Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA UNTUK BIIOLOGI

PERCOBAAN CIRI-CIRI REAKSI KIMIA DAN REAKSI REDOKS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Kimia untuk Biologi

Yang dibimbing oleh Bapak Darsono Sigit M,Pd

Oleh :

1. Jasminfyta Intan Hasanah Noryuda (180341617509)


2. Khumaidah (180341617566)
3. Laila Maula Hasanah (180341617516)
4. Laila Rahmita (180341617510)

Kelompok 4/Offering A

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

November 2018
Percobaan ciri-ciri rekasi kimia dan reaksi redoks

A. Tujuan
 Menganalisis terjadi atau tidaknya suatu reaksi kimia berdasarkan
gejala makroskopik ynag ditimbulkan melalui percobaan.
 Mengidentifikasi kalium permanganat sebagai oksidator.
 Mengidentifikasi natrium sulfit sebagai reduktor.
 Mengidentifikasi natrium nitrit sebagai oksidator atau reduktor.
B. Dasar Teori
Reaksi kimia merupakan suatu proses melibatkan dua atau lebih
pereaksi yang menghasilkan suatu produk yang memiliki sifat fisik/kimia
yang berbeda dengan pereaksinya. Secara umum reaksi kimia
dikelompokkan menjadi dua, yaitu reaksi asam-basa dan reaksi reduksi-
oksidasi. Reaksi asam-basa merupakan reaksi kimia yang melibatkan
netralisasi ion H+ dan OH (teori Arrhenius), akseptor-donor ion proton
(H+ , teori Bronsted-Lowry), akseptor-donor pasangan elektron (teori asam-
basa Lewis), atau akseptor-donor ion oksida (O2 ). Reaksi reduksi-oksidasi
adalah reaksi kimia yang melibatkan transfer elektron antara reduktor dan
oksidator, serta adanya perubahan bilangan oksidasi. Perubahan-perubahan
yang dapat diamati dalam suatu reaksi kimia antara lain: (i) adanya gas
sebagai produk reaksi; (ii) adanya endapan; (iii) perubahan pH larutan; (iv)
perubahan warna larutan; atau (v) perubahan suhu larutan. (penyusun, 2016)
Pengertian Reaksi Redoks Reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi
perubahan bilangan oksidasi. Konsep tentang bilangan oksidasi, telah
dibahas dalam topik sebelumnya. Reaksi redoks mencakup reaksi reduksi
dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi yang terjadi penurunan bilangan
oksidasi melalui penangkapan elektron (Suyanta, 2013). Reaksi oksidasi
adalah suatu reaksi dimana suatu spesies melepaskan elektron (muatan
negatif). Reaksi reduksi adalah suatu reaksi dimana suatu spesies
menangkap elektron (muatan negatif). Proses ini merupakan kebalikan dari
proses pada reaksi oksidasi Oksidasi merupakan zat yang kehilangan
elektron, sedangkan reduksi adalah zat yang menerima elektron. Oleh
karena itu, zat yang dioksidasi disebut agen pereduksi dan zat yang
direduksi disebut sebagai agen pengoksidasi. (Penyusun, 2011)

C. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam percobaan ciri-ciri reaksi kimia dan
reaksi hidrolisis adalah tabung reaksi 10 buah, rak tabung reaksi, penjepit
tabung, gelas ukur 5 mL, pipet tetes, kertas tisu, korek.
Bahan yang digunakan dalam percobaan ciri-ciri reaksi kimia dan
reaksi hidrolisis adalah larutan asam klorida HCl 2M, larutan timbal(II)
nitrat Pb(NO3)2 0,1M, larutan kalium iodida KI 0,1M, padatan natrium
karbonat Na2CO3, larutan kalium permanganat berasam KMnO4 0,01M,
larutan ammonium sulfida (NH4)2 0,1M, larutan kalium permanganat
KMnO4 0,01M, larutan natrium sulfit Na2SO3 2M, larutan kalium dikromat
K2Cr2O7 1M, dan larutan natrium nitrit NaNO2 0,1 M.
D. Langkah Kerja
1. Ciri-ciri rekasi kimia
1.1. Reaksi antara larutan Pb(NO3)2 dengan larutan KI
 Diambil larutan Pb(NO3)2 dan KI sebanyak 1 mL dalam
tabung reaksi yang berbeda.
 Diamati wujud fisik dan warna masing-masing larutan.
 Dicampurkan kedua larutan tersebut dan diamati peristiwa
yang terjadi.
1.2. Reaksi antara padatan Na2CO3 dengan larutan HCl
 Diambil seujung sendok padatan Na2CO3 dan larutan HCl 2M
dalam tabung reaksi.
 Diamati wujud fisik dan warna masing-masing larutan.
 Dimasukkan padatan Na2CO3 kedalam larutan HCl 2M,
diamati peristiwa yang terjadi.
 Dipegang bagian bawah tabung reaksi.
1.3. Reaksi antara larutan KI dengan larutan KMnO4 berasam
 Diambil larutan KI 0,1 M dan KMnO4 sebanyak 1 mL dalam
tabung reaksi yang berbeda.
 Diamati wujud fisik dan warna larutan.
 Tambahkan tetes demi tetes larutan KMnO4 berasam kedalam
larutan KI dengan pipet tetes, diamati peristiwa yang terjadi.
2. Reaksi Redoks
2.1. Identifikasi kaliumpermanganat sebagai oksidator
 Diambil 2 tabung reaksi, dimasukkan larutan sebanyak 2 mL
kedalam masing-masing tabung reaksi. Diberi label A dan B.
 Diambil masing-masing 1 mL larutan KMnO4 0,01M dan KMnO4
berasam 0,01M.
 Diamati wujud fisik dan warna masing-masing larutan.
 Ditambahkan 3 tetes larutan KMnO4 0,01M pada tabung A dan 3
tetes larutan KMnO4 berasam 0,01M pada tabung B dengan pipet
tetes.
 Diamati peristiwa yangterjadi.
2.2. Identifikasi natrium sulfit sebagai reduktor
 Diambil masing-masing 1 mL larutan Na2SO3 2M dan K2Cr2O7
1M dalam dua tabung yang berbeda.
 Diamati wujud fisik dan warna masing-masing larutan.
 Ditambahkan 1 tetes larutan K2Cr2O7 berasam 1M kedalam
larutan Na2SO3 dengan pipet tetes, diamati peristiwa yang terjadi.
2.3. Identifikasi asam nitrit sebagai oksidator dan sebagai reduktor
 Diambil 2 tabung reaksi yang bersih, dimasukkan masing-masing
2,5 mL larutan NaNO2 0,1 M kedalam masing masing tabung.
Diberi label A dan B.
 Diambil 1,5 mL larutan KI 0,1M dalam tabung A dan 1,5 mL
larutan KMnO4 berasam 0,01M pada tabung B.
 Diamati peristiwa yang terjadi.
E. Analisis Data
1. Reaksi kimia
1.1. Reaksi antara larutan Pb(NO3)2 dengan larutan KI
Aspek ynag diamati/diukur Hasil pengamatan
Wujud fisik dan warna larutan Cair, tidak berwarna, tidak
Pb(NO3)2 berbau
Wujud fisik dan warna larutan KI Cair, tidak berwarna
Peristiwa ketika larutan Pb(NO3)2 Berubah menjadi warna
dan larutan KI dicampur kuning cerah, dan terdapat
endapan kuning pekat

1.2. Reaksi antara padatan Na2CO3 dengan larutan HCl


Aspek ynag diamati/diukur Hasil pengamatan
Wujud fisik dan warna larutan HCl Cair, tidak berwarna, tidak
berbau
Wujud fisik dan warna larutan Putih, berupa serbuk, tidak
Na2CO3 berbau
Peristiwa ketika larutan Na2CO3 Muncul gelembung gas, larut
dan larutan HCl dicampur dalam HCl, tidak berwarna,
tidak berbau
Kondisi bagian bawah tabung Panas
reaksi

