A. Definisi
Meningitis bakterialis adalah suatu infeksi purulen lapisan otal yang ada pada orang dewasa biasanya
hanya terbatas didalam ruang subaraknoid, namun pada bayi cenderung meluas sampai kerongga
subdural sebagai suatu efusi atau empiema
(Satyanegara, 2010)
B. Etiologi
Pada orang dewasa, bakteri penyebab tersering adalah Diplococcus pneumonia dan Neiseria meningitis,
stafilokokus, dan gram negative.
(Satyanegara, 2010)
1. Pungsi lumbal dan kultur CSS: Jumlah leukosit (CBc) meningkat, Kadar
penyebab.
5. Elektrolit serum, meningkat jika anak dehidrasi; Na+ naik dan K+ turun
7. MRI, CT-scan/angiografi
Penatalaksanaan (Reeves, 2001)
a. Meningitis tuberkulosa
-Isoniazid 10-20 mg/kg/24 jam oral, 2 kali sehari maksimal 500 gr selama 1% tahun.
-treptomisin sulfat 20-40 mg/kg/24 jam sampai 1 minggu, 1-2 kali sehari, selama 3 bulan.
-Sefalosforin generasi ke 3
2. Pengobatan simtomatis
3. Pengobatan suportif
a. Cairan intravena
8. Resiko cidera
9. Resiko infeksia
E. Discharge Planning
2. Ajarkan pada orang tua tentang pemberian obat dan pemantauan efek samping
3. Konsultasikan komplikasi jangka panjang yang akan terjadi serta tanda dan
perawatan jangka panjang gejalanya serta bagaimana untuk mempertahankan nutrisi yang adekuat
(makanan rendah lemak).
A. Pengkajian'
Riwayat
1 Meningitis
-Sakit kepala
-Demam
-Mual, muntah
-Kelemahan
-Mialgia
-Fotofobia
-Konfusi, delirium
-Kejang
2. Ensefalitis:
-Sakit kepala
-Kejang
1. Meningitis:
-Meningismus
-Kaku
-Banyak berkeringat
-Paralisis saraf
pandang
stadium akhir)
2. Ensefalitis:
-Konfusi, disorientasi, atau halusinasi
-Tremor
-Demam
-Hemisfer serebri
-Afasia
-Gerakan involunter
-Ataksia
-Defek sensorik
Pemeriksaan diagnostik
Laboratorium
a. Meningitis:
-Kultur darah menunjukkan hasil positif terhadap bakteri meningitis, bergantung pada patogen
b. Ensefalitis:
-Pencitraan
a. Meningitis
terjadi bersamaan
b. Ensefalitis:
Prosedur diagnostik
a. Meningitis:
menunjukkan:pleositosis
b. Ensefalitis:
serebrospinal
otak