Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN FISIOLOGI HEWAN

PEMBULUH DARAH PADA EKOR KECEBONG / IKAN KEPALA


TIMAH
Pelaksanaan : 02 Mei 2018
Dosen : Erlix Rakhmad Purnama, S.Si., M.Si.

Kelompok 2

Ahmad Rizal Fadhil 16030204050


Fakhri Burhannudin 16030204053
Dian Nur Khayati 16030204063
Ni Made Dinda Arsarini 16030204083

PBB 2016

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018
I. Judul : Pembuluh Darah pada Ekor Kecebong / Ikan Kepala Timah.

II. Rumusan Masalah


1. Bagaimana perrbedaan macam-macam pembuluh darah pada ekor
kecebong/ ikankepala timah?

III. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Praktikan dapat membedakan macam-macam pembuluh darah pada ekor
kecebong/ ikankepala timah.

IV. Hipotesis
Ha : Ada perbedaan pembuluh darah pada ikan kepala timah..
Ho : Tidak ada perbedaan perbedaan pembuluh darah pada ikan kepala timah.

V. Dasar Teori
A. Sistem Peredaran darah
Sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah tersusun atas berbagai
komponen utama, yaitu jantung, pembuluh, dan cairan tubuh yang beredar
(bersirkulasi). Jantung berfungsi sebagai pompa penggerak cairan,
sedangkan pembuluh berfungsi sebagai saluran yang akan dilalui cairan
yang beredar keseluruh tubuh. System sirkulasi pada hewan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu system sirkulasi terbuka dan tertutup.
Sistem sirkulasi terbuka antara lain dapat ditemukan pada Moluska dan
Arthropoda. Sementara hewan yang mempunyai system sirkulasi tertutup
dapat ditemukan pada Vertebrata (Isnaeni, 2006). Berikut adalah macam-
macam pembuluh darah yang berperan pada sistem peredaran darah,
yaitu:
1. Arteri
Merupakan pembuluh darah yang menimbulkan tahanan rendah dan
berperan dalam menyalurkan darah keseluruh jaringan tubuh.
Bertindak sebagai reservoir tekanan untuk mempertahankan aliran
darah anatara sistol bilik jantung.Aliran darahnya menjauhi jantung
atau saluran yang dilalui darah yang keluar dari insang dan menuju ke
bagian-bagian tubuh.Biasanya membawa darah yang kaya dengan
oksigen ke seluruh bagian tubuh. Saluran darah ini terdiri dari tiga
lapisan yaitu bagian dalam (intima), memiliki lapisan endothelium
dan sub endothelium.
2. Arteriol
Pembuluh darah yang merupakan tempat utama tahanan terhadap
aliran darah dan berperan dalam mendistribusikan atau membagi-bagi
darah keberbagai alat tubuh.
3. Kapiler
Pembuluh darah dimana terjadi pertukaran zat antara darah dengan
cairan jaringan.Kapiler juga merupakan bagian percabangan saluran
darah yang merupakan tempat terjadinya pertukaran zat (gas nutrien)
antara darah dengan jaringan/sel. Ada tiga macam kapiler darah yaitu,
kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler diskontinyu (sinusoid).
4. Venula
Pembuluh darah yang menampung darah dari kapiler dan mengalirkan
ke pembuluh darah vena.
5. Vena
Pembuluh darah yang memiki tahanan terhadap aliran darah kecil
danberperan menampung darah dari seluh tubuh melalui venula dan
mengalirkan kembali kejantung (Wulangi, 1992). Aliran darahnya
menuju ke jantung. Struktur vena sama halnya dengan arteri, namun
mempunyai dinding yang lebih tipis dan rongga yang lebih besar
dibanding arteri pada ukuran diameter yang sama. Bagian dalam dari
vena yang mengalami tekanan hidrostatik tinggi, umumnya kaya akan
jaringan elastis dan sel otot licin. Dinding vena umumnya
berkontraksi secara aktif, tidak hanya mempertahankan tekanan darah
dalam sistem vena, tetapi juga untuk memompakan darah dari dinding
ke jantung.
B. Struktur Dasar Pembuluh Darah
Dinding pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan, atau tunik, dengan
jaringan yang berbeda; epitel pelapis dalam, lapisan tengah terdiri dari
otot polos dan jaringan ikat elastic, dan jaringan ikat yang melapisi
permukaan luar. 3 lapisan struktur umum pembuluh darah dari yang
paling dalam ke yang paling luar adalah tunika interna (intima), tunika
media, dan tunika externa. Modifikasi dari jumlah struktur dasar untuk 5
