New Makalah Konsep Hepatitis
New Makalah Konsep Hepatitis
KEPERAWATAN DASAR 1
KONSEP HEPATITIS
KELAS A
KELOMPOK 4 :
1. ShefiMauliyafhi (1811020002)
2. Vika Tri Ayuntiani (1811020019)
3. Pebru Ais Samsudin (1811020040)
4. Retnowati (1811020043)
5. GharizaAmalia (1811020044)
6. Novi Arum Sari (1811020049)
7. Eka Putri Romadhani (1811020065)
PRODI KEPERAWATAN S1
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
DAFTAR ISI
DEFINISI.......................................................................................................
TANDA GEJALA..........................................................................................
PATOFISIOLOGI.........................................................................................
2.2 Patway.......................................................................................................
PEMERIKSAAN FISIK................................................................................
KOMPLIKASI...............................................................................................
2
A. DEFINISI HEPATITIS
B. ETIOLOGI
HEPATITIS A
Penyebab dari hepatitis A adalah virus hepatitis A. penularan virus ini melalui
rute fekal-oral dan replikasi virus terjadi dalam hati. HAV ini kemudian
diekskkresikan ke dalam empedu. Konsentrasi yang tertinggi didalam feses,
khususnya selama 2 minggu sebelum ikterus muncul.( Dmochowski,1976)
HEPATITIS B
HEPATITIS C
3
Sekurang-kurangnya 75% dari orang yang terinfeksi hepatitis C
berkembang menjadi hepatitis C kronis. Jika penyakit berkembang ketahap akhir
penyakit hati, satu-satunya pengobatan adalah transplantasi hati (El-serag. 2003).
Saat ini HCV menular terutama melalui paparan darah yang terinfeksi. Pada
negara-negara maju. Sebagian besar infeksi HCV baru berkaitan dengan
penyalahgunaan narkoba suntikan. Pemutaran donor darah adalah untuk antibodi
HCV sejak 1990 telah mengurangi risiko terkait transfusi infeksi HCV menjadi
kurang dari 1 kasus dalam 103.000 unit transfusi. Dengan menggunakan tes yang
lebih sensitif, seperti polymerase Chain Reaction (PCR), risikotertular HCV dari
transfusi darah diperkirakan 1 dalam 230.000 sumbangan . (Saxena, 2004).
HEPATITIS D
HEPATITIS E
C. TANDA GEJALA
- letih, lesu, lemah, lelah -gatal-gatal
4
- kehilangan berat badan -demam
- depresi
E. PATOFISIOLOGI
HEPATITIS A-E
HEPATITIS A
5
3. Tidak ada kuatnya fungsi hati menurunkan kadar albumin serum dan
memperpanjang waktu prothrombin (PT)
HEPATITIS B
HEPATITIS C
HEPATITIS D
HEPATITIS E
6
2.2 PATWAY
PATWAY HEPATITIS A
Perubahan
proses
metabolik
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
aktual/risiko Cepat lelah
ketidakseimbangan cairan Kelemahan fisik
dan elektrolit umum
7
Intoleransi
aktivitas
Asupan nutrisi
tidak adekuat. Peningkatan
Penurunan
Pengeluaran suhu tubuh
imunitas sistemik
cariran dari
muntah
Hipotermi
8
PATWAY HEPATITIS D
9
PATWAY HEPATITIS E
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan Intoleransi aktivitas
aktual/resiko ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit 10
F. PEMERIKSAAN FISIK
Melakukan pemeriksaan head to toe dan tanda tanda vital dengan hasil
a. Keadaan umum
b. Kepala
Rambut : hitam keputih putihan, agak kusut, kulit bersih, tidak tampak
adanya lesi (luka) dan benjolan.
Leher : simetris tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran vena
jugolaris, reflek menelan baik.
Penglihatan : normal, tidak ada diplopia, tidak ada ptosis, pupil isokhor, sclera
ikterik, konjungtiva an anemis, klien bisa membaca papan nama perawat pada
jarak +/- 30 cm
11
Tiroid : tidak ada pembesaran
f. Dada
g. Abdomenianan atas
Klien mengatakan tidak ada kelainan pada daerah genetalia dan rectum
Ekstermitas Bawah: Kekuatan otot kurang,di tandai dengan klien lemah dalam
melakukan aktifitas
12
G. KOMPLIKASI
HEPATITIS A
HEPATITIS B
HEPATITIS C
Infeksi kronis berkembang pada 70-80% dari pasien terinfeksi
dengan HCV. Sirosis berkembang dalam 20 tahun dari onset penyakit
dalam 20% dari orang-orang dengan infeksikronis. HCC berkembang pada
1-4% pasien dengan sirosis setiap tahun. (Goodman, 2008)
13
H. TINDAKAN / TERAPI MEDIS
DIAGNOSTIK/ PENUNJANG
Menanyakan tentang riwayat penyakit pasien, untuk menentukan
faktor risiko hepatitis infeksi maupun noninfeksi, dan melakukan
pemeriksaan fisik dengan menekan perut secara lembut untuk
melihat adanya rasa sakit atau nyeri, serta memeriksa kemungkinan
pembesaran pada hati. Jika kulit dan mata berwarna kuning, dokter
bisa memberikan pertimbangan tertentu.
Tes darah, untuk mendeteksi sumber masalah pada fungsi hati yang
tidak normal. Tes ini juga dapat memeriksa virus yang menyebabkan
hepatitis dan juga antibodi yang umum pada kondisi hepatitis
autoimun.
USG perut, untuk menggambarkan organ-organ dalam perut,
terutama hati dan organ-organ sekitarnya. Pemeriksaan ini dapat
menunjukkan terjadinya pembesaran atau kerusakan organ hati,
adanya cairan didalam perut, tumor hati, kelainan kandung empedu,
dan terkadang pankreas.
Tes fungsi hati, dengan menggunakan sampel darah yang
menentukan efisiensi kerja hati. Tingginya kadar enzim hati dapat
menandakan hati yang sedang stres, rusak, atau tidak berfungsi
dengan baik.
Biopsi hati, yang merupakan suatu prosedur invasif untuk
mengambil sampel jaringan hati dengan menggunakan jarum melalui
kulit dan tidak memerlukan operasi. Biopsi biasanya dilakukan
dengan dibantu oleh USG (ultrasound) untuk memandu pengambilan
sampel untuk biopsi. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat
menentukan infeksi atau peradangan terjadi pada hati.
14
DAFTAR PUSTAKA
15