Anda di halaman 1dari 3

KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati (WWF, 1989) adalah kekayaan hidup di bumi,


jutaan tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, dan
ekosistem yang dibangunnya menjadi lingkungan hidup. Di seluruh dunia,
komunitas biologi yang memerlukan waktu berjuta-juta tahun untuk berkembang
banyak yang rusak karena ulah manusia. Sejumlah besar spesies menghilang
dengan cepat (beberapa diantaranya telah punah selamanya) karena perburuan,
perusakan habitat, dan dampak negatif dari pemangsa dan pesaing yang masuk.
Ancaman ini dipercepat karena pertumbuhan populasi manusia yang begitu cepat
dan juga perkembangan teknologi. Apa yang buruk bagi keanekaragaman
hayati juga buruk bagi populasi manusia karena manusia tergantung kepada
alam untuk memperoleh air, udara, bahan mentah, obat-obatan dan lainnya.

Latar belakang konservasi keanekaragaman hayati:


- keanekaragaman organisme adalah baik. Secara umum, orang menikmati
kenekaragaman hayati. Jutaan orang mengunjungi kebun binatang, taman
nasional, kebun raya, dan akuarium yang merupakan bukti ketertarikan
masyarakat akan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati yang
tinggi juga menyediakan beragam makanan dan sumber daya lainnya,
melindungi dari bencana alam dan kelaparan.
- Kepunahan populasi dan spesies adalah buruk. Eksistensi kumpulan suatu
jenis memerlukan proses dan tidak selamanya. Hilangnya suatu populasi
secara lokal biasanya disebabkan oleh keberadaan populasi baru melalui
penyebaran. Tetapi kegiatan manusia meningkatkan kepunahan seribu kali
lipat seperti pembangunan daerah pemukiman, industri, serta sarana dan
prasarananya.
- Kompleksitas ekologi adalah bagus. Banyak hal-hal menarik dari
biodiversitas yang diekspresikan dalam lingkungan alami. Burung elang
sebagai burung predator mempunyai tehnik khusus dalam berburu
mangsanya. Insting pemburu dan kegagahan burung elang tidak akan
pernah dapat dilihat apabila terisolasi dalam kebun binatang. Burung-
burung kecil dan indah pada sore hari sering dijumpai bertengger di
pepohonan di pinggir sungai, minum dan beristirahat setelah seharian
beraktivitas. Hal ini tak akan dapat manusia jumpai apabila pepohonan di
daerah aliran sungai habis dijadikan pemukiman.
- Indonesia adalah salah satu dari tiga negara megabiodiversitas atau yang
memilki kekayaan hayati tertinggi, karena Indonesia berada di wilayah
hutan hujan tropik, terumbu karang dan lautan dalam. Sebagai salah satu
negara tropis, Indonesia memiliki iklim yang stabil dan cocok bagi banyak
hewan dan tumbuhan.

Keanekaragaman hayati bernilai sangat tinggi bahkan sangat penting bagi


keberadaan manusia. Tetapi sekarang banyak sumberdaya alam yang rusak bahkan
banyak spesies yang punah karena ulah manusia. Lalu kenapa kepunahan itu harus
disayangkan? Apa yang buruk tentang kepunahan?
Dampak nilai ekonomi secara langsung
- nilai kegunaan konsumtif. Nilai kegunaan konsumtif dapat diberikan
kepada barang-barang sepeti kayu bakar dan hasil buruan yang dikonsumsi
secara lokal dan tidak terlihat di dalam pasar nasional dan internasional.
Orang-orang yang hidup di sekitar hutan seingkali mengambil hasil hutan
untuk keperluan sehari-hari. Tetapi jika masyarakat pedesaan tidak dapat
mengambil hasil hutan ini karena kerusakan lingkunga, eksploitasi
sumberdaya yang berlebihan, maka standar kehidupannya akan berkurang,
bahkan mungkin sampai ke titik dimana mereka tidak dapat bertahan.
- Nilai kegunaan produktif. Nilai langsung yang diberikan kepada produk
yang diambil dari alam dan dijual ke pasar, pada tingkat nasional dan
internasional. Produk yang dihasilkan dari sini banyak sekali seperti kayu
produksi, tanaman obat, buah-buahan, getah, rotan, ikan dan kerang,
rumput laut.

Nilai ekonomi secara tidak langsung


- produktivitas ekosistem
- perlindungan sumber air dan tanah
- pengatur iklim
- pembuangan sampah
- rekreasi dan ekoturisme
- nilai pendidikan dan ilmiah
- monitor lingkungan

PEMIKIRAN ETIS
- Setiap spesies memilki hak untuk hidup
- Semua spesies saling tergantung satu sama lain
- Manusia harus hidup di dalam keterbatasan ekologi seperti spesies lainnya.
- Manusia bertanggung jawab sebagai penjaga dan pelindung bumi.
- Menghargai kehidupan manusia dan keanekaragaman manusia sebanding
dengan menghargai keanekaragaman hayati.
- Alam memilki nilai spiritual dan estetika yang melebihi nilai ekonominya.

Langkah konservasi:
1. Penetapan Undang-undang bagi spesies-spesies yang terancam.
2. Penetapan kawasan perlindungan secara legal
3. Penetapan UU bagi perusak lingkungan
4. Pengelolaan kawasan yang berkesinambungan
5. Partisipasi masyarakat tradisional/lokal dan masyarakat internasional.

Di Indonesia, berdasarkan UU No.5 thn 1990 tentang Konservasi SDA dan


Ekosistemnya, kawasan perlindungan dan pelestarian terbagi menjadi dua tipe
kawasan, yaitu kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam.
1. Kawasan Suaka Alam.
Merupakan kawasan dengan ciri trtentu baik di darat maupun di perairan
yang mempunyai fungsi utama sebagai kawasan pengawetan biota dan
ekosistem yang berfungsi sebagai penyangga kehidupan. Ada dua macam
kawasan yaitu Cagar Alam dan Suaka Margasatwa.
2. Kawasan Pelestarian Alam.
Yaitu kawasan yang hampir sama dengan kawasan suaka alam hanya saja
mempunyai fungsi yang lebih yaitu dapat dimanfaatkan sumberdaya hayati
dan ekosistemnya secara lestari. Tipe kawasan ini terdiri dari Taman
Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam.

Anda mungkin juga menyukai