Diajukan Oleh :
VICKI PRAMADI
NIM. P07234017039
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berlangsung lebih cepat. Insiden kanker meningkat dari 12,7 juta kasus pada
tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus pada tahun 2012. Sedangkan jumlah
kematian meningkat dari 7,6 juta orang pada tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada
pada tahun 2012. Hal ini merupakan angka yang besar dan dapat bertambah
terbanyak setelah kanker paru dan kanker payudara dari penderita kanker di
dunia dan merupakan penyebab kematian kedua setelah kanker paru dari
Munurut WHO, pada tahun 2018, jumlah orang yang menderita kanker
sebanyak 18.078.957 kasus dan 1.849.518 atau 10,2% kasus yang terjadi
diantaranya adalah kanker kolon. Dari Jumlah orang yang meninggal karena
kanker pada tahun 2018 adalah 9.555.027 kasus dan 880.792 atau 9,2% kasus
WHO, 2018).
Kanker kolon merupakan kanker yang sering menyerang manusia diantara
jenis kanker lainnya dan penyakit ini sering terjadi di negara-negara maju.
Sekitar 50,1% atau 957.896 kasus terjadi di Asia dan sekitar setengahnya dari
seluruh kasus kanker kolon yang terjadi di dunia pada tahun 2018
data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 didapatkan bahwa,
prevalensi tumor atau kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk, atau
sekitar 330.000 orang dan kanker juga merupakan penyebab kematian nomor 7
di Indonesia. Angka ini merupakan angka yang cukup tinggi, mengingat dari
tahun ketahun gaya hidup masyarakat yang serba modern dan kurangnya
bahwa angka ini akan meningkat pada tahun-tahun yang akan datang
Saat ini, kasus kanker kolon semakin meningkat dan bisa akan terus
berhubungan dengan pola makan modern yang tidak sehat seperti makan
kolorektal termasuk dalam sepuluh besar jenis kanker yang banyak diderita
Pada tahun 2018, pada pria kanker kolon menjadi kanker dengan peringkat
ketiga di dunia yaitu 10,9% dari total kasus pada pria sebanyak 9.456 kasus
dan menjadi yang kedua di Indonesia yaitu 11,9% dari total kasus pada pria
sebanyak 160.578 kasus dan pada wanita, kanker kolon menjadi kanker dengan
peringkat kedua di dunia yaitu 9,5% dari 8.622.539 kasus dan menjadi yang
kelima yaitu 5,8% dari 188.231 kasus di Indonesia (International Agency for
masih menjadi alat deteksi yang penting pada kanker kolorektal. Selain itu,
mendeteksi kanker kolorektal lebih awal (Tanaka et al, 2010 disertasi Permana,
pada suatu jaringan yg berlangsung lama atau kronik. Sebanyak 72.4% pasien
Histopatologi ?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
kolon.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis