MANAJEMEN STRATEGI
KELOMPOK 8
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2019
“ANALISIS EKSTERNAL, INTERNAL DAN STRENGH, WEAKNESS, OPPORTUNITY
AND THREATS (SWOT) PADA BPJS KESEHATAN”
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan) merupakan Badan Hukum Publik yang bertanggung jawab langsung kepada
Presiden dan memiliki tugas untuk menyelenggarakan jaminan Kesehatan Nasional bagi
seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS
dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha
lainnya ataupun rakyat biasa. BPJS Kesehatan merupakan penyelenggara program
jaminan sosial di bidang kesehatan yang merupakan salah satu dari lima program dalam
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), yaitu Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan
Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional.
BPJS Kesehatan bersama BPJS Ketenagakerjaan (dahulu bernama Jamsostek )
merupakan program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
yang diresmikan pada tanggal 31 Desember 2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai
beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai
beroperasi sejak 1 Juli 2014.
BPJS Kesehatan juga menjalankan fungsi pemerintahan (governing function) di
bidang pelayanan umum (public services) yang sebelumnya sebagian dijalankan oleh
badan usaha milik negara dan sebagian lainnya oleh lembaga pemerintahan. Gabungan
antara kedua fungsi badan usaha dan fungsi pemerintahan itulah, yang dewasa ini,
tercermin dalam status BPJS Kesehatan sebagai badan hukum publik yang menjalankan
fungsi pelayanan umum di bidang penyelenggaraan jaminan sosial nasional.
BPJS Kesehatan juga dibentuk dengan modal awal dibiayai dari APBN dan
selanjutnya memiliki kekayaan tersendiri yang meliputi aset BPJS Kesehatan dan aset
dana jaminan sosial dari sumber-sumber sebagaimana ditentukan dalam undang-undang.
Kewenangan BPJS Kesehatan meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia dan dapat
mewakili Indonesia atas nama negara dalam hubungan dengan badan-badan
Internasional. Kewenangan ini merupakan karakteristik tersendiri yang berbeda dengan
badan hukum maupun lembaga negara lainnya. Maka dari itu, BPJS Kesehatan
merupakan salah satu bentuk Badan Hukum Milik Negara (BHMN), sehingga
pelaksanaan tugasnya dipertanggungjawabkan kepada Presiden sebagai kepala
pemerintahan negara. BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan),
yang dikelola oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU No. 24 Tahun 2011
tentang BPJS, PT. Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak tanggal 1
Januari 2014.
BPJS Kesehatan menjadi proteksi kesehatan seluruh warga Indonesia dan menjadi
kepercayaan sejak tahun 2014. Nama BPJS menjadi sangat terkenal dengan pro dan
kontra bagi para penggunanya. Kerjasama yang dilakukan BPJS dengan beberapa rumah
sakit Pemerintah Daerah, Pusat maupun Swasta menimbulkan banyak kritikan. Ditambah
lagi adanya asuransi pesain dari kalangan swasta yang mulai terkenal di Indonesia.
Namun secara umum, BPJS tetap menjadi asuransi kesehatan terbaik melihat BPJS yang
bisa dinikmati oleh masyarakat seluruh Indonesia. Karena BPJS menjadi perusahaan
besar tentunya memiliki tenaga Sumber daya manusia, sistem pengelolaan keuangan dan
standar operasional yang diterapkan. Oleh karena itu diperlukan analisis eksternal,
internal dan SWOT guna mengetahui bagaimana kinerja BPJS secara keseluruhan.
BAB II
VISI MISI DAN SEJARAH BPJS
Hal ini didasari karena besaran persentase dana operasional ditetapkan setiap tahun
oleh Menteri Keuangan setelah berkoordinasi dengan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan dan Dewan Jaminan
Sosial Nasional. Dana operasional tersebut merupakan alokasi dana setiap tahun yang
dikhususkan untuk membiayai operasional BPJS Kesehatan, dan bukan digunakan
untuk membiayai pembayaran manfaat jaminan sosial kepada fasilitas kesehatan, baik
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama maupun Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan.
Dengan ditetapkannya PMK ini, operasional BPJS Kesehatan diharakan dapat
tercukupi, sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara Jaminan
Kesehatan Nasional.
