Intercultural Comm
Intercultural Comm
(Komunikasi Antarbudaya)
#11
GROUND RULES
1. Personal – Contextual
2. Difference – Similarities Dialectics
3. Cultural – Individual Dialectic
4. Privilege – Disadvantage Dialectic
5. Static – Dynamic Dialectic
6. History/ Past – Present /Future Dialectic
1. Personal – Contextual
Hubungan antarbudaya bisa personal (konsisten di tiap situasi)
atau tergantung konteks.
Terkait turning point, atau titik balik, ada kejadian yang secara
signifikan mempengaruhi perkembangan hubungan.
Intercultural Work Relationship.
Bagi banyak orang, kantor adalah tempat di mana mereka
masuk dalam perbedaan – bekerja dengan orang yang berbeda
agama, generasi, latar belakang bahasa, etnis, ras dan
kebangsaan.
Memahami perbedaan ini penting ketika organisasi beralih dari
menganut paham asimilasi (membuat semua pekerja
beradaptasi dengan budaya kantor) menjadi pendekatan
integrasi.
Intercultural Relationships Online
Internet menyediakan bagi kita kemungkinan yang besar untuk
menjalin hubungan antarbudaya dan membuat kita berspekulasi
bagaimana hubungan online berbeda dengan real-life
relationship, dan apakah lebih mudah untuk berkomunikasi lintas
budaya secara online.
Banyak ahli berpikir bahwa komunikasi online bisa membantu
mengembangkan hubungan antarbudaya karena adanya saringan
komunikasi nonverbal dan kurangnya “gating” yang adalah data
yang terlihat (contoh gender, usia, ras, dan kebangsaan). Dengan
demikian, hubungan jadi tidak didasarkan pada konvensi sosial
dan budaya, prasangka dan stereotype.
Orang-orang di internet kerap menjalin hubungan didasarkan
pada ketertarikan, sehingga kerap tidak menganggap perbedaan
budaya menjadi sesuatu yang sangat penting.
Perbedaan bahasa bisa membuat perkembangan komunikasi dan
hubungan online lebih sulit.