Anda di halaman 1dari 6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Kualitas
Menurut Juran (Hunt, 1993:32), kualitas produk adalah kecocokan
penggunaan produk, fitness for use, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
pelanggan. Kecocokan penggunaan itu didasarkan atas lima ciri utama berikut.
a. Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan.
b. Psikologis, yaitu cita rasa atau status.
c. Waktu, yaitu kehandalan.
d. Kontraktual, yaitu adanya jaminan.
e. Etika, yaitu sopan santun, ramah atau jujur.
Kecocokan penggunaan suatu produk adalah apabila produkmempunyai
daya tahan penggunaannya lama, produk yang digunakan akan meningkatkan
citra atau status konsumen yang memakainya, produknya tidak mudah rusak,
adanya jaminan kualitas (quality insurance) dan sesuai etika bila digunakan.
Khusus untuk jasa diperlukan pelayanan kepada pelanggan yang ramah tamah,
sopan santun serta jujur yang dapat menyenangkan atau memuaskan pelanggan.
(Nasution, 2005)
Sementara Crosby (1979:58) menyatakan, bahwa kualitas adalah
conformance to requirement, yaitu sesuai dengn yang diisyaratkan atau
distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar
kualitas yang telah ditentukan. Standar kualitas meliputi bahan baku, proses
produksi dan produk jadi.
Lalu, Deming (1982:176) menyatakan, bahwa kualitas adalah kesesuaian
dengan kebutuhan pasar atau konsumen. Deming mendefinisikan kualitas
sebagai kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen. Perusahaan harus
benar – benar dapat memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas produk
yang akan dihasilkan. (Nasution, 2005)
Kualitas meliuti usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan yang
mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. Kualitas merupakan

II-1
II-2

kondisi yang sealalu berubah. Misalnya, apa yang dianggap merupakan


kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang
(Tjiptono & Diana, 2003).

2.2.Total Quality Management


Manajemen kualitas total (total quality managentent - TQM) mengacu
pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi secara keseluruhan, mulai
dari pemasok sampai ke pelanggan. TQM menekankan pada komitmen oleh
manajemen untuk memiliki terus-menerus menuju keunggulan dalam segala
aspek barang dan jasa yang penting bagi pelanggan.
Total Quality Management atau manajennen kualitas total mengharuskan
proses perbaikan yang tidak pernah berhenti mencakup orang, peralatan,
pemasok, material, dan prosedur. Dasar falsafahnya adalah setiap aspek
sebuah operasional dapat diperbaiki (Heizer & Render, 2015).

2.3. Alat dari TQM


Render & Heizer (2015) menyebutkan bahwa terdapat tujuh alat yang
berguna dalam Total Quality Management atau manajennen kualitas total,
yaitu:

1. Lembar Periksa
2. Diagram Pencar
3. Diagram Penyebab dan Efek
4. Grafik Pareto
5. Diagram Alur
6. Histogram
7. Pengendalian Proses Statistik

2.3.1. Lembar Periksa


Lembar periksa adalah sebuah formulir yang dirancang untuk
mencatat data. Dalam banyak kasus, pencatatan dilakukan sehingga
II-3

pola dengan mudah terlihat sementara data sedang diambil. Lembar


periksa membantu analisis menemukan fakta atau pola yang mungkin
dapat membantu analisis selanjutnya (Heizer & Render, 2015).
Manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan check sheet dalam
mengelola kualitas terutama untuk:
1. Memudahkan proses pengumpulan data terutama untuk mengetahui
bagaimana sesuatu masalah sering terjadi. Kemudahan ini akan
berdampak pada efisiensi dalam pengumpulan data.

2. Memudahkan pemilahan data ke dalam kategori yang berbeda


sepetti penyebab-penyebab, masalah-masalah dan Iain-lain. Data-
data yang telah terpilah secara rinci yang dikumpulkan dengan
menggunakan check sheet, sekaligus memudahkan pengolahan
Iebih lanjut untuk memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang
relevan dengan persoalan yang sedang dihadapi.
3. Memudahkan penyusunan data secara otomatis, sehingga data itu
dapat dipergunakan dengan mudah.
4. Memudahkan pemisahan antara opini dan fakta. (“Modul 2
Praktikun Manajemen Mutu Terpadu”, 2018)

2.3.2. Diagram Pencar


Diagram pencar menunjukkan hubungan antara dua pengukuran.
Jika dua hal tersebut saling berkaitan, titik akan membentuk kelompok
yang sangat dekat (tight band). Jika menghasilkan pola yang acak,
maka hal – hal tidak berkaitan (Heizer & Render, 2015).

2.3.3. Diagram Penyebab dan Efek


Diagram Penyebab dan Efek (cause and effect diagram), juga
dikenal dengan nama Diagram Ishikawa atau Diagram Fish Bone.
Manajer operasional memulai dengan empat kategori: material, mesin
/ peralatan, tenaga kerja dan metode. Keempat M ini adalah
penyebab.penyebab individu yang berkaitan dengan masing – masing
kategori terikat dalam tulang yang terpisah sepanjang cabang,
II-4

terkadang melalui proses curah gagasan (brainstorming). Saat diagram


Fishbone dikembangkan secara sistematis, kemungkinan masalah
kualitas akan disorot (Heizer & Render, 2015).
Fungsi dasar diagram Fishbone adalah untuk
mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-penyebab yang
mungkin timbul dari suatu efek spesifik clan kemudian memisahkan
akar penyebabnya. Sering dijumpai orang mengatakan "penyebab yang
mungkin" dan dalam kebanyakan kasus harus menguji apakah
penyebab untuk hipotesa adalah nyata, dan apakah memperbesar atau

menguranginya akan memberikan hasil yang diinginkan.

