Shift A Kelompok 1
2019
I. Tujuan
Memeriksa kadar flavonoid total ekstrak sebagai kuersetin dan
menentukan kadar kuersetin.
II. Prinsip
2.1.Kolorimetri
Kolorimetri ialah suatu metode pengukuran berdasarkan absorbansi
cahaya oleh zat pewarna. Zat pewarna dapat berasal dari zat itu
sendiri ataupun dari zat lainnya (Khopkar, 2007).
2.2.Absorbansi
Absorbansi merupakan nilai perbandingan antara intensitas sinar
yang diserap dengan intensitas sinar datang (Gusnedi, 2013)
2.3.Adsorpsi
Pengumpulan (akumulasi) dari suatu molekul atau pemusatan
adsorbat pada adsorben yang terjadi diantara dua fase, yaitu fase
minyak dan fase air (Alberty dan Daniel, 1987).
2.4.Partisi
Partisi adalah proses pemisahan senyawa berdasarkan kelarutanya
didalam kedua pelarut (Yazid, 2005).
2.5.Hukum Labert-Beer
Hubungan linear antara absorban dengan konsentrasi larutan yang
mana berbanding terbalik dengan transmitan (Rohman, 2007).
III. Reaksi
IV. Teori Dasar
Sampel yang digunakan adalah ekstrak daun jati belanda
(Guazumae folium). Daun jati belanda memiliki banyak manfaat,
diantaranya yaitu dapat menurunkan kadar kolesterol dan berat badan,
mengobati kencing manis, dan mengobati gangguan pencernaan. Daun
jati belanda memiliki beberapa kandungan kimia, antara lain alkaloid,
tanin, saponin, dan betasitosterol (Permana et al, 2016). Ekstrak daun
jati belanda memiliki kandungan flavonoid total tidak kurang dari
3,2% dihitung sebagai kuersetin (Depkes RI, 2008).
Uji parameter spesisifik kadar total golongan kandungan kimia
pada suatu tumbuhan dilakukan untuk memberikan informasi kadar
kandungan golongan yang terdapat pada suatu esktrak untuk dijadikan
sebagai parameter mutu ekstrak sehingga menimbulkan efek
farmakologis (Depkes RI, 2000).
Golongan kandungan kimia yang terkandung dalam suatu ekstrak
umumnya, yaitu Flavonoid. Flavonoid termasuk ke dalam senyawa
metabolit sekunder. Flavonoid merupakan suatu senyawa terbesar yang
terdapat dalam tumbuhan yang bermanfaat sebagai antioksidan, anti-
kanker, dan anti-depresan (Azizah et al, 2014).
Dalam penentuan jumlah (kadar) flavonoid digunakan
Spektrofotometer UV-Vis. Spektrofotometer UV-Vis merupakan alat
yang digunakan untuk mengukur energi secara relatif apabila energi
tersebut di-emisikan, di-transmisikan, dan di refleksikan sebagai fungsi
dari panjang gelombang. Spektrofotometer akan menghasilkan sinar
dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu. Fotometer adalah
alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang
diabsorpsi (Gusnedi et al, 2013).
Kadar flavonoid deitetapkan dengan menggunakan metode
kolorimetri dengan AlCl3 dimana absorbansinya akan diukur pada
panjang gelombang 434,2 nm menggunakan spektofotometer UV-Vis.
Kadar flavonoid dapat dihitung menggunakan rumus (Azizah et al,
2014):
Keterangan:
F :Jumlah Flavonoid metode AlCl3
C :Kesetaraan kuersetin (ppm)
V :Volume total ekstrak
f :Faktor pengenceran
m :Berat sampel (gram)
Kurva Baku
VII. Perhitungan
a. Pembuatan Larutan Alumunium Klorida 10%
10 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥
25 𝑚𝑙
100 𝑚𝑙
x = 2,5 gram
b. Pembuatan Larutan Natrium Asetat 1 M
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
M = x
𝑀𝑟 𝑉
𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
1 = x
72 25
6,4
x = 100 = 6,4 x 10-3 gram = 6,4 mg
6,4 𝑚𝑔 6,4 𝑚𝑔
= = 256 ppm
25 𝑚𝑙 0,025 𝑚𝑙
Jadi yang dipakai 200 ppm, 220 ppm, 240 ppm, 260 ppm, dan280 ppm
1. X1
y = 0,1095x + 0,0577
0,214 = 0,1095x + 0,0577
x = 1,42739726
2. X2
y = 0,1095x + 0,0577
0,224= 0,1095x + 0,0577
x = 1,518721461
g. perhitungan kadar
kadar kuersetin pada daun jati belanda yang terdapat pada FHI 3,2%
3,2 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥
= 0,2 𝑔𝑟𝑎𝑚
100 𝑔𝑟𝑎𝑚
x = 0,0064 gram
= 6,4 mg
6,4 𝑚𝑔
= 256 ppm
25 𝑚𝑙
Sampel 1
1,42739726
x 100% = 0,5575770548%
256
Sampel 2
1,518721461
x 100% = 0,5932505708%
256
h. Perhitungan KLT
jarak yang ditempuh komponen
RF = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
4,5 cm
= 5 𝑐𝑚
= 0,9 cm
VIII. Pembahasan
Alberty, R. A dan Daniel, F. 1987. Physical Chemsitry, 5th ed, SI Version. New
York: John Wiley and Sons Inc.
Azizah, D. N., Endang K., Fahrauk F. 2014. Penetapan Kadar Flavonoid Metode
AlCl3 pada Ekstrak Metanol Kulit Buah Kakao (Theobroma
cacao L.). Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol 2(2) : 45-49.
Depkes RI. 2008. Farmakope Herbal Indonesia Edisi I. Jakarta: Depkes RI.
Permana, R. J., Cherry, A., dan Rosnaeni. 2016. The Effect of Jati Belanda
Leavess (Guazumae ulmifolia Lamk.) Ethanol Extract on Microscopic
Features of Atherosclerosis Animal Model’s Aorta. Journal of
Medicine & Health. Vol 1(4):1-14.
Rohaeti, E. R, Heryanto, M., Rafi, A., Wahyuningrum., dan Dorusman, L. K.
2011. Prediksi kadar flavonoid total daun tempuyung menggunakan
kombinasi Spektrofotometri IR. Jurnal Kimia. Vol 5(2).
Saifudin, A. 2011. Senyawa Alam Metabolit Sekunder Teori, Konsep dan Teknik
Pemurnian. Yogyakarta: Deepublish.