KAJIAN TEORI
A. Hasil Belajar
kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang
relative menetap. Dalam kegiatan belajar yang terprogram dan terkontrol yang
ditetapkan oleh guru. Anak yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Selanjutnya akan dibahas lebih
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik
1) Faktor Jasmaniah
1
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
2
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1995), 54.
11
12
a) Kesehatan
belajarnya.
b) Cacat Tubuh
Cacat itu dapat berupa buta, setengan buta, tuli, setengah tuli,
kurang baik pula terhadap usaha dan hasil belajar peserta didik.3
2) Faktor Psikologis
a) Intelegensi
lainnya.4
b) Sikap
3
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor, 55.
4
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), 147.
14
dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan
c) Bakat
akan datang.6 Dalam hal ini bakat merupakan faktor yang besar
d) Minat
baiknya.7
5
Muhibbin Syah, Psikologi, 149.
6
Muhibbin Syah, Psikologi, 150.
7
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor, 57.
15
e) Motivasi
b. Faktor Eksternal
1) Faktor Keluarga
8
Syaiful Bahri Djamari, Psikologi, 166.
9
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), 163.
10
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor, 60-64.
16
c) Suasana Rumah
anak dapat belajar dengan tenang dan baik maka perlu diciptakan
2) Faktor Sekolah
a) Metode Mengajar
11
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor, 64-69.
18
belajar siswa yang tidak baik. Misalnya guru kurang persiapan dan
b) Kurikulum
c) Waktu Sekolah
d) Metode Belajar
memilih cara belajar yang tepat, efektif dan cukup istirahat yang
e) Tugas rumah
3) Faktor Masyarakat
b) Teman Bergaul
masuk dalam jianya dari pada yang kita duga. Teman bergaul yang
bergaul yang jelek akan memberi dampak negatif pada diri siswa.
Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris „science’.
Kata ‘science’ sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Latin ‘scientia’ yang
berarti saya tahu. ‘Science’ terdiri dari social sciences (ilmu pengetahuan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saja, walaupun pengertian ini kurang pas
dan bertentangan dengan etimologi. Untuk itu, dalam hal ini tetap
21
metode saintifik yang terbakukan. Ruang lingkup sains terbatas pada hal-
kesimpulan ilmiah.14
13
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu…, 136.
14
Sitiatava Rizema Putra, Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains, (Jogjakarta: Diva Press,
2013), 41.
22
untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA
Nya
15
Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
22 Tahun 2006, Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah
Ibtidaiyah (MI), (Jakarta: 2013), 1-2.
24
aspek berikut :
dan gas
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
MI sebagai berikut :
Energi dan
Perubahannya
Energi dan
Perubahannya
langit dibagi menjadi dua macam yaitu benda langit pada siang hari
Pada malam hari langit terlihat gelap. Pada saat cuaca cerah
bumi.16
16
Afin Murtie, RPAT untuk SD, (Cerdas Interaktif, 2014), 107.
28
ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau proses. Ciri-ciri
tersebut ialah :
17
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009), 45-46.
29
atau pengembangnya.
berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan pada sistem sosial kelas. Sifat
materi dari sistem saraf banyak konsep dan informasi-informasi dari teks buku
dan proses) dari kegiatan pemahaman bacaan dan lembar kegiatan siswa
(LKS).
18
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), 54-55.
30
masalah, baik yang dihadapi secara nyata maupun telaah kasus. PBL
keilmuan.
memberikan masalah dan tugas yang akan dihadapi dalam dunia kerja
tersebut.
nyata siswa
19
Sitiatava Rizema Putra, Desain Belajar Mengajar Kreatif…, 66-69.
32
pemelajar
bagaimana pemelajar
mengidentifikasikan isu
sendiri.
20
Sitiatava Rizema Putra, Desain Belajar Mengajar Kreatif…, 72-73.
33
biasa seperti “Pertanyaan untuk diskusi”, tidak sama dengan “masalah” dalam
tapi juga sekaligus ditunjukkan hal-hal tertentu yang terkait dengan relative
maka ini dapat dikatakan penugasan. Dalam PBL, penugasan seperti ini akan
ditugaskan untuknya.21
berikut :22
21
M. Taufik Amir, Inovasi Pendidikan Melalui Problema Based Learning:Bagaimana Pendidikan
Memberdayakan Pemelajar Di Era Pengetahuan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), 23-24.
22
Sitiatava Rizema Putra, Desain Belajar Mengajar Kreatif…, 74-75.
34
terbuka
masalah
yang ditemukan
23
Sitiatava Rizema Putra, Desain Belajar Mengajar Kreatif…, 79.
35
kelompok masalah
tugas-tugas
teman
solusi
hasil kerja
pemecahan masalah
3 Mengevaluasi materi
36
24
Sitiatava Rizema Putra, Desain Belajar Mengajar Kreatif…, 82-83.
37
kekurangan :25
1. Bagi siswa yang malas, tujuan dari model tersebut tidak dapat tercapai.
Peningkatan hasil belajar IPA materi benda langit dengan penerapan model
mengatasi beberapa permasalahan terkait masalah hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA materi benda langit. Dalam hal ini guru yang memegang peranan
25
Sitiatava Rizema Putra, Desain Belajar Mengajar Kreatif…, 83.
38
Larangan Candi-Sidoarjo.
peserta didik terlibat secara aktif sejak dimulainya pembelajaran, selain itu dapat
meningkatkan partisipasi antar peserta didik, interaksi lebih mudah dan lebih
dan untuk memudahkan dalam mempelajari materi yang bersifat kognitif, afektif
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi benda langit sesuai
dengan target yang telah ditentukan dan mencapai hasil yang maksimal dalam