1.3. Reaksi antara larutan KI dengan larutan KMnO4 berasam


Aspek ynag diamati/diukur Hasil pengamatan
Wujud fisik dan warna larutan Cair, tidak berwarna
KI
Wujud fisik dan warna larutan Berwarna ungu
KMnO4 berasam
Peristiwa ketika larutan KMnO4 KI berangsur-angsur berubah
berasam ditambahkan tetes demi menjadi kuning jernih, dan
tetes ke dalam larutan KI memiliki bau yang tidak
dicampur menyengat, terdapat endapan
2. Reaksi Redoks
2.1. Identifikasi kaliumpermanganat sebagai oksidator
Aspek ynag diamati/diukur Hasil pengamatan
Wujud fisik dan warna larutan Cair, kuning keruh, berbau
(NH4)2 menyengat
Wujud fisik dan warna larutan Cair, berwarna ungu
KMnO4
Wujud fisik dan warna larutan Cair, berwarna ungu
KMnO4 berasam
Peristiwa ketika larutan (NH4)2 Berwarna kuning keruh, berbau
dan larutan KMnO4 dicampur menyengat
Peristiwa ketika larutan (NH4)2 Berwarna kuning keruh, lebih
dan larutan KMnO4 berasam pekat, berbau menyengat
dicampur

2.2. Identifikasi natrium sulfit sebagai reduktor


Aspek ynag diamati/diukur Hasil pengamatan
Wujud fisik dan warna larutan Cair, tidak berwarna, tidak
Na2SO3 berbau
Wujud fisik dan warna larutan Cair, berwarna kuning pekat,
K2Cr2O7 tidak berbau
Peristiwa ketika larutan Na2SO3 Larutan Na2SO3 larut dalam
dan larutan K2Cr2O7 dicampur K2Cr2O7, tidak terdapat
endapan, larutan berubah warna
menjadi kuning muda, tidak
berbau
2.3. Identifikasi asam nitrit sebagai oksidator dan sebagai reduktor
Aspek ynag diamati/diukur Hasil pengamatan
Wujud fisik dan warna larutan Tidak berwarna, berbau tidak
NaNO2 menyengat
Wujud fisik dan warna larutan KI Cair, tidak berwarna, tidak
berbau menyengat
Wujud fisik dan warna larutan Berwarna ungu tua, tidak
KMnO4 berasam berbau
Peristiwa ketika larutan NaNO2 Cair, tidak ada perubahan
dan larutan KI dicampur warna yang terjadi, dan tidak
berbau menyengat
Peristiwa ketika larutan NaNO2 Saat diteteskan awalnya
dan larutan KMnO4 berasam berwarna kecoklatan lama
dicampur kelamaan menjadi bening.

A. Reaksi Kimia

A.1 Reaksi antara larutan Pb(NO3)2 dengan larutan KI

1. Peristiwa apakah yang menunjukkan bahwa ketika larutan Pb(NO3)2


dicampurkan ke dalam larutan KI terjadi reaksi kimia?
Jawab: Peristiwa yang menunjukkan terjadinya reaksi kimia antara
larutan Pb(NO3)2 dengan larutan KI adalah timbulnya perubahan warna
dari yang awalnya kedua larutan tidak berwarna dan cair menjadi
berwarna kuning cerah dengan endapan di dasar tabung reaksi.
2. Zat apakah dihasilkan pada reaksi kimia tersebut?
Jawab: zat yang dihasilkan pada reaksi tersebut adalah endapan timbal
(II) iodida dan kalium nitrat
3. Tuliskan persamaan reaksi kimia dari peristiwa tersebut.
Jawab: Pb(NO3)2(aq) +2KI(aq) PbI2(s) + KNO3
A.2 Reaksi antara padatan Na2Co3 dengan larutan HCl

1. Peristiwa apa saja yang menunjukkan bahwa ketika padatan Na2Co3


dimasukkan kedalam larutan HCl terjadi reaksi kimia?

Jawab : Peristiwa yang terjadi ketika padatan Na2Co3 dimasukkan kedalam


larutan HCl adalah peristiwa kimia yaitu gejala makroskopis yang
menunjukkan adanya reaksi kimia, peristiwa itu meliputi munculnya
gelembung gas, tidak ada endapan, tidak berubah warna, tidak berbau, dan
menghasilkan panas.

2. zat apakah yang dihasilkan pada reaksi kimia tersebut ?

