Anda di halaman 1dari 11

29th March 2013 TEKNIK PENGUKURAN

TEKNIK PENGUKURAN
PEMBAHASAN

4.1 Megger

Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik maupun instalasi-instalasi, output
dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi arus searah yang diputar oleh tangan.
Besar tegangan tersebut pada umumnya adalah : 500, 1000, 2000 atau 5000 volt dan batas pengukuran
dapat bervariasi antara 0,02 sampai 20 meter ohm dan 5 sampai 5000 meter ohm dan lain-lain sesuai dengan
sumber tegangan dari megger tersebut.
Dengan demikian maka sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya tergantung dari batas pengukur,
akan tetapi juga terhadap tegangan kerja ( sistem tegangan ) dari peralatan ataupun instalasi yang aka diuji
isolasinya.
Dewasa ini telah banyak pula megger yang mengeluarkan tegangan tinggi yang didapatkan dari batere
sebesar 8 – 12 volt (megger dengan sistem elektronis).

4.2 Pengujian Tahanan Isolasi pada Belitan Stator Generator

4.2.1 Umum
Salah satu jenis pemeliharaan yang dilakukan dalam kegiatan Combustion Inspection ( CI ) yaitu
pemeliharaan periodik yang dilakukan setiap 8.000 jam generator beroperasi adalah pemeriksaan stator
generator, kegitan yang dilakukan dapat berupa pengujian tahanan isolasi ( Insulation Resistance Test ) dan
Polarization Index Test.
Nilai Insulation Resistance ( IR ) stator diukur pada suhu ruangan 30,.5°C, pengukuran
dilakukan dengan cara melepas hubungan way ( Y ) generator terhadap ground terlebih dahulu.
Pengukuran dilakukan pada tiap phasa yaitu phasa R, S, dan T masing-masing di ukur langsung terhadap
ground. Sehingga megger yang digunakan yaitu megger phasa terhadap ground. Jenis Megger yang
digunakan adalah Megger jenis analog dengan tegangan 5000 Volt, pemilihan megger dengan tegangan
5000 Volt sesuai dengan besarnya tegangan kerja Generator dan berdasarkan standar IEEE.
Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi adanya kelemahan isolasi tahanan. Pengujian isolasi
secara rutin dapat dilakukan dengan menggunakan Megger yang pembacaannya langsung dalam
meghoms. Tahanan isolasi adalah ukuran kebocoran arus yang melalui isolasi. Tahanan berubah-ubah
karena pengaruh temperatur dan lamanya tegangan yang diterapkan pada lilitan tersebut, oleh karena itu
faktor-faktor tersebut harus dicatat pada waktu pengujian. Nilai tegangan minimum pengujian adalah satu
kilovolt sebanding dengan satu (1) megaohm nilai resistansi pada lilitan stator generator, nilai tahanan yang
rendah dapat menunjukkan lilitan dalam keadaan kotor atau basah.
Moisture dapat juga terdapat pada permukaan isolasi, atau pada lilitan atau pada keduanya.Oleh
sebab itu, pengujian dengan megger sebelum dan sesudah mesin dibersihkan harus dilakukan. Jika nilai
tahanan tetap rendah dan lilitan relatif bersih, ada kemungkinan adanya moisture pada lilitan, dan lilitan
harus dikeringkan sekurang-kurangnya sampai diperoleh tahanan minimum yang dianjurkan.

Gambar 4.1 Rangkaian megger stator fasa – ground


Gambar 4.2. Rangkaian megger stator fasa – fasa
4.2.2 Batas Tahanan Isolasi
Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan stator generator juga dipengaruhi oleh kebersihan
permukaan isolator dari stator, suhu generator, factor usia dan kelembaban udara di sekitarnya.

