OLEH:
LARAS ANGGRAINI
C1101171029
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVESITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pakan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kegiatan produksi perikanan,
hal ini karena fungsinya yang sangat vital dalam pertumbuhan dan tingkat kelangsungan
hidup ikan. Pakan merupakan salah satu komponen yang sangat menunjang suatu kegiatan
usaha budidaya perikanan, sehingga pakan yang tersedia harus memadai dan memenuhi
kebutuhan ikan tersebut. Ikan mengkonsumsi makanan dengan tujuan untuk memenuhi
pembelanjaan energinya dan untuk menjalankan fungsi-fungsi maintanance tubuh seperti
metabolisme, respirasi, pencernaan dan proses fisiologis lainnya.
Pakan ikan yang baik harus mengandung gizi seperti protein, lemak, karbohidrat,
vitamin, mineral, dan energi dalam jumlah mencukupi sehingga dapat menunjang
pertumbuhan ikan dengan baik. Pakan ikan dikatakan bermutu jika mengandung nilai
nutrisi dan gizi yang dibutuhkan ikan. Menurut (Murtidjo,2001), bahwa pakan ikan yang
berkualitas mengandung 70% protein, 15% karbohidrat, 10% lemak dan 5% vitamin, air
dan mineral.
Pakan berkualitas akan memberikan pertumbuhan yang optimal pada ikan.
Pengujian yang dilakukan adalah baik secara fisik, kimiawi maupun biologis. Hal ini perlu
dilakukan untuk mengetahui tingkatan mutu pakan ikan. Pengujian yang dilakukan adalah
baik secara fisik, kimiawi maupun secara biologis. Hal ini perlu dilakukan untuk
mengetahui tingkatan mutu pakan ikan. Pengujian kualitas pakan secara fisik meliputi: (1)
Kehalusan bahan bak; (2) Kekerasannya; (3) Daya tahan dalam air; (4) Daya apung.
Selanjutnya, pengujian pakan secara kimiawi dimaksudkan untuk mengetahui kandungan
gizi dari pakan tersebut, yaitu kadar protein, lemak, karbohidrat, abu, serat dan kadar air.
Parameter yang diuji antara lain energi gross, protein kasar, lemak kasar dan
kandungan serat. Sedangkan pengujian biologis sangat penting terutama untuk melihat
nilai Konversi Pakan (Feed Conversion Ratio). Semakin kecil nilai konversi pakan,
semakin baik kualitas pakan, karena akan semakin ekonomis. Untk mengetahui nilai
konversi pakan perlu dilakukan dilakukan pengujian lapangan pada berbagai tipe
percobaan.
1.2.TUJUAN
Untuk mengetahui kualitas pakan dari aspek fisik dan kimia.
BAB II
METODOLOGI
2.1. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini terbagi dalam beberapa alat
berbeda disetiap tahapan praktikum. Adapun alat dan bahan yang digunakan tersebut
adalah sebagai berikut:
2.1.1. Uji Fisik Pakan
Dalam pengujian fisik yang diuji adalah Daya Apung Pakan. Alat dan bahan
yang digunakan adalah sampel pakan dan air 50ml.
Keterangan :
A1 = berat cawan awal (g)
A2 = berat sampel (g)
2,0000 − 3,4695
= 𝑥100%
3,4695
−1.4695
= 𝑥100%
3,4695
= −42,3548 %
4.2. PEMBAHASAN
Dari hasil pengujian daya apung, tidak ada sampel yang mengapung. Pelet
langsung tengelam ketika dimasukkan kedalam air. Hal ini disebabkan karena pelet yang
digunakan adalah pelet yang tenggelam.
Dalam pengujian kadar air didapatkan hasilnya adalah -42,3548 gram. Hal ini
menunjukkan bahwa kandungan kadar air yang terdapat pada pakan tersebut rendah dan
kurang baik untuk pakan ikan. Dibutuhkan penelitian kembali untuk mendapatkan
kandungan kadar air yang baik sesuai standar.
Dalam pengujian kadar lemak didapatkan hasilnya adalah 12,39%. Menurut
Murtidjo (2001), pakan ikan yang berkualitas 10% lemak. Jadi pakan yang diuji melebihi
2,39% dari standar kadar lemak pakan yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa kadar lemak
dalam pakan tersebut kurang baik karena melebihi batas standar kadar lemak yang baik.
Dalam pengujian serat kasar , kami mendapatkan kendala yaitu sampel yang sedang
kami didihkan meledak. Kemungkinan hal ini terjadi dikarenakan terlalu rapat saat
menutup sampel tersebut ketika proses pemanasan. Lalu kami membuat sampel dan
memanaskannya kembali. Setelah dipanaskan dengan sampel kedua didapatkan hasil
0.9187gram. hal ini menunjukkan bahwa serat kasar yang terdapat pada pakan tersebut
rendah karena tidak lebih dari 1 (<1).
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum, didapatkan kesimpulan:
1. Kadar air yang terdapat pada pakan sampel yang diuji adalah -42,3548. Hal ini
menunjukkan bahwa kadar air pada pakan sampel tersebut kurang baik.
2. Kadar lemak yang terdapat pada sampel pakan yang diuji adalah 12,39%. Hal ini
menunjukkan bahwa kandungan lemak pada sampel pakan yang diuji berlebih,
melebihi batas standar kadar lemak yaitu 10%.
3. Serat kasar yang terdapat pada paka sampel rendah yaitu 0.9187gram.
4. Pengujian kualitas pakan diperlukan untuk mengetahui kualitas pakan tersebut baik
dan sesuai standar.
DAFTAR PUSTAKA