tipe pembuluh darah dan perbedaan struktur serta fungsi diantara
beberapa tipe pembuluh.Variasi struktur berhubungan dengan perbedaan
fungsi yang terjadi sepanjang system cardiovascular.
Tunika interna (intima) membentuk pelapis dalam dari pembuluh
darah dan berhubungan langsung dengan darah yang mengalir lewat
lumen, atau saluran terbuka dari pembuluh (Sloane, 2012). Meskipun
lapisan ini memiliki bagian-bagian berlapis, komponen jaringan ini
berkontribusi sedikit untuk ketebalan dari dinding pembuluh
darah.Lapisan terdalam ini merupakan epitel squamos gepeng, disebut
endothelium, yang diteruskan dengan endocardial pada
jantung.Endotelium merupakan lapisan tipis dari sel-sel yang rata yang
melapisi permukaan dalam dari seluruh system cardiovascular (jantung
dan pembuluh darah).Sampai saat ini, sel-sel endothelium telah dianggap
kecil lebih dari passive barier antar darah dan dinding pembuluh.Sekarang
diketahui bahwa sel endothelium berpartisipasi aktif dalam beberapa
aktivitas yang berhubungan dengan pembuluh darah, termasuk pengaruh
fisik dari aliran darah, sekresi local mediator kimia yang mempengaruhi
keadaan kontraktil dari otot polos pembuluh darah, dan membantu dalam
permeabilitas kapiler. Komponen kedua dari tunika interna adalah
basement membrane.Ini menyediakan dasar penyokong fisik untuk
lapisan epitel. Framework-nya terdisi atas fiber kolagen yang
menyediakan lamina basalis untuk kekuatan renggangan, juga
menyediakan gaya pegas untuk meregang dan recoil. Basal lamina
mengikatkan endothelium kepada jaringan ikat penting yang juga
meregulasi pergerakan molecular.Hal tersebut muncul untuk memainkan
peran penting dalam membantu pergerakan sel selama perbaikan jaringan
dari dinding pembuluh darah.Lapisan terluar dari tunika interna, yang
membentuk batas antara tunika interna dan tunika media, adalah internal
elastic lamina.Lapisan ini meruapakan lembaran tipis dari fiber elstik
dengan variasi jumlah dari struktur seperti jendela terbuka yang juga
terlihat seperti keju swiss.Struktur tersebut memfasilitasi difusi material
melewati tunika interna ke tunika media yang tebal.
Tunika media merupakan otot dan lapisan jaringan ikat yang
menunjukan perbedaan besar diantara perbedaan tipe-tipe pembuluh.Di
banyak pembuluh, lapisan ini relative lebih tebal yang tersusun utamanya
oleh otot polos dan fiber elastic.Peran utama dari sel-sel otot polos, yang
meyebar secara sirkular mengelilingi lumen seperti cincin yang
mengelilingi jari, hal ini untuk meregulasi diameter dari lumen.Ukuran
aliran darah melewati bagian berbeda dari tubuh diregulasi oleh perluasan
kontraksi otot polos di dinding dari masing-masing pembuluh.Selain itu,
perluasan kontraksi otot polos di tiap tiap tipe pembuluh adalah krusial
dalam meregulasi tekanan darah.
Sebagai tambahan, untuk meregulasi aliran darah dan tekanan
darah, otot polos berkontraksi ketika pembuluh dihancurkan untuk
membantu batas hilangnya darah selama pembuluh terluka, dan sel-sel
otot polos membantu meprosuksi fiber elastic di dalam tunika media yang
memungkinkan pembuluh untuk meregang dan recoil dibawah tekanan
dalah yang berlaku. Tunika media merupakan tunik yang paling
bervariasi. Perbedaan tipe pembuluh darah akan berbeda pula struktur dan
fungsinya.
Tunika Eksterna, pelapis terluar dari pembuluh darah adalah tunika
eksterna yang terdiri dari fiber elastin dan kolagen (Isnaeni, 2006).
Pemisahan tunika eksterna dari tunika media adalah network dari fiber
elastic, disebut external elastic lamina yang merupakan bagian dari tunika
media.Tunika eksterna mengandung beberapa saraf dan terutama pada
pembuluh yang besar terdapat pembuluh darah yang sangat kecil yang
mensuplai darah ke jaringan dinding pembuluh. Pembuluh kecil ini
disebut vasa vasorum atau pembuluh ke pembuluh.Ini dapat dengan
mudah terlihat pada pembuluh besar seperti aorta.Sebagai tambahan,
untuk peranan penting suplai dinding pembuluh dengan saraf dan
pembuluh sendiri, tunika externa membantu merekatkan pembuluh ke
jaringan sekitarnya.