4.2.3 Prinsip Kerja


Pada dasarnya pengukuran tahanan isolasi belitan stator generator adalah untuk mengetahui besar
( nilai ) kebocoran arus (leakage current) yang terjadi pada isolasi stator generator. Kebocoran arus yang
menembus isolasi peralatan listrik memang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, salah satu cara
meyakinkan bahwa generator cukup aman untuk dipakai adalah dengan mengukur tahanan isolasinya.
Keebocoran arus yang memenuhi ketentuan yang ditetapkan akan memberikan jaminan bagi generator itu
sendiri sehingga terhindar dari kegagalan isolasi.
Insulation tester banyak jenisnya (merek dan tipe megger), masing-masing memiliki spesifikasi yang
berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Mulai dari tipe sederhana, menengah sampai dengan yang
canggih. Display (tampilannya) juga banyak ragamnya, mulai dari tampilan analog, semi digital dan digital
murni.
Pada panel kendali (Front Panel) ada yang sangat sederhana, namun ada pula yang super canggih.
Tapi seluruhnya memiliki prinsip kerja yang sama.

Gambar 4.3 Contoh Insulation Tester Merk Metriso Type 5000 A

Keterangan :
1. Saklar pilih (Selector Switch) : tegangan uji megger, uji tegangan batere dan pemutus pasokan.
2. Tombol Range : pilihan jangkau-batas skala pengukuran.
3. W LED indicator : LED nyala hijau = pengukuran benar, LED mati = pengukuaran salah, batere terlalu
lemah.
4. LED nyala : pilihan jangkau-batas skala s.d. TW ( Tera Ohm) terpilih.
5. LED nyala : pilihan jangkau-batas skala s.d. 100 MW terpilih.
6. Skrup koreksi : pengaturan (koreksi) posisi jarum penunjuk pada angka 0.
7. Selector switch (saklar pilih) : pengukuran tegangan atau tahanan isolasi.
8. Analog display : Papan/plat skala penunjukan.
9. Test Prob ( - ) : Kabel pengukuran kutub (polaritas) negatif.
10. Test Prob ( + ) : Kabel pengukuran kutub (polaritas) positif.
11. Tempat penyimpanan jack konektor kabel.

Prinsip kerja alat pengukuran tahanan isolasi merk Metriso type 5000 A adalah sebagai berikut :

1. Pemasangan Batere
Sebelum membuka tutup tempat batere pastikan dulu saklar selektorswitch (no.7) pada posisi volt
(“V”) dan saklar pilihan (no.1) pada posisi “OFF/V” dengan demikian berarti alat ukur sudah bebas dari catu
daya.
Uji kondisi batere : Setelah batere terpasang saklar pilihan (no.1) diposisikan pada sehingga pada
plat skala menunjuk tegangan batere.
2. Uji On/Off dan Fungsi Skrup Koreksi
Bila saklar selector switch (no.7) pada posisi Ohm (“W”) dan saklar pilihan no.1 tidak pada posisi
“OFF/V” berarti alat ukur (megger) habis dipakai tetapi belum di-off-kan. Kondisi yang benar bila megger
tidak dipakai posisi saklar selektor switch (no.7) ke posisi volt (“v”) dan saklar pilihan (no.1) di posisi
“OFF/V”.
Skrup koreksi (no.6) berfungsi untuk koreksi posisi jarum penunjuk agar tepat pada angka nol (0).
Pengaturan dilakukan dalam kondisi alat ukur off (seperti diterangkan di atas) dan skrup koreksi (no.6)
diputar arah ke kiri atau ke kanan sehingga jarum tepat menunjuk angka nol.

3. Plat Skala ( Analog Display)


Lampu LED no.4 dan 5 pada sisi kanan plat skala adalah indikasi batas-jangkau pilihan skala.
Lampu indikasi Ohm (“Ohm”) LED no.3 akan menyala bila pengukuran isolasi adalah benar, dan bila tidak
menyala berarti rangkaian pengukuran salah atau saat tes tegangan ada yang salah. Oleh karena itu tes
batere sangat dianjurkan. Dua skala di bawahnya adalah untuk pengukuran (pengujian) tegangan dan uji
batere.

4.2.4 Pengukuran Tahanan Isolasi


Untuk mencegah kerusakan pada alat ukur perlu dipastikan dulu apakah titik ukur benar-benar tidak
ada tegangan induksi atau muatan residual.