Jawab : zat yang dihasilkan adalah larutan berupa campuran antara padatan
Na2Co3 dan larutan HCl yaitu menjadi larutan 2NaCl + H2CO3

3. Jelaskan mengapa bagian bawah tabung reaksi menjadi lebih panas?

Jawab : bagian bawah tabung reaksi menjadi panas adalah hasil dari reaksi
kimia antara padatan Na2Co3 dengan larutan HCl dimana padatan Na2Co3
larut secara spontan menghasilkan gas dan pana, dan tidak ada endapan.

4. Tuliskan persamaan reaksi kimia dari peristiwa tersebut !

Jawab : Na2CO3 + 2HCl > 2NaCl + H2CO3

A.3 Reaksi antara larutan KI dengan larutan KMnO4 berasam

1. Peristiwa apa yang menunjukkan bahwa ketika KmnO4 berasam


ditambahkan tetes demi tetes ke dalam larutan KI terjadi reaksi kimia?

Jawab : ketika KmnO4 bersasam ditambahkan ke dalam larutan KI terjadi


perubahan warna larutan yang awalnya bening menjadi kuning, pada larutan
juga terdapat endapan, dan menghasilkan gas yang ditandai dengan adanya
bau walaupun tidak menyengat. Itu semua merupakan ciri-ciri pada reaksi
larutan tersebut yang menunjukkan adanya reaksi kimia.

2. Zat apakah yang dihasilkan pada reaksi kimia tersebut?


Jawab : zat yang dihasilkan yaitu kalium klorida yang berupa endapan pada
akhir reaksi, mangan (II) Klorida, iodinida, dan air.

3. Tuliskan persamaan reaksi kimia dari peristiwa tersebut !

Jawab : 10 KI(aq) + 2 KMnO4(aq) + 16 HCl 2MnCl2(aq) + 5 I2 + 12 KCl


(s) + 8 H2O(aq)

B. Reaksi Redoks
B.1 Identifikasi Kalium Permanganat sebagai Oksidator
1. Peristiwa apa saja yang menunjukkan bahwa ketika KMnO4 berasam
ditambahkan tetes demi tetes ke dalam larutan (NH4)2S terjadi reaksi
kimia?
Jawab: Peristiwa yang menunjukkan terjadinya reaksi kimia antara
larutan KMnO4 berasam dan larutan (NH4)2S adalah timbulnya
perubahan warna larutan KMnO4 berasam yang awalnya ungu pekat
menjadi kuning keruh dan berbau menyengat.
2. Peristiwa apa saja yang menunjukkan bahwa ketika KMnO4
ditambahkan tetes demi tetes ke dalam larutan (NH4)2S terjadi reaksi
kimia?
Jawab: Peristiwa yang menunjukkan terjadinya reaksi kimia antara
larutan KMnO4 dan larutan (NH4)2S adalah timbulnya perubahan
warna larutan KMnO4 yang awalnya ungu pekat menjadi kuning keruh
dan berbau menyengat.
3. Zat apakah yang dihasilkan pada masing-masing reaksi kimia tersebut
(No.1 dan 2) berdasarkan hasil pengamatan anda?
Jawab: 1.
2. zat yang dihasilkan pada percobaan kedua adalah kalium
nitrat, kalsium sulfat, kalium hidroksida, mangan dioksida, dan
air
4. Tulisakan persamaan reaksi kimia setara dari masing-masing reaksi
kimia tersebut (No. 1 dan 2).
Jawab: 1.
2. 8KMnO4 + (NH4)2S 2KNO3 + K2SO4 + 4KOH + 8MnO2
+ 2H2O

5. Apakah masing-masing reaksi tesebut (No. 1 dan 2) termasuk reaksi


redoks? Jelaskan. Jika iya, tentukan oksodator dan reduktornya.
Jawab: Ya, kedua reaksi tersebut merupakan reaksi redoks dengan
Kalium permanganate sebagai oksidator dan (NH4)2S sebagai reduktor.

B.2 Identifikasi natrium sulfit sebagai reduktor

1. Peristiwa apa saja yang menunjukkan bahwa ketika larutan K2Cr2O7


berasam ditambahkan tetes demi tetes kedalam larutan Na2So3 terjadi
reaksi kimia?

Jawab : peristiwa yang menunjukkan adanya reaksi kimia ketika larutan


K2Cr2O7 berasam di ditambah tetes demi tetes kedalam larutan Na2So3
adalah larutan berubah warna menjadi kuning muda, tidak ada endapan
atau larut, dan tidak berbau.

