Dosen Pengampu :
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan Dia penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya
dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ‘Strategi Tata
Letak’ yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun
oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan yang
pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penyusun menyadari makalah ini mempunyai banyak kekurangan. Krtik dan saran yang
bersifat membangun tentu sangat berarti bagi kami.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….……. 1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………. 2
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ………………………………………………………………………3
1.2 Rumusan masalah …………………………………………………………………..3
1.3 Metode penelitian …………………………………………………………………...4
1.4 Tujuan penelitian ……………………………………………………………………4
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Definisi Tata Letak……………………………………………………………….……5
2.2 Tujuan Perencanaan Tata Letak ………………………………………………………6
2.3 Keputusan Strategi Tata Letak……………………………………………………..….6
2.4 Konsep Dasar Tata Letak ………………………………………………….………….6
2.5 Jenis Jenis Operasional …………………………………………………….…...……..6
2.6 Tipe Tata Letak ……………………………………………………………….………7
2.7 Prinsip Dasar Tata Letak ………………………………………………………….…10
2.8 Manfaat Tata Letak ……………………………………………………....….………11
2.9 Teknik dan Model Tata Letak ………………………………………...….….………12
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….………….13
3.2 Saran ……………………………………………...……………………….…………14
3.3 Kata Penutup …………………………………………...………………….………...14
1. Latar Belakang
Bagi perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam manufaktur maupun jasa
tentulah menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada sekedar
laba yang besar. Sekalipun untuk dapat terus bertahan (Going Concern), perusahaan
memerlukan keuntungan yang cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan tersebut,
produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta kepuasan konsumen
(harga, kualitas, pelayanan, dsb.).
Biasanya, masalah yang akan muncul dan harus dipertimbangkan adalah lokasi
dimana perusahaan itu berdiri dan letak dari departemen-departemen dari perusahaan
tersebut. Hal ini sangat penting, karena lokasi berdirinya perusahaan tersebut akan
mempengaruhi bukan saja komponen internal perusahaan, tetapi juga komponen eskternal
serta variabel-variabel penentu lain seperti biaya dan mata uang. Begitu juga dengan
perencanaan tata-letak yang tepat akan bermanfaat bagi efisiensi dan kelancaran aktivitas dari
perusahaan tersebut, sehingga beban atau biaya aliran material yang tidak diperlukan bisa
dihilangkan atau diminimalkan. Oleh karena itu, pada tugas makalah kelompok ini akan
membahas tentang strategi lokasi dan tata letak departemen sehingga dihasilkan tata-letak
yang mempunyai biaya aliran material yang kecil. Salah satu ujung dari masalah ini adalah
proses produksi yang harus baik dalam arti yang luas, agar output yang dihasilkan baik
berupa barang atau jasa, dapat mendukung kelangsungan hidup perusahaan.
Di satu sisi setelah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang dengan
baik, perusahaan perlu menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit dari pada saat
mendirikannya. Dengan demikian proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya perusahaan
perlu dipelajari dengan seksama dan sungguh-sungguh sehingga sebuah perusahaan memiliki
devisi produksi yang solid dan dapat dipercaya sebagai tulang punggung kelangsungan hidup
perusahaan.
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Tata Letak?
b. Apa tujuan Tata Letak?
c. Bagaimana yang dimaksud keputusan strategi tata letak?
d. Apa konsep dasar tata letak?
e. Apa saja jenis jenis operasional?
f. Apa saja yang termasuk tipe tipe tata letak?
g. Apa yang menjadi prinsip dasar tata letak?
h. Apa saja manfaat dari tata letak?
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan
menggunakan metode tidak langsung yaitu dengan cara mencari bahan melalui buku dan
internet.
4. Tujuan Penelitian
a. Pembaca dapat mengetahui yang dimaksud dengan Tata Letak.
b. Pembaca dapat mengetahui tujuan Tata Letak.
c. Pembaca dapat mengetahui yang dimaksud keputusan strategi tata letak.
d. Pembaca dapat mengetahui konsep dasar tata letak.
e. Pembaca dapat mengetahui jenis jenis operasional.
f. Pembaca dapat mengetahui yang termasuk tipe tipe tata letak, prinsip dasar dan
manfaat tata letak.
BAB II
PEMBAHASAN STRATEGI TATA LETAK
Tata letak adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang ada
didalam bangunan maupun yang ada diluar. Tata letak yang tepat menunjukkan ciri ciri
adanya penyesuaian tata letak fasilitas operasional terhadap jenis produk dan proses konversi.
