Anda di halaman 1dari 2

HUKUMAN MATI BAGI KORUPTOR

Indonesia merupakan salah satu Negara dengan kasus korupsi tertinggi didunia.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan politik di Republik tercinta ini dimanfaatkan
sebagai celah untuk melakukan suap atau korupsi.. Berbagai catatan tentang korupsi yang
setiap hari diberitakan oleh media massa baik cetak maupun elektronik, tergambar adanya
peningkatan dan pengembangan model-model korupsi. Banyaknya kasus korupsi yang
akhir-akhir ini tidak hanya melibatkan nama pejabat yang masih aktif bahkan para mantan
pejabat serta tapi disejumlah perkara justru ada yang melibatkan DPR dan juga DPRD.
Adapun sector yang paling rentang terjadi praktek korupsi adalah sector pengadaan
barang dan jasa.

Selama ini para pelaku korupsi hanya dijatuhi hukuman 5 – 10 tahun penjara dan
tetap mendapatkan remisi, hukum yang berlaku di Indonesia ini seolah-olah melindungi
para koruptor dari jerat hukum. Maka sudah sepentasnya hukuman mati diterapkan
sebagai hukuman berat bagi para koruptor sehingga bisa membuat jera para koruptor dan
membuat pejabat yang lain menjadi berfikir kembali untuk melakukan tindakan korupsi
ataupun penyuapan. Hukum mati bagi koruptor dapat diterapkan bagi pelaku grand
corruption atau korupsi dalam skala besar.

Meski sanksi hukuman mati bagi para koruptor tak sesuai dengan konsep Pancasila
Sila ke- 2 Kemanusian yang adil dan beradab serta adanya pelanggaran HAM. Akan tetapi
akibat dari perbuatan para koruptor tersebut merugikan negera hingga triliunan rupiah,
pemborosan sumber-sumber, gangguan terhadap penanaman modal, bantuan yang
lenyap,ketidakstabilan, revolusi sosial, pengambilan alih kekuasaan oleh militer,
menimbulkan ketimpangan sosial budaya,pengurangan kemampuan aparatur pemerintah,
pengurangan kapasitas administrasi, hilangnya kewibawaan administrasi. Yang pada
akhirnya melukai hati dan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap pemerintah dan
hukum yang berlaku di Indonesia. Tidak hanya itu para koruptor tersebut dengan sengaja
mengambil harta atau sesuatu yang bukan hak atau miliknya.
Pemerintah harus selalu waspada dalam menangulangi permasalahan ini. Adapun
langkah pencegahan korupsi dengan transparansi dana setiap institusi penyelenggara
negera, untuk sector pengadaan barang dan jasa dapat digunakan lelang terbuka karena
dapat mendorong tercapainya efektifitas dan efisiensi anggaran belanja dengan tetap
melakukan pengawasan, serta perlunya edukasi bagi masyarakat untuk tidak melakukan
korupsi

Kita bisa ikut mengawasi dan melaporkan di mana saja kita melihat atau
menemukan tanda-tanda atau justru tindakan koruptor.. Dengan menjadi pribadi yang
bersih, jujur, dan berkarakter antikorupsi, kita percaya pasti koruptor akan semakin
berkurang dan lama-lama akan menghilang. Saatnya memulai dari hal yang kecil untuk
hasil yang besar.

Referensi :

1. https://nasional.sindonews.com/read/1132242/13/kpk-siapkan-tuntutan-
hukuman-mati-bagi-para-koruptor-1471528538
2. http://www.pajak.go.id/content/pakar-koruptor-musuh-negara-pantas-dihukum-
mati
3. http://news.liputan6.com/read/2301651/pro-kontra-capim-kpk-soal-hukuman-
mati-koruptor
4. http://www.voaindonesia.com/a/hukuman-mati-bagi-koruptor-bukan-solusi-
kurangi-korupsi/2909444.html
5. http://kpk.go.id/id/nukpk/id/berita/berita-sub/547-vonis-mati-bagi-koruptor-
layak-diterapka
6. http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol7486/hukuman-mati-bagi-
koruptor-perlukah

Oleh : Nur Eva Yanti

Anda mungkin juga menyukai