Pemikiran Kartini & Peran Perempuan Di Era Milenial: 0leh: Prof. Dr. Emy Susanti, MA (Universitas Airlangga)
Pemikiran Kartini & Peran Perempuan Di Era Milenial: 0leh: Prof. Dr. Emy Susanti, MA (Universitas Airlangga)
&
PERAN PEREMPUAN DI ERA MILENIAL
0leh:
Prof. Dr. Emy Susanti, MA
(Universitas Airlangga)
KUTIPAN-KUTIPAN PEMIKIRAN KARTINI
"Lebih banyak kita maklum, lebih kurang rasa dendam dalam hati kita.
Semakin adil pertimbangan kita dan semakin kokoh dasar rasa kasih
sayang. Tiada mendendam, itulah bahagia."
KUTIPAN-KUTIPAN PEMIKIRAN KARTINI
MEMERANGI KEBODOHAN
PEREMPUAN HARUS SEKOLAH –
BERPENDIDIKAN & MEMILIKI KETRAMPILAN
MEMERANGI KEMISKINAN
PEREMPUAN HARUS DAPAT BERKONTRIBUSI
SECARA SOSIAL & EKONOMI
KARAKTERISTIK:
Confident
high expectations
Achievement oriented
No
Gender f (%)
.
1. Male 5.636 (58.45)
2. Female 4.006 (41.55)
Total 9.642 (100.00)
GENDER MAINSTREAMING IN HIGHER EDUCATION
SOSIAL/BUKAN KODRAT
BIOLOGIS/KODRAT
DAPAT DIPERTUKARKAN
TIDAK DAPAT
DIPERTUKARKAN
DAPAT
TIDAK DAPAT BERUBAH
BERUBAH
SAMA BERBEDA
WAKTU / TEMPAT WAKTU / TEMPAT
Isu gender di bidang ekonomi, antara lain:
15
Isu gender di bidang ketenagakerjaan, antara lain:
16
Isu gender di bidang hukum, antara lain:
17
Isu gender di bidang kesehatan, antara lain:
1. Tingginya angka buta aksara perempuan (dua kali lipat dari laki-laki)
Perlu ditingkatkan upaya penurunan angka buta aksara, terutama bagi
perempuan, melalui kegiatan keaksaraan fungsional.
2. APK dan APS SLTA dan PT untuk perempuan jauh lebih rendah
daripada laki-laki Perlu dilakukan peningkatan akses perempuan
terhadap pelayanan pendidikan, terutama pada jenjang pendidikan
menengah dan tinggi, misalnya melalui pemberian beasiswa yang lebih
difokuskan bagi perempuan, terutama dari keluarga miskin di daerah
perdesaan dan di KTI.
3. Materi ajar pada seluruh jenjang dan jenis pendidikan masih bias
gender Perlu penggarapan penulisan materi ajar khususnya ilustrasi,
contoh-contoh dan pernyataan yang mencerminkan kesetaraan gender.
4. Manajemen pendidikan masih bias gender terutama pada penetapan
kepala sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah perlu
kebijakan afirmatif untuk mensetarakan kesempatan guru perempuan
dan laki-laki menjadi kepala sekolah
19
Lahirnya Gerakan Kesetaraan Gender