Pengaruh tata letak yang tepat bagi perusahaan adalah peningkatan produktifitas perusahaan.
Perihal tersebut disebabkan arus barang yang akan diproses, dan selanjutnya masuk kedalam
pemrosesan sampai menjadi produk akhir dapat berjalan dengan lancer. Aspek lain, karyawan
yang langsung terlibat didalam pemrosesan dapat bergerak leluasa tanpa takut akan
kemungkinan akan terjadi kecelakaan, sehingga mereka bekerja dengan tenang dan aman.
Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang
membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan tata letak
merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan
suatu sistem produksi yang efisiesn dan efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses
produksi dengan biaya yang paling ekonomis.
Karena alasan tersebut diatas, maka diperlukan perencanaan tata letak yang seksama.
Pentingnya perencanaan tata letak disebabkan beberapa hal, yaitu sbb;
Untuk manufaktur
Terjadinya perubahan desain produk secara terus menerus untuk membuat produk
baru.
Kemungkinan penggantian fasilitas yang harus selalu baru (up to date)
Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kinerja yang tidak
selalu menciptakan kepuasan atau kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam proses
konversi.
Perpindahan lokasi pemasaran (market changes), dan untuk alasan penghematan dan
pengiriman atau pelayanan yang cepat dan baik.
Untuk usaha jasa
Karena tuntutan pelayanan yang prima dari pelanggan, sehingga harus disesuaikan
didalam usaha memenuhi kepusasan pelanggan.
Perubahan tata letak dapat ,menciptakan persepsi pelanggan bahwa perusahaan
memperhatikan pelanggannya, atau merupakan gambaran bonafiditas perusahaan.
Tuntutan pelanggan menginginkan layanan paling cepat dengan mutu yang tinggi,
sehingga layout harus mendukung system layanan tersebut.
Perilaku pelanggan yang terus berubah harus diikuti perusahaan dengan melakukan
perubahan tata letak secara berkelanjutan.
Pemanfaatan secara maksimal ruangan atau tempat, mesin mesin dan peralatan, serta
pekerja.
Pengembangan arus informasi, bahan baku, dan sumber tenaga kerja.
Menjaga perubahan moral pekerja, menjaga kondisi kerja yang kondusif,
Mengantisipasi perubahan interaksi dari pelanggan.
Fleksibel (bagaimana tata letak yang ada sekarang harus siap untuk berubah)
4. Konsep Dasar Tata Letak
Di dalam usaha untuk mengetahui sejauh mana pengaruh perencanaan tata letak
terhadap biaya dan efektivitas operasional, kajian tata letak perlu diadakan, dan secara khusus
menyangkut kajian rancangan tata letak untuk situasi yang berbeda.
System operasional baik untuk manufaktur ataupun usaha jasa dspst dikelompokkan
menjadi tiga jenis dasar operasional berdasarkan tingkat standardisasi produk dan jumlah
output.
Merupakan operasional konversi yang ditandai dengan jumlah produk yang sangat
besar, mesin dan fasilitas peralatan yang digunakan memiliki kekhususan, menggunakan pada
modal, secara umum arus produk tidak terganggu, serta perubahan skedul produks tidak
banyak, campuran produk tidak banyak disertai standardisasi yang dibuat berdasarkan
persediaan.
Operasional konversi intermittent dengan ciri ciri, bahwa jumlah produk tidak banyak,
mesin dan fasilitas peralatan bersifat umum, penggunaan padat karya, disertai arus produk
yang terputus putus, skedul sering berubah ubah, produk banyak campurannya, dan dibuat
berdasarkan pesanan.
Usaha jasa pada umumnya menggunakan padat karya, dengan demikian operasional
usaha jasa lebih tergolong kepada operasional intermitten.
Tipe dasar tata letak adalah tempat atau bentuk dari mekanisme suatu perusahaan.
Apakah bengkel, apakah pabrik, maupun usaha perbankan. Semuanya tergantung dari mesin
dan peralatan yang digunakan untuk proses konversi dan merupakan susunan suatu ruang dari
sumber sumber fisik untuk menghasilkan suatu produk.
Digunakan jika arus kegiatan konversi untuk semua produk yang dihasilkan tidak
terstandarisasi, seperti halnya dengan ditemukan di pabrik yang menggunakan proses
intermitten.