2. Zat apakah yang dihasilkan pada reaksi kimia tersebut berdasarkan hasil
pengamatan anda?

Jawab : zat yang dihasilkan adalah berupa larutan campuran antara


K2Cr2O7 berasam dengan larutan Na2So3.

3. Tuliskan persamaan reaksi kimia setara dari peristiwa tersebut !

Jawab :

4. Apakah reaksi tersebut termasuk reaksi redoks? Jelaskan. jika iya,


tentukan oksidator dan reduktornya.

Jawab : Iya reaksi antara larutan K2Cr2O7 berasam dengan larutan


Na2So3 adalah reaksi redoks Hal ini dibuktikan ketika Penambahan
K2Cr2O7 yang berwarna kuning pekat ke dalam larutan Na2So3 (natrium
sulfit) terjadi perubahan warna menjadi kuning muda, yang
menunjukkan bahwa terjadi reaksi antara kedua larutan tersebut,
dimana larutan K2Cr2O7 mengalami reduksi atau sebagai oksidator
karena mengalami penurunan bilangan oksidasi dan memiliki potensial
reaksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan larutan natrium sulfit
sedangkan larutan Na2So3 mengalami oksidasi atau sebagai reduktor
karena mengalami kenaikan biloks.

B.3 Identifikasi asam nitrit sebagai oksidator dan sebagai reuktor

1. Peristiwa apa saja yang menunjukkan bahwa ketika KMnO4 berasam


ditambahkan tetes demi tetes ke dalam larutan NaNO2 terjadi reaksi
kimia?

Jawab : reaksi kimia yang terjadi ketika KMnO4 berasam ditambahkan


tetes demi tetes dalam larutan NaNO2 terjadi reaksi kimia yang
ditunjukkan dengan adanya perubahan warna menjadi kuning yang
kemudian berubah lagi menjadi bening.

2. Peristiwa apa saja yang menunjukkan bahwa ketika KI ditambahkan


tetes demi tetes ke dalam larutan NaNO2 terjadi reaksi kimia?

Jawab : Ketika KI ditambahkan tetes demi tetes ke dalam larutan


NaNO2 terdapat gelembung pada larutan, ini menunjukkan bahwa
terjadi reaksi kimia pada larutan tersebut.

3. Zat apakah yang dihasilkan pada masing-masing reaksi kimia tersebut


[No. 1 dan 2] berdasarkan hasil pengamatan anda?

Jawab : 1. Kalium klorida, mangan klorida, natrium nitrat, dan air

2. Kalium nitrit dan Natrium Iodida

4. Tuliskan persamaan reaksi kimia setara dari masing-masing peristiwa


tersebut [No. 1 dan 2]
Jawab : 1. KMnO4(aq) + NaNO2(aq) + HCl(aq) KCl(aq) + MnCl2(aq)
+ NaNO3(aq) + H2O(aq)
2. KI(s) + NaNO2(s) KNO2 + NaI

F. Pembahasan

A. Reaksi Kimia

A.1 Reaksi antara larutan Pb(NO3)2 dengan larutan KI

Reaksi kimia dapat diidentifikasi dengan dihasilkannya perubahan


warna,terbentuk endapan, dihasilkan gas, panas ataupun bau. Pada percobaan ini
larutan Pb(NO3)2 0,1 M sebanyak 1 mL direaksikan dengan larutan KI 0,1 M
sebanyak 1 mL. Kedua larutan ini memiliki wujud fisik cair dan tidak berwarna
sebelujm direaksikan. Setelah direaksikan dengan mencampurkan keduanya
secara perlahan-lahan, larutan berubah warna menjadi kuning cerah dan terdapat
endapan yang cukup banyak di dasar tabung reaksi. Hal ini terjadi karena ion-
ion K+ dan NO3- akan berdekatan, demikian juga dengan ion-ion Pb2+ dan I-.
KNO3 adalah garam larut tetapi PbI2 tidak larut sehingga pengendapan PbI2
akan muncul.

Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) PbI2(s) + KNO3

A.2 Reaksi antara padatan Na2Co3 dengan larutan HCl

Dalam praktikum ini dilakukan pengamatan terhadap bentuk fisik dan


warna dari padatan Na2Co3 dan larutan HCl. Natrium karbonat atau Na2Co3
adalah garam natrium dari asam karbonat yang mudah larut dalam air. Natrium
karbonat murni berwarna putih, tidak berbau, punya rasa alkalin/pahit, dan
membentuk larutan alkali yang kuat. Sedangkan larutan HCl berbentuk cairan,
bening, sedikit menyengat

Kemudian dalam pengamatan ini seujung sendok padatan Na2Co3


dimasukkan kedalam larutan HCl 2M menghasilkan reaksi kimia dengan
adanya muncul gelembung gas, padatan Na2Co3 larut dalam HCl, tidak berubah
warna dan menghasilkan panas dengan dibuktikan pada bagian bawah tabung
reaksi jika dipegang akan terasa panas.

Na2CO3 + 2HCl > 2NaCl + H2CO3

Hal ini sesuai dengan teori bahwa Reaksi-reaksi kimia merupakan suatu
hal yang dapat diamati dari adanya perubahan, misalnya perubahan warna,
perubahan wujud, dan yang utama adalah perubahan zat yang disertai
perubahan energi dalam bentuk kalor. Reaksi kimia merupakan kunci utama
ilmu kimia. Dengan mereaksikan suatu zat berarti kita mengubah zat itu
menjadi zat lain, baik sifat maupun wujudnya. Dalam ilmu kimia reaksi itu
merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau
berbagai jenis zat. Sifat-sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif.
Dengan demikian, bila kita mengharapkan suatu zat yang memiliki ciri-ciri
tertentu, kita harus berupaya mencari bahan baku yang bila direaksikan dengan
zat tertentu menghasilkan zat yang kita harapkan. (Sunarya, 2005).

A.3 Reaksi antara larutan KI dengan larutan KMnO4 berasam

Dalam praktikum ini dilakukan pengamatan hasil dari reaksi antara larutan
KI dengan KMnO4 berasam. Mulanya larutan KI berwarna bening dan larutan
KMnO4 berasam berwarna. Kemudian larutan KMnO4 berasam dimasukkan
tetes demi tetes ke dalam larutan KI. Warna larutan KI perlahan-lahan berubah
menjadi kuning kecoklatan dan terdapat endapan. Semua ciri-ciri itu
menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi kimia antara larutan KI dan KMnO4
berasam. Dengan persamaan :

10 KI(aq) + 2 KMnO4(aq) + 16 HCl 2MnCl2(aq) + 5 I2 + 12 KCl (s) + 8 H2O(aq)

Hal ini sesuai dengan teori bahwa Reaksi-reaksi kimia merupakan suatu hal
yang dapat diamati dari adanya perubahan, misalnya perubahan warna,
perubahan wujud, dan yang utama adalah perubahan zat yang disertai perubahan
energi dalam bentuk kalor. Reaksi kimia merupakan kunci utama ilmu kimia.
Dengan mereaksikan suatu zat berarti kita mengubah zat itu menjadi zat lain,
baik sifat maupun wujudnya. Dalam ilmu kimia reaksi itu merupakan salah satu
cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Sifat-
sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif. Dengan demikian, bila kita
mengharapkan suatu zat yang memiliki ciri-ciri tertentu, kita harus berupaya
mencari bahan baku yang bila direaksikan dengan zat tertentu menghasilkan zat
yang kita harapkan. (Sunarya, 2005).

B. Reaksi Redoks

B.1 Identifikasi kalium permanganat sebagai oksidator

Pada percobaan ini, ada dua macam kalium permanganate yang


direaksikan dengan larutan (NH4)2S, yaitu KMnO4 dan KMnO4 berasam.
Wujud fisik larutan (NH4)2S sebelum direaksikan ialah cair, berwarna keruh
kekuningan dan bebau menyengat. Wujud fisik KMnO4, baik yang berasam
ataupun tidak sama-sama cair dan berwarna ungu pekat.

Ketika larutan (NH4)2S direaksikan dengan larutan KMnO4


menghasilkan senyawa berupa larutan berwarna kuning keruh dan berbau
sangat menyengat. KMnO4 merupakan zat oksidator kuat yang mudah
melepas oksigen. Ketika terjadi reaksi kimia bilangan oksidasi mangan turun
atau mengalami reduksi sehingga warna ungunya memudar.

Ketika larutan (NH4)2S direaksikan dengan larutan KMnO4 berasam


menghasilkan senyawa berupa larutan berwarna kuning keruh dan berbau
sangat menyengat. Hal ini terjadi karena dalam suasana larutan asam kuat,
mangan direduksi menjadi Mn2+ dan warna larutan memudar. Kalium
permanganate yang dicampur HCl akan mengoksidasi ion Cl-.

B.2 Identifikasi natrium sulfit sebagai reduktor

Dalam praktikum mengidentifikasi natrium sulfit sebagai reduktor,


diambil 1ml larutan Na2SO3 2M dan larutan K2Cr2O7 berasam 0,1M dan
diamati masing masing bentuk fisik dan warnanya.larutan Na2SO3 2M
berwujud cair, bening, tidak berbau, sedangkan larutan K2Cr2O7 berasam
0,1M berwujud cair, berwarna kuning pekat, tidak berbau.
Kemudian menambahkan 1 tetes larutan K2Cr2O7 berasam 0,1M
kedalam larutan Na2So3, setelah diteteskan hasil yang didapatkan adalah
larutan K2Cr2O7 larut dalam Na2So3 dan berubah warna menjadi kuning muda,
tidak ada endapan, dan tidak berbau. Hal ini dikarenakan Penambahan
K2Cr2O7 yang berwarna kuning pekat ke dalam larutan Na2So3 (natrium
sulfit) terjadi perubahan warna menjadi kuning muda, menunjukkan bahwa
terjadi reaksi antara kedua larutan tersebut, dimana larutan K2Cr2O7
mengalami reduksi atau sebagai oksidator karena mengalami penurunan
bilangan oksidasi dan memiliki potensial reaksi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan natrium sulfit sedangkan larutan Na2so3
mengalami oksidasi atau sebagai reduktor karena mengalami kenaikan biloks.

Hal ini sesuai dengan teori yaitu Redoks sering dihubungkan dengan
terjadinya perubahan warna lebih sering dari pada yang diamati dalam reaksi
asam-basa. Reaksi redoks melibatkan pertukaran elektron dan selalu terjadi
perubahan bilangan oksidasi dari dua atau lebih unsur dari reaksi kimia.
Persamaan reaksi redoks agak lebih sulit ditulis dan dikembangkan dari
persamaan reaksi biasa yang lainnya karena jumlah zat yang dipertukarkan
dalam reaksi redoks sering kali lebih dari satu. Sama halnya dengan
persamaan reaksi lain, persamaan reaksi redoks harus disetimbangkan dari
segi muatan dan materi, penyeimbangan materi biasanya dapat dilakukan
dengan mudah sedangkan penyeimbangan muatan agak sulit. Karena itu
perhatian harus dicurahkan pada penyeimbangan muatan. Menurut batasan
umum reaksi redoks adalah suatu proses serah terima elektron antara dua
system redoks (Rivai, 1995).
B.3 Identifikasi asam nitrit sebagai oksidator dan sebagai reduktor
Dalam percobaan mengidentifikasi natrium nitrit sebagai oksidator
dan reduktor menghasilkan 2 persamaan reaksi yaitu :

a. 2KMnO4(l) + 6 HCl(l) + 5 NaNO2(l) 2 KCl(s) + 2 MnCl2(s)


+ 5 NaNO3(s) + 3 H2O(l)
b. KI(s) + NaNO2(s) KNO2 + NaI
Reaksi pertama dihasilkan karena campuran antara KMnO4 berasam
dan NaNO2. Pada pencampuran antara kedua larutan ini menghasilkan
perubahan warna yang semula pencampuran dari KMnO4 berasam yang
berwarna ungu tua dan NaNO2 tidak berwarna menjadi putih kekuningan. Hal
ini dapat terjadi karena KMnO4 merupakan oksidator kuat. Zat ini juga
digunakan sebagai desinfektan dan digunakan dalam laboratorium untuk
menganalisis kadar besi dalam baja dengan mengoksidasi ion Fe2+ (Hiska
Ahmad, 2001). Hal ini sesuai dengan dasar teori pada buku tim penyusun
kimia untuk biologi UM tentang perubahan warna yang menjadi salah satu
ciri dari adanya reaksi kimia dan reaksi redoks. Sedangkan, pada reaksi kedua
yang dihasilkan dari larutan KI yang tidak berwarna dan larutan NaNO2 yang
tidak berwarna juga menghasilkan campuran yang tidak berwarna juga. Hal
ini membuktikan bahwa pada reaksi kedua yang menggunakan KI tidak
terjadi perubahan warna. Terjadinya suatu reaksi kimia dapat diidentifikasi
melalui gejala makroskopik yang ditimbulkan seperti dihasilkan gas,
terbentuk endapan, terjadi perubahan warna, dihasilkan panas, atau dihasilkan
bau. (tim penyusun kimia untuk biologi,2018) .Sedangkan pada reaksi kedua
tidak ada perubahan warna, oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa reaksi
kedua bukan ciri reaksi kimia dan reaksi redoks.
G. Kesimpulan
1. .
2. Senyawa ini memiliki rumus kimia KMnO4 dan merupakan garam yang
mengandung ion K+ dan MnO−4. Senyawa ini merupakan agen
pengoksidasi kuat. Ia larut dalam air menghasilkan larutan berwarna
merah muda atau ungu yang intens, penguapan larutan ini meinggalkan
kristal prismatik berwarna keunguan-hitam.
3. Penambahan K2Cr2O7 yang berwarna kuning pekat ke dalam larutan
Na2So3 terjadi perubahan warna menjadi kuning muda, menunjukkan
bahwa terjadi reaksi antara kedua larutan tersebut, dimana larutan K2Cr2O7
mengalami reduksi atau sebagai oksidator karena mengalami penurunan
bilangan oksidasi dan memiliki potensial reaksi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan natrium sulfit sedangkan larutan Na2SO3
mengalami oksidasi atau sebagai reduktor karena mengalami kenaikan
biloks
4. .
Daftar Pustaka
Oxtoby, David W dkk. 2001. (Alih Bahasa: Suminar Setiati Achmadi). Prinsip-
Prinsip Kimia Modern JIlid 1, Edisi Keempat.Jakarta: Penerbit Erlangga

Rivai. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta.

Seran, Emel. 2012. Beberapa Oksidator dalam Laboratorium (Ion Permanganat


dan Ion Kromat). (Online),
(https://www.slideshare.net/jacobmassang/beberapa-oksidator-dalam-
laboratorium-ion-permangananat-ion-kromat-dan-ion-kromat) , diakses 4
November 2018.

Sunarya. 2005. Kimia Dasar Berdasarkan Prinsip-PrinsipTerkini, Jilid 1, Gracia


Indah Bestari, Bandung.

Suyanta. 2013. Redoks dan Elektrokimia. Konsorsium Sertifikasi Guru.

Tim Penyusun. 2011. Reaksi Redoks dan Elektrokimia. Surabaya: P3AI - ITS.

Tim Penyusun. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Dasar 1. Bandung: Institut


Teknologi Bandung.
Lampiran

A.1 Reaksi antara larutan Pb(NO3)2 dengan larutan KI

Larutan Pb(NO3)2 dan larutan produk hasil reaksi antara


KI sebelum bereaksi Larutan Pb(NO3)2 dan larutan KI

A.2 Reaksi antara padatan Na2Co3 dengan larutan HCl

Seujung sendok Larutan HCl 2M Campuran antara padatan


Padatan Na2CO3 dalam tabung reaksi Na2CO3 dengan lar. HCl 2M

B.1 Identifikasi kalium permanganat sebagai oksidator

Larutan (NH4)2S sebelum larutan KMnO4 sebelum larutan KMnO4 berasam


Bereaksi bereaksi sebelum bereaksi
Produk hasil reaksi antara Produk hasil reaksi antara
Larutan (NH4)2S dengan larutan (NH4)2S dengan
KMnO4 KMnO4 berasam

B.2 Identifikasi natrium sulfit sebagai reduktor

Larutan Na2SO3 Larutan K2Cr2O7 Campuran antara 1 tetes


2M sebanyak 1ml berasam 0,1M sebanyak lar.K2Cr2O7 berasam 0,1M
1ml dalam Lar. Na2SO3

Anda mungkin juga menyukai