3. Bidang Operasional
Sumber daya finansial untuk implementasi SOP dalam pelayanan BPJS Kesehatan
yang disediakan pemerintah telah sesuai dengan kebutuhan yang ada seperti yang
ditetapkan dan dituangkan dalam APBN pada setiap tahun anggaran. Kemampuan
SDM dan sumberdaya finansial ini menyebabkan implementasi SOP program BPJS
Kesehatan berjalan baik dan efektif sebagaimana yang telah diprogramkan.
C. Analisis SWOT
1. Strength
Kelebihan yang dimiliki oleh BPJS Kesehatan adalah
- karyawan yang ahli di bidang masing-masing. Kuantitas dan kualitas tenaga kerja di
BPJS Kesehatan mampu mengelola manajemen BPJS dengan baik.
- Tarif premi yang diterapkan terjangkau bagi semua kalangan dengan sistem kelas
yang bisa dipilih oleh pengguna sesuai kemampuan.
- BPJS menanggung segala tindakan rawat jalan maupun inap bagi pasien sesuai
dengan protap dan ketentuan yang ditetapkan sehingga pengguna BPJS yang sesuai
kelas dan sesuai ketentuan tidak dipungut biaya dalam pengobatan.
2. Weakness
- Terlalu murahnya tariff premi berakibat pergolakan kas dan pengelolaan kas yang
belum stabil menyebabkan keterlambatan claim, sehingga memunculkan dampak
banyaknya rumah sakit dan klinik terpaksa meminjam di Bank demi kelancaran
operasional.
3. Opportunity
- Karna BPJS adalah satu-satunya perusahaan asuransi milik pemerintah, BPJS
memiliki peluang besar dalam menguasai pangsa pasar seluruh Indonesia dengan
tariff terjangkau dan sistem yang fleksibel.
4. Threats
- Ancaman yang datang dari pihak eskternal adalah adanya pesaing asuransi lain yang
bergerak di bidang swasta.
D. Analisis Strategi
Strategi manajemen dibagi menjadi 12, namun berdasarkan analisis eksternal,
internal dan analisis SWOT, Strategi yang dipilih untuk BPJS Kesehatan adalah
Retrechement yang merupakan bagian dari Strategi Defensif. Retrechement adalah
strategi yang didesain untuk memperkuat kompetensi dasar organisasi yang unik. Selama
Retrechement penyusunan strategi bekerja dengan sumber daya yang terbatas dan
menghadapi tekanan dari pemegang saham, karyawan dan media. Retrechement terjadi
jika suatu organisasi mengelompokkan ulang melalui pengurangan kas dan biaya untuk
membalikkan penjualan dan laba yang menurun. Strategi ini dipilih mengingat BPJS
Kesehatan memiliki masalah di bidang keuangan.
BAB IV
A. Kesimpulan
Dalam suatu perusahaan tentunya memiliki kelebihan, kelemahan, peluang dan
ancaman baik dari pihak eksternal maupun pihak internal. BPJS Kesehatan adalah
asuransi kesehatan milik pemerintah yang sudah terkenal dengan berbagai fasilitas yang
diberikan. Berdasarkan analisis bab pembahasan, secara keseluruhan BPJS dapat
disimpulkan merupakan perusahaan yang cukup baik dengan tenaga karyawan yang ahli
menurut analisis lingkungan internal serta memiliki peluang baik dalam mensejahterakan
warga Indonesia. Strategi yang dipilih dalam meningkatkan kinerja perusahaan adalah
Retrechement di mana strategi ini didesain untuk meningkatkan laba perusahaan dan
mengurangi biaya.
B. Saran
Meskipun sudah dikatan baik di bidang tenaga kerja, BPJS tetap harus berbenah
di bidang keuangan dengan melakukan pengelolaan kas yang lebih sistematis, meninjau
kembali dan membuat anggaran terkait aktivitas keuangan mengingat peran BPJS
menjadi kontra di mata klinik dan rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS.
Diharapkan pembenahan di sektor keuangan melalui strategi Retrechement yang dipilih
ini dapat menjadi langkah baru yang dapat meningkatkan kinerja BPJS sehingga dapat
menjadi keuntungan bagi pihak rumah sakit dan klinik dan bagi pengguna BPJS.