C. Sistem Peredaran Darah pada Ikan


Sistem sirkulasi pada ikan adalah sistem yang berfungsi untuk
mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang
membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam,
hormon, dan antibodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-
kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh.
Seperti pada golongan vertebrata lainnya, ikan mempunyai sistem
peredaran darah tertutup, artinya darah tidak pernah keluar dari
pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh
sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi
melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung
melalui pembulu yang ke dua.Seri pertama dinamakan sistem arteri dan
seri ke dua disebut sistem vena.Organ-organ yang berfungsi sebagai alat
sirkulasi yaitu berupa; jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan
pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah.Bahan yang diedarkan;
darah (plasma darah dan butir-butir darah).
Sistem peredaran darah, organ utamanya adalah jantung yang
bertindak sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap.Darah ditekan
mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh
sampai ke kapiler darah, kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan
kembali ke jantung.Sistem peredaran darah ini disebut sistem peredaran
darah tunggal (Sloane, 2012). Sebelum atrium, terdapat sinus venosus
yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal dari organ-organ
tertentu.Darah dari sinus venosus masuk ke dalam atrium melalui katup
sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventrikel melalui katup
atrioventricular.Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya,
menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi
pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan seterusnya
darah dengan kandungan O2 tinggi diedarkan ke daerah kepala, ke bagian
dorsal, ke ventral, dan ekor kembali ke jantung dan seterusnya. Setelah
mengedarkan nutrisi dan sebagainya.
D. Jantung
Jantung pada ikan dibangunkan oleh empat ruangan yang terletak
di bagian posterior lengkung insang, di bagian depan rongga badan dan
di atas Ithmus. Ruangan ini berurutan dari belakang ke depan, yaitu:
1. Sinus Venosus
Adalah ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir tidak
mengandung jaringan otot. Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian
depan dari septum transversum, yang memisahkan rongga pericardial
dari rongga pleuroperitoneal. Darah venus dari seluruh tubuh, masuk
di sinus venosus melalu sepasang ductus Cuvieri yang masuk di
bagian lateral, dan sepasang sinus hepaticus yang masuk pada
dinding posterior dari sinus venosus. Vena coronaria yang datang dari
dinding otot jantung, juga masuk dari sinus venosus .Dari sini darah
melalui lubang sinus atrial masuk ke dalam atrium.
2. Atrium
Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior
dari sinus venosus.Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular
diteruskan ke dalam rongga ventrikel.Lubang ini dijaga oleh klep
atau katup atrioventrikular, supaya aliran darah tidak kembali ke
rongga atrium.
3. Ventrikel
Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari
atrium saja dan memompakan darah melalui aorta ventral ke
insang.Ruang ini dibentuk oleh dua lapisan otot yaitu lapisan otot luar
disebut kortikal dan lapisan otot dalam disebut spongi.Bagian ini
menerima darah dari atrium melalui atrioventricular.Ujung anterior
dari ventrikel tumbuh memanjang dan berdinding tebal, di dalamnya
terdapat suatu seri klep semilunar.
4. Conus Arteriosus
Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi
tidak mempunyai bulbus arteriosus. Pada sebagian ikan Teleostei
conus arteriosus sudah tereduksi menjadi suatu struktur yang sangat
kecil, sedangkan bulbus arteriosus (perluasan sebagian dari aorta
ventralis) berkembang dengan baik.
E. Darah
Darah berupa cairan yang dibangunkan oleh plasma darah, sel
darah dan substansi lain yang terlarut di dalamnya. Plasma darah berupa
cairan zat putih telur yang mengandung bagian-bagian dari sel darh,
mineral terlarut. Di luar pembuluh darah, darah akan membeku
disebabkan oleh kerja enzim trhombokinase yang bereaksi dengan garam
kalsium menjadi trombin yang aktif.
Ikan memiliki kadar protein plasma berupa albumin (pengontrol
tekanan osmotik), lipoprotein (pembawa lemak), globulin (pengikat
heme), ceruloplasmin (pengikat Cu), fibrinogen (bahan pembeku darah),
dan iodurophorine (sebagai yudium anorganik). (Pearce, 2004).
Fungsi utama darah yaitu transportasi bahan materi yang
dibutuhkan bagian tubuh, atau yang tidak diperlukan dibawa ke organ
pembuangan. Darah, juga menjaga masuknya bahan penyakit,
memperbaiki bahan jaringan yang rusak, mengantarkan bahan
pertumbuhan, dan membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh. Dengan
adanya hormone dalam aliran peredaran darah, seolah-olah darah
berfungsi seperti sistem saraf tambahan.
Pertukaran oksigen dari air dengan CO2 terjadi pada bagian
semipermiable yaitu pembuluh yang terdapat di daerah insang.Selain dari
itu, di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen dan
insang juga mengeleminir mineral yang berdifusi.Jantung mengeluarkan
darah yang relatif kurang oksigen dan berkadar CO2 tinggi. Vena yang
pertama, membawa darah dari bagian kepala berjalan berdampingan
dengan sepasang vena jugularis yang letaknya lebih ke tengah.Dari ekor
berjalan vena caudalis yang tunggal, kemudian bercabang dua menjadi
vena portae renalis menuju ke ginjal (Cambpell, 2003).Di dalam ginjal
vena potae renalis mempercabangkan banyak vena renalis advehentes,
dan masingmasing cabang ini pecah menjadi kapiler darah. Jaring kapiler
darah ini kemudian bersatu kembali menjadi beberapa vena renalis
revehentis yang mengalir ke permukaan tengah dari ginjal dan bermuara
pada vena kardinalis posterior.