Arus kegiatan yang tidak terstandardisasi bisa juga tejadi karena proses konversi
menghasilkan produk yang bermacam macam, atau jika suatu produk dasar dapat
dikembangkan menjadi macam macam produk akhir. Dalam tata letak ini mesin-mesin dan
peralatan-peralatan yang memiliki kesamaan fungsi dikelompokkan dan ditempatkan dalam
satu tempat atau ruang tertentu. Tata Letak semacam ini biasanya dipergunakan untuk
perusahaan-perusahaan yang berproduksi dalam rangka memenuhi pesanan dimana terdapat
banyak pesanan yang berbeda baik dalam bentuk, kualitas, maupun jumlahnya.
Meningkatnya kebutuhan material handling karena aliran proses yang beragam serta
tidak dapat digunakannya ban berjalan.
Pegawasan produksi yang lebih sulit.
Meningkatnya persediaan barang dalam proses.
Total waktu produksi per unit yang lebih lama.
Memerlukan skill yang lebih tinggi.
Pekerjaan routing, penjadwalan dan acounting biaya yang lebih sulit, karena setiap
ada order baru harus dilakukan perencanaan / perhitungan kembali.
Tata letak berdasarkan produk, sering dikenal dengan product layout atau production
line layout, adalah metode pengaturan dan penempatan stasiun kerja berdasarkan urutan
operasi dari sebuah produk. Sistem ini dirancang untuk memproduksi produk-produk dengan
variasi yang rendah dan volume yang tinggi (mass production). Untuk itu dibutuhkan suatu
sistem yang dapat memberikan produktifitas tinggi dengan ongkos yang rendah.
Di dalam tata letak jenis ini mesin-mesin dan perlengkapan pabrik disusun berdasarkan
urutan opersi proses produksi yang diperlukan untuk membuat suatu produk.
Stasiun kerja yang paling lambat akan menjadi hambatan (bottleneck) bagi aliran
produksi.
Adanya investasi dalam jumlah besar untuk pengadaan mesin, baik dari segi jumlah
maupun akibat spesialisasi fungsi yang harus dimilikinya.
Kelelahan operator-operator mudah menjadi bosan disebabkan pengulangan tanpa
henti dari pekerjaan yang sama.
Ketergantungan dari seluruh proses terhadap setiap part. Kerusakan pada suatu mesin
atau kekurangan operator untuk mengendalikan stasiun kerja bias menghentikan
keseluruhan hasil produksi pada satu line produk.
Tata Letak tetap diperlukan jika alasan ukuran, bentuk dan ciri ciri lainnya yang
pemindahan produknya tidak mungkin dikerjakan. Dalam tata letak tetap, produknya tinggal
tetap disuatu tempat, sehingga alat alat dan perlengkapan, serta para pekerja yang terampil
yang dibawa ketempat produk. Jenis Tata Letak seperti ini digunakan dibidang pertanian
(membajak, memupuk, menanam, menuai, dsb),
Dibidang maintenance, perawatan atau perbaikan pesawat terbang, dok kapal laut dan
lokomotif kereta api, dibidang konstruksi ,pembangunan gedung dan perumahan, serta tenik
sipil. Tata letak posisi tetap, sering dikenal dengan fixed material location atau fixed position
layout, adalah metode pengaturan dan penempatan satsiun kerja dimana material atau
komponen utama akan tetap pada posisi/lokasinya, sedangkan fasilitas produksi seperti tools,
mesin, manusia, serta komponen lainnya bergerak menuju lokasi komponen utama tersebut.
Karena banyak bergerak adalah fasilitas produksi maka perpindahan material bisa
dikurangi.
Bila pendekatan kelompok kerja digunakan dalam kegiatan produksi, maka
kontinyuitas operasi dan tanggung jawab kerja bisa tercapai dengan sebaik-baiknya.
Kesempatan untuk melakukan pengkayaan kerja (job enrichment) dengan mudah bisa
diberikan, selain itu juga dapat meningkatkan kebanggaan dan kualitas kerja karena
dimungkinkan untuk menyelesaikan pekerjaan secara penuh (“do the whole job”).
Fleksibilitas kerja tinggi.
Keterbatasan tata letak posisi tetap yaitu:
Besarnya frekuensi perpindahan fasilitas produksi, operator, dan komponen
pendukung pada saat operasi kerja berlangsung.
Memerlukan operator dengan skill yang tinggi disamping aktivitas supervisi yang
lebih umum dan intensif.
