Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA TERAUPETIK

Pokok Bahasan : Terapeutik rasional permainan


Sub Pokok bahasan : Menonton video
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien di Ruang Kemuning
Hari / Tanggal : Kamis, 24 Oktober 2019
Waktu : 30 Menit
Tempat : RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Ruang Kemuning

1. Latar Belakang
Mendapatkan perawatan di Rumah Sakit merupakan peristiwa yang sering
menimbulkan pengalaman traumatik pada anak, yakni ketakutan dan
ketegangan atau stress hospitalisasi. Pada saat di rawat di rumah sakit anak
akan merasa takut bila mendapat perlukaan, karena anak menganggap bahwa
tindakan dan prosedur yang dilakukan di rumah sakit semuanya dapat
mengancam integritas tubuhnya. Berbagai cara telah banyak dikembangkan
untuk menghindari masalah hospitalisasi pada anak, salah satunya dengan
melakukan terapi bermain. Selain merupakan kegiatan dari dunia anak,
bermain juga dipercaya mampu menurunkan stress pada anak akibat
lingkungan yang baru dan tindakan infasif selama proses perawatan dirumah
sakit. Penerapan terapi bermain dalam penanganan anak yang dirawat di rumah
sakit juga dapat memudahkan anak mengalihkan rasa kecemasan dan ketakutan
lewat permainan, mempercepat proses adaptasi dirumah sakit, anak dapat
berkumpul dengan teman sebayanya dirumah sakit sehingga tidak merasa
terisolisir, anak mudah diajak bekerja sama dengan metode pendekatan proses
keperawatan dirumah sakit.
Dilakuan terapi bermain (menonton video) pada pasien yang berada dirumah
sakit merupakan kegiatan untuk menghilangkan rasa trauma di rumah sakit
pada anak dan untuk menghilangkan rasa jenuh karena sudah lama berada di
rumah sakit.
Karakteristik Ruang kemuning adalah ruang rawat inap bedah anak yang
merawa kasus bedah anak dengan jumlah kapasitas tempat tidur 24 dengan
kualifikasi kelas III, karakteristik umur yang dirawat kemuning adalah usia 1
bulan – 17 tahun.

2. Tujuan
2.1 Tujuan Umum :
a. Mengurangi kecemasan dan trauma hospitalisasi pada anak
2.2 Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan intelektual anak
b. Meningkatkan kreativitas
c. Meningkatkan perkembangan sosial anak
d. Mengembangkan kebebasan dalam berekplorasi
e. Mengembangkan kemandirian dan keyakinan anak

3. Media
1. LCD
2. Video audiovisual

4. Pengorganisasian
1. Leader : Ayu Indrayana
2. Fasilitator : Repa Tri Mulya Nugraha
Devi Gustinasari
Leni Oktavia
Monica Awanda
3. Observer : Idhfi Rahma Assyifa

Tugas pengorganisasian
1. Leader : Mengarahkan jalannya acara
2. Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif
dalam diskusi
3. Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan,
mengevaluasi jalannya penyuluhan

5. Setting Tempat

Leader Fasilitator

Sasaran
Fasilitator Fasilitator

Fasilitator Observer

6. Kegiatan Teraupetik
No Tahap / Waktu Jenis Kegiatan Kegiatan Klien
1 Pembukaan ▪ Menyiapkan peserta dan ▪ Menjawab salam
5 Menit ruangan ▪ Mendengarkan
▪ Menyiapkan alat dan media dan
▪ Salam pembuka memperhatikan

▪ Memperkenalkan diri pada perawat

peserta bermain
2 Kegiatan inti  Menjelaskan tujuan kegiatan ▪ Mendengarkan
terapi menonton video untuk ▪ Peserta tertarik
15 Menit bersenang-senang melupakan untuk menonton
sejenak rasa sakit dan video
kejenuhan di rumah sakit ▪ Memberikan dan
 Memulai kegiatan terapi menjawab
bermain dengan memutar pertanyaan
video
 Setelah selesai menonton ▪ Memberi reward
video kemudian anak – anak pada peserta
diberikan pertanyaan seputar yang dapat
video yang telah di putar menjawab
sebelumnya pertanyaan
▪ Memberikan hadiah atas dengan benar
tebakan yang benar dan
membangkitkan motivasi jika
anak belum bisa menjawab
pertanyaan dengan benar

3 Penutupan ▪ Menanyakan kepada pasien ▪ Menceritakan


terapi bermain bagaimana perasaannya pengalaman
5 Menit setelah menonton video ▪ Memperhatikan
▪ Ucapkan terimakasih atas ▪ Menjawab salam
kerjasama selama terapi penutup
bermain
▪ Salam penutup

7. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
a) Peserta hadir ditempat bermain sebanyak 8 orang.
b) Penyelenggaraan terapi bermain (menonton video) dilaksanakan di
ruang kemuning tim II
b. Evaluasi Proses
a) Peserta antusias dan aktif mengikuti menonton video sampai selesai
b) Peserta aktif dalam menjawab pertanyaan seputar video dongeng
c. Evaluasi Hasil
Setelah diadakan terapi bermain (menonton video) diharapkan sekitar 80%
peserta merasa senang karena sudah diberikan tonton untuk menghilangkan
rasa jenuh di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai