NIM: 031374542
TUGAS 3
MANAJEMEN KINERJA – EKMA 4263
1. Buatlah analisis sistem manajemen kinerja yang memfokuskan pada input, proses dan
output yang diterapkan di PT PLN (Persero)
PT PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN besar milik Indonesia yang
bergerak di bidang kelistrikan, yang mengusung moto “Listrik untuk Kehidupan yang Lebih
Baik”. PT PLN semakin terlihat matang dari segi kualitas dari output yang dihasilkan dan
pelayanan yang diberikan untuk kesejahteraan masyarakat. Sebagai sebuah perusahaan kelas
dunia yang unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi sumber daya manusia sesuai
dengan visi, PLN menerapkan 4 misi yang menjadi dasar dari penanaman nilai-nilai tujuan,
antara lain:
1. menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan dan Pemegang Saham.
2. menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
3. mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi, dan
4. menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Manajemen Kinerja yang berorientasi pada Input merupakan cara tradisional yang
menekankan pada pengukuran atau penilaian ciri-ciri kepribadian karyawan daripada hasil
(prestasi) kerjanya. Ciri-ciri atau karakteristik kepribadian yang banyak dijadikan obyek
pengukuran adalah kejujuran, ketaatan, kedisiplinan, loyalitas, inisiatif, kreativitas,
dependability, adaptasi, komitmen, motivasi, sopan santun, dll. Faktor-faktor tsb bukan
prestasi, melainkan persyaratan atau karakteristik yang harus dipenuhi oleh karyawan agar
mereka mampu untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan tepat, benar dan sempurna.
Faktor-faktor tersebut adalah input.
Manajemen Kinerja yang berorientasi pada Input yang diterapkan oleh PT PLN dalam
menjalankan kegiatan operasional, PLN senantiasa mempertahankan standar tertinggi dalam
penerapan etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik. PT PLN mendorong seluruh pegawai
PLN untuk berprilaku penuh tanggung jawab serta menjunjung tinggi etika, tata kelola dan budaya
perusahaan.
Sistem Manajemen Kinerja Yang Berorientasi Output merupakan Sistem atau metode
Manajemen Kinerja Karyawan (MKK) yang berfokus pada hasil (Objective Centered Approach).
Sitem ini awalnya berbasiskan pada konsep Management By Objectives (MBO) yanng pernah
populer diIndonesia dengan istilah Manajemen Berdasarkan Sasaran (MBS). MBO/MBS
dikenalkan sebagai sebuah proses atau sistem yang dirancang untuk memandu manajer, dimana
atasan dan bawahannya bersama-sama menetapkan sasaran atau tujuan yang harus dicapai dalam
kurun waktu tertentu dan untuk pencapaiannya bawahan dibebani tanggung jawab penuh. Di
dalam cara ini, sasaran-sasaran yang spesifik ditetapkan untuk tiap jabatan.
Manajemen Kinerja yang berorientasi pada Output juga diterapkan oleh PT PLN dalam
menjalankan kegiatan operasional, dimana PT PLN memberlakukan sistem reward dan
punishment dalam pengelolaan sumber daya manusia di perusahaannya. Pegawai dengan output
kinerja baik dijadikan bahan pertimbangan dalam promosi dan mutasi pegawai.
Manajemen Kinerja yang berorientasi pada proses diterapkan oleh PT PLN dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya. PT PLN sangat mendukung proses berkembangnya
manajemen kinerja dengan Kami menyediakan berbagai program untuk menunjang
profesionalitas dan kompetensi Anda, seperti Pelatihan, dan workshop di Pusat Pendidikan dan
Pelatihan PT PLN (Persero), Workshop dan seminar di berbagai institusi dalam/luar negeri,
Sertifikasi Profesional, Beasiswa selektif untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi di Perguruan Tinggi dalam/luar negeri, Executivedan Senior Specialist Education, Internal
Job Posting, Tugas karya di anak perusahaan PT PLN (Persero), Talent Pool untuk menjaring dan
akselerasi karier pegawai potensial, dan Coaching, Mentoringdan Manajemen Unjuk Kerja
Pegawai.
2. Buatlah contoh program evaluasi dan umpan balik manajemen kinerja yang dipakai di
perusahaan bisnis
Contoh program evaluasi manajemen kinerja yang diterapkan dalam perusahaan bisnis adalah
evaluasi terhadap penilaian kinerja yang rutin diterapkan secara berkala bagi karyawan di berbagai
divisi pada perusahaan. Sistem penilaian kinerja ini harus dievaluasi secara berkala selama untuk
mendapatkan standar pengukuran yang jelas, formulir penilaian yang relevan dan akurat guna
mendapatkan kinerja aktual pegawai. Evaluasi ini membandingkan hasil penilaian dengan kondisi
kinerja sebenarnya. Jika hasil penilaian tidak sejalan dengan kondisi kinerja, sistem manajemen
kinerja tsb harus dilakukan pemutakhiran. Evaluasi manajemen kinerja ini juga membandingkan
apakah penerapan sistem mampu membantu meningkatkan produktivitas dan pencapaian tujuan
perusahaan.
Umpan balik manajemen kinerja (feedback) dilakukan terhadap karyawan dari atasan yang
bersangkutan untuk kembali meluruskan apa yang mungkin tidak sesuai dengan rencana awal
sebuah sistem manajemen kinerja. Umpan balik sangat penting untuk memberikan motivasi bagi
karyawan. Pemberian umpan balik ini dapat berupa pemberian reward dan teguran terhadap
pegawai sesuai dengan kinerjanya. Dalam hal ini biasanya perusahaan memberikan reward berupa
promosi dan bonus bagi pegawai dengan kinerja baik. Dan bagi pegawai berkinerja rendah, akan
diberikan teguran untuk memperbaiki kinerja.