VI. Bahan dan Alat


1. Bahan
- Alkohol 0.5%
- Aquades
- Ikan kepala timah/ kecebong katak
- Kapas
2. Alat
- Gelas kimia
- Cawan petri
- Gelas obyek
- Pipet tetes
- Kaca penutup
- Mikroskop

VII. Cara kerja


1. Ke dalam gelas piala yang berisi larutan alkohol 0.5%, dimasukkan satu
ekor kecebong/ikan kepala timah yang cukup besar. Ikan tersebut
dibiarkan sampai tidak sadar. Jangan menggunakan ikan yang terlalu
kecil, sebab mudah mati sehingga tidak bisa diamati dalam waktu yang
lama.
2. Memindahkan seekor kecebong/ikan kepala timah tersebut ke dalam
cawan petri/gelas obyek yang berisi sedikit air dengan tubuh miring.
Apabila ikan diletakkan di atas gelas obyek datar, Menutup bagian
kepalanya dengan kapas basah. Mengeringkan permukaan ekor ikan
yang menghadap ke lensa mikroskop dengan kapas.
3. Mengamati di bawah mikroskop pembuluh-pembuluh darah pada
ekornya yang transparan dengan perbesaran 10 X 10. Setelah
mendapatkan bidang pandang yang baik, mengamati pembuluh kapiler,
arteriol, dan venule dengan perbesaran 10 x40.
4. Memperhatikan jalannya darah dalam masing-masing pembuluh darah.
Tentukan arteri, arteriol, kapiler, venula, dan vena berdasarkan:
a. besar pembuluh,
b. arah aliran darah,
c. kecepatan alir darah,
d. jumlah darah yang bisa melewati diameter pembuluh.
Catatan; Untuk mendapatkan arteriola dan venula, temukan pembuluh
kapiler terlebih dulu. Apabila dirunut ke hulu, maka akan ditemukan
arteriol, apabila dirunut ke hilir, maka akan ditemukan venule.
5. Menggambar sebagian dari rangkaian pembuluh darah, yang mempunyai 5
macam pembuluh tersebut.

VIII. Hasil dan Pembahasan


Tabel 1 : Gambar Pengamatan Pembuluh Darah pada Ekor Ikan Kepala
Timah (Aplochelius panchax)
No. Gambar Keterangan

1 POSTERIOR ANTERIOR 1. Arteri


2. Arteriola
3
3. Kapiler
4. Vena
4 5. Venule
1 Perbesaran :
10x40

5 2
Tabel 2 : Jenis Pembuluh Darah pada Ekor Ikan Kepala Timah (Aplocheilus
panchax)

No. Nama Pembuluh Ciri-Ciri Pembuluh

1. Arteri Memiliki lumen yang kecil, berdiding tebal

Arteriol Percabangan dari arteri yang berukuran lebih kecil dari arteri,
2.
penghubung antara arteri dan kapiler

3. Vena Memiliki lumen yang besar, berdinding tipis

Venula Memiliki lumen yang cukup besar, berukuran lebih kecil dari
4.
pembuluh vena, aliran darah yang mengalir konstan

5. Kapiler Pembuluh darah terkecil, dinding pembuluhnya tipis

Tabel 3 : Perbedaan Pembuluh Darah pada Ekor Ikan Kepala Timah


(Aplocheilus panchax)
Pembeda
Nama Luas
No. Kecepatan Percabangan
Pembuluh Penampang Arah Aliran Darah
Aliran Darah Pembuluh
pada Ekor

1. Arteri ++++ ke posterior ++++ ada

2. Arteriol +++ ke posterior ++++ ada

3. Vena +++++ ke anterior +++ ada

4. Venula +++ ke anterior +++ ada

5. Kapiler + Menuju ke jaringan + tidak ada

Keterangan:
(+++++) = Sangat besar
(++++) = Besar
(+++) = Sedang
(++) = Kecil
(+) = Sangat kecil
Gambar 4. Gambar skematis peredaran darah di dalam pembuluh di ekor
ikan kepala timah

Analisis
Berdasarkan data pada Tabel 1, ekor ikan kepala timah
(Aplocheilus panchax) memiliki lima macam pembuluh darah yaitu arteri,
arteriol, vena, venula, dan kapiler dengan ciri-ciri seperti pada Tabel 1.
Arteri merupakan tipe pembuluh darah yang memiliki lumen atau lubang
saluran pembuluh darah yang kecil dan memiliki dinding pembuluh yang
tebal. Arteriol merupakan percabangan dari arteri yang berukuran lebih
kecil dari arteri dan pembuluh yang menghubungkan antara arteri dan
kapiler. Vena adalah pembuluh yang memiliki lumen yang besar dan
berdinding tipis. Ciri-ciri pada vena ini merupakan kebalikan dari ciri
arteri. Venula merupakan pembuluh darah yang memiliki lumen yang
cukup besar, berukuran lebih kecil dari pembuluh vena, dan aliran darah
yang mengalir konstan sedangkan pembuluh terakhir yaitu kapiler yang
merupakan pembuluh darah terkecil dan berdinding tipis.
Berdasarkan data pada Tabel 2, terdapat empat hal pembeda dari
kelima macam pembuluh darah yang ditemukan pada ekor ikan kepala
timah (Aplocheilus panchax) yaitu luas penampang (pada bagian ekor
saja), arah aliran darah, kecepatan aliran darah, dan percabangan
pembuluh darah. Pada luas penampang (bagian ekor), arteri dan vena
memiliki ukuran yang lebih besar dari pembuluh yang lain. Sedangkan
kapiler memilik ukuran luas penampang paling kecil diantara pembuluh
yang lain. Arah aliran darah pada pembuluh arteri dan arteriol mengalir ke
seluruh tubuh sedangkan yang mengalir ke jantung adalah pembuluh vena
dan venula. Untuk kecepatan aliran darah yang tercepat adalah pada
pembuluh arteri dan arterior sedangkan urutan kedua yaituvenai dan
venula dan ketiga yaitu kapiler.

Pembahasan:
Berdasarkan data hasil pengamatan pembuluh darah pada ekor ikan
kepala timah (Aplocheilus panchax) ditemukan bahwa terdapat 5
pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah yaitu, arteri, arteriol, vena,
venula dan kapiler. Masing-masing pembuluh darah memiliki struktur dan
fungsi yang berbeda.
Arteri merupakan pembuluh darah yang menimbulkan tahanan
rendah dan berperan dalam menyalurkan darah keseluruh jaringan tubuh.
Bertindak sebagai reservoir tekanan untuk mempertahankan aliran darah
antara sistol bilik jantung. Arteri memiliki struktur yang dindingnya elastis
dan tebal dengan 3 lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri atas
Endothelium, lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan serat elastis,
lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat serat elastis (Cambpell,
2003). Kemudian pembuluh darah arteriol yang merupakan cabang dari
pembuluh darah arteri, arteriol memiliki struktur dinding otot yang kuat
sehingga dapat menutup arteriol secara total, atau dengan berelaksasi dapat
mendilatasi arteriol hingga beberapa kali lipat. Arteriol merupakan tempat
utama tahanan terhadap aliran darah dan berperan dalam mendistribusikan
atau membagi-bagi darah keberbagai alat tubuh (Pearce, 2004). Arteri,
arteriola, dan metarterioles yang memberi makan darah ke kapiler
mengandung lapisan lingkaran otot polos di dinding mereka. Kontraksi
otot-otot halus (vasokonstriksi) adalah penting dalam mengontrol aliran
darah melalui tempat tidur kapiler. Relaksasi hasil otot halus di
vasodilatasi, perluasan diameter pembuluh yang dapat meningkatkan
aliran darah.
Vena memiliki dinding yang tidak elastis dan lebih tipis dari arteri
dimana pembuluh vena juga memiliki tiga lapisan namun berbeda. Pada
pembuluh vena terdapat vena cava superior, vena cava inferior, dan vena
cava pulmonalis. Ketiganya memiliki fungsi yang berbeda pula. Vena
merupakan pembuluh darah yang memilki tahanan terhadap aliran darah
kecil dan berperan menampung darah dari seluh tubuh melalui venula dan
mengalirkan kembali ke jantung. Sedangkan pada pembuluh darah venula
yang merupakan cabang dari pembuluh dara vena memiiki dinding yang
terdiri dari lapis endhoteliumyang lebih tipis daripada dinding pembuluh
arteri. Venula merupakan pembuluh darah yang menampung darah dari
kapiler dan mengalirkan ke pembuluh darah vena (Cambpell,2003).
Kemudian pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah kapiler merupakan
pembuluh darah terkecil. Pembuluh kapiler ini memiliki struktur dinding
yang paling tipis yang memungkinkan terjadinya difusi atau pertukaran zat
antara darah dengan cairan jaringan.
Kecepatan aliran darah pada pembuluh juga dipengaruhi oleh arah
dan letak pembuluh tersebut. Dimana semakin jauh letak pembuluh dari
jantung maka kecepatan alirannya pun akan semakin rendah. Pada
pembuluh darah arteri arah aliran darahnya menuju ekor dan
meninggalkan jantung dan memiliki kecepatan yang paling cepat. Hal
tersebut disebabkan karena dindingnya tebal dan elastis sehingga tekanan
yang dihasilkan sangat kuat. Tekanan tersebut dihasilkan oleh jantung
yang memompa aliran darah untuk keluar dari jantung sehingga darah
dapat keluar menuju arteri dengan kecepatan aliran yang sangat cepat.
Pada pembuluh darah arteriol arah aliran darahnya meninggalkan jantung
dan menuju kapiler dan memiliki kecepatan yang sedikit lebih lambat dari
arteri karena pada pembuluh darah arteriol darah akan menuju ke kapiler
dimana pada kapiler merupakan tempat difusi sehingga darah yang
dialirkan kecepatan alirannya menjadi berkurang. Pada pembuluh darah
vena dan venula memiliki kecapatan aliran yang lambat dikarenakan
pembuluh darah vena dan venula membawa sedikit oksigen menuju
jantung sehingga tekanan darahnya tidak sekuat pada arteri. Kemudian
pada pembuluh darah kapiler dari pengamatan yang kami lakukan
kecepatan alirannya yaitu paling lambat. Hal tersebut sesuai dengan teori
yang menyatakan bahwa pembuluh darah kapiler seharusnya memiliki
kecepatan aliran yang paling lambat dari pembuluh darah lainnya. Oleh
sebab itu aliran darah pada Aorta lebih cepat jika dibandingkan dengan
pembuluh yang lain, kemudian secara beruntut diikuti oleh arteri, vena
cava, arteriol, vena, dan yang terakhir adalah kapiler. Aliran darah di
kapiler paling lambat karena total luas penampang kapiler paling besar.
Jumlah darah pada masing-masing pembuluh darah juga berbeda-
beda. Jumlah darah pada pembuluh arteri berdasarkan pengamatan yaitu
paling banyak dari pembuluh darah lainnya. Hal tersebut dapat terjadi
karena pembuluh darah arteri merupakan pembuluh darah yang paling
besar sehingga dapat menampung darah paling banyak dari yang lainnya.
Kemudian jumlah darah pada arteriol banyak dan sedikit berkurang
daripada arteri karena arteriol memiliki luas yang sedikit menyempit untuk
menuju ke kapiler. Sedangkan untuk pembuluh darah venula dan vena
jumlah darahnya lebih sedikit dari pada pembuluh arteriol karena memiliki
tekanan darah yang sama. Jumlah darah yang ada pada venula dan vena
sedikit karena vena dan venula memiliki tekanan yang rendah sehingga
darah yang dialirkan lebih sedikit. Selanjutnya yaitu jumlah darah pada
kapiler.

