Material Manajemen
Material Manajemen
– Material adalah item (barang) yang dibeli atau dibuat, yang disimpan untuk
keperluan kemudian, baik unutk dipakai, diproses lebih lanjut atau dijual.
– Manajemen adalah pengelolaan; proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian
– Proses Manajemen material merupakan semua aktifitas yang dibutuhkan
untuk mengatur aliran bahan baku (material) dari suplier melalui aktifitas
perusahaan menjadi produk jadi yang sampai pada pelanggan.
Proses Manajemen Material
Pengolahan
Pemesanan Persetujuan dan proses Instalasi
pengantaran
– Setelah dilakukan persetujuan kontrak, kontraktor akan langsung melaksanakan
subkontrak-ssubkontrak dimana dalam subkontrak tersebut terdapat
pembagian porsi pekerjaan yang jelas. Selain itu, kontraktor juga langsung
memulai pemesanan bahan.
– Pembuatan subkontrak bertujuan agar tidak terjadi kelebihan biaya.
Pembayaran Pemesanan
Lokasi
Vendor
Proses Pembayaran
Pengiriman
Lokasi
Proyek
COD (Cash on Delivery)
Lokasi
Vendor
Pengiriman
Proses Pembayaran
Lokasi
Proyek
Proses Persetujuan
– Adalah semua gambar, diagram, ilustrasi, jadwal dan informasi lainnya yang
disampaikan secara mendetail oleh atau untuk kontraktor berfungsi
menggambarkan porsi kerja
– Shop drawing yang telah disetujui menjadi dasar gambar kerja suatu proyek dan
dilampirkan di dokumen kontrak
Product Data
– Fungsi :
Untuk menggambarkan karakteristik material yang dicantumkan pada shop drawing
Sebagai verifikasi atas standard produk dengan spesifikasi kontrak
Dibutuhkan sebagai data saat subkantraktor atau supplier mengirimkan data produk
yang berbeda dari yang tercantum di kontrak. Hal ini dilakukan agar bidang-bidang
lain seperti arsitek, permesinan, dan bidang kelistrikan yang berkolaborasi dalam
proyek dapat mengerti.
– Berisi Ilustrasi, jadwal, grafik performa, instruksi, brosur, diagram, dan informasi
lainnya
Samples
– Berisi detail dari akhir proyek dan contoh fisik material yang dibutuhkan.
– Bagian ini dibutuhkan oleh arsitek untuk mengetahui detail dari sampel material
yang dibutuhkan dalam proyek agar arsitek dapat mengembangkan skema akhir
dari pembangunan
Alur Proses Persetujuan
1. Kontraktor menetapkan kuantitas, bentuk material, dan peralatan lainnya
yang dibutuhkan dalam proyek
2. Penetapan disampaikan ke tiap-tiap vendor yang berkoordinasi didalam
proyek.
3. Vendor yang telah mendapatkan penetapan dari kontraktor secepatnya
melaporkan kembali kepada kontraktor perihal kondisi material dan
peralatan yang akan digunakan
4. Laporan yang diterima oleh kontraktor dalam bentuk shop drawing, product
data, dan samples yang dilampirkan dengan dokumen kontrak
5. Pengecekan dari masing-masing laporan vendor akan dilakukan oleh pihak
kontraktor
6. Person in charge yang ditugaskan untuk melakukan pengecekan selanjutnya
memberikan notasi atau komen kepada desainer dan teknisi untuk
mengklarifikasi spesifikasi detail proyek
7. Lama dari review pihak kontraktor biasanya bervariasi dari 1 - 5 hari
bergantung atas tingkat koreksinya dan kondisi material yang digunakan
8. Semakin cepat waktu yang digunakan untuk review, check, dan
mengkoordinasikan pengumpulan merupakan metode paling efektif untuk
pengkoordinasian yang baik dalam kelancaran proyek
9. Setelah laporan dari vendor selesai di review, dokumen dikirim ke arsitek
dan ke teknisi lain (mesin, listrik, dsb) untuk selanjutnya di-approve.
Kontraktor boleh mendesak tanggal di-approve karena biasanya waktu
kehilangan paling banyak berada di bagian review dari teknisi lain. Hal ini
ditujukan agar waktu yang dipakai tetap efektif
10. Metode yang biasanya digunakan untuk memonitor adalah dengan
menggunakan metode submittal log, yang berisi tanggal, deskripsi, dan
jumlah
11. Laporan yang sudah kembali lagi ke kontraktor harus dicatat juga total
waktu yang telah terpakai
12. Tahap akhir dari alur proses persetujuan untuk material adalah
pengembalian ke supplier atau subkontraktor untuk dipersiapkan material
yang sudah di-review.
Kondisi
– Terdapat 4 kondisi desain yang sudah direview oleh arsitek antara lain:
1. Diterima
2. Diterima dengan koreksi, laporan tidak dikembalikan
3. Diterima dengan koreksi, finalisasi laporan dibutuhkan
4. Tidak diterima
– Tiga kondisi teratas menyebabkan vendor atau subkontraktor memulai
pembuatan material dan pengiriman, sedangkan kondisi terbawah
membutuhkan pengulangan approval process.
– Pada beberapa kasus, hal ini disebabkan karena vendor atau
subkontraktor tidak mengerti informasi yang dibutuhkan dari laporan
yang diterima.
Proses Pembuatan dan
Pengiriman Material
– Proses pembuatan dan pengiriman yang merupakan fase yang paling penting dari
siklus kehidupan material
1. Diadakan
2. Disepakati
Kontraktor mengendalikan dan mengawasi tahap
pembuatan dan pengiriman
– Instalasi Langsung
– Instalasi sebagian dan penyimpanan sebagian
– Penyimpanan seluruhnya untuk di instal kemudian
Aspek Penting dalam
Penyimpanan Material :
– Perlindungan fisik material
– Perlindungan dari bahaya cuaca
– Perlindungan dari berandalan dan pencuri
Type Material