Kelebihan Fishbone Diagram adalah dapat menjabarkan setiap


masalah yang terjadi dan setiap orang yang terlibat di dalamnya dapat
menyumbangkan saran yang mungkin menjadi penyebab masalah
tersebut. Sementara kekurangan Fishbone Diagram adalah opinion
based on tool dan di design membatasi kemampuan tim/pengguna
secara visual dalam menjabarkan masalah yang mengunakan metode
"level why" yang dalam, kecuali bila kertas yang digunakan benar-
benar besar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut. Serta
biasanya voting digunakan untuk memilih penyebab yang paling
mungkin yang terdaftar pada diagram tersebut. (“Modul 3 Praktikun
Manajemen Mutu Terpadu”, 2018)

2.3.4. Grafik Pareto


Grafik Pareto atau Pareto Charts adalah metode dalam
mengorganisasikan kesalahan atau cacat untuk membantu focus atas
usaha penyelesaian masalah. Joseph M. Juran mempopulerkan Pareto
saat ia menyarankan sebesar 80% masalah kantor yang dihasilkan
hanya sebesar 20% dari penyebab (Heizer & Render, 2015).

2.3.5. Diagram Alur


Diagram alur (flowcharts) secara grafik menyajikan sebuah proses
atau sistem dengan menggunakan kotak bernotasi dan garis yang
berhubungan. Diagram alur merupakan alat yang sederhana, namun
II-5

bagus untuk mencoba membuat arti sebuah proses atau menjelaskan


proses (Heizer & Render, 2015).

2.3.6. Histogram
Histogram menunjukan rentang nilai dari pengukuran dan frekuensi
di mana setiap nilai terjadi. Histogram menunjukkan pembacaan yang
paling sering terjadi, begitu pula variasi pengukurannya. Statistik
dekriptif, seperti rata-rata dan standar deviasi, dapat dihitung untuk
menjabarkan distribusinya (Heizer & Render, 2015).

2.3.7. Pengendalian Proses Statistik (Statistical Process Control)


Pengendalian proses statistic (statistical process control)
memonitor standar, melakukan pengukuran dan mengambil tindakan
perbaikan saat barang atau jasa sedang dihasilkan.
Grafik pengendalian (control charts) adalah presentasi garis dari
proses data dari waktu ke waktu yang menunjukan batas kendali atas
dan bawah untuk proses yang ingin kita kendalikan. Batas kendali atas
dan bawah dalam grafik pengendalian dapat berupa ukuran suhu,
tekanan, berat, panjang dan sebagainya (Heizer & Render, 2015).
Peta kontrol atribut dipakai untuk mengendalikan reject atau
material cacat atau afkiran dari suatu produksi. Jadi menyatakan jumlah
yang tidak memeni syarat. Peta kontrol ini dibagi menjadi 4 bentuk,
yaitu: p-chart, pn-chart, u-chart dan c-chart (“Modul 6 Praktikun
Manajemen Mutu Terpadu”, 2018)
2.4.Diagram Kontrol C-Chart
Peta kontrol fraction defective atau biasa dikenal c — chart, yaitu peta
kontrol yang menyusun data cacatnya suatu produksi yang berdasarkan fraksi
atas sample (“Modul 6 Praktikun Manajemen Mutu Terpadu”, 2018).
Rumus BKA dan BKB untuk c-chart adalah sebagai berikut.
̅ (1−𝑝̅ )
𝑝
𝐵𝐾𝐴 = 𝑝̅ + 3√
𝑛

..............................................................................................(2.1)
II-6

̅ (1−𝑝̅ )
𝑝
𝐵𝐾𝐵 = 𝑝̅ − 3√
𝑛

...............................................................................................(2.2)
Dimana :
𝑝̅ = fraksi cacat rata – rata
𝑛 = size sub-group

2.5.Sepatu
Sepatu merupakan suatu jenis alas kaki (footwear) yang biasanya
terdiri bagian-bagian kap (tutup), tali, sol, hak, dan lidah. Normalnya,
ukuran sepatu mengikuti beberapa standar, dan standar tersebut berbeda di
seluruh dunia. Penentuan ukuransepatu pada umumnya menggunakan
Brannock supaya pas dan hasil sepatu tidak terlalu kecil atau terlalu besar.
Sepatu dibuat oleh pengrajin sepatu, sedangkan ahli reparasi sepatu
dijuluki tukang sol sepatu. Bahan-bahan untuk sepatu di antaranya adalah
karet, kulit, tekstil, dan lain sebagainya

2.6.Minitab
Minitab adalah program komputer yang dirancang untuk melakukan
pengolahan statistik. Minitab mengkombinasikan kemudahan penggunaan
layaknya Microsoft Excel dengan kemampuannya melakukan analisis
statistik yang kompleks. Minitab di kembangkan di Pennsylvania State
University oleh periset Barbara F. Ryan, Thomas A.

Anda mungkin juga menyukai