IX. Diskusi
1. Bagaimana Anda membedakan antara arteri, vena, arteriol, kapiler,
dan venula?
Jawab:
Dapat, Arteri merupakan tipe pembuluh darah yang memiliki lumen
atau lubang saluran pembuluh darah yang kecil dan memiliki dinding
pembuluh yang tebal. Arteriol merupakan percabangan dari arteri
yang berukuran lebih kecil dari arteri dan pembuluh yang
menghubungkan antara arteri dan kapiler. Vena adalah pembuluh
yang memiliki lumen yang besar dan berdinding tipis. Ciri-ciri pada
vena ini merupakan kebalikan dari ciri arteri. Venula merupakan
pembuluh darah yang memiliki lumen yang cukup besar, berukuran
lebih kecil dari pembuluh vena, dan aliran darah yang mengalir
konstan sedangkan pembuluh terakhir yaitu kapiler yang merupakan
pembuluh darah terkecil dan berdinding tipis.

2. Perhatikan kecepatan aliran darah dalam arteriol, kapiler, dan venula.


Dalam pembuluh darah yang mana kecepatan aliran darah konstan dan
mana yang tidak konstan?
Jawab:
Kecepatan aliran darah yang konstan adalah di venula & vena kecil,
sedangkan di vena sedang & besar terjadi fluktuasi aliran darah
kembali. Pada kapiler aliran darah selalu berubah-ubah.

3. Jelaskan perbedaan antara pembuluh darah arteri dan vena ditinjau


dari struktur dan fungsi yang bisa teramati!
Jawab:
1) Arteri (pembuluh nadi)
a) Struktur:
Berdinding Tebal dan elastis, terletak agak ke dalam, katup
hanya satu di pangkal aorta.
b) Fungsi:
Alirannya meninggalkan jantung, Darah kaya O2 kecuali
arteri pulmonalis, tekanan jika terpotong darah memancar.
2) Vena (pembuluh balik)
a) Struktur:
Berdinding tipis dan kurang elastis, terletak di permukaan
tubuh, katup banyak terdapat di sepanjang vena yang besar.
b) Fungsi:
Alirannya menuju ke jantung, Darah kaya CO2 kecuali vena
pulmonalis. tekanan jika terpotong, darah hanya menetes.
X. Simpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada
ekor ikan kepala timah (Aplocheilus panchax) terdapat lima macam
pembuluh darah yaitu arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler. Perbedaan
dari kelima pembuluh darah tersebut terdapat pada luas penampang, arah
aliran darah, kecepatan aliran darah, dan percabangan pembuluh.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., Jane B. Reece and Lawrence G. Mitchell. 2003. Biology, Fifth
Edition. Terjemahan Amalia Safitri (Eds.), Jakarta: Penerbit Erlangga
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Penerbit Kanisius : Yogyakarta.
Soemadji dkk. Zoologi Modul 1-9. Universitas Terbuka. jakarta.
Sloane, Ethel.2012. Anatomi dan Fisiologi Hewan untuk Pemula.Jakarta. EGC.
Pearce, E.,2004. Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis.
Jakarta: Gramedia.
Wulangi, S.K. 1992. Prinsip-Prinsip Dasar Fisiologi Hewan. Jakarta: Direktorat
http://www.edutraining.cc/biology/animalia.htm diakses pada 10 Mei 2018
LAMPIRAN

Gambar beberapa ekor ikan kepala timah Aplocheilus Panchax

Gambar penampang ekor ikan kepala timah Aplocheilus Panchax

pada perbesaran 10x10

Anda mungkin juga menyukai