Prosedur Pengukuran
1. Posisikan saklar selector switch (no.7) pada Ohm (“W”).
2. Atur batas-jangkau skala 10 kW ~ 1 TW atau 100 kW ~ 100 MW dengan menekan tombol pilihan
batas-jangkau (no.2) “RANGE”.
3. Pilih tegangan uji megger dengan nominal 100 V, 250 V, 500 V, 1.000 V, 1.500 V, 2000 V, 2.500V
atau 5.000 V dengan memindah posisi saklar pilihan (no.1) sesuai dengan kebutuhan. Bila lampu
LED no.4 menyala menandakan batas jangkau atas skala 10 kW ~ 1 TW tercapai.
4. Hubungkan titik ukur dengan kedua prob (+) dan (-) dan ditunggu sampai dengan jarrum
penunjukan berhenti bergerak. Gerak ayun jarum tergantung pada objek yang diukur tahanan
isolasinya dan berkisar antara beberapa saat setelah terjadi kontak s.d. 30detik atau lebih.
Pembacaan nilai tahanan yang optimal adalah posisi jarum setelah tombol “ON” ditekan
ditambah 60 detik / 1 menit.

· Hasil pengukuran bias dibaca pada skala bagian atas. Jika lampu LED Ohm (“W”) (no.3)
menyala hijau maka nilai pengukuran tahanan isolasi benar.
· Untuk melindungi (keamanan) alat ukur insulation tester (megger) maka pada awal
pengukuran dipilih batas-jangkau skala 100 kW ~ 100 MW, melalui tombol no.2 “RANGE”.
Dan lampu LED no.5 akan menyala.

Yang perlu diperhatikan :


Jangan menyentuh titik ukur objek pengukuran yang baru selesai diukur tahanan isolasinya. Hal ini
akan mengakibatkan terjadinya aliran arus yang melintas badan dan meskipun tidak berakibat fatal namun
bias menimbulkan tegangan kejut.
Bila pengukuran dilakukan pada objek yang komponen kapasitifnya relative besar , kemungkinan
tegangan pegisian (charging) sampai dengan 5.000 V, hal ini sangat berbahaya bila menyentuh titik ukur
objek yang diukur tahanan isolasinya. Pada kondisi ini harus dilakukan pembuangan tegangan induksi
(residual) dengan memindah posisi saklar selector switch (no.7) dari posisi Ohm (“W”) ke posisi volt (“V”)
dan prob tetap tersambung dengan objek pengukuran s.d. jarum menunjukkan angka “0 volt”.
Jangan membalik polaritas prob (+) dan (-) selama terjadi pembungan muatan, sebab pengaman
tegangan lebih yang terpasang didalam lat uji (ukur) akan terpicu (triggered) dan rusak.

4.2.5 Cara Penggunaan / pengukuran


Cara penggunaan meliputi alat ukur dan kesiapan objek yang diukur. Kesiapan objek yang iukur
adalah merupakan kegiatan yang tujuannya membebaskan objek (missal = generator) dari tegangan sesuai
Standar IEEE. Kesiapan objek yang akan diukur dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
1. Pemasangan pentanahan local (Local Grounding) disisi terminal busbar dengan tujuan membuang
Induksi Muatan ( Residuak Current) yang masih tersisa pada belitan.
2. Melepas hubungan way ( Y ) generator terhadap ground terlebih dahulu.
3. Pembersihan permukaan belitan, tempat belitan dengan memakai material cleaner dan lap kain yang
halus dan tidak merusak permukaan isolator dengan tujuan agar pengukuran memperoleh nilai (hasil)
yang akurat.
4. Melakukan pengukuran tahanan isolasi antara :
5. Terminal R terhadap cashing ( body ) / tanah.
6. Terminal S terhadap cashing ( body ) / tanah.
7. Terminal T terhadap cashing ( body ) / tanah.
8. Mencatat hasil pengukuran tahanan isolasi .
9. Hasil pengukuran ini merupakan data terbaru hasil pengukuran dan sebagai bahan evaluasi
pembanding dengan hasil pengukuran sebelumnya.

4.3 DATA-DATA DAN PERHITUNGAN

Nilai minimum Insulation Resistance ( IR ) lilitan stator generator Wescan 11,5 KV PLTG #1 Keramasan
adalah:

IRmin = ( Vrms + 1 ) x100 MΩ


IRmin = ( 11.5 + 1 ) MΩ
IRmin = 12,5 MΩ

Berikut table data hasil pengukuran tahanan isolasi winding stator generator Wescan PLTG unit 1
Keramasan, sebelum dilakukan pemeliharaan.

