapan, di
mana, dan bagaimana jasa itu disediakan. Sebagai contoh : Beberapa hotel misalnya
Marriott mempunyai reputasi sebagai penyedia jasa yang lebih baik dari hotel lain. Tetapi,
dalam satu hotel Marrott tertentu, seorang karyawan bagian pendaftaran mungkin
menyenangkan dan efisien, sementara karyawan lain yang berjarak beberapa kaki saja
mungkin tidak menyenangkan dan lamban. Bahkan kualitas pelayaan seorang karyawan
Marriott beragam sesuai energy dan kondsi pikirannya pada saat menghadapi masing-
masing pelanggan.
d. Jasa dapat musnah (service perishability)
Berarti bahwa jasa tidak dapat dismpan untuk dijual atau digunakan beberapa saat
kemudian. Beberapa dokter mendenda pasien untk perjanjian yang tidak ditepati karena
nilai jasa hanya ada pada saat itu dan hilang ketika si pasien tidak muncul. Kemampuan
jasa untuk musnah tidak menjadi masalah jika permintaan stabil. Namun, ketika
permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa sering mendapat masalah sulit. Sebagai contoh :
akibat adanya permintaan jam – jam sibuk, perusahaan transportasi umum harus memiliki
jauh lebih baik banyak perlengkapan bila dibandingkan dengan perlengkapan yang harus
perusahaan sediakan jika permintaan tetap setiap hari. Oleh karena itu, perusahaan jasa
sering merancang strategi untuk memproduksi kesesuaian yang lebih baik antara
permintaan dan persediaan. Hotel dan resor menetapkan haraga rendah di musim sepi
untuk menarik lebih banyak tamu. Dan restoran memperkerjakan karyawan paruh – waktu
untuk melayani selama masa – masa puncak.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:
Kotler, Philip, dkk. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga: Jakarta.

Sumber Internet:
http://rospitasari.blogspot.co.id/2015/04/produk-jasa-dan-strategi-penentuan-merek.html ;
diakses pada 23 Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai