Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Kimia untuk Biologi
Oleh :
Kelompok 4/Offering A
JURUSAN BIOLOGI
November 2018
Percobaan ciri-ciri rekasi kimia dan reaksi redoks
A. Tujuan
Menganalisis terjadi atau tidaknya suatu reaksi kimia berdasarkan
gejala makroskopik ynag ditimbulkan melalui percobaan.
Mengidentifikasi kalium permanganat sebagai oksidator.
Mengidentifikasi natrium sulfit sebagai reduktor.
Mengidentifikasi natrium nitrit sebagai oksidator atau reduktor.
B. Dasar Teori
Reaksi kimia merupakan suatu proses melibatkan dua atau lebih
pereaksi yang menghasilkan suatu produk yang memiliki sifat fisik/kimia
yang berbeda dengan pereaksinya. Secara umum reaksi kimia
dikelompokkan menjadi dua, yaitu reaksi asam-basa dan reaksi reduksi-
oksidasi. Reaksi asam-basa merupakan reaksi kimia yang melibatkan
netralisasi ion H+ dan OH (teori Arrhenius), akseptor-donor ion proton
(H+ , teori Bronsted-Lowry), akseptor-donor pasangan elektron (teori asam-
basa Lewis), atau akseptor-donor ion oksida (O2 ). Reaksi reduksi-oksidasi
adalah reaksi kimia yang melibatkan transfer elektron antara reduktor dan
oksidator, serta adanya perubahan bilangan oksidasi. Perubahan-perubahan
yang dapat diamati dalam suatu reaksi kimia antara lain: (i) adanya gas
sebagai produk reaksi; (ii) adanya endapan; (iii) perubahan pH larutan; (iv)
perubahan warna larutan; atau (v) perubahan suhu larutan. (penyusun, 2016)
Pengertian Reaksi Redoks Reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi
perubahan bilangan oksidasi. Konsep tentang bilangan oksidasi, telah
dibahas dalam topik sebelumnya. Reaksi redoks mencakup reaksi reduksi
dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi yang terjadi penurunan bilangan
oksidasi melalui penangkapan elektron (Suyanta, 2013). Reaksi oksidasi
adalah suatu reaksi dimana suatu spesies melepaskan elektron (muatan
negatif). Reaksi reduksi adalah suatu reaksi dimana suatu spesies
menangkap elektron (muatan negatif). Proses ini merupakan kebalikan dari
proses pada reaksi oksidasi Oksidasi merupakan zat yang kehilangan
elektron, sedangkan reduksi adalah zat yang menerima elektron. Oleh
karena itu, zat yang dioksidasi disebut agen pereduksi dan zat yang
direduksi disebut sebagai agen pengoksidasi. (Penyusun, 2011)
A. Reaksi Kimia
Jawab : zat yang dihasilkan adalah larutan berupa campuran antara padatan
Na2Co3 dan larutan HCl yaitu menjadi larutan 2NaCl + H2CO3
Jawab : bagian bawah tabung reaksi menjadi panas adalah hasil dari reaksi
kimia antara padatan Na2Co3 dengan larutan HCl dimana padatan Na2Co3
larut secara spontan menghasilkan gas dan pana, dan tidak ada endapan.
B. Reaksi Redoks
B.1 Identifikasi Kalium Permanganat sebagai Oksidator
1. Peristiwa apa saja yang menunjukkan bahwa ketika KMnO4 berasam
ditambahkan tetes demi tetes ke dalam larutan (NH4)2S terjadi reaksi
kimia?
Jawab: Peristiwa yang menunjukkan terjadinya reaksi kimia antara
larutan KMnO4 berasam dan larutan (NH4)2S adalah timbulnya
perubahan warna larutan KMnO4 berasam yang awalnya ungu pekat
menjadi kuning keruh dan berbau menyengat.
2. Peristiwa apa saja yang menunjukkan bahwa ketika KMnO4
ditambahkan tetes demi tetes ke dalam larutan (NH4)2S terjadi reaksi
kimia?
Jawab: Peristiwa yang menunjukkan terjadinya reaksi kimia antara
larutan KMnO4 dan larutan (NH4)2S adalah timbulnya perubahan
warna larutan KMnO4 yang awalnya ungu pekat menjadi kuning keruh
dan berbau menyengat.
3. Zat apakah yang dihasilkan pada masing-masing reaksi kimia tersebut
(No.1 dan 2) berdasarkan hasil pengamatan anda?
Jawab: 1.
2. zat yang dihasilkan pada percobaan kedua adalah kalium
nitrat, kalsium sulfat, kalium hidroksida, mangan dioksida, dan
air
4. Tulisakan persamaan reaksi kimia setara dari masing-masing reaksi
kimia tersebut (No. 1 dan 2).
Jawab: 1.
2. 8KMnO4 + (NH4)2S 2KNO3 + K2SO4 + 4KOH + 8MnO2
+ 2H2O
2. Zat apakah yang dihasilkan pada reaksi kimia tersebut berdasarkan hasil
pengamatan anda?
Jawab :
F. Pembahasan
A. Reaksi Kimia
Hal ini sesuai dengan teori bahwa Reaksi-reaksi kimia merupakan suatu
hal yang dapat diamati dari adanya perubahan, misalnya perubahan warna,
perubahan wujud, dan yang utama adalah perubahan zat yang disertai
perubahan energi dalam bentuk kalor. Reaksi kimia merupakan kunci utama
ilmu kimia. Dengan mereaksikan suatu zat berarti kita mengubah zat itu
menjadi zat lain, baik sifat maupun wujudnya. Dalam ilmu kimia reaksi itu
merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau
berbagai jenis zat. Sifat-sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif.
Dengan demikian, bila kita mengharapkan suatu zat yang memiliki ciri-ciri
tertentu, kita harus berupaya mencari bahan baku yang bila direaksikan dengan
zat tertentu menghasilkan zat yang kita harapkan. (Sunarya, 2005).
Dalam praktikum ini dilakukan pengamatan hasil dari reaksi antara larutan
KI dengan KMnO4 berasam. Mulanya larutan KI berwarna bening dan larutan
KMnO4 berasam berwarna. Kemudian larutan KMnO4 berasam dimasukkan
tetes demi tetes ke dalam larutan KI. Warna larutan KI perlahan-lahan berubah
menjadi kuning kecoklatan dan terdapat endapan. Semua ciri-ciri itu
menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi kimia antara larutan KI dan KMnO4
berasam. Dengan persamaan :
Hal ini sesuai dengan teori bahwa Reaksi-reaksi kimia merupakan suatu hal
yang dapat diamati dari adanya perubahan, misalnya perubahan warna,
perubahan wujud, dan yang utama adalah perubahan zat yang disertai perubahan
energi dalam bentuk kalor. Reaksi kimia merupakan kunci utama ilmu kimia.
Dengan mereaksikan suatu zat berarti kita mengubah zat itu menjadi zat lain,
baik sifat maupun wujudnya. Dalam ilmu kimia reaksi itu merupakan salah satu
cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Sifat-
sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif. Dengan demikian, bila kita
mengharapkan suatu zat yang memiliki ciri-ciri tertentu, kita harus berupaya
mencari bahan baku yang bila direaksikan dengan zat tertentu menghasilkan zat
yang kita harapkan. (Sunarya, 2005).
B. Reaksi Redoks
Hal ini sesuai dengan teori yaitu Redoks sering dihubungkan dengan
terjadinya perubahan warna lebih sering dari pada yang diamati dalam reaksi
asam-basa. Reaksi redoks melibatkan pertukaran elektron dan selalu terjadi
perubahan bilangan oksidasi dari dua atau lebih unsur dari reaksi kimia.
Persamaan reaksi redoks agak lebih sulit ditulis dan dikembangkan dari
persamaan reaksi biasa yang lainnya karena jumlah zat yang dipertukarkan
dalam reaksi redoks sering kali lebih dari satu. Sama halnya dengan
persamaan reaksi lain, persamaan reaksi redoks harus disetimbangkan dari
segi muatan dan materi, penyeimbangan materi biasanya dapat dilakukan
dengan mudah sedangkan penyeimbangan muatan agak sulit. Karena itu
perhatian harus dicurahkan pada penyeimbangan muatan. Menurut batasan
umum reaksi redoks adalah suatu proses serah terima elektron antara dua
system redoks (Rivai, 1995).
B.3 Identifikasi asam nitrit sebagai oksidator dan sebagai reduktor
Dalam percobaan mengidentifikasi natrium nitrit sebagai oksidator
dan reduktor menghasilkan 2 persamaan reaksi yaitu :
Tim Penyusun. 2011. Reaksi Redoks dan Elektrokimia. Surabaya: P3AI - ITS.