Anda di halaman 1dari 3

DESA PENGLIPURAN – KABUPATEN BANGLI

Nama Rumah : Rumah 1 Rumah 2 Rumah 3 Rumah 4


Nama Banjar : Banjar Penglipuran Banjar Penglipuran Banjar Penglipuran Banjar Penglipuran
S -8.2525° S -8.2525° S -8.2540° S -8.2541°
Titik Koordinat :
E 115.2156° E 115.2156° E 115.2150° E 115.2149°
Ketinggian (mdpl) : 570 mdpl 570 mdpl 570 mdpl 570 mdpl
Orientasi Rumah : Barat Timur Barat Timur
Pola Permukiman : Linier Linier Linier Linier
Pola Pekarangan : Tri Mandala Tri Mandala Tri Mandala Tri Mandala
Luas Pekarangan : 379 m2 280 m2 377 m2 462 m2
Luas Terbangun : 121 m2 151 m2 214.7 m2 232 m2
Jumlah Keseluruhan Bangunan : 7 Bangunan Rumah 5 Bangunan Rumah 6 Bangunan Rumah 6 Bangunan Rumah
(dalam satu pekarangan ) 2 Bangunan Merajan 2 Bangunan Merajan 2 Bangunan Merajan 2 Bangunan Merajan
Jumlah Bangunan Tradisional :
7 Bangunan 5 Bangunan 6 Bangunan 6 Bangunan
(dalam satu pekarangan )
IDENTIFIKASI BANGUNAN TRADISIONAL
Nama Bangunan : Bale Dauh
Orientasi Bangunan : Barat Selatan Barat Selatan
Luas Bangunan : 6.5 x 9.3 m 6 x7 m 6.7 x 5.7 m 6 x7 m
Ketinggian Bangunan : 30 : 300 : 200 cm (5.3 m) 50 : 250 : 200 cm (5 m) 60 : 300 : 200 cm (5.6 m) 50 : 250 : 200 cm (5 m)
Bentuk Atap : Limasan Limasan Limasan Limasan
Plafon / Tanpa Plafon : Menggunakan Plafon Menggunakan Plafon Menggunakan Plafon Menggunakan Plafon
Atap
Konstruksi Atap : Konstruksi Kayu Konstruksi Kayu Konstruksi Kayu Konstruksi Kayu
Material Atap : Genting Tanah Liat Genting Tanah Liat Genting Tanah Liat Genting Tanah Liat
Sisi Dinding : 4 Sisi 4 Sisi 4 Sisi 4 Sisi
Dindin
Konstruksi Dinding : Konstruksi Batu Bata Konstruksi Batu Bata Konstruksi Batu Bata Konstruksi Batu Bata
g
Material Dinding : Plesteran Batu Bata Plesteran Batu Bata Plesteran Batu Bata Plesteran Batu Bata
Bertingkat/ Landed/
Landed Landed Landed Landed
Panggung :
Memiliki Bataran /
Lantai Memiliki Bataran Memiliki Bataran Memiliki Bataran Memiliki Bataran
Tidak :
Konstruksi Lantai : Konstruksi Beton Konstruksi Beton Konstruksi Beton Konstruksi Beton
Material Lantai : Keramik Ubin Keramik Ubin
Jumlah pintu : 3 pada fasad luar, 1 dalam 3 pada fasad, 2 dalam 3 pada fasad luar, 1 dalam 3 pada fasad, 2 dalam
(dalam 1 rumah) fasad rumah rumah fasad rumah rumah
Material Pintu : Kayu Kayu Kayu Kayu
80 x 200 cm, 100 x 200 80 x 200 cm, 100 x 200
Ukuran Pintu : 80 x 210 cm 80 x 210 cm
cm cm
Jumlah Jendela :
9 buah pada fasad 10 buah di fasad 7 buah pada fasad 10 buah di fasad
(dalam 1 rumah)
Material Jendela : Kayu, Kaca Kayu, Kaca Kayu, Kaca Kayu, Kaca
Bukaan
Ukuran Jendela : 60 x 100 cm, 60 x 120 cm 60 x 100 cm, 60 x 120 cm 60 x 90 cm, 60 x 120 cm 60 x 100 cm
Jumlah Roster :
5 6 3 4
(dalam 1 rumah)
Material Roster : Beton Beton Beton Kayu
Lebar 20 cm, panjang
Lebar 20 cm, panjang Lebar 20 cm, panjang
mengikuti panjang jendela
Ukuran Roster : mengikuti panjang jendela mengikuti panjang jendela 25 x 60 cm
dan pintu pada tiap sisi
pada tiap sisi fasad pada tiap sisi fasad
fasad
DOKUMENTASI BANGUNAN DAN LINGKUNGAN SEKELILINGNYA

Visualisasi Bangunan Rumah :

Visualisasi Atap :
Visualisasi Dinding :

Visualisasi Lantai :

Visualisasi Pintu :

Visualisasi Jendela :

Visualisasi Roster :

Lingkungan Pekarangan

Bale dauh merupakan rumah tinggal utama pada bangunan tradisional di Desa penglipuran. Bangunan ini umumnya
menggunakan konstruksi batu bata dan material atap berupa genteng tanah liat. Hal ini secara tidak langsung
berhubungan dengan adaptasi masyarakat terhadap perubahan temperature yang cukup ekstrim dari pagi hingga
Penggunaan material pada
jaman dulu amalam pada Desa penglipuran. Dengan seiring modernisasi dan perubahan tren material bangunan pada awalnya
lantai bangunan yang menggunakan ubun mulai tergantikan dengan material lantai keramik. Daerah penglipuran
tergolong beriklim dingin karena berada pada dataran tinggi, hunian umumnya menggunakan material yang dapat
meningkatkan temperature dalam ruangan serta konstruksi beton yang cukup tebal pada bangunan.
Pada pola penghunian rumah tradisional Desa Penglipuran tergolong dalam pola yang cukup dinamis. Terkait
dengan Desa Penglipuran yang merupakan Desa wisata, Aktivitas dilakukan mulai dari pagi hingga malam hari.
Rumah dihuni hampir sepanjang hari, karena sebagian besar mata pencaharian warga bergelut dalam pariwisata
Pola Penghunian Rumah
desa. Pengunjung bebas masuk kedalam pekarangan rumah tiap warga untuk menelaah sisi budaya dan adatnya.
Untuk aktivitas warga diluar aktivitas pengunjung umumnya terjadi pada sore hingga malam hari. Sosialisai antar
warga terjadi pada teras rumah masing-masing warga.

Pada permukiman tradisional di Desa Penglipuran, tiap karang dipisahkan oleh tembok pekarangan setinggi 1,5
meter. Namun pada dinding pekarangan ini terdapat celah atau jalan yang biasa disebut dengan “peletasan”,
sehingga rumah satu hulu dengan rumah hilir masih dapat tersambung. Dengan aturan adat yang cukup mengikat,
Sekat Pemisah Antar Karang
privasi antar rumah tidak terlalu ketat seperti perumahan konvensiaonal umumnya. Dengan adanya peletasan ini
mempermudah kegiatan dan sosialisasi antar warga. Selain itu dinding pekarangan yang tidak terlalu tinggi dapat
mempermudah sirkulasi aliran udara ke pekarangan tiap rumah,

Anda mungkin juga menyukai