Adanya duplikasi peralatan kerja yang menyebabkan dibutuhkannya lokasi untuk
work-in process.
Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat khususnya dalam
penjadwalan produksi.
Pengalokasian tata letak mengikuti selera pelanggan, atau diusahakan agar dapat
memberi kesegaran dan daya tarik bagi pelanggan. Dimana setiap waktu (mingguan atau
bulanan) dilakukan pergeseran tata letak, dengan tujuan tempat semula suatu barang
dipindahkan ketempat lain, dengan tujuan mempengaruhi pandangan pelanggan sehingga
dapat menciptakan persepsi bagi pelanggan, minimal ada anggapan suatu barang tertentu
sudah habis terjual (hanya berpindah tempat saja).
Tata Letak gudang sangat penting diperhatikan dengan tujuan untuk penanganan dan
pengendalian barang dapat dilakukan secara baik, sehingga tidak ada barang yang rusak atau
tertunda pengeluarannya. Tata Letak gudang disesuaikan dengan system persediaan yang
dipergunakan, seperti system persediaan barang dengan FIFO (first in first out), artinya
barang yang pertama diterima harus siap untuk dikeluarkan pertama sekali, sehingga tata
letak ini harus diatur sedemikian rupa, agar barang mudah untuk dimasukkan dan
dikeluarkan.
Tata Letak Kantor (office Layout)
Tata Letak kantor bertujuan untuk menentukan posisi karyawan dan peralatan agar
selalu fleksibel. Ruangan kantor setiap karyawan diatur luasnya secara efisien untuk dapat
bekerja secara produktif atau efektif, baik dalam melakukan tugas maupun didalam
pengelolaan informasi dan perubahan yang berhubungan dengan penyelesaian tuasnya.
Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi. Sehingga dalam tata letak
fasilitas pabrik diperlukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi
proses produksi rnenjadi satu organisasi yang besar.
Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu proses
ke proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak
perpindahan.
Memperlancar aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back
tracking), gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion),
dengan kata lain material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh
gangguan jadwal kerja.
Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerja yang
menyenangkan.
Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, dan
kebutuhan konsumen.
Salah satu model analisis untuk tata letak proses yang diuraikan adalah “model jarak
miatan”, karena model ini yang paling sering digunakan untuk analisis tata letak. Tata Letak
proses terdapat alur proses yang harus dilalui, pola arus yang bervariasi dari hari ke hari dan
penanganan bahan baku yang relative dalam jumlah besar. Untuk itu, sarana produksi yang
harus diatur dengan mengingat jarak muatan. Yang dimaksud dengan jarak muatan adalah
muatan bahan baku yang akan dikelola, mulai dari proses awal sampai dengan proses akhir
untuk memperoleh suatu produk akhir.
Model kuantitatif tata letak proses tidak saja harus mempertimbangkan jumlah erakan
antarbagian untuk membuat suatu produk, tetapi juga memperhitungkan jarak yang meliputi
gerakan tersebut. Gerakan dengan jarak yang panjang umumnya memerlukan biaya
banyak.Model jarak muata ini mencoba memperkecil ukuran yang bertalian dengan jumlah
muatan dan jarak gerakan, dengan menggunakan persamaan;
C = Lij Dij
Dimana;
C = ukuran minimum
n = jumlah pusat/titik pekerjaan
Lij = jumlah muatan atau gerakan pekerjaan (i) ke (j)
Dij = jarak antara pusat kerja (i) ke (j)
1. Kesimpulan
Tata letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang ada
didalam bangunan maupun yang ada diluar. Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian,
pusat kerja dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi
bahan jadi. Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang
bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisiesn dan efektif sehingga
dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis.
2. Saran
Dalam menentukan tata letak, sebaiknya memperhatikan langkah – langkah berikut :
Definisikan tujuan tata letak, dalam hal ini bisa berupa produk apa yang akan dibuat
dan berapa banyak.
Memonitor jalannya pabrik dan mengevaluasi tata letak yang dioperasikan.
Melakukan Optimasi Tata Letak - Optimasi tata letak diantara yang paling banyak
diperhatikan ada dua yakni ; minimasi ongkos penanganan material pada tata letak
proses (job shop) dan maksimasi efektifitas operator dengan penyeimbangan lintas
(line balancing) pada tata letak lintas produksi.
3. Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://fachturengineering.blogspot.com/2012/11/tata-letak-proses.html
http://evanspervey.blogspot.com/2011/02/perancangan-tata-letak-pabrik.html