Tabel 4.1 :Data Insulation Resistance Test sebelum lilitan stator dibersihkan.
Urutan Phasa
Menit
R S T
ke
Insulation Resistance ( MΩ )
1 550 570 650
2 650 750 770
3 800 870 860
4 821 890 910
5 850 920 970
6 910 960 980
7 930 1.200 995
8 960 1.300 1.320
9 980 1.400 1.400
10 1.300 1.500 1.600
Data CI Tahun : 2010
Tanggal : 29 Agustus 2010
Suhu Ambient : 30.5˚ C
Generator : Westinghouse Canada ( Wescan ) PLTG #1.

Perhitungan Nilai Average Insulation Resistance lilitan Stator Phasa R, S dan T.


Nilai Average Insulation Resistance lilitan Stator masing-masing Phasa dihitung dengan rumus:

IRaverage =
Dimana :
IRaverage = Nilai Insulation Resistance rata-rata
IR = Insulation Resistance hasil pengukuran
n = Banyak jumlah data

Dari data hasil pengukuran diatas maka nilai IRaverage adalah :

IRaverage Phasa R :

IRaverage =

IRaverage = MΩ
IRaverage = 875,1 MΩ

IRaverage Phasa S :

IRaverage =

IRaverage = MΩ

IRaverage = 1.036 MΩ
IRaverage Phasa T :

IRaverage =

IRaverage = MΩ
IRaverage = 1.045,5 MΩ
Dari hasil perhitungan nilai rata-rata Insulation Resistance ( IR ) masing-masing phasa dapat diketahui
bahwa niulai tahanan isolasi lilitan stator pada saat sebelum dilakukan pemeliharaan masih dibawah nilai
Insulation Resistance ( IR ) minimum yang distandarkan oleh IEEE yaitu, 1.250 MΩ. Ini artinya kondisi isolasi
lilitan stator generator tidak baik, dengan nilai tahanan isolasi stator dibawah nilai IR minimum dapat
menyebabkan timbulnya arus bocor dari stator terhadapa ground, sehingga dapat membahayakan keselamatan
manusia yang ada disekitarnya dan dapat menyebabkan timbulnya arus hubung singkat pada belitan generator.
Kemungkinan besarnya nilai arus bocor yang terjadi pada masing-masing phasa adalah sebesar :

Untuk phasa R :

Iis =

=
= 0,013 mA
Untuk phasa S :

Iis =

=
= 0,011 mA

Untuk phasa T :

Iis =

=
= 0,010 mA

4.4. ANALISA POLARIZATION INDEX ( PI ) GENERATOR


Polarization Index ( PI ) adalah salah stau cara untuk mengetahui quality winding generator akibat
pengaruh lingkungan, seperti penyerapan air, pengotoran debu dll :
Dari data hasil pengukuran Insulation Resistance ( IR ) lilitan generator di atas dapat dihitung nilai PI-
nya yaitu; pengukuran IR 10 menit dibagi dengan nilai IR pengukuran menit pertama, secara matematis dapat
digambarkan sebagai berikut :

Nilai PI untuk Phasa R :

PI =
PI = 2.3

Nilai PI untuk Phasa S :

PI =
PI = 2,6

Nilai PI untuk Phasa T :

PI =
PI = 2.4

Nilai PIaverage =
PI = 2.4
Dari perhitungan nilai Polarization Index ( PI ) di atas dapat dilihat bahwa nilai PI sebesar 2, 4. ini
menunjukan bahwa generator dalam kondisi Fair[1] [https://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=5428495682498394672#_ftn1] . Untuk mendapatkan nilai Good maka winding generator perlu dilakukan
pemeliharaan dengan cara membersihkan winding drai debu atau kotoran lainnya dan dilkaukan pemanasan
dengan heater agar didapatkan kondisi yang kering.

Berikut nilai Insulation Resistance ( IR ) stator setelah dilakukan pemeliharaan :

Tabel 4.2 :Data Insulation Resistance Test sesudah lilitan stator dibersihkan
Urutan Phasa
Menit ke R S T
Insulation Resistance ( MΩ )
1 600 620 600
2 680 750 795
3 850 870 880
4 860 910 920
5 880 930 980
6 950 980 1100
7 980 1.250 1250
8 1200 1.320 1.450
9 1560 1570 1.670
10 1.750 1.780 1.795
Data CI Tahun : 2010
Tanggal : 29 Agustus 2010
Suhu Ambient : 30.5˚ C
Generator : Westinghouse Canada ( Wescan ) PLTG #1.

