Anda di halaman 1dari 6

SISTEM STANDARISASI MUTU (SSM)

Standar adalah Spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan
metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait.

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar


di bidang pertanian yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua
pihak.

Standar Jaminan mutu

Tujuan dari sistem standarisasi mutu adalah:


Untuk mewujudkan jaminan mutu hasil pertanian yang dapat meningkatkan efisiensi
nasional dan menunjang program keterkaitan dengan sektor lain.

Dalam pengembangan sistem standarisasi mutu terbentuk suatu Road map (Peta jalan).

Peta jalan terbentuknya SSM :

Sarana produksi

Produksi pertanian Penanganan Pengolahan Pendistribusian Pasar

GFP GHP GMP GDP MOU

GFP : Good farming practices


GHP : Good handling practices
GMP : Good manufacturing practices
GDP : Good distribution practices
MOU : Memorandum of understanding atau,
MRA : Mutual recognation arrangement

17 Feb ‘09

Validasi
Validasi adalah konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti objektif yang
menunjukkan bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus telah dipenuhi.

Repeatability
Repeatability adalah suatu keadaan dimana hasil uji yang diperoleh dengan menggunakan
metode yang sama pada laboratorium yang sama dikerjakan oleh operator yang sama
serta peralatan yang sama pada interval waktu yang singkat.

Precision (Ketelitian)
Precision adalah

Accuration (Ketepatan)
Accuration adalah

Reproducibility
Reproducibility adalah kondisi dimana hasil uji yang diperoleh dengan metode yang
sama pada laboratorium yang berbeda dan operator yang berbeda serta peralatan yang
berbeda (tidak ada batasan waktu).

SISTEM MANAJEMEN PRODUSEN/PABRIK


1. Penerapan system mutu.
2. Perbaikan secara kontinyu.
3. Pengembangan teknologi baru.
4. Kemitraan dengan pemasok dan pelanggan.
5. Pengambangan SDM.

24 Feb ‘09

Sistem standarisasi mutu Sistem standarisasi pertanian


Sistem standarisasi mutu dapatdibedakan dalam 2 kelompok yaitu:
1. Kelompok pangan SNI 19-4852-1998
HACCP (Hazard analysis critical control point) atau analisis bahaya pengendalian
titik kritis.
2. Kelompok non pangan SNI/ISO 19-9000 series

Departemen konsensus BSN SNI

Tujuan dari perumusan standar adalah :


1. Memberikan perlindungan kepada konsumen dalam masalah kesehatan
lingkungan.
2. Memberikan spesifikasi yang mengatur mutu produk mutu pertanian.
3. Meningkatkan daya saing dalam perdagangan domestic dan luar negeri.
4. Untuk memberikan pengertian bersama tentang istilah, definisi atau metode
pengujian.

3 Feb ‘09

Ruang lingkup standarisasi


Kegiatan yang terkait dengan standarisasi diantaranya mencakup pemberlakuan
standar, akreditasi, sertifikasi, metrology, dan pemberian pengawasan dan pembinaan
penerapan standar.
Dalam penerapannya, standarisasi mencakup pemberlakuan standarisasi dalam 5
ruang lingkup yaitu:
1. Pemberlakuan standar
2. Penerapan standar
3. Penerapan akreditasi
4. Penerapan sertifikasi
5. Pengawasan standarisasi.

Tujuan penerapan standar


1. Terwujudnya jaminan mutu komoditas dan produk, peningkatan produktifitas,
daya guna, hasil guna serta perlindungan konsumen dalam hal keamanan,
keselamatan, kesehatan dll.
2. Untuk mewujudkan jaminan bagi pihak yang memerlukan sertifikasi.
3. Terwujudnya kepercayaan pelanggan dan pihak lain yang terkait, bahwa
organisasi, individu, komoditas yang diberikan selalu memenuhi persyaratan.
4. Terwujudnya citra Indonesia di mata Internasional dalam system perdagangan
yang jujur dan mendukung system jaminan mutu.
5. Terwujudnya kebenaran hasil pengakuan dan pengujian.

Tegaknya standar harus didukung oleh stakeholder yaitu:


1. Pemerintah
2. Organisasi profesi
3. Produsen
4. Konsumen
5. Lembaga sertifikasi dan laboratorium.
17 Mar ‘09
AKREDITASI
Tujuan:
1. Untuk memberi jaminan terhadap penerapan organisasi.
2. Mewujudkan suatu system/prosedur perumusan dan penerapan standar yang baku
secara nasional.
3. Untuk meningkatkan peran swasta dalam penerapan SNI.
4. Untuk mengembangkan system sertifikasi dan standar mutu.
5. Untuk meningkatkan mutu dan keamanan hasil produk.

Dengan diterapkan akreditasi memberi jaminan pada pengguna, konsumen, pelanggan.


KAN: Komite akreditasi nasional

Lembaga-lembaga internasional sebagai acuan dalam akreditasi:


 ISO (International Standard Organization)
 IEC (International Electro technical Commission)
 ILAC (International Laboratory Accreditation Corporation)
 APLAC (Asia Pacific Laboratory Accreditation Corporation)
 IAF (International Accreditation Forum)
 PAC (Pacific Accreditation Corporation)

31 Mar ‘09
SERTIFIKASI
1. Untuk meningkatkan kepercayaan secara nasional dan internasional
2. Untuk meningkatkan eksport
3. Memberikan jaminan mutu terhadap komoditas, barang dan jasa.

Kegiatan sertifikasi
1. Sertifikasi sistem manjamen mutu
2. Sertifikasi produk
3. Sertifikasi Inspeksi tekhnis (pengemasan)
4. Sertifikasi pelatihan
5. Sertifikasi hasil uji
6. Sertifikasi sistem manajemen lingkungan
7. Sertifikasi personil

BUSS (Baru unik stabil seragam)


VCU (Varietal commercial utilize)
PSA (Pusat standarisasi dan akreditasi) DEPTAN

Anda mungkin juga menyukai