Dari table data di atas terlihat bahwa nilai tahanan isolasi yang didapatklan setelah dilakukan
pemeliharaan lebuih besar dari nilai sebelumnya.

Analisis nilai Polarization Index ( PI ) setelah dilakukan pemeliharaan:


Untuk phasa R :

PI =
PI = 2.9
Untuk Phasa S :

PI =
PI = 2.8

Untuk phasa T :

PI =
PI = 2.9

Jadi nilai Polarization Index ( PI ) generator adalah :

PI =
PI = 2,8

Nilai polarizatiuon Index (PI) masih dibawah 3.0 ( kondisi good ), hal ini bisa disebabkan umur generator
yang sudah tua.
Tabel 4.3 : data nilai PI sebelum dan sesudah pemeliharaan
Nilai Polarization Index ( PI )
Sebelum Pemeliharaan Sesudah Pemeliharaan
Phasa Phasa
R S T R S T

2.3 2.6 2.4 2.9 2.8 2.9

Berikut ini digambarkan kurva kenaikan nilai Insulation Resistance ( IR ) dan Polarization Index ( PI
) setelah dilakukan pemeliharaan dan drying proses.
Gambar 4.4 :Kurva kenaikan nilai PI setelah Drying Proses

BAB V
PENUTUP

5.1. KESIMPULAN
1. Dengan Pengujian Insulation Resistance ( IR ) dan Polarization Index Test dapat mengetahui kondisi
generator untuk menentukan tindakan pemeliharaan sederhana yaitu setiap 8000 jam generator
beroperasi
( Combustion Inpection ).
2. Nilai minimum tahanan isolasi ( Insulation Resisntace ) stator generator Wescan Unit 1 PLTG keramasan
sesuai dengan standar IEEE adalah 1.250 MΩ.
3. Berdasarkan analisis nilai Polarization Index ( PI ) yaitu dari 2.3 menjadi 2.8 maka kondisi generator
Wescan PLTG unit 1 Keramsan sesuai standar IEEE dalam kondisi Fair namun menedekati kondisi good
setelah dilakukan pemeliharaan yaitu pembersihan dan pemanasan winding stator generator.

5.2. SARAN
1. Agar tidak mengganggu aktivitas karyawan PLN, sebaiknya setiap kelompok mahasiswa yang melakukan
kerja praktek dapat dibimbing oleh seorang pembimbing khusus yang ditunjuk oleh Asman atau
Supervisor masing-masing.
2. Pemeliharan rutin dan periodik generator harus dilakukan untuk menjaga kondisi generator selalu
dalamkondisi baik agar dapat mempertahankan dan menjaga kehandalan sistem pembangkit.
DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, Dr,A. dan Dr. Kuwahara, S.1979. Teknik Tenaga Listrik.Jakarta: P.T. Pradnya Paramita.
http.//dunia-listrik.blogspot.com/2009/03/ilmu-bahan-listrik-bahan-penyekat.html.
http.//www.scribd.com/doc/16679412/dasar-PLTG-pembangkit-listrik-tenaga-gas
http.//www.scribd.com/doc/13163402/-perubahan-penting-standard-IEEE
Marsudi, Djiteng. 2002. Pembangkit Energi Listrik. Jakaerta : Erlangga.
PT. PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, 2009, Pemeliharaan Generator, PT. PLN,
Jakarta Selatan.

[1] [https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5428495682498394672#_ftnref1] Standar IEEE no 43-2000

Diposting 29th March 2013 oleh Jetta anwar Sijabat

2 Lihat komentar

ahmad jaelani 16 Desember 2016 04.38


Terimakasih atas aftikelnya, sangat membantu untuk memahami cara pengecekan tegangan tembus pada
sebuah lilitan.
Maju terus untuk berbagi ilmu dan pengalaman
Balas

Unknown 17 September 2018 21.56


Mantaaaaappp....👍👍👍
Balas
Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Aar A (Google) Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

Anda mungkin juga menyukai